• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 28/5/13/Th XX, 05 Mei 2017

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

F

EBRUARI

2017

F

EBRUARI

2017:

T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

S

EBESAR

5,80

P

ERSEN

 Angkatan kerja Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,62 juta orang, meningkat sejumlah 144,06 ribu orang dibanding Agustus 2016 dan bertambah sebanyak 40,83 ribu orang dibanding Februari 2016.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Sumatera Barat pada Februari 2017 sebanyak 2,47 juta orang, naik 5,03 persen dibanding keadaan pada Agustus 2016, dan mengalami peningkatan 1,59 persen dibandingkan dengan Februari 2016.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Barat pada Februari 2017 mencapai 5,80 persen, mengalami kenaikan dibanding TPT Agustus 2016 yang tercatat sebesar 5,09 persen dan mengalami penurunan dibanding TPT Februari 2016 (5,81 persen).

 Selama setahun terakhir (Februari 2016 - Februari 2017), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada sebagian besar sektor lapangan pekerjaan utamanya, terutama di sektor Perdagangan sebanyak 38,57 ribu orang (6,35 %). Sektor-sektor yang mengalami kenaikan baik secara absolut dan persentase hanyalah Sektor Industri sebanyak 67,37 ribu orang (39,25 %), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 8,29 ribu orang (9,80 %) serta Sektor Lainnya sebanyak 9,9 ribu orang (23,91 %).

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017, sebanyak 1,61 juta orang (65,14 %) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 264,56 ribu orang (10,73 %).

 Pada Februari 2017, penduduk bekerja masih tetap didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD kebawah yaitu sebanyak 936,06 ribu orang (37,96 %), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 116,02 ribu orang (4,70 %) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 255,85 ribu orang (10,38%).

1.

Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Sumatera Barat pada Februari 2017 menunjukkan proses dinamis di pasar tenaga kerja Sumatera Barat, yang digambarkan dengan fluktuasi jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk bekerja dan tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 144,06 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016 tetapi bertambah hanya sebanyak 40,83 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016. Penduduk yang bekerja pada Februari 2017 bertambah sebesar 5,03 persen dibanding keadaan Agustus 2016, dan mengalami peningkatan sebesar 1,59 persen jika dibanding dengan keadaan setahun yang lalu (Februari 2016). Sementara jumlah penganggur pada Februari 2017 mengalami kenaikan yaitu sebanyak 26,00 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2016, dan sebanyak 2,21 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2016. Tingkat

(2)

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) selama kurun waktu setahun ini relatif stabil di kisaran 60-70 persen dari 67,08 persen di Agustus 2016 menjadi 70,42 persen di Februari 2017.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015 – 2017

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Angkatan Kerja Ribu orang 2 480,83 2 346,16 2 577,04 2 473,81 2 617,87 Bekerja Ribu orang 2 332,15 2 184,60 2 427,35 2 347,91 2 465,97 Penganggur Ribu orang 148,68 161,56 149,69 125,90 151,90

2. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja % 68,73 64,56 70,34 67,08 70,42 3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 5,99 6,89 5,81 5,09 5,80

4. Pekerja tidak penuh Ribu orang 871,24 740,46 873,62 762,85 859,52 Setengah penganggur Ribu orang 317,41 249,29 314,96 252,99 242,05 Paruh waktu Ribu orang 553,83 491,17 558,66 509,86 617,47

2.

Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2017 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan dan Sektor Industri masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Sumatera Barat. Perbandingan dengan keadaan Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan pada di hampir semua sektor kecuali di sektor Perdagangan turun sebanyak 38,58 ribu orang (6,35 %). Sektor Konstruksi turun sebesar 6,09 ribu orang (5,10%) dan Lembaga Keuangan turun sebesar 2,94 ribu orang (5,03 %). Sektor-sektor yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja antara lain Sektor Pertanian bertambah sebanyak 0,36 ribu orang (0,04 %) dan Sektor Jasa Kemasyarakatan bertambah sebanyak 0,29 ribu orang (0,07 %). Sektor Industri bertambah sebanyak 67,38 ribu orang (39,25 %), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 8,29 ribu orang (9,80 %) serta Sektor Lainnya sebanyak 9,9 ribu orang (23,92%).

(3)

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015–2017 (ribu orang)

Lapangan Pekerjaan Utama Satuan 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (4) (5) (6) (7) (6) Pertanian (000) 909,59 856,44 907,93 855,58 908,29 (%) 39,00 39,20 37,40 36,44 36,83 Industri (000) 177,17 146,08 171,68 206,06 239,06 (%) 7,60 6,69 7,07 8,78 9,69 Konstruksi (000) 124,42 114,35 119,41 115,23 113,32 (%) 5,33 5,23 4,92 4,91 4,59 Perdagangan (000) 542,78 511,17 607,87 517,57 569,30 (%) 23,27 23,40 25,04 22,04 23,09 Transportasi, Pergudangan dan

Komunikasi (000) 101,30 96,46 84,58 104,12 92,87 (%) 4,34 4,42 3,49 4,44 3,77 Keuangan (000) 49,66 45,46 58,35 59,49 55,41 (%) 2,13 2,08 2,40 2,53 2,25 Jasa Kemasyarakatan (000) 380,85 376,01 436,15 414,89 436,44 (%) 16,33 17,21 17,97 17,67 17,70 Lainnya *) (000) 46,38 38,63 41,39 74,97 51,29 (%) 1,99 1,77 1,71 3.19 2,08 Jumlah 2 332,15 2 184,60 2 427,35 2 347,91 2 465,97 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2017 sebanyak 868,15 ribu orang (35,21 %) bekerja pada kegiatan formal dan 1,60 juta orang (64,79 %) bekerja pada kegiatan informal.

Dalam setahun terakhir (Februari 2016 – Februari 2017), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap bertambah 7,83 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 11,45 ribu orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal naik sekitar 19,28 ribu orang dan persentase pekerja formal turun 0,23 persen dari 34,97 persen pada Februari 2016 menjadi 35,21 persen pada Februari 2017.

Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2016 – Februari 2017), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 19,34 ribu orang,

(4)

Tetapi secara persentase pekerja informal turun dari 65,03 persen pada Februari 2016 menjadi 64,79 persen pada Februari 2017.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015–2017 (ribu orang)

Status Pekerjaan Utama Satuan 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (4) (5) (4) (5) (6)

Berusaha sendiri (000) 457,21 464,55 484,10 411,26 521,9 (%) 19,60 21,26 19,94 17,52 21,16 Berusaha dibantu buruh tidak

tetap/brh tdk dibayar (000) 404,96 382,43 446,81 402,99 489,21 (%) 17,36 17,51 18,41 17,16 19,84 Berusaha dibantu buruh tetap/brh

dibayar (000) 119,60 80,28 102,69 108,63 110,53 (%) 5,13 3,67 4,23 4,63 4,48 Buruh/karyawan (000) 741,37 697,14 746,17 788,28 757,62 (%) 31,79 31,91 30,74 33,57 30,72 Pekerja bebas (000) 243,09 260,23 290,46 280,26 222,94 (%) 10,42 11,91 11,97 11,94 9,04 Pekerja tak dibayar (000) 365,92 299,97 357,12 356,49 363,77 (%) 15,69 13,73 14,71 15,18 14,75

Jumlah 2 332,15 2 184,60 2 427,35 2 347,91 2 465,97

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu, pada Februari 2017 jumlahnya mencapai 1,61 juta orang (65,14 %). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) turun sebanyak 14,1 ribu orang (1,61 %). Di sisi lain, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu pada Februari 2017 mencapai 264,56 ribu orang, terdapat kenaikan sebesar 17,25 persen jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016 (225,65 ribu orang).

(5)

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2015–2017

(ribu orang)

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1-7 60,02 39,24 91,50 45,96 97,66 8-14 130,92 108,66 134,15 138,41 166,90 15-24 350,24 275,10 333,43 269,66 296,17 25-34 330,06 317,45 314,53 308,82 298,79 1-34 871,24 740,45 873,61 762,85 859,52 0 dan 35+ **) 1 460,91 1 444,15 1 553,74 1 585,06 1 606,46 Jumlah 2 332,15 2 180,60 2 427,35 2 347,91 2 465,97

**) Termasuk sementara tidak bekerja

5.

Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP kebawah sebanyak 1.393,76 ribu orang (56,52 %) dan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan sebanyak 700,34 ribu (28,40 %). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 371,87 ribu orang mencakup 116,02 ribu orang (4,70 %) berpendidikan Diploma dan sebanyak 255,85 ribu orang (10,38 %) berpendidikan Universitas.

Dalam setahun terakhir, perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA/SMK kebawah) kecuali pendidikan SD ke bawah dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Penduduk bekerja berpendidikan menengah turun sekitar 36,91 ribu orang dari sebanyak 1,19 juta orang (49,23 %) pada Februari 2016 menjadi 1,16 juta orang (46,96 %) pada Februari 2017. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi naik dari 328,57 ribu orang (13,54 %) pada Februari 2016 menjadi 371,87 ribu orang (15,08 %) pada Februari 2017.

(6)

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017 (ribu orang)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1)

(3) (4) (2) (3) (4) (5)

SD Kebawah 953,28 859,46 903,81 873,67 936,06 Sekolah Menengah Pertama 440,53 417,74 473,33 421,48 457,71 Sekolah Menengah Atas 384,91 426,35 446,71 426,23 445,91 Sekolah Menengah Kejuruan 242,27 206,86 274,92 279,39 254,43 Diploma I/II/III 96,49 67,21 98,72 100,37 116,02 Universitas 214,67 206,98 229,85 246,79 255,85

Jumlah 2 332,15 2 184,60 2 427,35 2 347,91 2 465,97

6.

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Februari 2017 mencapai 151,90 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2017 sebesar 5,80 persen naik dari TPT Agustus 2016 sebesar 5,09 persen, namun menurun dari TPT Februari 2016 (5,81 persen).

Pada Februari 2017, TPT untuk pendidikan Universitas menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 8,12 persen, disusul oleh TPT tingkat pendidikan Diploma sebesar 7,88 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 4,24 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2016, TPT pada tingkat pendidikan menengah mengalami peningkatan sedangkan pendidikan SD kebawah, pendidikan Diploma dan Universitas mengalami penurunan.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (5) (6) (5)

SD Kebawah 2,44 2,98 4,81 2,63 4,24

Sekolah Menengah Pertama 4,45 3,80 2,65 4,43 4,96

Sekolah Menengah Atas 8,34 12,30 5,66 8,17 6,76

Sekolah Menengah Kejuruan 11,75 13,32 7,67 7,46 7,86

Diploma I/II/III 8,87 11,25 13,69 6,71 7,88

Universitas 11,40 8,23 10,12 5,76 8,12

(7)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Ir. Sukardi, M.Si

Kepala BPS Propinsi Sumatera Barat

Telepon: 0751 442158-59

(8)

Definisi / Technical notes:

1. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.

2. Penduduk yang termasuk Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.

4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah Persentase jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja, mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah.

6. TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja, mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang termasuk dalam pengangguran.

7. Pekerja Formal/Informal, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya (Berusaha sendiri, Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar, Pekerja bebas di pertanian & non-pertanian, dan Pekerja keluarga/tak dibayar, termasuk sebagai pekerja informal.

8. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Pekerja Tidak Penuh terdiri dari:

a. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan.

b. Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Tobin’s Q < 1 maka menunjukkan bahwa nilai buku aset perusahaan lebih besar dari nilai pasar perusahaan, sehingga perusahaan akan menjadi sasaran akuisisi

Terkait dengan penelitian ini, maka yang dimaksud dengan bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada siswa kelas VIII B SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan Kumon, diketahui bahwa Program “Coba Gratis” dari Kumon ditujukan untuk mengenalkan metode Kumon kepada anak, baik dari segi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan power otot tungkai terhadap kemampuan tendangan T pada pesilat putra

Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok di dalam rumah dan gambaran perilaku merokok di dalam rumah kepada masyarakat

Rencana Kerja yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan program dan kegiatan pembangunan

Menurut hemat saya, posisi Pemerintah Tiongkok sebenarnya sudah jernih dan ada ketegasan terhadap Huakiao, orang Tiongkok yang tetap mempertahankan WN-Tiongkok dan

Desain bendung Batang Air Haji berdasarkan hasil perhitungan sebagai berikut, lebar efektif bendung 37 meter, mercu bendung tipe ogee, tinggi bendung 3 meter, tipe kolam