BUPATI PATI
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 120 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 47 TAHUN 2018
TENTANG RENCANA STRATEGIS KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI TAHUN 2017-2022
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,
Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan kegiatan dan untuk menyesuaikan dinamika perkembangan peraturan perundang-undangan, perlu dilakukan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017-2022;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 123 ayat (1) dan Pasal
359 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Perubahan Renstra Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pati Nomor 47 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun 2017-2022;
Mengingat... SALINAN
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
10.Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
11.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
12.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
13.Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
14.Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 341);
15.Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020–2024;
16.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klarifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
18.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
19.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28) sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 121);
20.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 110);
21.Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pati Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2011 Nomor 57);
22.Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 5 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran daerah Kabupaten Pati Nomor 56);
23.Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2016
tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 98);
24.Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 99), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2019 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 133);
25.Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 1 Tahun 2018
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 114);
26.Peraturan Bupati Pati Nomor 64 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 64);
27.Peraturan Bupati Pati Nomor 47 Tahun 2018 tentang Rencana
Strategis Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 (Berita Daerah Kabupaten Pati Tahun 2018 Nomor 47);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 47 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI TAHUN 2017-2022.
Pasal I
Ketentuan Lampiran Peraturan Bupati Pati Nomor 47 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 (Berita Daerah Kabupaten Pati Tahun 2018 Nomor 47), diubah menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal II
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar...
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pati.
Ditetapkan di Pati
pada tanggal 12 Desember 2020 BUPATI PATI,
Ttd.
HARYANTO
Diundangkan di Pati
pada tanggal 12 Desember 2020
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PATI, Ttd.
SUHARYONO
NOMOR 120 TAHUN 2020 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 47 TAHUN
2018 TENTANG RENCANA
STRATEGIS KECAMATAN PATI
KABUPATEN PATI TAHUN 2017-2022.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan landasan utama dan pegangan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang lebih terintegrasi, sinkron, dan sinergis, baik antar daerah, antar ruangan, antar waktu, maupun antar fungsi pemerintahan. Salah satu konsekuensi ditetapkannya Undang-undang tersebut adalah diwajibkan bagi setiap Perangkat Daerah untuk menyusun rencana kerja sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembangunan, baik untuk jangka menengah (lima tahunan) dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra), maupun jangka pendek (tahunan) dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Terkait kewajiban Perangkat Daerah dalam penyiapan rencana kerja untuk jangka waktu lima tahunan, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 272 Ayat( 2) mengamanatkan bahwa “Renstra Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan / atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.
Kecamatan Pati sebagai salah satu perangkat daerah yang bertugas menangani sebagian urusan otonomi daerah dan peningkatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa mempunyai kewajiban menyusun rencana strategis Kecamatan Pati.
berlaku diantaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Tertera dalam pasal 343 ayat (9) PERMENDAGRI Nomor 86 Tahun 2017 bahwa penambahan kegiatan baru dalam RKPD ditindaklanjuti dengan perubahan dan/atau penambahan kegiatan dalam Renstra Perangkat Daerah, sebagai acuan penyusunan Renja Perangkat Daerah, Pasal tersebut sebagai dasar penyesuaian kegiatan dalam perubahan RENSTRA. Berikutnya dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 90 tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah diamanatkan setiap Perangkat Daerah agar melaksanakan pemetaan dari program/kegiatan lama ke Program/kegiatan/sub kegiatan baru. Amanat tersebut mengakibatkan terjadinya perbaikan indikator kegiatan yang masih bersifat hasil aktivitas, hal tersebutlah yang mendasari adanya perbaikan dan penajaman indikator output serta penyesuaian target kegiatan dalam perubahan RENSTRA.
1.2 LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klarifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pati Tahun 2005 – 2025;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pati tahun 2017 – 2022;
11. Peraturan Bupati Pati Nomor 19 Tahun 2018 tentang tentang Rencana
Strategis Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun 2017 – 2022.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud perubahan RENSTRA Kecamatan Pati
Renstra Kecamatan Pati merupakan pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 5(lima) tahun mendatang yang mana sudah dilaksanakan 2 (dua) tahun. Penyusunan perubahan Renstra Kecamatan Pati untuk Tahun 2017–2022 ini dimaksudkan untuk:
1). Sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5(lima) tahun.
2). Mendorong tercapainya sasaran pembangunan khususnya di lingkungan Kecamatan Pati yang ditetapkan dalam jangka waktu 5(lima) tahun ke depan.
3). Mengetahui hal-hal yang menjadi kekuatan, kelemahan, potensi yang ada dan harus ditindaklanjuti dalam memenuhi Tujuan dan Sasaran untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan.
4). Sebagai acuan penerapan strategi dan arah kebijakan dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran yang akan dicapai selama 5 tahun.
5). Sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di wilayah Kecamatan Pati dalam kurun waktu 5(lima) tahun mendatang, yaitu: Tahun 2017–2022.
menentukan arah dan tujuan Kecamatan Pati dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, dan untuk tujuan strategisnya, sehingga setiap tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur.
Tujuan disusunnya Perubahan Renstra Kecamatan Pati Tahun 2017–2022 dapat diuraikan sebagai berikut:
1). Sebagai alat sinkroniasasi dan pelaksanaan kebijakan antara RPJMD Kabupaten Pati dengan Renstra Kecamatan Pati Tahun 2017 – 2022.
2). Sebagai dasar menyusunan Rencana Kinerja Tahunan(RKT) dan Rencana Kerja (Renja) tahunan dan Perjanjian Kinerja (PK) di Wilayah Kecamatan Pati
3). Sebagai dasar pengukuran kinerja 5 (lima) tahun mendatang.
4). Menentukan arah kegiatan untuk meletakkan dasar sistem pemerintahan daerah yang memperhatikan kerangka regulasi dan sebagai dasar perumusan kebijakan strategis untuk dijabarkan dalam program kerja 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan perubahan Renstra Kecamatan Pati Kabupaten
Pati Tahun 2017-2022 sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang perubahan RENSTRA, landasan hukum penyusunan renstra, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Bab ini memaparkan gambaran pelayanan PD terkait dengan tugas, fungsi dan struktur organisasi Perangkat Daerah, sumber daya yang dimiliki dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kinerja pelayanan yang dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra pada tahun yang sudah dilalui (2018, 2019) karena RENSTRA saat ini adalah RENSTRA perubahan, dan tantangan serta peluang pengembangan pelayanan Tahun 2020-2022.
Kabupaten Pati berdasarkan tugas dan fungsinya; telaahan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih; telaahan Renstra PD yang terkait Kecamatan; telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; dan penentuan isu-isu strategis. BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menjelaskan tujuan dan sasaran jangka menengah PD Kabupaten Pati.
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan PD Kabupaten Pati dalam 5 (lima) tahun mendatang.
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang merujuk pada setiap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini memuat indikator kinerja yang menunjukkan kinerja yang ingin dicapai PD Kabupaten Pati dalam kurun 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen mendukung tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Pati Tahun 2017-2022.
II.1 BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Dalam kedudukan dan fungsinya pemerintah kecamatan memiliki posisi yang sangat strategis dalam pencapaian keberhasilan Pemerintah Kabupaten Pati dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat bidang pemerintahan, pembangunan, perekonomian, pemberdayaan kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban wilayah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang dijabarkan dengan Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Kecamatan Kabupaten Pati. Kecamatan sebagai Perangkat Daerah diharapkan mampu mengantisipasi, mengakomodasi serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dan berkembang dalam masyarakat, sehingga diharapkan dapat terwujud aparatur pemerintah kecamatan yang handal dan profesional.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Pati 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan di Lingkungan Pemerintah
II.2 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA (SOTK)
KANTOR KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI
CAMAT SEKCAM KASUBAG PROGRAM DAN KEUANGAN KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KASI PEMERINTAHAN KASI PMD KASI
TRANTIB KASI KESOS
KASI PELAYANAN
LURAH
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Pati 2.1.2. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2016 tugas Kecamatan terdiri atas :
a. menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Umum;
b. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa;
c. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
penertiban umum;
d. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati;
e. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana layanan
umum;
f. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan;
g. membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa atau
II.3
h. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintah Daerah yang ada di Kecamatan;
i. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan;
j. melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Kecamatan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum;
b. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat desa;
c. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan
penertiban umum;
d. pengkoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Bupati;
e. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana layanan
umum;
f. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat Kecamatan;
g. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan desa atau
kelurahan;
h. pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintah Daerah yang ada di Kecamatan;
i. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan;
j. pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Di Kabupaten Pati, berdasarkan Peraturan Bupati nomor 4 tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Bupati nomor 63 Tahun 2009 tentang Pelimpahan sebagian Kewenangan Bupati kepada Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati, berikut disajikan kewenangan yang dilimpahkan kepada kecamatan.
II.4 Tabel II.1.
Urusan yang Dilimpahkan Bupati Kepada Kecamatan
No Aspek Kewenangan yang Dilimpahkan
1 Aspek
Rekomendasi
- Rekomendasi, pencatatan, pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan lahan bekas jalan kali mati.
- Rekomendasi dan pengawasan ijin
pendaftaran Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang social, organisasi social/panti social, pengumpulan uang di lingkup Kecamatan.
- Rekomendasi pemberian Surat Keterangan
domisili kantor/ usaha industri.
- Rekomendasi pemberian ijin usaha,
pengawasan dan pelaporan tempat usaha pelatihan kerja.
- Rekomendasi pemberian ijin keramaian, ijin
gangguan, ijin usaha dan ijin mendirikan bangunan.
- Rekomendasi pencairan Alokasi Dana Desa
yang diajukan oleh Pemerintah Desa di wilayahnya.
- Rekomendasi pencairan Bantuan Keuangan
berupa tambahan penghasilan aparat
pemerintah desa dan bantuan keuangan bagi anggota badan permusyawaratan desa dan bantuan keuangan kepada pemerintah desa lainnya yang diajukan oleh pemerintah desa di wilayahnya.
2 Aspek Koordinasi - Koordinasi penyelenggaraan administrasi
kependudukan mengenai proses pelaksanaan pendaftaran di desa dan kelurahan sesuai kerja Camat.
- Koordinasi pengawasan atas penyelenggaraan
administrasi kependudukan mengenai
II.5
No Aspek Kewenangan yang Dilimpahkan
Urusan Agama Kecamatan, Desa dan Kelurahan sesuai wilayah kerja Camat.
- Koordinasi dan fasilitasi peningkatan peran
masyarakat dalam penataan dan
pendayagunaan ruang kawasan perdesaan skala kecamatan.
- Koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan gerakan
PKK skala kecamatan.
- Koordinasi dan pembinaan perlindungan
masyarakat (Linmas) di wilayah kerjanya.
- Koordinasi dan fasilitasi proses/kegiatan
pengisian perangkat desa dan pemilihan kepala desa.
- Koordinasi dan fasilitasi penyelesaian
masalah dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa. 3 Aspek
Pembinaan
- Pembinaan dan sosialisasi penyelenggaraan
administrasi kependudukan.
- Pembinaan, pengawasan, fasilitasi Badan
Permusyawaratan Desa skala Kecamatan.
- Pembinaan, koordinasi, pengawasan dan
fasilitasi pengelolaan keuangan dan aset desa skala kecamatan.
- Pembinaan terhadap kinerja aparat
pemerintahan desa baik kepala desa maupun perangkat desa termasuk staf perangkat desa. 4 Aspek
Penyelenggaraan
- Melantik keanggotaan Badan
Permusyawaratan Desa di wilayah kerja Kecamatan.
- Legalisasi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu
Tanda Penduduk (KTP)
- Meresmikan keanggotaan Badan
Permusyawaratan Desa di wilayah kerja Kecamatan.
II.6
No Aspek Kewenangan yang Dilimpahkan
Permusyawaratan Desa di wilayah kerja Kecamatan.
- Mengambil sumpah/janji anggota Badan
Permusyawaratan Desa di wilayah kerja Kecamatan.
- Menerbitkan Keputusan mengenai
pengangkatan anggota Badan
Permusyawaratan Desa di wilayah kerja Kecamatan.
- Menerbitkan Keputusan mengenai
pemberhentian anggota Badan
Permusyawaratan Desa dan pengesahan anggota Badan Permusyawaratan Desa antar waktu desa di wilayah kerjanya.
- Evaluasi Peraturan Desa tentang APBDes.
- Pembentukan satuan relawan kebakaran
(Satlakar) di tiap Kecamatan.
- Pelaksanaan pencegahan atas pengambilan
sumber daya alam tanpa ijin yang dapat
mengganggu serta membahayakan
lingkungan hidup.
- Pelaksanaan monitoring dan inventarisasi
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah terlantar, tanah Negara, bebas dan tanah timbul di wilayah kerjanya.
- Pendataan ketenagakerjaan di wilayah
kerjanya.
- Pengusulan penetapan nama-nama geografi.
- Pengusulan penetapan batas wilayah
Kecamatan dan batas wilayah antar
kelurahan.
- Pelaksanaan lomba desa/kelurahan tingkat
kecamatan.
- Koordinator pemungutan Pajak Bumi dan
II.7
No Aspek Kewenangan yang Dilimpahkan
pungutan PBB pedesaan dan perkotaan.
- Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
- Pemungutan Pajak Daerah di luar surat
ketetapan Pajak daerah (SKPD).
Sumber: Peraturan Bupati nomor 4 tahun 2013
Tabel II.2.
Kewenangan Program dan Kegiatan PD yang Dilimpahkan Kepada Kecamatan
No Urusan dan PD yang melimpahkan Program dan Kegiatan yang dilimpahkan
1 Dinas Koperasi dan UMKM
Pelaksanaan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)
2 Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Perizinan IMB, SIUP bagi usaha mikro, TDP bagi usaha mikro, Pengumpulan Dana dan penutupan jalan.
3 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pembuatan KTP, KK, Surat Pindah, Surat Keterangan pengganti KTP.
Sumber: Sekretariat Kecamatan Pati, 2020 2.2 Sumber Daya Kecamatan
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Pegawai Kecamatan Pati dan Kelurahan berjumlah 84 orang, terdiri dari 64 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 20 orang Pegawai Non PNS (THL). Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan pangkat dan golongan dapat digambarkan sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel II.3
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan
No Uraian Eselon III Eselon IV L P L P L Staf P Jml % Jumlah
1 Kecamatan Pati 2 8 1 16 3 30
- Camat 1 - - - 1
- Sekcam 1 - - - 1
- Kasubag Program & Keu
- - 1 - 3 - 4
II.8
No Uraian Eselon III Eselon IV L P L P L Staf P Jml % Jumlah
Kepeg - Kasi PMD - - 1 - - 1 2 - Kasi Trantib - - 1 - 4 - 5 - Kasi Kesos - - 1 - 1 - 2 - Kasi Pelayanan - - - 1 - 1 2 - Kasi Pemerintahan - - 1 1 - 2 - Staf PMD - - 1 - 1 - 2
- Staf Subbag Umum & Kep - - 1 - 1 1 3 - Pegawai Non PNS - - - - 3 - 3 2 Kelurahan Parenggan 9 lurah 1 1 Seklur 1 1 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 2 Pegawai Non PNS 2 1 3
3 Kelurahan Pati Wetan 12
Lurah 1 1 Seklur 1 1 2 Kasi PMK 1 1 2 Kasi Pemerintahan 1 1 2 Kasi kesmas 1 1 2 Pegawai Non PNS 3 3
4 Kelurahan Pati Kidul 1 10
Lurah 1 1 Seklur 1 1 2 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 2 Kasi kesmas 1 1 Pegawai Non PNS 3 3
5 Kelurahan Pati Lor 12
Lurah 1 1
Seklur 1 2 3
II.9
No Uraian Eselon III Eselon IV L P L P L Staf P Jml % Jumlah
Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 Pegawai Non PNS 2 2 4 6 Kelurahan Kalidoro 11 Lurah 1 1 Seklur 1 1 2 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 2 Pegawai Non PNS 2 2 4
Sumber: Sekretariat Kecamatan Pati, 2020. Tabel II.4
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan Kecamatan Pati dan Kelurahan
No Uraian <SLTP SLTA Diploma S1 S2< Jumlah (%)
L P L P L P L P L P L P
1 Kecamatan Pati - - - -
- Camat - - - 1 - - - 1 -
- Sekcam - - - 1 - 1 -
-Kasubag Program & Keu
- - - 1 - - - 1 -
-Kasubag Umum & Kepeg - - - 1 - 1 - - Kasi PMD - - - 1 - - - 1 - - Kasi Trantib - - - 1 - 1 - - Kasi Kesos - - - 1 - - 1 -Kasi Pelayanan - - - 1 - 1 -Kasi Pemerintahan - - - 1 - - - - 1 -Staf PMD - - - 1 - - - 1 -
-Staf Subbag Umum & Kep
- - - 1 1 - - 1 1
- Staf Prog dan Keu - - 1 - - - 1 2 - - 1 2
- Pegawai Non PNS 1 2 3
II.10
No Uraian <SLTP SLTA Diploma S1 S2< Jumlah (%)
L P L P L P L P L P L P lurah 1 1 Seklur 1 1 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 2 Pegawai Non PNS 1 1 1 2 1
3 Kelurahan Pati Wetan 5 7
Lurah 1 1 Seklur 1 1 2 Kasi PMK 1 1 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 1 1 Kasi kesmas 1 1 1 1 Pegawai Non PNS 2 1 2 1
4 Kelurahan Pati Kidul 5 5
Lurah 1 1 Seklur 1 1 1 1 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 1 1 Kasi kesmas 1 1 Pegawai Non PNS 2 1 2 1
5 Kelurahan Pati Lor 6 6
Lurah 1 1 Seklur 2 1 1 2 Kasi PMK 1 1 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 Pegawai Non PNS 2 2 2 2 6 Kelurahan Kalidoro 8 3 Lurah 1 1 Seklur 1 1 2 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 1 1 Pegawai Non PNS 2 2 2 2
II.11
Sumber: Sekretariat Kecamatan Pati, 2020
Tabel II.5
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Golongan Kecamatan Pati dan Kelurahan
No Uraian Gol.IV Gol. III Gol. II Non PNS Jumlah L P L P L P L P L P
1 Kecamatan Pati 3 1 - - - 3 1 - Camat 1 - - - 1 - - Sekcam 1 - - - 1 - - Kasubag Program & Keu - - 1 - - - 1 -
- Kasubag Umum & Kepeg - - 1 - - - 1 - - Kasi PMD - - 1 - - - 1 - - Kasi Trantib - - 1 - - - 1 - - Kasi Kesos - - 1 - - - - 1 - - Kasi Pelayanan - 1 - - - 1 - - Kasi Pemerintahan - - 1 - - - 1 - Staf PMD - - - 1 - - - - 1
- Staf Subbag Prog & Keu
2 1 2 1
- Staf Subbag Umum & Kep - - 1 1 - - - - 1 1 - Pegawai Non PNS - - - 3 3 -2 Kelurahan Parenggan 6 3 Lurah 1 1 Seklur 1 1 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 2 Pegawai Non PNS 2 1 2 1 3 Kelurahan Pati Wetan 8 4 Lurah 1 1 Seklur 1 1 1 1
II.12 No Uraian Gol.IV Gol. III Gol. II Non PNS Jumlah L P L P L P L P L P
Kasi PMK 1 1 2 Kasi Pemerintahan 1 1 2 Kasi kesmas 1 1 1 1 Pegawai Non PNS 2 1 2 1 4 Kelurahan Pati Kidul 6 4 Lurah 1 1 Seklur 1 1 1 1 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 1 1 Kasi kesmas 1 1 Pegawai Non PNS 2 1 2 1
5 Kelurahan Pati Lor 6 6
Lurah 1 1 Seklur 1 2 1 2 Kasi PMK 1 1 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 Pegawai Non PNS 2 2 2 2 6 Kelurahan Kalidoro Lurah 1 1 Seklur 1 1 1 1 Kasi PMK 1 1 Kasi Pemerintahan 1 1 Kasi kesmas 1 1 1 1 Pegawai Non PNS 2 2 2 2
Sumber: Sekretariat Kecamatan Pati, 2020 2.2.2. Sarana dan Prasarana Kerja
Perlengkapan kantor merupakan sarana penunjang kinerja pegawai yang cukup penting untuk dipenuhi karena terkait dengan aktivitas dan mobilitas kerja Kecamatan.
II.13 Tabel II.6
Sarana Prasarana Kecamatan
No Uraian Jumlah Satuan Kondisi Saat
ini
Keteranga n
1 Gedung 3 unit Baik
2 Ruangan 8 Ruangan Baik
3 Kendaraan roda 4 1 unit Baik
4 Kendaraan roda 2 15 unit Baik
peralatan kerja : unit
5 - Komputer 8 unit 8 baik
6 - Laptop 9 unit 9 baik
7 - Printer 12 unit 12 baik,
8 - Meja 24 unit 21 baik, 3
kurang baik
9 - Kursi 28 unit 24 baik, 4
kurang baik
10 - AC 7 unit baik
11 - Almari 6 unit 5 baik, 1
kurang baik
12 - Filling cabinet 6 Unit 5 baik, 3
kurang baik
Sumber: Sekretariat Kecamatan Pati, 2020
Mengingat jumlah aparatur kecamatan yang menduduki jabatan struktural sebanyak 9 orang dan petugas PBB 1 orang sementara kendaraan operasional yang tersedia sebanyak 11 unit termasuk mobil maka kedepan pemerintah kecamatan masih membutuhkan penambahan kendaraan operasional sebanyak 4 unit dikarenakan 4 unit motor untuk penggantian motor yang sudah kurang baik.
Kondisi jumlah komputer di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 5 unit dengan 5 dalam kondisi baik, maka ke depan masih membutuhkan penambahan komputer sebanyak 2 unit lagi untuk pelayanan.
Kondisi jumlah Laptop di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 5 unit dengan kondisi baik, mengingat pejabat struktural sebanyak 9 orang dan 2 untuk simda keuangan dan simda BMD (aset) maka ke depan masih membutuhkan penambahan laptop sebanyak 6 unit lagi untuk 9 pejabat dan penggantian laptop yang kurang baik.
II.14 Kondisi jumlah printer di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 6 unit dengan 3 dalam kondisi baik, 2 kondisi kurang baik dan 1 kondisi rusak, maka ke depan masih membutuhkan penambahan printer sebanyak 8 unit lagi untuk pelayanan dan penggantian printer yang kurang baik dan rusak.
Kondisi jumlah meja di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 24 unit dengan 21 dalam kondisi baik dan 3 kondisi kurang baik, maka ke depan masih membutuhkan penambahan meja sebanyak 8 unit lagi untuk pelayanan dan penggantian meja yang kurang baik dan rusak.
Kondisi jumlah kursi di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 28 unit dengan 24 dalam kondisi baik dan 4 kondisi kurang baik, maka ke depan masih membutuhkan penambahan kursi sebanyak 9 unit lagi untuk pelayanan dan penggantian kursi yang kurang baik dan rusak.
Kondisi jumlah AC di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 6 unit dengan kondisi baik, , maka ke depan sudah tidak membutuhkan penambahan AC baru lagi.
Kondisi jumlah almari di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 6 unit dengan 5 dalam kondisi baik dan 1 kondisi kurang baik, maka ke depan masih membutuhkan penambahan almari sebanyak 3 unit lagi untuk tempat arsip dan penggantian almari yang kurang baik dan rusak.
Kondisi jumlah filling cabinet di Kecamatan Pati saat ini sebanyak 8 unit dengan 5 dalam kondisi baik dan 3 kondisi kurang baik, maka ke depan masih membutuhkan penambahan filling cabinet sebanyak 5 unit
lagi untuk pejabat struktural yang belum punya filling cabinet dan
penggantian filling cabinet yang kurang baik dan rusak.
2.2.3. Kondisi umum Kecamatan Pati 2.2.3.1. Kondisi Kewilayahan
Kecamatan Pati merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Pati dengan memiliki luas lahan sebesar 4.249 Ha. Secara administratif Kecamatan Pati dibatasi oleh :
Bagian Selatan : Kecamatan Gabus Kabupaten Pati
Bagian Utara : Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati
Bagian Timur : Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
II.15 Gambar 2.2 Peta Kecamatan Pati
II.16 Kawasan perencanaan yang menjadi lingkup kerja Kecamatan Pati dapat dilihat dalam tabel II.7 berikut ini :
Tabel II.7
Kawasan Perencanaan di Lingkup Kecamatan Pati
No Desa Luas Wilayah (ha) Jml RT Jml RW Peruntukan Kawasan Pengembangan Khusus menurut RT/RW Kab. Pati 1 PANJUNAN 202.84 23 3 2 GAJAHMATI 148.29 8 2 3 MUSTOKOHARJO 67.03 4 1 4 SEMAMPIR 45.81 8 2 5 PATI WETAN 24.18 17 3 6 BLARU 86.82 20 5 7 PATI KIDUL 86.61 41 5 8 PLANGITAN 83.98 20 2 9 PURI 104.56 32 9 10 WINONG 96.17 39 5 11 NGARUS 28.61 8 1 12 PATI LOR 76.56 33 3 13 PARENGGAN 24.87 9 2 14 SIDOHARJO 84.21 14 3 15 KALIDORO 31.29 13 4 16 SARIREJO 220.50 25 2 17 GERITAN 103.48 11 2 18 DENGKEK 128.18 10 2 19 SUGIHARJO 240.82 15 3 20 WIDOROKANDANG 172.27 13 2 21 PAYANG 228.42 22 4 22 KUTOHARJO 292.44 53 10 23 SIDOKERTO 281.06 22 3 24 MULYOHARJO 217.72 20 3 25 TAMBAHARJO 241.94 24 4 26 TAMBAHSARI 68.74 7 1 27 NGEPUNGROJO 332.94 31 7 28 PURWOREJO 305.65 20 5 29 SINOMAN 223.02 8 2
II.17 2.2.3.2. Keadaan penduduk
Kecamatan Pati memiliki jumlah penduduk sebanyak 107.590 jiwa, yang terdiri dari 51.735 jiwa laki-laki dan 55.855 jiwa perempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) di Kecamatan Pati tahun 2018 berjumlah 60.257 KK. Berdasarkan data kependudukan dari kecamatan pada tahun 2019 yang dilihat kepadatan penduduk sebesar 6,25 jiwa per hektar. Profil kependudukan Kecamatan Pati digambarkan melalui tabel berikut:
Tabel II.8
Jumlah Penduduk menurut Struktur Umur di Kecamatan Pati
No Kelompok Umur L % P % jumlah %
1 0-4 4.017 50,1 3.763 49,9 7780 100 2 5-9 4.077 51.7 3.813 48.3 7890 100 3 10-14 3.738 51.2 3.597 48.8 7335 100 4 15-19 4.310 49.4 4.357 50.6 8667 100 5 20-24 3.793 49.7 4.051 50.3 7844 100 6 25-29 3.924 47.6 4.143 52.4 8067 100 7. 30-34 3.843 46.5 4.103 53.5 7946 100 8 35-39 3.791 46.8 4.186 53.2 7977 100 9 40-44 4.021 47.8 4.497 52.2 8518 100 10 45-49 4.007 48.2 4.456 51.8 8463 100 11 50-54 3.794 50.3 4.131 49.7 7925 100 12 55-59 2.966 51.2 3.179 48.8 6145 100 13 60-64 2.084 49.3 2.379 50.7 4463 100 14 65-69 1.296 48.1 1.783 51.9 3078 100 15 70-74 962 46.3 1.457 53.7 2383 100 16 75+ 1.149 41.8 1.960 58.2 3108 100
Sumber: Kecamatan Pati dalam angka 2019
Sumber daya manusia berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan
Patisebagai berikut:
Tabel II.9
Jumlah Penduduk menurut Pendidikan di Kecamatan Pati
No Pendidikan L P jumlah %
II.18
2 Belum tamat SD/MI 5.969 6.478 12.447 10,31%
3 SD/MI 9.586 11.035 20.621 33,94% 4 SMP/MTs 6.935 7.075 14.010 20,91% 5 SMA/SMK/MA 16.273 14.847 31.120 11,50% 6 DI/DII 291 485 776 0,45% 7 DIII 1.244 1.676 2.920 0,69% 8 S1 4.320 4.418 8.738 1,38% 9 S2 391 235 626 0,04% 10 S3 8 2 10 0,01%
Sumber: Data Dispendukcapil Kabupaten Pati, 2019
Profil penduduk menurut jenis pekerjaan di Kecamatan Pati sebagai
berikut:
Tabel II.10
Profil Penduduk menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan Pati
No Jenis Pekerjaan L P jumlah %
1 Belum/tidak bekerja 5.535 4.933 10.468 22,50%
2 Mengurus rumah tangga 4 8.359 8.363 17,97%
3 Pelajar/mahasiswa 3.171 2.559 5.730 12,31% 4 Pensiunan 106 25 131 0,28% 5 PNS 194 114 308 0,66% 6 TNI 15 0 15 0,03% 7 Polri 16 1 17 0,04% 8 Pedagang 44 62 106 0,23% 9 Petani/pekebun 4.037 2.511 6.548 14,07% 10 Peternak 32 3 35 0,08% 11 Nelayan 23 0 23 0,06% 12 Industri 1 1 2 0,00% 13 Konstruksi 1 0 1 0,00% 14 Transportasi 6 0 6 0,01% 15 Karyawan swasta 710 407 1.117 2,40% 16 Karyawan BUMN 11 6 17 0,04% 17 Karyawan BUMD 4 0 4 0,01% 18 Karyawan Honorer 13 24 37 0,08%
II.19
No Jenis Pekerjaan L P jumlah %
19 Buruh harian lepas 229 45 274 0,59%
20 Buruh tani 1.955 1.271 3.226 6,93%
21 Wiraswasta 5.755 2.412 8.167 17,55%
Sumber: Data Dispendukcapil Kabupaten Pati, 2019
Profil penduduk menurut agama di Kecamatan Pati sebagai berikut: Tabel II.11
Profil Penduduk menurut Jenis Agama di Kecamatan Pati
No Agama L P jumlah % 1 Islam 51.560 52.521 104.081 93,11% 2 Kristen 2.466 2.686 5.152 3,25% 3 Katolik 1.037 1.160 2.197 2,02% 4 Hindu 15 15 30 0,00% 5 Budha 69 60 129 1,61% 6 Konghuchu 2 1 3 0,01% 7 Aliran Kepercayaan 8 11 19 0,05%
Sumber: Data Dispendukcapil Kabupaten Pati, 2019
2.3 Kinerja Pelayanan Kecamatan 2.3.1. Kinerja Pelayanan
Terkait dengan kinerja Kecamatan Pati selama dua tahun sebelumnya, menunjukkan pencapaian kinerja pelayanan pada Kecamatan Pati dalam kurun periode 2018-2019 sebagai berikut:
II.20 Tabel II.12
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas Target Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian
dan Fungsi Perangkat Daerah Indikator OPD Tahun ke- Tahun ke- pada Tahun ke-
Kinerja 2018 2019 2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Persentase penanganan pelanggaran K3 di kecamatan 100% 100% 100% 100% 100 100
2 Persentase pos kampling aktif 73% 78% 63% 64% 105 102
3 Persentase anggota Linmas aktif 60% 65% 61% 66% 102 102
4 Rasio Poskamling 57% 69% 6.4 6.4 152 142
5 Rasio Anggota Linmas 59% 69% 0.031 0.032 100 100
6 Indeks Desa Membangun (IDM) di kecamatan 0.6500 0.6550 0.6682 0.6864 103 105
7 Persentase bantuan sosial yang disalurkan kepada masyarakat 100% 100% 100% 100% 100 100
8 Indeks Ketahanan Sosial (IKS) 0.7500 0.7550 0.7710 0.7758 103 103
9 Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) 0.6000 0.6050 0.6242 0.6269 104 104
II.21
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas Target Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian
dan Fungsi Perangkat Daerah Indikator OPD Tahun ke- Tahun ke- pada Tahun ke-
Kinerja 2018 2019 2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
11
Persentase total ketercapaian penyaluran bantuan kepada masyarakat (rastra, PKH dan bantuan keagamaan) dalam upaya mendukung penanggulangan kemiskinan.
100% 100% 100% 100% 100 100
12 Persentase LPMD aktif 40% 50% 46% 54% 115 108
13 Persentase PKK desa aktif 82% 85% 84% 92% 102 108
14 Persentase Karang Taruna aktif 44% 48% 46% 85% 105 177
15 Persentase RT/RW aktif 73% 76% 76% 85% 104 112
16 Persentase Posyandu aktif 75% 80% 85% 85% 113 106
17 Persentase penyaluran rastra 100% 100% 100% 100% 100 100
18 Persentase penyaluran PKH 100% 100% 100% 100% 100 100
19 Persentase penyaluran bantuan keagamaan (rumah ibadah, takmir dll) 100% 100% 100% 100% 100 100
II.22
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas Target Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian
dan Fungsi Perangkat Daerah Indikator OPD Tahun ke- Tahun ke- pada Tahun ke-
Kinerja 2018 2019 2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
21 Persentase Realisasi Capaian RKPDes 65% 70% 100% 100% 154 143
22 Persentase usulan kecamatan yang masuk dalam RKPD kabupaten 6% 8% 7% 21% 117 263
23 Persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100 100
24 Persentase keterisian data monografi dan profil kecamatan 60% 65% 62% 70% 103 108
25 Persentase usulan kecamatan yang masuk dalam RKPD kabupaten 6% 8% 7% 21% 117 263
26 Persentase desa yang administrasi pengelolaan keuangan yang tertib 89% 90% 92% 92% 103 102
27 Persentase pelayanan administrasi kependudukan yang terlayani 100% 100% 100% 100% 100 100
28 Persentase keterisian data monografi kecamatan 78% 80% 79% 83% 101 104
II.23
No. Indikator Kinerja sesuai Tugas Target Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian
dan Fungsi Perangkat Daerah Indikator OPD Tahun ke- Tahun ke- pada Tahun ke-
Kinerja 2018 2019 2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
30 Persentase kehadiran masyarakat di Musrenbang Desa 65% 75% 70% 80% 108 107
31 Persentase kehadiran masyarakat di Musrenbang Kecamatan 82% 85% 92% 97% 112 114
32 Persentase laporan keuangan desa yang tepat waktu 91% 92% 92% 92% 101 100
33 Persentase laporan keuangan desa sesuai standar pelaporan 77% 79% 77% 85% 100 108
34 Pertumbuhan pemohon Paten 40 45 58 53 145 117
35 Persentase pelayanan perijinan tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100 100
II.24 Dari tabel II.12 Rasio antara realisasi dengan target dengan capain yang kurang baik ((100% ( x < 100%)) terjadi pada tahun 2018 dengan indikator Indek Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan kependudukan, akan tetapi sudah ada peningkatan rasio pada tahun 2019. Rasio Kinerja Pelayanan Kecamatan Pati Kabupaten Pati dengan hasil baik ((100% ( x ˃ 100%)) disebabkan oleh faktor keberhasilan antara lain :
Indikator Persentase penanganan pelanggaran K3 di kecamatan
mengalami keberhasilan karena koordinasi yang baik antara semua stakeholder yang ada di kecamatan sehingga pelanggaran K3 bisa tertangani.
Indikator Indeks Desa Membangun (IDM) di kecamatan mengalami
keberhasilan karena kekompakan semua lembaga desa di dalam bekerja membangun desanya masing-masing.
Indikator Persentase bantuan sosial yang disalurkan kepada
masyarakat mengalami keberhasilan karena kerjasama yang baik antara semua lembaga yang terlibat dalam penyaluran bantuan sosial.
Indikator Persentase pelayanan administrasi kependudukan yang
terlayani mengalami keberhasilan karena kerjasama yang baik antara pemerintah desa, kecamatan dan Dispendukcapil sehingga pelayanan bisa maksimal.
Indikator Persentase usulan kecamatan yang masuk dalam RKPD
kabupaten mengalami keberhasilan karena adanya penerapan sistem Pagu Indikator Kecamatan (PIK) yang merupakan pembatasan usulan ke tingkat Kabupaten untuk penjaringan skala prioritas.
2.3.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Kinerja pelayanan kecamatan Pati diimplementasikan dengan program/kegiatan dimana salah satu inputnya adalah anggaran yang telah diproyeksikan sesuai kapasitas riil kemampuan keuangan daerah, anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan perangkat daerah dijelaskan dalam tabel dibawah ini :
II.25
Tabel II.13
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI
Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata Uraian 2018 2019 2018 2019 2018 2019 Pertumbuhan 4 5 4 5 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 264,216 278,055 264,332 237,387 100.04 85.37 3.27 (6.36)
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Apratur 52,325 79,000 53,310 46,544 101.88 58.92 6.30 (1.60)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8,000 12,400 8,000 8,200 100.00 66.13 1.04 0.05
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan 5,225 8,000 4,197 4,158 80.33 51.98 0.66 (0.01)
Program Penataan Administrasi
Kependudukan 4,112 26,400 2,712 29,334 65.95 111.11 5.26 6.29
Program Peningkatan Keberdayaan
II.26 Anggaran pada
Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata Uraian 2018 2019 2018 2019 2018 2019 Pertumbuhan 4 5 4 5 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Program Pemeliharaan Kantrantibmas
dan Pencegahan Tindak Kriminal 25,397 40,300 26,297 31,089 103.54 77.14 3.52 1.13
Program Pengembangan Data/ Informasi 2,665 20,500 2,665 5,284 100.00 25.78 4.21 0.62
Program Koordinasi Penaggulangan
Kemiskinan - 33,600 - 14,516 98.78 43.20 7.93 3.43
Program Perencanaan Pembangunan
Daerah 16,987 38,500 16,612 16,924 97.79 43.96 5.08 0.07
Program Peningkatan Investasi dan
Realisasi Investasi 10,339 35,591 10,239 35,595 99.03 100.01 5.96 5.99
Program Pembinaan dan Fasilitasi
II.27 Dari tabel II.13 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Pati Kabupaten Pati, dapat dilihat hasil rasio realisasi anggaran dengan penganggaran. Dilihat dari sisi efisiensi dan kewajaran dengan asumsi kinerja outcame tercapai terdapat hasil baik, seimbang dan kurang baik. Dalam penentuan proyeksi anggaran di RENSTRA jumlah anggaran tiap – tiap perangkat daerah mengacu pada kapasitas riil anggran di RPJMD yang mana struktur anggarannya sudah dibagi dalam (P1) untuk progra wajib mengikat, (P2) untuk program prioritas dan (P3) program pendukung visi dan misi kepala daerah (P3). Program yang ada di Kecamatan Pati hampir semuanya bersifat non fisik dan administratif. Hasil analisa dari rasio yang ada dapat disimpulkan pada tahun 2018 penganggaran program ada yang seimbang dan kurang baik. Program pada
tahun tersebut hampir 75% memiliki rasio yang seimbang ((100% ( x =
100%)), dimana hal tersebut menunjukkan perencanaan dengan pelaksanaannya sesuai. Program yang 25% masuk kategori kurang baik ((100% ( x ˃ 100%)) terjadi pembengkakan anggaran, hal itu terjadi karena faktor perencanaan yang kurang tepat dengan penganggaran tahunan program yang mungkin disebabkan karena kurangnya data dan informasi yang ada.
Analisa rasio realisasi anggaran dengan penganggaran pada tahun 2019 ditemukan bahwa program di Kecamatan Pati ada yang baik ((100% ( x ˃ 100%)) dan kurang baik ((100% ( x ˃ 100%)). Efisiensi dan kewajaran dijadikan dasar dalam menganalisa raiso realisasi anggaran dengan penganggaran, dari sekian program hampir 75% yang rasio anggarannya bisa dianggap baik. Ketercapaian itu tak lepas dari faktor kemauan dan kemampuan sumber daya pegawai kecamatan dalam menyusun perencanaan dan mengolah anggaran dalam pelaksanaannya sehingga outcame tercapai sesuai dengan target. Rasio realisasi anggaran dengan penganggaran yang hasilnya kurang baik pada tahun 2019 dipengarui antara lain, pada perencanaan lima tahunan program pelayanan kepada masyarakat diperkirakan pengajuan masyarakat terhadap pelayanan (kependdudukan/perijinan) tidak terlalu banyak. Kenyataannya pada saat pengajuan RENJA sesuai kondisi lapangan pengajuan masyarakat melebihi target rencana.
II.28 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Pati 2.4.1 Analisis RENSTRA Perangkat Daerah terhadap tugas dan fungsi
Pelayanan Kecamatan Pati
Kecamatan Pati merupakan Perangat Daerah yang termasuk dalam urusan penunjang kewilayahan, dimana urusan tersebut berfungsi menunjang pelayanan masyarakat yang mendukung keberhasilan visi dan misi kepala daerah untuk 5 (lima) tahun mendatang. Kecamatan Pati memberikan dukungan terhadap Misi I untuk urusan ketenteraman, ketertiban umum, Misi III untuk pemberdayaan masyarakat dan Desa, Misi IV untuk perencanaan, dan Misi VI untuk Penanaman modal. Dari analisa RENSTRA Perangkat Daerah dengan urusan diatas mempunyai kesamaan sasaran dalam mendukung tujuan perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun, capaian sasaran yang hampir sama secara tidak langsung juga merupakan tanggungjawab Kecamatan Pati dalam memberikan kontribusi capaian kinerja terhadap perangkat daerah tersebut, kinerja sasaran meliputi :
1) Cakupan petugas perlindungan masyarakat (LINMAS) di Kabupaten
dengan target capaian akhir 88
2) Prosentase lembaga kemasyarakatan desa yang aktif dengan target
capaian akhir 99%
3) Prosentase hasil musrenbang yang dapat ditampung dalam RKPD
dengan target capaian akhir 100%
4) Lama Proses Perizinan dengan target capaian akhir 3 hari
5) Persentese Surat Keterangan Pindah Datang dengan target capaian
akhir 100%
6) Persentase Kepemilikan KK dengan target capaian akhir 100%
7) Persentase Kepemilikan KTP dengan target capaian akhir 95%
Sasaran kecamatan merupakan turunan dari tujuan dan selaras dengan sasaran perangkat daerah memiliki program yang sama, karena itu dapat analisa tantangan dan peluang yang ada bagi Kecamatan Pati sebagamana Tabel II.14 berikut :
II.29 Tabel II.14
Analisa Untuk Tantangan dan Peluang
NO ANALISA RENSTRA PD TANTANGAN PELUANG KINERJA SASARAN PD MASALAH KECAMATAN 1 Cakupan petugas perlindungan masyarakat (LINMAS) di Kabupaten Masih kurangnya bentuk pelayanan petugas LINMAS terhadap jumlah masyarakat yang harus dilayani Potensi pengaruh pelanggaran kamtibmas yang
cukup tinggi dari luar Kecamatan Pati
yang mampu
mempengruhi masyarakat
Adanya Sinergitas
dengan SATPOL
yang lebih baik dan berkesinambungan dalam hal pembinaan LINMAS 2 Prosentase lembaga kemasyarakat an desa 1.LPMD di Desa masih banyak yang tidak diberdayakan dalam perencanaan, pelaksanakan dan pengendalian pembangunan desa , sehingga mempengarui pembangunan yang ada dan berdampak pada lingkungan serta mempengaruhi Peningkatan produktivitas ekonomi desa, karena pemberdayaan 2.Kurang 1.Sosialisasi yang
belum optimal dan rencana aksi yang
diterapkan dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang menanganinya terkait Regulasi yang mengatur Desa harus mampu memberdayakan lembaga kemasyarakatan desa 2.Kondisi perekonomian yang belum stabil secara umum di lingkup wilayah Kabupaten Pati 1.Masih banyak 1.Adanya Regulasi yang mengatur Desa harus mampu memberdayakan lembaga kemasyarakatan desa 2.DISPERMADES mempunya target kinerja Peningkatan swadaya masyarakat dalam membangun desa 1.Adanya Program
II.30 berfungsinya koordinasi yang diaksanakan oleh RT/RW terhadap permasalahan lingkungan di masyarakat
warga desa yang status
kependudukannya sebagai pendatang dan tidak menetap
2.Belum adanya
aturan secara jelas
yang mengatur kesejahteraan bagi ketua RT/RW yang sesuai/layak Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat dari DISPERMADES 2.Peningkatan BUMDES merupakan target program dari DISPERMADES merupakan peluang bagi ekonomi desa dalam peningkatan omzet 1.Masih banyak PKK dan Karang Taruna desa yang tidak berjalan/bergera k secara rutin 2.Belum maksimalnya penyelenggaraan Posyandu di desa
1. Belum merata dan maksimalnya pembelajaran bagi wanita tentang semangat, manfaat dan peran penyamaan gender 2. Kurangnya sosialisasi/bintek dari perangkat daerah yang menanganinya bagi anggota kelembagaan masyarakat desa 1. Kurangnya sosialisasi perangkat daerah yang menangani penyelenggaraan posyandu terkait Regulasi 2.Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan menjadi salah satu program dari DISPERMADES 1.Lembaga kemasyarakatan desa yang aktif merupakan target kinerja bagi DISPERMADES 1.Adanya regulasi yang mengatur penyelenggaraan posyandu dengan cara pengintegrasian berbagai kegiatan
II.31
Kementerian
Kesehatan yang
mengatur Tugas
pokok dan fungsi posyandu sehingga banyak kader posyandu yang belum memahaminya yang ada di masyarakat 3 Prosentase hasil musrenbang yang dapat ditampung dalam RKPD 1.Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti Musrenbang Desa 2.Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti Musrenbang Kecamatan 1.Definisi operasioal tentang program/kegiatan di perangkat daerah masih belum jelas 1.Ketatnya proses verifikasi usulan kecamatan oleh OPD pengampu kegiatan 1.Adanya pembekalan pembelajaran bagi vasilitator penjaringan usulan kegiatan 1.Adanya program Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) dalam RKPD 4 Prosentase realisasi capaian kinerja RKPD Keterisian Data monografi kecamatan belum maksimal terpenuhi dan validisi data
belum semuanya dapat pertanggungjawabk an Banyaknya penambahan data
dan perubahan yang sering diamanatkan
oleh pemerintahan
daerah, provinsi
maupun pusat
Tersedianya base
data dari BAPPEDA dan DISKOMINFO yang dapat dijadikan acuan data Terbitnya Permendagri
tentang satu data indonesia 5 Lama Proses Perizinan Belum optimalnya pelayanan permohonan perijinan 1.Belum berjalannya sosialisasi secara rutin/berkala terhadap perizinan bagi masyarakatdari 1.Pelimpahan kewenangan dari PEMDA Pati terkait Perizinan IMB, SIUP bagi
II.32 OPD yang berwenang dalam hal perizinan 2.Kurang optimalnya proses pengawasan terhadap masa berlaku perizinan TDP bagi usaha mikro 2.Kesesuaian Perizinan merupakan prioritas kinerja program dari DPMPTSP 6 Persentese Surat Keterangan Pindah Datang, KK dan KTP Belum optimalnya pelayanan administrasi kependudukan Ketersediaan bahan cetak (KTP, KK) yang terbatas dan lamanya pengadaan berikutnya cukup mengganggu proses pelayanan kependudukan Adanya pelimpahan kewenangan dari
dari PEMDA Pati terkait Pembuatan
KTP, KK, Surat
Pindah, Surat
Keterangan pengganti KTP
Dari analisis diatas dapat dilihat tantangan dan peluang yang timbul dari luar sesuai dengan kondisi saat ini. Tantangan tersebut harus menjadi dorongan bagi Kecamatan Pati untuk berani melakukan perbaikan dengan berbekal peluang dan SDM yang ada.
2.4.2 Analisis RTRW Terhadap Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Analisa Kecamatan Pati terhadap RTRW dilihat dari sudut pandang kewilayahan sesuai kewenangan kecamatan dalam hal ini secara administrative (non fisik) adalah sebagai berikut:
Terdapat empat kecamatan yang termasuk dalam SWP Kawasan III. Keempat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pati, Dukuhseti, Gunungwungkal, dan Tayu. Sesuai RTRW Kabupaten Pati, maka Kawasan Perkotaan Tayu merupakan pusat pengembangan yang direncanakan pada SWP Kawasan III. Urusan penunjang kewilayahan akan medukung pelaksanaan RTRW, dimana dalam RTRW untuk wilayah Kecamatan Pati masuk ke kawasan Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) III. Kawasan SWP III adalah kawasan kombinasi antara kawasan pesisir dan kawasan pegunungan Muria dengan karakteristik alam yang berbeda dan membutuhkan pendekatan pembangunan yang
II.33 terpadu antara kawasan pegunungan, daratan, dan pesisir. Seperti halnya SWP II, kawasan ini juga merupakan kawasan pertumbuhan cepat yang disebabkan karena dilalui “jalur pengembangan pesisir” utara Jawa Tengah
dalam kawasan WANARAKUTI. Poros utama perkembangannya adalah
pertanian. Luas wilayah Kecamatan Pati dengan penggunaan lahan seperti
pada tebel berikut :
Tabel II.15
Penggunaan Lahan Satuan Wilayah Pembangunan III Kecamatan Pati
Penggunaan Lahan
(Ha)
Kecamatan Pati
Total Luas Guna Lahan SWP III (Ha) Persentase Guna Lahan Permukiman Perkotaan 0 847,9 3,07 Permukiman Perdesaan 945,4 3231,1 11,68 Industri 0 0 0,00 Sawah Irigasi 447,7 3503 12,67 Tegalan 2481,2 7234,7 26,16 Sempadan Sungai 1268,9 4894,6 17,70 Hutan Produksi 1331,3 4696,9 16,99 Hutan Lindung 68,4 453,19 1,64 Hutan Produksi Terbatas 268,5 511,5 1,85 Sawah Tadah Hujan 518,9 1485,3 5,37 Sempadan Pantai 0 75,7 0,27 Penggaraman 0 0 0,00 Tambak 0 719 2,60
Berdasarkan arahan tata ruang dan penggunaan lahan dalam konstelasi RTRW Kabupaten Pati, Kecamatan Pati akan mendukung program dalam pengembangan SWP III dengan tantangan ekternal dan peluang eksternal yang ada sebagai berikut :
II.34 Tabel II.16
Permasalah Satuan Wilayah Pembangunan III di Kecamatan Pati
SASARAN ARAH
KEBIJAKAN Permasalahan TANTANGAN PELUANG
Meningkat nya integrasi desa-kota (urban -hinterland) di wilayah SWP III Meningkatnya infrastruktur pendukung integrasi produksi-distribusi wilayah urban dan hinterland Akibat dari peningkatan infrastruktur terintegrasi desa ke kota (infrastruktur
desa yang mampu menjadi
sama/mendekati kota), tidak menutup kemungkinkan akan mengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk karena factor ekonomi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya, factor social kemasyarakatan dimana pendatang berkeinginan untuk
menjadi warga dari
kecamatan Pati
Sehingga diperlukan
pelayanan kecamatan dalam hal adinistrasi kependudukan Ketersediaan bahan cetak (KTP, KK) yang terbatas dan lamanya pengadaan berikutnya cukup mengganggu proses pelayanan kependudukan 1.pelimpahan kewenanga n dari dari PEMDA Pati terkait Pembuatan KTP, KK, Surat Pindah, Surat Keterangan pengganti KTP 2.Penataan fungsi lahan sesuai peruntukan nya akan mampu memecah persebaran penduduk Menguatny a sistem agropolitan (agro-industri) wilayah SWP III Meningkatnya produksi pertanian pada wilayah hinterland SWP III Peningkatan produksi pertanian akibat dari
(sistem agropolitan
industry) dan adanya peningkatan infrastruktur pendukung proses olahan dan 1.Belum berjalannya sosialisasi secara rutin/berkala terhadap perizinan bagi 1.Pelimpahan kewenangan dari PEMDA Pati terkait Perizinan IMB, SIUP bagi usaha mikro, TDP
II.35 Meningkatnya infrastruktur pendukung (proses olahan dan penyimpanan) penyimpanan, akan
menjadi salah satu
pendorong bagi
masyarakat
kecamatan Pati dalam
memanfaatkan dan
mengambil peluang
usaha skala kecil. Hal
itu dimungkinkan
akan menjadikan
kecamatan untuk
memberikan
pelayanan ijin usaha sesuai
kewenangannya
masyarakatd ari OPD yang berwenang dalam hal perizinan 2.Kurang optimalnya proses pengawasan terhadap masa berlaku perizinan bagi usaha mikro 1.Kesesuaian Perizinan merupakan prioritas kinerja program dari DPMPTSP
Tantangan dan peluang tersebut diatas akan menjadi salah satu acuan/dasar dalam perumusan isu-isu strategis kecamatan Pati dalam perencanaan perubahan RENSTRA.
III.1 BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan Pati
Dalam penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kecamatan dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dijumpai antara lain:
1. Ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat.
Dalam hal penegakan ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat diidentifikasikan permasalahan yaitu:
a) Masih tingginya Angka Kriminalitas di wilayah kecamatan;
b) Masih rendahnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga
keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat;
c) Rendahnya tingkat keaktifan linmas/hansip.
2. Pemberdayaan dan penguatan kelompok rentan.
Dalam hal pemberdayaan dan penguatan kelompok rentan diidentifikasikan permasalahan yaitu:
a)
Masih rendah lembaga kemasyarakatan yang berprestasi;b)
Masih rendahnya tingkat keaktifan lembaga kemasyarakatan didesa;
c)
Belum optimalnya bantuan sosial yang disalurkan kepadamasyarakat;
d)
Belum optimalnya ketercapaian penyaluran bantuan kepadamasyarakat (rastra, PKH dan bantuan keagamaan) dalam upaya mendukung penanggulangan kemiskinan;
e)
Masih rendahnya usulan masyarakat yang masuk dalam APBDKabupaten;
f)
Masih rendahnya usulan masyarakat yang masuk diMusrenbang Kabupaten.
3. Tata kelola organisasi dan manajemen profesionalitas ASN.
Dalam hal tata kelola organisasi dan manajemen profesionalitas ASN diidentifikasikan permasalahan yaitu: