PEMBELAJARAN MATEMATIKA 1
KELOMPOK III
DESIMAL
Dosen : Nur Fadli Hazhar Fachrial, ST, M .Pd
Disusun oleh :
Hesti Barokah
178610033
Navinka Feren Carmelita
178610044
Oktarina Tsalitsa.N.H
178610124
Sayida Rofikoh
178610058
Silvia Muzahidah
178610060
Yuyu Yohana
-STKIP ARRAHMANIYAH
SEMESTER II
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
TAHUN 2017/2018
Dengan mengucapkan puja dan puji kehadirat Allah SWT, maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Desimal” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita.
Makalah ini juga sebagai tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika 1. Akhir kata semoga bisa bermanfaat, kami menyadari sepenuhnya bahawa masih ada kekurangan baik dari segi sususnan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengen tangan terbuka kami menerima segala saran dan keritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Depok, 15 Juli 2018
KATA PENGANTAR ... 1
BAB I PENDAHULUAN ... 3
A. Latar Belakang... 3
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penulisan Makalah... 3
BAB II ISI... 4
A. Teori Pembelajaran Jean Piaget... 4
B. Pengertian Bilangan Desimal... 4
C. Bilangan Desimal Disajikan Dalam Pecahan Biasa dan Sebaliknya... 6
BAB III PENUTUP... 7
A. Kesimpulan ... 7
DAFTAR PUSTAKA... 8
BAB I
A.
Latar BelakangMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dari tiga materi pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah dasar (aritmatika, aljabar, dan geometri), ternyata materi aljabar khususnya masalah tentang pecahan desimal selalu menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar matematika siswa sekolah dasar dan bahkan siswa sekolah menengah.
Pemahaman tentang konsep pecahan desimal sangat penting bagi peserta didik dalam mempelajari materi pecahan. Dengan pemahaman tentang pecahan diharapkan
2. Apa itu bilangan desimal ? 3. Apa saja bilangan desimal itu ?
4. Bagaimana sistem operasi bilangan desimal ? C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Peserta didik mampu memahami dan menguasai penerapan konsep desimal menurut Jean Piaget.
2. Untuk mengetahui bilangan desimal.
3. Untuk mengetahui yang mana bilangan desimal. 4. Untuk mengetahui sistem operasi bilangan desimal.
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Pembelajaran Piaget.
objek-objek konkret. Artinya, untuk berfikir abstrak masih membutuhkan bantuan memanipulasi objek-objek konkret atau pengalaman-pengalaman yang langsung dialaminya.
Piaget menekankan bahwa proses belajar merupakan proses asimiasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang. Adapun akomodasi adalah proses menstruktur kembali mental sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru. Artinya pada proses akomodasi terjadi perubahan pikiran sebagai suatu akibat adanya informasi dan pengalaman baru sehingga mereka secara aktif mencoba.
B. Pengertian Bilangan Desimal
Bilangan desimal adalah bilangan pecahan yang dituliskan menggunakan tanda koma dan pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan dari bilangan 10. Pecahan desimal dituliskan dalam bentuk persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya.
Tanda koma
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan Persepuluh Perseratus Perseribu
1 2 3 4 5 6 7
Semakin ke kanan, maka nilai tempat semakin kecil Nilai 1 menempati tempat ribuan atau 1.000. Nilai 2 menempati tempat ratusan atau 200. Nilai 3 menempati tempat puluhan atau 30. Nilai 4 menempati tempat satuan atau 4. Nilai 5 menempati tempat persepuluh atau 5
10 = 0,5 Nilai 6 menempati tempat perseratus atau 6
100 = 0,06 Nilai 7 menempati tempat perseribu atau 7
1.000 = 0,007
Sehingga bilangan desimal 1234,567 dapat dijabarkan menjadi seperti berikut :
1.000
10 = 0,5 bilangan 10 pada penyebut menunjukan 1 tempat desimal b. 1006 = 0,06 bilangan 100 pada penyebut menunjukan tempat desimal
c. 1.0007 = 0,007 bilangan 1000 pada penyebut menentukan 3 tempat desimal
Cara 1 :
Mengubah pecahan biasa kebentuk desimal dapat dilakukan dengan pembagian biasa. Misalnya mengubah
pecahan 5
C. Bilangan desimal dapat disajikan dalam pecahan biasa dan sebaliknya a. Mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk desimal
Mengubah bentuk pecahan biasa menjadi bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara mengubah penyebutnya menjadi 10, 100, atau 1000. Ingat bahwa bilangan desimal merupakan bilangan perpuluhan, perseratus, atau perseribu.
Contoh soal :
Ubahlah pecahan 3
4 menjadi bentuk desimal Penyelesaian :
Penyebut dijadikan perpuluhan, karena 10 dapayt dibagi 5.
2
Sehingga bentuk desimal dari pecahan 52 adalah 0,4
b. Mengubah bilangan desimal ke dalam bentuk pecahan biasa
Mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa caranya hampir sama dengan mengubah pecahan biasa menjadi desimal ( diubah menjadi persepuluh, perseratusan, atau perseribu ), kemudian pembilanh dan penyebut dibagu dengan angka yang sama. Contoh soal :
Ubahlah bentuk desimal 0,75 ke dalam bentuk pecahan biasa! Penyelesaian :
Bilangan desimal 0,75 sama dengan pecahan 10075 . Menyederhanakan
pecahan 75
100 dilakukan dengan cara membagi pembilsang dsn penyebut dengan bilangan yang sama ( bilangan terbesar yang dapat membagi keduanya ) yaitu 25, sehingga pembilang (75 : 25 =3) dan penyebut ( 100 : 25 = 4).
Sehingga bilangan 0,75 apabila diubah ke dalam brntuk pecahan biasa menjadi 3
4 .
BAB III
A. Kesimpulan
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dari tiga materi pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah dasar (aritmatika, aljabar, dan geometri), ternyata materi aljabar khususnya masalah tentang pecahan desimal selalu menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar matematika siswa sekolah dasar dan bahkan siswa sekolah menengah.
Menurut Piaget, anak SD umumnya berada pada periode-periode konkret. Periode ini disebut operasi konkret sebab berfikir logikanya berdasarkan sumber manipulasi fisik objek-objek konkret. Piaget menekankan bahwa proses belajar merupakan proses asimiasi dan akomodasi.
Bilangan desimal adalah bilangan pecahan yang dituliskan menggunakan tanda koma dan pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan dari bilangan 10. Pecahan desimal dituliskan dalam bentuk persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
fhajarwijayanthiviolet.blogspot.com