• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA ARTERI KAROTIS INTERNA PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

69

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Rerata IMT a. karotis interna dalam batas normal/ ≤0,9 mm, yaitu sebesar 0,86 mm, 25 orang (40,3%) dengan penebalan pada IMT.

2. Mengacu rekomendasi WHO: rerata asupan lemak total dan kolesterol subjek sudah sesuai, asupan PUFA kurang dan SFA lebih; serta mengacu

UK DRVs: rerata asupan MUFA sesuai rekomendasi.

3. Asupan lemak total berhubungan bermakna dengan IMT a. karotis interna, sedangkan MUFA, PUFA, serta kolesterol tidak berhubungan. 4. Pada analisis karakteristik/ faktor lain, usia dan jarak waktu dari onset

stroke berhubungan dengan IMT a. karotis interna.

5. Secara bersama-sama, asupan lemak total, usia dan jarak waktu dari onset stroke berhubungan bermakna dengan IMT a. karotis interna

5.2. Saran

1. Penelitian lebih lanjut terhadap asupan lemak dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan IMT a. karotis interna, termasuk yang belum tercakup dalam penelitian ini dengan desain kohort, jumlah sampel lebih banyak, dan berbagai karakteristik.

(2)

70

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan positif kuat antara kadar apolipoprotein B tinggi (>105 mg/dl) dan aterosklerosis arteri karotis interna (yang diukur dari

Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, dengan menganalisis aterosklerosis menggunakan USG Karotis Duplex, kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah 2

Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan positif kuat antara kadar apolipoprotein B tinggi (>105 mg/dl) dan aterosklerosis arteri karotis interna (yang diukur dari

Pada pasien yang memenuhi kriteria, dan setuju mengikuti penelitian: dilakukan anamnesis untuk melengkapi kuesioner yang ada, kemudian diberikan pengantar,

17,18,58,59 Obesitas pada 23 subjek (37,1%), dan 10 subjek (16,1%) dengan obesitas mengalami penebalan pada IMT, tetapi tidak didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara

Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, dengan menganalisis aterosklerosis menggunakan USG Karotis Duplex, kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah 2

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan berkah dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ Hubungan kadar