• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Pembahasan Sistem Informa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian dan Pembahasan Sistem Informa"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian dan Pembahasan

Sistem Informasi Geografis

Paper

Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan

Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis

Program Studi Teknik Informatika

disusun oleh:

Agung Purnomo 09651005

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu

wa ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta bimbingan- Nya, shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wa sallam. karena atas hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan. Paper ini penulis sampaikan kepada pengampu mata kuliah Sistem Informasi Geografis, Bapak Mustakim sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut.

Penulis memohon kepada Bapak/Ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.

Yogyakarta, 4 November 2014

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pengertian SIG... 1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis... 4

2.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis... 5

2.3 Aplikasi Pengembang Sistem Informasi Geografis... 6

2.4 Pemrosesan Spasial... 7

BAB III KESIMPULAN 3.1 Sistem Informasi Geografis...8

3.2 Manfaat SIG...8

3.3 Tujuan...8

3.4 Keunggulan SIG...8

3.5 Penerapan SIG...8

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang

Dengan seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, perkembangan teknologi pun seiring dengan perkembangan zaman tesebut. Perekembangan teknologi tersebut juga berpengaruh pada kemajuan teknologi dalam dunia IT (Information Technology) yang juga berkembang dengan pesat . Salah satunya adalah dengan munculnya Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis).

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, Web GIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan tekhnologi SIG ini.

Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi SIG kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan SIG.

1.2 Pengertian SIG

Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu model informasi yang berhubungan dengan data spasial (keruangan) mengenai daerah-daerah di permukaan Bumi adalah Sistem Informasi Geografi (SIG). Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan tertentu.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, SIG dewasa ini telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga merupakan suatu keharusan dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau kebijakan. Kemajuan dan perkembangan SIG ini didorong oleh kemajuan dan perkembangan komputer, serta teknologi penginderaan jauh melalui pesawat udara dan satelit yang telah dimiliki oleh hampir sebagian besar negara maju di dunia.

(5)

 Menurut Aronaff (1989)

SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

 Menurut Burrough (1986)

SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

 Menurut Kang-Tsung Chang (2002)

SIG sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.

 Menurut Murai (1999)

SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

 Menurut Marble et al (1983)

SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.

 Menurut Bernhardsen (2002)

SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data

 Menurut Gistut (1994)

SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi

 Menurut Berry (1988)

SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.

 Menurut Calkin dan Tomlison (1984)

(6)

 Menurut Linden, (1987)

SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.

 Menurut Alter

SIG adalah sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta.

 Menurut Prahasta

SIG merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.

 Menurut Petrus Paryono

SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Komponen Sistem Informasi Geografis 1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :

o Input data: mouse, digitizer, scanner

o Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card

o Output data: plotter, printer, screening.

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

o Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG

o Data Base Management System (DBMS) o Alat untuk menganalisa data-data

o Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

3. Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :

o Data Spasial dan

(8)

4. Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

5. Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.

2.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis

Pada dasarnya pada SIG terdapat lima (5) proses yaitu:

 Input Data

Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.

 Manipulasi Data

Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial.

 Manajemen Data

Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.

 Query dan Analisis

Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:

 Analisis Proximity

(9)

sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.

 Analisis Overlay

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.

 Visualisasi

Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

2.3 Aplikasi Pengembang Sistem Informasi Geografis A. Map Info

MapInfo Professional adalah Sistem Informasi Geografis terkemuka (GIS) software di dunia yang digunakan untuk analisis georeferensi untuk menghasilkan sebuah peta atau jenis lain bentuk data spasial. MapInfo Professional tutorial terdiri dari pengenalan GIS dan MapInfo Professional, Display Geographic Data, Pemetaan dengan Layer, Memilih Data, Map Labeling, Table atau Atribut / Tabular Data, Input Graphic atau Data Spasial, Geocoding, Spatial Analysis, Thematic Mapping, Design Layout, dan Aplikasi Contoh.

Baru-baru ini, GIS pada umumnya dan khususnya MapInfo Profesional tidak hanya digunakan sebagai alat untuk menganalisis data spasial sumber daya alam, tetapi juga diterapkan di hampir semua bidang seperti ekonomi dan perdagangan, sosial dan budaya, pariwisata, polisi, selular, layanan, dan lainnya. Lebih dari 80% data yang digunakan dalam perusahaan pemerintah dan swasta sebenarnya adalah data spasial yang merujuk pada posisi geografis di permukaan bumi.

B. ArcGIS

ArcGIS adalah sistem bagi orang yang mengandalkan informasi geografis yang akurat untuk membuat keputusan. Ini memfasilitasi kolaborasi dan memungkinkan Anda dengan mudah penulis data, peta, bola dunia, dan model pada desktop dan melayani mereka untuk digunakan pada desktop, di browser, atau di lapangan, tergantung pada kebutuhan.

ArcGIS membantu Anda dengan:

Asset/data management termasuk integrasi sistem, klaim / manajemen kasus, jasa / manajemen wilayah daerah, dan konstituen / manajemen pelanggan

(10)

Business operations seperti call center / pengirim; pemantauan dan pelacakan lapangan pengumpulan data, inspeksi, pemeliharaan dan operasional, dan routing

Situational awareness termasuk dukungan keputusan dan pelanggan / akses publik

C. ArcView

ArcView adalah sistem informasi geografis (SIG), software ini untuk visualisasi, mengelola, menciptakan, dan menganalisa data geografis. Menggunakan ArcView, Anda dapat memahami konteks geografis data Anda, memungkinkan Anda untuk melihat hubungan dan mengidentifikasi pola-pola dalam cara-cara baru.

Dengan ArcView, Anda dapat:

Author maps dan berinteraksi dengan data Anda dengan menghasilkan laporan dan grafik dan percetakan dan mencocokan peta Anda dalam dokumen-dokumen lainnya dan aplikasi.

Save time menggunakan template peta untuk membuat gaya yang konsisten dalam peta Anda.

 Build process models, script, dan workflow untuk memvisualisasikan dan menganalisa data Anda.

 Read, impor, dan mengelola lebih dari 70 jenis data dan format termasuk demografi, fasilitas, gambar CAD, citra, layanan Web, multimedia, dan metadata.

 Berkomunikasi secara lebih efisien dengan mencetak, menerbitan, dan berbagi data GIS dan konten dinamis dengan orang lain.

 Menggunakan alat seperti Cari, Mengidentifikasi, Ukur, dan Hyperlink untuk menemukan informasi yang tidak tersedia ketika bekerja dengan peta kertas statis.  Membuat keputusan yang lebih baik dan memecahkan masalah lebih cepat.

2.4 Pemrosesan Spasial

Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial biasanya bergantung dengan model datanya. Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial memanfaatkan pemodelan SIG yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya. Analitik yang berlaku pada pemrosesan data spasial seperti overlay, clip, intersect, buffer, query, union, merge; yang mana dapat dipilih ataupun dikombinasikan.

Pemrosesan data spasial seperti dapat dilakukan dengan teknik yang disebut dengan geoprocessing (ESRI, 2002), pemrosesan tersebut antara lain:

a. overlay adalah merupakan perpaduan dua layer data spasiall,

b. clip adalah perpotongan suatu area berdasar area lain sebagai referensi,

c. intersection adalah perpotongan dua area yang memiliki kesamaan karakteristik dan criteria,

(11)

e. query adalah seleksi data berdasar pada kriteria tertentu,

f. union adalah penggabungan / kombinasi dua area spasial beserta atributnya yang berbeda menjadi satu,

g. merge adalah penggabungan dua data berbeda terhadap feature spasial,

(12)

BAB III Kesimpulan 3.1 Sistem Informasi Geografis

Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.

3.2 Manfaat SIG

a. Manajemen tata guna lahan

b. Inventaris sumber daya alam

c. Untuk pengawasan daerah bencana alam

d. Untuk perencanaan wilayah dan kota

3.3 Tujuan

Untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.

3.4 Keunggulan SIG

1. Data dapat dikelola dalam format yang jelas

2. Biaya lebih murah daripada harus survey lapangan

3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat

4. Data spasial dan nonspasial dapat dikelola bersama

5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien

6. Dapat untuk perancangan secara cepat dan tepat

3.5 Penerapan SIG

a. Dalam bidang sumberdaya

(13)

b. Bidang perencanaan ruang

Perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan

c. Bidang management atau sarana-prasarana suatu wilayah

Manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik

d. Bidang pariwisata

Inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.

e. Bidang transportasi

Jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.

f. Bidang social dan budaya

(14)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis. 4 November 2014.

http://wahyusae.blogspot.com/2014/01/makalah-sistem-informasi-geografis.html.

Referensi

Dokumen terkait

Dan gambar di bawah ini menunjukkan sisi depan solar cell (sisi yang akan menghadapi matahari), perhatikan bahwa lem silikon tidak sepenuhnya menutupi plat tembaga yang berbentuk

Adanya fungsi representasional dalam akronim plesetan tersebut karena dalam data tersebut menyajikan fakta yaitu berupa gambar seseorang yang sedang duduk dan menundukkan

Syapar Alim Siregar menulis sebuah karya ilmiah berupa tesis yang berjudul: “Implementasi dan Implikasi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Terhadap Pengelolaan

'nalisa *etiganya, Jika ketiga metode diatas pernah anda lakukan setidaknya satu saja dari ketiga hal tersebut, sebaiknya anda harus menganalisanya terlebih

Algoritma greedy ini membentuk solusi langkah, pada setiap langkahnya tentu path tersebut akan memiliki banyak pilihan dan kemungkinan yang dapat di eksplorasi, dengan algoritma

Sisi ng am ang ar aja N0.. Sisi ng am ang ar

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan Hollow Sprint terhadap Kecepatan Tendangan Sabit pada Pesilat Remaja di Perguruan Tapak Suci

Pengaruh konsentrasi enzim dan lama hidrolisis terhadap viskositas mendapatkan nilai terendah pada perlakuan konsentrasi enzim α-amilase 1,2 U/g dengan lama hidrolisis