• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR LKPJ ATA 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KATA PENGANTAR LKPJ ATA 2012"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

jo. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa, salah satu kewajiban Kepala Daerah adalah memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang dilaksanakan setelah berakhirnya tahun anggaran.

Penyusunan dan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat kepada DPRD Provinsi Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2012,

berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2012, pada dasarnya merupakan

gambaran kinerja pemerintah daerah secara utuh sepanjang tahun 2012, berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah disepakati Kepala Daerah bersama DPRD sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2013 dan Peraturan Gubernur

Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011.

Berdasarkan hal tersebut, gambaran kinerja tahunan ini merupakan implementasi

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang mengakumulasikan ketepatan sebuah

perencanaan, kecermatan dalam pelaksanaan kegiatan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat serta optimalisasi dalam pengendalian dan pengawasan

seluruh kegiatan, yang ditunjang oleh seluruh stakeholders. Oleh karena itu, keberhasilan

kinerja maupun permasalahan dan hambatan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan tanggungjawab bersama seluruh OPD dibawah koordinasi

Kepala Daerah.

Akhirnya, semoga seluruh upaya yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Jawa Barat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi ladang amal ibadah bagi kita semua, serta semoga seluruh upaya yang dilaksanakan senantiasa

mendapat perlindungan, kekuatan, petunjuk, dan ridha Allah SWT. Aamiin Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

GUBERNUR JAWA BARAT,

Referensi

Dokumen terkait

Partikel tunggal (virion) terdiri dari asam nukleat (nukleoid) DNA/RNA (tidak keduanya) & selubung protein (kapsid) yang membungkus/melindungi asam nukleat serta dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji subjective well-being. Subjek penelitiannya adalah pria 5 penderita diabetes mellitus di RSUD Banyumas dan 5 orang terdekatnya.

Penelitian IV untuk mengetahui dosis/level tepung daun beluntas dan lama pemberian pakan perlakuan terhadap performa itik betina tua (berumur 12 bulan), kandungan gizi

Berbagai masalah tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang terjadi belakangan ini terutama tindak pidana yang dilakukan oleh anak, dimana dalam tahap penyidikan masih

Islami; adalah bersifat keislaman (akhlak), untuk mewujudkan suasana kehidupan masyarakat madani. Sejahtera; Mandiri Dalam Nuansa Kehidupan Islami, mengandung arti

OWL dapat mende- finisikan class mana yang mempunyai property terbatas yang membuat semua nilai untuk property tersebut maka semua nilai untuk property dalam instances harus di-

Ini dapat diinterpretasikan bahwa dilihat dari keseluruhan indikator yang dipakai dalam pengukuran variabel kebijakan pada penelitian ini,kebijakan yang dilaksanakan

Audit atas Sistem pengendalian intern (SPI) ini berisi tentang tingkat kelemahan pengendalian internal yang terjadi pada suatu pemerintah daerah. Menurut PP No.8