• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOC PEMUDA DAN SOSIALISASI sosi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DOC PEMUDA DAN SOSIALISASI sosi "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas lindungan dan ijin Nya, Sholawat serta salam semoga tetap pada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan kita pentingnya mencari ilmu dan akhirnya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang telah di tugaskan oleh dosen mata kuliah ilmu sosial dan dasar budaya.

Dalam makalah ini yang akan dibahas yaitu tentang pemuda dan sosialisasi, makalah ini akan memberikan manfaat bagi kami para mahasiswa dan para pembaca agar lebih memahami dan mengetahui tantang pemuda dan sosialisainya

Dengan di buatnya makalah ini di harapkan kita dapat mengetahui lebih dalam bagaimana sejatinya seorang pemuda dan bagaimana proses sosialisasi serta pola pembinaan yang tepat, sehingga kita sebagai mahasiswa mengetahui dan mengerti dan dapat mengambil manfaat makalah ini .

Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalam penyusunan makalah ini, untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mohon kiranya di beri masukan dalam rangka melakukan perbaikan dan menjadi lebih baik di lain waktu. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi orang banyak dan menambah wawasan bagi kita semua.

Jakarta, 8 Maret 2015

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR

... I

DAFTAR ISI

...II

BAB I PENDAHULUAN

... 1

1.1 LATAR BELAKANG... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH... 1

BAB II PEMBAHASAN

... 2

2.1 PENGERTIAN PEMUDA DAN SISALISASI ... 2

2.2 JENIS-JENIS DAN PROSES SOSIALISASI ... 3

2.3 PERAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DIMASYARAKAT ... 5

2.4 PTENSI-POTENSI GENERASI PEMUDA ... 6

2.5 MASALAH-MASALAH GENERASI MUDA ... 7

2.6 POLA DASAR PEMBINAAN GENERASI MUDA ... 8

BAB III PENUTUP

... 10

3.1 KESIMPULAN ... 10

3.2 SARAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA

... 11

(3)

1.1 LATAR BELAKANG

Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV. Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang .

Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya.Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

2.1 RUMUSAN MASALAH 1. Siapa itu Pemuda?

2. Apakah yang dimaksud dengan sosialisasi? 3. Apa sajakah jenis-jenis sosialisasi?

4. Bagaimanakah proses sosialisasi generasi muda?

5. Bagaimana pran mahasiswa dan pemuda dalam masyarakat? 6. Apa sajakah potensi-potensi generasi muda?

7. Masalah apa sajakah yang dialami oleh generasi muda?

(4)

PEMBAHASAAN

2.1. PENGERTIAN PEMUDA dan SOSIALISASI PENGERTIAN PEMUDA

Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.

pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb. Dalam Pandangan Islam Pemuda adalah masa keemasan manusia. Masa yang sangat berharga itu tidak boleh terlewatkan begitu saja. Pemuda harus selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat hingga mencapai prestasi yang gemilang. Semua itu tentu tidak akan terwujud kecuali pemuda dapat mengatur waktu dengan efektif.

ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti.

Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :

Masa bayi : 0 – 1 tahun Masa Pemuda : 15 – 21

tahun

Masa anak : 1 – 12 tahun Masa dewasa : 21 tahun

keatas

Masa Puber : 12 – 15 tahun

Dilihat dari segi budaya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :

Golongan anak : 0 – 12 tahun Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas Golongan remaja : 13 – 18 tahun

Dilihat dari segi Fungsionalnya :

(5)

Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.

PENGERTIAN SOSIALISASI

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :

1) Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

2) Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

3) Paul B. Horton

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya

4) Soerjono SoekantoSosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

2.2. JENIS-JENIS DAN PROSES SOSIALISASI JENIS-JENIS SOSIALISASI

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalamkeluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat).

Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

a) Sosilalisasi primer

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).

Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

(6)

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi prime yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami ‘pencabutan’ identitas diri yang lama.

PROSES-PROSES SOSIALISASI Ada 4 proses sosialisai, yaitu :

1) Tahap Persiapan ( Preparatory Stage )

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan “mam”. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.

2) Tahap meniru (Play Stage)

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak

menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other).

3) Tahap siap bertindak (Game Stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan

oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat

sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermainsecara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluargadan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar

keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

4) Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other) Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat

(7)

pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

2.3. PERAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA DIMASYARAKAT

Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan

keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa

merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti

kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini.

Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.

Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.

Peran pemuda sehubungan dengan pembangunan :

Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai

 Penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku

(8)

1) jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan.

2) pemuda ”pdelinkeun” atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat

mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.

3) pemuda ”radikal”. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner. 2.4. POTENSI – POTENSI GENERASI MUDA

Potensi-potensi generasi muda diantaranya : a) Idealisme dan Daya Kritis

b) Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Yang

c)

d) Dinamika dan Kreativitas

e) Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan

mereka memilikipotensi

kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk

pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.

i)

j) Optimis dan Kegairahan

Semangat

k) Kegagalan tidak

menyebabkan generasi muda patah

semangat. Optimisme dan

kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya

q) Sikap Kemandirian dan DisipliN r) Murni Generasi muda

(9)

dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka

untuk membela dan

mempertahankan NKRI. bb)

cc) Kemampuan Penguasaan

Ilmu dan Teknologi

(10)

ee) ff) gg) hh) ii) jj) kk)

2.5. MASALAH –MASALAH GENERASI MUDA

ll) Saat ini generasi muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas

pembangungan pada masa yang akan datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda. Sudah banyak generasi muda yang

menyadari peranan dan tanggung jawabnya terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi penerus bangsa.Adapun masalah yang dihadapi Generasi muda saat ini adalah

a) Kebutuhan Akan figur teladan

mm) Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal hanya kata-kata indah.

b) Sikap Apatis

nn) Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di

masyarakatnya.

c) kecemasan dan kurangnya harga diri

oo) Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk

“pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).

d) ketidakmampuan untuk terlibat

pp) Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.

e) perasaan tidak berdaya

(11)

Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah-tengah masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya

menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.

f) pemujaan akan pengalaman

rr)sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba.

Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman.

2.6. POLA DASAR PEMBINAAN GENERASI MUDA

ss) Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaiksud.

tt)Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :

1) Landasan Idiil : Pancasila

2) Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945 3) Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara 4) Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi 5) Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat. uu)

vv) Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam

pembukaan UUD 1945 alinia IV.

Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri.

(12)

itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.

xx) Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya.

yy) zz) aaa) bbb)

ccc) Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin

bangsanya sendiri.

Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :

ddd)

1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.

eee) 2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

fff) Pengertian pokok dan pembinaan dan pengembangan generasi muda

ggg) Dalam hal ini Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :

(13)

b) Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan –kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fugsional

ttt) Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.

pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis,

berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb.

uuu) Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer

kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuahkelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses

sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

vvv) Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima

perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan

masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana.

www)

B.

SARAN

(14)

generasi selanjutnya dan berharap untuk generasi berikutnya dapat membuat makalah ini dengan lebih baik lagi.

yyy)

kkkk) ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

llll)

TUGAS KELOMPOK

mmmm) PEMUDA DAN

SOSIALISASI

(15)

lllll) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

mmmmm)

KUSUMA NEGARA

JAKARTA

nnnnn)

TAHUN 2015

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang

to map data sources to a common view of information within the warehouse. – Warehouse management process - metadata is used to automate the production of

Sebagai contoh, banyaknya kasus kenakalan dan kriminalitas yang pada generasi muda (anak) tidak dipungkiri juga terjadi karena pola asuh permisif dari orangtua yang membiarkan

Paradigma penelitian tidak hanya melihat peran dan fungsi LP2M dalam kontribusinya untuk menjawab permasalahan pendidikan di masyarakat dan memberikan rekomendasi

Perlu dicatat bahwa salah satu sumber pengetahuan yang paling penting tentang kelahiran kembali atau tumimbal lahir, menurut agama Buddha pra- sektarian, adalah ingatan,

Penurunan utang tersebut karena perseroan telah menyelesaikan pembayaran MSN senilai Rp405 miliar yang jatuh tempo pada 25 September 2009 secara tunai. Perseroan menurunkan beban

Penggunaan metode tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara efikasi diri (self-efficacy) sebagai variabel bebas yang mempengaruhi dan diberi simbol

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi matematika dan islam dalam pembelajaran matematika terbagi menjadi lima yaitu: (1) Memahami