• Tidak ada hasil yang ditemukan

10. JUKNIS BANTUAN UJI KOMPETENSI GTK PAUD DAN DIKMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "10. JUKNIS BANTUAN UJI KOMPETENSI GTK PAUD DAN DIKMAS"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN UJI KOMPETENSI

(2)

KATA PENGANTAR

Salah satu tugas dan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas) adalah melaksanakan evaluasi kompetensi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas akan bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk melaksanakan Uji Kompetensi Guru KB/TPA/SPS, Instruktur Kursus, dan Pengelola Kursus melalui pemberian Bantuan Uji Kompetensi.

Penyaluran bantuan dana uji kompetensi dibayarkan melalui Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, yang dananya dialokasikan dalam DIPA tahun anggaran 2016.

Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, seluruh jajaran lembaga sertifikasi kompetensi yang dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui Pemerintah yaitu HIMPAUDI, HISPPI, HIPKI (LSK PAUD dan LSK Kursus), Panitia Uji Kompetensi pada TUK di daerah, dan para pemangku kepentingan dalam penyaluran bantuan dana uji kompetensi.

Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini.

Jakarta, Februari 2016

Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Dasar Hukum ...2

C. Tujuan ...3

D. Pengertian ...4

E. Ruang Lingkup ...4

BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM A. Bentuk Program ...6

B. Sasaran Program ...6

C. Persyaratan/Kriteria Penyelenggara ...6

D. Besar Dana Bantuan...7

E. Penggunaan Dana Bantuan...7

E. Hak, Kewajiban, dan Sanksi...7

BAB III PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL A. Penyusunan Pengajuan Proposal...9

B. Mekanisme Pengajuan Proposal ...9

C. Waktu Pengajuan Proposal ...10

BAB IV PENILAIAN DAN PENETAPAN PENERIMA DANA BANTUAN A. Tim Penilai...11

B. Mekanisme Penilaian Proposal ...11

(4)

BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU PROGRAM

A. Indikator Keberhasilan...13

B. Pengendalian Mutu (Pemantauan dan Evaluasi) ...13

C. Pelaporan...13

BAB VI PENUTUP ...15

LAMPIRANLAMPIRAN : Akad Kerjasama...16

Pernyataan Penerimaan Dana ...22

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ...23

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ...24

Format Rincian Penggunaan Dana Bantuan Uji Kompetensi...25

Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Kegiatan dan Penyampaian Laporan...26

Format Biodata Peserta ...27

Format Rekap Biodata Peserta...28

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun

2015-2019 adalah penguatan peran guru dan tenaga kependidikan dalam ekosistem pendidikan.

Penguatan peran guru dalam hal ini tidak hanya terbatas pada mutu, kompetensi, dan

profesionalisme namun juga kualitas sikap mereka dalam hal kepribadian, kesolehan dan

moral sosial. Peningkatan mutu, kompetensi, dan profesionalisme guru masih harus

ditingkatkan karena hingga saat ini tidak terdapat hubungan linier antara peningkatan

kualifikasi dan sertifikasi profesi pendidik terhadap hasil belajar siswa. Salah satu

penyebabnya adalah belum diterapkannya sistem Uji Kompetensi Guru sebagai bagian dari

proses penilaian hasil belajar siswa dan belum dilaksanakannya penilaian kinerja guru yang

shahih, andal, transparan, dan berkesinambungan. Di sisi lain, uji kompetensi juga perlu

diterapkan bagi tenaga kependidikan karena keberhasilan proses pembelajaran pada satuan

pendidikan juga merupakan peran tenaga kependidikan. Untuk itu, tenaga kependidikan juga

dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi minimum yang terdapat dalam standar yang

telah ditetapkan.

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

13, menegaskan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan

informal. Dengan demikian, uji kompetensi juga perlu diterapkan bagi guru dan tenaga

kependidikan pada satuan pendidikan nonformal. Guru pada jalur pendidikan nonformal

yang telah mengikuti Uji Kompetensi Guru adalah adalah Guru TK, Pamong Belajar, Guru

KB/TPA/SPS, dan Instruktur Kursus dan baru secara rutin dilaksanakan mulai tahun 2015.

Sedangkan tenaga kependidikan pada jalur pendidikan nonformal yang telah mengikuti Uji

Kompetensi adalah pengelola kursus dan telah dilaksanakan sejak tahun 2014.

Uji Kompetensi bagi Guru TK, Pamong Belajar, Guru KB/TPA/SPS, dan Instruktur

Kursus merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

(6)

pada kompetensi kepribadian, manajerial, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi

sosial. Selanjutnya, hasil uji kompetensi akan digunakan sebagai bahan pertimbangan

kebijakan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan profesi guru serta

pemberian penghargaan dan apresiasi guru.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan

kebudayaan Nomor 11 tahun 2015, Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga kependidikan

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat melalui Subdirektorat Perencanaan

Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi yang mempunyai tugas evaluasi

kompetensi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat akan bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)

melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk melaksanakan Uji Kompetensi Guru

KB/TPA/SPS, Instruktur Kursus, dan Pengelola Kursus melalui pemberian Bantuan Uji

Kompetensi. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan terjalin sinergi antara pusat, LSK

Pendidik PAUD, LSK Instruktur Kursus, LSK Pengelola Kursus, dan TUK di daerah. Selain

itu, upaya perluasan akses kerjasama dan pemberdayaan peran serta TUK dalam upaya

peningkatan mutu Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD Dikmas melalui uji kompetensi

dapat tercapai.

Guna menyamakan persepsi dan memberikan jaminan kualitas yang sama terhadap

penyelenggaraan uji kompetensi serta agar pemberian dana bantuan dapat dilakukan sesuai

dengan kebijakan yang ditetapkan, maka perlu diterbitkan petunjuk teknis (juknis)

pemberian Bantuan Uji Kompetensi.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

(7)

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar

Pengelola Kursus;

10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 90 Tahun 2014 tentang

Standar Kualifikasi dan Kompetensi Instruktur pada Kursus dan Pelatihan;

13. Pedoman Uji Kompetensi Guru 2015;

14. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/u/2004 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2012 tentang Uji

Kompetensi Guru;

17. DIPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan No: SP DIPA –

023.16.1.361152/2016.

C. Tujuan

1. Umum

Memberikan petunjuk teknis bagi seluruh jajaran lembaga sertifikasi kompetensi

(8)

Panitia Uji Kompetensi pada Tempat Uji Kompetensi di daerah dalam

menyelenggarakan uji kompetensi.

2. Khusus

Secara khusus juknis ini bertujuan agar :

a. Memberikan acuan teknis pemanfaatan dana bantuan uji kompetensi bagi lembaga

sertifikasi kompetensi melalui TUK;

b. Organisasi profesi bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat

berperan serta dalam mengawasi pelaksanaan uji kompetensi;

c. Panitia uji kompetensi dapat menyelenggarakan uji kompetensi sesuai dengan

aturan yang telah ditetapkan;

d. Petugas Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas dapat menata,

mem-fasilitasi dan mengembangkan pelaksanaan uji kompetensi Guru KB/TPA/SPS,

Instruktur Kursus, dan Pengelola Kursus.

D. Pengertian

1. Guru KB/TPA/SPS adalah tenaga pendidik yang berasal dari masyarakat yang

bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses

pembelajaran pada lembaga PAUD;

2. Instruktur Kursus dan Pelatihan adalah tenaga pendidik yang berasal dari

masyarakat yang bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

proses pembelajaran pada lembaga kursus dan pelatihan;

3. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus

dimiliki, dikuasai dan dipraktekkan;

4. Uji Kompetensi adalah proses penilaian yang dilakukan oleh penguji kompetensi

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada suatu jenis standar kompetensi

tertentu;

5. Tempat Uji Kompetensi adalah tempat pelaksanaan uji kompetensi.

6. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah lembaga sertifikasi kompetensi pendidik

kursus dan pelatihan pendidikan nonformal (LSK PKP PNF) yang berwenang

(9)

E. Ruang Lingkup

Juknis ini terdiri dari beberapa bagian yakni, Bab I : Pendahuluan yang menguraikan

mengenai latar belakang dilaksanakannya uji kompetensi, dasar hukum, tujuan,

pengertian, dan ruang lingkup isi juknis. Bab II menjelaskan mengenai penyelenggaraan

uji kompetensi yang menguraikan tentang bentuk program, sasaran program,

persyaratan/kriteria penyelenggara, besar dana bantuan, penggunaan dana bantuan, dan

hak, kewajiban, serta sanksi. Bab III menguraikan mengenai penyusunan dan pengajuan

proposal baik ketentuan, mekanisme, dan waktu pengajuan proposal. Bab IV

menguraikan tentang penilaian dan penetapan penerima dana bantuan antara lain tim

penilai, mekanisme penilaian proposal, penetapan penerima bantuan, dan penyaluran

dana bantuan, sedangkan Bab V membahas tentang indikator keberhasilan, pengendalian

(10)

BAB II

RUANG LINGKUP PROGRAM

A. Bentuk Program

Bentuk progam berupa Pemberian bantuan dana kegiatan Uji Kompetensi bagi GTK

PAUD dan DIKMAS yang dilaksanakan oleh Tempat Uji Kompetensi (TUK) GTK

PAUD dan DIKMAS.

B. Sasaran Program

Sasaran penerima bantuan penyelenggaraan Uji Kompetensi adalah lembaga TUK

sebanyak 68 paket @ 200 orang. Jumlah sasaran Uji Kompetensi sebanyak 13.600 orang.

C. Persyaratan/Kriteria Penyelenggara

Penyelenggara uji kompetensi adalah Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan

oleh LSK Pusat.

Peran Lembaga Sertifikasi Kompetensi

1. Melakukan seleksi pada TUK dan mengusulkannya kepada Direktorat Pembinaan

GTK PAUD dan Dikmas untuk ditetapkan;

2. Melakukan koordinasi dengan TUK dalam penyelenggaraan uji kompetensi;

3. Menyediakan penguji/master penguji;

4. Menerbitkan sertifikat kompetensi bagi peserta yang lulus uji kompetensi.

Peran Tempat Uji Kompetensi

1. Melakukan rekrutmen peserta uji kompetensi;

2. Mempersiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan uji kompetensi;

(11)

Tempat uji Kompetensi harus memenuhi syarat sebagai berikut.

a. Mampu melaksanakan uji kompetensi

b. Memiliki lokasi Tempat Uji Kompetensi yang memadai untuk penyelenggaraan uji

kompetensi, antara lain :

- Ruang ujian teori yang mampu menampung seluruh peserta ujian

- Ruang ujian praktek dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

c. Memiliki surat rekomendasi penyelenggaraan uji kompetensi dari LSK

d. Mengajukan proposal dana bantuan uji kompetensi ke Dit. Pembinaan GTK PAUD

dan Dikmas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

e. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang ditandatangani oleh

pimpinan yang bersangkutan

f. Memiliki Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga

g. Memiliki struktur organisasi dan kepengurusan yang jelas

D. Besar Dana Bantuan

Besarnya dana bantuan untuk setiap lembaga penyelenggara uji kompetensi sebesar

Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dengan sasaran peserta uji kompetensi

sebanyak 200 orang.

E. Penggunaan Dana Bantuan

Dana bantuan digunakan sepenuhnya untuk penyelenggaraan uji kompetensi bagi GTK

PAUD dan Dikmas.

F. Hak, Kewajiban, dan Sanksi

1. Hak Penerima

a. Mendapatkan dana bantuan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam

Akad Kerjasama;

b. Menggunakan dan mengelola dana bantuan untuk penyelenggaraan uji

(12)

2. Kewajiban Penerima

a. Menandatangani Akad Kerjasama, SPTJM, SPTJB dan kuitansi penerimaan

dana bantuan serta dokumen lain yang dibutuhkan;

b. Menyelenggarakan uji kompetensi sesuai dengan proposal yang disetujui setelah

dana dicairkan;

c. Melaksanakan semua ketentuan dalam Akad Kerjasama;

d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan penggunaan dana paling

lambat 1 (satu) bulan setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan;

e. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai dengan ketentuan/aturan

yang berlaku.

3. Sanksi Penerima Dana Bantuan

Apabila penerima dana bantuan tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal

yang disetujui dan tidak menyampaikan laporan, dikenakan sanksi bagi lembaga

(13)

BAB III

PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL

A. Penyusunan Pengajuan Proposal

TUK mengajukan proposal tentang rencana penyelenggaraan uji kompetensi. Proposal yang

diajukan antara lain memuat :

1. Sampul depan : memuat judul proposal, nama lembaga dan alamat lengkap lembaga, serta

nama dan nomor HP/telepon penanggungjawab.

2. Dokumen proposal menggunakan kertas berukuran A4 80 gram dengan jenis huruf

ketikan Times New Roman dan ukuran huruf 12 dan spasi 1,5.

3. Surat pernyataan bermeterai Rp. 6.000,- (materai enam ribu rupiah) kesanggupan

melaksanakan uji kompetensi oleh penanggung jawab lembaga penerima dana.

4. Pendahuluan memuat : latar belakang (menjelaskan analisa situasi), dasar, tujuan, dan

hasil yang akan dicapai.

5. Rancangan program penyelenggaraan uji kompetensi memuat antara lain : rancangan

program, strategi penyelenggaraan uji kompetensi, mekanisme penyelenggaraan, Penguji,

Peserta, kisi-kisi uji kompetensi, dan sasaran program.

6. Jadwal kegiatan.

7. Penutup : memuat tentang rencana tindak lanjut dan rekomendasi.

8. Lampiran :

a. Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan uji kompetensi bermeterai Rp.

6.000,-(materai enam ribu rupiah) yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga

penyelenggara dengan menggunakan format terlampir

b. Rekomendasi dari LSK pusat

c. Data pendukung yang terkait seperti : (i) profil lembaga, (ii) akte notaris, (iii) NPWP

atas nama lembaga, (iv) rekening bank masih aktif atas nama lembaga

Sistematika proposal dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pengusul sesuai kebutuhan.

(14)

Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas

u.p. Kasubdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi

Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Gedung D Lantai 13

Jl. Pintu 1 Senayan. Jakarta Pusat 10270

2. Penilaian proposal dilakukan melalui verifikasi kelengkapan dan penilaian dokumen dan

lampiran-lampirannya. Penilaian proposal dilakukan oleh tim penilaian proposal

C. Waktu Pengajuan Proposal

(15)

BAB IV

PENILAIAN DAN PENETAPAN PENERIMA DANA BANTUAN

A. Tim Penilai

Tim penilai dibentuk, ditetapkan, dan bertanggung jawab kepada Direktur Pembinaan GTK

PAUD dan Dikmas.

Tim penilai proposal terdiri atas unsur akademisi, birokrasi, dan praktisi. Struktur tim penilai

minimal terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan anggota.

Tugas Tim Penilai Proposal

1. Menilai proposal berdasarkan juknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan

GTK PAUD dan Dikmas secara jujur, obyektif, profesional, dan transparan.

2. Mempertanggungjawabkan kegiatan penilaian kepada Direktur Pembinaan GTK PAUD

PAUD dan Dikmas.

3. Menuangkan hasil penilaian dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh seluruh

anggota Tim Penilai.

4. Menyampaikan hasil penilaian kepada Direktur Pembinaan GTK PAUD Dikmas.

B. Mekanisme Penilaian Proposal

Proposal yang masuk diseleksi dan yang sesuai dengan program akan dinilai oleh tim

penilai.

Proposal dinilai oleh Tim penilai dengan memperhatikan kriteria yang meliputi aspek:

a. Kelengkapan administrasi proposal;

b. Kejelasan program yang akan dilaksanakan;

c. Kejelasan rencana kegiatan;

d. Kewajaran satuan biaya (unit cost).

Berdasarkan hasil penilaian, tim penilai membuat rekomendasi calon penerima yang

tertuang dalam berita acara penilaian.

(16)

2. PPK membuat Akad Kerjasama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak;

3. Penerima dana bantuan wajib membuat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan

kegiatan.

D. Penyaluran Dana Bantuan

1. Berdasarkan surat penetapan lembaga penerima dana bantuan, Satuan Kerja (Satker)

membuat Surat Permohonan Pembayaran (SPP);

2. Berdasarkan SPP dibuat Surat Perintah Membayar (SPM) oleh pejabat yang berwenang

untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh Kepala Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara;

3. Dana ditransfer melalui KPPN ke rekening lembaga atau dana ditransfer melalui KPPN

(17)

BAB V

INDIKATOR KEBERHASILAN DAN

PENGENDALIAN MUTU PROGRAM

A. Indikator Keberhasilan

Terlaksananya program dan tersalurkannya dana penyelenggaraan uji kompetensi yang

diselenggarakan oleh TUK.

B. Pengendalian Mutu (Pemantauan dan Evaluasi)

1. Pemantauan merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui

perkembangan program dan ketepatan penggunaan dana. Pemantauan juga

dimaksudkan untuk memastikan apakah program dilaksanakan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

2. Evaluasi dilakukan berdasarkan informasi hasil pemantauan untuk mengetahui

efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh

TUK terpilih.

3. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan

Dikmas untuk memastikan bahwa prosedur penyaluran dan pemanfaatan dana sesuai

dengan juknis yang telah ditetapkan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

C. Pelaporan

Lembaga penerima dana bantuan wajib memberikan laporan secara tertulis kepada Direktur

Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas cq. Subdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan

Kualifikasi dan Kompetensi meliputi:

1. Laporan awal, yaitu laporan penerimaan dana bantuan yang disampaikan paling lambat

14 hari kerja terhitung sejak dana masuk ke rekening lembaga, dengan melampirkan foto

copy print out buku rekening.

(18)

a. Pembukuan pengelolaan keuangan/dana bantuan.

b. Tanda bukti pengeluaran anggaran

c. Tanda bukti pembayaran pajak

Laporan dalam bentuk hardcopy dikirim paling lambat 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai

(19)

BAB VI

PENUTUP

Uji Kompetensi memiliki peran penting karena mampu mengukur profesionalisme,

level kompetensi individu, dan peta penguasaan guru atau tenaga kependidikan pada

kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan. Selain itu, dengan adanya uji kompetensi

diharapkan kebijakan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

yaitu dalam pemberian program pembinaan khususnya pengembangan kompetensi secara

berkelanjutan dapat berjalan secara optimal. Dengan demikian, Direktorat Pembinaan GTK

PAUD dan Dikmas, perlu untuk mendorong dan memfasilitasi pelaksanaan uji kompetensi

yang diselenggarakan oleh TUK.

Juknis bantuan uji kompetensi ini disusun untuk memberi acuan kepada seluruh TUK

penerima dana bantuan dalam merancang penyelenggaraan uji kompetensi sehingga uji

kompetensi diharapkan dapat berlangsung dengan efektif, efisien, lancar, dan akuntabel

sesuai tujuan yang diharapkan. Hal-hal yang belum diatur dalam juknis ini dapat disesuaikan

dalam penyelenggaraan uji kompetensi di daerah masing-masing dan terlebih dahulu

(20)

Lampiran 1

PERJANJIAN KERJASAMA

NOMOR: ...

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SUBDIREKTORAT PERENCANAAN KEBUTUHAN, PENINGKATAN KUALIFIKASI

DAN KOMPETENSI

DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DENGAN

KEPALA TUK

...

TENTANG

Bantuan Uji Kompetensi

TAHUN 2016

Pada hari ……. tanggal …. bulan ……..…. tahun dua ribu enam belas, kami yang

bertandatangan di bawah ini:

Nama : Drs. Nasruddin

Jabatan : Kasubdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi

Alamat : Gedung Dikti Lt. 13, Jl. Pintu 1, Senayan–Jakarta 10270

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas sebagai Pejabat Pembuat Komitmen

pada satuan kerja Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia

Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas), Direktorat Jenderal

(21)

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas selaku penanggung jawab penerima

dana bantuan uji kompetensi, selanjutnya dalam perjanjian kerjasama ini disebut sebagai

PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak, yang selanjutnya disebut PARA PIHAK, bersepakat untuk mengadakan

kerjasama dalam penyelenggaraan uji kompetensi, yang diatur sebagaimana pasal-pasal berikut

di bawah ini.

Pasal 1

RUANG LINGKUP

(1) PIHAK PERTAMA menyalurkan dana bantuan uji kompetensi sebesar Rp.

50.000.000,-(Lima puluh juta rupiah) yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan DIKMAS tahun 2016 Nomor SP

DIPA-023.16.1.361151/2016 tanggal 7 Desember 2015 kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III Langsung kenomor rekening bank

atas nama lembaga yang bersangkutan, yaitu:

Nama Bank : ...

No. Rekening : ...

Atas Nama : ...

(2) Jumlah biaya tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajak-pajak dan

biaya lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan kegiatan sebagai

berikut:

(22)

b. Dukungan manajemen yang antara lain untuk perencanaan program, rapat-rapat

persiapan, pelaksanaan, koordinasi, evaluasi, pelaporan, ATK, serta honor penguji, dan

panitia.

(4) Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus sesuai dengan proposal yang

telah disetujui dan diverifikasi Tim Penilai yang dibentuk oleh PIHAK PERTAMA.

(5) PIHAK KEDUA wajib menyampaikan laporan kepada PIHAK PERTAMA tentang

pelaksanaan uji kompetensi sesuai dengan Petunjuk Teknis yang dikeluarkan PIHAK

PERTAMA.

(6) Dalam melaksanakan Pekerjaan PIHAK KEDUA harus berkoordinasi dengan PIHAK

PERTAMA dan Pemerintah Daerah setempat guna menghindari hambatan-hambatan dalam

pelaksanaan kegiatan.

Pasal 2

DANA BANTUAN

Dana bantuan dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan uji kompetensi peserta minimal

50 (lima puluh) orang sesuai dengan proposal yang diajukan.

Pasal 3

KEWAJIBAN PENERIMA DANA

(1) PIHAK KEDUA wajib menggunakan dana bantuan untuk membiayai penyelenggaraan uji

kompetensi.

(2) PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pertanggungjawaban penggunaan dana dan hasil

pelaksanaan kegiatan kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 4

PENGELOLAAN DANA

(23)

(2) PIHAK KEDUA wajib mengadministrasikan, menyusun laporan keuangan, dan

mendokumentasikan setiap pengeluaran dana,dan melampirkan bukti pembayaran/kuitansi

yang sah.

Pasal 5

WAKTU PENYELESAIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

(1) PIHAK KEDUA harus mulai melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah disepakati

dengan PIHAK PERTAMA dan dilaksanakan sesuai rencana yang termaktub dalam

proposal yang diajukan.

(2) PIHAK KEDUA harus mempertanggungjawabkan pemanfaatan dana sebagaimana

dimaksud Pasal 1 ayat (1) dalam bentuk laporan tertulis baik laporan kegiatan maupun

laporan keuangan kepada PIHAK PERTAMA.

(3) PIHAK KEDUA diwajibkan mengembalikan sisa dana pabila ada dana yang tidak terserap

ke Kas Negara dan bukti setor Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dikirim ke PIHAK

PERTAMA.

Pasal 6

PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN PENGENDALIAN

Untuk menjamin transparansi, akuntabilitas serta mutu proses uji kompetensi maka PIHAK

KEDUA menyatakan bersedia dan sanggup untuk dipantau, diaudit, diawasi, dibina, dibimbing

baik selama kegiatan berlangsung ataupun setelah kegiatan selesai dilaksanakan, oleh pihak

yang berwenang.

Pasal 7

TANGGUNGJAWAB TERHADAP KERUGIAN DAN SANKSI

(24)

(2) Pelaksanaan sanksi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan oleh PIHAK

KEDUA sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

(3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

ditanggung oleh pihak yang ditetapkan.

Pasal 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan, kedua belah pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan

secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

(2) Apabila tidak tercapai kata mufakat, kedua belah pihak telah bersepakat untuk menempuh

jalur hukum melalui kantor Pengadilan Negeri yang ditunjuk.

(3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas,

ditanggung oleh pihak yang ditetapkan.

Pasal 9

LAIN-LAIN

(1) Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari 2 (dua) rangkap

bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) yang masih berlaku dan 1 (satu) rangkap tidak

bermaterai yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perjanjian

Kerjasama bermaterai diberikan kepada PARA PIHAK.

(2) Setiap halaman lembar Perjanjian Kerjasama ini diparaf oleh PARA PIHAK.

(3) PARA PIHAK sepakat bahwa dokumen lain seperti proposal yang telah diverifikasi dan

Surat Keputusan Penetapan Penerima Dana ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Kerjasama ini.

(4) Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dan

saksi-saksi dengan penuh kesadaran tanpa adanya unsur pemaksaan dari pihak manapun dan oleh

(25)

(5) Hal-hal teknis yang belum termaktub dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diatur lebih

lanjut dalam ketentuan tersendiri sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan dalam

“Petunjuk Teknis Pelaksanaan Uji Kompetensi Tahun 2016.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Pimpinan/Kepala TUK Pejabat Pembuat Komitmen

Subdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan

Kualifikasi dan Kompetensi

... Drs. Nasruddin

NIP. NIP. 196314041990091001

SAKSI :

Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas

Dr. Nugaan Yulia Wardhani S, M.Psi

(26)

Lampiran 2

PERNYATAAN PENERIMAAN DANA

BANTUAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI

TAHUN 2016

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : ...

Jabatan : ...

Handphone : ...

Telp : ...

Alamat Rumah : ...

...

telah menerima dana bantuan penyelenggaran Uji Kompetensi Tahun 2016 yang bersumber dari

DIPA Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK, Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2016 sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) melalui

rekening bank atas nama:

Nama Bank : ...

No. Rekening : ...

Atas Nama : ...

Tanggal Terima Dana : ...

(Fotokopi rekening terlampir)

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

..., ... 2016

Yang menyatakan,

(materai Rp.6.000,-)

(27)

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

BANTUAN UJI KOMPETENSI TAHUN 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Pimpinan/Kepala TUK : ...

2. Alamat : ...

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas

penggunaan dana Bantuan Uji Kompetensi.

Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Uji Kompetensi tersebut di atas

mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara

dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Uji Kompetensi disimpan sesuai

dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan

pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Demikian Surat Pernyataan ini kami, dibuat dengan sesungguhnya.

..., ... 2016

Pimpinan/Kepala TUK...

(28)

Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

BANTUAN UJI KOMPETENSI TAHUN 2016

1. Nama Pimpinan/Ketua TUK : ...

2. Alamat : ...

3. Nama Bantuan : ...

Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan/Ketua TUK...menyatakan

bahwa saya :

A. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak

menerima;

B. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan

C. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat

pengawas fungsional Pemerintah.

Demikian Surat Pernyataan ini kami, dibuat dengan sesungguhnya.

..., ... 2016

Pimpinan/Ketua TUK...

(materai Rp.6.000,00)

(Nama lengkap)

(29)

Lampiran 5

Format Rincian Penggunaan Dana Penyelenggaraan

Uji Kompetensi Tahun 2016

NO KEGIATAN SASARAN BIAYA JUMLAH KET

Satuan Jumlah Satuan

Biaya

Jumlah

(Rp)

A. Manajemen

Sub Jumlah :

B. Operasional

Sub Jumlah

(30)

Lampiran 6

PERNYATAAN KESANGGUPAN

MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN

BANTUAN UJI KOMPETENSI

TAHUN 2016

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : ...

NIP : ...

Jabatan : ...

Alamat : ...

menyatakan sanggup melaksanakan kegiatan dan menyampaikan laporan kegiatan Uji

Kompetensi yang biayanya bersumber dari DIPA Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan

Dikmas, Ditjen GTK, Kemdikbud Tahun 2016 dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai

ketentuan peraturan dalam juklak Tahun 2016 serta perundang-undangan yang berlaku

sebagaimana dituangkan dalam proposal yang diajukan oleh :

Nama Lembaga : ...

Alamat : ...

Nomor Telp/HP : ...

Jumlah Dana : ...

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan bersedia menerima sanksi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila di kemudian hari terjadi kelalaian

yang mengakibatkan kerugian negara dalam melaksanakan kegiatan dimaksud.

Yang menyatakan,

(materai Rp.6.000,00)

(31)

Lampiran 7

(Nama ditulis lengkap dengan titel)

(32)

Lampiran 8

(33)

Lampiran 9

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR

Laporan sekurangkurangnya memuat :

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Dasar

C. Tujuan

D. Ruang Lingkup

E. Hasil yang telah dicapai

BAB II STRUKTUR KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

B. Sarana Prasarana

C. Bahan-bahan

D. Struktur Program

E. Metode

F. Peserta/ Sasaran

G. Penguji/pendamping

H. Kepanitiaan/struktur penanggung jawab kegiatan

I. Biaya

BAB III PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN

(34)

D. Hasil Pelaksanaan

BAB IV PERMASALAHAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

BAB V RENCANA TINDAK LANJUT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Laporan Keuangan : Kas Umum, Biaya Transportasi peserta, Transportasi

penguji, Honor Penguji, Transportasi panitia, Honor Panitia, Biaya Konsumsi, uang harian

panitia, Manajemen penyelenggaraan, bukti setor pajak

2. Lampiran 2 Jadwal Kegiatan, SK Panitia, Daftar Hadir Panitia, Surat Tugas Peserta (asli),

Rekap biodata sasaran/peserta dan nara sumber (soft copy dan Hardcopy) dengan

menggunakan format sesuai Lampiran 8, Daftar Hadir Peserta, Penguji dan Panitia.

3. Lampiran 3 Rekapitulasi Nilai Uji Kompetensi

4. Lampiran 5 Dokumen administrasi pemanfaatan dana bantuan : Desain Kegiatan, Buku

Panduan Kegiatan, soal, dan lembar jawaban

5. Lampiran 5 Foto-foto kegiatan : dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan (hari pertama sd. Hari

kedua), tahap tindak lanjut

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui mutu pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa adalah dengan cara melakukan evaluasi, salah satu cara evaluasi yang dapat dilakukan adalah dengan

Unilever Indonesia pada produk pasta gigi pepsodent adalah Economy strategy dimana harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas yang didapat oleh konsumen yaitu

Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang deskripsi atau penyebaran data penelitian yang meliputi variabel sebelum dan sesudah hari libur idul fitri (X1) yang diproksikan

Jawab : Usaha perusahaan kami dalam meningkatkan volume penjualan yang pertama mengutamakan kualitas pelayanan dan kualitas produk, berikutnya kami juga melakukan

Dalam penelitian kualitatif, etnografi merupakan bentuk yang menonjol, sehingga dalam banyak kepustakaan istilah etnografi digunakan sebagai salah satu bentuk

Disamping pendidikan formal yang selama ini kita kenal, pendidikan non-formal juga mempunyai andil yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di

Aktivitas mendalang yang beliau geluti tatkala masih walaka (belum menjadi pendeta), tetap berlangsung namun tak lagi sesukanya untuk pentas ke luar Geriya. Beliau