PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN
NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI
ART THERAPY
DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG
NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Oleh :
KHARISMA DWI ANGGRAENI
NIM. 08060061
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN
NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI
ART THERAPY
DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG
NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
(S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
KHARISMA DWI ANGGRAENI
NIM. 08060061
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN
NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI
ART THERAPY
DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG
NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Kharisma Dwi Anggraeni
NIM. 08060061
Skripsi ini Telah Disetujui
Tanggal 04 September 2012
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I,
Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd
NIP.UMM.104.8804.0080
Pembimbing II,
Sri Widowati, S.Kep. Ners
NIP.UMM.112.0303.0393
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iv
LEMBAR PENGESAHAN
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN
NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI
ART THERAPY DENGAN PENDEKATAN NIC DAN NOC
DI RUANG NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
KHARISMA DWI ANGGRAENI
NIM. 08060061
Skripsi ini Telah Diujikan
Tanggal 30 Januari 2013
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat
NIP.UMM.112.9311.0304
Penguji I,
Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd
NIP.UMM.104.8804.0080
Penguji III,
Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep
NIP.UMM.112.0501.0419
Penguji II,
Sri Widowati, S.Kep. Ners
NIP.UMM.112.0303.0393
Penguji IV,
v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Kharisma Dwi Anggraeni
NIM
: 08060061
Program Studi
: Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Perbedaan Tingkat Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA
Sebelum Dan Sesudah Diberikan Intervensi
Art Therapy
Dengan Pendekatan NIC dan NOC Di Ruang NAPZA RSJ.
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengamil alihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat
dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi
atas perbuatan tersebut.
Malang, 25 Januari 2013
Yang Membuat Pernyataan,
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala bantuan yang telah diberikan sehingga Nima dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sempurna. Terima Kasih Ya Rabb ..
Untuk Ayah Ipi’ dan Mama Lidya tercinta, terima kasih atas kekuatan, keikhlasan, kesabaran, support, serta doa yang selalu mengiringi langkah nima untuk menuju keberhasilan dan kesuksesan. Karya ini tidak seberapa dibanding dengan segala pengorbanan yang Ayah dan Mama berikan. Tapi nima yakin, kelak akan memberikan yang lebih baik hanya untuk Ayah dan Mama.
Untuk aa’ Adit dan adek Yudha yang selalu mengganggu hehehee,,,, terima kasih telah memberikan semangat yang sangat luar biasa. Semoga kita bisa bersama-sama memberikan kebahagiaan kepada Ayah dan Mama yang selalu ada untuk kita tanpa pamrih. Amiiiinnn ...
“Segerombolan Koko (Coco a.k.a. Haryoko Mukti Apri Wibowo, Ciah a.k.a Diah Triariani, Ciwul a.k.a Ayu Wulandari, Nicken Mbem a.k.a Nikenningtyas Diah Kusumaningrum)” terima kasih kalian selalu memberikan semangat, menjadi sahabat yang ada saat susah, senang dan saat makan. Haahahaa.. Kalian telah mengisi sebagian dari berjuta-juta gigabyte memori dalam otakku dengan kenangan-kenangan indah yang akan selalu ada sampai kapanpun..
Untuk teman seperjuanganku Ewish a.k.a Nyoman Wisnu Wardani ... akhirnya selesai sudah tugas kita. Dengan melewati segala rintangan, di marahin bareng, galau bareng, bingung bareng, dan akhirnya seneng bareng. Heheehee ... Terimakasih selalu setia bonceng nima kemanapun kita pergi. Di waktu yang singkat banyak sekali kenangan kita berdua..J
Teman-teman PSIK B 2008 4 tahun kita bersama-sama. Terima kasih telah memberikan semangat yang tak terhingga. Semoga ini bukan terakhir kalinya kita bertemu. Tapi akan menjadi tali persahabatan yang tak akan pernah putus.
Buat Tety terima kasih buku-buku jiwanya yang sangat membantu, rifky terima kasih telah membantuku penelitian dan dengan senang hati buatin aku abstrak, Citra terima kasih semangatnya. You’re the best for meJ
Teman-teman KKN kelompok Brongkal ,, 30 hari bersama kalian mampu memberikan semangat baru. Dimana kita harus bersama-sama menyatukan 30 otak yang sangat berbeda-beda pemikiran demi suksesnya kegiatan-kegiatan yang kita lakukan. Dari situlah kita bisa mengenal persahabatan. Kalian Always be my mind..
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Perbedaan Tingkat
Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA Sebelum dan Sesudah diberikan Intervensi
Art Therapy
Dengan Menggunakan Pendekatan NIC dan NOC di Ruang NAPZA
RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Sri Widowati, S.Kep., Ns selaku Pembimbing II yang telah memberikan
masukan, arahan dan semangat yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep dan Ibu Ledy Martha A., S.Kep, Ns, M.Kep
selaku penguji yang telah memberikan saran yang sangat bermanfaat dalam
viii
6. Pihak RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Kawit selaku kepala Ruang NAPZA yang telah memberikan kesempatan dan
membantu saat proses pelaksanaan penelitian dalam skripsi ini.
8. Bapak Sulis yang telah memberikan ide-ide dalam menyusun skripsi dan
memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian.
9. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis
10.Ayah, Mama, Kakak, Adik serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan,
materiil serta doa tiada henti.
11.Para kawan-kawan yang telah memberikan dukungan, semangat serta doa tiada
henti.
Serta semua pihak yang telah membantu atas penyelesaian skripsi ini. Mohon
maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat.
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju
kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Malang, 25 Januari 2013
ix ABSTRACT
DIFFERENCE OF DEPRESSION PATIENTS BEFORE AND AFTER ABUSE DRUG PROVIDED USINGART THERAPYINTERVENTION APPROACH
IN THE NIC and NOC DRUG ROOM
RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Kharisma Dwi Anggraeni1, Atok Miftachul Hudha2, Sri Widowati3
Background : The impact of drug abuse can potentially lead to the undermining of psychological mental apathy, euphoria, emotional instability, depression. Depression is a mental disorder with symptoms that indicated by the manifestation of emotional, cognitive, motivational and physical manifestations. Clients with depression will feel depressed, have a low perception of him, feeling worthless, loss of concentration, can not make decisions, low activity, even wanted to end his life. It occurs in patients of drug abuse in the psychiatric hospital. Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. By Art Therapy can slowly change the contents minds and thought processes so that clients can improve vitality and decreased levels of depression. The experiment was conducted to determine differences in rates of depression drug abuse patients before and after the intervention ofArt Therapy.
Method: This research used to design Quasy Experimental Pre-Test Post-Test Control Group Design. The sample in the study were patients of drug abuse in the psychiatric hospital drug. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, amounting to 8 patients. Data collection techniques in accordance with observation and interview sheetDepression Level NOC. Analysis of the test data usingpaired samples t-test.
Result; After the post-test in the intervention group gained 2 patients (50%) that decreased levels of depression (mild) and 2 patients (50%) with a fixed rate of depression (moderate). After using a computerized test results paired samples t-test in the intervention group that significant value is smaller than alpha 5% (0.000 <0.050), then the hypothesis H0 is rejected
and H1 is accepted. Whereas the control group gained significance value greater than 5%
alpha value (0.116> 0.050), then the hypothesis H0 is accepted and H1 is rejected. Which
means that there are differences in the level of depression drug abuse patients before and after the intervention ofArt Therapy
Conclusion: There are different levels of depression drug abuse patients before and after the interventionArt Therapy
Keywords: Drug Abuse, Depression Levels,Art Therapy
1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.
2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.
x INTISARI
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN NAPZA SEBELUM dan SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSIART THERAPY DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG NAPZA
RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Kharisma Dwi Anggraeni1, Atok Miftachul Hudha2, Sri Widowati3
Latar Belakang : Dampak penyalahgunaan NAPZA berpotensi dapat menyebabkan terganggunya fungsi mental psikologis berupa sikap apatis, euforia, emosi labil, depresi. Depresi merupakan suatu gangguan jiwa dengan gejala-gejala yang ditunjukkan oleh manifestasi emosi, kognitif, motivasional dan manifestasi fisik. Klien dengan depresi akan merasa tertekan, memiliki persepsi yang rendah terhadap dirinya, merasa tidak berguna, kehilangan konsentrasi, tidak dapat mengambil keputusan, malas beraktifitas, bahkan ingin mengakhiri hidupnya. Hal ini terjadi pada pasien penyalahgunaan NAPZA di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Dengan Art Therapysecara perlahan dapat merubah isi fikiran dan proses berfikir klien sehingga dapat meningkatkan semangat hidup dan mengalami penurunan tingkat depresi. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Art Therapy.
Metode :Penelitian ini menggunakan metodeQuasy Experimental dengan desainPre-Test Post-Test Control Group Design. Sampel dalam penelitian adalah pasien penyalahgunaan NAPZA di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang berjumlah 8 pasien. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara sesuai lembar Depression Level NOC. Analisis data menggunakanuji paired samples t-test.
Hasil : Setelah dilakukan post-test pada kelompok intervensi didapatkan 2 pasien (50%) yang mengalami penurunan tingkat depresi (ringan) dan 2 pasien (50%) dengan tingkat depresi tetap (sedang). Setelah dikomputerisasi dengan menggunakan hasil Uji paired samples t-test pada kelompok intervensi yaitu nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,000 < 0,050), maka hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan pada kelompok kontrol
didapatkan nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha 5% (0,116 > 0,050), maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak. Yang artinya ada perbedaan tingkat depresi pasien
penyalahgunaan NAPZA sebelum dan sesudah diberikan intervensiArt Therapy.
Kesimpulan : Ada perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum dan sesudah diberikan intervensiArt Therapy.
Kata Kunci :Penyalahgunaan NAPZA, Tingkat Depresi,Art Therapy
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
xi DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv
Lembar Persembahan ... v
Kata Pengantar ... vi
Abstract ... viii
Intisari ... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
1.6 Batasan Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Art Therapy dari NIC ... 10
2.1.1 Intervensi Keperawatan ... 10
2.1.2 NIC (Nursing Interventions Classifications) ... 12
2.1.3 Art Therapy ... 14
2.2 Konsep Depresi ... 21
2.2.1 Definisi Depresi ... 21
2.2.2 Etiologi Depresi ... 22
2.2.3 Gejala Depresi ... 25
2.2.4 Tingkatan Depresi ... 28
2.2.5 Depresi pada penyalahgunaan NAPZA ... 30
2.2.6 Alat Ukur Tingkat Depresi dari NOC (Nursing Outcome Classifications) ... 31
2.3 Konsep NAPZA ... 35
2.3.1 Definisi NAPZA ... 35
2.3.2 Jenis NAPZA ... 35
2.3.3 Efek NAPZA ... 38
2.3.4 Penyalahgunaan dan Ketergantungan ... 43
2.3.5 Rentang Respon Gangguan Penggunaan NAPZA ... 44
xii
2.3.7 Deteksi Dini Penyalahgunaan NAPZA ... 49
2.3.8 Penatalaksanaan ... 51
2.4 Perkembangan Anak Remaja ... 56
2.4.1 Pengertian Remaja ... 56
2.4.2 Ciri-ciri Remaja ... 57
2.4.3 Depresi Pada Remaja ... 58
2.5 Pengaruh PemberianArt Therapyterhadap penurunan tingkat depresi ... 60
BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 63
3.2 Hipotesis Penelitian ... 67
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 68
4.2 Kerangka Penelitian ... 69
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 71
4.3.1 Populasi ... 71
4.3.2 Sampel ... 71
4.3.2.1 Kriteria Sampel ... 71
4.3.3 Teknik Sampling ... 72
4.4 Identifikasi Variabel ... 72
4.4.1 Variabel Independen ... 72
4.4.2 Variabel Dependen ... 73
4.5 Definisi Operasional ... 73
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 76
4.7 Instrumen Penelitian ... 76
4.8 Instrumen Pengumpulan Data ... 76
4.9 Alat Ukur Depresi ... 77
4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 79
4.11 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ... 79
4.12 Etika Penelitian ... 81
4.12.1 Informed Consent ... 81
4.12.2 Anonymity ... 81
4.12.3 Confidentialy ... 81
4.12.4 Righ to Self Determination ... 82
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 83
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Agama, dan Tingkat Pendidikan ... 84
5.2 Gambaran PelaksanaanArt Therapypada pasien NAPZA ... 85
5.3 Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah DilakukanArt Therapy Pada Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 87
5.4 Analisa Data ... 88
xiii
5.4.2 Uji Hipotesis ... 89
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden ... 93
6.2 Gambaran PelaksanaanArt Therapypada Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 94
6.3 Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah DilakukanArt Therapy Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 98
6.4 Perbandingan Tingkat Depresi Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 100
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 102
7.2 Saran ... 103
7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan ... 103
7.2.2 Bagi Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 103
7.2.3 Bagi Profesi Keperawatan ... 103
7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 103
7.2.5 Bagi Perawat RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 103 Daftar Pustaka ... 104
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 IndikatorDepression Level Nursing Outcome Classification(NOC) ... 33 Tabel 4.5 Definisi Operasional ... 74 Tabel 4.9 Pengukuran Tingkat Depresi ... 77 Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Agama,
dan Tingkat Pendidikan Pasien NAPZA ... 84 Tabel 5.2 Hasil PelaksanaanArt Therapy pada Pasien NAPZA ... 85 Tabel 5.3 Tingkat Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA Sebelum (Pre-test)
dilakukanArt Therapy... 87 Tabel 5.4 Tingkat Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA Sesudah (Post-test)
dilakukanArt Therapy... 88 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Rentang Respon Gangguan NAPZA ... 44
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 66
Gambar 4.1 SkemaQuasy – Experimental Design... 69
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Identitas Pasien Penyalahgunaan NAPZA di Ruang NAPZA
RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 106
Lampiran 2 Lembar IntervensiArt Therpy NIC... 107
Lampiran 3 Lembar ObservasiDepression Level NOC... 109
Lampiran 4 Skala Pengukuran Psikologi Level Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA di Ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 111
Lampiran 5 Data Kuesioner Pasien Penyaahgunaan NAPZA ... 113
Lampiran 6 Hasil Uji Normlitas Kolmogorov – Smirnov ... 114
Lampiran 7 Hasil Uji T Berpasangan Kelompok Intervensi ... 115
Lampiran 8 Hasil Uji T Berpasangan Kelompok Kontrol ... 116
Lampiran 9 Surat Tugas ... 117
Lampiran 10 Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 118
Lampiran 11 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 119
Lampiran 12 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 120
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi ... 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) merupakan salah satu
permasalahan yang menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia. Penyalahgunaan
NAPZA di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan catatan
Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang penyalahgunaan NAPZA mulai tahun
2001-2008 sebanyak 40.273 kasus dengan jumlah tersangka yang melibatkan warga negara
asing (WNA) sebanyak 15,85%, sedangkan dengan tersangka Warga Negara Indonesia
(WNI) sebanyak 5,10%. (referensi elektronik direkomendasi oleh BNN pada tahun
2008).
Dampak penyalahgunaan NAPZA berpotensi dapat menyebabkan terganggunya
fungsi mental psikologis berupa sikap apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan
yang tanpa dasar/kecemasan, kehilangan kontrol perilaku, sampai pada sakit jiwa dan
terganggunya fungsi fisik seperti kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru serta
penularan HIV/AIDS melalui pengguna jarum suntik bergantian (Prihartini, 2012).
Maramis (2005) menyatakan pada klien dengan penyalahgunaan NAPZA sering
mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri
secara sosial dan gangguan dalam berhubungan, bahkan sampai muncul
perilaku-perilaku ekstrim seperti destruktif terhadap diri sendiri maupun orang lain dan depresi,
hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara klien dengan keluarga, klien dengan
2
Hasil studi yang dilakukan oleh Fransisca (2009) menyatakan bahwa pada kasus
penyalahgunaan NAPZA 45% para pecandu yang dirawat memenuhi kriteria DSM IV
TSR untuk depresi. Depresi yang diderita oleh pasien masih dalam tingkat depresi ringan
(
mild depression
). Akan tetapi, masalah tersebut perlu di perhatikan secara serius, karena
jika tidak dikenali dan ditatalaksana dengan baik, maka depresi tersebut akan
menurunkan motivasi serta komitmen pada pecandu NAPZA dalam menjalani
perawatan.
Fakta di lapangan upaya yang dilakukan untuk menurunkan gangguan fungsi
mental (depresi) ini dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya yang
dilakukan oleh Tetantro (2003) dengan menggunakan metode
Therapeutic community
dan
12 steps
pada 39 pecandu NAPZA yang mengalami depresi
.
Hasil dari metode tersebut
dapat membantu menurunkan tingkat depresi klien. Dari 39 pecandu yang mengalami
depresi berat, 25 pecandu yang kooperatif dalam perawatan mengalami penurunan
tingkat depresi menjadi depresi ringan.
Banyak upaya yang telah dilakukan untuk membantu menurunkan tingkat depresi
pada penyalahguna NAPZA yaitu dengan melakukan usaha preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif, tetapi pada kenyataannya kasus baru terus bertambah dan kasus lama terus
berlanjut. Salah satu jenis usaha pengobatan pasien penyalahguna ini adalah psikoterapi.
Psikoterapi merupakan suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional pasien yang
dilakukan oleh seseorang yang terlatih dalam hubungan profesional secara suka-rela,
dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala-gejala yang
ada, mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan
3
Menurut Adler (2002) patokan bagi kesehatan seseorang ialah perasaan sosialnya.
Perasaan sosial yang kuat mempertinggi kemampuan dan rasa harga diri serta
memudahkan seseorang menyesuaikan dirinya pada kemalangan yang tak terduga.
Sebenarnya kalau dicermati aspek yang sangat penting dalam berhubungan sosial
adalah aspek komunikasi. Komunikasi pada hakikatnya adalah suatu proses sosial.
Sebagai proses sosial, dalam komunikasi selain terjadi hubungan antar manusia juga
terjadi interaksi saling mempengaruhi (Anwar, 1998). Pada saat komunikasi tidak jarang
terdapat masalah atau hambatan, baik verbal maupun non verbal. Adapun masalah yang
biasa timbul dari pasien adalah kurang mempunyai explorasi perasaan atau mungkin ada
faktor internal yang menjadi masalah pasien enggan untuk melakukan komunikasi.
Pada kenyataannya lebih banyak faktor penyebab pasien tidak mau berkomunikasi
adalah karena pasien melakukan supresi perasaan yang terlalu lama sehingga pasien jatuh
pada kondisi depresi. Depresi merupakan suatu gangguan jiwa dengan gejala-gejala yang
ditunjukkan oleh manifestasi emosi, kognitif, motivasional dan manifestasi fisik. Tingkat
gejala depresi yang timbul mulai dari
tidak ada depresi
,
depresi ringan, depresi sedang, depresi
berat, depresi sangat berat
. Pasien dengan penyalahgunaan NAPZA mula-mula merasa
rendah diri, tidak berharga dan tidak berguna sehingga merasa tidak aman dalam
membina hubungan dengan orang lain.
Terapi seni medium gambar atau
Art Therapy
merupakan salah satu macam
psikoterapi suportif jenis ventilasi yang memfasilitasi pasien mengeluarkan isi hatinya.
Sehingga pasien merasa lega dan kecemasannya berkurang, kemudian dapat melihat
masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya.
Menurut Sarie (2008) tujuan dari
Art Therapy
bukan untuk menghasilkan karya seni
4
tujuan akhir yang ingin dicapai adalah membantu pasien agar merasa lebih nyaman
terhadap diri mereka sendiri (Sarie, 2008).
Berdasarkan tujuan dari
Art Therapy
diatas kita dapat melihat hasil gambaran
pasien. Terapis membantu pasien untuk menjelaskan apa yang menarik dari hasil
karyanya. Jika hasil karya yang muncul berarti positif maka terapis akan mendukung
perilaku pasien, akan tetapi jika dari hasil karya terlihat gambaran yang negatif maka
terapis memfokuskan dan mengarahkan pasien pada arah yang lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil wawancara terbatas yang dilakukan oleh peneliti dengan perawat
di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang diketahui bahwa upaya
untuk menurunkan tingkat depresi klien dengan penyalahgunaan NAPZA dilakukan
metode
Community.
Pelaksanaan terapi dilakukan pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB.
Pasien dikumpulkan di ruangan atau di halaman kemudian para terapis melakukan
pendekatan dengan menanyakan suasana hati pasien pada hari itu sehingga terapis
mengetahui perkembangan dari asuhan keperawatan yang telah diberikan. Sedangkan
proses
Art Therapy
belum diterapkan di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sehari-hari.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang
menganalisis Perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum dan
sesudah diberikan intervensi
Art Therapy
dengan menggunakan pendekatan NIC dan
5
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
(1)
Bagaimana gambaran tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA di ruang
NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sebelum diberikan intervensi
Art Therapy
?
(2)
Bagaimana gambaran tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA di ruang
NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sesudah diberikan intervensi
Art Therapy
?
(3)
Apakah ada perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum
dan sesudah diberikan intervensi
Art Therapy
di ruang NAPZA di RSJ. Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang ?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1)
Tujuan Umum
Mengidentifikasi perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA
sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Art Therapy
di ruang NAPZA RSJ. Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang.
(2)
Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat depresi sebelum dilakukan
Art Therapy
pada pasien
penyalahgunaan NAPZA di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman
6
b.
Mengidentifikasi tingkat depresi sesudah dilakukan
Art Therapy
pada pasien
penyalahgunaan NAPZA di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang.
c. Mengidentifikasi perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA
sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Art Therapy
di ruang NAPZA RSJ.
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1)
Bagi peneliti
Untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA
sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Art Therapy
sehingga dapat digunakan
sebagai bahan penyuluhan untuk menumbuhkan atau meningkatkan konsep diri
yang positif bagi pasien depresi.
(2)
Bagi Institusi Pendidikan
Menjadi bahan ajar dalam memberikan pendidikan tentang
Art Therapy
pada mata
kuliah keperawatan jiwa terhadap mahasiswa sebagai modal untuk terjun ke dalam
rumah sakit.
(3)
Bagi pasien penyalahgunaan NAPZA
Dengan
Art Therapy
dapat merubah sikap negatif klien terhadap NAPZA ,
mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, keterampilan antar pribadi,
kreatifitas dan pola berfikir pasien sehingga dapat mencapai hasil yang optimal
dalam membantu meningkatkan konsep diri pasien dan menurunkan tingkat
7
(4)
Bagi profesi keperawatan
Sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah mengenai
konsep diri pada pasien dengan penyalahgunaan NAPZA, sehingga dapat ditindak
lanjuti dengan menggunakan teknik
Art Therapy
NIC yang mampu memberikan
motivasi sehingga konsep diri pasien dapat berkembang secara maksimal. Serta
masukan bagi bidang ilmu keperawatan jiwa terhadap peningkatan upaya
komunikatif, informasi dan edukasi (peran perawat sebagai pendidik) kepada klien
dalam upaya pemahaman sebuah metode terapi seni dalam manajemen psikologis.
(5)
Bagi peneliti lain
Penelitian ini bisa menjadi acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian
sejenis mengenai perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA
sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Art Therapy
di ruang NAPZA RSJ. Dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.5
Keaslian penelitian
Beberapa hasil penelitian terdahulu dan landasan teori diantaranya yaitu :
(1)
Menurut Sarie (2008),
Art Therapy
atau terapi seni yang bermediumkan gambar,
menunjukkan hasil yang sangat signifikan, artinya terdapat perbedaan tingkat
gangguan stress pasca trauma pada anak-anak korban kerusuhan sebelum dan
sesudah mendapatkan treatment art therapy.
(2)
Penelitian terapi seni yang dilaksanakan penulis dalam riset penggunaan
media ”Drawing Therapy” tampak memberikan peluang penyembuhan dari stres
8
hidup baru penuh percaya diri karena klien menemukan kesadaran baru memiliki
kemampuan kreatif, yang akan menjadi pegangan langkah hidup baru sesudah
menjalani rehabilitasi (Gai, 2010).
(3)
Hasil riset Suhardja pada tahun 2002 yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Desa
Dukuhlo Kecamatan Bulakamba Brebes diketahui bahwa kemampuan untuk
mengekspresikan diri melalui senirupa, ternyata mempersepsi peningkatan
kenyamanan individual. Rasa nyaman meningkat bahkan pada orang cacat atau
orang berpenyakit kronis, berarti “seni” mampu membantu individu mengatasi
bahkan mengubah rasa percaya diri untuk menghadapi penyakit atau
ketidaknyamanan fisik. Keahlian ini sungguh bermanfaat untuk membantu
orang-orang yang membutuhkan pertolongan karena dirinya sudah tak sanggup lagi
menanggung beban berat kehidupan, atau berhadapan dengan masalah-masalah
rumit. Dengan proses terapi seni, akan terjadi suatu penyembuhan yang melegakan.
Membangkitkan kembali semangat hidup, menemukan kembali spirit kehidupan,
melalui proses terapi seni orang akan merasa lebih baik, lebih kreatif dan lebih
dimampukan dalam memecahkan kesulitannya.
(4)
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sarie, Gai dan Suhardja dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan medium gambar
sebagai alat komunikasi. Namun yang membedakan adalah variabel dependennya,
pada penelitian yang akan dilakukan, variabel dependen yang digunakan adalah
penurunan tingkat depresi pada pasien penyalahgunaan NAPZA dengan metode
9
1.6
Batasan Penelitian
Hal-hal yang dibatasi dalam penelitian ini adalah :
(1)
Intervensi
Art Therapy
menggunakan model NIC (
Nursing Interventions Classifications
).
(2)
Indikator tingkat depresi menggunakan
Depression Level
NOC (
Nursing Outcome
Classification
)
(3)
Mengukur tingkat depresi dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah