• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Pengertian Kota Menurut Para

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep dan Pengertian Kota Menurut Para"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2 KONSEP DAN PENGERTIAN KOTA MENURUT PARA AHLI

Sebelum memahami tentang konsep kota, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai

pengertian konsep. Konsep menurut Woodruf dalam Carapedia.com mendefinisikan konsep

adalah sebagai suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, pengertian tentang

suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap

objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap

objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa

objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan

sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian

tertentu.

Secara umum, Kota merupakan tempat bermukim warga kota , tempat bekerja tempat

kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintahan dan sebagainya. Sedangkan, secara istilah Kota

berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan

menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, social, ekonomi, budaya.

Perkotaan mengacu pada areal yang memiliki suasana penghidupan dan kehidupan modern dan

menjadi wewenang pemerintah kota. Untuk membahas lebih dalam tentang kota, berikut ini

akan dijelaskan mengenai konsep-konsep kota menurut para ahli maupun menurut

undang-undang, diantaranya:

1. Menurut Spiro Kostof (1991),

Kota adalah Leburan Dari bangunan dan penduduk, sedangkan bentuk kota

pada awalnya adalah netral tetapi kemudian berubah sampai hal ini dipengaruhi dengan

budaya tertentu.

2. Menurut Prof. Bintarto (1983)

Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim jaringan kehidupan yang

ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi

yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang

budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala

pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat

heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya. Namun,

Bintarto juga menambahkan bahwa Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan

manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang

(3)

3 3. Kota menurut Kostof

Kota adalah tujuan dan kenangan terakhir dari perjuangan dan kemuliaan kita.

ia adalah dimana kebanggaan dari masa lalu untuk dipamerkan. Menurut ahli hukum

dari Denmark JJA Worsaae bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya

melihat masa kini dan masa mendatang, tetapi mau berpaling ke masa lampau untuk

menyimak perjalanan yang dilaluinya. Hal senada dengan ungkapan Bung Karno

Jasmerah, jangan melupakan sejarah. Dalam pemahaman ini, kita harus lebih arif dalam

merencanakan kota dengan melihat tatanan perkembangan kota dari bentuk dan struktur

kota pada masa lalu sebagai pedoman merencanakan kota secara utuh pada masa kini

dan mendatang

4. Menurut John Brickerhoff Jackson (1984)

Kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari

perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti bangunan,

jalan dan ruang terbuka hijau

5. Menurut Marbun (1992),

Kota merupakan kawasan hunian dengan jumlah penduduk relatif besar, tempat

kerja penduduk yang intensitasnya tinggi serta merupakan tempat pelayanan umum.

Kegiatan ekonomi merupakan hal yang penting bagi suatu kota karena merupakan dasar

agar kota dapat bertahan dan berkembang (Jayadinata, 1992:110). Kedudukan aktifitas

ekonomi sangat penting sehingga seringkali menjadi basis perkembangan sebuah kota.

Adanya berbagai kegiatan ekonomi dalam suatu kawasan menjadi potensi

perkembangan kawasan tersebut pada masa berikutnya.

6. Menurut Arnold Tonybee

Sebuah kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu

kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya

masing-masing.

7. Menurut Louis Wirth

Kota adalah pemukiman yang relatif besar, padat dan permanent, dihuni oleh

orang-orang yang hetrogen kedudukan sosialnya

8. Menurut Peraturan Mendagri RI No. 4/ 1980

Kota adalah suatu wadah yang memiliki batasaan administrasi wilayah seperti

kotamadia dan kota administratif. Kota juga berarati suatu lingkungan kehidupan

perkotaan yang mempunyai ciri non agraris , miiiissalnya ibukota kabupaen, ibukota

(4)

4 9. Menurut UU No 22/ 1999 tentang otonomi daerah

Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan

pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan,

pelayanan social dan keegiatan ekonomi.

10.Kota menurut undang-undang penataan ruang tahun no. 26 tahun 2007 Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan

susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan

distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

11.Menurut Max Weber

Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar

kebutuhan ekonominya di pasar local

12.Kota menurut Alan S. Burger

“The City” yang diterjemahkan oleh Dyayadi dalam bukunya Tata Kota menurut Islam adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan penduduk

yang heterogen, dimana di kota itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang

terintegrasi membentuk suatu sistem sosial dan seterusnya.

13.Menurut John Brickerhoff Jackson (1984)

Kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari

perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti bangunan,

jalan dan ruang terbuka hijau.

14.Kota menurut Marx dan Engels

Kota sebagai perserikatan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan

memperbanyak alat-alat produksi dan alat-alat yang diperlukan agar masing-masing

anggota dapat mepertahankan diri. Perbedaan kota dan pedesaaan menurut mereka

adalah pemisahan yang besar antara kegiatan rohani dengan materi. Individu-individu

terbagi dalam kedua jenis tenaga kerja ini, yang mengakibatkan mereka mengalami

alienasi.

15.P.J.M. Nas ( 1979 : 28)

Kota adalah suatu ciptaan peradaban umat manusia.Kota sebagai hasil dari peradaban lahir

dari pedesaan, tetapi kota berbeda dengan pedesaan Pedesaan sebagai “daerah yang

(5)

5 16.Amos Rappoport

Definisi klasik, kota adalah suatu permukiman-permukiman yang yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari kelompok individu-individu yang heterogen dari segi

sosial.

Definisi Modern kota adalah suatu permukiman yang dirumuskan bukan dari ciri morfolgi kota tetapi dari suatu fungsi yang menciptakan ruang efektif melalui

pengorganisasian ruang dan hirarki tertentu.

Selain itu, Amos Rapoport mengutip pada Jorge E. Hardoy juga untuk merumuskan

kota sebagai berikut 1) ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan

tempat, 2) bersifat permanen, 3) kepadatan minimum terhadap massa dan tempat, 4)

struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditujukkan oleh jalur jalan dan

ruang-ruang perkotaan yang nyata, 5) tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja, 6)

fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yang meliputi sebuah pasar, sebuah pusat

administratif atau pemerintahan, sebuah pusat militer, sebuah pusat keagamaan, atau

sebuah pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama, 7)

heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis pada masyarakat 8) pusat ekonomi

perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota dan memproses

bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas 9) pusat pelayanan bagi daerah-daerah

lingkungan setempat, 10) pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan

pada massa dan tempat itu.

17.Grunfield

Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi

daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan

sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung

tinggi yang lokasinya berdekatan.

Selain itu, di dalam buku Pengantar Arsitektur Kota oleh Hestin Mulyandari

(2011). Beberapa pandangan tentang kota menurut ahli di bidang perencanaan dan

perancangan perkotaan menjelaskan sebagai berik:

1. Pandangan menurut Dickinson

Kota merupakan suatu permukiman yang bangunan rumahnya rapat, dan

(6)

6 2. Pandangan menurut Mufrord

Kota merupakan suatu pertemuan yang berorientasi keluar di mana kota

merupakan daya tarik bagi penghuni luar kota untuk kepentingan perdagangan dan

kerohanian.

3. Pandangan menurut Simmel

Simmel meneropong kota dari sudut psikologi. Kota membawa peningkatan

rangsangan syaraf. Dalam kota metropolitan, orang mendapat berbagai macam pesan

yang tak terduga, dan orang harus bereaksi dengan otaknya, bukan dengan hatinya

seperti dalam masyarakat pedesaan. Pasar, ekonomi keuangan, rasionalisme, sifat

impersonal serta penjadwalan waktu (menurut jam) merupakan dasar bagi rangsangan

syaraf.

Selain itu, konsep kota juga dijelaskan oleh Hamblin (1975) dalam web.unair.ac.id

bahwa kota adalah tempat yang dihuni secara permanen oleh suatu kelompok yang lebih besar

dari suatu klen. Di kota terjadi suatu pembagian kerja, yang kemudian melahirkan

kelompok-kelompok sosial dengan diferensiasi fungsi, hak, dan tanggung jawab. Dengan pengertian

tersebut, Jones (1966) menegaskan bahwa kota tercakup unsur keluasan wilayah, kepadatan

penduduk yang bersifat heterogen dan bermata pencaharian non pertanian, serta fungsi

administratif-ekonomi-budaya. Sebaliknya, kota bagi orang Islam pada dasarnya adalah,

permukiman tempat seseorang dapat memenuhi kewajiban-kewajiban agama dan sosialnya

secara keseluruhan (Grunebaum, 1955:142-144). Dari sudut ekonomi, kota adalah suatu

permukiman di mana penduduknya lebih mengutamakan kehidupan perdagangan dan

komersial dari pada pertanian. Karena itu Max Weber (1966:66) memberikan pengertian kota

ialah ‘tempat pasar’ (market place), sebuah ‘permukiman pasar’ (market settlement). Namun

MAJ Beg (1965:32) menekankan kota sebagai permukiman dengan aspek kependudukan yang

padat, heterogen termasuk tentunya kelompok yang telah mengenal tulisan yang biasanya

berada dalam masyarakat non-agraris. John Sirjamaki (1964), menambahkan bahwa yang

disebut kota adalah pusat komersial dan industri, merupakan kependudukan-kependudukan

dengan tingkat pemerintah sendiri yang diatur oleh pemerintah kota. Kota-kota itu juga

merupakan pusat-pusat untuk belajar serta kemajuan kebudayaan. Kemudian Gordon Childe

(1952), memberikan tambahan bagi pengertian kota dalam ukuran, heterogennya, pekerjaan

(7)

7 katagorisasi kota yang memberikan ciri perluasan pengetahuan tertentu dan tinggi dari

kelompok masyarakat non-agraris.1

Selanjutnya pengertian kota ditinjau dari berbagi aspek, antara lain aspek geografis,

fisik, demografis, statistik, sosial, ekonomi, dan administrasi. Pengertian ini merupakan

rumusan dari Nia K. Pontoh dan Iwan Kustiwan (2009: 15). Pengertian kota ditinjau dari aspek

fisik adalah suatu wilayah dengan wilayah terbangun lebih padat dibandingkan dengan area

sekitarnya. Aspek demografis adalah wilayah dengan konsentrasi penduduk yang dicerminkan

oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan wilayah

sekitarnya. Aspek sosial adalah suatu wilayah dengan kelompok-kelompok sosial masyarakat

yang heterogen. Aspek geografis adalah suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih

padat dibandingkan dengan area sekitarnya. Aspek statistik adalah suatu wilayah yang secara

statistik besaran atau ukuran jumlah penduduknya sesuai dengan batasan atau ukuran untuk

criteria kota. Aspek ekonomi adalah suatu wilayah yang memiliki kegiatan usaha sangat

beragam dengan dominasi di sector nonpertanian seperti perdagangan, perindustrian,

pelayanan jasa, perkantoran, pengangkutan, dll. Dan yang terakhir kota ditinjau dari aspek

administrasi adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh suatu garis batas kewenangan administrasi

pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarakan peraturan perundang-undangan.2

Intinya, konsep kota secara geografis adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan

oleh unsur-unsur alami dan non-alami dengan gajala pemusatan penduduk tinggi, corak

kehidupan yang heterogen, sifat penduduknya individualistis dan materialistis.

1 http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

(8)

8 DAFTAR RUJUKAN

Afandi, Taufan. 2012.Pengertian Arti dan Definisi Desa dan Kota (Online) http://kriansidoarjo.blogspot.com/2012/11/pengertian-arti-dan-definisi-desa-dan.html

Bagus.2011.Definisi Kota (online)

http://bagusxplano.wordpress.com/2011/10/06/definisi-kota/ diakses pada 05 September 2014

Carapedia.2013.Pengertian definisi konsep menurut para ahli (online) http://carapedia.com/pengertian_definisi_konsep_menurut_para_ahli_info402.html diakses pada 05 September 2014

Habib, Muhammad Alhada Fuadillah.2012. Pengertian Kota (online) http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/ diakses pada 05 September 2014

Mulyandari, H. 2011. Pengantar Arsitektur Kota.CV.Andi Offset:Yogyakarta

Taufik. 2013. Pengertian Kota Menurut Para Ahli (online)

http://taufikzk.wordpress.com/2013/11/28/pengertian-kota-menurut-para-ahli/ diakses pada 05 September 2014

Wati, Indah Purnama.2009.Pengertian Kota (online)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan buffer sitrat dalam larutan Watts meningkatkan kekerasan deposit nikel sampai 431±9 VHN, deposit cenderung lebih getas dan menghasilkan

PMKP 7 Manajemen data yang meliputi butir a) sampai dengan c) dalam Pedoman manajemen data dan informasi (MIRM 1.1 dan PMKP 2.1), termasuk analisis (PMKP 7.1), dan validasi (PMKP

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji indikasi pengaruh negatif dari jumlah saham yang beredar terhadap perusahaan yang sedang mengalami financial distress

Kenaikan indeks harga konsumen yang menyebabkan Inflasi pada bulan ini disebabkan adanya kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,57

Dalam kajian Filologi, kata naskah dan manuskrip digunakan secara bergantian dengan pengertian yang sama, yaitu dokumen tulisan tangan kuno... [

Berdasarkangrafik tersebut menunjukkan bahwa pekerja yang mengalami dermatitis akibat kerja dan terpapar bahan kimia dalam jumlah yang beragam sebanyak 83,3%.Hasil

[r]

Pada penelitian ini juga dilakukan penambahan tanah merah yang mengandung Fe, berfungsi untuk acceptor elektron mikroorganisme dalam kondisi anaerobik, dan lumpur