BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka orang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut, dan jika orang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada perubahan (sesuai dengan realitasnya) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur. Hidup disiplin perlu ditanamkan sedini mungkin, sedangkan Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian dari kejujuran?
2. Bagaimana bentuk-bentuk dari perilaku tidak jujur dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apakah pengertian dari kedisiplinan?
4. Bagaimana bentuk-bentuk dari perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari?
5. Apakah manfaat dari sikap disiplin?
C. TUJUAN MASALAH
Dari rumusan masalah diatas dapat dijelaskan tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Dapat menjelaskan pengertian dari kejujuran dan kedisiplinan.
2. Dapat menjelaskan bentuk-bentuk dari perilaku tidak jujur dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dapat menjelaskan bentuk-bentuk dari perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dapat menjelaskan manfaat dari sikap disiplin.
D. MANFAAT MASALAH
Adapun manfaat yang di dapat dari makalah ini adalah :
1. Memberikan kita pengetahuan dan penjelasan kejujuran dan kedisiplinan
2. Memberikan kita pengetahuan tentang bentuk-bentuk dari sikap ketidakjujuran dalam kehidupan.
BAB II PEMBAHASAN A. KEJUJURAN
Kejujuran, berasal dari kata dasar jujur yang memiliki arti kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perubahan” sesuai dengan realitasnya atau kenyataannya maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur. Kejujuran sendiri bersangkutan dengan pengakuan seseorang terhadap fakta yang sebenarnya.
Sesuatu atau fenomena yang dihadapi tentu saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang serta yang akan dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat mengenai benda, sifat dari benda tersebut atau bentuk maupun model. Fenomena yang teramati boleh saja yang berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi
Dalam menjalani sebuah profesi kunci utama adalah kejujuran. Kejujuran merupakan hal yang sangat mendasar dari manusia yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Kejujuran pasti diajarkan oleh seluruh agama melalui kitab-kitabnya.
B. BENTUK DARI KETIDAKJUJURAN
Ada beberapa pelanggaran etika profesi menyangkut kejujuran. Berikut ini dijelaskan bentuk-bentuk dari ketidakjujuran, yaitu:
a. Bohong
tetapi tidak menatakan demikian. Atau bila terjadi suatu kesalahan yang dia ketahui, tetapi dia tidak mau melakukan upaya untuk menyampaikan kebenaran atau pembenaran.
b. Kecurangan Sengaja
Hal ini terjadi, misalnya bila pada kondisi melamar pekerjaan, dan dia menyampaikan sesuatu yang tidak mempunyai pengalaman. Namun masih saja dilakukan agar dapat memperoleh pekerjaan.
c. Mempergunakan data Orang Lain / Klien
Seringkali seorang ahli dengan sengaja mempergunakan data/ informasi yang nyata-nyata bukan hasil karyanya, meskipun mungkin data / informasi tersebut didapat dari mantan kliennya.
d. Menahan Informasi
Informasi yang sebenarnya harus disampaikan malah disimpan atau tidak disampaikan. Misalnnya seorang atasan tidak memberi informasi pada bawahan dan sebaliknya.
e. Tidak Menyebarkan Informasi
Tujuan pokok seorang ahli berada di tengah-tengah masyarakat adalah untuk melindungi dan menjaga keamanan serta kesejahteraan masyarakat. Untuk itu diperlukan penyebaran informasi kepada masyarakat yang memang membutuhkan informasi tersebut, bukan malah tidak menyebarkannya, apalagi bila informasi itu sangat berharga dan mendedsak bagi masyarakat.
C. KEDISIPLINAN
kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan. Dengan melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan belajar, bekerja, dan berusaha. Kemauan kerja keras yang kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan sulit.
Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku perorangan, kelompok, atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku.
Dari pengertian diatas kita dapat simpulkan bahwa disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Adanya hastrat yang kuat untuk melakukan apa yang sudah menjadi peraturan di masyarakat.
2) Adanya perilaku yang dikendalikan. 3) Adanyan ketaatan (obedience).
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Jadikanlah dirimuuntuk selalu menjadi pribadi yang disiplin seperi dengan mematuhi berbagai aturan yang telah ditetapkan juga merupakan salah satu contoh cara disiplin diri, karena dengan kita mematuhi peraturan yang ada, itu berarti sama halnya dengan kita sedang berusaha untuk menciptakan suatu tujuan tertentu.
D. BENTUK-BENTUK DISIPLIN
Dari penjelasan disiplin diatas maka dapat dijelaskan bentuk-bentuk disiplin seperti yang disebutkan dibawah ini disiplin terbagi menjadi:
a. Disiplin dalam Menggunakan Waktu
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik.
Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah Subahanallahu wa'ata'alla senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin.
c. Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat, diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
1) Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup
2) Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya
3) Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
4) Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun 5) Longgarnya peraturan yang ada
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.
d. Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
e. Disiplin Sosial
f. Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.
E. MANFAAT DISIPLIN
Dibawah ini dijelaskan manfaat dari sikap disiplin, antara lain;
1. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
2. Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
3. Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik.
4. Menumbuhkan ketenangan
5. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
6. Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.
7. Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8. Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9. Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
10. Menumbuhkan kepatuhan
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara informasi dengan fenomena. Jika kejujuran semakin lemah dan ketidakjujuran atau kebohongan yang terus berkembang maka bangsa akan memiliki suatu generasi penerus bangsa yang lemah dalam berbagai segi kehidupan, sedangkan disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku perorangan, kelompok, atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma, dan kaidah yang berlaku. Sikap disiplin merupakan rasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa disiplin artinya ketaatan kita terhadap satu kesepakatan yang telah kita buat untuk mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini prestasi belajar siswa. Dalam kehidupan kita berlaku satu konsep dasar bahwa siapa yang lebih patuh terhadap keputusan bersama, maka dia akan mendapatkan yang diinginkan dan dalam dunia pendidikan, kedisiplinan merupakan harga mati yang harus dibayar oleh siswa. Kita tidak dapat menerima penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh siswa. Oleh karena itulah, maka di dalam proses pendidikan dan pembelajaran kita mengenal adanya reward dan punishment. Kedua hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh siswa. Hal ini harus kita lakukan sebab pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa sangatlah besar. Ini bukanlah ancaman bagi siswa tetapi sekedar pengkondisian agar tumbuh dan berkembang sikap disiplin pada pola kehidupan siswa.
Sulistya, Endah. 2013. “KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN”. http://endahslsty.blogspot.co.id/2013/04/artikel-tentang-kejujuran-dan.html. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015.
Rahma, Salsabila. . 2015. Pengertian Disiplin, macam macam disiplin dan manfaat disiplin. https://www.academia.edu/8980066/Pengertian_Disiplin_macam_macam_disiplin_dan_ manfaat_disiplin. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015.
Fadel, Muhammad. 2015. MAKALAH KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN. http://dokumen.tips/documents/makalah-kejujuran-dan-kedisiplinan.html. Diakses pada tanggal 3 Desember 2015.
Rahardjo, Ilma Navia. 2015. “ M A K A L A H K E J U J U R A N ”.