• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No. 25/05/32/Th. XVI, 5 Mei 2014

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

J

AWA

B

ARAT

F

EBRUARI

2014

FEBRUARI 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,66 PERSEN

 Tingkat partisipasi angkatan kerja Jawa Barat mengalami kenaikan, dari 63.96 persen

pada Februari 2013 menjadi 64.36 persen pada Februari 2014. Angkatan kerja pada Februari 2014 berjumlah 21,287,374 orang. Jika dibanding dengan kondisi setahun yang lalu, jumlah tersebut mengalami penambahan sebesar 453.284 orang, di mana pada Februari 2013 Angkatan kerja Jawa Barat adalah sebesar 20.834.090 orang.  Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Barat pada Februari 2014 juga mengalami

peningkatan dibandingkan dengan Februari 2013. Pada bulan Februari 2014 penduduk yang bekerja tercatat sebanyak 19,443,783 orang, mengalami kenaikan 443,336 orang dibandingkan Februari tahun yang lalu sebanyak 19,000,447orang.

 Selama kurun waktu satu tahun terjadi kenaikan jumlah penganggur sebanyak 9.948 orang. Pada Februari 2013 jumlah penganggur di Jawa Barat sebanyaki 1,833,643, sedangkan pada bulan Februari 2014 jumlah penganggur mencapai 1,843,591 orang. Sementara jika dilihat dari angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Jawa Barat mengalami penurunan TPT sebesar 0,14 persen dari 8.80 persen pada Februari 2013, menjadi 8,66 persen pada Februari 2014.

 Di Provinsi Jawa Barat, sektor perdagangan (26.18 persen), industri (20.61 persen) dan pertanian (19.80 persen) menjadi penampung terbesar tenaga kerja pada Februari 2014. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2013, jumlah penduduk yang bekerja di sektor perdagangan bertambah 56.703 orang, di sektor industri mengalami penambahan 221.629 orang, sedangkan di sektor pertanian meningkat sebanyak 38.048 orang.

 Penduduk Jawa Barat yang bekerja dengan status sebagai buruh/karyawan merupakan komposisi tertinggi, yaitu sebanyak 8,53 juta orang (43,86 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 3,39 juta orang (17,43 persen), dan berusaha dibantu buruh tidak tetap 2,29 juta orang (11,77 persen), Sementara pekerja formal sebesar 9.168.658 orang (47,16%) dan informal 10.275.125 orang (52,84 persen)

 Mayoritas di antara angkatan kerja yang bekerja adalah yang berpendidikan SD ke bawah (47,68 persen), sedangkan yang tamat diploma dan universitas hanya 8.61 persen.

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2014 sebanyak 14.521.945 orang (74,69

(2)

1. Keadaan Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat pada bulan Februari 2014 ditandai dengan peningkatan jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja serta penurunan tingkat pengangguran. Pada bulan Februari 2013 jumlah angkatan kerja mencapai 21.287.374 orang, meningkat 453.284 jiwa dibandingkan keadaan Februari 2013 (20.834.090 orang).

Penduduk yang bekerja sebanyak 19,443,783. orang, bertambah 443.336 orang dibandingkan Februari 2013 dengan jumlah penduduk bekerja 19,000,447 orang. Di sisi lain, jumlah penganggur dalam kurun waktu dua tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pada bulan Februari 2014 terjadi kenaikan sebesar 9.948 orang, yaitu dari 1,833,643 orang pada Februari 2013 menjadi 1,843,591 orang pada Februari 2014. Namun demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Barat pada bulan Februari 2014 menurun sekitar 0,14 persen dibandingkan Februari 2013, yaitu dari 8,80 persen menjadi 8,66 persen. Selain jumlah pengangguran, penduduk yang termasuk kategori setengah penganggur di Jawa Barat juga mengalami penurunan dari 2,054,427 orang pada Februari 2012 menjadi 2,053,693 orang di Februari 2013 dan turun kembali menjadi 1,885,222 orang pada Februari 2014. Sementara mereka yang termasuk kategori pekerja paruh waktu mengalami peningkatan yang signifikan selama kurun waktu 2 tahun terakhir, yaitu dari 2,293,356 orang pada Februari 2012 menjadi 3,036,616 orang pada Februari 2014. Tabel 1 di bawah ini memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan.

Tabel 1

Penduduk Provinsi Jawa Barat Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, Februari 2012–Februari 2014

Kegiatan Utama

2012 2013 2014

Februari Februari Februari

Publikasi Back-cast Publikasi Back-cast

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Penduduk 15 Tahun ke Atas 31,338,094 32,067,453 31,851,750 32,573,071 33,073,222 1 Angkatan Kerja 20,138,658 20,597,209 20,388,637 20,834,090 21,287,374

- Bekerja 18,169,652 18,607,904 18,573,371 19,000,447 19,443,783 - Penganggur 1,969,006 1,989,305 1,815,266 1,833,643 1,843,591

2 Bukan Angkatan Kerja 11,199,436 11,470,244 11,463,113 11,738,981 11,785,848

- Sekolah 2,557,851 2,620,896 2,661,602 2,720,540 2,974,188 - Mengurus rumah tangga 7,363,184 7,512,204 7,645,565 7,812,881 7,512,329 - Lainnya 1,278,401 1,337,144 1,155,946 1,205,560 1,299,331

3 Setengah Penganggur 2,036,751 2,054,427 2,032,026 2,053,693 1,885,222

4 Pekerja Paruh Waktu 2,158,796 2,293,356 2,345,861 2,474,831 3,036,616 Total 4,195,547 4,347,783 4,377,887 4,528,524 4,921,838

(3)

Gambar 1

Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Jawa Barat Februari 2012-Februari 2014

Sumber: Sakernas 2012, 2013 dan 2014

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Pola penyebaran penduduk bekerja di lapangan pekerjaan utama (sektor usaha) pada Februari tahun 2014 tidak jauh berbeda dengan keadaan Februari 2013. Dirinci menurut lapangan pekerjaan utama, penduduk Jawa Barat yang bekerja terbanyak diserap pada sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, yaitu 5.091.227 orang (26,18 persen). Sektor lain yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Provinsi Jawa Barat adalah sektor industri sebesar 4,007,278 orang (20,61 persen) dan sektor pertanian sebesar 3.849.676 orang (19,80 persen). Persebaran penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat dilihat pada Tabel 2.

Selama tiga tahun terakhir, persentase penduduk yang bekerja pada Sektor Pertanian cenderung terus mengalami penurunan, yaitu dari 20,38 persen pada Februari 2012 menjadi 20,06 persen pada Februari 2013, kemudian turun kembali menjadi 19,80 persen pada Februari 2014. Sebaliknya, pada Sektor Industri dan Konstruksi terlihat peningkatan walaupun relatif tidak besar. Distribusi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama ditunjukkan dalam Gambar 2.

(4)

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Februari 2012–Februari 2014

(Perbandingan Hasil Publikasi dan Back Casting)

2012 2013 2014

Lapangan Pekerjaan Utama Februari Februari

Februari Publikasi Back-cast Publikasi Back-cast

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan 3,626,171 3,792,464 3,642,008 3,811,628 3,849,676

Perburuan (19,96%) (20.38%) (19,61%) (20.06%) (19.80%)

162,592 160,632 149,326 150,047 120,988

Pertambangan dan Penggalian (0,89%) (0.86%) (0,8%) (0.79%) (0.62%)

3,739,323 3,799,825 3,730,052 3,785,649 4,007,278

Industri (20,58%) (20.42%) (20,08%) (19.92%) (20.61%)

74.448%) 76,135 48,116 49,802 72,437

Listrik, Gas, dan Air (0,41%) (0.41%) (0,26%) (0.26%) (0.37%)

1,369,423 1,389,026 1,452,498 1,467,807 1,569,935

Konstruksi (7,54%) (7.46%) (7,82%) (7.73%) (8.07%)

Perdagangan, rumah makan dan jasa 4,809,726 4,911,115 4,923,023 5,034,524 5,091,227

akomodasi (26,47%) (26.39%) (26,51%) (26.50%) (26.18%)

Transportasi, pergudangan dan 1,113,548 1,127,406 1,280,984 1,289,298 1,095,179

kominikasi (6,13%) (6.06%) (6,9%) (6.79%) (5.63%)

Keuangan, Real Estate, Usaha 572,907 582,729 541,297 550,777 619,194

persewaan dan Jasa Perusahaan (3,15%) (3.13%) (2,91%) (2.90%) (3.18%) Jasa kemasyarakatan, sosial dan 2,701,514 2,768,572 2,806,067 2,860,915 3,017,869

perseorangan (14,87%) (14.88%) (15,11%) (15.06%) (15.52%)

18,169,652 18607904 18,573,371 19000447 19,443,783

TOTAL (100%) (100%) (100%) (100%) (100%)

Sumber: Sakernas 2012, 2013 dan 2014

Ket: sejak Februari 2014, data Sakernas menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk dan untuk keterbandingan, data tahun sebelumnya diolah ulang dengan menggunakan metode Back Casting.

(5)

Gambar 2

Penduduk Jawa Barat yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,Februari 2012- Februari 2014

Sumber: Sakernas 2012, 2013 dan 2014

Ket: sejak Februari 2014, data Sakernas menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk dan untuk keterbandingan, data tahun sebelumnya diolah ulang dengan menggunakan metode Back Casting.

3. Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada Februari 2014 sekitar 9.168.658 orang (47,16%) bekerja pada kegiatan formal dan hampir 10.275.125 orang (52,84 persen) bekerja pada kegiatan informal. Kondisi jumlah pekerja informal ini jika dibandingkan dengan tahun lalu hampir tidak mengalami perubahan, yaitu sekitar 52,80 persen dari seluruh penduduk yang bekerja.

Di antara 19.168.658 orang penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2014, komposisi terbanyak adalah yang berstatus sebagai buruh/karyawan, yaitu sebanyak 8.527.472 orang atau sekitar 43,86 persen, selanjutnya diikuti oleh yang berusaha sendiri sebanyak 3.389.890 orang (17,43 %), dan yang berusaha dibantu buruh tidak tetap 2.288.258 orang (11,77 %). Status dengan pekerja paling sedikit adalah pekerja yang berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, yaitu hanya 641.186 orang (3,30 persen).

(6)

Dalam setahun terakhir, pekerja informal secara absolut bertambah 243,135 orang atau secara persentase naik sekitar 0.04 persen (dari 52.80% menjadi 52.84%). Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama

Februari 2011–Februari 2013

2012 2013 2014

Status Pekerjaan Utama Februari Februari Februari

(1) (2) (3) (4) Berusaha Sendiri 3.694.247 (19.85%) 3.464.557 (18.23%) 3.389.890 (17.43%) Berusaha dibantu buruh

tidak tetap 2.371.694 (12.75%) 2.270.523 (11.95%) 2.288.258 (11.77%) Berusaha dibantu buruh

tetap 659.496 (3.54%) 666.527 (3.51%) 641.186 (3.30%) Buruh / Karyawan 7.346.888 (39.48%) 8.301.930 (43.69%) 8.527.472 (43.86%) Pekerja Bebas di Pertanian 1.300.044

(6.99%)

1.177.774 (6.20%)

1.148.795 (5.91%) Pekerja Bebas di Non

Pertanian 1.495.346 (8.04%) 1.532.202 (8.06%) 1.724.126 (8.87%) Pekerja Keluarga / tak

dibayar 1.740.189 (9.35%) 1.586.934 (8.35%) 1.724.056 (8.87%) Total 18.607.904 (100%) 19.000.447 (100%) 19.443.783 (100%) Sumber: Sakernas 2012, 2013 dan 2014

(7)

4. Angkatan Kerja Menurut Pendidikan

Pada Tabel 4 dapat dilihat komposisi angkatan kerja di Jawa Barat menurut tingkat pendidikan. Penduduk dengan tingkat pendidikan SD ke bawah masih mendominasi angkatan kerja, yaitu sebesar 9,888,700 orang (46,36 %). Di antara angkatan kerja tersebut, penduduk yang bekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah juga merupakan bagian terbesar, yaitu sebesar 9,269,914 orang (47,68 persen), diikuti yang berpendidikan SM (SMA dan SMK) sekitar 40,983,871 orang (25,63%). Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 1,673,211 orang (8,61%), mencakup 481,845 orang (2.48%) berpendidikan diploma dan sebanyak 1,191,366 orang (6.13%) berpendidikan tamat uiversitas. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) didominasi oleh yang berpendidikan SM (21.39%) dan SMP (13.39%). Sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu hanya sebesar 6,07 persen. TPT menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3.

Tabel 4

Penduduk Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan, Februari 2014

Pendidikan Bekerja Pengangguran Total TPT (%) (1) (2) (3) (4) (5) < = SD 9,269,914 598,786 9,868,700 6.07% (47.68%) (32.48%) (46.36%) SMP 3,516,787 543,793 4,060,580 13.39% (18.09%) (29.50%) (19.08%) SMA Umum 3,021,987 379,997 3,401,984 11.17% (15.54%) (20.61%) (15.98%) SMA Kejuruan 1,961,884 223,441 2,185,325 10.22% (10.09%) (12.12%) (10.27%) Diploma I/II/III 481,845 26,825 508,670 5.27% (2.48%) (1.46%) (2.39%) Universitas 1,191,366 70,749 1,262,115 5.61% (6.13%) (3.84%) (5.93%) Total 19,443,783 1,843,591 21,287,374 100% 100% 100% 100% Sumber: Sakernas 2014

(8)

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan, Februari 2014

0 2 4 6 8 10 12 14 6,07 13,39 11,17 10,22 5,27 5,61 TP T (% ) Pendidikan Sumber: Sakernas 2014

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dalam kurun waktu setahun. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu, pada Februari 2014 jumlahnya mencapai 14,521,945 orang (74.69 persen dari total penduduk yang bekerja), secara absolut meningkat sekitar 50 ribu orang dibandingkan Februari 2013. Dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam perminggu) juga meningkat sebanyak 393.334 orang (3.79%). Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2014 mencapai 861.623orang (4,44 persen).

(9)

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu dan Jenis Kelamin,

Februari 2013- Februari –2014

Jumlah Jam Februari 2013 Februari 2014 Kerja

Perminggu Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 62,063 131,226 193,289 82,660 159,456 242,116 1–7 0.48% 2.12% 1.02% 0.64% 2.47% 1.25% 237,908 401,334 639,242 205,966 413,541 619,507 8–14 1.86% 6.48% 3.36% 1.59% 6.39% 3.19% 830,271 808,172 1,638,443 824,738 1,040,077 1,864,815 15–24 6.48% 13.05% 8.62% 6.36% 16.08% 9.59% 1,310,541 747,009 2,057,550 1,321,676 873,724 2,195,400 25–34 10.23% 12.06% 10.83% 10.19% 13.51% 11.29% 10,367,102 4,104,821 14,471,923 10,540,401 3,981,544 14,521,945 35+ 80.94% 66.29% 76.17% 81.23% 61.55% 74.69% Jumlah 12,807,885 6,192,562 19,000,447 12,975,441 6,468,342 19,443,783 100.00% 100.00% 100.00% 100% 100% 100%

(10)

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Home Page:http://jabar.bps.go.id

Informasi lebih lanjut hubungi:

Hj. Dyah Anugrah K, MA Kepala Bidang Statistik Sosial

Telepon: (022) 7272595, (022) 7215797

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang pengaruh komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional

(1) Besaran pokok Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang terhutang dihitung dengan cara mengalikan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1)

Hasil koreksi fiskal tersebut berdampak pada lebih rendahnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga pajak penghasilan yang dibayar terjadi lebih bayar.. Untuk itu

Oleh karena merubah sumberdaya manusia sangatlah sulit dilakukan maka melalui rekayasa kelembagaan (pengaturan di dalam batas yurisdiksi, hak kepemilikan, mekanisme

Waktu yang digunakan mahasiswa mengunakan internet antara10 sampai 40 jam per bulannya, artinya mahasiswa Universitas Bina Darma termasuk dalam kategori medium users ,

Tentunya pembaca yang melihat novelnya akan berasumsi bahwa novel ini akan menyajikan kehidupan para tokohnya di sebuah rig lengkap dengan landskap sebuah rig dan tantangan

Terkait dengan penelitian ini, maka yang dimaksud dengan bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada siswa kelas VIII B SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2

Hasil penelitian menunjukkan, keempat industri pengolahan salak yang diteliti layak untuk dilaksanakan, namun industri kripik salak lebih unggul dibandingkan industri