• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Pupuk Phonska Di PT Petrokimia Gresilk Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengendalian Kualitas Statistik Produk Pupuk Phonska Di PT Petrokimia Gresilk Tbk"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ALIFA SILFI MUFIDAH

1311030070

Pengendalian Kualitas Statistik

Produk Pupuk Phonska di PT. Petrokimia Gresik Tbk.

Dosen Pembimbing :

(3)
(4)
(5)
(6)

- Pupuk

Urea, ZA, SP-36, NPK Phonska, DAP, NPK Kebomas, ZK dan pupuk organik yaitu Petroganik

-Non Pupuk

Asam Sulfat, Asam fosfat, Amoniak, Dry Ice, Aluminum Fluoride, Cement Retarder, dll.

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

KOMPOSISI

Pupuk Phonska :

Kadar air (H

2

O)

Nitrogen (N)

Phospat (P

2

O

5

)

Kalium (K

2

O)

(13)

Fase 1 (data tanggal 02 Nopember

2013 hingga 11 Nopember 2013)

Fase 2 (data tanggal 12 Desember

2013 hingga 21 Desember 2013)

(14)

LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BATASAN MASALAH

Pendahuluan

Rumusan

Masalah

Bagaimana hasil pengontrolan proses produksi pupuk phonska

di PT. Petrokimia Gresik pada data fase 1 dan fase 2 dengan

menggunakan peta kendali

Generalized Variance?

Bagaimana hasil pengontrolan proses produksi pupuk phonska

di PT. Petrokimia Gresik pada data fase 1 dan fase 2 dengan menggunakan peta kendali T2

Hotteling?

Tujuan

Penelitian

Mengetahui keadaan proses produksi pupuk phonska dalam

variabilitas proses di PT. Petrokimia Gresik pada data

fase 1 dan fase 2

Mengetahui keadaan proses produksi pupuk phonska dalam

meanproses di PT. Petrokimia Gresik pada data fase 1 dan fase

(15)

Pendahuluan

LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BATASAN MASALAH

• Mendapatkan informasi mengenai

analisis kualitas proses produksi pupuk

phonska sehingga dapat menjadi acuan

perusahaan dalam menyusun strategi

pengendalian kualitas produk.

Bagi Pihak

PT. Petrokimia

Gresik

• Mampu mengaplikasi dari ilmu statistik

yang dipelajari dalam dunia nyata

terutama dalam hal quality control

(16)

Pendahuluan

LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BATASAN MASALAH

Penelitian difokuskan pada proses inspeksi komposisi produksi pupuk phonska di PT. Petrokimia Gresik

Data yang digunakan adalah data sekunder hasil pengukuran variabel kualitas proses produksi pupuk phonska pada fase 1 (data tanggal 02 Nopember 2013 hingga 11 Nopember 2013) dan fase 2 (data tanggal 12 Desember 2013 hingga 21 Desember 2013).

(17)

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN

(18)

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

Statistika deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa

data

dengan

cara

mendeskripsikan

atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau

general. (Sugiyono, 2004).

Boxplot merupakan salah satu alat dalam statistik deskriptif dalam

rangka menggambarkan dan mempelajari karakteristik data.

Boxplot membagi himpunan data dalam quartile. Boxplot terdiri

dari kotak atau box dari quartile pertama (Q1) sampai quartile ke

tiga (Q3).

(19)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK TINJAUAN NON STATISTIK

2.2.1

• Uji Bartlett

2.2.2

• Pengujian Distribusi

Normal Multivariat

Analisis Multivariat

Analisis statistika multivariat adalah analisis statistika yang

dikenakan pada data yang terdiri dari banyak variabel dan

(20)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK TINJAUAN NON STATISTIK

UJI BARTLETT

Hipotesis :

H0 : ρ = I (tidak ada korelasi antar variabel) H1 : ρ ≠ I (ada korelasi antar variabel)

Statistik Uji :

n : jumlah observasi

p : jumlah variabel

R : matrik korelasi dari masing-masing variabel respon,

Derajat bebas :

)

1

(

2

1

p

p

.

2 hitung

x

maka H0 ditolak artinya antar variabel saling berkorelasi atau tidak saling bebas Apabila : 2 ) 1 ( 2 1 p p

x

R

p

n

hitung

6

ln

5

2

1

2

(21)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

UJI DISTRIBUSI NORMAL MULTIVARIAT

Hipotesis :

H0 : data pengamatan berdistribusi normal multivariat H1 : data pengamatan mengikuti sebaran distribusi lain

Pemeriksaan asumsi distribusi normal multivariat dilakukan dengan melihat nilai sebagai berikut.

(2.2) dimana :

= nilai jarak kuadrat pengamatan ke-i

Langkah-langkah pengujian distribusi normal multivariat adalah sebagai berikut : 1. Menghitung nilai dengan perhitungan pada persamaan (2.2)

2. Mengurutkan nilai dari nilai yang terkecil sampai nilai yang terbesar, 3. Mencari nilai yang diperoleh dari tabel Chi-square,

4. Membuat scatter plot antara pasangan ( , )

Data berdistribusi normal multivariat jika paling sedikit 50% nilai ≤ dari tabel

2 i

d

)

(

)

(

1 2 j ij T j ij i

S

d

X

X

X

X

2 i

d

2 i

d

2 i

d

2 i

d

d

i2 i n j p

q

2 ) / ) 5 , 0 ( ; (

2 i

d

q

i 2 i

d

(2p,0.5) 2

(22)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

Diagram Kontrol Generalized Variance merupakan salah satu alat untuk

mengontrol variabilitas proses dimana data pengamatan bersifat multivariabel

Peta Kendali ini dikemukakan oleh Maman A. Djauhari 2010 yang didasarkan pada selisih antar pengamatan secara berturut-turut.

Diketahui nilai plot statistik F sebagai berikut.

Dimana , sedangkan diketahui adalah matriks dengan k=n dan k=n+1 sebagai berikut

dengan

PETA KENDALI GENERALIZED VARIANCE

)

(

2

D

Tr

F

n n

SS

SS

D

1

SS

k t k i k i k i k

X

X

X

X

SS

(

)

(

)

1

k i i k

X

k

X

1

1

(23)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

Batas Kontrol Atas (BKA) =

dengan dan Batas Kontrol Bawah (BKB) = 0

Jika nilai statistik plot jatuh diatas BKA maka dapat dinyatakan proses tidak terkontrol. Matriks kovarian pada peta Generalized Variance fase 1 mengacu pada Montgomery (2005) yakni :

dimana , i = 1,2,...,m-1 Vi adalah vektor selisih antara vektor data ke-i

dan vektor data ke-i+1. V berdistribusi Np(0,2∑). Dalam matrik, Successive Difference

ditulis sebagai berikut.

PETA KENDALI GENERALIZED VARIANCE

2 r

cX

) ( ) ( 2 n n S Tr S Tr c  ) ( )} ( { 2 2 n n S Tr S Tr r  ) 1 ( 2 1   m V V S T i i i

X

X

V

1

                 1 2 1 ' ... .... ' ' m V V V V

(24)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

PETA KENDALI T2 HOTTELING

Peta kendali T2 Hotelling digunakan untuk mendeteksi pergeseran mean proses dengan menggunakan vektor mean sampel dan matrik kovariansi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Sullivan dan Woodall pada tahun 1996 yakni

membandingkan 6 metode dalam menghitung matrik kovariansi didapatkan kesimpulan bahwa metode terbaik adalah metode yang diperkenalkan oleh Holmes dan Mergen (Successive Difference) sebagai berikut

i = 1,2,...,m-1

Vi adalah vektor selisih antara vektor data ke-i dan vektor data ke-i+1. Dalam matrik,

Successive Difference ditulis sebagai berikut

i i i

X

X

V

1

                 1 2 1 ' ... .... ' ' m V V V V

(25)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

PETA KENDALI T2 HOTTELING

V berdistribusi Np(0,2∑), dari matriks V tersebut kemudian dicari penaksir matriks kovariansi n-1 (Sv) yaitu

sehingga penaksiran matriks kovariansi untuk ∑ dalah sebagai berikut

Statistik uji yang digambarkan pada grafik pengendali T2 Hotelling untuk data individu

adalah sebagai berikut.

V

V

Sv

T

2

1

) 1 ( 2 1 ) 1 ( 1     m V V S v S m S T

)

(

')

(

1 2

X

X

X

X

i i i

S

T

(26)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

PETA KENDALI T2 HOTTELING

dimana :

= sampel vektor pengamatan ke-i

= vektor rata-rata tiap variabel kualitas = matriks kovarian

Batas kendali fase 1 untuk peta kendali T2 Hotelling individu sebagai berikut i

1 

S

0

1

2 / ) 1 (, 2 / , 2

BKB

m

m

BKA

p m p

(27)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

PETA KENDALI T2 HOTTELING

Batas kendali fase 2 untuk peta kendali T2 Hotelling individu sebagai berikut

Dimana,

p = banyaknya karakteristik kualitas (j= 1,2,...,p) m = jumlah sampel atau pengamatan (i=1,2,...,m)

F = menggunakan distribusi F

Suatu proses dikatakan tidak terkendali jika terdapat pengamatan yang keluar dari batas kendali.



0

1

1

, , 2

BKB

F

mp

m

m

m

p

BKA

p m p

(28)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

Alur Proses Produksi Pupuk Phonska

Pra-Netralisas i Bahan Baku Cair Bahan Baku

Padat Granulasi Inspeksi

Mol Rasio Pengeringan

Inspeksi Size Granul Pendinginan Inspeksi Lanjutan Coating Inspeksi Komposis i Pupuk Phonska

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Pengambilan Sampel Pupuk Phonska

Data tunggal (60 Data Pengamatan tiap fase)

Sampel diambil sebanyak 1 kg dalam tiap kali

produksi

Yaitu pukul 00.01 WIB; 04.00 WIB; 08.00 WIB; 12.00 WIB;

16.00 WIB; dan 20.00 WIB

Dilakukan tiap 4 jam sekali dalam 1 x 24 jam

Pengambilan sampel setelah proses

coating

(34)

Tinjauan Pustaka

TINJAUAN STATISTIK

TINJAUAN NON STATISTIK

Struktur Data Pengamatan

Pengamatan (i)

Variabel Karakteristik Kualitas (j)

X1 X2 ... X4 1 X11 X12 ... X14 2 X21 X22 ... X24 ... ... ... ... ... i Xi1 Xi2 ... Xi4 ... ... ... ... ... m Xm1 Xm2 ... Xm7 Rata-rata

X

1

X

2 ...

X

4 Keterangan :

i = Urutan sampel (i= 1, 2, ..., m) j = Variabel karaktertistik kualitas

yang diuji (j= 1, 2, ..., p)

= Pengamatan sampel ke-m pada variabel ke-j dengan i=1,2,...,m

dan j=1,2...p

= Rata-rata pada tiap variabel karakteristik kualitas

ij

j

(35)

METODOLOGI PENELITIAN

(36)

Metodologi Penelitian

SUMBER DATA VARIABEL PENELITIAN LANGKAH ANALISIS DIAGRAM ALIR

Data Sekunder

Karakteristik Komposisi

Pupuk Phonska

Fase 1, (Data Tanggal 02 Nopember

2013 hingga 11 Nopember 2013.)

Fase 2, (Data tanggal 12 Desember

2013 hingga 21 Desember 2013)

(37)

Metodologi Penelitian

SUMBER DATA VARIABEL PENELITIAN LANGKAH ANALISIS DIAGRAM ALIR

Variabel

BSB

BSA

Air (H

2

O)

0,1%

2%

Nitrogen (N)

14%

16%

Fosfat (P

2

O

5

)

14%

16%

Kalium (K

2

O)

14%

16%

(38)

Metodologi Penelitian

SUMBER DATA VARIABEL PENELITIAN LANGKAH ANALISIS DIAGRAM ALIR

Mengambil data komposisi pupuk phonska (H2O, N, P2O5, dan K2O) Bulan November 2013 dan

Desember tahun 2013 di PT. Petrokimia Gresik

Melakukan eksplorasi data menggunakan boxplot

Melakukan pengujian distribusi normal multivariat untuk memenuhi asumsi bahwa data telah berdistribusi normal multivariat

Melakukan pengujian Bartlettuntuk mengetahui hubungan antar variabel pada kasus multivariat

Melakukan analisis peta kendali Generalized Varianceuntuk mengetahui keadaan proses produksi

pupuk phonska dalam variabilitas proses

Membuat peta kendali T2Hotteling pada data untuk mengetahui keadaan proses produksi pupuk

phonska dalam meanproses

Menganalisis faktor penyebab out of control sebagai bahan evaluasi apabila diketahui keadaan

peta kendali Generalized Variance dan T2Hottelingtidak terkendali

Menarik kesimpulan hasil analisis data komposisi pupuk phonska (H2O, N, P2O5, dan K2O) Bulan

(39)

DIAGRAM ALIR

Pengambilan Data

Eksplorasi Data dengan Boxplot Mulai

Apakah Proses Telah Terkendali ?

Kesimpulan

Selesa i

Analisis Faktor Penyebab

Tidak

Apakah Data Berdistribusi Normal Multivariat?

Apakah Data Berkorelasi?

Evaluasi Variabilitas Kualitas Menggunakan Peta Kendali Generalized

Variance

Peta Kendali Multivariat Tidak Layak Digunakan, Sehingga Mengunakan Peta

Kendali Univariat Ya

Tidak

Ya Uji Korelasi Menggunakan Bartlett Test

Evaluasi Karakteristik Kualitas Menggunakan Peta Kendali T2Hotelling Pengujian Distribusi Normal Multivariat

Transformasi Tidak

(40)
(41)

Analisis Boxplot : Fase 1

1,50 1,25 1,00 0,75 0,50 1,37 Variabel H2O 17 16 15 14 13 12 16,74 12,51 Variabel N 20 19 18 17 16 15 14 13 18,56 19,79 Variabel P2O5 19 18 17 16 15 14 13 12 11 18,96 18,79 Variabel K2O

(42)

Variabel Q1 Median Q3 Mean IQ Range Whisker Min Max H2O 0,6 0,67 0,8675 0,735 0,2675 0,33 1,17 N 14,048 14,456 15,013 14,51 0,965 12,98 15,98 P2O5 14,91 15,631 16,335 15,631 1,425 13,43 18,1 K2O 14,038 14,925 15,933 14,989 1,895 11,91 18,42

Statistika Deskriptif Hasil Eksplorasi

Boxplot : Fase 1

(43)

Analisis Boxplot : Fase 2

Variabel H2O Variabel N Variabel P2O5 Variabel K2O 2,25 2,00 1,75 1,50 1,25 1,00 0,75 0,50 17,0 16,5 16,0 15,5 15,0 14,5 14,0 13,5 13,78 13,66 20 19 18 17 16 15 14 13 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 11,30 19,43

(44)

Statistika Deskriptif Hasil Eksplorasi

Boxplot : Fase 2

Variabel Q1 Median Q3 Mean IQ Range Whisker Min Max H2O 0,7575 0,925 1,348 1,037 0,59 0,51 2,1 N 15,005 15,42 15,713 15,3305 0,7075 14,1 16,71 P2O5 15,305 15,945 17,73 16,4555 2,425 13,41 19,8 K2O 14,25 15,03 15,995 15,086 1,745 13,08 17,66

(45)

Uji Bartlett : Fase 1

Hipotesis :

H0 : ρ = I (variabel kualitas pupuk phonska fase 1 tidak berkorelasi) H1 : ρ ≠ I (variabel kualitas pupuk phonska fase 1 berkorelasi)

Pada uji Bartlett data variabel kualitas fase 1 menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 (5%). Daerah penolakan pada uji Batlett yakni apabila p-value < α maka disimpulkan bahwa H0 ditolak.

Hasil analisis pengujian Bartlett data variabel kualitas fase 1 menggunakan software

SPSS diketahui bahwa pada lampiran B1 nilai p-value pada fase 1 sebesar 0,00.

Berdasarkan nilai tersebut maka H0 ditolak karena nilai p-value (0,00) < α (0,05),

Artinya variabel kualitas pupuk phonska fase 1 di PT. Petrokimia Gresik saling berkorelasi, sehingga analisis yang digunakan adalah analisis pengendalian kualitas statistika multivariat

(46)

Uji Bartlett : Fase 2

Hipotesis :

H0 : ρ = I (variabel kualitas pupuk phonska fase 2 tidak berkorelasi) H1 : ρ ≠ I (variabel kualitas pupuk phonska fase 2 berkorelasi)

Pada uji Bartlett data variabel kualitas fase 2 menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 (5%). Daerah penolakan pada uji Batlett yakni apabila p-value < α maka disimpulkan bahwa H0 ditolak.

Hasil analisis pengujian Bartlett data variabel kualitas fase 2 menggunakan software

SPSS diketahui bahwa pada lampiran B2 nilai p-value pada fase 1 sebesar 0,00.

Berdasarkan nilai tersebut maka H0 ditolak karena nilai p-value (0,00) < α (0,05),

Artinya variabel kualitas pupuk phonska fase 2 di PT. Petrokimia Gresik saling berkorelasi, sehingga analisis yang digunakan adalah analisis pengendalian kualitas statistika multivariat

(47)

Uji Distribusi Normal Multivariat : Fase 1

Hipotesis :

H0 : data variabel kualitas pupuk phoska fase 1 berdistribusi normal multivariat H1 : data variabel kualitas pupuk phoska fase 1 mengikuti sebaran distribusi lain

Pada pengujian distribusi normal multivariat fase 1 menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 (5%). Daerah penolakan pada pengujian distribusi normal multivariat yakni

apabila berjumlah kurang dari 50% jumlah data.

Berdasarkan pengujian distribusi normal multivariat menggunakan macro minitab pada

lampiran D1 diketahui bahwa nilai lebih besar dari 50% yaitu 51,6667%.

Disimpulkan bahwa data karakteristik kualitas pupuk Phonska yaitu H2O, N, P2O5, dan K2O pada fase 1 mengikuti sebaran distribusi normal multivariat.

2 ) 5 . 0 , ( 2 p i d

2 ) 5 . 0 , 4 ( 2

i d

(48)

Uji Distribusi Normal Multivariat : Fase 2

Hipotesis :

H0 : data variabel kualitas pupuk phoska fase 2 berdistribusi normal multivariat H1 : data variabel kualitas pupuk phoska fase 2 mengikuti sebaran distribusi lain

Pada pengujian distribusi normal multivariat fase 2 menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 (5%). Daerah penolakan pada pengujian distribusi normal multivariat yakni

apabila berjumlah kurang dari 50% jumlah data.

Berdasarkan pengujian distribusi normal multivariat menggunakan macro minitab pada

lampiran D1 diketahui bahwa nilai lebih besar dari 50% yaitu 60%.

Disimpulkan bahwa data karakteristik kualitas pupuk Phonska yaitu H2O, N, P2O5, dan K2O pada fase 1 mengikuti sebaran distribusi normal multivariat.

2 ) 5 . 0 , ( 2 p i d

2 ) 5 . 0 , 4 ( 2

i d

(49)

Peta Kendali

Generalized Variance

: Fase 1

Setelah Pengamatan ke 9, 19, dan 40 Dihilangkan Belum Terkendali 60 50 40 30 20 10 0 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 UCL=10,39 60 50 40 30 20 10 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 C7 UCL=8,09 Telah Terkendali Plot GV ke 8, 18, dan 39

(50)

Peta Kendali

T

2

Hotelling

: Fase 1

Setelah Pengamatan ke 1, 9, 19, 31, 40, dan 55 Dihilangkan

Belum Terkendali Telah Terkendali

Plot ke 1, 9, 19, 31, 40, dan 55 Mengalami Out of Control

60 50 40 30 20 10 0 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 UCL=9,04 Median=3,57 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Median=2,941 UCL=8,994

(51)

Peta Kendali

Generalized Variance

: Fase 2

Telah Terkendali Plot GV Tidak

Mengalami Out of Control

60 50 40 30 20 10 0 20 15 10 5 0 UCL=18,26

(52)

Peta Kendali

T

2

Hotelling

: Fase 2

Belum Terkendali

Banyak Plot yang Mengalami Out of Control 60 50 40 30 20 10 0 60 50 40 30 20 10 0 UCL=10,86 Median=8,47

(53)

Faktor Penyebab Ketidaksesuaian

Karyawan

Kelalaian Kecerobohan Kurang Ketelitian Konsentrasi Menurun

Mesin

Kurangnya Perawatan Mesin sehingga Menimbulkan Error

(54)

KESIMPULAN

Peta kendali Generalized Variance fase 1 pada mulanya berada dalam

keadaan tidak terkendali karena terdapat pengamatan yang berada di luar batas kendali. Setelah dilakukan penghilangan data pengamatan yang out of control, didapati peta Generalized Variancefase 1 terkendali dalam

variabilitas proses dengan batas kendali atas adalah 8,09. Pada peta kendali Generalized Variancefase 1, nilai covarian matriks yang digunakan yakni dari nilai covarian matriks Successive Difference. Setelah dilakukan pengendalian variabilitas proses, dilanjutkan dengan dilakukan pengendalian mean proses pada peta kendali T2 Hotelling. Pada peta kendali T2 Hotelling fase 1 dan 2,

nilai covarian matriks yang digunakan yakni dari nilai covarian matriks data Generalized Variancefase 1 yang telah terkendali. Peta kendali T2 Hotelling

fase 1 pada mulanya berada dalam keadaan tidak terkendali karena terdapat pengamatan yang berada di luar batas kendali. Setelah dilakukan

penghilangan data pengamatan yang out of control, didapati peta kendali T2

Hotelling fase 1 terkendali dengan batas kendali atas adalah 8,9994 dan nilai median sebesar 2,941.

(55)

KESIMPULAN

Peta kendali Generalized Variance fase 2 terkendali dalam variabilitas proses

dengan batas kendali atas sebesar 18,26. Pada peta kendali Generalized

Variance fase 2, nilai covarian matriks yang digunakan yakni dari nilai covarian matriks data Generalized Variance fase 1 yang telah terkendali. Peta kendali T2 Hotelling fase 2 dalam keadaan tidak terkendali karena

terdapat pengamatan yang berada di luar batas kendali. Data pengamatan yang out of control tidak dihilangkan namun hanya sebagai bahan monitoring bahwa pada evaluasi karakteristik kualitas di fase 2 belum terkendali secara statistik yaitu belum terkendali dalam mean proses.

(56)

SARAN

Saran yang dapat diberikan penulis dengan mengacu pada hasil penelitian Tugas Akhir ini adalah perusahaan PT. Petrokimia Gresik dianjurkan menggunakan analisis statistika dalam melakukan pengendalian setiap proses produksi untuk mengetahui variabilitas dan karakteristik kualitas produksi pupuk phonska di tiap bulannya, apakah terjadi peningkatan kualitas yang membaik atau mengalami penurunan kualitas yang semakin memburuk. Dengan adanya evaluasi kualitas tersebut maka

dapat diambil langkah strategis untuk melakukan perbaikan

berkesinambungan pada kualitas produk pupuk phonska, sehingga dapat memperkecil jumlah produk cacat dan kualitas produksi selalu dalam keadaan terkendali.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Joglekar, A. M. (2003). Statistical Method for Six Sigma in R&D and

Manufacturing. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Lim, T. S., & Loh, W. Y. (1996). A Comparison of Test of Equality

of Variasices. Computational Statistics & Data 22, 287-301.

Montgomery, D. C., & Subanar, D. (1995). Pengendalian Kualitas

Statistik.. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Montgomery, Douglas. C. 2005. Introduction to Statistical Quality

Control Fifth Edition. John Wiley & Sons, Inc : New York.

Walpole, Ronald E. 1998. Pengantar Statistika. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

PT. Petrokimia Gresik. (2013). Profil Perusahaan PT. Petrokimia

Gresik, http://www.petrokimia-gresik.com/

Waskito, Nugroho. (2013). Kondisi dan Permasalahan Pupuk di

Indonesia, http://www.academia.edu/4697895/Kondisi_dan_

Permasalahan_Pupuk_Nasional_di_Indonesia

Taswim, Krisna. (2013). Six Sigma, http://krisnaputramelawi.

blogspot.com/2013/12/six-sigma-enam-pedoman-dalam-memilih.html

Maman, Djauhari. 2010. A Multivariate Process Variability

Monitoring Based on Individual Observation. Malaysia:

(58)

Gambar

Diagram Kontrol Generalized Variance merupakan salah satu alat untuk
DIAGRAM ALIR

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepemilikan, jenis dan kondisi sarana jamban dan air bersih masyarakat di Desa Oesusu pasca pemicuan STBM.. Penelitian ini merupakan

Pada penelitian ini akan dilakukan pengelasan GMAW dengan menggunakan mesin RMD (Regulated Metal Deposition) dengan transfer moda secara short circuit terhadap hasil

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 100% responden menyatakan bahwa tidak ada upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten Bojonegoro terhadap penanganan banjir

Akan tetapi tidak di pungkiri jual beli secara offline juga masih banyak peminatnya terkadang masyarakat lebih percaya dengan produk- produk secara offline karena

Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi akan memungkinkan perempuan tidak berperilaku higiene pada saat menstruasi yang dapat membahayakan kesehatan reproduksinya

Observasi ini dilakukan dengan mengamati ketersediaan fasilitas serta hasil kegiatan pencegahan kebakaran yang dilakukan di BKPH Penggaron KPH Semarang Perum

Dapat disimpulkan berdasarkan teori dan data yang diperoleh dilapangan memiliki kesamaan bahwa dalam menetapkan kompensasi langkah pertama yang harus dilakukan

SHPLNLUDQ VXDWX UHQFDQD SHQ\HOHVDLDQ SHODNVDQDDQ UHQFDQD SHPHFDKDQ LPSOHPHQWDVL SHQLQMDXDQ NHPEDOL KDVLO SHPHFDKDQ PDVDODK YHULILNDVL &gt; @ =ROOHU &gt; @ PHQ\DWDNDQ EDKZD