NOTA PENGANTAR
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
GUBERNUR JAWA BARAT AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat 5 Maret 2015
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yth. Saudara Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat; Yth. Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat
serta Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat;
Yth. Sesepuh Jawa Barat dan para tokoh masyarakat, Pimpinan Partai Politik, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan, Pimpinan LSM, serta insan pers yang kami cintai.
Hadirin Undangan yang berbahagia,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran (ATA) 2014.
Shalawat serta salam, kita sampaikan kepada Junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi Wassalam, beserta keluarga dan para sahabatnya, yang senantiasa menjadi suri tauladan yang sempurna bagi segenap umatnya hingga akhir zaman.
Mengawali penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ini, perkenankan kami menyampaikan rasa prihatin atas berbagai musibah bencana banjir dan longsor di beberapa daerah.
Banjir disamping merupakan bencana alam yang diakibatkan oleh faktor alam, juga diakibatkan oleh faktor perilaku masyarakat dalam penanganan lingkungan, pemanfaatan tata ruang, penggunaan sumberdaya alam, pengelolaan sampah, dan banyak faktor lainnya yang bersifat multi dimensional. Oleh karena itu, pencegahan dan penanganannya harus dilaksanakan secara sinergi, terkoordinasi dan melibatkan multipihak pada seluruh level pemerintahan dan masyarakat melalui penyadaran pola perilaku masyarakat dalam menjalankan perannya sebagai khalifah yang harus mampu menjaga kelestarian alam, sehingga dapat menjamin kehidupan dan penghidupan generasi masa kini dan generasi mendatang secara layak dan bermartabat.
pembangunan waduk, penataan situ-situ, penataan ruang daerah hulu dan revitalisasi sungai.
Hadirin Undangan yang berbahagia,
Kami juga ingin memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada DPRD Provinsi Jawa Barat, seluruh Bupati, Walikota dan seluruh pemangku kepentingan, yang selama ini telah menjalin komunikasi yang baik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Begitu pula kepada para Pimpinan Partai Politik, dan seluruh aparat Pemerintah Daerah yang terus memberikan dukungan dalam mewujudkan agenda pembangunan, sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2013-2018, Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (RKPD) dan berbagai perencanaan sektoral yang telah ditetapkan.
Secara khusus, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat atas segala dukungan dan upaya untuk tetap memelihara suasana kondusif dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan pembangunan di Jawa Barat.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 69 ayat 1 bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, serta pada ayat 2 bahwa kepala daerah juga berkewajiban menyampaikan Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup laporan kinerja instansi Pemerintah Daerah.
Disamping itu Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat, bahwa Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Gubernur Jawa Barat untuk tahun awal RPJMD periode Tahun 2013-2018.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Perkenankan kami untuk mengawali Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2014 ini dengan penjelasan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014
Dari target sebesar 21,29 triliun rupiah lebih dapat direalisasikan sebesar 22,44 triliun rupiah lebih atau tercapai 105,40%, melebihi target yang telah ditetapkan dengan nilai sebesar 1,14 triliun rupiah lebih, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar 14,29 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 15,16 triliun rupiah lebih atau tercapai 106,08%, melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 0,86 triliun rupiah lebih. Capaian Pendapatan Asli Daerah tersebut antara lain dari; Penerimaan pajak Daerah dapat dicapai sebesar 103,33%, Penerimaan Retribusi Daerah dapat dicapai sebesar 113,73%, Penerimaan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dapat direalisasikan sebesar 101,31% dan Lain-lain PAD yang Sah sebesar 166,19%.
dapat direalisasikan sebesar 126,12%, Dana Alokasi Umum sebesar 100% dan Dana Alokasi Khusus sebesar 100%.
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dari target sebesar 4,04 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 4,01 triliun rupiah lebih atau mencapai 99,25%, kurang dari target yang telah ditetapkan sebesar 30,10 miliar rupiah lebih, dengan rincian: Penerimaan Hibah dapat direalisasikan sebesar 95,60%, dan Penyesuaian Dana Otonomi Khusus sebesar 99,27%.
2. Adapun untuk Belanja Daerah dianggarkan sebesar 24,22 triliun rupiah lebih dan dapat direalisasikan sebesar 20,91 triliun rupiah lebih atau 86,35% dengan rincian sebagai berikut:
1) Belanja Tidak Langsung dialokasikan sebesar 19,37 triliun rupiah lebih di realisasikan sebesar 16,95 triliun rupiah lebih atau 87,54%, terdiri dari:
a) Belanja Pegawai dialokasikan sebesar 1,70 triliun rupiah lebih direalisasikan sebesar 1,57 triliun rupiah lebih atau 92,03%;
b) Belanja Subsidi dialokasikan sebesar 10 milyar rupiah dan direalisasikan sebesar 6,8 milyar rupiah lebih atau 68,05%;
c) Belanja Hibah dialokasikan sebesar 6,88 triliun rupiah lebih direalisasikan sebesar 6,18 triliun rupiah lebih atau 89,86% yang terdiri dari:
(2) Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah (Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran) Lainnya sebesar 2,5 Miliar rupiah;
(3) Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi swasta sebesar 1,15 triliun rupiah lebih;
(4) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang SD sebesar 2,68 triliun rupiah lebih;
(5) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang SMP sebesar 1,30 triliun rupiah lebih;
(6) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar 1 (satu) triliun rupiah lebih.
d) Belanja Bantuan Sosial dialokasikan sebesar 8,18 miliar rupiah lebih direalisasikan sebesar 2,87 miliar rupiah lebih atau 35,08%;
e) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dialokasikan 5,80 triliun rupiah lebih dan direalisasikan sebesar 5,46 triliun rupiah lebih atau 94%. f) Bantuan Keuangan dialokasikan sebesar 4,64 triliun rupiah
miliar rupiah lebih; dan Belanja Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik sebesar 1,79 miliar rupiah lebih. g) Belanja Tidak Terduga dialokasikan sebesar 310,92 miliar
rupiah lebih dan direalisasikan hanya sebesar 130,07 juta rupiah lebih atau 0,04%.
2) Belanja Langsung dari alokasi sebesar 4,85 triliun rupiah lebih dapat direalisasikan sebesar 3,95 triliun rupiah lebih atau 81,57%, hal ini disebabkan adanya efisiensi pada beberapa kegiatan dan adanya bagian kegiatan yang belum dan/tidak jadi direalisasikan sehubungan waktu pelaksanaan tidak mencukupi.
Dari sisi Pembiayaan Daerah pada Tahun Anggaran 2014, dialokasikan pembiayaan netto sebesar 3,03 triliun rupiah lebih, dengan realisasi sebesar 3,03 triliun rupiah lebih, terdiri dari: 1. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Daerah tahun sebelumnya dengan alokasi anggaran sebesar 3,49 triliun rupiah lebih, direalisasikan sebesar 3,49 triliun rupiah lebih atau mencapai 100%.
Perkreditan Kecamatan (PDPK), PT. Migas Hilir Jabar, dan PT. Migas Hulu Jabar.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Pada tahun 2014 jumlah penduduk Jawa Barat sebesar 46,02 juta jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,52%, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,77%.
Dari aspek kualitas, IPM merupakan indikator kinerja pembangunan manusia yang dihitung berdasarkan tiga indikator utama, yaitu Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli. Berdasarkan perhitungan, IPM Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014 mencapai 74,28 poin dengan capaian indikator komposit pada Indeks Pendidikan mencapai 83,36 poin, Indeks Kesehatan mencapai 74,01 poin dan Indeks Daya Beli mencapai 65,47 poin.
Secara makro, kinerja perekonomian Jawa Barat pada tahun 2014 menunjukkan bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 5,07%, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 2014 mencapai 1.148,01 triliun rupiah.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Selanjutnya akan disampaikan capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berbasis Misi dan urusan pemerintahan, sebagai berikut:
Misi Pertama ”Membangun Masyarakat yang
(a) Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata, (b) Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan masyarakat yang terjangkau dan merata, (c) Peningkatan daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK, dan (d) Peningkatan kualitas ketahanan keluarga.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut, digambarkan dengan beberapa indikator yaitu Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pendidikan, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, APK Sekolah Menengah dan Pendidikan Tinggi, Indeks Kesehatan, Angka Harapan Hidup, Jumlah karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HAKI, Jumlah Penduduk Melek TIK usia 12 tahun ke atas, dan Indeks Pemberdayaan Gender. Untuk mencapai sasaran misi di atas maka implementasi pembangunan dilakukan berdasarkan urusan bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, perpustakaan dan ketransmigrasian.
Pertama tahun 2013-2014 mencapai 95,35%; APK Sekolah Menengah Atas tahun 2013-2014 mencapai 61,19%; APK Pendidikan Tinggi pada tahun 2013 sebesar 17,09% menjadi 17,47% pada tahun 2014;
Peningkatan kualitas pendidikan antara lain dilaksanakan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Provinsi yang diberikan kepada jenjang Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi sebesar 1 triliun rupiah lebih terdiri dari BOS Pendidikan Dasar SD dan SMP sebesar 438,41 miliar rupiah lebih dan BOS Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar 570,34 miliar rupiah lebih. Adapun BOS dari Pemerintah Pusat kepada Pendidikan Dasar Jenjang SD sebesar 2,68 triliun rupiah lebih, dan SMP sebesar 1,30 triliun rupiah lebih.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan telah dilaksanakan pemberian BOS SD/MI kepada siswa SD/MI sebanyak 5,49 juta siswa lebih, dengan perhitungan per siswa mendapatkan 25.000 rupiah. Adapun BOS SMP/MTs diberikan kepada 2,36 juta siswa lebih, masing-masing siswa memperoleh 127.500 rupiah, sedangkan untuk pemberian BOS SMA, SMK dan MA, telah
dilaksanakan untuk 1.494.669 siswa yang terdiri dari: 1) SMA/MAN/Swasta untuk 508.703 siswa, masing-masing untuk
Disamping itu, telah dilakukan pembangunan RKB bagi SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sebanyak 3.370 ruang, dengan rincian: 1) Bantuan untuk pembangunan RKB SMP/MTs sebanyak 1.112 ruang; 2) Bantuan untuk pembangunan RKB SMA/MA sebanyak 610 ruang; 3) Bantuan untuk pembangunan RKB SMK sebanyak 900 ruang; dan 4) untuk PTS: 300 RKB.
Manfaat penyelenggaraan BOS dan Pembangunan RKB adalah tertampungnya jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan, sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal dan memberikan kenyamanan bagi siswa melalui keberadaan kondisi fisik gedung/sekolah yang memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan.
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan dalam urusan bidang pendidikan adalah dengan diperolehnya Penghargaan Government Award kategori pendidikan versi Sindo
Weekly yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, 19 Maret 2014 dan Penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan 2014 Kategori Provinsi Kabupaten Kota yang diserahkan Menteri Pendidikan di Auditorium Gedung D Lt. 2 Kemendikbud RI Senayan Jakarta, 15 Oktober 2014.
dibangun sarana kesehatan Puskesmas Mampu PONED, sebanyak 425 unit hingga Tahun 2014 yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota. Melalui pembangunan Puskesmas Mampu PONED, diharapkan kehamilan, kelahiran/persalinan dan bayi baru lahir dapat dilayani secara langsung oleh Puskesmas terdekat yang menggunakan fasilitas PONED; Merevitalisasi Posyandu dengan memberikan bantuan operasional kepada 49.579 Posyandu aktif sebesar 1.750.000 rupiah dan penguatan 626 Pokjanal Posyandu Kecamatan dengan memberikan bantuan operasional sebesar 2.500.000 rupiah, serta 5.962 Pokja Posyandu Desa/Kelurahan dengan memberikan bantuan operasional sebesar 1.000.000 rupiah.
Manfaat pemberian bantuan Posyandu dan Pokjanal Posyandu, telah meningkatkan kapasitas kelembagaan Posyandu di Jawa Barat yang dapat dilihat dari strata Posyandu Jawa Barat pada Tahun 2014 meningkat sehingga menjadi 5,35% kategori Pratama; 50,59% kategori Madya; 33,74% kategori Purnama; dan 10,31% kategori Mandiri.
Kegiatan lain yang dapat menaikkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara langsung adalah penempatan Dokter PTT, Dokter Gigi PTT, Bidan PTT, dan Dokter Spesialis PTT. Selama tahun 2014, telah menandatangani Kontrak Kerja dengan Tenaga Medis yaitu : Dokter Umum, Dokter Gigi, Dokter Spesialis dan Bidan PTT Provinsi dengan total sebanyak 1.027 orang.
Selanjutnya, pembangunan Urusan Bidang
Ketenagakerjaan, dilaksanakan melalui kegiatan untuk memenuhi
penempatan dan perlindungan tenaga kerja. Pelatihan keterampilan kerja diarahkan untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja baru yang akan masuk ke dunia kerja, meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan mempersiapkan keahlian masyarakat yang akan berwirausaha. Pemerintah Daerah terus melanjutkan Program “Jabar Mengembara” yang bertujuan untuk mempersiapkan,
meningkatkan dan memperluas kesempatan kerja baik di dalam maupun luar negeri. Sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak 4.209 orang telah dilatih agar mampu bersaing di dalam pasar kerja atau berwirausaha.
Pada aspek perlindungan ketenagakerjaan, selama tahun 2014 telah dilaksanakan supervisi norma ketenagakerjaan di 165 perusahaan. Selain itu juga secara berkala dilaksanakan pembinaan pembentukan Lembaga Kerjasama Bipartit di 56 perusahaan dalam rangka menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis.
Selain itu, pada tahun 2014 sebagai apresiasi atas upaya perlindungan dan kesejahteraan pekerja khususnya pembinaan yang intensif dan konsisten terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan, maka Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik 2014untuk kelima kalinya sejak tahun 2009.
Pembangunan Urusan Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Dalam upaya
Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA), Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG), Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), dan Pemberdayaan Perempuan sebagai Kepala Keluarga (PEKKA), melalui Forum Wilayah PEKKA dan Pelatihan Keterampilan Anggota PEKKA dalam rangka meningkatkan pemberdayaan perempuan yang berbasis kemandirian. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) mencapai 70 poin pada Tahun 2013.
Selain itu, telah dilaksanakan fasilitasi pengembangan Kota Layak Anak di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, serta perlidungan perempuan dan anak dalam hal trafficking, KDRT, dan pornografi. Adapun untuk penanganan korban trafficking dilakukan melalui pelaksanaan pemulangan pekerja migran bermasalah, korban tindak kekerasan dan korban trafficking.
Sebagai apresiasi atas upaya di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada tahun 2014 diraih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Katagori Utama dari Pemerintah Republik Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, di kantor BKKBN pada Acara Puncak Peringatan Hari Ibu ke 85, tanggal 18 Desember 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan
terlampauinya target jumlah peserta KB aktif sebesar 64,6% telah terealisasi 73,18%.
mendukung masyarakat gemar membaca Jawa Barat telah memiliki Gedung Perpustakaan bertaraf internasional yang dilengkapi fasilitas ruang galeri, ruang baca anak, ruang baca remaja, ruang baca dewasa, referensi, dan pemenuhan koleksi buku bertaraf internasional untuk memenuhi kebutuhan para Pemustaka, serta program unggulan berupa e-Library, yaitu pemenuhan sarana dan prasarana perpustakaan digital. Untuk capaian pada tahun 2014 dapat dilihat dari realisasi Tingkat Pembinaan Teknis kelembagaan semua jenis perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 300 unit, dan jumlah judul koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 2.100 judul. Perpustakaan Internasional tersebut sedang dipersiapan untuk masuk kedalam jaringan perpustakaan (Library Network) terkemuka di dalam negeri dan luar negeri terpilih.
Guna menumbuh kembangkan minat baca dan mempermudah pencarian informasi tentang kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, telah dibangun Pojok Informasi Pembangunan Jawa Barat di Desa dan Kelurahan, serta Optimalisasi Layanan Otomasi Perpustakaan Bapusipda Jabar yang berupa pelayanan perpustakaan pada setiap hari Sabtu; layanan perpustakaan lesehan; dan layanan perpustakaan keliling. Upaya lainnya juga telah dilaksanakan melalui workshop perpustakaan guna penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan bacaan di 50 PAUD dan safari gerakan membaca ke 8 (delapan) Kabupaten/Kota.
bidang ketransmigrasian dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat transmigran lokal (resettlement) berupa pengadaan peralatan pemberdayaan ekonomi produktif untuk 13 kelompok di 11 Kabupaten dan 13 UPT di Jawa Barat; dan telah dilaksanakannya pelatihan pemberdayaan masyarakat transmigrasi lokal (ressettlement) sebanyak 60 orang masyarakat transmigran lokal; 6 (enam) angkatan masyarakat translok dan 420 orang masyarakat translok melalui mobile training unit sebanyak 15 angkatan.
Selain itu, Pemerintah Daerah telah menyusun 7 (tujuh) kesepakatan bersama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Daerah Asal atau Pengirim dengan Pemerintah Daerah Tujuan atau Penempatan, sebagai dasar dilaksanakannya alokasi penempatan Transmigran asal Jawa Barat.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Capaian kinerja penyelenggaraan Misi kedua, yaitu Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan
dengan sasaran (a) Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis
Agrikultur, (b) Peningkatan daya saing usaha pertanian, (c) Peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi, (d) Peningkatan
jumlah dan kualitas wirausahawan, dan (e) Peningkatan pembangunan ekonomi perdesaan dan regional.
pertumbuhan ekonomi; Daya beli masyarakat; Laju pertumbuhan investasi; Indeks gini; dan Angka partisipasi angkatan kerja. Untuk mencapai sasaran misi di atas maka implementasi pembangunan dilakukan berdasarkan urusan penanaman modal, koperasi dan usaha kecil menengah, ketahanan pangan, ketenagakerjaan, perikanan dan kelautan, pertanian, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan.
Pembangunan Urusan Bidang Penanaman Modal,
keberhasilannya dapat ditunjukkan melalui capaian realisasi investasi pada tahun 2014 nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 48,98 triliun rupiah; nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 13,84 triliun rupiah; dan nilai investasi PMA-PMDN sebesar 62,83 triliun rupiah berdasarkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB); serta Nilai Investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 161,1 triliun Rupiah dengan laju Pertumbuhan Investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku sebesar 10,16%.
Peningkatan capaian indikator ini antara lain dilaksanakan melalui kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal PMA/PMDN melalui pembinaan dan pemantauan PMA/PMDN di 27 Kabupaten/Kota, serta Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Investasi guna tersampaikannya informasi potensi investasi Jawa Barat kepada 500 calon investor di dalam maupun luar negeri,
opinion makers dan stakeholders lainnya untuk meningkatkan minat investasi di Jawa Barat.
diraihnya Investment Award Penganugerahan Penghargaan kepada Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bidang Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten dan Kota Terbaik Tahun 2014 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa 7 Oktober 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah, capaian pada tahun 2014 ditunjukkan dengan jumlah
penerima manfaat kredit modal usaha sebanyak 4.987 orang dan jumlah akses pembiayaan melalui permodalan Kredit Cinta Rakyat (KCR) sebanyak 3.257 orang, sedangkan peningkatan fasilitasi pembiayaan KUMKM sebanyak 1.140 KUMKM dan jumlah KUMKM berdaya saing sebanyak 275 KUMKM, serta peningkatan jumlah koperasi berskala besar sebanyak 4 (empat) koperasi dan peningkatan jumlah koperasi percontohan sebanyak 52 percontohan. Wirausahawan baru yang berhasil dicapai pada tahun 2014 dengan fasilitasi APBD Provinsi Jawa Barat sebanyak 19.436 Orang dengan jenis usaha terbanyak adalah bidang pertanian dan hasil olahannya.
Pembangunan Urusan Bidang Ketahanan Pangan, keberhasilan pada tahun 2014 dapat ditunjukkan dengan capaian stabilitas harga pangan sebesar 134,84 % lebih besar dari target 100 % sehingga harga pangan dikatakan stabil. Realisasi cadangan pangan sebesar 477,77 ton pada tahun 2014 melebihi Standar Pelayanan Minimal (SPM) cadangan pangan (200 ton) atau mencapai 238,89 %; serta Skor Pola Pangan Harapan tahun 2013 sebesar 72 Poin.
sebanyak 64 Kelompok dan Lembaga Akses Pangan Masyarakat (LAPM) sebanyak 16 kelompok. Selain itu Pemerintah Daerah bekerjasama dengan Perum BULOG Divisi Regional Jawa Barat telah menyediakan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Dari 477,77 ton telah disalurkan sebanyak 176,32 ton. Pemerintah Daerah juga berusaha meningkatkan cadangan pangan pokok masyarakat melalui Lumbung Pangan Masyarakat yang berjumlah 454 kelompok dengan stok Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2.724 ton.
Apresiasi atas keberhasilan pembangunan dalam urusan bidang ketahanan pangan adalah dengan diraihnya Penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara dan Peniti Emas pada tanggal 26 Desember Tahun 2014 di Sukamandi, Subang, oleh Presiden Joko Widodo, selama 3 tahun berturut-turut.
Pembangunan Urusan Bidang Ketenagakerjaan, selama tahun 2014 Pemerintah Daerah mengupayakan perluasan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran secara intensif. Capaian serapan tenaga kerja pada tahun 2014 sebanyak 477.046 orang atau secara kumulatif sejak bulan Juni 2013 hingga bulan Desember 2014 berhasil mencapai 685.000 orang dari target 2 juta serapan tenaga kerja dalam kurun waktu 2013-2018. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun sebanyak 113.471 orang dari 1.888.667 orang pada tahun 2013 menjadi 1.775.196 orang pada tahun 2014, dengan TPT sebesar 8,45%.
Pembangunan Urusan Bidang Perikanan dan
Kelautan, dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, diantaranya
Budidaya Tambak Pantai Utara Berwawasan Lingkungan (GAPURA Utara), Revitalisasi Perikanan Budidaya di Pantai Selatan Jawa Barat, Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Fasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap, Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai, Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Peningkatan Teknologi Penangkapan Ikan dan Restocking Perairan Umum di 27 Kabupaten/Kota.
Capaian kinerja perikanan dan kelautan pada tahun 2014, produksi perikanan mencapai 1,22 juta ton lebih terdiri atas produksi budidaya ikan sebesar 1,01 juta ton lebih, produksi tangkap sebesar 218,28 ribu ton lebih. Selain itu, produksi garam mencapai 336,61 ribu ton lebih.
Adapun Konsumsi Ikan pertahun masyarakat Jawa Barat saat ini sebanyak 24 Kg (capaian nasional 34 Kg). Selain itu, dipantau secara berkala kondisi perikanan pada pulau-pulau terluar Jawa Barat yaitu Pulau Biawak, Pulau Gosong dan Pulau Candikian di Kabupaten Indramayu, serta Pulau Nusa Manuk di Kabupaten Tasikmalaya.
Adapun hasil dari kegiatan tersebut berupa Jumlah Produksi Padi tahun 2014 mencapai 11,58 juta ton lebih dengan Produktivitas Padi sebesar 58,93 kuintal/Ha, sedangkan untuk palawija pada tahun 2014, menyumbang produksi jagung sebanyak 1,02 juta ton lebih pipilan kering dengan produktivitas 72,84 kuintal/Ha. Produksi kedelai tahun 2014 sebanyak 108 ribu ton lebih biji kering dengan produktivitas mencapai 15,41 kuintal/Ha atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai produksi 51 ribu ton lebih dengan produktivitas 14,34 kuintal/Ha. Untuk tingkat produksi dan produktivitas komoditas perkebunan pada tahun 2014 mencapai 2,1%; untuk komoditas peternakan produksi daging tahun 2014 sebanyak 647.178 ton, produksi susu tahun 2014 sebanyak 228.774 ton, dan Produksi Telur tahun 2014 sebanyak 206.194 ton.
Selain itu, Urusan Bidang Pertanian juga dilaksanakan melalui Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Pertanian, Berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan urusan bidang pertanian pada tahun 2014 adalah dengan diraihnya Penghargaan Satyalancana Wirakarya Pembangunan Pertanian dari Presiden pada acara pembukaan PENAS ke XIV PETANI – NELAYAN di Malang Jawa Timur pada tanggal 7 Juni 2014, Penghargaan Lencana Utama Adhibakti Tani dari Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2014, dan Penghargaan sebagai provinsi dengan produk pertanian unggulan berdaya saing terbanyak Tahun 2014 yang diserahkan Menteri Pertanian di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2014.
sumber daya hutan dan lahan serta pengembangan aneka usaha kehutanan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Hal ini dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Pemanfaatan dan Pengolahan Hasil Hutan, serta Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani Sekitar Hutan dengan hasil berupa Jumlah Produksi Kayu sebanyak 2.626.629 m³ dan Partisipasi Tani Sekitar Hutan yang Terbina sebanyak 1.612 anggota atau 160 kelompok.
Pembangunan Urusan Bidang Perindustrian, pada Tahun 2014, Industri Pengolahan memberikan kontribusi tertinggi pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yaitu sebesar 43,57% dengan pertumbuhan sebesar 2,23% bila dibandingkan dengan jenis lapangan usaha lainnya. Adapun capaian Jumlah Unit Usaha Industri Kecil Menengah sebanyak 201.914 unit dari target 201.955 unit atau tercapai 99,98% dengan jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil Menengah yang bersertifikat sebanyak 1.550 orang.
Pembangunan Urusan Bidang perdagangan, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekspor pada tahun 2014 sebesar 14,83%. Nilai ekspor non migas Jawa Barat pada tahun 2014 mencapai 26,32 milyar US Dollar.
Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) per tahun sebanyak 1.005 buah.
Peningkatan tersebut antara lain dicapai melalui kegiatan Peningkatan Promosi Ekspor dan Perluasan Pasar, Fasilitasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional, serta Peningkatan dan Pengembangan Kerjasama Perdagangan.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Misi ketiga yaitu “ Meningkatkan Kinerja Pemerintahan,
Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik”,
dengan sasaran (a) peningkatan kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan, (b) peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK, (c) profesionalisme dan kualitas kehidupan aparatur, dan (d) peningkatan stabilitas trantibum, kesadaran politik dan hukum.
Pembangunan Urusan Bidang Perencanaan
Pembangunan, dilaksanakan melalui inovasi pengembangan
Sistem RKPD Jabar Online 2101, pengembangan e-monev, pengelolaan satu data pembangunan Jawa Barat, penyusunan Basis Data Kemiskinan melalui Aplikasi Kilometer Nol (KM-0) Pro Poor, pembentukan Badan Pengembangan Jawa Barat Bagian Selatan dan Badan Pengembangan Jawa Barat Bagian Utara; Fasilitasi Pengembangan 3 (tiga) Metropolitan, yaitu: Pengembangan Metropolitan BODEBEKKARPUR, Metropolitan Bandung Raya, Metropolitan Cirebon Raya, dan 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan (Growth Centre) di Provinsi Jawa Barat, serta Penelitian dan Pengkajian Aspek Pembangunan Jawa Barat untuk hasil penelitian aspek-aspek pembangunan di Jawa Barat. Kerjasama antar Pemerintah Luar Negeri dan Menguatkan Komitmen Kerjasama dengan Mitra dari Wilayah Asia Pasifik melalui naskah Minutes of Meeting antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Ishinomaki Jepang.
Melalui berbagai inovasi tersebut, Pemerintah Daerah kembali meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara Utama
Tahun 2014 ke empat kalinya secara berturut-turut dalam
penyusunan dokumen perencanaan Tahunan di Indonesia. Penghargaan lainnya yaitu Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Tahun 2014 dalam penerapan Aplikasi KM-0 Pro Poor Jabar
yang diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia di Jakarta, tanggal 30 April 2014.
Inovasi Daerah (SIDa) pada acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke XIX, yang diberikan oleh Menteri Riset dan Teknologi di Jakarta, tanggal 11 Agustus 2014 dengan studi kasus bidang Peningkatan Nilai Tambah Perikanan Darat.
Dalam rangka perencanaan pembangunan jangka menengah daerah Tahun 2013-2018, telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018, yang memuat arah dan kebijakan pembangunan jangka menengah, janji-janji kampanye Gubernur, isu strategis pembangunan dan kerangka pendanaan pembangunan di Jawa Barat sampai dengan Tahun 2018. Sedangkan dalam konteks perencanaan tahunan, telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 35 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.
Pembangunan Urusan Bidang Kependudukan dan
Catatan Sipil, dilaksanakan melalui kegiatan Penataan Administrasi
Pencatatan Sipil dan Administrasi Kependudukan, serta inovasi pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Pengendalian dan penataan kependudukan.
Pembangunan Urusan Bidang Komunikasi dan
Informatika, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan
Secara Online) pada Lembaga dan Fasilitas Publik, Penyelenggaraan Layanan Koneksi Jaringan Komunikasi Digital Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Masa jabatan 2015-2019 dalam rangka implementasi Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Implementasi Sistem Informasi Paperless Office di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selama tahun 2014, LPSE telah memfasilitasi pengadaan barang dan jasa secara elektronik baik e-Tendering maupun e-Purchasing. Jumlah paket e-Tendering seluruh agency sebanyak 2.323 paket dengan pagu 2,95 triliun rupiah lebih yang menghasilkan efisiensi sebesar 392 miliar rupiah atau mencapai 13,39%. Paket e-Tendering ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 648 paket dengan pagu sebesar 1,08 triliun rupiah lebih dan efisiensi sebesar 155 miliar rupiah atau mencapai 14,39%.
Agency pengguna yang dilayani oleh LPSE provinsi Jawa Barat, termasuk ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 Satuan Kerja yang terdiri dari 7 kabupaten/kota, instansi vertikal, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, BUMD, serta BUMN. Penyedia barang dan jasa yang terverifikasi pada LPSE Provinsi Jawa Barat sebanyak 25.970 perusahaan. Untuk pelayanan berdasarkan hasil survey kepada pengguna Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada LPSE Provinsi Jawa Barat mencapai predikat sangat baik dengan mutu pelayanan mendapat nilai “A”.
Pembinaan yang dilakukan Pemerintah Daerah telah mendorong seluruh kabupaten/kota menerapkan e-Procurement
dengan tahun 2014 telah beroperasi 21 LPSE sistem provider,
sedangkan 7 kabupaten/kota sebagai agency pengguna LPSE Provinsi Jawa Barat.
Untuk melindungi informasi yang dikelola LPSE Provinsi Jawa Barat, telah diterapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ISO 27001:2005 pada penyelenggaraan LPSE, yang meliputi: registrasi, verifikasi, training, tendering, helpdesk, data center dan
technical support. Disamping itu telah ditetapkan 17 standar LPSE, sehingga menjadi satu-satunya LPSE Provinsi yang telah memenuhi standar LPSE.
Atas inovasinya penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa secara elektronik Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan Penghargaan National Procurement Award tahun 2014 untuk Kategori Kepemimpinan dalam Transformasi Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik untuk Gubernur yang diserahkan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Kategori Pemenuhan terhadap Standar LPSE 2014 dan Kategori Peran LPSE Provinsi 2014, di Jakarta pada acara Rakernas Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada tanggal 18 November 2014.
Selain itu dalam layanan informasi diperoleh pula penghargaan Anugerah Media Humas Tahun 2014 sebagai Terbaik I kategori
Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia selaku Ketua Bakohumas bertempat di Hotel Harris Bandung pada tanggal 26 November 2014 pada acara Pertemuan Bakohumas Nasional.
Pembangunan Urusan Bidang Pertanahan, dilaksanakan melalui Peningkatan Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Tanah dan Bangunan di Agro Techno Park (ATP) Cikadu Cianjur, Pengadaan Lahan untuk BP3U Ciherang Cianjur, lahan Interchange Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Purwakarta. Serta Fasilitasi Pengadaan Tanah dan Masalah/Konflik Pertanahan dengan diterbitkannya 3 (tiga) Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung dan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.
Selain itu, dalam upaya mewujudkan tertib administrasi pertanahan, jumlah aset tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disertifikatkan pada Tahun 2014 sebanyak 195 bidang tanah dengan luas 150 Ha.
Pembangunan Urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum mencapai 71,3%; dan indeks demokrasi Provinsi Jawa Barat sebesar 65,18 Poin yang dilaksanakan melalui Kegiatan Fasilitasi Pemilihan
Pembangunan Urusan Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Skala Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemerintahan berada pada Skala 3 yaitu berkategori baik, Indeks Persepsi Korupsi sebesar 3,7 Poin, capaian Indeks Kebahagiaan sebesar 67,66 poin, Indeks Keterbukaan Informasi Publik mencapai 63 Poin.
Pemerintah Daerah pada Tahun 2014, mendapatkan kembali opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dari BPK RI, karena berhasil menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2013, dengan capaian tertinggi dalam akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah, yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI.
Atas keberhasilan pada pengawasan penyerapan Anggaran, Pemerintah Daerah mendapatkan penghargaan “Anugerah
TEPPA” dengan predikat terbaik 2 (dua) Tingkat Nasional. Adapun
terkait dengan penanganan Batas Daerah, pada tanggal 10 Oktober 2014 Menteri Dalam Negeri memberikan Penghargaan Fasilitator Terbaik Penanganan Batas Daerah di Wilayah Provinsi.
menyediakan Program Beasiswa bersumber APBD dan Program Beasiswa Non APBD atau yang dikenal dengan Program 300 Doktor bagi pegawai Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Barat. Program 300 Doktor sedang memfasilitasi Batch I sebanyak 25 orang pegawai, berstatus Program Doktor di Australia, Belanda, Inggris, Jerman, Belgia, dan Tiongkok, yang diantaranya 1 orang telah lulus Doktor. Pengiriman Batch II sedang dipersiapkan untuk negara-negara tersebut diatas ditambah Korea Selatan dan Amerika Serikat. Sumber beasiswa berasal dari Non APBD antara lain berasal dari
Australia Development Scholarship, Beasiswa Pemerintah Belgia, Beasiswa Pemerintah Tiongkok, Beasiswa Unggulan Kemendiknas RI, dan Beasiswa LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Pembangunan Urusan Bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, dilaksanakan melalui peningkatan
infrastruktur perdesaan dimana setiap desa mendapatkan bantuan 100 juta rupiah yang pada tahun 2014 terealisasi sebanyak 5.316 desa. Selain itu, untuk kawasan perkotaan telah diberikan bantuan hibah pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) sebanyak 2.500 rumah yang tersebar di 9 kota dengan alokasi 15 juta rupiah untuk setiap rumah. Selanjutnya, telah dilakukan RUTILAHU kepada 699 Lembaga Swadaya Masyarakat (LPM) sebesar 200 juta rupiah per LPM dengan total sebanyak 13.980 unit rumah.
Pembangunan Urusan Bidang Kearsipan, dilaksanakan melalui Pengembangan Manajemen Kearsipan Berbasis Teknologi Informasi, serta Pengelolaan Arsip Dinamis di Jawa Barat dan Peningkatan Pelayanan Informasi Kearsipan. Capaian Peningkatan Jumlah Pengembangan Teknologi Informasi untuk tata kearsipan Pemerintah daerah mencapai 21.28%.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Misi Keempat, “Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman
dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang
Berkelanjutan”, dengan sasaran (a) meningkatnya daya dukung
dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana, (b) meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat, (c) meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut, dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu jumlah penduduk, capaian fungsi kawasan lindung terhadap luas wilayah, rasio elektrifikasi rumah tangga, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan provinsi, tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan provinsi, cakupan pelayanan persampahan perkotaan, cakupan pelayanan air minum, cakupan pelayanan air limbah domestik, serta tingkat kemantapan jalan Provinsi dan pencapaian status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang.
Hidup, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Perhubungan, Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pembangunan Urusan Bidang Lingkungan Hidup,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan luas fungsi kawasan lindung terhadap luas wilayah sebesar 37,2%, Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 2,7% Tahun 2013, Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang sebesar 13,4%, serta Penghargaan Environment Award ke-20 oleh Kementrian Lingkungan Hidup.
Pembangunan Urusan Bidang Pekerjaan Umum,
keberhasilannya ditunjukkan dengan meningkatnya Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi semula pada Tahun 2013 sebesar 65,98% menjadi sebesar 67,34%, Cakupan Pelayanan Air Limbah Domestik sebesar 63,59%, Cakupan Pelayanan Persampahan Perkotaan sebesar 64,88%, Cakupan Pelayanan Air Minum sebesar 65,43%, Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik dan sedang) sebesar 97,68% di tahun 2014.
Dalam rangka peningkatan intensitas tanam padi, telah dilaksanakan pengelolaan jaringan irigasi di 91 Daerah Irigasi (DI) serta rehabilitasi jaringan irigasi pada 64 DI sesuai prioritas kondisi jaringan dan sumber daya.
Dapat kami sampaikan, bahwa pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang yang telah dirancang sejak Tahun 1963, pelaksanaannya memasuki tahap akhir penyelesaian pembangunan. Waduk Jatigede bermanfaat untuk mengairi persawahan seluas 90.000 Ha di Daerah Irigasi Rentang; sebagai sumber air baku sebanyak 3.500 liter/detik untuk wilayah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka; sebagai pengendali banjir seluas 14.000 Ha; dan sebagai penghasil listrik sebesar 110 Mega Watt.
Adapun mengenai penanganan dampak sosial kemasyarakatan pembangunan Waduk Jatigede, khususnya yang menyangkut penanganan penduduk yang memiliki hak relokasi serta penduduk lainnya yang berada di area genangan Waduk Jatigede, sebagai payung hukum penyelesaian telah terbit Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial dan Lingkungan Pembangunan Waduk Jatigede.
Pembangunan Urusan Bidang Penataan Ruang,
pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan Metropolitan BODEBEKKARPUR, kawasan metropolitan Bandung Raya, kawasan Metropolitan Cirebon Raya, Pusat Pertumbuhan Pangandaran, Pusat Pertumbuhan Rancabuaya, dan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu serta sedang mempersiapkan revisi RTRW Provinsi Jawa Barat .
Pembangunan Urusan Bidang Perumahan, keberhasilannya dapat ditunjukan dengan diterimanya Penghargaan Adiupaya Puritama 2014 dari Menteri Perumahan Rakyat. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari Peningkatan Kualitas Rumah tidak Layak Huni Perkotaan dengan perbaikan fisik Rumah tidak Layak Huni di sembilan Kota yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Banjar dan Kota Depok. Selanjutnya Peningkatan Kualitas Prasarana, Sarana dan Utilitas Rusunawa dengan pembangunan fisik prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Rancaekek Kabupaten Bandung, prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Ujung Berung Kota Bandung, Batujajar Kabupaten Bandung, Rancaekek Kabupaten Bandung, persiapan pengadaan tanah untuk perumahan KORPRI bagi PNS di Jawa Barat, serta Persiapan Pengadaan Tanah Rusunawa Buruh.
Pembangunan Urusan Bidang Perhubungan,
Kegiatan DAK Fasilitas Lalu Lintas, melalui pemasangan fasilitas lalu lintas dan angkutan jalan antara lain berupa rambu, marka, pagar pengaman jalan, CCTV, dan lain-lain, pada ruas-ruas jalan provinsi.
Selanjutnya, untuk mewujudkan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka telah selesai disusun Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Darat. Adapun kemajuan pembebasan lahan BIJB Kertajati telah dibebaskan seluas 14.131 Ha di Desa Sukamulya bagian dari kebutuhan runway; dan pembebasan seluas 82.002 Ha tanah kas Desa Kertajati dan Kertasari; sehingga total lahan yang dibebaskan pada Tahun 2014 seluas 96.133 Ha.
Dalam rangka pengembangan angkutan massal di Jawa Barat telah dilakukan upaya pembangunan dan reaktivasi jalur kereta api diantaranya melalui penyusunan DED Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek-Tanjungsari Tahap I; serta upaya Pembangunan Shortcut Jalur Kereta Api Cibungur-Tanjungrasa melalui kegiatan Pembebasan Lahan di Desa Wanakerta seluas 5.489 m2. Sedangkan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari dan Shortcut Cibungur-Tanjungrasa tersebut akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Pembangunan Urusan Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan meningkatnya
pengusahaan panas bumi di 3 (tiga) lokasi hasil lelang Wilayah Kerja Pertambangan (WKP), 4 (empat) lokasi eksisting dan 4 (empat) lokasi pengembangan panas bumi.
Pada Tahun 2014 wilayah panas bumi bertambah 2 (dua) sehingga menjadi 6 (enam) Wilayah yaitu WKP Kamojang (PT. Pertamina Geothermal Energy) kapasitas 200 MW, WKP Drajat (Chevron Geothermal Indonesia Ltd.) kapasitas 271 MW, WKP Wayang Windu (Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd.) kapasitas 227 MW, WKP SALAK (Chevron Geothermal Salak Ltd.) kapasitas 377 MW, WKP PATUHA (PT. Geo Dipa Energy) kapasitas 55 MW, WKP Cibuni (KJK. YalaTeknosa) kapasitas 100 KV.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Misi kelima “Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan
Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan
Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal”, dengan sasaran
(a) penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, (b) peningkatan peran pemuda, organisasi, kemasyarakatan serta
penanganan komunitas tertentu, (c) peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan olah raga, seni, budaya dan periwisata, dan (d) peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama.
atas maka implementasi pembangunan dilakukan berdasarkan urusan bidang sosial, pemuda dan olahraga, kebudayaan, pariwisata dan agama.
Pembangunan Urusan Bidang Pemuda dan Olahraga,
dilaksanakan melalui Pembinaan Mental Spiritual, Pembinaan Ideologi bagi generasi muda, Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kabizza Festival 2014 melalui pentas seni dan kreativitas pemuda, Pelatihan kemampuan dan keterampilan pemuda di bidang kewirausahaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup.
Selain itu juga dilaksanakan Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga Tingkat Jawa Barat untuk 144 Insan Olahraga berprestasi, 54 orang kontingen PEPARNAS, pemberian penghargaan bagi Kontingen Jawa Barat pada SEAGAMES dan ASEAN PARAGAMES Myanmar 2013, pemberian penghargaan bagi Kontingen Jawa Barat pada ASIAN GAMES dan ASIAN PARALYMPIC GAMES Incheon 2014 serta bantuan Sarana dan Prasarana Olahraga untuk50 pondok pesantren.
Pembangunan Urusan Bidang kebudayaan,
keberhasilannya dapat ditunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat mempunyai 3 (tiga) buah karya seni pada tahun 2014 yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional, mendapat penghargaan sebagai Juara I pertunjukan Rakyat pada acara Pekan Informasi Nasional (PIN) di Padang, Anugerah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Katagori Pemerintah Provinsi Peduli Museum 2014 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Penganugerahan Badega Ki Sunda kepada Gubernur Jawa Barat.
Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kegiatan Pelestarian Kesejarahan dan Nilai Tradisi Jawa Barat, dengan Pengusulan HKI Warisan Budaya Jawa Barat berupa karya budaya yaitu Topeng Jawa Barat, kegiatan Penyusunan Buku Upacara Adat di Jawa Barat, Napak Tilas Sejarah di Jawa Barat dalam rangka meningkatkan apresiasi dan publikasi nilai-nilai sejarah, Monitoring Festival Keraton Nusantara dalam rangka memonitor dari mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi penyelenggaraan Festival Keraton Nusantara ke IX (sembilan).
dilakukan terhadap 2.200 orang PMKS dan 625 PSKS. Sedangkan Penanganan PMKS melalui sistem pelayanan luar panti/berbasiskan masyarakat atau komuniti dilakukan terhadap 2.833 orang PMKS dan 454 PSKS. Penanganan PMKS dalam panti agar mencapai keberhasilan ideal saat ini sedang dipersiapkan untuk penyelenggaraan berbagai Panti Rujukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berstandar dunia.
Selanjutnya untuk Bantuan kepada korban bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya diberikan kepada korban bencana alam dan korban bencana sosial sebanyak 2.827.225 orang terdiri dari korban bencana kebakaran, banjir, tanah longsor, angin topan dan gempa bumi. Selain itu dalam rangka terpeliharanya nilai-nilai Keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial diberikan pula penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/janda PKRI dan keluarga pahlawan telah diberikan kepada 6 orang PKRI, 148 orang janda PKRI dan 4 Keluarga Pahlawan.
Pembangunan Urusan Bidang pariwisata, dilaksanakan melalui berbagai kegiatan yang diantaranya adalah Pengembangan Produk Wisata Jawa Barat untuk meningkatkan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan, Peningkatan Sarana Promosi Pariwisata Jawa Barat, serta Promosi Pariwisata Terpadu Jawa Barat Dalam dan Luar Negeri untuk mempromosikan pariwisata Jawa Barat melalui event di dalam dan luar negeri.
Obyek Wisata di Jawa Barat sebanyak 33,61 juta orang lebih pada tahun 2014 meningkat sebanyak 4,6 juta orang lebih dari tahun 2013.
Pembangunan Urusan keagamaan. Dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan dan kapasitas asrama bagi santri di pondok pesantren, pada Tahun 2014 telah disalurkan dalam bentuk hibah untuk pembangunan 761 kobong.
Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014 meraih 42 Anugerah Nasional dalam berbagai bidang pembangunan. Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap prestasi kolektif Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan dukungan yang kuat dari DPRD Provinsi Jawa Barat, kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta seluruh masyarakat Jawa Barat.
Pada kesempatan ini pula perlu disampaikan bahwa pada penyampaian LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran 2014, kami juga melaksanakan Pameran Pembangunan Jawa Barat Tahun 2014 dan penyampaian informasi LKPJ melalui media, untuk memberikan layanan keterbukaan informasi bagi masyarakat.
Demikian Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2014 ini kami sampaikan. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, kritik dan saran selama kepemimpinan kami berdua.
Semoga seluruh upaya yang telah dan akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi ladang amal ibadah bagi kita semua.
Billahittaufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.