• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No.63/11/91/Th. IX, 5 November 2015 1  Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat pada agustus 2015 mencapai 413.635 orang, naik sebesar

sebesar 5.796 orang dibandingkan Februari 2015 dan juga naik sebesar 15.211 orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus 2014)

 Penduduk yang bekerja berkurang sebanyak 8.807 orang dari Februari 2015 dan bertambah 1.790 orang dibanding keadaan Agustus 2014.

 Pada bulan Agustus 2015 TPT sebesar 8,08 persen jauh meningkat sebesar 3,47 persen dibandingkan Februari 2015 dan juga meningkat 3,06 persen dibandingkan Agustus 2014.

 Selama setahun terakhir (Agustus 2014―Agustus 2015), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan dan penurunan pada hampir semua sektor, kenaikan terjadi di beberapa sektor antara lain : Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan sebanyak 15.114 orang (3,9 persen), Sektor Perdagangan, Rumah makan, dan Jasa Akomodasi sebanyak 4.817 orang (1,2 Persen), Sektor Konstruksi sebanyak 2.278 orang (0,6 Persen), dan Sektor Transportasi sebanyak 1.833 orang (0,5 persen), sedangkan sektor yang mengalami penurunan antara lain : Sektor Pertanian berkurang sebanyak 11.209 orang (-3,2 persen), sektor Industri 6.325 orang (-1,7 persen), Sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Sewa dan Jasa Perusahaan 2.115 (-0,6 persen), Sektor pertambangan 1.592 orang (-0,4 persen) dan Sektor Listrik, Gas dan Air Minum (-0,3 persen). Sektor pertanian adalah sektor dengan penuruna terbesar jika dibandingkan dengan sektor-sektor lain.

 Pada periode bulan Agustus 2014 ke Agustus 2015 ada peningkatan pekerja sektor formal sebesar 1,03 persen dari 38,4 persen pada Agustus 2014 menjadi 39,4 persen pada agustus 2015. Sebaliknya yang bekerja pada kegiatan informal terjadi penurunan sebesar -1,03 persen turun dari 62,36 persen pada Agustus 61,6 persen pada agustus 2014 menjadi 60,6 persen pada Agustus 2015.

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2015, sebanyak 255.234 orang (67,13 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 12.900 orang (3,39 persen).

 Pada Agustus 2015, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD kebawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 150.093 orang (39,47 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 12.145 orang (3,19 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 45.474 orang (11,96 persen).

No. 65/11/91/Th. IX, 5 November 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015

(2)

Berita Resmi Statistik No. 63/11/91/Th. IX, 5 November 2015

2

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran

Pada bulan Agustus 2015, keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Papua Barat pada semester kedua ini mengalami peningkatan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada bulan Agustus 2015 TPT sebesar 8,08 persen meningkat dibandingkan TPT Februari 2015 (4,61 persen) dan naik dibandingkan Agustus 2014 (5,02 persen). Tingkat Partisipasi penduduk usia kerja (tenaga kerja) dalam pasar kerja atau TPAK menurun dari 68,81 persen pada bulan Februari 2015 menjadi 68,68 persen pada bulan Agustus 2015.

Pada Agustus 2015, jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat mencapai 413.635 orang, naik sebesar 5.796 orang dibandingkan Februari 2015 dan naik sebesar 15.211 orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus 2014). Penduduk yang bekerja berkurang sebanyak 8.807 orang dari Februari 2015 dan bertambah 1.790 orang jika dibanding keadaan Agustus 2014.

Pada bulan Agustus 2015 pengangguran mencapai angka 33.409 orang, meningkat 14.603 orang dibanding Februari 2015 dan juga meningkat sebanyak 13.421 orang dari Agustus 2014.

Tabel 1.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan 2013 - 2015

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2013 2014*) 2015*)

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Angkatan Kerja orang 375.189 370.750 407.707 398.424 407.839 413.635

Bekerja orang 358.430 353.619 392.634 378.436 389.033 380.226

Penganggur orang 16.759 17.131 15.073 19.988 18.806 33.409

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja*

%

67,44 67,20 71,05 68,30 68,81 68,68

3. Tingkat Pengangguran Terbuka* % 4,47 4,62 3,7 5,0 4,6 8,08

4. Pekerja tidak penuh orang 114.267 136.481 141.426 131.293 122.808 124.992

Setengah penganggur* orang 39.297 42.089 40.433 45.118 46.416 45.484

Paruh waktu* orang 74.970 94.392 100.993 86.175 76.392 79.508

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014 dan 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk *) TPAK adalah banyaknya angkatan kerja terhadapat jumlah penduduk 15 tahun ke atas. *) TPT adalah presentase jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja.

*) Setengah pengangguran adalah jumlah penduduk yang bekerja dibawah 35 jam dalam 1 minggu terakhir dan masih mencari pekerjaan atau berseia menerima pekerjaan lain.

*) Paruh waktu adalah mereka yang bekerja dibwah 35 jam dalam 1 minggu terakhir dan tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

(3)

Berita Resmi Statistik No.63/11/91/Th. IX, 5 November 2015 3

Grafik1.

Penduduk yang termasuk Angkatan Kerja, Bekerja dan Penganggur 2010 - 2015

2. Lapangan Pekerjaan Utama

Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, penurunan jumlah penduduk yang bekerja terjadi di beberapa sektor antara lain : sektor pertanian turun menjadi 160.131 orang; sektor industri menjadi 10.357 orang; Sektor Jasa Kemasyarakatan menjadi 81.294 orang, sektor konstruksi menjadi 22.160 orang; sektor lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan menjadi 7.299 orang pada Agustus 2015. Sebaliknya, sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja berturut-turut adalah sektor perdagangan naik menjadi 66.924 orang; sektor Transportasi, pergudangan dan komunikasi menjadi 23.846 orang; dan Sektor lainnya mennjadi 7.655 pada Agustus 2015.

0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 Feb 2010 Agust 2010 Feb 2011 Agust 2011 Feb 2012 Agust 2012 Feb 2013 Agust 2013 Feb 2014 Agustus 2014 Februari 2015 Agustus 2015 Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran

(4)

Berita Resmi Statistik No. 63/11/91/Th. IX, 5 November 2015

4

Tabel 2.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

2013 - 2015

Lapangan Pekerjaan Utama 2013 2014*) 2015*)

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian 173.563 172.247 191.714 171.340 168.346 160.131

Industri 11.538 12.877 15.995 16.682 16,608 10.357

Konstruksi 16.647 12.924 22.980 19.882 25.712 22.160

Perdagangan 50.998 51.120 53.705 62.107 54.877 66.924

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 16.557 19.457 17.265 22.013 18.478 23.846 Keuangan 7.965 4.310 4.445 9.344 10.168 7.229 Jasa Kemasyarakatan 69.675 70.244 78.215 66.810 88.186 81.924 Lainnya **) 11.487 10.440 8.315 10.258 6.658 7.655 Jumlah 358.430 353.489 392.634 378.436 389.033 380.226

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014 dan 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk **) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air

Jika dilihat distribusinya, pada bulan Agustus 2015 sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak berturut-turut adalah pertanian, jasa kemasyarakatan, dan sektor perdangangan. Tercatat 42.11 persen jumlah pekerja yang ada di Provinsi Papua Barat (160.131 orang) masuk dalam lapangan pekerjaan pertanian. Disusul sektor jasa kemasyarakatan sebesar 21.38 persen (81.294 orang), sektor perdagangan sebesar 17,60 persen (66.924 orang).

3. Status Pekerjaan Utama

Status pekerjaan utama digunakan untuk mengelompokkan kegiatan pekerja. Pekerja formal adalah pekerja yang berusaha dengan dibantu buruh tetap atau pekerja yang berstatus sebagai buruh/karyawan/pegawai. Selain itu masuk dalam kategori pekerja informal. Jika melihat status pekerjaan berdasarkan klasifikasi formal dan informal, maka pada bulan Agustus 2015 ada penurunan pekerja sektor formal dari 39,62 persen pada Februari 2015 menjadi 39,45 persen pada Agustus 2015. Sebaliknya yang bekerja pada kegiatan informal naik dari 60,38 persen pada Februari 2015 menjadi 60,55 persen pada Agustus 2015.

(5)

Berita Resmi Statistik No.63/11/91/Th. IX, 5 November 2015 5

Tabel 3.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Formal dan Informal 2013 – 2015 (orang)

Status Pekerjaan Utama 2013 2014*) 2015*)

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Formal 134.926 135.248 150.123 145.376 154.128 149.990

Informal 223.504 218.371 242.511 233.060 234.905 230.236

TOTAL 358.430 353.169 392.634 378.436 389.033 380.226

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014 dan 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

Dari 380.226 orang yang bekerja pada bulan Agustus 2015, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan/pegawai sebesar 140.350 orang (36,91 persen), pekerja keluarga / tak dibayar 74.140 orang (19,50 persen), berusaha sendiri 71.658 orang (18,85 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar sebesar 71.441 orang (18,79 persen), pekerja bebas sebanyak 12.997 orang (3,42 persen), dan berusaha dibantu buruh tetap / buruh dibayar 9.640 orang (2,54 persen). Jika dibandingkan keadaan setahun yang lalu, struktur pekerjaan menurut status pekerjaan relatif tidak stabil. Terjadi peningkatan pada kelompok kegiatan formal, khususnya pada status buruh/karyawan/pegawai.

Tabel 4.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama 2013 – 2015 (orang)

Status Pekerjaan Utama 2013 2014*) 2015*)

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Berusaha Sendiri 59.305 63.837 66.413 67.830 58.021 71.658

Berusaha dibantu buruh tidak

tetap 68.205 71.034 70.809 72.438 78.443 71.441

Berusaha dibantu buruh tetap 6.211 7.133 6.398 10.454 6.335 9.640

Buruh / Karyawan / Pegawai 128.715 128.115 143.725 134.922 147.793 140.350

Pekerja Bebas 8.934 7.674 8.536 13.199 18.420 12.997

Pekerja Keluarga / Tak Dibayar 87.060 76.186 96.753 79.593 80.021 74.140

TOTAL 358.430 353.169 392.634 378.436 389.033 380.226

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014 dan 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

4. Penduduk Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu dimana pada bulan Agustus 2015 jumlahnya mencapai 255.234. Sedangkan pada bulan Agustus 2015, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu masih terdapat sejumlah 12.900 orang.

(6)

Berita Resmi Statistik No. 63/11/91/Th. IX, 5 November 2015

6

Tabel 5.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu, 2013 - 2015

Jumlah Jam Kerja per Minggu

2013 2014*) 2015*)

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1–7 1,866 2,670 2,399 2,670 6.152 2.194 8–14 12,260 15,723 18,252 15,723 15.361 10.706 15–24 46,975 49,742 45,972 49,742 38.829 46.260 25–34 53,166 68,346 74,803 68,346 62.466 65.832 1–34 114,267 136,481 141,426 131.293 122.808 124.992 35+ **) 244,163 217,138 251,208 247.143 266.225 255.234 Jumlah 358,430 353,619 392,634 378.436 389.033 380.226

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014 dan 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk, **) Termasuk sementara tidak bekerja

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2015 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 140.777 orang (39,81 persen). Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 13,23 persen mencakup 8.723 orang (2,47 persen) berpendidikan diploma dan 38.054 orang (10,76 persen) berpendidikan universitas.

Perbaikan kualitas tenaga kerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya tenaga kerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah). Dalam periode satu semester terakhir (Februari 2015―Agustus 2015), penduduk bekerja dengan pendidikan SD secara persentase mengalami penurunan dari 42,73 persen pada bulan Februari 2015 turun menjadi 39,47 persen pada bulan Agustus 2015. Sementara penduduk bekerja dengan pendidikan universitas menurun dari 13,55 persen pada bulan Februari 2015 menjadi 1,96 persen pada bulan Agustus 2015. Sedangakan pekerja dengan tingkat pendidikan Sekolah menengah atas mengalami peningkatan sebesar 4,69 persen menjadi 20.09 persen pada agustus 2015.

(7)

Berita Resmi Statistik No.63/11/91/Th. IX, 5 November 2015 7

Tabel 6.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja

Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,

2013-2015

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2013 2014 2015*)

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SD Kebawah 152,248 140,777 171,545 155.245 166.237 150.093

Sekolah Menengah Pertama 55,234 62,999 70,623 63.109 62.573 62.717

Sekolah Menengah Atas 77,773 71,419 67,806 74.507 59.895 76.375

Sekolah Menengah Kejuruan 29,773 31,647 27,606 34.763 35.704 33.422

Diploma I/II/III 15,348 8,723 14,170 11.519 11.900 12.144

Universitas 28,054 38,054 40,884 39.293 52.724 45.474

Jumlah 358,430 353,619 392,634 378.436 389.033 380.226

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014 dan 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Agustus 2015 mencapai 33.409 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung meningkat, dimana TPT Agustus 2015 sebesar 8,08 persen naik dari TPT Februari 2015 yaitu 4,67 persen dan meningkat dibandingkan TPT Agustus 2014 yaitu 5,02 persen. Tingkat pengangguran pada bulan agustus 2015 merupakan TPT tertinggi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Pada Agustus 2015, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas umum menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 16,70 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 15,85 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 1,96 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2014, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami peningkatan kecuali pada tingkat pendidikan Universitas.

(8)

Berita Resmi Statistik No. 63/11/91/Th. IX, 5 November 2015

8

Tabel 7.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,

2013-2015 (persen)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2013 2014*) 2015*) Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SD Kebawah 1.34 1.65 1.77 1,01 1,90 1,96

Sekolah Menengah Pertama 6.64 3.54 1.78 3,56 2,71 2,66

Sekolah Menengah Atas 7.40 7.33 8.33 8,10 10,19 16,70

Sekolah Menengah Kejuruan 6.81 10.22 1.47 7,95 1,84 15,85

Diploma I/II/III 3.09 9.25 3.38 8,71 10,01 8,76

Universitas 6.29 5.74 8.14 12,11 8,74 11,52

Jumlah 4,47 4,62 3,70 5,02 4,67 8,08

*) Estimasi ketenagakerjaan 2014 dan 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

Diterbitkan oleh :

Bidang Statistik Sosial

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Jl. Sowi IV No. 99, Manokwari 98312 Telp (0986) 2702414

Contact Person:

RATNA MH. GUSTI, S.E

( HP. 0852 5407 2682, email : ratnamh@bps.go.id )

IBRAHIM ANAS DUWILA, SST

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengkaji tentang jumlah anak dalam keluarga yang menjadi faktor penyebab anak putus sekolah pada tingkat SMP di Desa Karang Anyar Kecamatan Jati

Saat ini belum ada kebijakan Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang diarahkan untuk mewajibkan masyarakat di lingkungan pemukiman rumah tangga/individu untuk melakukan pengelolaan

Dengan pemikiran begitu, pemikiran begitu, maka kukatakan kepada diriku: Kalaupun aku selamat dari lingkaran (pertama) ini, maka kukatakan kepada diriku: Kalaupun aku selamat

Dari hasil evaluasi administrasi terhadap 6 (enam) peserta yang mengupload dokumen penawaran dinyatakan 3 (tiga) peserta memenuhi persyaratan yaitu PT.. KUALITA

Kesalahan peramalan laba merupakan kesalahan yang dilakukan oleh manajer dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan dan pendapatan yang diperoleh pada periode yang akan

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Lamanya waktu pencetakan sertifikat, hal tersebut dikarenakan pencetakan sertifikat dilakukan 1 (satu) minggu setelah kegiatan seminar dilakukan. Lamanya waktu

dari tweet tersebut. Dengan menggunakan metode tersebut, konten yang ada di dalam tweet seperti lokasi, waktu, objek yang dibicarakan dan sebagainya bisa