• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IPS 1001985 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IPS 1001985 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Bayu Imanul Hakim, 2015

TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

97 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berikut ini hasil yang diperoleh dari penelitian mengenai pengaruh

tingkat pengetahuan mahasiswa, implementasi pedoman perilaku

mahasiswa dan faktor hambatan yang dihadapi mahasiswa terhadap

tingkat kesadaran dalam etika penampilan mahasiswa FPIPS UPI

angkatan 2011adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kesadaran mahasiswa FPIPS dalam mematuhi peraturan

mengenai etika penampilan di kampus berada pada tingkatan sedang

(62,92%). Tingkatan sedang ini maksudnya mereka mengetahui

tentang etika penampilan di kampus dan mengimplementasikan

sebagian besar dari peraturan etika penampilan tersebut. Namun

mereka mudah terpengaruh oleh orang lain atau terpengaruh oleh

keadaan dan situasi tertentu. Contoh, pada awalnya seo rang

mahasiswa berpakaian rapi sesuai dengan peraturan etika penampilan,

tetapi ketika dia melihat teman-temannya memakai celana jeans dan

kaos oblong, maka pada keesokan harinya diapun mengikuti

teman-temannya dan juga ini diperparah dengan tidak adanya dosen, staff

atau pihak-pihak yang seharusnya memberi teguran kepada

mahasiswa yang melanggar etika penampilan.

2. Jika dilihat dari semua peraturan pedoman perilaku mahasiswa dalam

etika penampilan, sebagian besar mahasiswa FPIPS angkatan 2011

sudah mengimplementasikannya. Akan tetapi, mereka masih banyak

yang memakai kaos oblong dan memakai pakaian yang kurang sopan

(memakai celana jeans). Selain itu, mahasiswa perempuan masih

(2)

98

Bayu Imanul Hakim, 2015

TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

masih sering dipakai oleh mahasiswa perempuan adalah celana jeans

ketat. Hal ini menunjukan bahwa ada dua butir peraturan yang belum

bisa diaplikasikan oleh mahasiswa FPIPS, yaitu: peraturan tentang

tidak diperbolehkannya menggunakan sandal, selop, kaos oblong,

dan/atau pakaian yang kurang sopan dalam proses pembelajaran dan

/atau kegiatan akademik lainnya; dan peraturan yang melarang

mahasiswa perempuan dalam berbusana tidak diperbolehkan

menggunakan busana yang mini, ketat, dan tembus pandang, serta

menggunakan perhiasan dan ber-make up berlebihan.

3. Faktor hambatan mahasiswa FPIPS UPI untuk berpenampilan sesuai

dengan etika penampilan di kampus UPI ada ditingkatan sedang

(66,29%). Maksudnya disini, faktor kendala yang ada kadang –

kadang mempengaruhi kadang – kadang tidak. Adapun kendala –

kendala yang kadang-kadang menghambat mahasiswa FPIPS dalam

mengimplementasikan etika penampilan di kampus upi adalah

kendala di faktor kenyamanan seseorang, dan faktor trend atau mode

yang berlaku pada saat ini.

4. Ada tiga solusi yang ditawarkan oleh peneliti kepada pihak upi

supaya mahasiswa FPIPS mengimplementasikan peraturan etika

penampilan di kampus UPI. Pertama, Meninjau kembali butir – butir

peraturan pedoman perilaku mahasiswa, terutama pada bagian etika

penampilan agar mahasiswa dapat memahami dan

mengimplementasikannya. Terutama tentang ukuran atau

batasan-batasan yang harus dilakukan oleh mahasiswa. contohnya, tentang

ukuran rambut panjang (agar lebih jelas bisa menggunakan ukuran

centi meter (cm), ukuran pakaian mini (bisa menggunakan ukuran

berapa centi meter di bawah paha) dan pakaian-pakaian apa saja yang

termasuk pakaian yang tidak sopan (karena ada sebagian orang

menganggap memakai celana jeans adalah pakaian sopan dan ada

yang mengatakan tidak). Kedua, Para penegak peraturan pedoman

(3)

99

Bayu Imanul Hakim, 2015

TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

sanksi (dosen, tenaga administrasi, teknisi, laboran dan/atau petugas

yang sesuai dengan bidangnya, ketua program studi, ketua jurusan,

dekan, direktur, dan pimpinan Universitas) harus mempertegas

kembali pemberian sanksi bagi para pelanggar pedoman perilaku

mahasiswa, khususnya mengenai etika penampilan yang sering

dianggap hal yang sepele. Ketiga, para penegak peraturan pedoman

perilaku mahasiswa atau orang – orang yang dapat memberikan

sanksi (dosen, tenaga administrasi, teknisi, laboran dan/atau petugas

yang sesuai dengan bidangnya, ketua program studi, ketua jurusan,

dekan, direktur, dan pimpinan Universitas) harus konsisten dalam

menegakkan peraturan etika penampilan agar kedepannya di FPIPS

tidak ada lagi yang melanggar peraturan etika penampilan dan FPIPS

bisa menjadi panutan bagi fakultas-fakultas lainnya, baik itu di UPI

maupun di kampus lainnya.

B. Saran

1. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan penelitian tentang keterampilan sosial harus terus

digali, dan dilanjutkan karena keterampilan sosial itu cakupannya

yang sangat luas. Adapun penelitian ini (keterampilan cara

berpakaian ) adalah sebagian contoh kecil dari keterampilan sosial.

b. Setiap universitas pasti memiliki peraturan seperti pedoman

perilaku mahasiswa UPI, sehigga masih banyak peraturan yang

bisa diteliti lebih lanjut, baik itu tentang sejauh mana peraturan

tersebut diimplementasikan oleh mahasiswa ataupun yang hal

lainnya sesuai dengan jurusan ataupun fokus keilmuan yang anda

(4)

100

Bayu Imanul Hakim, 2015

TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

c. Saran selanjutnya untuk alat pengumpulan data, sebaiknya

ditambah lagi dengan metode wawancara agar lebih memahami dan

mendalami kendala-kendala yang menghambat responden dalam

mematuhi pedoman perilaku mahasiswa ataupun

peraturan-peraturan yang ada pada masing- masing universitas.

d. Saran terakhir, sebaiknya lebih mendalami materi tentang

keterampilan sosial baik itu sumber dari luar maupun dari dalam

negeri agar bisa memberikan solusi-solusi yang lebih cerdas,

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi kemungkinan jawaban dari pertanyaan tsb dg melakukan analisis teori, prinsip, hukum, dari sains yg menunjang permasalahan penelitian. hukum, dari sains yg

3 Landasan Bimbingan Konseling Islam 4 Latar balakang Bimbingan Konseling Islam 5 Subjek dan objek Bimbingan Konseling Islam 6 Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Islam. 7

jantung pada dinding dada.Batas bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi kostosternalis ke-6 dengan apeks jantung... FISIK DIAGNOSTIK JANTUNG DAN

• Harga pokok satuan barang yang dijual adalah harga pokok rata-rata yang berlaku pada saat terjadi

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Psikologi Pendidikan dan

Hasil analisis menunjukkan bahwa keempat novel tersebut mengandung aspek moral yang saling berkaitan satu sama lain dan hampir semua aspek moral terdapat dalam novel

Potensi Pengembangan Kemenyan sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Spesifik Andalan Sumatera Utara. Makalah Seminar Nasional Himpinan Alumni-IPB HAPKA Fakultas Kehutanan

g) Hasil Titrasi dengan NaOH.. Ekstrak kental pengujian skrining fitokimia. a) Pemisahan filtrat dan residu