• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa indo Konstanta Define (#define)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bahasa indo Konstanta Define (#define)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui materi bahasa indonesia hukum.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca khususnya kalangan mahasiswa yang ingin mempelajari kaidah kaidah Bahasa Indonesia yang benar di dalam akta notaris, dan agar mahasiswa memahami dan kritis dalam dalam memahami isi dari akta tersebut. Untuk itu kami dapat membuat bentuk maupun isi makalah ini dengan harapan kedepannya dapat lebih baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Krisnadwipayana fakultas hukum. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

(2)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

A. BAGAIMANA PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DALAM SETRFIKAT TANAH B. BAGAIMANA PEMAKAIAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SETRIFKAT TANAH C. FUNGSI TANDA BACA DALAM SETRIFIKAT TANAH

1.3.TUJUAN………... BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI SETRIFIKAT TANAH... 2.2 BAHASA HUKUM INDONESIA SEBAGAI BAHASA TULIS ILMIAH

A. PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN KALIMAT DALAM SETRIFIKAT TANAH... B. LETAK DAN FUNGSI DALAM PEMAKAIAN TANDA BACA... C. PERBAIKAN LETAK DAN PENGUNAAN HURUF... D. PENGUNAAN KALIMAT EFEKTIF... E. KATA UMUM DAN KATA KHUSUS DALAM SETRIFIKAT TANAH... BAB 3 PENUTUPAN

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah bahasa Indonesia yang baik telah dikenal dalam akta notaris. Namun pengenalan istilah tidak menjamin secara komperhensif konsep dan makna istilah bahasa Indonesia yang baik itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahwa bahasa Indonesia yang baik sama dengan bahasa Indonesia yang baku atau bahasa Indonesia yang benar.tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas dan kurang dimengerti oleh sebagian khalayak mahasiswa. Apalagi mahasiswa di bidang hukum yang mempelajari hukum perdata. Bahasa Indonesia yang baku dan bahasa indonesia yang benar belum tentu dapat menjamin tersampaikannya maksud dan tujuan dari isi akta tersebut, Sehingga dibutuhkan susunan bahasa indonesia yang fleksibel yang artinya dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.

Kami memilih setrifikat tanah untuk dipresentasikan dan dibuat makalahnya karena dalam Setrifikat merupakan tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahas. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan dalam bentuk akan

(4)

1.2 Rumusan Masalah

1. apa yang dimaksud Setrifikat Tanah ?

2. bagaimana pemakaian tanda baca Setrifikat Tanah ?

(5)

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah: 1. Untuk mengetahui fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada 2. Untuk mengetahui tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca

(6)

BAB II

ANALISA PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Setrifikat Tanah Sertifikat Hak Atas Tanah

Undang-undang tidak memberikan pengertian yang tegas mengenai sertifikat hak atas tanah. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, sertifikat adalah adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. Kalau dilihat Pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA, maka sertifikat itu merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat bukti yang kuat.

Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah di terbitkan setrifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu lima tahun sejak diterbitkan setrifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang setrifikat dan kepala kantor pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan setrifikat tersebut.

2.2 Bahasa Hukum Indonesia sebagai Bahasa Tulis Ilmiah

Tidak berbeda dengan bidang ilmu lainnya, bahasa hukum Indonesia memiliki ciri-ciri bahasa keilmuan (Moeliono 1974 dalam Natabaya 2000), yakni :

1. lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan 2.objektif dan menekan prasangka pribadi

3.memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat, dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran

(7)

5.membakukan makna kata-katanya, ungkapannya, dan gaya paparannya berdasarkan konvensi 6. bercorak hemat, hanya kata yang diperlukan yang dipakai

7. bentuk, makna, fungsi kata ilmiah lebih mantap dan stabil daripada yang dimiliki kata biasa.

Bahasa hukum Indonesia dalam surat-menyurat khususnya, menurut Suryomurcito (2009), perlu memperhatikan tata bahasa yang benar, istilah yang tepat, kosakata yang beragam, kalimat yang singkat dan jelas, kalimat yang mengandung satu pokok pikiran, dan tanda baca yang benar. Dengan kata lain, supaya masyarakat lebih mudah memahaminya, disarankan untuk menghindari kalimat yang bertele-tele, jangan mengulang-ulang, jangan menggunakan istilah yang tidak sesuai dengan yang digunakan di dalam undang-undang, jangan salah menggunakan tanda baca, dan jangan salah ketik. Seperti hanya bahasa tulis ilmiah dalam bidang ilmu lainnya, dalam dokumen hukum dibutuhkan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang menunjukkan intelektualitas penulisnya dalam menyampaikan aturan hukum di dalam ejaan yang tepat dan benar serta rangkaian pesan yang tersusun dalam kalimat yang efektif.

A. Pemakaian Huruf Kapital Dan Kalimat Dalam Setrifikat Tanah

Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan huruf menyangkut yaitu :  Pemakaian huruf besar atau huruf kapital.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian huruf kapital dipisahkan, huruf diartikan sebagai unsur abjad yang melambangkan bunyi, sedangkan kapital diartikan sebagai huruf yang berukuran lebih besar dari pada huruf biasa yang berukuran kecil dari huruf kapital. Bila digabungkan pengertian huruf kapital adalah huruf yang biasanya digunakan untuk huruf pertama dari kata pertama dalam suatu kalimat huruf pertama dari nama orang/diri dan sebagainya.Huruf kapital juga digunakan sebagai huruf pertama kalimat petikan langsung. Penggunaan huruf kapital telah menjadi pengetahuan yang umum seperti penulisan judul atau nama orang. Namun, masih banyak aturan-aturan dalam penggunaa huruf kapital yang mungkin tidak Anda ketahui. Untuk memudahkan Anda dalam menulis, berikut ini adalah pedoman-pedoman umum dalam menggunakan huruf kapital sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kedua berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.

(8)

Contohnya :

1. Pada halaman kedua Setrifikat Tanah yaitu : a. Desa

2. Pada halaman Keempat bagian Surat Ukur yaitu : a. Propinsi,

b. Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya c. Duren Sawit

 Tanah Negara bekas Girik BTP C No.4150 persil No.1313 blok D.I yang berdiri Diatas Bekas big No.5929 seb uang pemasukan

Rp.561.370.50.-3. Perbaikan huruf kapital yang tidak benar dan kata baku maupun tidak baku pada setrifikat tanah :

1.Perbaikan nama orang: Doktorandus SLAMET SOEBROTO seharusnya menjadi Drs. Slamet Soebroto.

- Ir. MANGASAL MARBUN M.Sc seharusnya menjadi Ir. Mangasal Marbun M.sc 2. Kata tidak baku seperti contoh kata “Propinsi” menjadi “Provinsi”

3. Kata tidak baku seperti contoh kata “setripikat” menjadi “setrifikat”

4. perbaikan penulisan alamat : Jl. Kampung Pondok Bambu seharusnya menjadi Jalan Pondok Bambu

(9)

Pemakaian tanda baca dalam ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mencakup pengaturan yaitu :

1) Tanda Titik (....)

letak dalam penggunaan tanda baca Misalnya dalam Setrifikat Tanah :

a. Halaman kedua bagian pendaftaran pertama yaitu Ir.Arief Setiabudi Canny. dan Drs.Slamet Soebroto.

b. Halaman kelima bagian hal lain-lain yaitu Ir.Mangasal Marbun M.sc. 2) Tanda koma ( , )

 dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya dalam setrifikat :

- Bagian tabel PENDAFTARAN PERALIHAN HAK, PEMBEBANAN DAN PENCATATAN LAINYA

 Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya :

- Dra. R.R. Endang Sri Sulasih, M.Pd. ,Noor Komari Pratiwi, M.Pd. , Tridays Repelita, M.Pd. 2011. Bahasa Akademik Untuk Penulisan Ilmiah. Tanggerang: Pustaka Mandiri.

3) Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti ungkapan yang memerlukan pemerian.

- AJB (Akta Jual Beli) adalah akta otentik yang dibuat oleh PPAT untuk peralihan hak atas tanah dan bangunan.

- 249 M2 (Dua ratus empat puluh sembilan meter persegi ) - Sertipikat ( TANDA BUKTI HAK)

(10)

Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun .

Misalnya dalam setrifikat tanah :

- surat keputusan No. 1.711.2/3483/1154/HGB/T/1988 - surat ukur No. 139/2000

- Daftar Isian 302 No. 303/401/2000

6) Tanda Hubung ( -)

Tanda hubung dapat di pakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Misalnya :

- Halaman keempat Tanda-tanda batas dan Tembok a-b dan b-c

Tanda hubung di pakai untuk merangkaikan (a) se dengan kata berikutna yang di mulai dengan huruf kapital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan –an , dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.

C. Perbaikan Letak Dan Pengunaan Huruf

- Halaman pertama dalam bagian Pendaftaran- Pertama :

HAK : GUNA BANGUNAN . No. 3579. Seharusnya menjadi Hak : Guna Bangunan No.3579

- Halaman pertama bagian, SERTIFIKAT : a. Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

b. Duren Sawit.

h. Ir. Arief setiabudi canny.

(11)

D. Pengunaan Dalam Kalimat Efektif

Kalimat efektif, menurut Alwi (2001:38), adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh penulis dan pembaca berlangsung sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh penulis tergambar lengkap dalam pikiran pembaca. Kalimat yang efektif dapat dilihat dari ciri-ciri berikut: memiliki keutuhan atau keterkaitan makna antarunsur di dalam kalimat; mempunyai kesejajaran struktur klausa dan kesejajaran makna/informasi; memfokuskan unsur-unsur dengan mengulang bagian-bagian yang ditekankan; menunjukkan penghematan dalam kata Setrifikat Tanah.

Contoh Kalimat efektif dalam Setrifikat Tanah :

- Besi I dan II yang berdiri di atas batas dan memenuhi yang di tentukan dalam peraturan Menteri Agraria No 8/1961 pasal 2 sub. a tembok a-b dan b-c yang berdiri di luar. Tanda-tanda batas menurut Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 /1961, tidak perlu ditambah oleh karena besi dan tembok tersebut diatas sudah mencukupi.

- Besi I dan II yang berdiri di atas batas telah memenuhi yang di tentukan dalam peraturan Menteri Agraria Nomor 8 tahun 1961 pasal 2 sub. a tembok a-b dan b-c yang berdiri di luar. Tanda-tanda batas menurut Peraturan Menteri Agraria Nomor 8 tahun 1961 , tidak perlu Ditambah karena besi dan tembok tersebut diatas sudah mencukupi.

E. Kata Umum Dan Kata Khusus Dalam Setrifikat Tanah 1. Kata Umum dalam setrifikat tanah yaitu :

(12)

b. tanah

c.Tanda tangan kepala kantor d.setrifikat

2. Kata Khusus dalam setrifikat tanah yaitu : a. Girik

b.Surat ukur c. Tanah partekelir d. Surat Keputusan e. Skala

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

(13)

yaitu bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.Tata cara penulisan suatu akta notaris dilakukan turun-temurun dari pendahulu-pendahulunya. Sesuatu yang biasa belum tentu baik dan benar. Penulisan substantif kata per kata haruslah mengandung arti yang dapat berlaku dan mengikat para pihak yang mengikatkan diri. Bahkan perjanjian juga dapat mengikat bagi pihak III yang memiliki kepentingan terhadap para pihak. Syarat formil dari suatu akta lebih dipentingkan ketimbang syarat substantif (secara gramatikal). Penulisan yang tidak mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan dapat dimintakan batal demi hukum karena tidak mengikuti apa yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Dengan dibatalkannya demi hukum maka perjanjian tersebut dianggap tidak pernah ada.Jadi kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi hukum harus tahu tata penggunaan bahasa indonesia dan maksud isi dari Setrifikat tanah tersebut.

3.2 SARAN

(14)

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Referensi

Dokumen terkait

It was the strategy in teaching writing simple paragraph at the eighth grade of MTs Darul Ulum of Palangka Raya, and writer supposes the time was appropriate in which to

Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas,

Perjanjian dengan pembebanan jaminan fidusia ini diberlakukan karena adanya suatu pemberian kredit berarti ada suatu resiko tidak dibayarnya pengembalian kredit kepada

[r]

Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed) berupa anamnesis dan pemeriksaan yang

Prinsip pengukuran tinggi badan menggunakan tranduser ultrasonik adalah sebagai berikut:Pulsa ultrasonik yang merupakan sinyal gelombang ultrasonik dikirimkan dari

Ne moraju sve snimke biti profesionalne jer ukoliko jedan hotel kao što je Le Meridien Lav koji je u grupaciji i uključuje određene standarde poslovanja može dijeliti

Bagi peserta didik, penelitian dan pengembangan modul implemen-tasi teknik psikodrama ini dapat memberikan pemahaman tentang perlunya memiliki efikasi diri yang