• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI ART THERAPY DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI ART THERAPY DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN

NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI

ART THERAPY

DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG

NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

SKRIPSI

Oleh :

KHARISMA DWI ANGGRAENI

NIM. 08060061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN

NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI

ART THERAPY

DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG

NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

(S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

KHARISMA DWI ANGGRAENI

NIM. 08060061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN

NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI

ART THERAPY

DENGAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG

NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Kharisma Dwi Anggraeni

NIM. 08060061

Skripsi ini Telah Disetujui

Tanggal 04 September 2012

LEMBAR PENGESAHAN

Pembimbing I,

Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd

NIP.UMM.104.8804.0080

Pembimbing II,

Sri Widowati, S.Kep. Ners

NIP.UMM.112.0303.0393

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN

NAPZA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI

ART THERAPY DENGAN PENDEKATAN NIC DAN NOC

DI RUANG NAPZA RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

KHARISMA DWI ANGGRAENI

NIM. 08060061

Skripsi ini Telah Diujikan

Tanggal 30 Januari 2013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat

NIP.UMM.112.9311.0304

Penguji I,

Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd

NIP.UMM.104.8804.0080

Penguji III,

Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep

NIP.UMM.112.0501.0419

Penguji II,

Sri Widowati, S.Kep. Ners

NIP.UMM.112.0303.0393

Penguji IV,

(5)

v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

: Kharisma Dwi Anggraeni

NIM

: 08060061

Program Studi

: Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Perbedaan Tingkat Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA

Sebelum Dan Sesudah Diberikan Intervensi

Art Therapy

Dengan Pendekatan NIC dan NOC Di Ruang NAPZA RSJ.

Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan merupakan pengamil alihan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat

dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi

atas perbuatan tersebut.

Malang, 25 Januari 2013

Yang Membuat Pernyataan,

(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala bantuan yang telah diberikan sehingga Nima dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sempurna. Terima Kasih Ya Rabb ..

Untuk Ayah Ipi’ dan Mama Lidya tercinta, terima kasih atas kekuatan, keikhlasan, kesabaran, support, serta doa yang selalu mengiringi langkah nima untuk menuju keberhasilan dan kesuksesan. Karya ini tidak seberapa dibanding dengan segala pengorbanan yang Ayah dan Mama berikan. Tapi nima yakin, kelak akan memberikan yang lebih baik hanya untuk Ayah dan Mama.

Untuk aa’ Adit dan adek Yudha yang selalu mengganggu hehehee,,,, terima kasih telah memberikan semangat yang sangat luar biasa. Semoga kita bisa bersama-sama memberikan kebahagiaan kepada Ayah dan Mama yang selalu ada untuk kita tanpa pamrih. Amiiiinnn ...

“Segerombolan Koko (Coco a.k.a. Haryoko Mukti Apri Wibowo, Ciah a.k.a Diah Triariani, Ciwul a.k.a Ayu Wulandari, Nicken Mbem a.k.a Nikenningtyas Diah Kusumaningrum)” terima kasih kalian selalu memberikan semangat, menjadi sahabat yang ada saat susah, senang dan saat makan. Haahahaa.. Kalian telah mengisi sebagian dari berjuta-juta gigabyte memori dalam otakku dengan kenangan-kenangan indah yang akan selalu ada sampai kapanpun..

Untuk teman seperjuanganku Ewish a.k.a Nyoman Wisnu Wardani ... akhirnya selesai sudah tugas kita. Dengan melewati segala rintangan, di marahin bareng, galau bareng, bingung bareng, dan akhirnya seneng bareng. Heheehee ... Terimakasih selalu setia bonceng nima kemanapun kita pergi. Di waktu yang singkat banyak sekali kenangan kita berdua..J

Teman-teman PSIK B 2008 4 tahun kita bersama-sama. Terima kasih telah memberikan semangat yang tak terhingga. Semoga ini bukan terakhir kalinya kita bertemu. Tapi akan menjadi tali persahabatan yang tak akan pernah putus.

Buat Tety terima kasih buku-buku jiwanya yang sangat membantu, rifky terima kasih telah membantuku penelitian dan dengan senang hati buatin aku abstrak, Citra terima kasih semangatnya. You’re the best for meJ

Teman-teman KKN kelompok Brongkal ,, 30 hari bersama kalian mampu memberikan semangat baru. Dimana kita harus bersama-sama menyatukan 30 otak yang sangat berbeda-beda pemikiran demi suksesnya kegiatan-kegiatan yang kita lakukan. Dari situlah kita bisa mengenal persahabatan. Kalian Always be my mind..

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Perbedaan Tingkat

Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA Sebelum dan Sesudah diberikan Intervensi

Art Therapy

Dengan Menggunakan Pendekatan NIC dan NOC di Ruang NAPZA

RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Drs. Atok Miftachul Hudha, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Ibu Sri Widowati, S.Kep., Ns selaku Pembimbing II yang telah memberikan

masukan, arahan dan semangat yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep dan Ibu Ledy Martha A., S.Kep, Ns, M.Kep

selaku penguji yang telah memberikan saran yang sangat bermanfaat dalam

(8)

viii

6. Pihak RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Kawit selaku kepala Ruang NAPZA yang telah memberikan kesempatan dan

membantu saat proses pelaksanaan penelitian dalam skripsi ini.

8. Bapak Sulis yang telah memberikan ide-ide dalam menyusun skripsi dan

memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian.

9. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis

10.Ayah, Mama, Kakak, Adik serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan,

materiil serta doa tiada henti.

11.Para kawan-kawan yang telah memberikan dukungan, semangat serta doa tiada

henti.

Serta semua pihak yang telah membantu atas penyelesaian skripsi ini. Mohon

maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat.

Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju

kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 25 Januari 2013

(9)

ix ABSTRACT

DIFFERENCE OF DEPRESSION PATIENTS BEFORE AND AFTER ABUSE DRUG PROVIDED USINGART THERAPYINTERVENTION APPROACH

IN THE NIC and NOC DRUG ROOM

RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Kharisma Dwi Anggraeni1, Atok Miftachul Hudha2, Sri Widowati3

Background : The impact of drug abuse can potentially lead to the undermining of psychological mental apathy, euphoria, emotional instability, depression. Depression is a mental disorder with symptoms that indicated by the manifestation of emotional, cognitive, motivational and physical manifestations. Clients with depression will feel depressed, have a low perception of him, feeling worthless, loss of concentration, can not make decisions, low activity, even wanted to end his life. It occurs in patients of drug abuse in the psychiatric hospital. Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. By Art Therapy can slowly change the contents minds and thought processes so that clients can improve vitality and decreased levels of depression. The experiment was conducted to determine differences in rates of depression drug abuse patients before and after the intervention ofArt Therapy.

Method: This research used to design Quasy Experimental Pre-Test Post-Test Control Group Design. The sample in the study were patients of drug abuse in the psychiatric hospital drug. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, amounting to 8 patients. Data collection techniques in accordance with observation and interview sheetDepression Level NOC. Analysis of the test data usingpaired samples t-test.

Result; After the post-test in the intervention group gained 2 patients (50%) that decreased levels of depression (mild) and 2 patients (50%) with a fixed rate of depression (moderate). After using a computerized test results paired samples t-test in the intervention group that significant value is smaller than alpha 5% (0.000 <0.050), then the hypothesis H0 is rejected

and H1 is accepted. Whereas the control group gained significance value greater than 5%

alpha value (0.116> 0.050), then the hypothesis H0 is accepted and H1 is rejected. Which

means that there are differences in the level of depression drug abuse patients before and after the intervention ofArt Therapy

Conclusion: There are different levels of depression drug abuse patients before and after the interventionArt Therapy

Keywords: Drug Abuse, Depression Levels,Art Therapy

1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Malang.

(10)

x INTISARI

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PASIEN PENYALAHGUNAAN NAPZA SEBELUM dan SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSIART THERAPY DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NIC NOC DI RUANG NAPZA

RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Kharisma Dwi Anggraeni1, Atok Miftachul Hudha2, Sri Widowati3

Latar Belakang : Dampak penyalahgunaan NAPZA berpotensi dapat menyebabkan terganggunya fungsi mental psikologis berupa sikap apatis, euforia, emosi labil, depresi. Depresi merupakan suatu gangguan jiwa dengan gejala-gejala yang ditunjukkan oleh manifestasi emosi, kognitif, motivasional dan manifestasi fisik. Klien dengan depresi akan merasa tertekan, memiliki persepsi yang rendah terhadap dirinya, merasa tidak berguna, kehilangan konsentrasi, tidak dapat mengambil keputusan, malas beraktifitas, bahkan ingin mengakhiri hidupnya. Hal ini terjadi pada pasien penyalahgunaan NAPZA di RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Dengan Art Therapysecara perlahan dapat merubah isi fikiran dan proses berfikir klien sehingga dapat meningkatkan semangat hidup dan mengalami penurunan tingkat depresi. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum dan sesudah diberikan intervensi

Art Therapy.

Metode :Penelitian ini menggunakan metodeQuasy Experimental dengan desainPre-Test Post-Test Control Group Design. Sampel dalam penelitian adalah pasien penyalahgunaan NAPZA di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang berjumlah 8 pasien. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara sesuai lembar Depression Level NOC. Analisis data menggunakanuji paired samples t-test.

Hasil : Setelah dilakukan post-test pada kelompok intervensi didapatkan 2 pasien (50%) yang mengalami penurunan tingkat depresi (ringan) dan 2 pasien (50%) dengan tingkat depresi tetap (sedang). Setelah dikomputerisasi dengan menggunakan hasil Uji paired samples t-test pada kelompok intervensi yaitu nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,000 < 0,050), maka hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan pada kelompok kontrol

didapatkan nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha 5% (0,116 > 0,050), maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak. Yang artinya ada perbedaan tingkat depresi pasien

penyalahgunaan NAPZA sebelum dan sesudah diberikan intervensiArt Therapy.

Kesimpulan : Ada perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum dan sesudah diberikan intervensiArt Therapy.

Kata Kunci :Penyalahgunaan NAPZA, Tingkat Depresi,Art Therapy

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Lembar Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstract ... viii

Intisari ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

1.6 Batasan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Art Therapy dari NIC ... 10

2.1.1 Intervensi Keperawatan ... 10

2.1.2 NIC (Nursing Interventions Classifications) ... 12

2.1.3 Art Therapy ... 14

2.2 Konsep Depresi ... 21

2.2.1 Definisi Depresi ... 21

2.2.2 Etiologi Depresi ... 22

2.2.3 Gejala Depresi ... 25

2.2.4 Tingkatan Depresi ... 28

2.2.5 Depresi pada penyalahgunaan NAPZA ... 30

2.2.6 Alat Ukur Tingkat Depresi dari NOC (Nursing Outcome Classifications) ... 31

2.3 Konsep NAPZA ... 35

2.3.1 Definisi NAPZA ... 35

2.3.2 Jenis NAPZA ... 35

2.3.3 Efek NAPZA ... 38

2.3.4 Penyalahgunaan dan Ketergantungan ... 43

2.3.5 Rentang Respon Gangguan Penggunaan NAPZA ... 44

(12)

xii

2.3.7 Deteksi Dini Penyalahgunaan NAPZA ... 49

2.3.8 Penatalaksanaan ... 51

2.4 Perkembangan Anak Remaja ... 56

2.4.1 Pengertian Remaja ... 56

2.4.2 Ciri-ciri Remaja ... 57

2.4.3 Depresi Pada Remaja ... 58

2.5 Pengaruh PemberianArt Therapyterhadap penurunan tingkat depresi ... 60

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 63

3.2 Hipotesis Penelitian ... 67

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 68

4.2 Kerangka Penelitian ... 69

4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 71

4.3.1 Populasi ... 71

4.3.2 Sampel ... 71

4.3.2.1 Kriteria Sampel ... 71

4.3.3 Teknik Sampling ... 72

4.4 Identifikasi Variabel ... 72

4.4.1 Variabel Independen ... 72

4.4.2 Variabel Dependen ... 73

4.5 Definisi Operasional ... 73

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 76

4.7 Instrumen Penelitian ... 76

4.8 Instrumen Pengumpulan Data ... 76

4.9 Alat Ukur Depresi ... 77

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 79

4.11 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ... 79

4.12 Etika Penelitian ... 81

4.12.1 Informed Consent ... 81

4.12.2 Anonymity ... 81

4.12.3 Confidentialy ... 81

4.12.4 Righ to Self Determination ... 82

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 83

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Agama, dan Tingkat Pendidikan ... 84

5.2 Gambaran PelaksanaanArt Therapypada pasien NAPZA ... 85

5.3 Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah DilakukanArt Therapy Pada Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 87

5.4 Analisa Data ... 88

(13)

xiii

5.4.2 Uji Hipotesis ... 89

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden ... 93

6.2 Gambaran PelaksanaanArt Therapypada Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 94

6.3 Tingkat Depresi Sebelum dan Sesudah DilakukanArt Therapy Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 98

6.4 Perbandingan Tingkat Depresi Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 100

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 102

7.2 Saran ... 103

7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan ... 103

7.2.2 Bagi Pasien Penyalahgunaan NAPZA ... 103

7.2.3 Bagi Profesi Keperawatan ... 103

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 103

7.2.5 Bagi Perawat RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 103 Daftar Pustaka ... 104

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 IndikatorDepression Level Nursing Outcome Classification(NOC) ... 33 Tabel 4.5 Definisi Operasional ... 74 Tabel 4.9 Pengukuran Tingkat Depresi ... 77 Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Agama,

dan Tingkat Pendidikan Pasien NAPZA ... 84 Tabel 5.2 Hasil PelaksanaanArt Therapy pada Pasien NAPZA ... 85 Tabel 5.3 Tingkat Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA Sebelum (Pre-test)

dilakukanArt Therapy... 87 Tabel 5.4 Tingkat Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA Sesudah (Post-test)

dilakukanArt Therapy... 88 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Rentang Respon Gangguan NAPZA ... 44

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 66

Gambar 4.1 SkemaQuasy – Experimental Design... 69

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Identitas Pasien Penyalahgunaan NAPZA di Ruang NAPZA

RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 106

Lampiran 2 Lembar IntervensiArt Therpy NIC... 107

Lampiran 3 Lembar ObservasiDepression Level NOC... 109

Lampiran 4 Skala Pengukuran Psikologi Level Depresi Pasien Penyalahgunaan NAPZA di Ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 111

Lampiran 5 Data Kuesioner Pasien Penyaahgunaan NAPZA ... 113

Lampiran 6 Hasil Uji Normlitas Kolmogorov – Smirnov ... 114

Lampiran 7 Hasil Uji T Berpasangan Kelompok Intervensi ... 115

Lampiran 8 Hasil Uji T Berpasangan Kelompok Kontrol ... 116

Lampiran 9 Surat Tugas ... 117

Lampiran 10 Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 118

Lampiran 11 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang ... 119

Lampiran 12 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 120

Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi ... 121

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) merupakan salah satu

permasalahan yang menjadi ancaman serius bagi Bangsa Indonesia. Penyalahgunaan

NAPZA di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan catatan

Badan Narkotika Nasional (BNN) tentang penyalahgunaan NAPZA mulai tahun

2001-2008 sebanyak 40.273 kasus dengan jumlah tersangka yang melibatkan warga negara

asing (WNA) sebanyak 15,85%, sedangkan dengan tersangka Warga Negara Indonesia

(WNI) sebanyak 5,10%. (referensi elektronik direkomendasi oleh BNN pada tahun

2008).

Dampak penyalahgunaan NAPZA berpotensi dapat menyebabkan terganggunya

fungsi mental psikologis berupa sikap apatis, euforia, emosi labil, depresi, kecurigaan

yang tanpa dasar/kecemasan, kehilangan kontrol perilaku, sampai pada sakit jiwa dan

terganggunya fungsi fisik seperti kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru serta

penularan HIV/AIDS melalui pengguna jarum suntik bergantian (Prihartini, 2012).

Maramis (2005) menyatakan pada klien dengan penyalahgunaan NAPZA sering

mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri

secara sosial dan gangguan dalam berhubungan, bahkan sampai muncul

perilaku-perilaku ekstrim seperti destruktif terhadap diri sendiri maupun orang lain dan depresi,

hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara klien dengan keluarga, klien dengan

(18)

2

Hasil studi yang dilakukan oleh Fransisca (2009) menyatakan bahwa pada kasus

penyalahgunaan NAPZA 45% para pecandu yang dirawat memenuhi kriteria DSM IV

TSR untuk depresi. Depresi yang diderita oleh pasien masih dalam tingkat depresi ringan

(

mild depression

). Akan tetapi, masalah tersebut perlu di perhatikan secara serius, karena

jika tidak dikenali dan ditatalaksana dengan baik, maka depresi tersebut akan

menurunkan motivasi serta komitmen pada pecandu NAPZA dalam menjalani

perawatan.

Fakta di lapangan upaya yang dilakukan untuk menurunkan gangguan fungsi

mental (depresi) ini dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya yang

dilakukan oleh Tetantro (2003) dengan menggunakan metode

Therapeutic community

dan

12 steps

pada 39 pecandu NAPZA yang mengalami depresi

.

Hasil dari metode tersebut

dapat membantu menurunkan tingkat depresi klien. Dari 39 pecandu yang mengalami

depresi berat, 25 pecandu yang kooperatif dalam perawatan mengalami penurunan

tingkat depresi menjadi depresi ringan.

Banyak upaya yang telah dilakukan untuk membantu menurunkan tingkat depresi

pada penyalahguna NAPZA yaitu dengan melakukan usaha preventif, kuratif, maupun

rehabilitatif, tetapi pada kenyataannya kasus baru terus bertambah dan kasus lama terus

berlanjut. Salah satu jenis usaha pengobatan pasien penyalahguna ini adalah psikoterapi.

Psikoterapi merupakan suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional pasien yang

dilakukan oleh seseorang yang terlatih dalam hubungan profesional secara suka-rela,

dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah, atau menghambat gejala-gejala yang

ada, mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan

(19)

3

Menurut Adler (2002) patokan bagi kesehatan seseorang ialah perasaan sosialnya.

Perasaan sosial yang kuat mempertinggi kemampuan dan rasa harga diri serta

memudahkan seseorang menyesuaikan dirinya pada kemalangan yang tak terduga.

Sebenarnya kalau dicermati aspek yang sangat penting dalam berhubungan sosial

adalah aspek komunikasi. Komunikasi pada hakikatnya adalah suatu proses sosial.

Sebagai proses sosial, dalam komunikasi selain terjadi hubungan antar manusia juga

terjadi interaksi saling mempengaruhi (Anwar, 1998). Pada saat komunikasi tidak jarang

terdapat masalah atau hambatan, baik verbal maupun non verbal. Adapun masalah yang

biasa timbul dari pasien adalah kurang mempunyai explorasi perasaan atau mungkin ada

faktor internal yang menjadi masalah pasien enggan untuk melakukan komunikasi.

Pada kenyataannya lebih banyak faktor penyebab pasien tidak mau berkomunikasi

adalah karena pasien melakukan supresi perasaan yang terlalu lama sehingga pasien jatuh

pada kondisi depresi. Depresi merupakan suatu gangguan jiwa dengan gejala-gejala yang

ditunjukkan oleh manifestasi emosi, kognitif, motivasional dan manifestasi fisik. Tingkat

gejala depresi yang timbul mulai dari

tidak ada depresi

,

depresi ringan, depresi sedang, depresi

berat, depresi sangat berat

. Pasien dengan penyalahgunaan NAPZA mula-mula merasa

rendah diri, tidak berharga dan tidak berguna sehingga merasa tidak aman dalam

membina hubungan dengan orang lain.

Terapi seni medium gambar atau

Art Therapy

merupakan salah satu macam

psikoterapi suportif jenis ventilasi yang memfasilitasi pasien mengeluarkan isi hatinya.

Sehingga pasien merasa lega dan kecemasannya berkurang, kemudian dapat melihat

masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya.

Menurut Sarie (2008) tujuan dari

Art Therapy

bukan untuk menghasilkan karya seni

(20)

4

tujuan akhir yang ingin dicapai adalah membantu pasien agar merasa lebih nyaman

terhadap diri mereka sendiri (Sarie, 2008).

Berdasarkan tujuan dari

Art Therapy

diatas kita dapat melihat hasil gambaran

pasien. Terapis membantu pasien untuk menjelaskan apa yang menarik dari hasil

karyanya. Jika hasil karya yang muncul berarti positif maka terapis akan mendukung

perilaku pasien, akan tetapi jika dari hasil karya terlihat gambaran yang negatif maka

terapis memfokuskan dan mengarahkan pasien pada arah yang lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil wawancara terbatas yang dilakukan oleh peneliti dengan perawat

di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang diketahui bahwa upaya

untuk menurunkan tingkat depresi klien dengan penyalahgunaan NAPZA dilakukan

metode

Community.

Pelaksanaan terapi dilakukan pada siang hari sekitar pukul 11.00 WIB.

Pasien dikumpulkan di ruangan atau di halaman kemudian para terapis melakukan

pendekatan dengan menanyakan suasana hati pasien pada hari itu sehingga terapis

mengetahui perkembangan dari asuhan keperawatan yang telah diberikan. Sedangkan

proses

Art Therapy

belum diterapkan di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sehari-hari.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang

menganalisis Perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum dan

sesudah diberikan intervensi

Art Therapy

dengan menggunakan pendekatan NIC dan

(21)

5

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(1)

Bagaimana gambaran tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA di ruang

NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sebelum diberikan intervensi

Art Therapy

?

(2)

Bagaimana gambaran tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA di ruang

NAPZA RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang sesudah diberikan intervensi

Art Therapy

?

(3)

Apakah ada perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA sebelum

dan sesudah diberikan intervensi

Art Therapy

di ruang NAPZA di RSJ. Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang ?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1)

Tujuan Umum

Mengidentifikasi perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA

sebelum dan sesudah diberikan intervensi

Art Therapy

di ruang NAPZA RSJ. Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang.

(2)

Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat depresi sebelum dilakukan

Art Therapy

pada pasien

penyalahgunaan NAPZA di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman

(22)

6

b.

Mengidentifikasi tingkat depresi sesudah dilakukan

Art Therapy

pada pasien

penyalahgunaan NAPZA di ruang NAPZA RSJ. Dr. Radjiman

Wediodiningrat Lawang.

c. Mengidentifikasi perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA

sebelum dan sesudah diberikan intervensi

Art Therapy

di ruang NAPZA RSJ.

Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1)

Bagi peneliti

Untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA

sebelum dan sesudah diberikan intervensi

Art Therapy

sehingga dapat digunakan

sebagai bahan penyuluhan untuk menumbuhkan atau meningkatkan konsep diri

yang positif bagi pasien depresi.

(2)

Bagi Institusi Pendidikan

Menjadi bahan ajar dalam memberikan pendidikan tentang

Art Therapy

pada mata

kuliah keperawatan jiwa terhadap mahasiswa sebagai modal untuk terjun ke dalam

rumah sakit.

(3)

Bagi pasien penyalahgunaan NAPZA

Dengan

Art Therapy

dapat merubah sikap negatif klien terhadap NAPZA ,

mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, keterampilan antar pribadi,

kreatifitas dan pola berfikir pasien sehingga dapat mencapai hasil yang optimal

dalam membantu meningkatkan konsep diri pasien dan menurunkan tingkat

(23)

7

(4)

Bagi profesi keperawatan

Sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah mengenai

konsep diri pada pasien dengan penyalahgunaan NAPZA, sehingga dapat ditindak

lanjuti dengan menggunakan teknik

Art Therapy

NIC yang mampu memberikan

motivasi sehingga konsep diri pasien dapat berkembang secara maksimal. Serta

masukan bagi bidang ilmu keperawatan jiwa terhadap peningkatan upaya

komunikatif, informasi dan edukasi (peran perawat sebagai pendidik) kepada klien

dalam upaya pemahaman sebuah metode terapi seni dalam manajemen psikologis.

(5)

Bagi peneliti lain

Penelitian ini bisa menjadi acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian

sejenis mengenai perbedaan tingkat depresi pasien penyalahgunaan NAPZA

sebelum dan sesudah diberikan intervensi

Art Therapy

di ruang NAPZA RSJ. Dr.

Radjiman Wediodiningrat Lawang.

1.5

Keaslian penelitian

Beberapa hasil penelitian terdahulu dan landasan teori diantaranya yaitu :

(1)

Menurut Sarie (2008),

Art Therapy

atau terapi seni yang bermediumkan gambar,

menunjukkan hasil yang sangat signifikan, artinya terdapat perbedaan tingkat

gangguan stress pasca trauma pada anak-anak korban kerusuhan sebelum dan

sesudah mendapatkan treatment art therapy.

(2)

Penelitian terapi seni yang dilaksanakan penulis dalam riset penggunaan

media ”Drawing Therapy” tampak memberikan peluang penyembuhan dari stres

(24)

8

hidup baru penuh percaya diri karena klien menemukan kesadaran baru memiliki

kemampuan kreatif, yang akan menjadi pegangan langkah hidup baru sesudah

menjalani rehabilitasi (Gai, 2010).

(3)

Hasil riset Suhardja pada tahun 2002 yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Desa

Dukuhlo Kecamatan Bulakamba Brebes diketahui bahwa kemampuan untuk

mengekspresikan diri melalui senirupa, ternyata mempersepsi peningkatan

kenyamanan individual. Rasa nyaman meningkat bahkan pada orang cacat atau

orang berpenyakit kronis, berarti “seni” mampu membantu individu mengatasi

bahkan mengubah rasa percaya diri untuk menghadapi penyakit atau

ketidaknyamanan fisik. Keahlian ini sungguh bermanfaat untuk membantu

orang-orang yang membutuhkan pertolongan karena dirinya sudah tak sanggup lagi

menanggung beban berat kehidupan, atau berhadapan dengan masalah-masalah

rumit. Dengan proses terapi seni, akan terjadi suatu penyembuhan yang melegakan.

Membangkitkan kembali semangat hidup, menemukan kembali spirit kehidupan,

melalui proses terapi seni orang akan merasa lebih baik, lebih kreatif dan lebih

dimampukan dalam memecahkan kesulitannya.

(4)

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sarie, Gai dan Suhardja dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan medium gambar

sebagai alat komunikasi. Namun yang membedakan adalah variabel dependennya,

pada penelitian yang akan dilakukan, variabel dependen yang digunakan adalah

penurunan tingkat depresi pada pasien penyalahgunaan NAPZA dengan metode

(25)

9

1.6

Batasan Penelitian

Hal-hal yang dibatasi dalam penelitian ini adalah :

(1)

Intervensi

Art Therapy

menggunakan model NIC (

Nursing Interventions Classifications

).

(2)

Indikator tingkat depresi menggunakan

Depression Level

NOC (

Nursing Outcome

Classification

)

(3)

Mengukur tingkat depresi dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah

Gambar

Gambaran Pelaksanaan Art Therapy pada pasien NAPZA ........
Tabel 2.2Indikator Depression Level Nursing Outcome Classification (NOC) ..............

Referensi

Dokumen terkait

Fitriana, Wahyu, ”Studi Analisis Hisab Gerhana Bulan Dalam Kitab Al-Khul ȃṣ ah al- Wafiyyah”, Skripsi S1 Fakultas Syari’ah, Semarang: IAIN Walisongo, 2011.. Ghozali, Ahmad

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor

Karakteristik yang diamati: densitas, porositas, kekerasan (Hv), kuat patah, koesien ekspansi termal dan analisa struktur mikro dengan menggunakan XRD dan

Meskipun di Desa Tanjung Pasir sudah memiliki fasilitas pendidikan sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama, tetapi masyarakat di desa tersebut merasa masih belum

Wilayah pesisir didefenisikan sebagai suatu wilayah dimana daratan berbatasan dengan laut; batas di daratan meliputi daerah daerah yang tergenang air maupun yang

Pengembangan produk membuat pemain dapat menyerang lawan lebih dari jarak satu (produk komplemen jarak 2, produk utama jarak 3, produk unggulan jarak 4,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id