Dentofasial, Vol.12, No.3, Oktober 2013: 152-158 152
Pemaparan bakteri
Porphyromonas gingivalis
mempengaruhi produksi
superoksid netrofil
The effect of Porphyromonas gingivalis
induction on neutrophil’s superoxide
production
1
Nahdiya Fitriyana,2Yuliana MD Arina,2Happy Harmono,2IDA Susilawati 1
Mahasiswa tahapan profesi 2
Bagian Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Jember, Indonesia
ABSTRACT
Microbicidal mechanism with producing free radical superoxide is one of neutrophil response to the bacterial invasion. When overproducted, the free radical superoxide greater than antioxidan defense system and destroyed the cell itself. P.gingivalis had been knowed as the major bacteria that induce periodontal inflammation. These bacteria can stimulated neutrophil activities. This was aimed to determinate the superoxide production from neutrophil stimulated with P.gingivalis. Neutrophil as samples were isolated from subject who fulfill the selected criteria. The intracelluler superoxide production was determinated by nitroblue tetra zolium (NBT) test and the extracelluler production by spectrophotometer with wave length 580 nm. The result showed there was superoxide production from neutrophil stimulated by P.gingivalis. It was concluded that the stimulation of P.gingivalis on neutrophil can promote superoxide production both intracelluler and extracelluler.
Keywords: free radical superoxide, P.gingivalis, neutrophil
ABSTRAK
Salah satu mekanisme yang digunakan sel netrofil untuk melawan adanya invasi bakteri adalah mekanisme mikrobisid, yaitu dengan cara memproduksi radikal bebas superoksid. Akan tetapi radikal bebas superoksid bila dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler akan menyerang sel itu sendiri. P.gingivalistelah diketahui merupakan bakteri yang menginduksi respon inflamasi periodontal. Bakteri ini dapat menstimulasi aktivitas netrofil. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui produksi superoksid yang dihasilkan netrofil karena stimuli bakteri P.gingivalis. Sel netrofil sebagai sampel diisolasi dari darah manusia yang telah memenuhi kriteria. Produksi superoksid intrasel dideteksi dengan menggunakan ujinitro blue tetrazolium(NBT), sedangkan produksi superoksid ektrasel diukur menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 580 nm. Hasil penelitian menunjukkan adanya produksi superoksid netrofil karena stimuli bakteriP.gingivalisyang dapat dideteksi dengan uji NBT maupun spektrofotometer. Simpulan dari penelitian ini adalah pemaparan bakteriP.gingivalismenyebabkan terjadinya produksi superoksid netrofil baik secara intraselu maupun ekstrasel.
Kata kunci: radikal bebas superoksid,P.gingivalis, netrofil
Koresponden: Nahdiya Fitriyana, mahasiswa tahapan profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37, Jember, Indonesia.E-mail: nahdiya_fitriyana@yahoo.com
PENDAHULUAN
Radikal bebas termasukreactive oxygen species
(ROS), penting artinya bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal dalam memerangi peradangan, membunuh bakteri, dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh. Namun bila dihasilkan melebihi batas kemampuan proteksi antioksidan seluler, maka akan menyerang sel itu sendiri. Struktur sel yang berubah, fungsinya turut merubah, yang akan mengarah pada proses munculnya penyakit.1
Penyakit periodontal, khususnya periodontitis merupakan penyakit inflamasi kronis pada jaringan pendukung gigi. Terdapat beberapa bakteri yang bersifat patogen pada periodontitis, salah satunya adalahP.gingivalis. Bakteri ini sangat berpengaruh dalam inisiasi dan keparahan penyakit periodontal.
P.gingivalistelah diketahui merupakan bakteri yang menginduksi respon inflamasi periodontal.2
Nahdiya Fitriyana, dkk:Pemaparan P.gingivalis mempengaruhi produksi superoksid netrofil 153
(OCL-). Keseluruhan radikal bebas tersebut bersifat mematikan bagi sebagian besar bakteri, bahkan bila jumlahnya sedikit.4
Keberadaan bakteriP.gingivalismenyebabkan rekruitmen netrofil yang selanjutnya disusul dengan aktivasi netrofil.5Diduga saat aktivasi netrofil berupa proses fagositosis,terjadi penggunaanoksigen dalam jumlah besar. Oksigen yang ada direduksi menjadi ion superoksid untuk menghancurkan P.gingivalis. Akan tetapi bila hal ini berlangsung berat dan lama, maka akan menimbulkan kerusakan pada netrofil itu sendiri.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pemaparan bakteri P.gingivalis terhadap produksi superoksid netrofil, sehingga diketahui faktor-faktor yang menjadi faktor virulensi bakteri
P.gingivalis dan peranannya dalam patogenesis penyakit periodontitis sehingga dapat digunakan sebagai dasar ilmiah bagi pengembangan perawatan penyakit periodontal.
BAHAN DAN METODE
Penelitian eksperimental laboratorium secara
in vitro dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember untuk kultur bakteriP.gingivalis;sedangkan Laboratorium Bioscience RSGM FKG Universitas Jember untuk mendeteksi produksi superoksid netrofil. Sampel penelitian berupa sel netrofil yang diambil dari darah vena perifer manusia sesuai kriteria yang ditetapkan, yaitu tidak memiliki riwayat kelainan darah dan penyakit sistemik, serta tidak merokok.
Pembuatan media agar untuk kultur bakteri
P.gingivalis
Mula-mula dilakukan pembuatan media agar untuk kultur bakteriP.gingivalis, yaitu BHI-A yang diperkaya hemin dan vitamin K.Untuk membuat 100 ml BHI-A dibutuhkan hemin solutionsebanyak 50
μ l, vitamin K 10μ l, BHI-A 37 gram dalam 100 ml
akuades steril dan ekstrakyeast500μ l.Media tersebut dibagi empat, lalu dimasukkan ke dalam petridish
@25 ml dan ditunggu sampai padat.Satuosebakteri
P.gingivalis jenis strain ATCC 33277 murni (F0) diinokulasi pada masing-masingpetridishkemudian diinkubasi selama 2x24 jam.
Pembuatan suspensi bakteriP.gingivalis.
Sebelumnya dilakukan pembuatan media cair sebanyak 10 ml, yaitu dari 0,37 gram BHI-B, 1 μ l
vitamin K, 5 μ l hemin serta 50 μ l ekstrak yeast. Selanjutnya dilakukan pembuatan suspensi bakteri
P.gingivalis. Media cair yang telah dibuat dibagi menjadi 2 bagian @5 cc. Pada masing-masing media
cair diberi satuosebakteriP.gingivalisyang berasal dari pembiakan di media agarBHI-A.Suspensi bakteri
P.gingivalisyang didapat lalu dimasukkandesicator
dan dinkubasi selama 2x24 jam. Setelah diinkubasi, suspensi bakteriP.gingivalisdiukur konsentrasinya hingga didapatkan 1,5x106. Selanjutnya dibuatkan preparat dengan pengecatan gram untuk menentukan bakteri dalamkeadaan baik dan tidak terkontaminasi.
Pengambilan sampel darah dan isolasi netrofil
Pengambilan sampel darah dilakukan setelah suspensi bakteri P.gingivalis sudah siap dan hasil pengecatan gram menunjukkan bahwa bakteri tidak terkontaminasi.Whole bloodsebanyak 6 cc diambil dari darah perifer sampel. Pengambilan darah vena dilakukan dengan menggunakandysposible syringe
secara intravena. Darah diambil lalu dimasukkan ke dalam tabung yang telah diberi heparin untuk mencegah pembekuan darah. Proses pengambilan darah sampel hingga proses pemaparan bakteri P. gingivalisdilakukan sesegera dan seefektif mungkin untuk menghindari lisisnya sel darah.
Isolasi netrofil dilakukan dengan metodeficoll hypaque centrifugation(modifikasi dari Romanelli) sehingga tersisa netrofil murni yang memiliki tiga hingga lima lobus. Heparinized whole blood 6 cc dibagi dalam dua tabung dan diencerkan dengan HBSS (1:3), kemudian dilapiskan pada ficoll (1:3) dan disentrifus selama 30 menit dengan kecepatan 1400rpm,sehingga terbentuk empat lapisan.Lapisan terbawah mengandung netrofil bercampur dengan sel darah merah (SDM) yang dipisahkan dengan cara ditambahkan dextran 6% dan dibiarkan 1,5 jam agar SDM turun. Supernatan yang mengandung netrofil diaspirasi, disentrifus lalu dicuci 2x dengan cara diencerkan dengan HBSS (1:2), disentrifus 1700 rpm 10 menit, pada suhu kamar. Terakhir, diresuspensi
dalam 500 μ l HBSS.
Pemaparan netrofil dengan bakteriP.gingivalis Delapancoverslipyang telah dibersihkan dengan asam diletakkan di dalam glass chamber (8 well). Chamber 1-4 sebagai kelompokperlakuan sedangkan chamber 5-8 sebagai kontrol. Suspensi netrofil 400
μ l dilapiskan padacoverslip(masing-masing 50 μ l),
diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37oC.Netrofil
dicuci 2x dengan cara diresuspensi dengan 1000 μ l
HBSS. Secara perlahan, chamber 1-4 ditambahkan 300μ lsuspensiP.gingivalis,sedangkan pada chamber
5-8 ditambahkan 300 μ l HBSS.
Deteksi superoksid pada sel netrofil
154
dua metode, yaitu pemeriksaan untuk mendeteksi adanya superok pemeriksaan mikroskopis untuk d intrasel.
Setelah pemaparan sel netrof
P.gingivalis,padaglass chamber,ba
kontrol maupun perlakuan, ditam nitro blue tetrazolium(NBT). Sel ditutup dan diinkubasi pada 37oC, 16 jam.
Setelah 16 jam, medium digl
dua kelompok diambil untuk dilakuk spektrofotometer di ekstrasel. Bes superoksid ekstrasel ditentukan spektrofotometer dengan panjangg Sedangkan sel netrofil yang mene dicuci dengan 1 ml HBSS, dian difiksasi dengan alkohol 96%, kem pengecatan dengan pewarnaan
stain). Setelahmountingpadaslid
dengan alat mikroskop untuk men superoksid intraseluler.
Hasil penelitian dianalisis den uji statistik parametrik,Kolmogor
uji normalitas dan Levene untuk Selanjutnya dilakukan uji-tindepe
Gambar 1BakteriP.gingivalisden 1000x
Gambar 2Sel netrofil p
A
Dentofasial, Vol.12, No.
an spektrofotometer roksid ekstrasel dan k deteksi superoksid
trofil dengan bakteri
r,baikpada kelompok
tambahkan 1000 μ l
elanjutnya chamber C, 10% CO2selama
glass chamberpada akukan pemeriksaan esarnya konsentrasi n dengan memakai ggelombang580nm. enempel dicoverslip
iangin-anginkan lalu kemudian dilakukan n safranin (counter slide, preparat dilihat enentukan produksi
engan menggunakan
gorov smirnovuntuk uk uji homogenitas.
ependent.
HASIL
Hasil kultur bakteriP.gin Bakteri yang digunak berwujud suspensi konsent hapusan bakteriP.gingivalis
untuk memastikan bahwa tidak terkontaminasi oleh kultur didapatkan koloni b dan pada pewarnaan gram menunjukkan bahwa bakter bakteri gram negatif (gamb
Hasil isolasi netrofil
Isolasi netrofil yang d menggunakan metode ficol
sehingga didapatkan netro dibuat preparat untuk mema satu jenis sel yaitu netrofil penelitian ini.Dengan pewa tampak memiliki banyak dan sitoplasmanya mengandu
Hasil produksi radikal sup
Produksi radikal super dengan pemeriksaan mikros dengan pewarnaan safrani yang terstimulasi oleh bak memproduksi radikal super sebagai granula biru (gamba yang tidak memproduksi r terlihat berwarna merah (ga netrofil yang berwarna biru mengeluarkan superoksid da lisis. Pada kelompok kontrol dominan berwarna merah d biru di sekeliling sel.
Hasil produksi radikal sup
Produksi radikal bebas su dihasilkan netrofil diukur d dengan panjanggelombang58
disajikan pada tabel 1.
dengan pembesaran
il pembesaran;A400x, danB1000x.
B
No.3, Oktober 2013: 152-158
gingivalis
akan dalam penelitian ini entrasi 1,5x106. Pembuatan
alisdari suspensi dilakukan a bakteri yang digunakan eh bakteri lain. Dari hasil i bakteri berbentuk batang am berwarna merah yang teri ini termasuk golongan
bar 1).
digunakan dalam riset ini
icoll hypque centrifugation
trofil murni. Hasil isolasi mastikan bahwa hanya ada ofil yang digunakan dalam warnaan giemsa sel netrofil k inti sekitar 3-5 segmen andung granul (gambar 2).
superoksid intrasel
peroksid intrasel ditentukan kroskopis. Hasil penelitian anin menunjukkan netrofil bakteri P. gingivalis akan peroksid yang dapat dilihat mbar 3), sedangkan netrofil si radikal superoksid akan (gambar4).Tampak banyak iru yang berarti sel netrofil d dan juga terdapatsel yang ntrol, netrofil tampak utuh, h dengan sedikit semburat
superoksid ekstrasel
Nahdiya Fitriyana, dkk:Pemaparan
PEMBAHASAN
Kelompok oksigen reaktif proses patogenesis berbagai pen dan berperan penting dalam kerusa secara langsung maupun tidaklang pada periodontitis kronis merupak terjadi peningkatan stres oksidatif p terutama sel netrofil,melaluipening oksigen yang cepat selama fagos akan terbentuk produk oksigen rea
Produk oksigen reaktif yan produksi superoksid (O2-) intrasel m Penentuan produksi superoksid i dengan pengamatan mikroskopis s NBT, sedangkan banyaknya pro ekstrasel diukur menggunakan dengan panjang gelombang 580 nm
Hasil pemeriksaan mikroskop ini menunjukkan banyak sel netro biru pada kelompok perlakuan. Ha radikal superoksid intrasel diprodu melimpah. Warna biru terjadi kar terstimulasi oleh bakteri atau prod memproduksi radikal superoksid senyawa NBT menjadi bentuk t formasan. Formasan dideteksi d
Gambar 3Gambaran sup tampak sebagai granula b
A
Gambar 4A Netrofil tanpa p
ran P.gingivalis mempengaruhi produksi superoksid netr
tif dikaitkan dengan enyakit keradangan usakan jaringan,baik ngsung.6P.gingivalis
pakan bakteri utama; if pada sel-sel fagosit ingkatkan konsumsi ositosis.7 Akibatnya reaktif.
yang diukur adalah el maupun ekstrasel. d intrasel dilakukan is setelah pemberian produksi superoksid n spektrofotometer nm.
opis pada penelitian trofil yang berwarna Hal ini menandakan oduksi dengan secara karena netrofil yang roduknya yang akan sid yang mereduksi k tidak terlarut atau dengan mikroskop
sebagai granula biru.8Pada k banyak sel netrofil tampak menunjukkan sedikitnya pr spektrofotometer juga men superoksid ekstrasel yang l kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini me terjadi pembentukan radikal maupun ekstrasel oleh netro melawan adanya invasiP.gin
ini berguna untuk mengel bakteri. Penelitian Susilaw terdapat interaksi antara ne
gingivalisyang ditunjukkan pada netrofil. Hal ini didug
P.gingivalis adalah chemo
Menurut Hendiani,9 chemo
menunjukkan adanya respon konsentrasi tinggi menimbu meningkatnya metabolisme granul protein dan produ netrofil.
Dari spektrofotometer produksi superoksid ekstra lebih tinggi dibandingkan k 1 dan Gambar 5). Hasil uji-t
uperoksid dengan pembesaranA400x, danB1000x. Rad a biru (panah).
B
a pemaparan bakteriP.gingivalisB pembesaranA400x, da
etrofil 155
da kelompok kontrol, lebih pak berwarna merah yang produksi superoksid. Hasil enunjuk rata-rata produksi ng lebih besar dibandingkan
menunjukkan bahwa telah kal superoksid, baik intrasel etrofil sebagai respon untuk
.gingivalis. Radikal tersebut ngeliminasi dan membunuh awati5 menyatakan bahwa netrofil dengan bakteri P.
kan oleh adesiP.gingivalis
duga karena komponen sel
moattractan bagi netrofil.
moattractan kadar rendah pon kemotaksis, sedangkan imbulkan degranulasi dan e fosfolipid dan pelepasan duk oksigen reaktif dari
ter didapatkan hasil bahwa trasel kelompok perlakuan n kelompok kontrol (Tabel ji-tindependentdidapatkan
adikal superoksid
Dentofasial, Vol.12, No.3, Oktober 2013: 152-158 156
nilai probabilitas p=0,21 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan secara signifikan produksi superoksid ektrasel netrofil setelah dipapar P.gingivalis pada kelompok kontrol maupun perlakuan. Hasil tersebut menandakan bahwa bakteri P.gingivalis sedikit meningkatkan produksi superoksid ektrasel oleh netrofil.
Hasil penelitian ini sesuai temuan sebelumnya.6,10
Penelitian Sharma10mendapatkan terjadi peningkatan
ROS netrofil pada pasien adult periodontitis oleh karena adanya stimuli bakteri penyebab penyakit-penyakit periodontal (P gingivalis, F nucleatum, A actinomycetemcomitans). Hal tersebut membuktikan bahwa aktivitas sel netrofil yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan secara lokal. Kapasitas antioksidatif dari serum juga ditemukan lebih rendah pada pasien penderita peridontitis kronis dan agresif dibandingkan pada kontrol dengan jaringan periodontal sehat.6
Sel netrofil pada kelompok perlakuan menjadi aktif setelah mengenali bakteri dan berupaya untuk mengeliminasi bakteri. Pengenalan tersebut terjadi menggunakan reseptor pada permukaan sel netrofil, sehingga dapat membedakan antigen asing dan self-antigen.11Reseptorscavengeryang mengikat ligan-ligan bermuatan dan CD14 yang merupakan reseptor
lipopolysacharide bakteri ditemukan baik pada makrofag maupun netrofil.Patogen dapat berinteraksi
dengan netrofil melalui reseptor komplemen yang berada pada sel tersebut.12
Netrofil yang aktif akan menghancurkan bakteri dengan mekanisme yang mencakup sistem oksidatif dan non-oksidatif. Mekanisme oksidatif dimediasi oleh pembentukan ROS dan produksi sejumlah besar derivat oksigen seperti O2-, H2O2, OH- dan HOCl (gambar 6). Mekanisme oksidatif netrofil terbagi menjadi dua jalur utama, yaitu NADPH-oksidase yang digunakan saat netrofil mengenali bakteri, dan enzim myeloperoksidase saat netrofil melakukan proses fagositosis.3,11
Pengenalan bakteri oleh netrofil membuat enzim NADPH-oksidase yang berada di membran netrofil yangteraktivasi dan memicu peningkatkan konsumsi oksigen secara cepat karena penggunaan glikogen secara tinggi. NADPH oksidase dapat mereduksi oksigen menjadi anion superoksid (O2-). Sel netrofil yangterstimuli bakteri dapat menaikkan penggunaan oksigen berlipat ganda dari keadaan normal.11,14
Pada saat proses fagositosis bakteri oleh netrofil, patogen yangterikat segera dikelilingi oleh membran sel fagosit dengan penjuluran sitoplasma dan segera diinternalisasi ke dalam vesikel bermembran yang disebut fagosom. Di samping bersifat fagosit, sel neutrofil mempunyai granula lisosom yang berisi enzim, protein, dan peptida yang menjadi perantara respon antimikroba intrasel. Fagosom dapat berfusi dengan beberapa lisosom membentuk fagolisosom. Pada fagolisosom ini kandungan lisosom, utamanya
myeloperoxidase,dikeluarkan untuk menghancurkan patogen. Selama proses fagositosis, sel netrofil menghasilkan molekul toksik membantu membunuh mikroorganisme yang ditelan oleh sel tersebut.4 Molekul toksik yang paling penting adalah hidrogen peroksida (H2O2), anion superoksid (O2-), dannitric oxide (NO), yang langsung meracuni bakteri.3,11
Tabel 1 Hasil spektrofotometer produksi superoksid `netrofil ekstrasel
Sampel Produksi superoksid ekstrasel Kontrol Perlakuan
A 0,160 0,185
B 0,190 0,285
C 0,140 0,200
D 0,250 0,260
Rata-rata (±SD) 0,185±0,048 0,232±0,048
0,232
0,185
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
perlakuan kontrol
P
ro
d
u
k
si
S
u
p
er
o
k
sid
Netrofil dengan pemaparan bakteri P. gingivalis
Netrofil tanpa pemaparan bakteri
Nahdiya Fitriyana, dkk:Pemaparan
Superoksid (O2-) terbentuk dar sel netrofil dan proses fagositosis secara intrasel maupun ekstrasel digunakan untuk proses pertahanan serangan patogen. Aksi kombinas ion superoksid, derivat oksigen, pe yang bersifat bakterisid dapat mem
Akan tetapi, perangsangan ne menerus oleh bakteri P.gingival
aktivasi netrofil yang berlebih dal radikal bebassuperoksid.Hal ini ter biru pada kelompok perlakuan le pada kelompok kontrol yang produksi superoksid yang lebih be gambar 4). Aktivasi yang berlebih pada degranulasi dan lisisnya net menimbulkan konsekuensi yang f mengandung enzim-enzim sumbe NADPH oksidase dan myelopero granula lisosomal netrofil juga m hidrolitik dan proteolitik.11 Bila enzim-enzim tumpah ke jaringan,
molekul organik di sekitarnya.5Ha bahwa adanya P.gingivalis dapat netrofil secara berkepanjangan un superoksid, sebagai bentuk pertah lain pengeluaran superoksid yang dapat mengakibatkan kerusakan b yaitu berupa lisisnya sel seperti y penelitian ini, ataupun kerusakan f seluler lain di sekitarnya.
Hal inilah yang kemungkin patogenesis penyakit periodontal. terbentuknya superoksid netrofil d kolagenolisis yang dapat mengi kolagen dari jaringan ikat, mem
inflamatory berlebihan yang mer inflamasi periodontal dan jika terj
DAFTAR PUSTAKA
1. Cooper KH. Antioxidant revoluti
Gambar 6Radikal superoksid dan de Arief S. Radikal bebas. Surabaya: SM Anak FK UNAIR. Available from com/buletin/06224113752-x0zu6l.do tanggal 28 Oktober 2010).13
ran P.gingivalis mempengaruhi produksi superoksid netr
dari hasil pengenalan sis, dapat disalurkan el yang selanjutnya nan netrofil terhadap nasi pH yang tinggi, , peptida atau protein embunuh bakteri.11 netrofil yang
terus-valis, menyebabkan dalam mengeluarkan terlihat bahwa warna lebih dominan dari ng mengindikasikan besar (gambar 3 dan bih dapat berdampak netrofil. Hal ini bisa ng fatal, karena selain ber ROS (terutama eroksidase), mengandung enzim la netrofil lisis dan n,merusak berbagai Hal ini menunjukkan pat menstimulasi sel untuk mengeluarkan tahanan diri. Di sisi yang terus-menerus n bagi sel itu sendiri, ti yang tampak pada n fatal bagi molekul
kinan terjadi dalam tal. Hasil akhir dari
dapat menyebabkan hilang periodontal ke tulang alv peningkatan PG-E2yang dapa tulang.15Untuk itu, perlu di lanjut teentang pengaruh r distimulasi bakteriP.gingiva
lain baik secara in vitro m patogenesis radikal bebas su jaringan periodontal dapat d Hasil pemeriksaan mik kontrol juga menunjukka a biru yang mengindikasika bebas, meskipun lebih sedik kelompok perlakuan. Dem spektrofotometer kelompok pemaparan P.gingivalis te netrofil kelompok kontrol. diharapkan, akan tetapi sifa terhadap benda asing, mem superoksid.Terbentuknya sup kontrol diduga kerena ad aktivasi dari netrofil.
Kontaminasi diduga terj prosespipettingdi atascove
inkubasi bahan penelitian ke Kontaminasi yang terjadi d bahan atau alat penelitian y karena hal lain yang tidak peneliti. Sedangkan aktiva karena netrofil merupakan se oleh sedikit gerakan atau Dalam penelitian ini, sediki terlalu kuat ataupun perlaku dapat mengaktifkan netrofil ini karena netrofil bereak terhadap partikel asing, artin tergantung pada jenis mau yangditujukan agar sel dapat dengan cara memakan par Dengan demikian sedikit je jaringan, sel rusak,bakteri a oleh netrofil sebagai hal ya tubuh sehingga dapat mem berusaha mengeliminasi de radikal bebas superoksid.Ol ketelitian dan kesterilan ba yangbaik karena netrofil me sensitif terhadap adanya par Berdasarkan pembaha pemaparan P. gingivalis m produksi superoksid netrof
lution. Tennese: Thomas Nelson Publisher; 2000. derivatnya (Sumber:
SMF Ilmu Kesehatan om: www.pediatrik. .doc 2010. Diakses
etrofil 157
ngnya perlekatan jaringan alveolar serta terjadi juga dapat menstimulasi resorbsi dilakukan penelitian lebih h radikal superoksid yang
ivalispada molekul seluler maupun in vivo sehingga s superoksid pada kerusakan at dijelaskan dengan tepat.
ikroskopis pada kelompok a ada gambaran semburat ikan terbentuknya radikal dikit dibandingkan dengan emikian juga dengan hasil ok kontrol.Meskipun tanpa terdapat superoksid pada l. Hal ini sebenarnya tidak ifat sel netrofil yang sensitif emungkinkan terbentuknya a superoksid pada kelompok adanya kontaminasi atau
erjadi antara rentang waktu
oversliphingga saat proses ke dalaminkubatoranaerob. i dapat dikarenakan udara, n yang tidak steril atau oleh ak bisa dikendalikan oleh ivasi netrofil dapat terjadi n sel yang mudah teraktivasi au adanya partikel asing. ikit getaran,pipettingyang akuan yang tidak steril juga ofil. Menurut Hendiani,9hal eaksi secara non-spesifik rtinya pengenalannya tidak aupun sifat keantigennya, pat mempertahankan hidup partikel lain di sekitarnya. t jejas saja, baik itu debris ri atau non-bakteri dianggap yang membahayakan bagi embuatnya teraktivasi dan dengan cara memproduksi .Oleh karena itu,diperlukan bahan atau alat penelitian merupakan sel yang sangat
partikel asing.
hasan, disimpulkan bahwa
Dentofasial, Vol.12, No.3, Oktober 2013: 152-158 158
2. Imamura T. In novel gingipain of periodontal disease pathogenic. J Periodontol 2003;74:111-8.
3. Miyasaki KT, Nisengard RJ, Haake SK. Immunity and inflammation: basic concept. DalamCarranza’sclinical periodontology. 10thEd. London: WB. Saunders; 2006. p. 113-31.
4. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Alihbahasa: Irawati dkk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.
5. Susilawati IDA. “Induksi Porphyromonas gingivalis terhadapaktivitas kolagenolisis netrofil pada kolagen tipe IV (Studi in vitro mekanisme kolagenolisis plak aterosklerotik).” [Disertasi]. Malang: Program Pascasarjana Universitas Brawijaya; 2008.
6. Pendyala G, Thomas B, Kumari S. The challenge of antioxidants to free radicals in periodontitis. J Indian Soc Periodontol 2008; 12(3): 79–83.
7. Chapple ILC, Matthews JB. The role of reactive oxygen and antioxidant species in periodontal tissue destruction. Periodontol 2000; 2007; 4360-232.
8. Hendiani I. Peranan sel L PMN pada penyakit periodontal. Cermin Dunia Kedokteran 1997; 118: 51-5. 9. Halliwell B, Gutteridge JMC. Free radical in biology and medicine. 3rdEd. Osaka: University Press; 1999. 10. Sharma A, Sharma S. Reactive oxygen species and antioxidants in periodontics. Int J Dent Clin 201; 3:2 11. Segal AW. How neutrophils kill microbes. Ann Rev Immunol 2005; 23: 197–223
12. Gough PJ, Gordon S. The role of scavenger receptors in the innate immune system. Microbes Infect 2000; 2(3): 305-11.
13. Arief S. Radikal bebas. Surabaya: SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR. Available from: www.pediatrik.com/ buletin/06224113752-x0zu6l.doc 2010. Diakses tanggal 28 Oktober 2010.
14. Gough PJ, Gomez IG, Wille PT, Raines EW. Macrophaque expression of active MMP-9 induces acute plaque disruption in apoE-deficient mice. J Clin Invest 2006; 116: 59-69.