• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desa Wisata di Kawasan Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) 7. Kes,bat, ang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desa Wisata di Kawasan Rawapening - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) 7. Kes,bat, ang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya mengenai perencanaan dan perancangan Desa Wisata di Kawasan Rawapening, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Desa Wisata mempunyai prospek yang cerah sebagai salah satu sumber devisa daerah b. Kabupaten Semarang terletak di posisi goestrategis karena berada di jalur lintas ekonomi

pulau jawa dan koridor pembangunan Jawa Tengah. Hal ini akan mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Rawapening

c. Kawasan Rawapening mempunyai potensi alam, budaya, sejarah dan lain-lain yang belum dikembangkan secara maksimal

d. Rawapening merupakan kawasan konservasi yang kondisinya memprihatinkan dan tidak ada kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga dan melestarikan danau Rawapening itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitas wisata yang berfungsi untuk rekreasi dan edukasi yang berbasis konservasi.

e. Studi banding desa wisata di Kawasan Rawapening, diantaranya adalah Setu Babakan dan Kampung Naga.

4.2 Batasan

Di dalam perencanaan Desa Wisata di Kawasan Rawapening, terdapat hal-hal dan faktor lainnya yang menjadi di luar kemampuan dan wewenang dari perencanaan, oleh karena itu pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah di batasi dalam koridor yang relevan.

a. Perencanaan Desa Wisata di Kawasan Rawapening dibangun dengan prediksi sampai 10 tahun ke depan yaitu pada tahun 2024.

b. Perencanaan dan perancangan hanya di tekankan pada aspek-aspek arsitektural saja. Faktor lainnya seperti investasi, pembiayaan, dan perawatan bangunan bukan menjadi bagian lingkup pembahasan.

c. Dampak sosial yang berkaitan dengan pembangunan tidak termasuk dalam lingkup pembahasaan.

d. Perencanaan Desa Wisata di Kawasan Rawapeninghanya dibatasi pada kegiatan wisata yang ada di dalam kawasan desa saja.

e. Permasalahan yang mengenai kondisi tapak, struktur tanah, daya dukung tanah tidak dibahas secara mendetail lebih dalam.

4.3 Anggapan

Anggapan dalam proses perencanaan dan perancangan Desa Wisata di Kawasan Rawapeningdiasumsikan sebagai berikut:

a. Dalam kurun waktu 10 tahun sampai tahun 2024 dianggap tidak terjadi perubahan yang drastis pada kondisi lokasi yang ada.

b. Tapak terpilih dianggap telah memenuhi persyaratan dan siap digunakan dengan batas-batas yang ada. Dalam penyediaan pembebasan tanah dianggap tidak terdapat masalah. c. Tapak dalam kondisi siap diolah/dibangun, bangunan yang telah ada di site bila

(2)

40 d. Peralatan, teknologi, dana, dalam pembangunan Desa Wisata di Kawasan

Rawapeningdianggap telah memadai sehingga dapat dilaksanakan pembangunan.

e. Jaringan utilitas utilitas seperti air bersih, listrik, telepon, dan sanitasi dapat difungsikan sepenuhnya dan tersedia.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika memasuki gerbang desa wisata Sembungan langsung disambut dengan kesenian rodad dan kesenian lainnya, terdapat pula homestay, home industri carica, pengelolaan desa wisata,

Ruang lingkup perencanaan dan perancangan penataan desa wisata Sembungan Dieng adalah mengembangkan objek wisata Dieng melalui penataan Desa Wisata Sembungan dengan tetap

perancangan Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo sesuai referensi

Mendapakan landasan konseptual perencanaan dan perancangan sebuah bangunan Desa Wisata dengan Konsep Agrowisata sebagai tempat wisata yang bertemakan alam dengan

Berdasar pada uraian di atas, maka dibutuhkan perencanaan Kawasan Wisata Rawa Jombor yang menonjolkan potensi air sebagai unsure dominan yang menuntut keselarasan antara

Diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Tanjung Papuma Jember sebagai wadah berekreasi yang menggabungkan wisata alam pantai dan hutan

Desa Wisata Limbasari merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Purbalingga yang memiliki beragam potensi wisata baik potensi wisata alam dan budaya yang

dapat ditempuh dalam perencanaan kawasan desa wisata adalah antara lain: 1 kawasan desa wisata harus berdasarkan prinsip pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan pembangunan