II
-I-
r-Ii
i
t
t I I T Ii
ti
t Il
i
I ! I I I I I Ii
Il
I I I il T I I I I I Ii
I I ti
i
t I I I Lr=r--' Il r r l'..r :r-.r r'-I. r r r * L rr r r t f F tl
I
LAPORAN
PANITIA
KHUSUS
II
TAHUN
2OL2
DEUTAN
PERWAKILAN RAKYAT
ACEH
HASIL
PEMBAHASAN
RANCANGAN QANUN
ACEH
TENTANG
RENCANA
TATA
RUANG
WILAYAH ACEH
20^L3-2033
Dibacakan
Oleh:
TGK.
ANIIIAR
RAMLT,
S.
Pd
(Ketua Pansus
II)
Dalanr
MasaPersidangan
VI
Rapat Paripurna
624
Desember 2ALa
lr I r r rr ! t r r lr r r r !! r r r r r I I r r
RANCANGAN QANUN
ACEH
TENTANG
Dibacakan
Oleh:
TGK.
ANIIIAR
RAMLT,
S.
Pd
(Ketua Pansus
II)
LAPORAIT IIASIL PTMBAI{ASAII
PNTITIA KHUSUS
II
TAIITIN 2AL2 DEtrIAII PTRIIIAI$LAN RAISAT ACEHRAITCAI{GAII QAI{IIN ACEH
TTNTAI{G
RINCANA TATA RUAIIG WILAYAH ACTH 2013 . 2033
Disampaikan datam Sidang Paripurna DPRA Pada Tanggal 24 Desember 2013
I.
PTNDATIULUANAssalamu'AlaikumWarahmatullahiWabarakatuh;
Athamdutitlahiltazi
fatharassamaati
wal ardha
wamaa"bainahuma.
Yang kami hormati :
Sdr. Pi:npinan dan Anggota DPRA;
Sdr. GuLlernur Aceh;
Sdr.
PangclamIskandar
Muda,
Kepala Kejaksaan Tinggt,Kapolda Aceh;
Sdr.
Kepala Dinas, Kakanwil, Kepalrr Etadandan
LembagaDaerah lainnya, Wartawan, LSM, dan HAdirin sekalian.
Sidang Dewan yang
terhormat'
Puji
beserta syukur kehadiratAllah
SWT yang masih memberikankita
nikmat iman
dan udarauntuk
bernafasbersama-sama di dalam gedung ini untuk mengikuti sidang paripurna
DPRA.
Selanjutnya
tidak lupa pula
shalawat beriring salamkita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW' beserta
keluarga
dan para
sahabat-sahabatbeliau
sekalian yang telah membawa manusia ini dari alam jahiliyah ke alam yangIsalimiah yang tentram seperti yang kita rasakan saat
ini'
Sldang Dewan Yang kaml mullakan'
Panitia Khusus
iI
Tahun 2012 merupakal pansus yang diberi amanah oieh Pimpinan DPIRAuntuk
membahas danmenyiapkan Qanun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Aceh (RTRWA) 2013-2033 yang dituangkan dalam Keputusan
Pimpinan DPRA Nomor |4IPMP/DPRA|2OL2 tertanggal 4 Juni 2O12 atau 13 Ra'jab 1433 H.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada Pimpinan DPRA yang
telah
memberi kepercayaandan
kesempatankepada Pansus
II
untuk
melakukanpembahasan raqan RTRWA. ucapan terimakasih juga kepada
Pemerintah Aceh khususnya Tim Badan Koordinasi Penataan
Ruang Aceh (BKPRA) yang selalu mendampingi, mendukung,
dan membantu Pansus II dalam setiap kegiatan pembahasan
Raqan, mrrlai dari tahap penyiapan draft, pembahasan, dan
penylapan
lampiran
qanun.Tidak
lupa pula
terimakasih kepada tenagaahli
Pansus RTRWAyang sudah
banyakmemberikan
rnasukan
dan
bekerja siang malam
demikesempurnaan Raqan RTRWA.
Sr':lanjutnya
ucapan
terimakasih kepada Pansus XITahun
2010
khususnya Ketua
PansusBapak
Ir.
JufriHasanr.rddin,MM yang sekarang sebagai Bupati Aceh Barat
Daya, yang telah berjuang menyempurnakan usulan yang
diajukan oleh eksekutif dalam Raqan RTRWA. Kepada semua
pihak yang
telah
membantu
dan
mendukung
dalampenyelesaian Raqan ini juga kami haturkan terimakasih atas
segala bantuannya.
Hadirin sekalian'
Pembahasan Raqan RTRWA
ini
sebelumnya dilakukanoleh Pansus
XI
Tahun 2Oi0
yangdiketuai
olehIr.
Jufri Hasanuddin, MM, narnun karena ada beberapa hambatan sehingga qanunini
tidak
bisa
selesai dalamwaktu
yangditentukan, dan Pansus II Tahun 2OI2 diperintahkan untuk
melanjutkan pernbahasan qanun dimaksud.
Dalam melakukan
pembalrasanrancangan
qanunRTRWA banyak sekali permasalahan yang dihadapi Pansus
II. Pada awalnya eksekutif mengusulkan penambahan 1
juta
hektar
hutan,
usulan
itu
ditolak
oleh
mayoritasBupati/Walikota
di
Aceh sehingga PeursusXI
Tahun 2010harus
mencari solusi yanglebih traik dan
Alhamdulillah usulan penambahan 1juta
hektar hutanitu
sudah ditolakatau
dimentahkan.Untuk
2
tahun
pertama pembahasanlebih tefokuskan pada permasalahan kawasan hutan yang
tidak ada
titik
temu, karena kawasan hutan yang diusulkan Pemerintah periode sebelumnya sangatluas,
bahkan adakawasan permukiman yang harus dijadikan hutan. Sehingga
masyarakat yang telah mendiami kawasan tertentu harus keluar dari permukiman mereka. Kemudian pansus II Tahun
2012 sebagai pansus lanjutan dari Pansus
XI
mengadakanpertemuan bersama Tim Pemerintah dibawah kepemimpinan
Bapak Zatni
Abdullah
dan
Pemerintah Kabupaten/Kotauntuk
mencari luasan yang optimaluntuk
kabupaten/kota.Proses
ini
semua harus melaluiusulan
resmi PemerintahAceh oleh Gubernur Aceh kepada Kernenterian Kehutanan RI
di
Jakarta
dan
dibahas melaluitim
terpadu. Usulanini
ternyata
tidak
cukup
sekali saja, tetapi harus berkali-kalisehingga didapat hasil yang optimal.
P.roses pembahasan peta pola ruang sudah berlangsung
di
Badan
Planologi
Kementeriaq
Kehutanan.
Hasil pernbahasan tersebut menjadi lar4piranII
dalam
qanunRTRW\ yaitu rnengenai pola ruang wil;ryah Aceh.
Sldang Dewan yang terhormat,
Rancangan
Qanun
RTRWA mengatur mengenai tataruang seluruh Aceh
untuk
duapuluh
tahunke
depan. Didalam RTRWA memuat tentang
struktur
ruang Aceh, polaruang, kawasan strategis, dan rencana pembangunan lima
tahunan.
Rencana
sruktur
ruang wilayah Aceh meliputi sistem pusat kegiatan, sistem jaringan transportasi, sistem jaringanenergi, sistem
jaringan
telekomunikasidan
informatika,sistem jaringan sumber daya air, sistem jaringan air minum,
sistem sarana dan prasarana perikanan, sistem sarana dan
prasarana persampahan,
sistem safana
dan
prasaranadrainase; dan sistem sarana dan prasarana air limbah.
Dalam sistem jaringan transportasi,
diatur
mengenai pengembangansistem jaringan
jalan
bebas
hambatan(hightaagl
meliputi
Lintas
timur
yang
menghubungkansimpul-si',mpul Blang Bin'iang (Aceh ltesar)
-
Sigli-
Meurer_rdu-
Bireuen-
Kota Lhokseumawe-
Lhoksukon-
Idi
-
KualaSimpang
-
Perbatasan Sumatera Utara, dan Lintas tengahyang menghubungkan simpul-simpul Iftueng raya
-
Laweung-
Tangse-
Geumpang-
Pameu-
Linge Isaq-
Blangkeujeren-
Kutacane-
Lawe Pakam-
Subulussalam-
Singkil. Ruasjalat
lintas
tengah
ini
bertujuan
untuk
mengurangiuntuk
memajukan perekonomiandi
Aceh,juga
disesuaikandengan kawasan strategis Aceh yang meliputi kawasan pusat
perdagangan dan distribusi Aceh atau ATDC (Aceh Trade and
Distrtbution Center) tersebar di 6 (enam) zona, masing-masing
zona adanya pusat agro industry.
Rencana pola
ruang
Acehmeliputi
kawasan lindungdan kawasan budidaya. Berdasarkan perda propinsi D.I Aceh
Nomor
9
tahun
1995 tentang Rencana Tata Ruang WilayahPropinsi
D.I.
Aceh,
Propinsi
Ageh
terdiri
atas
1l
Ikbqpaten/Kota,
dengan proporsi Kawasan Lind.ung 46Vodan
Budidaya 54o/o. Kemudian aclzuryaSurat
KeputusanMenteri I(ehutanan Nomor
i70/Kpts-Il/Tahun
2000, Luaskawasan lindung 47,O2oh
dan
kawasan budidaya 52,9g%o.Ditambah lagi dengan adanya usulan penambahan kawasan
lindung oleh
eksekutif dengan menambah1
juta
hektar kawasanhutan
jelas
akan
mengurangi proporsi kawasanbudidaya, padahal saat
ini
Kabupaten/Kotadi
Aceh telahmeningkat jumlahnya. Oleh karena
itu
dalam pembahasandi
PansusII
maka luas kawasan lindung diusulkan denganluasarr 2.938.579,68
Ha
(49,91%)dan
kawasan budidaya 2.949.506,83 Ha (50,09oh1. Kita menginginkan luas kawasanbudidaya
itu
bertambahdari
apa
yang telah
diusulkansebelumnya apalagt dengan adanya pemekaran wilayah Aceh
budidaya
yang lebih
besar,
ini
bertujuan
untukmeningkatkan l<esejahteraan masyarakat.
Kawasan lindung terdiri atas kia.wasan hutan lindung,
kawasan
suaka alam,
kawasan pelestarian
alam
dankawasan cagar budaya. Sedangkan Kawasan budidaya Aceh
terdiri
atas
kawasan permukirnan, kawasan perkantoran,perdagangan dan jasa, kawasan inciustri dan pergudangan,
kawasan
hutan
produksi,
kawasanpertanian,
kawasanpertambangan, kawasan wisata,
dan
kawasan pertahanandan keamanan.
Untuk
ke depan, Hutan Aceh akan dengantidak
ada campur tangan daripihak NGO asing. Dalam qanun
ini
telahkita
kelola sendiripihak
luar
apalagikita atur mengenai
arahan
Hutan
Aceh, mengenai penyebutanistilah
HutanLeuser,
Ulu
masen dan sebagainyatidak
dicantumkan lagidalam Qanun, tetapi
istilah
hutan
di
Aceh sekarang kita sebut dengan istilah Hutan Aceh yang pengawasan terhadappelaksanaarr pengelolaannya
dilakukal
oleh Majelis HutanAceh
(MHA), berkedudukan
dibawah
Lembaga
WaliStdang Dewan yang kaml muliakan,
Rancangan qanun RTRV/A
tidak
hanya dalam bentukqanun dan penjelasan, tetapi harus dilengkapi juga dengan
lampiran-lampiran
dan
materi teknis. Lampiranini
terdiriatas 4 bagran yaitu:
1.
LampiranI,
memuat RencanaSruktur
Ruang WilayahAceh
yang
digambarkan dalambentuk
peta,
meliputisistem
pusat
kegiatan,jaringan
transportasi, jaringanenergi, jaringan telekomunikasi darr informatika, jaringan
surnber
daya
air,
jaringan
air
minum,
sarana
danprasarana perikanan,
sarana dan
prasaranapersampahan,
sarana
dan
prasarana drainase: sertasarana dan prasarana air limbah.
2.
LampiranII,
memuat Rencana pola ruang wilayah Acehdigambarkan
dalam bentuk peta, meliputi
kawasanlindung dan kawasan budidaya..
3.
LarnpiranIII,
memuat Rencana Kawasan Strategis Acehyang
digambarkanjuga
dalam bentuk peta,
yangperrgembangannya direncanakan pada kawasan-kawasarr
meliputi Kawasan pusat perdagarlgan dan distribusi Aceh
atau ATDC (Aceh Tlade and Distribution Centerl, Kawasan
agrowisata, Kawasan situs sejarah
terkait
lahirnya MoUHelsinki antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan
Aceh Merdeka, dan Kawasan khusus.
4.
LampiranIV,
memuat programutama
lima
tal'unan Pemerintah Aceh, dimana Qanun Rencana Pembanguna:eJangka
MenengahAceh
harus merujuk
pada
qanunRTRWA ini.
II.
PENUTUPDemikian laporan
dari
PansusII
Tahun 2012 DPRA,semoga
qa:run
yang akan
kita
sahkan
ini
benar-benarbermanfaat
dan
akan
menjadi pedomanbagi
PemerintahAceh ke depan
untuk
menata kembal.l pembangunan dalammeningkatkan
laju
perekonomiandi
Aceh.
Kita
harusbersarna-sama. mengawal semua proses sampai RTRWA
ini
menjadi sebuah qanun yang clapat lcita gunakan sebagai
pedoman tata ruang di Aceh.
Kepada Allah SWT kami mohon qmpun, kepada hadirin
semuanya kami mohon maaf apabila ada salah kata.
Aminga Rabbal Alamin.
Wabillahitaufi 4 u alhid ag ah,
w q.s s alamu' alailstm Wn Wb.
Banda Aceh,24 Desember 2013
PANITIA KHUSUS II TAHUN 2012
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH
SEKRETARIS,
Drs. H. Adnan Beuransyah
Anggota:
1.
Muslim Usman, SE2.
Tgk. Ahyaril.
Ir. H. T. Syarifuddin4.
Drs. Aminuddin, M.Kes5.
Fuady Sulaiman, STWAKIL KETUA,