• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) Catatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) Catatan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Catatan 2006 2005

Rp Rp

AKTIVA Aktiva Lancar

Kas dan Setara Kas 2.e, 3 96.022.802.091 129.343.820.211

Investasi Jangka Pendek 2.j, 4 26.000.000.000 25.000.000.000

Piutang Usaha - Pihak Ketiga

(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu per 30 September 2006 dan 2005 sebesar

Rp 1.134.346.643 dan Rp 652.441.209) 2.f, 5 165.210.856.661 71.035.105.521

Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 6 1.953.145.781 400.881.687

Persediaan 2.h, 7 7.741.737.010 8.133.763.172

Uang Muka 8 7.056.507.920 14.178.481.801

Pajak Dibayar di Muka 2.r, 9 15.051.680.693 19.240.668.473

Biaya Dibayar di Muka 2i 6.440.567.569 4.355.705.221

Jumlah Aktiva Lancar 325.477.297.725 271.688.426.086

Aktiva Tidak Lancar

Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga Jangka Panjang 2.f, 5 15.619.297.912 30.279.210.000

Piutang Pihak Hubungan Istimewa 2.g, 32 -- 1.320.166.933

Aktiva Pajak Tangguhan 2.r, 28 4.571.330.813 1.631.744.694

Aktiva Program 2.q, 31 876.944.423 --

Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi 2.j, 10 5.489.358.402 4.813.490.654

Aktiva Real Estat 2.k, 11 219.362.271.036 208.734.843.454

Aktiva Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 30 September 2006 dan 2005 sebesar

Rp 322.602.813.624 dan Rp 266.185.614.205) 2.l, 12 315.757.443.968 250.764.989.591

Aktiva Lain-lain 2.n, 13 1.457.316.430 478.930.928

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 563.133.962.984 498.023.376.254

JUMLAH AKTIVA 888.611.260.709 769.711.802.340

(2)

Catatan 2006 2005

Rp Rp

KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS Kewajiban Lancar

Hutang Bank 19 10.287.047.863 154.390.280

Hutang Usaha

Pihak-pihak Hubungan Istimewa 2.g, 14 -- 6.268.944.244

Pihak Ketiga 14 17.392.099.187 14.492.453.963

Hutang Lain-lain 15 10.763.873.217 17.298.081.280

Hutang Pajak 2.r, 16 16.599.984.649 18.135.498.388

Biaya Masih Harus Dibayar 17 42.592.295.552 25.195.114.455

Pendapatan Diterima di Muka 18 12.007.128.729 40.508.720.636

Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Setahun

Bank 19 14.320.000.000 4.320.000.000

Sewa Guna Usaha 2.m, 20 33.857.416 2.449.050.000

Jumlah Kewajiban Lancar 123.996.286.613 128.822.253.246

Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban Manfaat Karyawan 2.q, 31 47.084.830.040 41.791.323.196

Kewajiban Pajak Tangguhan 2.r, 28 -- 4.481.096.024

Hutang Pihak Hubungan Istimewa 2.g, 14 -- --

Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Bank 19 39.120.000.000 6.440.000.000

Sewa Guna Usaha 2.m, 20 30.665.019 --

Uang Jaminan 21 6.765.229.252 8.637.403.032

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 93.000.724.311 61.349.822.252

Jumlah Kewajiban 216.997.010.924 190.172.075.498

Keuntungan yang Ditangguhkan atas

Transaksi Penjualan dan Penyewaan Kembali -- 572.543.211

Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Perusahaan Anak 22 342.321.911 245.542.727

Ekuitas Modal Saham

Modal Dasar pada tahun 2006 - 5.759.999.998 saham terdiri dari: 1 saham seri A dan 1 saham seri B - nilai nominal Rp 500 per saham dan 5.759.999.996 saham seri C - nilai nominal Rp 250 per saham Modal Dasar pada tahun 2005 - 2.880.000.000 saham terdiri dari: 1 saham seri A dan 1 saham seri B - nilai nominal Rp 500 per saham dan 2.879.999.998 saham seri C - nilai nominal Rp 500 per saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tahun 2006 -1.599.999.998 saham

terdiri dari 1 saham seri A, 1 saham seri B dan 1.599.999.996 saham seri C tahun 2005 - 800.000.000 terdiri dari 1 saham seri A, 1 saham seri B dan

799.999.998 saham seri C 23 400.000.000.000 400.000.000.000

Tambahan Modal Disetor 24 36.709.233.000 36.709.233.000

Saldo Laba

Ditentukan Penggunaannya 15.499.748.118 14.393.661.508

Belum Ditentukan Penggunaannya 219.062.946.756 127.618.746.396

Jumlah Ekuitas 671.271.927.874-- 578.721.640.904

JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS 888.611.260.709 769.711.802.340

0

- -Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian

(3)

Catatan 2006 2005 (9 Bulan) (9 Bulan)

Rp Rp

PENDAPATAN USAHA 2.p, 25 444.563.954.074 329.519.497.745

JUMLAH PENDAPATAN USAHA 444.563.954.074 329.519.497.745

BEBAN POKOK 2.p, 26 (23.287.345.422) (8.654.720.196)

BEBAN LANGSUNG 2.p, 26 (227.129.601.400) (171.676.331.998)

BEBAN POKOK DAN BEBAN LANGSUNG (250.416.946.822) (180.331.052.194)

LABA KOTOR 194.147.007.252 149.188.445.551

BEBAN USAHA

Penjualan 2.p, 27 (14.441.119.264) (10.438.621.011)

Umum dan Admistrasi 2.p, 27 (81.316.511.669) (60.476.780.058)

Jumlah Beban Usaha (95.757.630.933) (70.915.401.069)

LABA USAHA 98.389.376.319 78.273.044.482

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan Bunga 7.311.822.739 4.805.632.405

Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi 2.j, 10 (637.969.389) 225.586.426

Beban Keuangan (2.467.871.670) (1.071.239.937)

Lain-lain - Bersih 631.672.389 3.017.571.636

Penghasilan Lain-lain 4.837.654.069 6.977.550.530

LABA SEBELUM PAJAK 103.227.030.388 85.250.595.012

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN

Kini 2.r, 28 (33.803.958.788) (25.731.695.410)

Tangguhan 2.r, 28 4.721.014.596 (2.268.723.225)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan (29.082.944.192) (28.000.418.635)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 74.144.086.196 57.250.176.377

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH

PERUSAHAAN ANAK 22 (2.648.178) 37.909.022

LABA BERSIH 74.141.438.018 57.288.085.399

LABA PER SAHAM DASAR

Laba Bersih 2.s, 29 71 72

(4)

Catatan Modal Disetor Tambahan Ditentukan Belum Ditentukan Jumlah Ekuitas Modal Disetor Penggunaannya Penggunaannya

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2005 400.000.000.000 36.709.233.000 14.393.661.508 110.608.660.997 561.711.555.505

Dividen 30 -- -- -- (40.278.000.000) (40.278.000.000)

Laba Bersih (9 Bulan) -- -- -- 57.288.085.399 57.288.085.399

Saldo per 30 Sep 2005 400.000.000.000 36.709.233.000 14.393.661.508 127.618.746.396 578.721.640.904

Saldo per 1 Januari 2006 400.000.000.000 36.709.233.000 15.499.748.118 193.726.126.321 645.935.107.439

Dividen 30 -- -- -- (48.804.617.583) (48.804.617.583)

Laba Bersih (9 Bulan) -- -- -- 74.141.438.018 74.141.438.018

Saldo per 30 Sep 2006 400.000.000.000 36.709.233.000 15.499.748.118 219.062.946.756 671.271.927.874 Saldo Laba

(5)

Catatan 2006 2005

(6 Bulan) (6 Bulan)

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan 447.364.309.312 395.569.238.362

Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan (362.796.367.384) (283.111.901.610)

Kas Dihasilkan dari Operasi 84.567.941.928 112.457.336.752

Pembayaran Beban Keuangan (2.467.871.670) (1.071.239.937)

Pembayaran Pajak Penghasilan (53.051.161.314) (55.337.701.723)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 29.048.908.944 56.048.395.092

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Bunga 7.311.822.739 4.805.632.405

Hasil Penjualan Aktiva Tetap 220.087.750 1.492.052.869

Perolehan Aktiva Tetap (30.039.937.959) (19.400.675.059)

Penambahan Aktiva Real Estat (49.483.263.223) (27.649.738.592)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (71.991.290.693) (40.752.728.377)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan Hutang Bank 57.399.898.472

--Penerimaan dari pihak hubungan istimewa 894.453.980

--Pembayaran Dividen (48.804.617.583) (40.278.000.000)

Pembayaran Hutang Sewa Guna Usaha (2.225.919.697) (3.443.450.000)

Pembayaran Hutang Bank (3.352.850.609) (3.251.361.773)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas

Pendanaan 3.910.964.563 (46.972.811.773)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (39.004.417.186) (31.677.145.058)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 135.027.219.277 161.020.965.269

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2.e, 3 96.022.802.091 129.343.820.211

Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode terdiri dari:

Kas 1.147.161.943 934.053.974

Bank 17.403.105.148 18.754.365.770

Deposito 77.472.535.000 109.655.400.467

Jumlah 96.022.802.091 129.343.820.211

(6)

1. Umum

1.a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (‘’Perusahaan’’) didirikan berdasarkan Akta No. 33 tanggal 10 Juli 1992 dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diperbaiki dengan Akta No. 98 tanggal 22 Agustus 1992 dan Akta No. 34 tanggal 8 September 1992 dari Notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-7514.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 September 1992, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95, tanggal 27 Nopember 1992, Tambahan No. 6071. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris No. 60 tanggal 13 April 2006, dibuat oleh Sutjipto, S.H., pengganti dari Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C-13736 HT.01.04.TH.2006 tanggal 10 Mei 2006.

Dalam rangka pengembangan kawasan Ancol sebagai kawasan wisata terpadu, pada tahun 1966, Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pemda DKI) menunjuk PT Pembangunan Ibu Kota Jakarta Raya (PT Pembangunan Jaya) sebagai Badan Pelaksana Pembangunan Proyek Ancol (BPPP Ancol) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya No. 1b/3/1/26/1966 tanggal 19 Oktober 1966. Pada tanggal 10 Juli 1992, status BPPP Ancol diubah menjadi suatu badan hukum, yaitu menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, dengan komposisi kepemilikan sahamnya adalah Pemda DKI sebesar 80% dan PT Pembangunan Jaya sebesar 20%. Perusahaan berdomisili di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Cordova Tower, JI. Pasir Putih Raya Blok E5 Ancol Timur, Jakarta Utara.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang pembangunan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

• Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, antara lain dapat bertindak sebagai pengembang, pemborong pada umumnya, dan pengembang wilayah pemukiman; • Menjalankan usaha di bidang jasa, yaitu konsultasi bidang perencanaan dan pengawasan pembangunan.

Pada saat ini Perusahaan berusaha dalam bidang:

• Real estat, yaitu pembangunan, penjualan dan penyewaan bangunan; penjualan tanah kapling; • Pariwisata, yaitu mengelola pasar seni, hotel wisata, padang golf dan dermaga.

Jumlah karyawan Perusahaan dan perusahaan anak periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2006 dan 2005 masing-masing adalah 1.253 dan 1.278 karyawan.

(7)

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Komisaris Utama : Ma’mun Amin : Ma’mun Amin

Komisaris : Trisna Muliadi : Trisna Muliadi

Hari Sandjojo Malang Judo Hari Sandjojo Malang Judo

Komisaris Independen : Daryanto Mangoenpratolo

Yosodiningrat : Daryanto Mangoenpratolo Yosodiningrat Palgunadi Tatit Setyawan Palgunadi Tatit Setyawan

Direktur Utama : Budi Karya Sumadi : Budi Karya Sumadi

Direktur : Pramonohadi Sayogya : Pramonohadi Sayogya

Slamet Sudiro Pramono Slamet Sudiro Pramono

Winarto Winarto

Djumhana Tjakrawira L Husin Djawas

Jumlah imbalan yang diberikan untuk komisaris dan direksi Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 17.578.250.000 dan Rp 15.719.800.000.

1.b. Perusahaan Anak

Perusahaan memiliki saham perusahaan anak sebagai berikut:

Perusahaan Anak Domisili Jenis Usaha Persentase

Kepemilikan Tahun Operasi Komersial Per 30 September Jumlah Aktiva 2006

Rp PT Taman Impian Jaya Ancol (PT TIJA) Jakarta Pariwisata 99,99% 1972 342.752.653.128 PT Seabreez Indonesia (PT SI) Jakarta Pariwisata,

Perdagangan dan

Jasa 95,27% 1972 12.496.885.850

Pada saat ini PT TIJA mengelola pintu gerbang, taman dan pantai, dunia fantasi, kolam renang, pertunjukan binatang dan penginapan wisata, sedangkan PT SI mengelola penginapan wisata dan sarana transportasi di Kepulauan Seribu, penyewaan gudang dan stasiun pompa bensin.

1.c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 22 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1915/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 80.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 1 Juli 2004 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, saham Perusahaan seri C yang telah dicatat di Bursa Efek Jakarta masing-masing sejumlah 1.599.999.996 lembar saham dan 799.999.998 lembar saham.

(8)

2. Kebijakan Akuntansi

2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan perusahaan anak) yang disusun sampai dengan akhir periode. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaan anak Iebih dari 50% hak suara.

Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep kesatuan (entity concept). Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan diantara perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai satu kesatuan usaha. Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban perusahaan anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih Iebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan perusahaan anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan mencerminkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yaitu:

2006 2005 Rp Rp

USD 9.235 10.310

(9)

2.d. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

2.e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

2.f Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan perusahaan anak menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir periode.

2.g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

ii) Perusahaan asosiasi (associated company);

iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut, dan

v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga diungkapkan dalam Catatan 32. Transaksi antara Perusahaan dan perusahaan anak dengan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMN/BUMD) dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

2.h. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang Iebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (in, first-out).

(10)

2.i. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasikan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis Iurus (straight-line method).

2.j. Investasi

Investasi Jangka Pendek - Deposito Berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

- Portofolio Efek

Portofolio efek dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities) dan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari 3 (tiga) kelompok berikut ini:

(i). Diperdagangkan (trading)

Efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

(ii). Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)

Efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto yang dihitung dengan metode garis lurus. Penurunan nilai secara permanen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

(iii). Tersedia untuk dijual (available for sale)

Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat dalam kelompok ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban dalam laba rugi tahun berjalan pada saat realisasi.

Investasi Saham

- Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi

Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana perusahaan induk mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

Penghasilan dan aktiva dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.

- Investasi Jangka Panjang Lainnya

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

(11)

2.k. Aktiva Real Estat

Aktiva real estate berupa tanah dan rumah tinggal dinilai berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan rumah tinggal dan rumah tinggal dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya konstruksi bangunan, diluar biaya perolehan tanah. Biaya perolehan tanah meliputi biaya pembelian tanah mentah, pematangan dan pengembangan tanah, perijinan dan jasa konsultasi.

2.l. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap Perusahaan dan PT TIJA, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis Iurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 15-20

Sarana dan Prasarana 5

Mesin dan Perlengkapan 5

Peralatan 5

Kendaraan 5

Binatang 5

Mesin dan perlengkapan, peralatan, kendaraan dan kapal milik PT SI disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dengan tarif antara 6,25 % sampai 50 %.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu pelayanan atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau penghapusan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode yang bersangkutan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

2.m. Aktiva Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

i) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha;

ii) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha, dan

iii) Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.

Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).

(12)

Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap (lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap)

Keuntungan atau kerugian yang terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and lease back) ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan penyusutan aktiva yang disewa guna usaha.

2.n. Beban Tangguhan - Hak Atas Tanah

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya.

2.o. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan. 2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat barang dan jasa diserahkan, dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan.

Pendapatan dari penjualan real estat berupa bangunan rumah beserta tanah dimana bangunan tersebut didirikan, dan dari penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi:

i) Pengikatan jual beli telah berlaku;

ii) Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

iii) Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli;

iv) - Untuk penjualan bangunan rumah beserta tanah jika telah terjadi pengalihan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aktiva (properti) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah siap ditempati/digunakan, dan

- Untuk penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli jika selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (deposit method), sampai semua persyaratan dipenuhi.

Pendapatan sewa diakui sesuai dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan. Pendapatan sewa yang diterima di muka atas periode yang belum berjalan dicatat sebagai pendapatan diterima di muka.

(13)

2.q. Program Pensiun dan Imbalan Manfaat Karyawan Lainnya Program Pensiun Imbalan Pasti

Perusahaan dan Perusahaan Anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan manfaat karyawan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup (DPPPJG) yang

akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Kep 309/KM.17/2000 tanggal 17 Juli 2000. Pendiri DPPPJG adalah

PT Pembangunan Jaya di mana Perusahaan adalah merupakan mitra pendiri.

Pendanaan DPPPJG terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan untuk tahun 2006 dan 2005 adalah sebesar 5 %. dari gaji kotor dan sisanya merupakan kontribusi pemberi kerja.

Imbalan Manfaat Karyawan Lainnya

Perusahaan dan Perusahaan Anak membukukan imbalan manfaat karyawan lainnya untuk karyawan sesuai dengan peraturan Perusahaan yang berlaku.

Perusahaan menghitung kewajiban imbalan kerja untuk program tersebut dengan metode projected unit credit, sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu diakui sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut.

Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.

2.r. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Bukan Final

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak, untuk tahun yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Pajak Penghasilan Final

Pajak penghasilan atas sewa dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 tahun 2002 tanggal 23 Maret 2002 dan KMK-120/KMK.03/2002 tentang pajak penghasilan final atas penyewaan tanah dan/atau bangunan.

Nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final yang berbeda dengan dasar pengenaan pajak (DPP) nya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan.

Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

(14)

2.s. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada periode yang bersangkutan setelah memperhitungkan pemecahan nilai nominal saham yang terjadi dan kapitalisasi saldo laba. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 1.040.293.040 & 800.000.000 saham masing-masing untuk tahun 2006 dan 2005.

2.t. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen usaha.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. 3. Kas dan Setara Kas

2006 2005

Rp Rp

Kas 1.147.161.943 934.053.974 Bank

Rupiah

Pihak hubungan istimewa (Catatan 32)

Bank DKI 2.041.764.577 4.619.560.950 Pihak ketiga

Bank Mandiri 10.437.875.364 4.178.784.840 Bank Negara Indonesia 2.255.398.144 4.370.749.817 Bank Central Asia 1.210.512.094 4.986.077.218 Bank Rakyat Indonesia 94.688.602 -Bank Mega 53.056.621 84.755.875 Dollar Amerika Serikat

Pihak ketiga

Bank Negara Indonesia 1.309.809.746 514.437.070 Deposito berjangka

Rupiah

Pihak hubungan istimewa (Catatan 32)

Bank DKI 16.500.000.000 22.500.000.000 Pihak ketiga

Bank Negara Indonesia 17.500.000.000 34.940.670.467 Bank Mega 11.000.000.000 11.000.000.000 Bank Rakyat Indonesia 9.500.000.000 17.000.000.000 Bank Mandiri 5.300.000.000 19.050.000.000 Bank Bumiputera 1.000.000.000 Euro

Pihak ketiga

Bank Negara Indonesia 11.731.810.000 Dollar Amerika Serikat

Pihak ketiga

Bank Negara Indonesia 4.940.725.000 5.164.730.000 Jumlah 96.022.802.091 129.343.820.211 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 10,5 % - 12,75 % 5,50 % - 10,0 % Dollar Amerika Serikat 4,00 - 4,25 % 0,65 % - 3,0 %

(15)

-4. Investasi Jangka Pendek

Merupakan deposito berjangka Perusahaan dengan tingkat bunga 10,00 % - 11,50 % per tahun yang ditempatkan di Bank DKI, pihak hubungan istimewa sebesar Rp 25.000.000.000 dan digunakan sebagai jaminan hutang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 19 dan 32), dan kepemilikan obligasi PLN seri B sejak bulan Juni 2006, tersedia untuk dijual sebesar Rp 1.000.000.000, dengan tingkat bunga 13 % - 14,25 % per tahun, dan jangka waktu 15 tahun.

5. Piutang Usaha – Pihak Ketiga

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

PT Paramita Mitra Sejati 72.958.181.512

--PT Vivamas Graha Cipta 42.687.732.000

--PT Hansindo 30.279.210.000 75.698.025.000 PT Masa Makmur Sejahtera 5.212.702.176

--Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara 2.090.545.454

--PT Bangun Setia Cipta -- 4.626.086.491 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 3 milyar) 28.736.130.074 21.642.645.239 Jumlah 181.964.501.216 101.966.756.730

Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.134.346.643) (652.441.209)

Bersih 180.830.154.573 101.314.315.521

Dikurangi: Piutang Usaha Jangka Panjang (15.619.297.912) (30.279.210.000)

Jumlah Piutang Usaha 165.210.856.661 71.035.105.521

Merupakan piutang usaha Perusahaan dan Perusahaan Anak kepada pihak ketiga dalam mata uang Rupiah. Piutang Perusahaan kepada PT Masa Makmur Sejahtera dan PT Vivamas Graha Cipta merupakan piutang atas penjualan tanah yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Piutang tersebut akan dicicil masing-masing 16 dan 6 kali cicilan dan akan jatuh tempo masing-masing-masing-masing pada September dan Desember 2007. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur ( hari ) adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Belum Jatuh Tempo 152.224.950.934 92.351.777.055

Sudah Jatuh Tempo

1 s/d 30 hari 2.937.701.625 962.728.660

31 s/d 60 hari 3.619.633.706 2.990.538.324

> 60 hari 23.182.214.951 5.661.712.691

Pihak Ketiga 181.964.501.216 101.966.756.730

Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.134.346.643) (652.441.209)

(16)

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Saldo Awal Periode 1.213.367.353 663.093.012

Penambahan 503.679.031 --

Penghapusan (582.699.741) (10.651.803)

Saldo Akhir Periode 1.134.346.643 652.441.209

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

6. Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga

Merupakan piutang bunga deposito dan pinjaman karyawan.

7. Persediaan

2006

2005

Rp

Rp

Suku Cadang

5.407.667.852

6.533.989.398

Barang Dagangan

1.225.371.091

595.353.313

Supplies

712.154.706

498.997.282

Alat Tulis

185.639.750

193.524.136

Bahan Bakar dan Pelumas

117.397.413

46.767.600

Makanan dan Minuman

93.506.198

265.131.443

Jumlah

7.741.737.010

8.133.763.172

8. Uang Muka

2006

2005

Rp

Rp

Uang Muka Operasional

4.055.644.923

12.071.214.080

Uang Muka Pesangon Karyawan

3.000.862.997

2.107.267.721

(17)

Uang muka operasional terutama merupakan uang muka pelaksanaan kegiatan usaha atau acara-acara yang diselenggarakan Perusahaan dan perusahaan anak, sedangkan uang muka pesangon karyawan merupakan pembayaran di muka (1 tahun sebelum masa pensiun) kepada karyawan sebesar 50 % dari jumlah pesangon yang akan diterima karyawan Perusahaan dan perusahaan anak.

9. Pajak Dibayar di Muka

2006 2005

Rp Rp

Pajak Penghasilan Badan (Catatan 28) 14.653.632.398 18.250.225.356

Pajak Penghasilan - Pasal 25 185.295.604 123.650.236

Pajak Pertambahan Nilai 212.752.691 866.792.881

Jumlah 15.051.680.693 19.240.668.473

10. Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi

Tempat Persentase 2006 2005

Kedudukan Kepemilikan Rp Rp

Metode Ekuitas

PT Philindo Jakarta 50,00% 4.851.602.594 4.175.734.846

Metode Biaya

PT Jaya Bowling Indonesia Jakarta 16,75% 637.755.808 637.755.808

Nilai Tercatat 5.489.358.402 4.813.490.654

2006 2005

Rp Rp

PT Philindo

Saldo Awal 5.489.571.983 4.103.207.011

Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi (637.969.389) 225.586.426

Pembagian Dividen -- (153.058.591)

(18)

11. Aktiva Real Estat

2006 2005

Rp Rp

Tanah Reklamasi Pantai Ancol Barat 154.460.433.841 128.275.038.604

Tanah Sedang Dikembangkan 35.656.690.672 27.174.724.179

Tanah Belum Dikembangkan 18.911.703.476 28.989.225.529

Tanah Siap Dijual 6.731.147.410 11.980.233.798

Rumah Tinggal Siap Di Jual 3.602.295.637 12.315.621.344

Jumlah 219.362.271.036 208.734.843.454

Reklamasi Pantai Ancol Barat merupakan bagian dari pelaksanaan reklamasi Pantai Utara Jakarta. Izin pelaksanaan reklamasi Pantai Ancol Barat didasarkan pada:

• Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 tahun 1995 tanggal 13 Juli 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta;

• Surat Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2976/-1.711.5 tanggal 26 September 2000 tentang dapat dimulainya pelaksanaan reklamasi Pantai Ancol Barat seluas 60 ha, dengan terlebih dahulu memperoleh izin teknis reklamasi dengan instansi terkait dan penyesuaian kembali AMDAL proyek reklamasi yang disetujui Komisi Pusat AMDAL Bapedal;

• Surat Komisi AMDAL No. 01/-1.777.6 tanggal 29 Mei 2001 mengenai Rekomendasi Updating

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) /Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Reklamasi Ancol Barat diberitahukan antara lain bahwa sesuai sidang Komisi AMDAL DKI Jakarta tanggal 18 Mei 2001 maka updating RKL dan RPL tersebut dinyatakan cukup Iengkap dan disetujui Komisi AMDAL DKI Jakarta, dan

• Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.31 tahun 2003 tanggal 20 Januari 2003 tentang Pemberian Izin Reklamasi Pantai di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Umum Tanjung Priok, DKI Jakarta kepada PT Pembangunan Jaya Ancol.

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, Iuas tanah aktiva real estat Perusahaan adalah seluas + 598.898,47 m2 dan 836.719,62 m2 yang terletak di Jakarta Utara yaitu kawasan Ancol Barat, Ancol Timur, Pademangan (Jl. RE. Martadinata) dan Tugu Permai (Kelurahan Koja Utara, Tanjung Priuk) dan jumlah rumah tinggal yang siap dijual sebanyak 14 dan 15 unit di kawasan Ancol Barat.

Tanah seluas ± 22.322 m2 masih dalam proses perkara (Catatan 35.b, d, dan e).

Di tahun 2006, Perusahaan melakukan reklasifikasi aktiva real estat – komplek sarana olahraga sebesar Rp 13.010.410.731 menjadi aktiva tetap, disebabkan aktiva tersebut tidak diperuntukkan untuk dijual, melainkan dikelola sendiri (Catatan 12).

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, aktiva real estate Perusahaan berupa rumah tinggal telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Himalaya Pelindung, PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Asuransi Zurich Indonesia, PT. China Insurance, PT. Asuransi Rama Satria Wibawa, PT. Asuransi Ramayana Tbk, dan PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia, terhadap risiko kebakaran dan gempa bumi, pencurian dan risiko Iainnya dengan jumlah sebesar Rp 26.930.000.000 dan Rp 28.276.500.000. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin dialami Perusahaan.

(19)

12. Aktiva Tetap

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung

Tanah 10.083.967.628 -- -- 4.297.085.024 14.381.052.652

Bangunan 143.927.917.441 294.813.290 349.380.180 10.104.772.332 153.978.122.883 Sarana dan Prasarana 118.836.290.259 -- 122.795.904 117.125.063 118.830.619.418 Mesin dan Perlengkapan 163.807.296.205 2.557.735.940 419.713.767 43.309.724.648 209.255.043.026

Peralatan 35.836.497.585 692.012.769 25.680.400 -- 36.502.829.954

Kendaraan 7.270.227.240 628.812.920 312.169.700 -- 7.586.870.460

Kapal 4.100.437.372 -- 232.560.500 -- 3.867.876.872

Binatang 1.702.081.171 -- -- -- 1.702.081.171

Aktiva dalam Penyelesaian

Bangunan 50.639.031.424 17.698.335.901 -- -- 68.337.367.325

Sarana dan Prasarana 6.824.487.111 10.868.337.940 -- (184.444.585) 17.508.380.466

Mesin dan Perlengkapan 269.981.100 5.338.565.065 -- -- 5.608.546.165

Peralatan -- 425.903.500 -- -- 425.903.500

Kapal -- 250.163.700 -- -- 250.163.700

Aktiva Sewa Guna Usaha

Bangunan 1.391.446.625 -- -- (1.391.446.625) --

Sarana dan Prasarana 117.125.063 -- -- (117.125.063) --

Mesin & Perlengkapan 46.391.428.312 -- -- (46.391.428.312) --

Kendaraan 125.400.000 -- -- -- 125.400.000

Jumlah 591.323.614.536 38.754.681.025 1.462.300.451 9.744.262.482 638.360.257.592 Akumulasi Penyusutan:

Pemilikan Langsung

Bangunan 61.893.893.544 5.891.154.883 263.647.350 278.289.321 67.799.690.398 Sarana dan Prasarana 64.000.272.001 11.684.784.716 103.513.057 70.275.038 75.651.818.698 Mesin dan Perlengkapan 100.718.567.550 17.731.776.429 177.755.953 24.947.417.664 143.220.005.690

Peralatan 21.032.534.722 4.746.017.551 22.540.400 -- 25.756.011.873

Kendaraan 4.915.004.246 859.896.599 210.260.116 -- 5.564.640.729

Kapal 2.950.469.248 211.146.452 196.779.925 -- 2.964.835.775

Binatang 1.493.073.182 116.488.839 -- -- 1.609.562.021

Aktiva Sewa Guna Usaha

Bangunan 231.907.770 46.381.555 -- (278.289.325) --

Sarana dan Prasarana 58.562.532 11.712.506 -- (70.275.038) --

Mesin dan Perlengkapan 20.787.380.821 6.084.142.832 -- (26.871.523.653) --

Kendaraan 15.675.000 20.573.440 -- -- 36.248.440

Jumlah 278.097.340.616 47.404.075.802 974.496.801 (1.924.105.993) 322.602.813.624

Nilai Buku 313.226.273.920 315.757.443.968

(20)

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah 10.083.967.628 -- -- -- 10.083.967.628 Bangunan 123.294.448.067 160.973.300 581.820.605 1.031.360.356 122.424.061.011 Sarana dan Prasarana 90.383.934.628 184.700.064 34.153.824 49.440.784 90.519.193.908 Mesin dan Perlengkapan 136.718.795.542 1.848.561.566 64.038.097 517.144.162 138.050.212.946 Peralatan 34.448.101.997 262.267.411 148.350.219 182.118.945 34.528.250.463

Kendaraan 6.570.434.188 637.363.466 267.135.867 271.335.867 6.936.461.787

Kapal 4.055.529.874 -- -- -- 4.055.529.874

Binatang 1.699.081.171 3.000.000 -- -- 1.702.081.171

Aktiva dalam Penyelesaian

Bangunan 26.140.000.471 15.429.910.722 -- -- 41.569.911.193

Sarana dan Prasarana -- 15.005.890.196 -- -- 15.005.890.196

Mesin dan Perlengkapan 1.008.954.005 3.166.089.614 -- -- 4.175.043.619

Peralatan -- -- -- -- --

Aktiva Sewa Guna Usaha

Bangunan 1.391.446.625 -- -- -- 1.391.446.625

Sarana dan Prasarana 117.125.063 -- -- -- 117.125.063

Mesin dan Perlengkapan 46.391.428.312 -- -- -- 46.391.428.312

Jumlah 482.303.247.571 36.698.756.339 1.095.498.612 2.051.400.114 516.950.603.796

Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung

Bangunan 56.617.036.708 4.775.355.938 577.995.272 624.156.141 60.768.236.505 Sarana dan Prasarana 53.745.870.118 7.595.932.095 15.319.320 21.688.887 61.320.113.326 Mesin dan Perlengkapan 83.875.387.500 12.976.173.965 35.659.097 245.311.682 96.606.249.783 Peralatan 15.367.715.990 4.468.880.038 32.696.240 66.945.965 19.769.650.063

Kendaraan 4.154.456.262 659.416.824 166.742.533 170.942.533 4.642.930.553

Kapal 2.567.146.539 345.024.000 -- -- 2.912.170.539

Binatang 1.269.536.819 167.493.939 -- -- 1.437.030.758

Aktiva Sewa Guna Usaha

Bangunan 139.144.662 69.572.331 -- -- 208.716.993

Sarana dan Prasarana 35.137.519 17.568.759 -- -- 52.706.278

Mesin dan Perlengkapan 11.509.095.160 6.958.714.247 -- -- 18.467.809.407

Jumlah 229.280.527.277 38.034.132.136 828.412.462 1.129.045.208 266.185.614.205

Nilai Buku 253.022.720.294 250.764.989.591

2005

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Pemilikan Langsung

Beban Langsung 37.151.097.700 28.944.889.617

Beban Umum dan Administrasi 4.090.167.769 2.043.387.182

Sewa Guna Usaha

Beban Langsung 6.162.810.333 7.045.855.337

(21)

Aktiva tetap PT SI disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dan prasarana dilakukan dengan metode garis lurus, dengan rincian sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Biaya Perolehan 13.959.096.331 12.269.495.725

Akumulasi Penyusutan (7.872.719.440) (7.435.331.033)

Jumlah 6.086.376.891 4.834.164.692

Reklasifikasi di tahun 2006 merupakan pengalihan aktiva real estate – kompleks sarana olahraga menjadi aktiva tetap sebesar Rp 13.010.410.731 (Catatan 11), terdiri dari tanah sebesar Rp 4.297.085.024 dan bangunan sebesar Rp 8.713.325.707 dan pengalihan aktiva tetap – mesin dan peralatan sebesar Rp 3.211.898.126 menjadi aktiva lain-lain – perangkat lunak komputer. Selain itu, terdapat pengalihan aktiva sewa guna usaha menjadi aktiva tetap karena masa angsurannya telah selesai.

Perusahaan memiliki tanah yang terletak di Jakarta Utara, dengan hak legal berupa Hak Pengelolaan (HPL) atas nama Pemda DKI, seluas 4.779.120 m2. Perusahaan dan Perusahaan Anak juga memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Utara dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2006 sampai 2024. Untuk HPL, selama tanah tersebut dipergunakan untuk industri, perumahan dan rekreasi, Perusahaan akan tetap mempunyai hak untuk mengelolanya. Tanah Perusahaan di kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara dengan HGB No. 649 tercatat atas nama PT Regional Engineering and Alumunium Manufacturing & Co, sedangkan tanah di kelurahan Tugu, Jakarta Utara dengan HGB No. 112 tercatat atas nama pemegang saham Perusahaan, PT Pembangunan Jaya. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Aktiva dalam penyelesaian PT TIJA merupakan bangunan, sarana dan prasarana dan mesin yang dibangun dalam rangka renovasi atas proyek “The Lost Kingdom” di Gelanggang Samudera dan penambahan proyek Dunia Atlantis di Gelanggang Renang. dan 2005, Tingkat penyelesaian aktiva tersebut telah mencapai 97 % pada tanggal 30 September 2006.

Aktiva sewa guna usaha senilai Rp 19.000.000.000 dan Rp. 28.900.000.000 yang masing-masing telah lunas pembayarannya pada bulan Mei dan September 2006, telah dicatat kembali sebagai aktiva tetap milik Perusahaan.

Tanah berikut bangunan di atasnya milik PT SI yang berlokasi di JI. Karang Bolong Raya, Jakarta Utara digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 19).

Seluruh aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Bangun Krida, PT Asuransi Tripakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sarijaya, PT Asuransi Ramayana Tbk, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Rama Satria, PT Asuransi Zurich Indonesia, China Insurance dan PT Asuransi Himalaya Pelindung, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, pencurian dan risiko Iainnya dengan jumlah pertanggungan sebagai berikut:

Nilai Pertanggungan 2006 2005

Rupiah 489.921.884.528 586.603.711.564

USD 82.133.127 58.946.438

Euro 2.544,178 -

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

(22)

13. Aktiva Lain-lain

2006 2005

Rp Rp

Perangkat Lunak Komputer 3.211.898.126 --

Beban Tangguhan - Hak atas Tanah 766.790.663 766.790.663

Jumlah 3.978.688.789 766.790.663

Dikurangi: Akumulasi Amortisasi (2.644.673.635) (287.859.735)

1.334.015.154 478.930.928

Lain-lain 123.301.276 --

Jumlah 1.457.316.430 478.930.928

Merupakan biaya ditangguhkan atas perolehan perangkat lunak komputer dan diamortisasi selama masa manfaat dari perangkat tersebut, yaitu 5 (lima) tahun.

Pada tahun 1994, PT SI memperoleh Hak Pengelolaan atas pulau Bidadari di Kepulauan Seribu seluas 38.220 m2 dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (Pemda DKI) Jakarta, sebagaimana tersebut dalam Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 3280/1.711.5 tanggal 12 Oktober 1994, dengan jangka waktu 20 tahun. Pada tahun 2003, telah terjadi peningkatan status SIPPT tersebut menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai sebagaimana tersebut dalam HGB No. 255 tanggal 31 Juli 2003 dan Hak Pakai No. 19 tanggal 25 September 2003. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama umur Hak Guna Bangunan. Jumlah beban amortisasi untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 59.732.653.

14. Hutang Usaha

Akun ini merupakan hutang usaha dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:

2006

2005

Rp

Rp

Hutang Pihak Hubungan Istimewa

PT Jaya CM (Catatan 32.b)

--

6.268.944.244

Hutang Pihak Ketiga

Operasional

12.450.306.464

4.497.134.918

Properti

3.188.318.064

8.535.581.311

Barang Dagangan

1.753.474.659

1.459.737.734

17.392.099.187

14.492.453.963

(23)

15. Hutang Lain-lain

2006 2005

Rp Rp

Pembelian aktiva tetap 7.881.493.066 7.300.140.951

Kontraktor 833.250.000 6.730.658.798

Lain-lain 2.049.130.151 3.267.281.531

Jumlah 10.763.873.217 17.298.081.280

Hutang lain-lain atas pembelian aktiva tetap pada tahun 2006 dan 2005 masing-masing merupakan hutang PT TIJA atas pembangunan ”The Lost Kingdom” di Gelanggang Samudera, renovasi Pintu Gerbang Barat dan penambahan proyek Dunia Atlantis di Gelanggang Renang.

Hutang kontraktor pada tahun 2006 dan 2005 terutama merupakan hutang kepada PT Parama Matra Widya atas pembangunan proyek ”The Lost Kingdom” di Gelanggang Samudera. Sampai dengan 30 September 2006 telah dilunasi sebesar Rp 6.620.000.000.

16. Hutang Pajak

2006 2005

Rp Rp

Pajak Penghasilan Badan (Catatan 28) 9.039.623.577 10.364.588.847

Pajak Penghasilan Final (Catatan 28) 1.022.312.575 1.681.208.249

Pajak Penghasilan

Pasal 21 713.470.181 651.351.405

Pasal 23 467.785.277 538.615.231

Pasal 25 4.294.016.782 3.761.936.011

Pajak Pertambahan Nilai 575.429.994 450.766.851

Pajak Pembangunan I 487.346.263 687.031.794

Jumlah 16.599.984.649 18.135.498.388

17. Biaya Masih Harus Dibayar

2006 2005

Rp Rp

Gaji dan cadangan bonus 23.084.010.866 15.854.882.251

Operasional (Catatan 32.d) 11.675.204.353 5.639.146.711

Pemeliharaan 2.088.049.608 998.333.586

Program Pensiun (Catatan 31) -- 2.025.024.756

Beban Bunga -- 7.284.148

Lain-lain 5.745.030.725 670.443.003

(24)

18. Pendapatan Diterima di Muka

2006

2005

Rp

Rp

Penjualan tanah dan bangunan

4.258.256.152

36.008.783.012

Sponsor

3.799.846.511

741.127.770

Sewa

3.277.080.184

2.374.778.250

Traveling Show

223.500.450

--

Lain-lain

448.445.432

1.384.031.604

Jumlah

12.007.128.729

40.508.720.636

Pendapatan diterima dimuka atas penjualan tanah dan bangunan sebagian besar merupakan uang muka atas penjualan tanah reklamasi tahap II (Catatan 11).

19. Hutang Bank

2006

2005

Rp

Rp

Hutang Bank - Modal Kerja

Bank DKI

9.887.149.391

--

Bank Mega

399.898.472

154.390.280

10.287.047.863

154.390.280

Hutang Bank - Jangka Panjang

Bank Rakyat Indonesia

47.000.000.000

--

Bank DKI

6.440.000.000

10.760.000.000

Jumlah

53.440.000.000

10.760.000.000

Dikurangi:

Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

(14.320.000.000)

(4.320.000.000)

Hutang Bank Jangka Panjang - Bagian yang Jatuh Tempo

Setelah Satu Tahun

39.120.000.000

6.440.000.000

Pinjaman Bank Mega

Pinjaman dari Bank Mega merupakan fasilitas yang diperoleh PT SI untuk fasilitas modal kerja berupa pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 200.000.000 dan tingkat bunga berkisar 18,5% dan 16% - 16,5 % per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 11 April 2007 dan dijamin dengan sebidang tanah berikut bangunan di atasnya berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1508 seluas 5.760 m2 yang terletak di Jl. Karang Bolong Raya, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara.

Pinjaman Bank DKI

Pada tanggal 30 Desember 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank DKI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000 dan tingkat bunga sebesar 15 % per tahun. Pinjaman ini akan diangsur secara triwulanan selama 48 bulan termasuk grace period selama 6 bulan. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 4.500 m2 dan bangunan diatasnya yaitu Menara Cordova yang terletak di JI. Pasir Putih Raya I Blok E.5, Kelurahan Ancol Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

(25)

Pada tanggal 24 Desember 2004, atas sisa hutang sebesar Rp 14.000.000.000 tersebut, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank DKI untuk mengganti perjanjian kredit sebelumnya. Berdasarkan perjanjian tersebut, sisa pinjaman sebesar Rp 14.000.000.000 dicicil secara triwulanan dari Januari 2005 sampai dengan Desember 2007.

Fasilitas kredit dari Bank DKI yang diperoleh pada tahun 2004 tersebut di atas dijamin dengan deposito berjangka Perusahaan yang ditempatkan di Bank DKI sebesar Rp 25.000.000.000 (Catatan 4), dan dikenakan bunga sebesar 1,5 % diatas suku bunga deposito yang dijaminkan.

Berdasarkan perjanjian kredit No. 57/Dep/PS/CBU-JND/XII/04 tanggal 24 Desember 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja berupa pinjaman rekening koran dari Bank DKI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2006.

Pinjaman Bank Rakyat Indonesia

Pada tanggal 24 Mei 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi refinancing dari Bank Rakyat Indonesia, sebesar Rp 50.000.000.000 dalam bentuk Pseudo Rekening Koran. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15 % per tahun, jangka waktu pinjaman sampai dengan 24 Mei 2011 dan dijamin dengan sebidang tanah milik Perusahaan dengan HGB No. 2383/Ancol, seluas 1.008 m2, dan sebidang tanah dengan HGB No. 2384/Ancol, seluas 2.835 m2.

20. Hutang Sewa Guna Usaha

2006

2005

Rp

Rp

Jumlah Pembayaran Jatuh Tempo Tahun

Tahun 2005

--

332.838.750

Tahun 2006

9.588.921

2.327.463.056

Tahun 2007

38.355.684

--

Tahun 2008

22.374.149

--

Jumlah Pembayaran Minimum Sewa Guna Usaha

70.318.754

2.660.301.806

Dikurangi

: Bunga

(5.796.319)

(211.251.806)

Nilai Tunai Pembayaran Sewa Guna Usaha

64.522.435

2.449.050.000

Dikurangi:

Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

(33.857.416)

(2.449.050.000)

Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang

30.665.019

-Hutang sewa guna usaha yang dilakukan oleh PT SI dengan Dipo Star Finance untuk pembelian kendaraan, jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai tahun 2008, dan dengan tingkat bunga efektif 9,13 % per tahun.

Hutang sewa guna usaha menggunakan mata uang Rupiah dan dijaminkan dengan aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan.

(26)

21. Uang Jaminan

2006 2005

Rp Rp

Sewa ruangan, restoran dan kios 4.896.152.441 5.637.403.032

Penjualan lahan 1.500.000.000 3.000.000.000

Tiket rombongan 369.076.811 --

Jumlah 6.765.229.252 8.637.403.032

22. Hak Minoritas

Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih dan laba bersih Perusahaan Anak PT SI. 23. Modal Saham

2006

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham Pemillikan Disetor

Rp Saham Seri A 1 0,01% 500 Saham Seri C 1.151.999.998 71,99% 287.999.999.500 Jumlah 1.151.999.999 72,00% 288.000.000.000 Saham Seri B 1 0,01% 500 Saham Seri C 287.999.998 17,99% 71.999.999.500 Jumlah 287.999.999 18,00% 72.000.000.000 Masyarakat 160.000.000 10,00% 40.000.000.000 1.599.999.998 100,00% 400.000.000.000 Nama Pemegang Saham

Pemerintah DKI Jakarta

PT Pembangunan Jaya

(masing-masing dibawah 5%, Saham Seri C) Jumlah

2005

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham Pemillikan Disetor

Rp Saham Seri A 1 0,01% 500 Saham Seri C 575.999.999 71,99% 287.999.999.500 Jumlah 576.000.000 72,00% 288.000.000.000 Saham Seri B 1 0,01% 500 Saham Seri C 143.999.999 17,99% 71.999.999.500 Jumlah 144.000.000 18,00% 72.000.000.000 Masyarakat 80.000.000 10,00% 40.000.000.000 800.000.000 100,00% 400.000.000.000

Nama Pemegang Saham

Pemerintah DKI Jakarta

PT Pembangunan Jaya

(masing-masing dibawah 5%, Saham Seri C)

(27)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 13 April 2006 sebagaimana tercantum dalam Akta No. 58 tanggal 13 April 2006 dari Notaris Sutjipto S.H., dimana akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C-13736 HT.01.04.TH.2006, para pemegang saham memutuskan antara lain:

1. Menyetujui pemecahan nilai nominal setiap saham seri C dengan nilai nominal Rp 500 menjadi masing-masing Rp 250.

2. Menyetujui perubahan pasal 4 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perusahaan berbunyi sebagai berikut:

a. Modal dasar Perusahaan ini berjumlah Rp 1.440.000.000.000 terbagi atas: − 1 saham seri A dengan nominal Rp 500;

− 1 saham seri B dengan nominal Rp 500 ,dan

− 5.759.999.996 saham seri C dengan nilai nominal Rp 250

b. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian yaitu oleh:

− Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebanyak 1 saham seri A dan 1.151.999.998 saham seri C saham dengan nilai nominal sebesar Rp 288.000.000.000; − PT Pembangunan Jaya sebanyak 1 saham seri B dan 287.999.998 saham seri C atau

dengan nilai nominal sebesar Rp 72.000.000.000, dan

− Masyarakat, sebanyak 160.000.000 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar Rp 40.000.000.000.

Jumlah: 1 saham seri A, 1 saham seri B dan 1.599.999.996 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar Rp 400.000.000.000.

3. 100% dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 400.000.000.000 telah disetor penuh ke kas Perusahaan dengan cara sebagai berikut: a. Sebesar Rp 360.000.000.000 merupakan setoran lama Perusahaan, dan

b. Sebesar Rp 40.000.000.000 dengan cara tunai dalam rangka penawaran umum perdana kepada masyarakat.

Pemecahan nilai nominal saham di atas efektif berlaku tanggal 10 Juli 2006.

24. Tambahan Modal Disetor

2006 dan 2005

Agio Biaya Emisi Tambahan

Saham Saham Modal Disetor

Rp Rp Rp

Pengeluaran 80.000.000 Saham melalui Penjualan Saham Perusahaan pada

(28)

25. Pendapatan Usaha

2006

2005

Rp

Rp

Pendapatan Real Estat

Tanah dan bangunan

116.548.363.634

60.326.052.169

Pendapatan Tiket

Wahana wisata

150.404.439.344

118.679.630.854

Pintu gerbang

83.957.148.652

71.997.433.974

Kapal

2.214.204.109

1.608.411.189

Jumlah

236.575.792.105

192.285.476.017

Pendapatan Hotel dan Restauran

Restauran

12.477.485.193

10.833.154.880

Kamar

10.890.138.416

13.128.009.880

Jumlah

23.367.623.609

23.961.164.760

Pendapatan Usaha Lainnya

Pengelolaan perumahan

25.211.771.773

1.956.311.416

Penyewaan kios, gudang dan gedung

12.508.947.647

14.670.295.309

Barang dagangan

9.909.565.033

5.683.740.621

Sponsor

4.160.427.064

4.951.555.046

Pertunjukan keliling

3.512.217.239

4.049.354.486

Bagi hasil

2.781.416.547

1.879.402.394

Loker dan permainan

2.618.813.665

485.896.602

Uang sandar dan iuran

2.348.044.500

2.589.003.454

Pengurusan sertifikat

1.643.142.444

3.032.880.485

Bahan bakar

1.276.522.600

624.985.000

Jasa konsultasi pembangunan

--

9.800.000.000

Lain-lain

2.276.635.619

3.601.329.799

Jumlah

68.247.504.131

53.324.754.612

Jumlah

444.739.283.479

329.897.447.558

Dikurangi: Potongan penjualan

(175.329.405)

(377.949.813)

(29)

26. Beban Pokok dan Beban Langsung

2006 2005

Rp Rp

Beban Pokok

Tanah dan bangunan 16.989.878.570 6.375.307.404

Barang dagangan 5.137.000.852 1.734.727.400

Bahan bakar 1.160.466.000 544.685.392

Jumlah 23.287.345.422 8.654.720.196

Beban Langsung

Telepon, listrik dan air 45.625.398.460 17.270.170.760

Penyusutan 43.313.908.033 35.990.744.954

Gaji dan upah 41.314.100.895 36.552.853.911

Pemeliharaan (Catatan 32.e) 26.911.587.696 16.975.099.548

Pajak hiburan 23.293.020.457 19.067.706.483

Sub kontrak tenaga kerja 17.394.049.579 13.015.333.069

Penyelenggaraan pertunjukan 12.713.742.960 10.755.956.967

Alat kerja dan operasional 5.776.296.819 5.315.193.621

Perjalanan dan survey 3.363.783.026 2.428.494.985

Beban kantor unit 2.632.035.615 1.615.972.776

Makanan dan minuman 2.511.720.434 3.091.488.482

Sewa lahan (Catatan 32.d) 605.227.499 1.050.000.000

Jasa konsultasi pembangunan (Catatan 32.b) 263.810.709 5.612.727.273

Lain-lain 1.410.919.218 2.934.589.169 Jumlah 227.129.601.400 171.676.331.998 Jumlah 250.416.946.822 180.331.052.194 27. Beban Usaha 2006 2005 Rp Rp Beban Penjualan

Promosi dan penjualan 14.441.119.264 10.438.621.011

Beban Langsung

Gaji dan upah 35.749.122.873 30.754.185.126

Representasi 7.953.283.191 4.297.406.094

Manfaat karyawan (Catatan 31) 7.919.172.241 3.259.759.224

Jasa profesional 5.930.070.003 3.688.236.916

Pajak bumi dan bangunan 5.836.443.785 4.823.028.630

Penyusutan 4.090.167.769 2.043.387.182

Telepon, listrik dan air 1.995.290.798 1.807.507.451

Asuransi 1.634.451.612 1.728.345.840

Lain-lain 10.208.509.397 8.074.923.595

Jumlah 81.316.511.669 60.476.780.058

(30)

28. Pajak Penghasilan

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan Perusahaan Anak terdiri dari:

2006

2005

Rp

Rp

Pajak Kini

Pajak atas pendapatan final

(1.821.110.788)

(1.685.609.310)

Pajak atas pendapatan bukan final

(31.982.848.000)

(24.046.086.100)

Jumlah Pajak Kini

(33.803.958.788)

(25.731.695.410)

Pajak Tangguhan

4.721.014.596

(2.268.723.225)

Jumlah

(29.082.944.192)

(28.000.418.635)

Pajak Kini Pajak Final

Perhitungan beban dan hutang pajak penghasilan final untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006

2005

Rp

Rp

Perusahaan

6.478.234.231

6.634.118.588

Perusahaan yang Sudah Dieliminasi dengan TIJA

3.383.005.828

3.000.000.000

Perusahaan Anak

PT TIJA

7.002.421.027

5.921.184.178

PT SI

1.504.056.039

1.356.282.954

Jumlah

18.367.717.125

16.911.585.720

Beban Pajak Final terdiri dari:

10% X Rp 17.976.194.020 dan

1.797.619.402

--

6% X Rp 391.523.105 tahun 2006

23.491.386

--

10% X Rp 16.772.854.173 dan

--

1.677.285.417

6% X Rp 138.731.547 tahun 2005

--

8.323.893

Beban Pajak Final

1.821.110.788

1.685.609.310

Hutang Pajak Tahun Sebelumnya

1.035.452.814

1.083.578.477

Pembayaran Pajak Final Periode Berjalan

(1.834.251.027)

(1.087.979.538)

1.022.312.575

1.681.208.249

Pendapatan Sewa

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2013 ini Sumber Daya peneliti (dosen) yang bergabung di bawah payung penelitian Pusat Studi Biofarmaka meningkat menjadi 62 orang, hal ini berkaitan

tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada ujung akhir saluran kabel?. Kondisi ini didapatkan ketika

Pemerintah Jepang menanggung biaya buku pelajaran bagi semua siswa di sekolah nasional, negeri dan swasta pada sekolah dalam tingkatan wajib belajar (sekolah dasar,

Terdapat dua analisis keuangan yang cukup penting bagi pelaku investor saham antara lain, analisis fundamental yaitu dengan memperkirakan harga saham di masa yang akan datang

yang lain. M Pilih jawapan mana-mana yang munasabah e) Apakah harapan anda kepada pemimpin dunia untuk. mengekalkan keamanan

Pasar domestik merujuk pada praktik-praktik pemasaran pada sebuah negara asa l pemasar Pemasaran global juga merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan

Jika diperoleh garis lebih sedikit dari m (m adalah jumlah baris atau kolom), maka semua nilai lain yang tidak tercoret dikurangkan dengan nilai terendah dari nilai-nilai yang

1) Keluarga sejahtera dan Keluarga prasejahtera ikut secara aktif melakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan