Arfian Febriana, 2015
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Menggunakan Alat Bantu Statistik (Statistical Process Control) Pada Kantor Percetakan Harian Umum Pikiran Rakyat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 137
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
1. PT. Pikiran Rakyat secara umum sudah melaksanakan pengendalian kualitas
produksi ( quality control ). Pengendalian kualitas terhadap koran Pikiran
Rakyat dimulai dari pra cetak hingga distribusi dilakukan melalui kegiatan
inspecting atau pemeriksaan. Dalam melakukan aktivitas pengendalian proses
produksi, ternyata masih terjadi kecacatan pada koran yang cukup tinggi
bahkan melebihi batas toleransi kecacatan produk yang ditetapkan oleh
perusahaan yang menyebabkan hal tersebut menjadi pemborosan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan analisis pengendalian kualitas lebih lanjut dan usulan
perbaikan, untuk mengurangi tingkat koran cacat yang terjadi.
2. Jenis-jenis cacat yang sering terjadi pada koran Pikiran Rakyat yaitu
disebabkan karena start-up ,operating waste, splicing, kelebihan cetak , dan
koran periksa.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat terutama berasal dari mesin,
material, manusia, dan lingkungan. Hal tersebut berdasarkan pengamatan
yang dilakukan dimana kecacatan pada koran menggunakan mesin cetak
perusahaan yang mana setiap mesin dijalankan oleh beberapa operator.
4. Penggunaan alat bantu statistik (statistical process control) dengan
menggunakan peta kendali p dalam pengendalian kualitas produksi, dapat
mengidentifikasi bahwa ternyata kualitas produk berada diluar batas kendali
yang seharusnya, meskipun jika berdasarkan data produksi jumlah koran cacat
yang terjadi, sebagian besar memenuhi batas toleransi . Hal tersebut seperti
yang ditunjukan pada control chart yang memperlihatkan bahwasanya titik
berfluktuasi sangat tinggi dan tidak beraturan, serta banyak terdapat titik yang
138
Arfian Febriana, 2015
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Menggunakan Alat Bantu Statistik (Statistical Process Control) Pada Kantor Percetakan Harian Umum Pikiran Rakyat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keadaan tidak terkendali atau masih mengalami penyimpangan. Berdasarkan
diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan oleh PT. Pikiran
Rakyat untuk mengurangi jumlah cacat yang terjadi dalam produksi dapat
dilakukan pada 2 jenis kecacatan yang dominan yaitu operating waste dan
Start-up. Dari analisis diagram sebab-akibat dapat diketahui faktor penyebab
koran cacat dalam produksi yaitu berasal dari faktor manusia, mesin, material
dan lingkungan.
1.2. Saran
1. Disarankan pihak perusahaan untuk menerapakan metode statistik untuk dapat
mengetahui jenis kecacatan yang sering terjadi, dan faktor-faktor yang
menjadi penyebabnya. Dengan demikian perusahaan dapat segera melakukan
tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya koran cacat.
2. Berdasarkan hasil analisis menggunakan alat bantu statistik, perusahaan dapat
melakukan perbaikan dengan memfokuskan perbaikan pada jenis cacat yang
dominan dalam produksi, yaitu operating waste dan start-up.
3. Menurut hasil analisis, penyebab utama terjadinya koran cacat operating
waste dan start-up berasal dari faktor mesin, manusia, material dan
lingkungan. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya koran
cacat yang disebabkan oleh faktor tersebut dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Faktor Mesin
1. Melakukan pengecekan kesiapan mesin dengan teliti sebelum
139
Arfian Febriana, 2015
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Menggunakan Alat Bantu Statistik (Statistical Process Control) Pada Kantor Percetakan Harian Umum Pikiran Rakyat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Melakukan perawatan mesin secara rutin, tidak hanya dilakukan
ketika mesin mengalami kerusakan
b. Faktor Material
1. Menyediakan suku cadang mesin yang penggantian komponennya
cuku sering agar tidak menghambat proses produksi.
2. Menyediakan bahan baku sesuai dengan standar produksi
3. Selalu rutin melakukan pengecekan bahan baku agar ketika produksi
tidak menghambat.
c. Faktor Manusia
1. Memberikan pengarahan dan peringatan kepada karyawan apabila
melakukan kesalahan
2. Mengadakan program pelatihan bagi karyawan secara berkala
sehingga karyawan dapat lebih terampil dan sesuai dengan
SOP(Standard Operating Procedure).
3. Selalu rutin melakukan pengawasan/inspeksi terhadap kinerja
karyawan sehingga dapat mengurangi kesalahan yang disebabkan
oleh Human Error
d. Faktor Lingkungan
1. Menambah fasilitas diruang produksi untuk mengurangi dampak
buruk yang ditimbulkan dari suara bising mesin. Misalnya dengan
mewajibkan para karyawan untuk menggunakan alat pengaman