1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25, Tambahan No. 148 tanggal 26 Maret 1971. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-85063.AH.01.02.TH.2008 tanggal
12 November 2008.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Gedung Bina Mulia II, lantai 5, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No.S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham.
Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam berita negara RI No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan Berita Negara No. 871/2006, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.
1. UMUM (lanjutan)
c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil Dian Paramita Tamzil Komisaris Independen : Wisnu Katim Wisnu Katim
Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi Handojo Selamet Muljadi Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto Paulus Harianto
Direktur : Diana Wirawan Diana Wirawan Direktur : Dewi Murni Sukahar Dewi Murni Sukahar Direktur : Irawati Sutanto Ratna Dewi Suryo Wibowo Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo Paroehoem Hamonangan Nasoetion Direktur : Dondi Sapto Margono Dondi Sapto Margono
Direktur : Phillips Gunawan Elvie Mulia Phillips Gunawan
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai pegawai tetap masing-masing sekitar 5.233 orang dan 4.700 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar, penyertaan dalam bentuk saham tertentu yang disajikan dengan metode ekuitas (Catatan 2b), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2g).
Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan pada umumnya adalah Rupiah, kecuali untuk Anak perusahaan tertentu, yaitu, Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd., Tempo Pacific Holding Ltd., Labuan, International Beauty Products Ltd., RT Beauty Care Ltd. dan Tempo Scan Pacific Philippines Inc. (Catatan 2b).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”), yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
Mulai Beroperasi
Produk Utama secara
Nama Anak Perusahaan atau Kegiatan Kedudukan Komersial 2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 0 8
Dimiliki secara langsung
PT Perusahaan Dagang Tempo - PTT Jasa distribusi Jakarta 1953 60,00 60,00 695.486 609.464 Tempo Pacific Holding Ltd. - TPHLM Penyertaan saham Labuan, Malaysia 2002 100,00 100,00 517.379 439.920 PT Supra Usadhatama - SUT Jasa distribusi Jakarta 1987 100,00 100,00 215.794 267.612 PT Supra Ferbindo Farma - SFF Produsen produk farmasi Jakarta 1987 100,00 100,00 135.954 219.782 PT Eres Revco - ER Pemasaran produk Jakarta 1989 99,51 51,00 108.658 130.805
kosmetika
PT Rudy Soetadi - RS Produsen produk Jakarta 1977 99,51 - 109.498 -kosmetika
PT Barclay Products - BP Pemasaran produk Jakarta 1977 100,00 100,00 123.685 104.131 perawatan kesehatan
dan kosmetika
PT Ageng Adi - AA Penyertaan saham Jakarta 1993 99,01 - 85.212 -PT Tempo Promosi - TP Jasa iklan dan promosi Jakarta 1999 100,00 100,00 74.766 57.273 PT Tempo Nagadi - TN Produsen produk sabun Jakarta 1991 100,00 100,00 56.978 58.100 PT Pulau Mahoni - PM Pemasaran produk Jakarta 1971 96,00 96,00 60.327 55.299
kosmetika
PT Filma Utama Soap - FUS Produsen produk perawatan Surabaya 1974 100,00 100,00 33.941 31.037 kesehatan dan kosmetika
PT Tempo Natural Products - TNP Produsen produk suplemen Jakarta 2006 99,97 99,97 31.616 32.785 kesehatan, herbal, makanan
dan minuman
PT Pritho - PTO Produsen kemasan plastik Jakarta 1978 100,00 100,00 24.723 26.852 PT Tempo Research - TR Jasa riset dan Jakarta 1997 99,99 99,99 17.379 26.656
pengembangan
PT Tempo Nagadi Trading - TNT Jasa pembelian Jakarta 1991 100,00 100,00 13.495 16.844 PT Global Eramas - GEM Usaha perdagangan Jakarta 1987 94,80 94,80 8.100 6.485 PT Tempo Mahoni - TM a) Perdagangan ekspor dan Jakarta 2006 99,96 99,96 2.863 2.716
import, distributor dan agen Dimiliki secara tidak langsung
PT Tempo Land - TL (4) dan (6) Pembangunan dan Jakarta 1994 100,00 100,00 346.977 286.467 pengusahaan gedung
perkantoran (properti)
International Beauty Products Ltd. - IBP (6) Pemasaran produk kosmetika Bangkok, Thailand 1978 100,00 100,00 61.175 49.494 PT Tempo Data System - TDS Jasa sistem komputer Jakarta 1998 96,80 96,80 52.640 49.963
(2) dan (6)
RT Beauty Care Ltd. - RTB (6) dan (7) Produsen produk kosmetika Bangkok, Thailand 1985 100,00 100,00 44.721 40.092 PT Tempo Logistics - Tlog (2) dan (5) Jasa distribusi Jakarta 2000 60,07 60,07 26.432 17.993 Tempo Scan Pacific Philippines Inc. Jasa distribusi dan pemasaran Manila, Philippines 2007 100,00 100,00 5.507 4.187
- TSPP (6)
PT Eurindo Combined - EC b) Jasa distribusi Jakarta 1968 60,33 60,33 2.332 2.890 (2) dan (3)
Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd. - TNA (1) Usaha perdagangan dan Singapura 1992 100,00 100,00 531 440 jasa pembelian
Jumlah Aset, Persentase Sebelum Eliminasi Pemilikan Efektif (dalam juta)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
a) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. b) EC tidak beroperasi untuk sementara.
(1) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNT. (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT. (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT. (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui SFF. (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui EC. (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM. (7) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP.
Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun dari TNA, TPHLM, IBP, RTB, TSPP dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
Akun neraca
- Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun yang bersangkutan.
Akun laporan laba rugi
- Kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan.
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan akun-akun yang dijelaskan di atas, disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi. Pada pelepasan anak perusahaan asing tertentu, jumlah kumulatif selisih kurs yang telah ditangguhkan dan berkaitan dengan perusahaan tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.
Pada tahun 2007, TPHLM mengambilalih kepemilikan 99,9994% saham IBP dan 99,9988% saham RTB secara langsung maupun tidak langsung. Selisih lebih nilai wajar aset bersih IBP di atas biaya perolehan dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada nilai aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset
Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi.
Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity
method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi
dengan bagian Grup atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Grup atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.
Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian Perusahaan atas nilai tercatat aset bersih Anak perusahaan karena perubahan ekuitas pada Anak perusahaan tersebut yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan yang terkait, dicatat dan disajikan sebagai “Selisih
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Pada tahun 2008, Perusahaan membeli 12.500 lembar saham baru yang diterbitkan oleh PT Ageng Adi dengan harga nominal. Setelah pembelian tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan di ER dan RS keduanya masing-masing sebesar 99,51%. Transaksi tersebut tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Grup.
Selisih antara harga perolehan dengan nilai proporsional saham atas aset bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi diakui atau dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas pada neraca konsolidasi.
Sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, restrukturisasi entitas sepengendali dihitung dengan menggunakan metode “polling-of-interests”, dimana aset bersih dipindahkan sebesar nilai bukunya. Perbedaan antara harga pengalihan dengan nilai buku aset bersih, ekuitas, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen Ekuitas di neraca konsolidasi.
Seluruh penyertaan saham lainnya yang dimiliki oleh Grup dengan persentase pemilikan kurang dari 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
c. Setara Kas
Call deposit, deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Investasi pada SBI disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.
d. Investasi Jangka Pendek
Investasi pada efek hutang digolongkan sebagai efek “Tersedia untuk Dijual” dan dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba atau rugi yang belum terealisasi atas perubahan nilai pasar investasi efek hutang disajikan sebagai bagian yang terpisah dalam Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan)
Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek”, serta akan dikreditkan atau dibebankan pada operasi saat
realisasi.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu, jika perlu, ditentukan dan dinyatakan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
f. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
i. Aset Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah dan hak atas tanah tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan. Grup telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan, instalasi dan prasarana 4 - 30
Mesin dan peralatan 3 - 25
Peralatan dan perabot kantor 2 - 10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
i. Aset Tetap (lanjutan)
Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Aset tetap beberapa Anak perusahaan tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 10).
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah tersebut. Biaya tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
j. Penurunan Nilai Aset
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
k. Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa digolongkan sebagai sewa dengan hak opsi (capital
lease) jika memenuhi kriteria PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa”.
a. Penyewa mempunyai opsi untuk membeli aset sewa pada akhir periode sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada awal perjanjian sewa;
b. Jumlah pembayaran berkala ditambah nilai sisa biaya perolehan dari aset yang disewa-guna-usahakan ditambah dengan bunga, merupakan keuntungan yang menyewakan (sewa yang dibayar penuh); dan
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
k. Sewa (lanjutan)
Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aset sewa (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap yang bersangkutan yang diperoleh di bawah pemilikan langsung (Catatan 2i).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Selanjutnya, suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimun harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga yang konstan atas saldo kewajiban.
Beban penyusutan untuk aset sewaan dibebankan ke setiap periode akuntansi secara konsisten untuk aset yang dapat disusutkan yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaaan.
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Selisih Lebih Biaya Perolehan Saham di Atas Nilai Wajar Aset Bersih Anak Perusahaan
Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Anak perusahaan tersebut telah mempunyai prestasi usaha dalam beberapa tahun lalu yang cukup baik dan rata-rata telah beroperasi sekitar sepuluh (10) sampai lebih dari lima puluh (50) tahun.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan di luar negeri dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal perolehan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
m. Merek Dagang, Hak Paten dan Formula
Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi.
n. Beban Ditangguhkan
Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya.
Aset tidak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “ Aset Tidak lancar Lain-lain” di neraca konsolidasi.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim. Pendapatan dari penjualan lokal atas barang/jasa (termasuk pendapatan kontrak jasa produksi) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp 10.225 dan Rp 9.225 per US$ 1; Rp 14.432 dan Rp 14.563 per EUR 1; Rp 7.055 dan Rp 6.779 per Sin$ 1; Rp 301 dan Rp 275 per THB 1; Rp 212 dan Rp 205 per PHP 1.
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.
q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan kewajiban pajak tangguhan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
q. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
r. Imbalan Kerja Karyawan
Grup mencatat beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan.
s. Pelaporan Segmen
Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan suatu produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan dengan segmen bisnis yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu yang memberi risiko dan imbalan yang dapat dibedakan berdasarkan komponen operasi pada lingkungan ekonomi yang berbeda.
t. Laba per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba usaha per saham dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2007 dan 2006 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.
u. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi di masa yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari:
2 0 0 9 2 0 0 8
Kas 3.002.964.223 2.661.210.026
Bank
Dalam Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 15.764.819.174 12.566.462.258 PT Bank CIMB Niaga Tbk* 2.296.516.191 6.016.263.798 PT Bank Negara Indonesia Tbk 1.634.270.753 851.781.055 The Hongkong & Shanghai Banking
Corporation Ltd. 1.056.912.800 5.173.861.620 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 488.829.106 404.737.184
Dalam Dolar AS
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd.
(US$ 766.615 pada tahun 2009
dan US$ 247.167 pada tahun 2008) 7.838.643.451 2.280.117.883 ABN-AMRO Bank N.V.
(US$ 144.800 pada tahun 2009
dan US$ 14.784 pada tahun 2008) 1.480.578.671 136.378.988 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.311.185.597 466.956.588
Dalam Euro
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd.
(EUR 4.286.967 pada tahun 2009
dan EUR 24.061 pada tahun 2008) 61.869.889.380 350.398.143 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 129.845.225 9.311.177
Dalam Mata Uang Asing Lainnya
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.345.557.761 1.425.574.707
Sub-jumlah 98.220.012.332 32.343.053.427
Setara Kas
Call deposit dan deposito berjangka
Dalam Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk* 360.475.000.000 -PT Bank OCBC NISP Tbk 241.185.000.000 -PT Bank Danamon Indonesia Tbk 181.066.000.000 49.606.000.000 PT Bank Central Asia Tbk 25.565.000.000 14.537.000.000 The Hongkong and Shanghai Banking
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Dalam Dolar AS
PT Bank Central Asia Tbk
(US$ 8.285.000 pada tahun 2009) 84.714.125.000
-PT Bank CIMB Niaga Tbk*
(US$ 5.410.000 pada tahun 2009) 55.317.250.000
-PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(US$ 115.000 pada tahun 2009) 1.175.875.000
-The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.Corporation Ltd.
(US$ 100.000 pada tahun 2009
dan US$ 8.158.957 pada tahun 2008) 1.022.500.000 75.266.375.465
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd.
(US$ 11.547.586 pada tahun 2008) - 106.526.483.250
ABN-AMRO Bank N.V.
(US$ 1.471.000 pada tahun 2008) - 13.569.975.000
Dalam Euro
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
(EUR 5.076.594 pada tahun 2009
dan EUR 8.800.771 pada tahun 2008) 73.265.854.718 128.166.073.645
PT Bank OCBC NISP Tbk
(EUR 1.000.000 pada tahun 2009) 14.432.090.000
-Dalam Baht Thailand
Citibank
(THB 41.060.984 pada tahun 2009)
dan THB 35.430.000 pada tahun 2008) 12.339.646.942 9.742.187.100
The Siam Commercial Bank
(THB 29.916.235 pada tahun 2009)
dan THB 31.060.182 pada tahun 2008) 8.990.426.972 8.540.618.159
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 125.857.653 88.471.710
Sertifikat Bank Indonesia 32.145.378.018 683.809.935.319
Sub-jumlah 1.112.440.004.303 1.100.893.119.648
Jumlah 1.210.660.016.635 1.133.236.173.075
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan Sertifikat Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Rupiah 6% - 13,5% 5,5% - 8,8%
Dolar AS 0,2% - 5,6% 1,9% - 4,8%
Euro 0,1% - 2% 3,5% - 3,95%
Baht Thailand 0,4% - 2,40% 1,7% - 2,25%
4. INVESTASI JANGKA PENDEK, BERSIH
Akun ini merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dengan tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar antara 11% sampai dengan 12%. Investasi jangka pendek pada SUN FR ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008. Rugi bersih yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari SUN FR tersebut pada tahun 2009 adalah sekitar Rp 0,4 miliar dan rugi bersih yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari SUN FR tersebut pada tahun 2008 adalah sekitar Rp 6,8 miliar, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di neraca konsolidasi sebagai “Rugi yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai
Pasar Investasi Jangka Pendek, Bersih” pada bagian ekuitas di neraca konsolidasi.
5. PIUTANG USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri 410.395.713.202 336.961.790.620
Pelanggan luar negeri 18.179.538.772 30.530.823.333
Sub-jumlah 428.575.251.974 367.492.613.953
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6)
PT Kendaga Isi Mulia 302.545.763 1.632.644.296
Lain-lain 386.326.166 183.817.601
Sub-jumlah 688.871.929 1.816.461.897
Jumlah 429.264.123.903 369.309.075.850
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha.
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Belum jatuh tempo 379.550.974.535 332.405.525.329
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 22.593.405.159 29.236.282.266
31 - 60 hari 12.069.239.975 4.542.854.780
61 - 90 hari 2.937.878.392 914.749.865
Lebih dari 90 hari 12.112.625.842 2.209.663.610
Jumlah 429.264.123.903 369.309.075.850
6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Grup.
Piutang dan hutang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Hutang Usaha” (masing-masing Catatan 5 dan 13), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada neraca konsolidasi.
Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 0,20% dan 1,04% dari penjualan bersih konsolidasi, sedangkan pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 0,86% dan 10,47% dari jumlah pembelian konsolidasi, masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.
6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)
Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama enam bulan kepada dan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah paling sedikit Rp 1 miliar adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Penjualan:
PT Rudy Soetadi* - 10.445.036.434
PT Polari Limunusa Inti 2.463.759.305 2.165.105.018
PT Kendaga Isi Mulia 1.916.421.842 3.855.421.749
PT Tri Nagaharda Satria 293.074.313 1.429.861.163
Jumlah 4.673.255.460 17.895.424.364
Pembelian:
PT Rudy Soetadi* - 101.912.990.679
PT Polari Limunusa Inti 8.929.543.017 31.229.027
PT Tri Nagaharda Satria 1.087.368.528 5.895.451.595
PT Beiersdorf Indonesia 949.370.932 1.188.732.492
Jumlah 10.966.282.477 109.028.403.793
* 2009 dikonsolidasi
Transaksi-transaksi lain di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 24e, 24g dan 24h.
6. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)
Rincian saldo transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 0 8
Aktiva Lancar
Piutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
PT Rudy Soetadi* - 10.739.204.860 - 0,36
PT Polari Limunusa Inti 726.284.116 95.065.325 0,02 0,003
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 191.076.844 752.202.936 0,01 0,03
Jumlah 917.360.960 11.586.473.121 0,03 0,39
Kewajiban Lancar
Hutang Lain-lain, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
PT Bogamulia Nagadi 6.014.385.920 3.179.091.413 0,76 0,46
PT Bina Mulia Manunggal 1.624.191.928 1.615.898.328 0,20 0,23
PT Tempo Centra Management 1.306.963.438 1.306.099.978 0,16 0,19
PT Tempo Realty** 1.164.365.785 - 0,15
-Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 186.250.617 279.923.662 0,02 0,04
Jumlah 10.296.157.688 6.381.013.381 1,29 0,92
Kewajiban Sewa Guna Usaha
PT Tempo Utama Finance (Catatan 10)
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 836.081.432 546.874.445 0,11 0,08
Bagian jangka panjang 1.012.784.327 2.016.537.278 0,13 0,29
* 2009 dikonsolidasi ** Dahulu PT Nagadi Walujo
Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban
Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali kewajiban sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF) yang dikenakan bunga yang disepakati seperti yang tercantum dalam perjanjian.
7. PERSEDIAAN, BERSIH
Persediaan terdiri dari:
2 0 0 9 2 0 0 8
Barang jadi 433.492.299.105 364.613.113.073
Barang dalam proses 20.274.765.737 12.669.875.515
Bahan baku dan pembantu 95.379.935.811 82.095.732.161
Suku cadang 1.524.845.510 1.832.002.554
Barang dalam perjalanan 4.895.351.932 4.375.137.398
Bersih 555.567.198.095 465.585.860.701
Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all
risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 546 miliar pada tanggal 30 Juni 2009, dimana manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
8. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA
Akun ini terutama merupakan iklan dan promosi dibayar di muka, uang muka pembelian dan pajak dibayar di muka.
9. PENYERTAAN SAHAM
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih
Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi
2 0 0 9 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat
Metode Ekuitas
PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2.000 20,00 9.750.000.000 9.381.594.269 19.131.594.269
Metode Biaya Perolehan
PT Bina Mulia Manunggal Penyewaan Gedung Jakarta 5.000 1,44 500.000.000 24.088.968.871 24.588.968.871 PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0,02 1.000.000 - 1.000.000
Jumlah 10.251.000.000 33.470.563.140 43.721.563.140
Akumulasi Bagian atas Laba Bersih
Produk Utama Jumlah Persentase Perusahaan Asosiasi
2 0 0 8 atau Kegiatan Kedudukan Saham Pemilikan Biaya Perolehan Bersih Nilai Tercatat
Metode Ekuitas
PT Beiersdorf Indonesia Perawatan Kesehatan Jakarta 2.000 20,00 9.750.000.000 21.304.393.169 31.054.393.169 PT Rudy Soetadi Kosmetika Jakarta 31.250 50,00 10.590.750.000 14.468.457.213 25.059.207.213
Metode Biaya Perolehan
PT Adijaya Gemilang Utama Perdagangan Jakarta 1 0,02 1.000.000 - 1.000.000
Jumlah 20.341.750.000 35.772.850.382 56.114.600.382
Rincian bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 terdiri dari:
2 0 0 9 2 0 0 8
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
PT Beiersdorf Indonesia 1.835.604.200 1.906.054.800
PT Rudy Soetadi* - 936.395.582
Jumlah 1.835.604.200 2.842.450.382
Dikurangi amortisasi selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi
PT Beiersdorf Indonesia 198.179.964 198.179.964
PT Rudy Soetadi* - 165.044.916
Jumlah 198.179.964 363.224.880
Bersih 1.637.424.236 2.479.225.502
10. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
Penambahan/ Pengurangan/
2 0 0 9 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 173.316.756.403 1.237.077.750 - 174.553.834.153 Bangunan dan prasarana 208.228.254.393 1.964.220.257 - 210.192.474.650 Instalasi 62.973.800.649 493.061.230 - 63.466.861.879 Mesin dan peralatan 284.008.703.564 24.513.378.573 - 308.522.082.137 Peralatan dan perabot kantor 173.830.355.469 11.231.394.559 3.552.438.996 181.509.311.032 Kendaraan 146.390.723.451 15.712.824.981 15.008.341.719 147.095.206.713
Sub-jumlah 1.048.748.593.929 55.151.957.350 18.560.780.715 1.085.339.770.564
Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.100 - - 122.138.100 Mesin dan peralatan 2.895.478.400 - - 2.895.478.400 Peralatan dan perabot kantor 308.948.517 - - 308.948.517 Kendaraan 2.115.383.993 - - 2.115.383.993
Sub-jumlah 5.441.949.010 - - 5.441.949.010
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 4.806.030.554 8.270.177.204 1.414.984.750 11.661.223.008 Instalasi - 32.504.000 32.504.000 -Mesin dan peralatan - 966.835.794 - 966.835.794 Peralatan dan perabot kantor - 293.254.775 293.254.775 -Kendaraan - 14.000.000 14.000.000
-Sub-jumlah 4.806.030.554 9.576.771.773 1.754.743.525 12.628.058.802
Jumlah Nilai Tercatat 1.058.996.573.493 64.728.729.123 20.315.524.240 1.103.409.778.376
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 65.889.270.691 6.572.664.408 - 72.461.935.099 Instalasi 20.011.709.137 1.197.856.586 - 21.209.565.723 Mesin dan peralatan 96.031.106.861 7.109.556.148 - 103.140.663.009 Peralatan dan perabot kantor 128.956.302.616 10.683.895.414 3.293.009.627 136.347.188.403 Kendaraan 80.757.910.229 7.959.232.145 9.260.085.083 79.457.057.291
Sub-jumlah 391.666.145.633 33.523.204.701 12.553.094.710 412.636.255.624
Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.094 - - 122.138.094 Mesin dan peralatan 402.149.775 96.515.946 - 498.665.721 Peralatan dan perabot kantor 308.948.397 - - 308.948.397 Instalasi - - - -Kendaraan 1.433.909.122 202.875.316 - 1.636.784.438
Sub-jumlah 2.267.145.388 299.391.262 - 2.566.536.650
Jumlah Akumulasi Penyusutan 393.933.291.021 33.822.595.963 12.553.094.710 415.202.792.274
10. ASET TETAP (lanjutan)
Penambahan/ Pengurangan/
2 0 0 8 Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 161.719.460.312 8.362.372.000 - 170.081.832.312 Bangunan dan prasarana 190.918.677.270 6.642.908.192 - 197.561.585.462 Instalasi 60.855.068.647 491.533.306 2.600.000 61.344.001.953 Mesin dan peralatan 248.290.584.785 15.862.708.325 157.575.000 263.995.718.110 Peralatan dan perabot kantor 148.789.632.936 8.651.471.516 1.232.124.755 156.208.979.697 Kendaraan 132.999.040.226 7.331.666.711 6.262.693.098 134.068.013.839
Sub-jumlah 943.572.464.176 47.342.660.050 7.654.992.853 983.260.131.373
Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.100 - - 122.138.100 Mesin dan peralatan 2.895.478.400 - - 2.895.478.400 Peralatan dan perabot kantor 308.948.517 - - 308.948.517 Kendaraan 2.115.383.993 - - 2.115.383.993
Sub-jumlah 5.441.949.010 - - 5.441.949.010
Aset dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana 2.528.564.802 12.154.722.201 11.918.107.215 2.765.179.788 Instalasi - 1.244.569.626 1.244.569.626 -Mesin dan peralatan 3.151.911.623 94.443.500 3.246.355.123 -Peralatan dan perabot kantor - 81.669.486 81.669.486
-Sub-jumlah 5.680.476.425 13.575.404.813 16.490.701.450 2.765.179.788
Jumlah Nilai Tercatat 954.694.889.611 60.918.064.863 24.145.694.303 991.467.260.171
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Tanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Bangunan dan prasarana 52.224.714.061 5.798.505.621 - 58.023.219.682 Instalasi 17.069.395.692 1.205.968.390 2.600.000 18.272.764.082 Mesin dan peralatan 81.062.619.626 5.691.606.147 20.308.335 86.733.917.438 Peralatan dan perabot kantor 106.699.292.166 9.720.891.165 1.164.106.434 115.256.076.897 Kendaraan 67.850.582.618 7.659.341.208 3.207.641.608 72.302.282.218
Sub-jumlah 324.926.450.262 30.076.312.531 4.394.656.377 350.608.106.416
Aset Sewa
Bangunan dan prasarana 122.138.094 - - 122.138.094 Mesin dan peralatan 209.117.883 96.515.946 - 305.633.829 Peralatan dan perabot kantor 307.867.129 1.081.268 - 308.948.397 Kendaraan 1.054.537.650 186.959.370 - 1.241.497.020
Sub-jumlah 1.693.660.756 284.556.584 - 1.978.217.340
Jumlah Akumulasi Penyusutan 326.620.111.018 30.360.869.115 4.394.656.377 352.586.323.756
10. ASET TETAP (lanjutan)
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing adalah sejumlah Rp 33.822.595.963 dan Rp 30.360.869.115, yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Beban pabrikasi 10.534.193.012 9.235.547.425
Beban penjualan 12.396.586.291 10.793.977.065
Beban umum dan administrasi 10.515.297.449 9.954.825.414
Lain-lain 376.519.211 376.519.211
Jumlah 33.822.595.963 30.360.869.115
Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 836 miliar pada tanggal 30 Juni 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Grup di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Grup tersebut.
11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN SAHAM DI ATAS NILAI WAJAR ASET BERSIH ANAK
PERUSAHAAN, BERSIH
Analisa saldo atas akun ini pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Nilai perolehan 200.751.519.944 200.751.519.944
Akumulasi Amortisasi
Saldo awal tahun 129.985.970.705 119.809.434.164
Amortisasi tahun berjalan 4.998.592.090 4.833.547.175
Saldo akhir tahun 134.984.562.795 124.642.981.339
12. HUTANG BANK
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Hutang Bank
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta
(termasuk US$ 1.000.000 pada tahun 2009 dan 2008) 20.225.000.000 9.225.000.000
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta 13.400.000.000 1.000.000.000
ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta - 18.950.000.000
Cerukan
ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta - 1.733.317.344
Jumlah 33.625.000.000 30.908.317.344
Hutang bank di atas dibebani suku bunga berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Rupiah 10,85% - 14% 8,9% - 10,4%
Dolar AS 2,45% - 3% 4,0% - 6,4%
Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman milik PTT dari fasilitas yang diperoleh Perusahaan dan PTT dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40 miliar dan US$ 8,5 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman PTT tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2010.
Fasilitas pinjaman bank dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan fasilitas gabungan Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 50,5 miliar dan US$ 4 juta. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2009.
Berkaitan dengan fasilitas yang dimiliki Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu dari HSBC yang disebutkan di atas, Perusahaan mengeluarkan “corporate guarantee” atas fasilitas yang digunakan oleh Anak perusahaan tertentu.
Pinjaman bank dari ABN-AMRO Bank N.V., Jakarta merupakan jumlah saldo pinjaman milik Anak perusahaan tertentu yang berasal dari fasilitas gabungan Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 40,5 miliar dan US$ 2,5 juta pada tahun 2009.
13. HUTANG USAHA
Hutang usaha terutama merupakan hutang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Pihak ketiga Dalam Rupiah
PT Nutricia Indonesia Sejahtera 101.856.345.670 54.495.372.079
PT Boehringer Ingelheim 42.279.322.278 39.348.116.012
PT Roche Indonesia 31.589.936.402 34.538.348.974
PT Aventis Pharma 22.401.455.498 13.117.105.505
PT Merck Indonesia Tbk 17.272.853.607 14.051.602.763
PT Surya Citra Televisi 14.219.660.160 6.320.969.600
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 9.424.404.864 10.236.502.321
PT Televisi Transformasi Indonesia 6.562.262.391 1.834.201.600
PT Pura Barutama 6.034.917.461 6.332.106.970
PT Indosiar Visual Mandiri Tbk 5.631.674.400 5.100.251.200
PT Kangar Consolidated Indonesia 2.110.722.845 7.125.940.977
PT Supernova Flexible Packaging 2.020.778.965 3.084.102.975
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia 1.766.444.550 1.154.762.400
PT Alcan Packaging Flexipack 1.546.415.697 205.570.188
PT Multi Saka 1.515.702.415 794.217.461
PT Menjangan Sakti 1.506.803.814 290.885.073
PT Phyto Kemo Agung Farma 1.468.371.030 1.162.158.810
PT Dynaplast Tbk 1.441.271.355 20.140.000
PT Unilever Indonesia 1.298.530.991 982.028.707
CV Mediatama Perkasa 1.244.488.576 1.014.794.385
PT Surya Multi Indopack 1.145.951.740 921.800.583
Symrise 1.087.193.608 169.543.378
PT Cahaya SAM Perindasa 881.623.974 1.074.468.176
PT Pacific Rim 393.830.800 1.914.886.645
PT Sinar Goldsindo 262.752.336 1.653.531.445
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 42.870.119.211 55.883.594.240
Dalam Dolar AS
Eli Lilly Export S.A.
(US$ 1.577.808 pada tahun 2009
dan US$ 1.492.228 pada tahun 2008) 16.133.085.675 13.765.800.717
Alcon Pharmaceuticals Ltd. (US$ 559.054 pada tahun 2009
dan US$ 543.460 pada tahun 2008) 5.716.331.445 5.013.418.871
PT Essence Indonesia
(US$ 209.025 pada tahun 2009
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
2 0 0 9 2 0 0 8
Hospira Enterprises B.V.
(US$ 159.317 pada tahun 2009
dan US$ 16.770 pada tahun 2008) 1.629.012.746 154.704.827
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 30.800.561.361 18.695.959.351
Dalam mata uang asing lainnya
Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd (SGD 386.371 pada tahun 2009
dan SGD 82.019 pada tahun 2008) 2.725.728.618 556.035.792
Revlon Manufacturing Ltd.
(THB 20.258.364 pada tahun 2009
dan THB 24.507 486 pada tahun 2008) 6.088.043.645 6.738.823.527
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 5.329.646.454 3.480.263.827
Sub-jumlah 390.393.524.005 312.792.165.458
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 6)
PT Rudy Soetadi* - 26.183.040.068
PT Polari Limunusa Inti 1.581.533.259
-Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 267.958.628 1.276.500.195
Sub-jumlah 1.849.491.887 27.459.540.263
Jumlah 392.243.015.892 340.251.705.721
* 2009 dikonsolidasi
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, analisa umur hutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Belum jatuh tempo 341.465.672.497 286.119.922.646
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 31.803.977.406 38.201.792.529
31 - 60 hari 12.313.051.377 6.329.954.413
61 - 90 hari 3.176.662.719 1.742.666.481
Lebih dari 90 hari 3.483.651.893 7.857.369.652
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2 0 0 9 2 0 0 8
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 14.759.600.362 13.263.323.879
Iklan dan promosi 14.425.134.304 3.251.065.045
Biaya pengangkutan 3.806.621.212 2.850.432.863
Royalti 3.006.552.897 2.537.081.377
Jasa profesional 836.837.429 918.698.703
Lain-lain 6.098.460.968 7.611.785.454
Jumlah 42.933.207.172 30.432.387.321
15. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Grup mencatat kewajiban diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 117,6 miliar dan Rp 96,7 miliar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai akun
“Kewajiban Tidak Lancar - Kewajiban Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di neraca konsolidasi.
Analisa atas mutasi saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Saldo awal tahun 110.984.516.569 89.911.326.042
Penyisihan imbalan kerja karyawan, bersih (Catatan 2r) 6.655.682.371 6.820.939.237
Saldo akhir periode 117.640.198.940 96.732.265.279
Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut, antara lain:
Tingkat mortalita : TMI2
Tingkat diskonto : 12% pada tahun 2009 dan 11% pada tahun 2008
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 7% pada tahun 2009 dan 2008
16. HUTANG PAJAK
Hutang pajak terdiri dari:
2 0 0 9 2 0 0 8 Pajak penghasilan Badan 17.486.298.861 14.435.809.716 Pasal 21 2.014.481.066 2.380.792.661 Pasal 23 2.639.580.350 1.414.889.065 Pasal 26 40.218.162 20.785.736
Anak perusahaan asing 1.648.691.174 2.415.840.728
Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 2.100.886.258
-Jumlah 25.930.155.871 20.668.117.906
17. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Hak minoritas atas aset bersih Anak perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu (Catatan 2b).
18. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
PT Bogamulia Nagadi 95,14% 4.281.439.318 214.071.965.900 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 4,86% 218.560.682 10.928.034.100 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
PT Bogamulia Nagadi 71,35% 3.233.150.750 161.657.537.500 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 28,65% 1.266.849.250 63.342.462.500 Jumlah 100,00% 4.500.000.000 225.000.000.000 2 0 0 8 Pemegang Saham 2 0 0 9 Pemegang Saham
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
Anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
Komisaris:
Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000
Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000
Direksi:
Diana Wirawan 0.0012 % 53.000 2.650.000
Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0007 % 30.500 1.525.000
Dondi Sapto Margono 0.0108 % 485.000 24.250.000
Jumlah 0,0271 % 1.218.500 60.925.000
Jumlah Saham
Persentase Ditempatkan dan
Pemilikan Disetor Penuh Jumlah
Komisaris:
Dian Paramita Tamzil 0.0133 % 600.000 30.000.000
Wisnu Katim 0.0011 % 50.000 2.500.000
Direksi:
Paulus Harianto 0.0247 % 1.110.000 55.500.000
Diana Wirawan 0.0233 % 1.050.000 52.500.000
Ratna Dewi Suryo Wibowo 0.0134 % 605.000 30.250.000
Dondi Sapto Margono 0.0108 % 485.000 24.250.000
Jumlah 0,0866 % 3.900.000 195.000.000
2 0 0 9
2 0 0 8
Pada tanggal 20 Juni 2008, PT Bogamulia Nagadi melakukan Penawaran Tender Terbatas atas saham Perusahaan sebanyak-banyaknya 1.041.750.000 saham yang mewakili 23,15% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perusahaan dengan harga yang ditawarkan adalah Rp 700 per saham, dimana rencana tersebut telah dipublikasikan pada tanggal 28 Mei 2008.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 30 Juni 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham dari laba bersih Perusahaan tahun 2007 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Agustus 2008.
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pada tanggal 20 Agustus 2008, komisaris dan direksi Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen interim sejumlah Rp 157.500.000.000 atau Rp 35 per saham dari laba Perusahaan yang akan ditahan per tanggal 31 Desember 2008. Dividen tersebut telah dibayar kas pada bulan September 2008.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 30 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 225.000.000.000 atau Rp 50 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 157.500.000.000 atau Rp 35 per saham yang telah dibayar pada bulan September 2008) dari laba bersih Perusahaan tahun 2008 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Juli 2009.
19. AGIO SAHAM, BERSIH
Akun ini merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil bersih yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.
20. INFORMASI SEGMEN USAHA
a. Informasi segmen primer
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Grup diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
Perawatan Kesehatan dan
Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern 788.106.375.540 488.325.767.238 861.986.227.514 2.138.418.370.292 - 2.138.418.370.292 HASIL Laba kotor 455.887.029.858 249.701.759.151 94.555.514.838 800.144.303.847 - 800.144.303.847 Laba usaha yang tidak dialokasikan - - - - - 250.831.587.658 INFORMASI LAINNYA Jumlah aktiva konsolidasi 3.624.309.925.527 692.119.872.386 1.156.248.689.895 5.472.678.487.808 (2.208.998.599.740) 3.263.679.888.068 Jumlah kewajiban konsolidasi 494.960.874.968 309.162.437.250 688.531.646.715 1.492.654.958.933 (700.218.240.217) 792.436.718.716 Pengeluaran modal Berwujud dan tidak
berwujud 36.495.804.285 12.207.401.212 17.909.807.372 66.613.012.869 - 66.613.012.869 Penyusutan dan
amortisasi 29.576.036.384 9.649.139.532 988.833.110 40.214.009.026 376.519.211 40.590.528.237 Perawatan
Kesehatan dan
Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi
PENDAPATAN Penjualan ekstern 700.910.641.748 415.192.258.311 683.082.774.918 1.799.185.674.977 - 1.799.185.674.977 HASIL Laba kotor 423.344.360.069 193.759.987.636 85.532.769.513 702.637.117.218 - 702.637.117.218 Laba usaha yang tidak dialokasikan - - - - - 225.758.779.813 INFORMASI LAINNYA Jumlah aktiva konsolidasi 3.434.966.499.768 487.359.423.501 1.084.896.006.768 5.007.221.930.037 (1.994.257.196.138) 3.012.964.733.899 Jumlah kewajiban konsolidasi 462.175.046.752 250.157.561.994 591.871.170.936 1.304.203.779.682 (610.588.269.047) 693.615.510.635 Pengeluaran modal Berwujud dan tidak
berwujud 21.585.889.689 17.706.093.314 8.541.327.995 47.833.310.998 (10.966.000.000) 36.867.310.998 Penyusutan dan
amortisasi 16.167.017.000 7.691.031.862 10.390.499.709 34.248.548.571 376.519.211 34.625.067.782 2 0 0 9
20. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
b. Informasi segmen sekunder
Informasi mengenai segmen usaha geografis Grup adalah sebagai berikut:
Perawatan Kesehatan dan
Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Penjualan eksternal Domestik 712.243.623.722 430.287.407.351 861.986.227.514 2.004.517.258.587 - 2.004.517.258.587 Luar negeri 75.862.751.818 58.038.359.887 - 133.901.111.705 - 133.901.111.705 Jumlah 788.106.375.540 488.325.767.238 861.986.227.514 2.138.418.370.292 - 2.138.418.370.292 Jumlah Aktiva konsolidasi yang tidak dapat dialokasi - - - - - 3.263.679.888.068 Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi - - - - - 66.613.012.869 Perawatan Kesehatan dan
Obat-obatan Kosmetika Jasa Distribusi Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Penjualan eksternal Domestik 641.643.592.768 365.053.776.136 683.082.774.918 1.689.780.143.822 - 1.689.780.143.822 Luar negeri 59.267.048.980 50.138.482.175 - 109.405.531.155 - 109.405.531.155 Jumlah 700.910.641.748 415.192.258.311 683.082.774.918 1.799.185.674.977 - 1.799.185.674.977 Jumlah Aktiva konsolidasi yang tidak dapat dialokasi - - - - - 3.012.964.733.899 Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi - - - - - 36.867.310.998 2 0 0 9 2 0 0 8 21. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2 0 0 9 2 0 0 8
Domestik 2.004.517.258.587 1.689.780.143.822
Luar negeri 133.901.111.705 109.405.531.155