• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEMATIKA PROPOSAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEMATIKA PROPOSAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEMATIKA PROPOSAL

Kata Pengantar... i

Daftar Isi... ii

Bab I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... B. Sasaran... C. Hasil yang diharapkan... D. Manfaat...

Bab. II. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM

A. Alur Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum ...

B. Tempat Kegiatan... C. Waktu Pelaksanaan (Terlampir)... D. Strukutur Program...

Bab. III PENUTUP LAMPIRAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 menetapkan bahwa Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap dan terbatas mulai tahun pelajaran 2013/2014. Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014 di 1.437 SMP sasaran. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, pelaksanaan Kurikulum 2013 diperluas di seluruh SMP pada kelas VII dan VIII.

Berdasarkan evaluasi, pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah menghadapi beberapa kendala, di antaranya kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum lengkapnya dokumen Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya pelaksanaan Kurikulum 2013 yang baik dan masih ditemukannya beberapa kendala, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah termasuk SMP mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015.

(3)

kembali menggunakan Kurikulum Tahun 2006 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan Satuan pendidikan dasar dan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013.

Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 3.994 SMP sebagai sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013. SMP rintisan tersebut terdiri atas 1.419 SMP yang sudah melaksanakan K 13 selama 3 semester, 3 SMP percontohan sebagai model yang sudah melaksanakan selama 1 semester, dan 2.572 SMP yang melaksanakan K 13 secara mandiri. Terhadap SMP rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 diberikan pembinaan dalam bentuk pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Kabupaten/Kota yang telah dilatih oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) provinsi.

Pada tahun ajaran 2016/2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan 25% SMP telah melaksanakan Kurikulum 2013 dari total SMP di Indonesia sebanyak 36.819 buah. Dengan demikian tambahan sekolah sasaran pelaksana Kurikulum sebanyak 5.320 SMP atau 16% dari seluruh SMP di Indonesia. Terhadap SMP pelaksana Kurikulum 2013 tambahan tersebut, pada tahun anggaran 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan Kurikulum. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMP dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bekerja sama dengan Instruktur Kabupaten/Kota.

(4)

Sasaran pelatihan implementasi kurikulum 2013 pada tahun 2016 sebanyak 5.320 SMP yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Sasaran pelatihan ini merupakan sekolah baru pelaksana kurikulum pada tahun 2016. Instruktur yang akan melatih adalah Tim Instruktur Kabupaten/Kota (IK). Peserta pelatihan dari masing-masing sekolah terdiri atas 11 orang yaitu guru Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Prakarya, PJOK @ 1 orang, guru Agama 2 orang. Salah satu peserta adalah kepala sekolah yang mewakili guru mata pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajar oleh kepala sekolah yang bersangkutan.

Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum sebanyak adalah 9.333 SMP yang merupakan pelaksana Kurikulum lama (tahun 2015) dan pelaksana baru (tahun 2016), tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Sekolah-sekolah dikelompokkan ke dalam 2.931 klaster, dengan setiap klaster terdiri atas 2 – 3 SMP. Pada setiap klaster ditetapkan satu SMP Induk Klaster yang berfungsi sebagai koordinator pelaksanaan pendampingan dalam klasternya.

Pembiayaan kegiatan pelatihan implementasi kurikulum menggunakan dana pusat yang dikelola oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sementara itu pembiayaan kegiatan pendampingan implementasi Kurikulum di SMP menggunakan skema dana Bantuan Pemerintah (Bantah) yang disalurkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) kepada 2.931 SMP Induk Klaster. Bantuan Pemerintah pendampingan implementasi Kurikulum 2013 SMP diberikan kepada SMP Induk Klaster digunakan untuk pelaksanaan pendampingan yang meliputi kegiatan pendampingan In dan pendampingan On.

(5)

Pemerintah Pendampingan Implementasi Kurikulum SMP Tahun 2016 ini.

B. TUJUAN

Untuk memfasilitasi upaya peningkatan profesionalitas pendidik melalui program pemberdayaan bantuan

pemerintah pendampingan kurikulum 2013

jenjang……….. tahun 2016.

C. SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah ……….orang anggota sekolah induk klaster dan sekolah imbas secara rinci adalah sebagai berikut :

NO NAMA ASAL SEKOLAH

1 2 3 4 5 6 dst

(6)

D.HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kompetensi pendidik sehingga dapat

meningkatkan kualitas kerjanya

2. Pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing.

3. Dengan meningkatnya kompetensi pendidik diharapkan dapat mengurangi beban sehari-hari berkaitan dengan pembelajaran.

4. Meningkatnya kualitas pembelajaran dengan salah satu solusi dapat memberdayakan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar.

E. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pendampingan sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas kompetensi peserta pendampingan 2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah

tempat para pendampingan bertugas

(7)

BAB II

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM

A. Alur kegiatan pelatihan dan pendampingan Kurikulum digambarkan dalam Gambar 1 berikut:

Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016| 6 1. Dit. PSMP

menetapkanKuotadan SMP

2. LPMP

menetapkansekolahindu kklasterdanimbasPenda

9. LPMP

MenyalurkanBantuanPe merintahuntukpendampi

nganK-13

10.

SekolahIndukKlasterdanSek olahImbasmelaksanakanPe

ndampingan

3. Dit. PSMP melaksanakan Pelatihan Instruktur Nasional (IN)

11. Analisis terhadap hasil monev dan laporan pelaksanaan

(8)

Gambar 1: Alur Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013

B. TEMPAT KEGIATAN

Tempat kegiatan pendampingan dilaksanakan di SMP ………( sebagai Induk Klaster) dan SMP………( sebagai sekolah imbas )

Setelah sekolah menerima Bantuan Pemerintah, sekolah

menyelenggarakan pendampingan. Pendampingan

pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan teknis operasional perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum kepada sekolah (terutama guru dan kepala sekolah) yang diberikan oleh Instruktur Kabupaten/Kota yang datang langsung ke sekolah induk klaster dan sekolah imbas.

Sasaran utama pendampingan adalah guru mata pelajaran dan kepala sekolah. Bagi guru, tujuan utamanya adalah bahwa guru meningkat keterampilan operasionalnya dalam:

a. menyusun RPP;

b. menyusun instrumen penilaian;

c. melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, problem-based learning, project-based learning, dan 8. LPMP memberikan

workshop Asistensi BantuanPemerintahuntu

kPendampingan K-13

7. LPMP menyelenggarakan

Pelatihan Sekolah Sasaran (SS) 4.

SinkronisasiPelaksanaan PendampinganKurikulu

mantara Dit. PSMP

5. Dit. PSMP melaksanakan Pelatihan

Instruktur Provinsi (IP)

6. LPMP menyelenggarakan

(9)

discovery learning dengan integrasi penumbuhan budi pekerti;

d. melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

e. menyelesaikan hambatan-hambatan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

Sementara itu, bagi kepala sekolah, diharapkan mereka meningkat keterampilan praktiknya dalam:

a. menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif; b. mengelola pelaksanaan kurikulum;

c. mengelola pemenuhan Standar Nasional Pendidikan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum;

d. menyelesaikan hambatan-hambatan pengelolaan pelaksanaan Kurikulum 2013.

Pendampingan implementasi Kurikulum pada jenjang SMP dilaksanakan dengan strategi kegiatan In dan kegiatan On. Baik pendampingan In maupun On masing-masing diberikan 3 (tiga) kali dengan @ pendampingan 1 (satu) hari @ hari 7 jam pelatihan. Apabila karena kondisi geografis yang sulit dan/atau biaya transport yang tinggi, jumlah pendampingan In dan On masing-masing dapat kurang dari 3 (tiga) kali. Sebaliknya, apabila tidak ada kendala geografis dan/atau transport, bantuan pemerintah agar digunakan secara efisien sehingga pendampingan In dan On masing-masing lebih dari 3 (tiga) kali.

Berikut adalah urutan pelaksanaan pemberian pendampingan In dan On sebanyak 3 (tiga) kali:

In 1 – On 1 – In 2 – On 2 – In 3 – On 3

Sekolah induk yang tidak memiliki sekolah imbas, berlaku ketentuan sebagai berikut :

a. Peserta pendampingan In dan On meliputi semua guru di sekolah yang bersangkutan.

b. Dapat mengundang sekolah disekitarnya yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 pada kegiatan In sebagai bentuk sosialisasi dengan masing-masing sekolah tersebut mengirimkan 11 (sebelas) orang guru yang salah satunya

(10)

adalah Kepala Sekolah mewakili mata pelajaran yang diampunya.

c. Sekolah induk yang tidak memiliki sekolah imbas, tetap menerima bantuan pemerintah sebesar Rp 5.000.000,- untuk pendampingan On.

d. Agar memaksimalkan jumlah pelaksanaan kegiatan In dan On.

Pendampingan In

Pendampingan In adalah asistensi implementasi Kurikulum yang diberikan kepada guru dan kepala sekolah (sebagai wakil guru mata pelajaran yang diampunya) pada semua sekolah dalam satu klaster secara klasikal di induk klaster. Pendampingan In dilaksanakan pada Agustus s.d. Oktober 2016. Pendampingan In dilaksanakan di sekolah induk klaster.

Peserta pendampingan In sekurang-kurangnya sama dengan peserta pelatihan sekolah sasaran. Jumlah peserta pendampingan In dari setiap sekolah minimal 11 orang yang terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang) dan 1 (satu) orang guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, ATAU Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti selain Islam yang dikirim adalah yang peserta didiknya paling banyak di sekolah yang bersangkutan.

Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah yang mewakili guru mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

(11)

Materi (fokus) pendampingan In 1, In 2, dan In 3 adalah pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sebagaimana disajikan pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4.

Tabel 2: Struktur Program Pendampingan In 1

N o

.

Materi JP

1

. Pembukaan dan Penjelasan Teknis Pendampingan In 1

2 .

Workshop Penyusunan RPP (untuk

pembelajaran riil pada On 1) 2

3

. Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian(untuk pembelajaran riil pada On 1) 2

4 .

Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian dan Refleksi

2

JUMLAH 7

Tabel 3: Struktur Program Pendampingan In 2

N o

.

Materi JP

1. Refleksi lesson learned dari pendampingan

On 1 1

2. Workshop Penyusunan RPP (untuk

pembelajaran riil pada On 2) 2

(12)

3. Workshop Penyusunan Instrumen

Penilaian(untuk pembelajaran riil pada On 2)

2

4. Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan

Penilaian dan Refleksi 2

JUMLAH 7

Tabel 4: Struktur Program Pendampingan In 3

N o

.

Materi JP

1. Refleksi lesson learned dari pendampingan

On 2 1

2. Workshop Penyusunan RPP (untuk

pembelajaran riil pada On 3) 2

3. Workshop Penyusunan Instrumen

Penilaian(untuk pembelajaran riil pada On 3)

2

4. Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian dan Refleksi

2

JUMLAH 7

Produk yang diharapkan dihasilkan dari Pendampingan In disajikan dalam Tabel 5.

(13)

No

. Penda

m-pingan

Output

1. In 1 1. RPP untuk dilaksanakan

pada On 1;

2. Instrumen penilaian untuk dipakai pada On 1;

3. Umpan balik simulasi.

2. In 2 1. Daftar best practice dari On

1;

2. RPP untuk dilaksanakan pada On 2;

3. Instrumen penilaian untuk dipakai pada On 2;

4. Umpan balik simulasi.

3. In 3 1. Daftar best practice dari On

2;

2. RPP untuk dilaksanakan pada On 3;

3. Instrumen penilaian untuk dipakai pada On 3;

4. Umpan balik simulasi.

Pelaksana pendampingan In adalah Sekolah Induk, yaitu oleh panitia pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan panitia pelaksana pendampingan In yang dihadiri oleh semua kepala sekolah dalam satu klaster, wakil kepala sekolah sekolah induk, dan para guru serta kepala dan staf TU sekolah induk.

Struktur panitia pelaksana pendampingan In adalah sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala Sekolah (sekolah induk)

Ketua : Wakaur Kurikulum

Sekretaris : Guru senior yang dipilih oleh forum rapat Bendahara : Bendahara sekolah

Seksi akademik : Guru yang dipilih oleh forum rapat Seksi sarpras : Wakaur Sarpras

Seksi konsumsi : Guru yang dipilih oleh forum rapat

(14)

Pendampingan On

Pendampingan On adalah asistensi pelaksanaan kurikulum yang diberikan guru secara individual di sekolah yang bersangkutan. Pendampingan On dilaksanakan pada September s.d. November 2016. Pendampingan On dilaksanakan di sekolah imbas.

Peserta pendampingan On sekurang-kurangnya sama dengan peserta pendampingan In. Jumlah peserta pendampingan On dari setiap sekolah minimal 11 orang yang terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang) dan 1 (satu) orang ATAU LEBIH guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, ATAU Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti selain Islam yang mengikuti adalah yang peserta didiknya paling banyak di sekolah yang bersangkutan.

Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah yang mewakili guru mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Instruktur pendampingan On adalah Instruktur Kabupaten/Kota yang telah mengikuti pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota yang dinyatakan lulus dengan nilai sekurang-kurangnya BAIK.

(15)

Tabel 6: Struktur Program Pendampingan On 1

N o

.

Materi JP*

1

. Pembukaan dan Penjelasan Teknis Pendampingan In (1 kali) 1

2 .

(Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas A

2

3

. (Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas B 2

4

. Refleksi Pembelajaran dan Penilaian dan Revisi RPP dan Instrumen Penilaian 2

JUMLAH 7

Tabel 7: Struktur Program Pendampingan On 2

N o

.

Materi JP*

1 .

Pembukaan dan Penjelasan Teknis

Pendampingan In (1 kali) 1

2 .

(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas A

2

3 .

(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas B

2

4 Pengolahan hasil penilaian 2

(16)

.

JUMLAH 7

Tabel 8: Struktur Program Pendampingan On 3

N o

.

Materi JP*

1 .

Pembukaan dan Penjelasan Teknis

Pendampingan In (1 kali) 1

2 .

(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas A

2

3

. (Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas B 2

4

. Penulisan rapor 2

JUMLAH 7

Produk yang diharapkan dihasilkan dari Pendampingan On 1 dan On 2 disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 9: Output Pendampingan ON

No .

Penda m-pingan

Output

1. ON 1 1. Umpan balik

pembelajaran;

2. Umpan balik penilaian; 4. RPP dan instrumen penilian yang telah direvisi.

2. ON 2 1. Umpan balik

pembelajaran;

(17)

pembelajaran;

2. Umpan balik penilaian; 3. Contoh penulisan

pencapaian peserta didik dalam rapor.

Pelaksana pendampingan On adalah Sekolah Imbas yaitu oleh panitia pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan panitia pelaksana pendampingan On yang dihadiri oleh kepala sekolah semua wakil kepala sekolah, dan para guru serta kepala dan staf TU.

Struktur panitia pelaksana pendampingan On adalah sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala Sekolah (sekolah induk)

Ketua : Wakaur Kurikulum

Sekretaris : Guru senior yang dipilih oleh forum rapat Bendahara : Bendahara sekolah

Seksi akademik : Guru yang dipilih oleh forum rapat Seksi sarpras : Wakaur Sarpras

Seksi konsumsi : Guru yang dipilih oleh forum rapat

(18)

BAB III PENUTUP

Pelaksanaan Kurikulum memerlukan keterlibatan semua unsur sekolah untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Agar pelaksanaan Kurikulum sesuai dengan kebijakan dan konsep yang diinginkan maka guru yang telah dilatih perlu mendapatkan pendampingan dalam mengimplementasikan hasil pelatihan. Melalui pendampinganakan terjadi interaksi dan kolaborasi antara pendamping dan yang didampingi untuk saling berbagi melaksanakan Kurikulum. Interaksi tersebut diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan Kurikulumdi sekolah.

Keberhasilan Bantuan Pemerintahpendampingan implementasi Kurikulum tahun 2016 sangat dipengaruhi oleh kualitas proses pengelolaannya mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan pelaporan. Oleh karena itu, agar Bantuan Pemerintah pendampingan Kurikulum di SMP dapat terlaksana sesuai tujuan diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait baik unsur pusat, LPMP, provinsi, kabupaten/kota, SMP Induk Klaster, maupun sekolah imbas untuk bersama-sama mengupayakan keberhasilan keseluruhan kegiatan Bantuan Pemerintah pendampingan Kurikulum, sesuai dengan tugas,fungsidan kewenangan masing-masing.

(19)

permasalahan ataupun pertanyaan yang terkait dengan pelaksanaan Bantuan Pemerintahpendampingan dapat menghubungi Tim Kurikulum LPMP setempat dan/atau Direktorat Pembinaan SMP melalui Subdit Kurikulum di nomor telepon 021-57900083.

Gambar

Gambar 1 berikut:
Gambar 1: Alur Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
Tabel 3: Struktur Program Pendampingan In 2
Tabel 4: Struktur Program Pendampingan In 3
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

salah satu bentuk dari identitas sosial seseorang dalam kelompok bangsa

Selain itu, adanya Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) tentu memiliki hasil atau dampak yang diperoleh dari mengikuti kegiatan FKDT di Kecamatan Bae,

classicus Sakramen Penguatan. Osborne ini ada tiga hal yang menjadi poin penting, yaitu: 1) Sakramen Penguatan ialah Sakramen Roh Kudus dalam hubun- gannya dengan aspek

32 Koperasi Wira Usaha Kec. Mega Anugerah Sawit Desa Sipin Teluk Duren, Jln. Pangeran Hidayat No. Kumpeh Ulu Kelurahan Pall 5 Kecamatan Kota Baru. 35 PT. Sawit Mas Plantation

Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Provinsi Bengkulu bulan Maret 2015 mencapai 2,66 hari atau naik 1,22 hari bila dibandingkan

Dengan demikian, sistem yang telah di rancang dapat berfungsi dengan baik dan mampu memantau dan mengontrol suhu kelembaban dan kebisingan dalam inkubator

[r]

Rencana sruktur ruang wilayah Aceh meliputi sistem pusat kegiatan, sistem jaringan transportasi, sistem jaringan. energi, sistem jaringan telekomunikasi dan