• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI pemakai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI pemakai "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Diajukan untuk memenuhi tugas individu PTK

Dosen : Indah Kurniawati, S.Sos.,M.Si

Disusun oleh : Nama : Intan Andini

NPM : 113100024

Fakultas : Ilmu Sosial & Ilmu Politik Prodi : Ilmu Komunikasi

Kelas : B

(2)

Jl. Terusan Pemuda No. 1A Telp (0231) 488924, 488926, 488929, 488930 Cirebon 45132 2014/2015

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perkembangan Teknologi Informasi tentang Pengembangan Sistem Informasi.

Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, baik secara materiil maupun moril dalam penyusunan tugas ini. Dalam penyusunan tugas ini, penyusun menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang telah penyusun miliki, serta kekurangan dan kesalahan dalam pengetikan maupun kata-kata dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun menyambut baik semua saran dan kritik sebagai perbaikan di masa yang akan datang.

Harapan penyusun adalah dengan segala kerendahan hati, semoga Allah SWT membalas amal kebaikan pihak yang telah membantu penyusunan tugas ini, termasuk juga pembaca. Dan semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penyusun khususnya.

Cirebon, September 2014 Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang ……….. 1

(3)

1.3 Identifikasi Masalah ……… 1

BAB II LANDASAN TEORI ……… 3

BAB III PEMBAHASAN ………. 11

3.1 Sejarah Pengembangan Sistem Informasi………. 11

3.2 Faktor yang Memengaruhi Sistem Informasi………….. 15

3.3 Faktor Pertimbangan dalam Perencanaan Sistem……. 16

4.3 Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi………… 17

3.5 Tahap Pengembangan Sistem Informasi……… 18

BAB IV KESIMPULAN………. 22

DAFTAR PUSTAKA……… 23

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.

Dari tahun ke tahun sistem informasi semakin maju, semakin modern dan semakin luas cakupan informasinya. Pengembangan sistem informasi dimulai dari tingkat kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi maka akan semakin cepat pula sistem informasi mengalami pengembangan. Informasi yang disampaikan pun berkembang. Dari sekedar menggambarkan keadaan sampai taktik bertempur.

1.2 Rumusan Masalah

(4)

2. Faktor apa saja yang memengaruhi pengembangan sistem informasi?

3. Apa saja faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan sistem informasi? 4. Bagaimana konsep pengembangan sistem informasi?

5. Pendekatan apa saja yang ada pada pengembangan sistem informasi? 1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, diharapkan mahasiswa dapat memeroleh informasi dalam makalah ini tentang Pengembangan Sisitem Informasi. Terutama mahasiswa dapat:

1. Mengetahui sejarah yang terjadi dalam pengembangan sistem informasi

2. Mengetahui ada faktor apa saja yang memengaruhi pengembangan sistem informasi 3. Dapat juga mengetahui faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencaan sistem

informasi

4. Mengetahui konsep-konsep pengembangan sistem informasi 5. Mengetahui pendekatan pengembangan sistem informasi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis.

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi sistem, yaitu :

(5)

untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi”.

 Menurut (Stoa, 2008) “Pengertian dari sistem merupakan gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama yang membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem”.

 Menurut (Kerz, 2008) “Sistem yaitu gabungan dari sekelompok komponen baik itu manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang saling mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir”.

 Menurut (Hart, 2005) “Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu: (a) Pengertian sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya yaitu sistem merupkan komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independent) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan (b) Definisi yang menekankan pada prosedurnya yaitu merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu”. Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

 Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan (Kent, 2008).

 Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa Sistem Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem informasi adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan kebutuhan pembuat keputusan (KAMI, 2008).

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa definis mengenai data dari para ahli, yaitu:

 Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu (Prabu, 2006).

(6)

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

Pengembangan sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :

 Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

 Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem informasi.

 Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi

 Proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan tertentu.

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpilan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.

Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi dari pengembangan sistem, diantaranya :

1. Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasian seperti pelaksanaan proyek lainnya. (Amsa, 2008)

2. Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. (KAMI, 2008)

3. Pengembangan sistem adalah metode/prosedur/konsep/aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu (dinu, 2008).

(7)

Dalam pengembangan dan perancangannya, penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal (Okta, 2007), yaitu:

Produktifitas. Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50% s.d 70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.

Reliabilitas. Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak mungkin untuk diubah. Sebagai contoh kasus; untuk setiap program yang dihasilkan dari IBM’s superprogramer project punya tiga sampai lima kesalahan untuk setiap kesalahan untuk setiap sepuluh statement pemrograman.

Maintabilitas. Perawatan mencakup; (a) modifikasi sistem sesuai perkembangan

perangkat keras untuk meningkatkan

kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem), (b) modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai

80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi, peningkatan dan pelacakan kesalahan

2.1.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information), menurut Prabu, 2006, di antaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:

Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for problem solving (decision masking)?

Akurat (Accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak.

Komponen keakuratan suatu informasi di antaranya:

(8)

dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.

2. Correctness; Are message items correct? maksudnya bahwa informasi yang diterima kebenarannya tidak perlu diragukan lagi. Kebenaran dari informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan.

3. Security; Did the message reach all or only the intended systems users? Informasi yang diterima harus terjamin keamanan datanya.

4. Time Lines (Tepat waktu); Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai tidak dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang, maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.

5. Economy (Ekonomis); What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle?. Kualitas dari Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat di dalamnya.

6. Efficiency (Efisien); What level of resources is required for each unit of information output?

7. Reliability (dapat dipercaya); Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

2.1.4 Nilai Informasi

(9)

Menurut Gordon B. Davis; “nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas”.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

1. Kemudahan dalam memperoleh; Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya; Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik. 3. Ketelitian (accuracy); Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila

mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance); Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

5. Ketepatan waktu; Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima (usang), karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

6. Kejelasan (clarity); Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas/keluwesannya; Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

8. Dapat dibuktikan; Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka; Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur; Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

(10)

 Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.

 Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar, maka setiap investasi modal harusmempertimbangkan dua hal berikut ini:

1. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan 2. Investasi yang terbaik harus bernilai

 Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

 Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem

 Proses pengembangan sistem tidak harus urut

 Jangan takut membatalkan proyek

 Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

2.1. 6 Alasan diperlukan Pengembangan Sistem Informasi 1. Adanya masalah yang timbul dari sistem yang lama

2. Untuk meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal

3. Adanya instuksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah

2.1.7 Tim Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari:

(11)

Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perkembangan Sistem Informasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan selalu mengalami perubahan dan pengembangan sistem informasi.

Pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh militer untuk pengiriman dan penerimaan dokumen. Pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape. Adapun sejarah perkembangan sistem informasi dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut:

3.1.1 Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM) atau Pra Mekanik

Pada generasi ini belum ada sistem operasi, sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung. Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada di sekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini.

Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.

(12)

Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus, dan mahal.

3000 SM. Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa.

2900 SM. Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno. Hierogliph merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketika digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.

500 SM. Serat Papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Niil ini menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.

105 M. Bangsa Cina menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.

3.1.3 Masa Modern (1400-an M s/d sekarang)

Tahun 1455. Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.

Tahun 1830. Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya. Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama ENIAC I dibentuk.

(13)

Tahun 1861. Gambar bergerak yang peroyeksikan ke dalam sebuah layar pertama kali digunakan sebagai cikal bakal film sekarang.

Tahun 1876. Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal.

Tahun 1877. (a) Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan Telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. (b) Fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge.

Tahun 1899. Dipergunakan sistem penyimpanan dalam Tape (pita) Magnetis yang pertama.

Tahun 1923. Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama.

Tahun 1940. Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.

Tahun 1945. Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext.

Tahun 1946. Komputer digital pertama di dunia ENIAC I dikembangkan.Tahun 1948. Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transistor.

Tahun 1957. (a) Jean Hoerni mengembangkan transistor Planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor di masukkan ke dalam sebuah keping kecil kristal silikon. (b) USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi buatan yang pertama yang bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research Projects Agency (ARPA) di bawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dalam bidang Militer.

Tahun 1962. Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang Nuklir.

Tahun 1969. Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50 Kbps.

Tahun 1972. Ray Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama.

(14)

tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antaranya; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.

3.1.4 Tahun Sekarang (1991-sekarang)

Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. Pada tahun 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. Tahun 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi (oleh Network Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General Atomics/CERFnet), pada tahun 1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tahun 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

3.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengembangan Sistem Informasi 1) Teknologi Eksternal

Sistem informasi eksternal adalah komponen-komponen teknologi di luar perusahaan/organisasi itu sendiri yang dalam hal ini sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan manajemen dalam melakukan aktivitas bisnis. Teknologi eksternal memiliki faktor seperti ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam lingkungan eksternal organisasi.

2) Bisnis Eksternal  pasar (market)

 pelanggan

 perusahaan-perusahaan lain : (baik para pesaing atau rekanan perusahaan) yang memiliki komponen bisnis dan sistem informasinya masing-masing.

 pemerintah (sebagai penyusun kebijakan-kebijakan/policy dan peraturan)

 perangkat hukum, dan lain sebagainya. 3) Teknologi Internal

(15)

 Software

 Hardware

 Aplikasi

 Infrastruk 4) Bisnis Internal

Bisnis internal memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan, seperti:

 struktur organisasi

 infrastruktur (asset)

 proses

 sumber daya manusia

 budaya perusahaan (corporate culture), dan lain sebagainya.

3.3 Faktor Pertimbangan dalam Perencanaan Sistem

Agar sistem informasi bekerja secara tepat, kita harus mengelola secara aktif, menyesuaikan teknologi dengan situasi, dan menerima tanggung jawab baik untuk sukses atau kegagalannya. Tidak ada formula tentang faktor-faktor organisasi yang harus dipegang dan diyakini. Kita dapat memerinci faktor-faktor untuk mempertimbangkan rencana-rencana sistem. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut (Husein dan Wibowo, 2002):

1. Lingkungan di mana organisasi harus melakukan fungsi.

2. Struktur organisasi hirarki, spesialisasi, standar prosedur operasi. 3. Budaya dan politik organisasi.

4. Tipe organisasi.

5. Kemampuan mendukung dan memahami top manajemen. 6. Level organisasi dimana sistem diadakan.

7. Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi sistem.

(16)

9. Sentimen dan sikap karyawan dalam organisasi yang akan menggunakan sistem informasi.

10. Riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah dilakukan, skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumberdaya manusia.

3.4 Pendekatan Pengembangan Sistem Informasi 1. Pendekatan Konvensional

 Pemahaman masalah didasarkan pada pelaksanaan prosedur kerja.

 Pelaksanaan pengembangan diawali dengan melihar alur dokumen dari satu bagian organisasi ke bagian organisasi lainnya, selanjutnya ditentukan proses–proses pengolahan datanya.

 Secara historis digunakan untuk mengembangkan sistem pengolahan transaksi yang ada di sistem fisik.

2. Pendekatan Funsional

 Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hiraki, mulai dari konteks sampai proses–proses paling kecil (top down).

 Pengembangan dilaksanakan dengan melihat fungsi atau proses yang harus dilaksanakan oleh sistem, data yang menjadi masukan dan keluaran, sumber dan tujuan data, serta tempatpenyimpanan data.

3. Pendekatan Struktur Data

 Sudut pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran yang digunakan alam sistem.

 Struktur tersebut kemudian dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan konstruksisequence, selection, dan repetition sampai terlihat proses pembetukannya.

4. Infromation Enginering

(17)

 Pelaksanaan pengembangan diawali dengan proses perencaan strategis informasi dan analisis wilayah bisnis.

 Cakupan pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide basis)

 Mengaplikasikan teknik tersturktur dan automated tools.

5. Pendekatan Objek

 Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.

 Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan operasi (layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lain.

 Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya.

 Setiap objek dapat mempunyai kemampuan polimorfisme.

3.5 Tahap Pengembangan Sistem Informasi

Tahap Pengembangan Sistem Informasi

(18)

 Kebutuhan strategis organisasi

 Aspek legal pendukung organisasi

 Masukan kebutuhan dari pengguna

Analisa kompetensi akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektivitas organisasi yang dapat dilihat dari 4 hal yaitu: sumberdaya, infrastruktur, produk layanan/jasa dan kepuasan pelanggan/masyarakat yang dilayani.

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi, rencana membangun gedung kantor 15 tingkat. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang, mencakup:

 Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.

 Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.

 Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi

 Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.

2. Tahap Analisis (Analysis)

(19)

Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:

1. Menetapkan rencana penelitian sistem 2. Mengorganisasikan tim proyek

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi 4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem 5. Menyiapkan usulan rancangan sistem

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan sistem

Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.

3. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.

4. Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi

Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.

(20)

5. Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi 2. Mengumumkan rencana implementasi

3. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak 4. Menyiapkan database

5. Menyiapkan fasilitas fisik

6. Memberikan pelatihan dan workshop

7. Menyiapkan saat yang tepat untuk cut over (peralihan sistem) 8. Menyiapkan saat yang tepat untuk cut over (peralihan sistem)

Pemberian pelatihan harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.

6. Tahap Pasca Implementasi

Pengembangan sistem informasi biasanya di akhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola.

(21)

BAB IV KESIMPULAN

Setelah membaca uraian di atas maka dapat saya simpulkan, bahwa perkembangan informasi sudah ada sejak zaman dahulu. Akan tetapi ketika dulu tidak semaju seperti sekarang. Dulu penyampaian informasi dimulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti. Bahkan pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh militer untuk pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen. Pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pengembangan sistem informasi baik dari intrenal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut yaitu teknologi eksternal dan internal, serta bisnis eksternal maupun internal. Bisnis eksternal menyangkut tentang pasar, pelanggan, perusahaan, pemerintah, dan perangkat hukum. Sedangkan bisnis internal meliputi struktur organisasi, infrastruktur atau aset, proses, sumber daya manusia, serta budaya perusahaan. Adapun teknologi eksternal yaitu ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkembang dalam lingkungan eksternal organisasi. Dan teknologi internal meliputi software, hardware, aplikasi, dan infrastruk.

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, ada pula faktor pertimbangan dalam perencanaan sistem. Di antaranya yaitu lingkungan di mana organisasi harus melakukan fungsi, struktur organisasi hirarki, spesialisasi, standar prosedur operasi, budaya dan politik organisasi, riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah dilakukan, skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumberdaya manusia, dan lain-lain. Juga ada pendekatan pengembangan sistem informasi, serta tahap pengembangan sistem informasi.

Jadi kesimpulan yang saya ambil dari tugas makalah ini adalah perkembangan sistem informasi sudah ada sejak zaman dahulu, namun tidak sepesat seperti sekarang ini. Majunya pengembangan sistem informasi dipengaruhi oleh canggihnya teknologi yang semakin waktu kian pesat, serta tingginya kebutuhan masyarakat, maka semakin cepat pula sistem informasi berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

(22)

2. http://abdee-joy.blogspot.com/2010/12/pengembangan-sistem-informasi.html 3. http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/pengembangan-sistem-informasi.html 4.

http://cheesterzone.blogspot.com/2012/10/konsep-pengembangan-sistem-informasi.html

5. http://ardhydownload.blogspot.com/2013/04/pengembangan-sistem-informasi.html 6. http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4442/Pengembangan%20SI.htm

Referensi

Dokumen terkait

Kami akan melindungi Bangunan-bangunan dan/atau Isi Kandungan Rumah seperti yang dinyatakan di dalam Jadual Anda semasa tempoh takaful. Perlindungan ini akan diberikan atas dasar

a. Berbagai penyakit virus, paling sering menyebabkan leukopenia dan neutropenia pada anak. Beberapa contoh yaitu infeksi hepatitis, mononukleosis, virus sitomegalo,

Penambahan Moringa oleifera dapat mengurangi pengaruh zat antinutrisi yang terdapat di dalam daun Tithonia diversifolia sehingga aktifitas mikroba di dalam rumen untuk

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia- Nya, sehingga Tugas Akhir yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

“Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan

penelitian menunjukkan bahwa algoritma SOS lebih superior dan mempunyai kemampuan konvergensi yang lebih baik dibandingkan dengan metode metaheuristik lainnya

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan produksi susu pada pagi hari lebih tinggi bila dibandingkan produksi susu pada sore hari, dan secara keseluruhan produksi

Adapun refleksi penerapan pendekatan saintifik pada siklus I yaitu: (a) siswa kurang disiplin; (b) siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran; (c) guru kurang tegas dalam