Tema: 8 (Pengabdian Kepada Masyarakat)
DESAIN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MATA SEBAGAI
PENUNJANG PEMERIKSAAN GANGGUAN PENGLIHATAN
Oleh
Arief Kelik Nugroho
*1), Nofiyati
*2), Nur Chasanah
*3)Program Studi Teknik Informatika Universitas Jenderal Soedirman
ariefkeliknugroho@gmail.com ; nofikbm@gmail.com ;
nurchasanah.ftunsoed@gmail.com
ABSTRAK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi, secara umum dijelaskan sebagai semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemanfaatan teknologi tersebut dapat diterapkan dalam suatu sistem yang mengacu pada pengetahuan pakar. Dalam bidang ilmu komputer/ informatika disebut sebagai sistem pakar.Mata adalah salah satu indera yang penting bagi manusia, melalui mata manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan kebutaan.
Kata kunci : Teknologi Informasi, Mata, sistem,sistempakar
ABSTRACT
Information and Communication Technology (ICT) as part of science and technology, generally described as all that technology deals with the collection, collection (acquisition), processing, storage, dissemination, and presentation of information. Utilization technology can be applied in a system that refers to the expert knowledge. In the field of computer science / informatics referred to as expert systems.Eye are one of the most important senses for human beings, through the human eye absorbing visual information used to carry out various activities. However, many vision disorders occur, ranging from mild to severe disturbances that can lead to blindness.
Keyword : Information Technologi, eye, system, expert system
PENDAHULUAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, secara umum dijelaskan sebagai semua yang teknologi berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi. Pemanfaatan teknoogi tersebut dapat diterapkan dalam suatu sistem yang mengacu pada
pengetahuan pakar. Dalam bidang ilmu komputer/ informatika disebut sebagai sistem pakar. Sistem
pakar merupakan suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau
dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan
secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat
berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu
sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.
Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan
pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk
mencapai suatu simpulan.
Panca Indera (Mata)
Mata adalah salah satu indera yang penting bagi manusia, melalui mata manusia menyerap
informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan3). Namun gangguan
terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan yang berat yang
dapat mengakibatkan kebutaan. Upaya mencegah dan menanggulangi gangguan penglihatan dan
kebutaan perlu mendapatkan perhatian. Untuk menangani permasalahan kebutaan dan gangguan
penglihatan, WHO membuat program Vision 2020 yang direkomendasikan untuk diadaptasi oleh
negara-negara anggotanya. Vision 2020 adalah suatu inisiatif global untuk penanganan kebutaan
dan gangguan penglihatan di seluruh dunia.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yakni bagaimana membangun sistemdengan basis pengetahuan pakar untuk
mendia gnosa gangguan penglihatan (mata)
TUJUAN
Merancang system dengan basis pengetahuan dari pakar yang dapat digunakan sebagai alternatif
pendeteksi gangguan penglihatan.
METODE PENELITIAN
Pengembangan system dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Analisis
Menganalisa kebutuhan yang akan dibuat di dalam system dengan melakukan studi literature
2. Perancangan
Tahap perancangan system di awali dengan membuatdesain tebel, aliran data dan antar muka
3. Implementasi
Pengujian terhadap fungsi yang ada dalam sistem
HASIL DAN PEMBAHASAN
Akuisisi Pengetahuan
Ganggguan penglihatan mata dapat di kelompokkan kedalam beberapa penyakit berikut :
Degenerasi Makula
Katarak
Neuritis Optik
Glukoma
Ablasi Retina
Penyakit Graves
Mata Bintitan
Mata Belekan
Kerabunan / Rabun Mata
Keratitis
ButaWarna
Presbiopi
Iridosiklitis Akut
Perancangan Diagram Alir Data
Dalam pembuatan sistem pakar, terdapat beberapa menu yang dapat dijalankan oleh user,
Gambar 1 DFD
Berikut penjelasan dari proses-proses yang ada pada gambar 1 :
1. Proses login merupakan proses yang menjelaskan bagaimana admin dan pakar
memasukan data seperti username dan password untuk masuk kedalam system melalui
inputan yang diberikan ke dalam sistem.
2. Proses user merupakan proses yang menjelaskan bagaimana admin mengelola data dari
user dalam system kemudian ditampilkan kembali dalam halaman read user padamode
admin.
3. Proses profil merupakan proses yang menjelaskan admin dan pakar mengelola profil
mereka masing – masing yang kemudian ditampilkan kembali pada masing – masing
halaman pada mode admin dan pakar.
4. Proses gejala merupakan proses dimana pakar memasukan data gejala kedalam table
gejala di sistem yang kemudian akan ditampilkan kembali diinterface system pada
mode pakar.
5. Proses penyakit merupakan proses dimana pakar memasukan data penyakit kedalam
database penyakit di sistem yang kemudian akan ditampilkan kembali dalam sistem di
mode pakar.
6. Proses relasi merupakan proses dimana pakar mengatur relasi – relasi yang menjadi
7. Proses diagnose adalah proses dimana pengguna dapat memasukan data diagnose
kedalam system dan mendapatkan hasil konsultasi dari data yang telah dimasukan.
8. Proses artikel merupakan proses dimana pakar memasukan data artikel kedalam
sistemdan disimpan kedalam table artikel kemudian ditampilkan kembali dalam
interface bagian mode pakar.
9. Proses sortir most viewed article merupakan proses dimana perekaman jumlah view
yang dilakukan pengguna kemudian disimpan kedalam table artikel dan mensortir
artikel yang mendapatkan jumlah view paling banyak kemudian di tampilkan di
interface beranda pada sistem.
1. Aliran Data Level 2 User
Gambar 2 Aliran Data Level 2 User
DFD Level 2 Proses 2 –
Proses User adalah penjelasan dari DFD Level 1 proses user, diproses ini dapat dijelaskan lagi 4
proses kecil didalam proses user yaitu sebagai berikut :
1. Input Data User, Proses ini digunakan admin untuk memasukan data user kedalam
database user kemudian system memberi report kepada admin berupa info user. Data user
yang dimasukan berupa user id, pass id, dan name_user.
2. Update Data User, Proses ini digunakan admin untuk mengubah data didalam database
3. Hapus Data User, Proses ini digunakan admin untuk menghapus data user dari table user.
4. View Data User, Proses ini digunakan untuk memperlihatkan isi dari tabel
user kepada admin. Data yang diperlihatkan yaitu user id, name_user, email, handphone,
hak_akses dan img_user.
2. Aliran Data Level 2 Profil
Gambar 3 Aliran Data Level 2 Profil
DFD Level 2 Proses 3 – Data Profil hampir sama seperti pada proses user, hanya saja proses
profil ini digunakan untuk menginput data user yang secara default kosong pada saat
pembuatan akun user dan merubah data dari tabel user pada masing – masing akun yang telah
dibuat admin, proses ini memiliki 4 subproses didalamnya, yaitu sebagai berikut :
1. Input Data Profil, proses ini digunakan admin maupun pakar untuk memasukan email,
handphone dan img_user dari table user.
2. Update Data Profil, proses ini digunakan oleh admin maupun pakar untuk mengubah
email, handphone, dan img_user dari table user.
3. Hapus Data Profil, proses ini digunakan oleh admin maupun pakar untuk menghapus data
handphone, email dan img_user dari table user.
4. View Data Profil, proses ini digunakan admin maupun pakar untuk melihat
3. Entity Relationalship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk menunjukan hubungan antara entity dengan basis data dan objek-objek
(himpunan entitas) yang dilibatkan dalam sebuah basis data dan hubungan yang terjadi diantara
objek-objek tersebut. ERD memiliki hubungan antar tabel yang disebut kardinalitas.
Kardinalitas yang ada sebagai berikut :
1. Tidak ada hubungan, yaitu tabel user dan table artikel.
2. One–to-one, yaitu table penyakit yang memiliki atribut kd_penyakit_letter, nm_penyakit,
sol_penyakit, lvl_penyakit dan img_penyakit memiliki hubungan one-to-one kepada table
relasi dan relasi_artikel memiliki hubungan one-to-one kepada table penyakit.
3. One-to-many, yaitu table gejala yang memiliki atribut kd_gejala_letter, nm_gejala,
pj_gejala, type_gejala, soal_gejala, dan img_gejala berhubungan one-to-many kepada table
relasi. 4. Many-to-many, pada database system pakar tidak mempunyai tabel yang memiliki
hubungan many-to-many ketabel lainnya. Rancangan ERD menunjukkan hubungan antar
entitas yang terlibat dalam sistem. Penjelasan hubungan antar entitas digambarkan dengan
garis yang menghubungkan keduanya.
4. Perancangan Antar Muka
Pada perancangan antar muka sistem ini akan dijelaskan mengenai desain tampilan web sistem
pakar diagnosa penyakit. Terdapat perancangan, uraian lengkapnya sebagai berikut:
1. Rancangan Halaman Utama Pengguna
Halaman utama pengguna merupakan halaman yang pertama kali dilihat oleh pengguna ketika
memulai menggunakan aplikasi system pakar diagnose penyakit.Berikut adalah perancangan
antar muka halaman utama yang berisi menu beranda, konsultasi, daftar penyakit, tentang kami
Gambar 4 Rancangan Halaman Utama Pengguna
2. Rancangan Halaman Konsultasi
Halaman konsultasi merupakan halaman tempat pengguna melakukan diagnose penyakit
dengan menampilkan data pertanyaan dan gambar dari gejala yang akan ditanyakan .Gambar 5
menunjukkan tampilan rancangan antar muka halaman konsultasi.
Pada halaman konsultasi terdapat halaman hasil diagnosa yang merupakan halaman yang
digunakan untuk menampilkan hasil diagnose berupa gambar penyakit, nama penyakit dan
solusi penyakit. Gambar 5 merupakan rancangan antar muka halaman hasil diagnose penyakit
yang teridentifikasi sedangkan gambar 6 merupakan antar muka halaman hasil diagnose
penyakit yang tidak teridentifikasi.
Gambar 6 Rancangan Halaman Utama Pengguna
Kaidah Prodksi
Kaidah dalam system pakar digunakan untuk menentukan diagnose suatu penyakit yang diderita
oleh sesorang yang terkena gangguan penglihatan, Contoh kaidah sebagai berikut:
Kaidah 1 :
Jika Mata merah dan Tajam penglihatan turun mendadak dan Rasa sakit atau nyeri pada
mata yang dapat menjalar ke kepaladan Mual dan muntah (pada tekanan bola mata yang
sangat tinggi)
Maka Injeksi silier pada glaukoma
Kaidah 2 :
Jika mata berair, rasa dan mengganjal dan silau bila terpapar cahaya dan kelilipan.Dan
Penglihatan dapat terganggu bila sudah timbul ulkus pada kornea
MakaTrikiasis
KESIMPULAN
Perancangan Sistem pakar penyakit mata telah dibuat dengan mengakuisisi pengetahuan
dari pakar dan di kodekan dalam bahasa pemrograman sehingga user lebih mudah melakukan
konsultasi terhadap penyakit yang diderita
DAFTAR PUSTAKA
Aronson,Turban.,Liang,2005, Decision Support Systems and Intelligent Systems, Prentice Hall
Arhami, M., 2005, KonsepDasarSistemPakar, Andi, Yogyakarta.
Ilyas, S., 2005. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed., Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Jackson,P.,1999,Introduction to Expert System,AddisonWesley,NewYork