• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengencer Kombinasi Sari Kedelai dan Tris Terhadap Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Pejantan Sapi PO Kebumen - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengencer Kombinasi Sari Kedelai dan Tris Terhadap Kualitas Mikroskopis Spermatozoa Pejantan Sapi PO Kebumen - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kedelai merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengencer karena selain harganya murah dan mudah didapatkan, kedelai sendiri memiliki kandungan nutrisi seperti protein, mineral, lemak dan karbohidrat dimana komponen tersebut juga ada pada semen dan dibutuhkan oleh spermatozoa. Kedelai juga mempunyai kandungan lipoprotein dan lesitin yang dapat melindungi spermatozoa dari cekaman dingin atau cold shock. Kedelai memiliki kandungan lesitin sebesar 1,488 - 3,08% lebih tinggi dibandingkan dengan kacang tanah yaitu 1,11%. Kedelai juga memiliki kandungan protein yang hampir setara dengan susu sapi. Kandungan protein kedelai sekitar dua kali kandungan protein daging, yaitu sekitar 40%, sedangkan kandungan protein daging sekitar 18%. Sari kedelai adalah hasil ekstraksi dari kedelai. Sari kedelai merupakan fraksi terlarut dari kedelai yang memiliki kualitas hampir sama dengan susu sapi.

(2)

2

Upaya untuk memperbaiki mutu genetik ternak yaitu dengan cara pemanfaatan teknologi inseminasi buatan (IB). Penggunaan teknologi inseminasi buatan (IB) ini berhubungan dengan kualitas semen yang akan digunakan. Semen yang digunakan dapat berupa semen cair maupun semen beku, semen beku dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan semen cair. Kualitas semen ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu proses pengenceran, meskipun volume semen yang dihasilkan oleh pejantan saat ejakulasi dapat digunakan untuk menginseminasi atau mengawini lebih dari satu ekor betina, namun dengan adanya pengenceran semen ini maka memungkinkan untuk dapat menginseminasi lebih banyak lagi betina.

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah sebagai sentra pembibitan sapi PO. Populasi sapi di Kabupaten Kebumen sekitar 89.429 ekor dimana 90% diantaranya merupakan sapi PO yang sebagian besar tersebar di daerah pantai Selatan Kabupaten Kebumen yang dikenal dengan sebutan Urut Sewu. Sapi PO di daerah Kebumen memiliki kualitas genetik yang mendekati dengan aslinya. Pertumbuhan sapi PO Kebumen ini juga lebih baik dibandingkan dengan sapi PO pada umumnya dengan bobot badan mencapai 900 kg pada pejantan, memiliki punuk yang besar dengan gelambir yang tebal dan berlipat. Meskipun sapi PO Kebumen ini telah dibudidayakan oleh masyarakat secara turun temurun namun dikhawatirkan kualitas dan kuantitas genetiknya akan menurun akibat penjualan yang tidak terkontrol oleh masyarakat.

(3)

3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan analisis tersebut, hasil penelitian menunjukan bahwa industri paper pulp berpengaruh dalam mendukung perkembangan wilayah terbukti dari struktur ekonomi yang

Jadi peneliti dapat menyimpulkan penyebab terjadinya pergaulan bebas remaja muslim di desa Sena ini adalah diakibatkan mayoritas pendidikan orang tua di desa Sena memang

terhadap belajar, bisa timbul dari tindakan atau kegiatan yang dirangsang oleh keinginannya dalam memenuhi rasa ingin tahu seseorang terhadap kegiatan

pendekatan discovery pada pokok bahasan Sifat-Sifat Bangun Datar di Kelas 5.

Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.. Diagnosa Keperawatan NANDA Internasional: Defenisi dan

(1) Dalam rangka membantu masyarakat yang terkena dampak bencana untuk memulihkan kembali kehidupan sosial dan kondisi psikologis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65

Pertahankan stabilitas kepala dalam rangka menjaga jalan nafas dan inline dari posisi, bila ada pakai penyangga leher (neck collar).Perhatian utama ketika adanya paresthesia

a) Gangguan pada komunikasi verbal dan nonverbal, seperti terlambat bicara atau tidak dapat berbicara sama sekali, mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat