• Tidak ada hasil yang ditemukan

portal publikasi sub2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "portal publikasi sub2"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

Peraturan Pemerintah -Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan -Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

3. Peraturan Gu bernur Nomor 196 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN.

Pasal 1

(1) Piagam Pengawasan Intern merupakan dokumen formal yang menegaskan komitmen Gubernur terhadap pentingnya fungsi pengawasan intern atas penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan memuat tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan pengawasan intern oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.

(2) Aparat Pengawasan Intern Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang selanjutnya disingkat APIP merupakan instansi pemerintah yang clibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Piagam Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penjelasan/suplemen Piagam Pengawasan intern APIP tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Gubernur ini.

Pasal 2

Piagam Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan peraturan yang dibuat dalam rangka meningkatkan efektifitas manajemen risiko dan tata kelola APIP yang diharapkan dapat meningkatkan nilai serta perbaikan, melalui.pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola APIP.

(3)

3

Pasal3

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan

Gubernur Nomor 143 Tahun 2014 tentang Piagam Pengawasan

Internal, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

PasaI 4

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan peng-undangan

Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita

Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 31 Maret 2016

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

BASUKI T. PURNAMA

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 6 April 2016

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

SAEFULLAH

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

TAHUN 2016 NOMOR 72056

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH

PROVINSI DAERAH USUS IBUKOTA JAKARTA,

(4)

Lampiran I : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta

Nomor 75 TAHUN 2016

Tanggal 31 Maret 2016

PIAGAM PENGAWASAN INTERN

1. Pengawasan intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

bentuk pemberian keyakinan dan konsultansi yang dirancang untuk memberi

nilai tambah dan meningkatkan operasional organisasi. Kegiatan ini

membantu organisasi mencapai tujuannya dengan cara menggunakan

pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan

efektifitas dari proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola.

2. Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah Aparat

PengawasanIntern Pemerintah (APIP) yang dibentuk dengan tugas melaksanakan

pengawasan intern di lingkungan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

3. Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta memiliki kewenangan

untuk mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi,

aset dan personil pada instansi/unit kerja/ satuan kerja di lingkungan Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang diperlukan sehubungan dengan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan intern serta kewenangan

lain sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini.

4. Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara Lingkungan

Pengendalian yang baik melalui:

1) Penegakan integritas dan nilai etika;

2) Komitmen terhadap kompetensi;

3) Kepemimpinan yang kondusif;

4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;

5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;

6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan

sumber dayamanusia;

7) Mewujudkan peran APIP yang efektif; dan

8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.

5. Piagam Pengawasan Intern ini dapat diriviu dan dimutakhirkan secara berkala

untuk dilihat kesesuaiannya dan apabila diperlukan maka akan dilakukan

perubahan dan/ atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan

praktik-praktik terbaik di bidang pengawasan intern, perubethan lingkungan

organisasi dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan

fungsi pemerintah.

6. Piagam Pengawasan Intern ini dapat dijadikan dasar bagi Gubernur untuk

mengevaluasi kegiatan Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

(5)

Lampiran II : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta

Nomor 75 TAHUN 2016

Tanggal 31 Maret 2016

PENJELASAN/SUPLEMEN PIAGAM PENGAWASAN INT ERN APIP

1. Pendahuluan

a. Piagam Pengawasan Intern merupakan pernyataan formal yang

menggambarkan kedudukan, tujuan, ruang lingkup, wewenang, tanggung

jawab dan kewajiban Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

selaku pelaksana fungsi pengawasan intern di Lingkungan Pemerintah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

b. Piagam Pengawasan Intern merupakan dasar pelaksanaan fungsi

pengawasan intern Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

dan penegasan komitmen dari para pemangku kepentingan (stakeholders)

suatu instansi terhadap arti pentingnya fungsi pengawasan intern atas

penyelenggaraan pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta.

c. Piagam Pengawasan intern ini juga merupakan salah satu alat ukur untuk

menilai efektifitas pelaksanaan fungsi pengawasan intern, selain kepatuhan

Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan para

PejabatFungsionalTertentu Auditor/P2UPD pada berbagai standar audit

yang berlaku.

2. Kedudukan Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan unit kerja

yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab

langsung kepada Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

3. Visi dan Misi Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

• Visi Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

"Menjadi lembaga pengawas internal yang profesional s.?,bagai penjamin

mutu dan mitra kerja dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang baik"

• Misi Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

a. Melaksanakan pengawasan dalam bidang pemerintahan yang berkeadilan

dan merata;

b. Melaksanakan pengawasan dalam bidang Perekonomian dan Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tangguh dan handal;

c. Mempertahankan opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Wajar Tanpa Pengecualian;

d. Melaksanakan pengawasan dalam bidang pembangunan berkelanjutan

dengan sarana dan prasarana kota yang ramah terhadap lingkungan;

e. Melaksanakan pengawasan dalam bidang kesejahteraan masyarakat

yang baik dan berkualitas;

(6)

4. Tugas Pokolc . clan Fungsi Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Tugas pokok Inspektorat Provinsi Daerah K husus Ibukota. Jakarta adalah

inelaksanakan pengawasan terhadap • .pelaksanaan tugas di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, melalui fungsi-fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan;

• b. Pelaksartaan pengawasan kinerja, keuangan dan pengawasan untuk

tujuan tertentu;

c. Pelaksanaan urusan administratif lingkup Inspektorat Provinsi Daerah

Khusus .Ibukota Jakarta; dan

d. Penyusunan laporan hasil pengawasan.

5. Tujuan, Sasaran dan Lingkup Pengawasan Inspektorat Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta

(7)

3

6. Kewenangan Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup pengawasan intern secara memadai, Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta memiliki kewenangan untuk :

a. Memperoleh akses secara penuh terhadap seluruh fungsi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan intern;

b. Meminta keterangan dan informasi yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern;

c. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta menetapkan frekuensi, objek dan lingkup pengawasan intern;

d. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pengawasan intern; dan

e. Meminta dan memperoleh dukungan dan/atau asistensi yang diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern.

7. Tanggung Jawab Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Dalam penyelenggaraan fungsi pengawasan intern, Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta bertanggung jawab untuk :

a. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme Pejabat Fungsional Tertentu Auditor/P2UPD, kualitas proses pengawasan, dan kualitas hasil pengawasan dengan mengacu kepada Standar Audit yang berlaku;

b. Menyusun, mengembangkan dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang peduli risiko, khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan sasaran pengawasan dengan mempertimbangkan ketersediaan Sumber Daya Pengawasan;

c. Menjamin kecukupan dan ketersediaan Sumber Daya Pengawasan sehingga dapat menyelenggarakan fungsi pengawasan intern secara optimal; dan d. Menyampaikan laporan hasil pengawasan dan laporan berkala aktivitas

pelaksanaan fungsi pengawasan intern kepada Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

8. Kode Etik dan Standar Audit APIP

(8)

4

9. Persyaratan Auditor/P2UPD yang Duduk dalam Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Persyaratan auditor

intern yang duduk dalam Inspektorat Provinsi Daerab Khusus Ibukota Jakarta sekurang-kurangnya meliputi :

a. Memiliki sertifikat Auditor/P2UPD dan persyaratan teknis lainnya sesuai peraturan perundang-undangan tentang Jabatan Fungsional Auditor/ P2UPD;

b. memiliki integi

-

itas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya;

c. memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya;

d. wajib mematuhi kode etik dan standar audit APIP;

e. wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan intern kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

f. memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik dan manajemen risiko; dan

g• bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.

10. Larangan Pe3

-

angkapan Tugas dan Jabatan

a. Auditor/P2UPD tidak boleh terlibat langsung dalam pelaksanaan operasional kegiatan yang diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat mengganggu obyektifitas dan independensi seorang auditor/P2UPD. b. Auditor/P2UPD tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat struktural. Hu-bungan Kerja dan.Koordinasi

Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi pengawasan intern, Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta perlu menjamin kerja sama dan koordinasi dengan Satuan Kerja (selaku objek pengawasan), Instansi Pemerintah Pusat (Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, BPKP, d11) dan aparat pengawasan ekstern.

a. Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Satuan Kerja 1) Dalarn rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern, maka hubungan

antara Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan Satuan Kerja adalah hubungan kemitraan antara auditor dan audite atau antara konsultan dengan penerima jasa;

2) Dalam setiap penugasan (baik penugasan audit maupun konsultasi), satuan kerja harus memberikan dan menyajikan informasi yang relevan dengan ruang lingkup penugasan; dan

(9)

5

b. Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Instansi

Pemerintah Pusat

1) Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta harus

pengawasan yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah Pusat dalam

menggunakan kebijakan dan peraturan-peraturan dibidang

menentukan arah kebijakan dan program pengawasan Inspektorat

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

2) Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang

diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah Pusat g,una penyamaan

persepsi mengenai kebijakan pengawasan nasional, sinergi

pengawasan nasional dan mengurangi tumpang tindih pelaksanaan

pengawasan; dan

3) Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik maupun

laporan hasil pengawasan.

c. Inspektorat Provinsi Daerah

Pengawasan Ekstern

Khusus Ibukota Jakarta dan Aparat

1) Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menjadi mitra

pendamping bagi aparat pengawasan ekstern selama pelaksanaan

penugasan, baik sebagai penyedia data/informasi maupun sebagai

mitra satuan kerja pada saat pembahasan temuan auclit;

2) Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dapat

mempertimbangkan lingkup penugasan aparat pengawasan ekstern

untuk mengurangi duplikasi dengan lingkup penugasan Inspektorat

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

3) Tindak lanjut dan status atas setiap rekomenc.asi audit yang

disampaikan aparat pengawasan ekstern merupakan bahan

pengawasan bagi Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi; dan

4) Inspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menyampaikan

laporan hasil pengawasan kepada Badan Peme riksa Keuangan

Republik Indonesia sebagaimana diwajibkan Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2014.

12. Penutup

Piagam Pengawasan Intern mulai berlaku sejak tanggal diundangkan dan

apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan dan/atau

penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik

di bidang pengawasan, perubahan lingkungan organisasi dan perkembangan

praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah.

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTA JAKARTA,

ttd.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

KEDUA : Peralatan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk membuat media ajar interaktif yang layak dan dapat digunakan sebagai pengembangan media pembelajaran baru yang membantu mahasiswa

waktu terbawa arus air. Potensi yang ada di Sampuran Jangga Dolok dapat dilihat pada Tabel 7. Potensi Ekowisata Sampuran Jangga Dolok. Sepanjang perjalanan akan

Hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan data kuantitatif menunjukkan secara simultan secara simultan variabel independen yang terdiri dari kepemilikan keluarga

Semua induk belut disortir untuk memperoleh belut dengan ukuran betina dan jantan fungsional pasca mljah yang relatif seragam.. Belut berkualitas memenuhi

Jika kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku tidak tidak dapat ditutup dengan uang cadangan sebagaimana dimaksud ayat (1), maka Rapat Anggota dapat

Apakah faktor produk, promosi, harga dan lokasi berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen berbelanja di Kawasan Wisata Kuliner Mandiri Tepian Sungai