• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2017"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya, sehingga dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupten Bulukumba Tahun Anggaran 201

Penyusunan Perjanjian Kinerja

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Pemerintah.

Dokumen ini menyajikan seluruh Kabupaten Bulukumba yang akan

serta akan menjadi p

Kabupaten Bulukumba Tahun 201 penyelenggaraan pemerintahan yang ef

Kami menyadari

maupun penyediaannya, oleh karena konstruktif untuk perbaikan penyusunan Bulukumba di tahun yang akan datang.

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba

KATA PENGANTAR

lhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya, sehingga dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupten Bulukumba Tahun Anggaran 2017 dapat diselesaikan dengan baik.

Perjanjian Kinerja ini berdasarkan Peraturan Presiden

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan si Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian ja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Dokumen ini menyajikan seluruh program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang akan dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 201

pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017, sebagai wujud dari komitmen penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun penyediaannya, oleh karena itu kami mengharapkan masukan yang konstruktif untuk perbaikan penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah

Bulukumba di tahun yang akan datang.

Bulukumba, Januari BUPATI BULUKUMBA

A. M. SUKRI A. SAPPEWALI

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba i lhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya, sehingga dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupten Bulukumba ran Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan si Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian ara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi egiatan Pemerintah dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2017, ertanggungjawaban Pemerintah , sebagai wujud dari komitmen ektif, transparan dan akuntabel.

bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi kami mengharapkan masukan yang Kinerja Pemerintah Kabupaten

2017 ULUKUMBA,

(3)

PERJANJIAN KINE

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Jabatan

Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencan

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 201

mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:

: A. M. SUKRI A. SAPPEWALI : BUPATI BULUKUMBA

Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung

Bulukumba, Janu

BUPATI BULUKUMBA

A. M. SUKRI A. SAPPEWALI

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba ii

RJA TAHUN 2017

mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:

Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung

Januari 2017

ULUKUMBA,

(4)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Pernyataan Perjanjian Kinerja ... ii

Daftar Isi ... iii

Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 1

1.3 Format Perjanjian Kinerja ... 2

Bab II. Perencanaan Kinerja 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

2.2 Visi dan Misi ... 5

2.3 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ... 5

2.4 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah ... 9

2.5 Perencanaan Program, Kegiatan dan Anggaran ... 11

Bab III. Penutup ... 12 Lampiran:

(5)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang termuat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tersebut, maka kemudian ditetapkanlah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang mana Pemerintah Kabupaten menjadi salah satu pihak yang diwajibkan untuk menyusun Perjanjian Kinerja.

Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja ini diharapkan akan terwujud komitmen dan kesepakatan antara Bupati sebagai pemberi amanah dan pimpinan SKPD sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Dokumen perjanjian Kinerja akan menjadi tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dalam menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 adalah sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur. Adapun tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 adalah untuk:

(6)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 2

2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 3. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi

dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah; 4. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

1.3 FORMAT PERJANJIAN KINERJA

Format Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 terdiri dari 2 (dua) bagian utama yaitu Pernyataan Perjanjian Kinerja dan Lampiran Perjanjian Kinerja.

Pernyataan perjanjian kinerja merupakan pernyataan Pimpinan Tertinggi Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk mewujudkan kinerja pada tahun 2017 yang ditandatangani oleh Bupati Bulukumba sebagai pihak yang berjanji.

(7)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 3

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pemerintah Kabupaten Bulukumba dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978 tentang Lambang Daerah. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk mengganti Undang-Undang 32 Tahun 2004 yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka terjadi banyak perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satunya adalah pembagian urusan pemerintahan daerah.

Berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 klasifikasi urusan pemerintahan terdiri dari 3 urusan yakni urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan absolut adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan

Untuk urusan konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dibagi menjadi urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah, sedangkan Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah.

Urusan pemerintah wajib yang diselenggaraan oleh pemerintah daerah terbagi menjadi Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Berikut pembagian urusan wajib.

Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah kabupaten/kota sebagaimana disebutkan diatas didasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional. Berikut kriteria-kriteria urusan pemerintahan pusat, daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.

Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat adalah:

a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;

(8)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 4

c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;

d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau

e. Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.

Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi adalah:

a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah kabupaten/kota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah

kabupaten/kota; dan/atau

d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi.

Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota adalah:

a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam Daerah kabupaten/kota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam

Daerah kabupaten/kota; dan/atau

d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.

Ketentuan mengenai pembagian urusan pemerintahan daerah dan pemerintah pusat dalam urusan pilihan adalah:

a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

b. Urusan Pemerintahan bidang kehutanan yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupaten/kota menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota.

c. Urusan pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan pengelolaan minyak dan gas bumi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

d. Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerah kabupaten/kota menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota.

(9)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 5

kependudukan dan capil, pemberdayaan masyarakat desa, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, perhubungan, komunikasi dan informatika, koperasi dan UKM, penanaman modal, kepemudaan dan olahraga, statistik, kebudayaan, perpustakaan, dan kearsipan. Sedangkan untuk urusan pemerintahan pilihan meliputi: kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian, kehutanan, perdagangan dan perindustrian.

Berdasarkan kewenangan yang dimiliki sebagaimana tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Bulukumba mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat agar terwujud masyarakat Bulukumba yang sejahtera dan terdepan yang dilandasi pada pemerintahan yang demokratis dan religius.

2.2 VISI DAN MISI

Visi Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021 (Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 7 Tahun 2016), yaitu:

Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera dan Terdepan melalui Optimalisasi Potensi Daerah dengan Penguatan Ekonomi Kerakyatan yang Dilandasi pada Pemerintahan yang Demokratis dan Religius.

Untuk mencapai Visi tersebut, maka diimplementasikan ke dalam beberapa Misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan hak dasar masyarakat di bidang infrastruktur, kesehatan dan pendidikan yang merata dan berkeadilan;

2. Mengoptimalkan penataan dan pemanfaatan potensi daerah;

3. Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada berbagai sektor dan wilayah;

4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berjiwa kompetitif; 5. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good dovernance) dan

bersih (clean governance) serta penegakan supremasi hukum dan hak asazi manusia;

6. Meningkatkan kerjasama antardaerah untuk menciptakan peluang kesejahteraan masyarakat dan terbangunnya sinergitas antardaerah;

7. Penataan ruang dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, budaya, dan penanggulangan bencana;

8. Mendorong terciptanya iklim demokrasi yang kondusif, suasana aman, tertib dan religius di dalam kehidupan bermasyarakat.

2.3 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

(10)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 6

Misi 1.

Meningkatkan pelayanan hak dasar masyarakat di bidang infrastruktur, kesehatan dan pendidikan yang merata dan berkeadilan.

Tujuan 1:

Mewujudkan pembangunan, penguatan dan pemerataan infrastruktur dasara masyarakat yang berdayaguna.

Sasaran:

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan.

2. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasaran dasar permukiman.

Tujuan 2:

Mewujudkan penyelenggaraan kesehatan masyarakat yang berkualitas. Sasaran:

3. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan cakupan infrastruktur kesehatan masyarakat.

4. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat dasar dan rujukan.

Tujuan 3:

Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.

Sasaran:

5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta cakupan infrastruktur pendidikan masyarakat.

6. Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan. 7. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan. 8. Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat.

Misi 2.

Mengoptimalkan penataan dan pemanfaatan potensi daerah.

Tujuan 4:

Mewujudkan penataan dan pengelolaan potensi daerah. Sasaran:

9. Meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan pangan daerah.

10. Berkembangnya potensi dan daya tarik wisata.

Misi 3.

Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi pada berbagai sektor dan wilayah.

Tujuan 5:

(11)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 7

Sasaran:

11. Menurunnya angka kemiskinan masyarakat. 12. Menurunnya tingkat pengangguran daerah.

Tujuan 6:

Peningkatan daya saing dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif. Sasaran:

13. Meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat. 14. Meningkatnya daya saing dan produktivitas UMKM.

Tujuan 7:

Meningkatkan iklim dan minat investasi. Sasaran:

15. Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan yang profesional. 16. Meningkatkan pertumbuhan investasi PMA dan PMDN.

Misi 4.

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berjiwa kompetitif.

Tujuan 8:

Menciptakan sumberdaya manusia yang berjiwa enterpreneur. Sasaran:

17. Meningkatnya daya saing dan pengembangan kewirausahaan.

Tujuan 9:

Meningkatkan kreatifitas pemuda dan prestasi olahraga. Sasaran:

18. Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan.

Misi 5.

Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good dovernance) dan bersih (clean governance) serta penegakan supremasi hukum dan hak asazi manusia.

Tujuan 10:

Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. Sasaran:

19. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur prmrtintah daerah dan pemerintah desa.

20. Meningkatnya efektivitas kelembagaan pemerintah. 21. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah.

22. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah yang transparan.

23. Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan.

Tujuan 11:

(12)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 8

Sasaran:

24. Terwujudnya penegakan hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum.

25. Meningkatnya kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan anak dan kesejahteraan sosial.

Misi 6.

Meningkatkan kerjasama antardaerah untuk menciptakan peluang kesejahteraan masyarakat dan terbangunnya sinergitas antardaerah.

Tujuan 12:

Meningkatkan jejaring kerjasama antardaerah dan dengan stakeholder dalam pembangunan daerah.

Sasaran:

26. Meningkatnya kerjasama antardaerah, masyarakat dan dunia usaha.

Misi 7.

Penataan ruang dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, budaya, dan penanggulangan bencana.

Tujuan 13:

Mewujudkan penataan ruang dan pelestarian lingkungan hidup, budaya dan penanggulangan bencana.

Sasaran:

27. Terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal. 28. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup daerah.

29. Meningkatnya infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana.

30. Memajukan seni dan budaya serta memelihara dan melindungi situs sejarah maupun benda-benda kepurbakalaan.

Misi 8.

Mendorong terciptanya iklim demokrasi yang kondusif, suasana aman, tertib dan religius di dalam kehidupan bermasyarakat.

Tujuan 14:

Menciptakan iklim demokrasi dan politik yang kondusif. Sasaran:

31. Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik.

Tujuan 15:

Menciptakan iklim demokrasi dan politik yang kondusif. Sasaran:

(13)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 9

Dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 ini terdapat: 15 tujuan, 33 sasaran dan 128 indikator sasaran yang ingin dicapai. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada lampiran formulir perjanjian kinerja ini.

2.4 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan perioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan berkaitan pengaturan waktu. Kebijakan tahunan yang belum terlaksana tetap akan menjadi perhatian pada tahun berikutnya disamping kebijakan prioritas tahun berjalan.

Penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda beda, namun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD. Dengan prioritas kebijakan tersebut bukan berarti program/kegiatan pembangunan operasional SKPD di luar yang diprioritaskan tidak berjalan, program tersebut tetap berjalan tetapi dengan tekanan strategis yang lebih rendah dibanding yang diprioritaskan. Kebijakan pembangunan dengan penekanan strategis lebih rendah dimaksud adalah program-program operasional pada semua SKPD yang melaksanakan program pembangunan daerah untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan semua urusan pemerintahan. Selain itu semua arah kebijakan pembangunan daerah di harapkan akan mengarah pada pengelolaan keuangan yang makin berkualitas, sehingga dapat mempertahankan predikat WTP dari tahun ke tahun.

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bulukumba tahun 2017 diarahkan kepada:

1. Peningkatan kapasitas infrastruktur daerah: a. Peningkatan kapasitas jalan dan jembatan;

b. Pengembangan jaringan informasi dan komuniklasi; c. Pengembangan perumahan dan pemukiman;

d. Pengeloaan sumber daya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi;

e. Pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat; f. Peningkatan kapasitas penangan bencana; g. Dukungan pembangunan bandara.

2. Optimalisasi potensi unggulan daerah:

a. Peningkatan produksi pertanian dan tanaman pangan; b. Peningkatan populasi ternak;

(14)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 10

3. Reformasi birokrasi dan penguatan Good Governance:

a. Penguatan kelembagaan dan tatalaksana pemerintahan daerah; b. Peningkatan kompetensi aparatur;

c. Pengembangan transparansi birokrasi;

d. Penguatan manajemen pembangunan dan pengendalian tata ruang; e. Penertiban pengelolaan keuangan dan aset daerah;

f. Perbaikan admistrasi pemerintahan umum; g. Penguatan dokumen perencanaan.

4. Peningkatan kelestarian dan penanganan dampak lingkungan: a. Perlindungan fungsi lingkungan;

b. Penanganan dampak lingkungan;

c. Konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis. 5. Pengembangan ekonomi kerakyatan:

6. Pembangunanbidang pendidikan;

7. Pembangunan kepemudaan, olahraga dan kebudayaan; 8. Pembangunan bidang kesehatan;

9. Pemeliharaan ketertiban dan pengembangan demokrasi.

Salah satu komponen terpenting kebijakan umum pembangunan daerah adalah program pembangunan. Program pembangunan didefinisikan sebagai cara untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan bersifat terukur. Oleh karena itu, setiap program pembangunan yang ditetapkan harus memiliki indikator kinerja yang dapat dinilai secara kuantitatif maupun kualitatif serta rasional untuk dicapai. Penetapan indikator kinerja disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan ketersediaan sumberdaya yang ada termasuk kemampuan pembiayaan. Indikator kinerja program merupakan penjabaran dari indikator komposit yang terdapat pada indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja program menggambarkan outcome yang ingin dicapai dan merupakan indikator komposit dari indikator kegiatan. Sementara itu, indikator kegiatan menggambarkan output atau hasil langsung yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan setelah kegiatan tersebut selesai dilakukan. Penetapan indikator kinerja program harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh unit kerja yang ada di Organisasi Perangkat Daerah. Penetapan indikator program harus didasarkan pada upaya pencapaian visi SKPD dan pencapaian misi pemerintah daerah yang tertuang di dalam RPJMD.

Program dan kegiatan ini menjelaskan secara umum program pembangunan dan kegiatan yang harus dilaksanakan beserta sumber pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bulukumba serta dari sumber anggaran lainnya yang sah. Program dan kegiatan ini merupakan penjabaran kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba berdasarkan strategi yang telah dirumuskan untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan pembangunan.

(15)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 11

SKPD yang menjadi koordinator serta penanggungjawabnya dan Lintas kewilayahan yaitu program dan kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan provinsi/ kota/ kabupaten lain baik dalam lingkup regional sulawesi maupun nasional.

Setiap program, baik lokalitas SKPD, lintas SKPD, maupun lintas wilayah yang akan dilaksanakan terlebih dahulu sudah harus ditetapkan masing-masing indikator keluarannya. Berdasarkan indikator keluaran tersebut ditetapkanlah indikasi kegiatan, baik yang menurut kerangka anggaran maupun kerangka regulasi.

Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021 maka program dan kegiatan indikatif pembangunan daerah Kabupaten Bulukumba yang dilaksanakan berdasarkan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana terlampir pada lampiran formulir perjanjian kinerja ini.

2.5 PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN

Dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2017 ditetapkan 33 Sasaran Strategis, 128 Indikator kinerja sasaran dan 208 program. Anggaran yang masuk dalam perjanjian kinerja adalah anggaran belanja langsung APBD Kabupten Bulukumba Tahun 2017 sebesar Rp.587.501.393.050,- dan anggaran yang masuk dan berkontribusi langsung terhadap pencapaian kinerja dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2017 ini sebesar Rp.501.870.050.886,- atau 85,42 persen. Sebagaimana terlampir pada dokumen perjanjian kinerja ini.

(16)

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kab. Bulukumba

2017

BAPPEDA Kabupaten Bulukumba 12

BAB III

PENUTUP

Dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba merupakan dokumen yang berisi Pernyataan Pimpinan Tertinggi Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam hal ini Bupati Bulukumba untuk mewujudkan suatu kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2017.

Dokumen Perjanjian Kinerja ini akan menjadi tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dalam menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021.

(17)

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA

(18)

Halaman 1

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

KABUPATEN BULUKUMBA

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan.

1 1 Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 73,18 %

2 2 Persentase jembatan dalam kondisi baik 89 %

3 3 Persentase luas jaringan irigasi yang terpelihara dan

direhabilitasi 10 %

4 4 Persentase rumah tangga pengguna air bersih 81,99 %

Program Anggaran

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Rp. 88.806.841.500

2 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Rp. 24.793.108.000

3 Program Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Rp. 218.914.000

4 Program pemberdayaan jasa kontruksi Rp. 19.269.000

5 Program pembangunan turap/ talud/ bronjong Rp. 14.099.425.000

6 Program pelayanan administrasi perkantoran Rp. 7.225.356.000

7 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Rp. 20.099.408.225

8 Program Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya Rp. 222.147.000

9 Program pengendalian banjir Rp. 1.305.043.100

10 Program peyediaan dan pengelolaan air baku Rp. 613.293.625

11 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah Rp. 3.311.574.000

12 Program pembangunan infrastruktur perdesaan Rp. 606.919.500

(19)

Halaman 2

14 Program perencanaan sosial budaya Rp. 98.886.000

Total Anggaran Sasaran 1 Rp. 161.606.534.450

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

2 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar permukiman

1 5 Rasio rumah layak huni 89,84 %

2 6 Persentase kawasan kumuh 0,15 %

3 7 Jumlah rumah tangga pengguna listrik 92.719 RT

4 8 Persentase rumah tangga bersanitasi 61 %

5 9 Jumlah pasar rakyat yang dibangun/ direhabilitasi 25 Buah

6 10 Jumlah pelabuhan rakyat yang direhabilitasi 3 Buah

7 11 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,153 %

8 12 Jumlah terminal angkutan penumpang yang telah dilayani

angkutan umum dalam trayek. 2 Buah

9 13 Jumlah penyiaran TV/ Radio Lokal 11 Buah

Program Anggaran

1 Program pengembangan Perumahan Rp. 1.294.378.250

2 Program pengembangan permukiman Rp. 634.202.700

3 Program Lingkungan Sehat Perumahan Rp. 10.197.706.000

4 Program Perencanaan Tata Ruang Rp. 598.937.000

5 Program pengendalian penataan ruang Rp. 500.000.000

6 Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Rp. 98.086.000

7 Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar Rp. 1.079.272.500

8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah Rp. 1.060.289.400

(20)

Halaman 3

10 Program Pembangunan infrastruktur perdesaan Rp. 974.254.180

11 Program peningkatan efesiensi perdagangan dalam negeri Rp. 64.239.000

12 Program Pembangunan Sistem informasi/ Database Jalan dan Jembatan Rp. 212.297.000

13 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitasi Perhubungan Rp. 380.080.000

14 Program Rehabilitasi dan pemeliharaan Fasilitas LLAJ Rp. 28.678.000

15 Program peningkatan layanan angkutan Rp. 585.870.950

16 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas Rp. 242.400.000

17 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Rp. 1.072.808.350

18 Program kerjasama informasi dengan mass media Rp. 250.000.000

Total Anggaran Sasaran 2 Rp. 19.484.075.330

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

3 Meningkatnya kualitas, kuantitas, dan cakupan infrastruktur kesehatan masyarakat.

1 14 Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

antenatal minimal 4 kali (K4) 85 %

2 15 Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan 91 %

3 16 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 %

4 17 Cakupan pelayanan nifas 94 %

5 18 Persentase cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 97 %

6 19 Persentase cakupan pelayanan anak balita 70 %

7 20 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan sederajat 90 %

8 21 Cakupan pelayanan kesehatan pada usia lanjut 20 %

9 22 Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi 20 %

10 23 Cakupan pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 20 %

11 24 Cakupan pelayanan kesehatan jiwa pada orang dengan

(21)

Halaman 4

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

12 25 Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan TB 20 %

13 26 Cakupan pelayanan kesehatan orang dengan resiko

terinfeksi HIV 7 %

14 27 Cakupan desa yang melaksanakan STBM 87 %

Program Anggaran

1 Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak Rp. 1.841.864.000

2 Program pomosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat Rp. 100.000.000

3 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Rp. 25.000.000

4 Program pencegahan dan penangulangan penyakit menular Rp. 225.076.500

5 Program peningkatan pelayanan kehidupan bergama dan kesra Rp. 83.074.000

6 Program peningkatan pelayanan lansia Rp. 133.000.000

7 Program Pengendalian Penyakit tidak menular Rp. 77.200.000

8 Program peningkatan penanggulangan narkoba PMS, termasuk HIV AIDS Rp. 33.592.000

9 Program upaya kesehatan masyarakat Rp. 44.335.500

10 Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Rp. 123.347.000

11 Program pengembangan lingkungan sehat Rp. 415.598.200

Total Anggaran Sasaran 3 Rp. 3.102.087.200

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

4 Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat dasar

1 28 Persentase Pemberi pelayanan GD yang bersertifikat yang

masih berlaku BLS/PPGD/ GELS/ALS 74,8 %

(22)

Halaman 5

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

dan rujukan.

3 30 Jumlah puskesmas yang terakreditasi 5 Unit

Program Anggaran

1 Program Pengadaan Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit

paru-paru/rumah sakit mata Rp. 42.600.000.000

2 Program obat dan perbekalan kesehatan Rp. 5.839.990.000

3 Program upaya kesehatan masyarakat Rp. 54.120.934.500

4 Program pengawasan obat dan makanan Rp. 69.074.750

5 Program perbaikan gizi masyarakat Rp. 279.906.975

6 Program pengembangan obat asli indonesia Rp. 32.390.000

7 Program pencegahan dan penangulangan penyakit menular Rp. 422.914.250

8 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Rp. 90.000.000

9 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Rp. 30.000.000

10 Program pelayanan kesehatan BLUD Rp. 60.000.000.000

11 Program Standarnisasi pelayanan kesehatan Rp. 1.031.181.000

12 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas

pembantu dan jaringanya Rp. 7.357.580.000

Total Anggaran Sasaran 4 Rp. 171.873.971.475

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

5 Meningkatnya kualitas dan

kuantitas serta cakupan 1 31 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

(23)

Halaman 6

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

infrastruktur pendidikan masyarakat.

b. perpustakaan 42,00 %

2 32 Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik

a. ruang kelas 27,91 %

b. perpustakaan 18,00 %

c. laboratorium 22,00 %

3 33 Sekolah pendidikan SMA/SMK kondisi bangunan baik

a. ruang kelas 69,95 %

b. perpustakaan 76,00 %

c. laboratorium 73,00 %

Program Anggaran

1 Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun Rp. 17.200.807.400

Total Anggaran Sasaran 5 Rp. 17.200.807.400

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

6 Meningkatnya mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan.

1 34 Angka Partisipasi Kasar (APK)

a. SD sederajat 125,87 %

b. SMP sederajat 127,78 %

c. SMA sederajat 111,89 %

2 35 Angka Partisipasi Murni (APM)

(24)

Halaman 7

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(25)

Halaman 8

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

c. SMA sederajat 42,88 %

9 42 Persentase sekolah yang memanfaatkan pembelajaran

berbasis TIK. 35 %

10 43 Jumlah siswa miskin yang memperoleh beasiswa

a. SD sederajat 17.000 Org

b. SMP sederajat 5.300 Org

c. SMA 4.347 Org

d. SMK 903 Org

11 44 Jumlah medali peserta didik pada kejuaraan/lomba

tingkat regional dan nasional. 7 Buah

12 45 Jumlah kegiatan pembinaan pendidikan non formal. 35 Keg.

Program Anggaran

1 Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun Rp. 15.548.952.950

2 Program manajemen pelayanan pendidikan Rp. 102.540.000

3 Program pendidikan anak usia dini Rp. 71.875.000

4 Program pendidikan non formal Rp. 400.695.000

Total Anggaran Sasaran 6 Rp. 16.124.062.950

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

7 Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan.

1 46 Persentase pendidik yang tersertifikasi pada satuan

pendidikan.

(26)

Halaman 9

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

b. SMP sederajat 62,50 %

c. SMA 90,80 %

d. SMK 49,90 %

Program Anggaran

1 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Rp. 368.974.250

Total Anggaran Sasaran 7 Rp. 368.974.250

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

8 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat

1 47 Angka melek huruf 92,51 %

2 48 Jumlah perpustakaan yang dibina 660 Unit

Program Anggaran

1 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Rp. 483.664.250

2 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Rp. 26.156.000

3 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi Rp. 63.664.000

(27)

Halaman 10

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

9 Meningkatnya produktivitas komoditi pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan masyarakat dalam mendorong ketahanan pangan daerah.

1 51 Pertumbuhan PDRB 8 %

2 52 PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) 10.897.610,41 Juta Rp.

3 53 PDRB perkapita 24.350.975,04 Rp.

4 54 Rata-rata pendapatan perkapita masyarakat petani 10,3520 Juta Rp.

5 55 Konstribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan

terhadap PDRB 39.839 %

6 56 PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan atas

dasar harga berlaku (ADHB). 4.789.548,15 Juta Rp.

7 57 PDRB sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan atas

dasar harga konstan (ADHK). 3.288.833,90 Juta Rp.

8 58 Cakupan pembinaan kelompok tani 0,12 %

9 59 Jumlah tempat pengolahan padi yang menggunakan

teknologi 15 Unit

10 60 Pertumbuhan populasi ternak

a. Sapi potong 74.919 Ekor

b. Kerbau 1.618 Ekor

c. Kuda 28.125 Ekor

d. Kambing 35.255 Ekor

e. Ayam Buras 791.347 Ekor

f. Ayam ras pedaging 2.468.400 Ekor

g. Ayam ras petelur 312.085 Ekor

h. Itik 22.029 Ekor

11 61 Jarak rekonstruksi tata batas Tahura. 10 Km

12 62 Luas areal komoditi perkebunan 38.787,5 Ha

(28)

Halaman 11

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

14 64 Jumlah lumbung pangan yang dibangun 20 Unit

15 65 Jumlah cadangan pangan pemerintah daerah 60 Ton

16 66 Jumlah cadangan pangan masyarakat 50 Ton

17 67 Pembinaan kelompok wanita tani 66 Klp

18 68 Jumlah Badan Usaha Milik Desa(BUMDES) yang

dibentuk 80 Unit

19 69 Cakupan pembinaan kelompok nelayan 65,62 %

20 70 Jumlah produksi perikanan 172.622 Ton

Program Anggaran

1 Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem Produksi Rp. 61.667.000

2 Program Peningkatan kemampuan teknologi industri Rp. 107.616.000

3 Program penataan struktur industri Rp. 38.230.000

4 Program peningkatan efesiensi perdagangan dalam negeri Rp. 136.871.000

5 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial Rp. 136.134.000

6 Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah Rp. 21.020.000

7 Program pembangunan/pengembangan perekonomian daerah Rp. 119.729.100

8 Program perencanaan pembangunan ekonomi Rp. 236.018.500

9 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Rp. 205.760.000

10 Program peningkatan kesejahteran petani Rp. 149.586.550

11 Program peningkatan nilai tambah, daya saing, mutu, pemasaran hasil dan investasi pertanian Rp. 39.742.000

12 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Rp. 365.430.400

13 Program peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan berkelanjutan Rp. 35.640.950

14 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Rp. 59.482.000

(29)

Halaman 12

16 Program peningkatan kualitas bahan baku industri tembakau Rp. 172.839.800

17 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Rp. 8.917.794.400

18 Program pencegahan dan penangulangan penyakit ternak Rp. 478.786.500

19 Program peningkatan poduksi hasil peternakan Rp. 2.721.755.700

20 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Rp. 31.877.000

21 Program peningkatan produksi peternakan Rp. 26.000.000

22 Program rehabilitasi Hutan dan Lahan Rp. 292.000.950

23 Program perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan Rp. 235.166.550

24 Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam Rp. 304.324.750

25 Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya pangan Rp. 333.912.400

26 Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup Rp. 367.825.100

27 Program pengembangan, penyediaan sumberdaya pangan dan penanganan kerawanan pangan Rp. 188.361.800

28 Program Peningkatan Mutu Perencanaan Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Lingkup Ketahanan

Pangan Rp. 82.376.000

29 Program Layanan Informasi dan Kehumasan Rp. 8.000.000

30 Program pembinaan pengembangan pembinaan dan penguatan lembaga distribusi pangan dan

cadangan pangan Rp. 933.236.000

31 Program pembinaan pendampingan konsumsi pangan, promosi penganekaragaman dan

pengembangan pangan Rp. 422.750.900

32 Program pembinaan, pendampingan dan penguatan kelembagaan kemanan pangan, pengawasan

keamanan Rp. 174.860.000

33 Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan Rp. 475.892.600

34 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaaan Rp. 275.239.000

35 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Rp. 260.895.000

36 Program pengembangan perikanan tangkap Rp. 3.630.606.250

37 Program pengembangan budidaya perikanan Rp. 3.141.282.825

38 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar Rp. 168.549.000

(30)

Halaman 13

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

10 Berkembangnya potensi dan daya tarik wisata.

1 69 Jumlah obyek wisata yang dikelola dan dikembangkan 10 Buah

2 70 Jumlah kunjungan wisatawan 220.000 Orang

Program Anggaran

1 Program pengembangan destinasi pariwisata Rp. 6.824.229.100

2 Program pengembangan kemitraan Rp. 478.359.400

3 Program pengembangan pemasaran pariwisata Rp. 633.254.300

Total Anggaran Sasaran 10 Rp. 7.935.842.800

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

11 Menurunnya angka kemiskinan masyarakat.

1 71 Jumlah penduduk miskin 27.085 Orang

2 72 Jumlah kelompok usaha masyarakat yang dibina 380 Klp

Program Anggaran

1 Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyadang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya Rp. 1.294.388.000

2 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Rp. 76.283.000

3 Program perencanaan pembangunan ekonomi Rp. 144.765.250

4 Program perencanaan pembangunan sosial budaya Rp. 371.453.000

5 Program pengembangan usaha dan kelembagaan Rp. 227.711.500

(31)

Halaman 14

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

12 Menurunnya tingkat pengangguran daerah.

1 73 Angka partisipasi angkatan kerja 95 %

2 74 Angka pengangguran terbuka 1,17 %

3 75 Angka sengketa pengusaha- pekerja per tahun 2 Kasus

Program Anggaran

1 Program Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Rp. 232.184.200

2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 176.583.250

3 Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Rp. 74.784.750

Total Anggaran Sasaran 12 Rp. 483.552.200

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

13 Meningkatnya kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat.

1 76 Persentase koperasi berprestasi 2,82 %

Program Anggaran

1 Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Rp. 316.596.750

(32)

Halaman 15

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

14 Meningkatnya daya saing dan

produktivitas UMKM. 1 77 Jumlah UMKM aktif non BPR/LKM 11.000 Unit

Program Anggaran

1 Program Penciptaan iklim usaha kcil menengah dan kondusif Rp. 156.171.000

2 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM Rp. 206.315.500

3 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Kecil Mikro Kecil Menengah Rp. 74.513.500

4 Program Pengembangan Indutri Kecil dan Menengah Rp. 302.802.000

Total Anggaran Sasaran 14 Rp. 739.802.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

15 Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan yang profesional.

1 78 Jumlah perizinan yang diterbitkan tepat waktu 1.095 Buah

2 79 Jumlah produk hukum daerah terkait perizinan 2 Buah

3 80 Sistem Informasi Pelayanan Perizinan 1 Apl

Program Anggaran

1 Program peningkatan pelayanan perizinan Rp. 943.894.900

2 Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Rp. 20.112.500

(33)

Halaman 16

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

16 Meningkatkan pertumbuhan investasi PMA dan PMDN

1 81 Jumlah nilai investasi:

a. PMDN 50 Milyar Rp.

b. PMA 2 Juta Rp.

Program Anggaran

1 Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi Rp. 155.783.000

2 Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Rp. 135.081.500

Total Anggaran Sasaran 16 Rp. 290.864.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

17 Meningkatnya daya saing dan

pengembangan kewirausahaan. 1 82 Jumlah usahawan yang dibina 424 Orang

Program Anggaran

1 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM Rp. 43.948.000

2 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Rp. 67.795.000

3 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Rp. 32.805.000

(34)

Halaman 17

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

18 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan

1 83 Jumlah organisasi pemuda 44 Unit

2 84 Jumlah prestasi karya ilmiah remaja 3 Kali

3 85 Jumlah organisasi olahraga 27 Unit

4 86 Jumlah prestasi olahraga yang dicapai 13 Kali

Program Anggaran

1 Program pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda Rp. 19.295.500

2 Program peningkatan peran serta kepemudaan Rp. 885.081.500

3 Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba Rp. 35.385.000

4 Program pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga Rp. 52.582.000

5 Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga Rp. 813.513.000

6 Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga Rp. 777.000.000

Total Anggaran Sasaran 18 Rp. 2.582.857.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

19 Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia aparatur pemerintah daerah dan

pemerintah desa.

1 87 Jumlah aparatur pemerintah daerah yang menyelesaikan

jenjang pendidikan formal S1, S2, dan S3. 31 Orang

2 88 Jumlah aparatur pemerintah daerah yang mengikuti

pendidikan dan pelatihan. 563 Orang

3 89 Jumlah aparatur pemerintah desa yang mengikuti

pendidikan dan pelatihan. 204 Orang

4 90 Jumlah aparatur yang memperoleh penghargaan 250 Orang

5 91 Jumlah aparatur yang mendapatkan penjatuhan hukuman

(35)

Halaman 18

Program Anggaran

1 Program pembinaan dan pengembangan aparatur Rp. 1.919.504.500

2 Program koordinasi, pengembagan sumber daya kehumasan, dan keprotokoleran Rp. 171.649.000

3 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Rp. 26.251.000

4 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Rp. 122.730.000

5 Program pendidikan Kedinasan Rp. 69.586.000

6 Program pengembangan sumberdaya aparatur Rp. 902.147.000

7 Program Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan SDA Rp. 283.519.000

8 Program Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan SDM Rp. 226.077.000

9 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Rp. 167.500.000

Total Anggaran Sasaran 19 Rp. 3.888.963.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

20 Meningkatnya efektivitas

kelembagaan pemerintah 1 92 Jumlah produk hukum yang terkait dengan kelembagaan 3 Buah

Program Anggaran

1 Program penataan daerah otonomi baru Rp. 221.600.000

Total Anggaran Sasaran 20 Rp. 221.600.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

21 Meningkatnya kualitas

(36)

Halaman 19

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

daerah

2 94 Kategori penilaian SAKIP dari Kementerian PAN dan RB CC

3 95 Persentase tingkat keterisian data dalam sistem informasi

pembangunan daerah 58 %

Program Anggaran

1 Program perencanaan pembangunan daerah Rp. 1.134.248.750

2 Program pengembangan data/ informasi Rp. 175.918.000

3 Program pengembangan data/ informasi/ statistik daerah Rp. 38.750.000

4 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan Rp. 28.090.000

Total Anggaran Sasaran 21 Rp. 1.377.006.750

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

22 Meningkatnya kualitas pelayanan publik dan

pengelolaan keuangan daerah yang transparan.

1 96 Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) WTP Opini

2 97 Persentase pertumbuhan jumlah pendapatan daerah 10 %

3 98 Dokumen APBD 2 Dok.

Program Anggaran

1 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan apartur pengawasan Rp. 133.027.500

2 Program perencanaan pembangunan daerah Rp. 134.112.800

3 Program Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah Rp. 1.098.632.450

(37)

Halaman 20

5 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan aset daerah Rp. 576.069.750

6 Program perencanaan sosial budaya Rp. 218.101.500

7 Program peningkatan dan pengembangan dan pengelolaan pendapatan daerah Rp. 4.521.931.540

8 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota Rp. 281.685.000

9 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangaan desa Rp. 83.002.000

Total Anggaran Sasaran 22 Rp. 11.843.998.756

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

23 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan.

1 99 Cakupan penerbitan kartu keluarga (KK) 95 %

2 100 Cakupan penerbitan KTP-el 50 %

3 101 Jumlah kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 200 %

4 102 Cakupan penerbitan akta kematian. 0,25 %

Program Anggaran

1 Program penataan administrasi kependudukan Rp. 1.952.756.000

Total Anggaran Sasaran 23 Rp. 1.952.756.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

24 Terwujudnya penegakan hukum, kepastian hukum, dan budaya hukum dalam rangka supremasi hukum.

1 103 Jumlah produk hukum daerah yang dihasilkan 650 Buah

2 104 Persentase tindak lanjut temuan 100 %

3 105 Indeks Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) instansi Pemerintah Kabupaten Bulukumba

(38)

Halaman 21

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

4 106 Penyelesaian sengketa tanah aset pemerintah daerah 5 Kasus

5 107 Tingkat maturitas SPIP Level 3 1 Level

6 108 Tingkat kapabilitas Aparat Pengawasan 2 Level

Program Anggaran

1 Program penataan peraturan perundang-undangan Rp. 853.091.650

2 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Rp. 4.717.359.050

3 Program penataan peraturan perundang-undangan Rp. 5.576.146.450

4 Program manajemen pelayanan pendidikan Rp. 75.000.000

5 Program Perencanaan tata ruang Rp. 852.788.000

6 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan aset daerah Rp. 110.492.250

7 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Rp. 2.813.821.500

8 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Rp. 99.063.000

9 Program penataan daerah otonomi baru Rp. 74.447.600

10 Program pembinaan dan pengembangan aparatur Rp. 534.975.500

11 Program pemberdayaan jasa konstruksi Rp. 707.450.400

12 Program pembinaan kecamatan Rp. 79.944.200

13 Program penyelesian konflik-konflik pertanahan Rp. 119.720.000

14 Program penataan penguasaan, pemilikan, pengunaan dan pemanfaatan tanah Rp. 6.246.260.000

15 Program pembangunan sistem pendaftaran tanah Rp. 102.353.750

(39)

Halaman 22

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

25 Meningkatnya kualitas pengarusutamaan gender, perlindungan perempuan dan anak, dan kesejahteraan sosial.

1 109 Persentase cakupan pasangan usia subur menjadi

peserta KB aktif. 13,5 %

2 110 Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi 65 Set

3 111 Cakupan korban kekerasan yang mendapatkan

penanganan pengaduan oleh petugas terlatih didalam Unit Pelayanan terpadu.

190 Kasus

4 112 Jumlah sarana sosial yang direhabilitasi 19 Buah

5 113 Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) yang memperoleh bantuan sosial 6,20 %

Program Anggaran

1 Program Kesehatan reproduksi remaja (KRR) Rp. 95.000.000

2 Program Keluarga Berencana Rp. 2.198.222.800

3 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri Rp. 159.485.000

4 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga Rp. 44.843.900

5 Program kelembagaan dan jaringan KB Rp. 51.156.000

6 Program pelayanan kontrasepsi Rp. 50.000.000

7 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Rp. 285.825.500

8 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Rp. 175.000.000

9 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Rp. 215.599.400

10 Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan Rp. 148.138.200

11 Program Peningkatan peran perempuan di perdesaan Rp. 300.720.000

12 Program pembinaan panti asuhan/panti jompo Rp. 45.368.000

13 Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial Rp. 364.728.250

(40)

Halaman 23

15 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma Rp. 70.416.000

16 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, psk, narkoba dan penyakit

sosial lainnya) Rp. 37.869.500

17 Program Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial Rp. 705.066.700

Total Anggaran Sasaran 25 Rp. 5.055.741.750

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

26 Meningkatnya kerjasama antar daerah, masyarakat, dan dunia usaha.

1 114 Jumlah kerjasama antar daerah 4 Buah

Program Anggaran

1 Program Kerjasama pembangunan Rp. 39.931.500

2 Program penataan daerah otonomi baru Rp. 47.546.650

Total Anggaran Sasaran 26 Rp. 87.478.150

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

27 Terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan ruang secara optimal.

1 115 Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 18,52 %

2 116 Rasio Ruang Terbuka Hijau persatuan luas wilayah

perkotaan 11,25 %

Program Anggaran

1 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Rp. 2.175.290.325

(41)

Halaman 24

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

28 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup daerah.

1 117 Persentase Penanganan Sampah 85,81 %

2 118 Persentase informasi kerusakan tanah untuk produksi

biomassa baik potensi rusak IV, III, II, dan I 60 %

3 119 Persentase jumlah sumber air yang dipantau

kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya, dan diinformasikan status mutu airnya

95 %

Program Anggaran

1 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Rp. 6.781.563.200

2 Program peningkatan pengembangan bidang lingkungan hidup Rp. 2.546.831.025

3 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rp. 1.111.024.400

4 Program peningkatan pengendalian polusi Rp. 79.505.000

Total Anggaran Sasaran 28 Rp. 10.518.923.625

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

29 Meningkatnya infrastruktur dan kesiapsiagaan bencana.

1 120 Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan tanggap

darurat bencana 7 Orang

2 121 Presentase korban bencana yang menerima bantuan

sosial selama masa tanggap darurat 100 %

3 122 Tingkat waktu tanggap (response time rate) layanan

(42)

Halaman 25

Program Anggaran

1 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Rp. 3.383.091.300

2 Program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Rp. 75.767.900

3 Program kedaruratan dan logistik dan penangulanagan bencana Rp. 331.697.000

4 Program Pencegahan dan kesiapsiagaan penangulanagan bencana daerah Rp. 74.297.450

Total Anggaran Sasaran 29 Rp. 3.864.853.650

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

30 Memajukan seni dan budaya serta memelihara dan melindungi situs sejarah maupun benda-benda kepurbakalaan.

1 123 Jumlah cagar budaya yang dilestarikan 21 Buah

2 124 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya 3 Kali

Program Anggaran

1 Program pengelolaan kekayaan budaya Rp. 125.067.500

2 Program pengelolaan keragaman budaya Rp. 247.686.000

Total Anggaran Sasaran 30 Rp. 372.753.500

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

31 Meningkatnya kualitas kehidupan

(43)

Halaman 26

Program Anggaran

1 Program pendidikan politik masyarakat Rp. 163.842.900

2 Program pengembangan wawasan kebangsaan Rp. 93.295.500

3 Program dukungan kelancaran penyelengraan pemilu Rp. 15.300.000

4 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan Rp. 27.521.500

Total Anggaran Sasaran 31 Rp. 299.959.900

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

32 Terciptanya ketertiban dan

ketenteraman dalam masyarakat. 1 126 Jumlah peraturan daerah/ peraturan bupati yang diawasi dan dipantau 13 Buah

Program Anggaran

1 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Rp. 3.473.139.500

2 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Rp. 43.080.100

3 Program pemiliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Rp. 334.680.000

Total Anggaran Sasaran 32 Rp. 3.850.899.600

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3

33 Meningkatnya pelayanan

kehidupan beragama 1 127 Jumlah pemuka agama/ lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan/fasilitas. 484 Org

2 128 Jumlah sarana dan prasarana ibadah yang mendapatkan

(44)

Halaman 27

Program Anggaran

1 Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama dan kesra Rp. 1.785.440.000

Total Anggaran Sasaran 33 Rp. 1.785.440.000

Bulukumba, Januari 2017

BUPATI BULUKUMBA,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan tidak langsung antara persepsi kerentanan dengan kejadian MDR TB melalui variabel kepatuhan pasien dalam minum

Yang dimaksud “dapat dibantu oleh atau dapat berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki kompetensi pada bidang yang diperlukan” adalah memberikan bantuan

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada tim sepakbola Putera TANTA FC Tanjung, ternyata seorang manajer atau pelatih masih merasa kesulitan dalam menentukan

Apabila suatu masukan (input) Gerbang NAND dan NOR tersebut akan bekerja sebagai gerbang NOT atau inverter, seperti terlihat pada Gambar 5-9 dengan menggunakan persamaan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah berkenan memberikan segala berkat dan kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Manfaat produk asuransi secara umum meliputi penerimaan ganti rugi oleh sebab- sebab kerugian yang dijamin dalam polis dan peningkatan nilai tunai hasil investasi dari

Hasil penelitian ini memaparkan praktek jual beli bahan bakar minyak (BBM) pada SPBU 14.283.681 Pangkalan Kerinci, yaitu sebagaimana jual beli pada umumnya

Kebijakan publik merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang