• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nihongo No “To” No Joshi No Shiyou

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Nihongo No “To” No Joshi No Shiyou"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

NIHONGO NO “TO” NO JOSHI NO SHIYOU

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O

l

e

h

MAULIDINA HANUM HUTASUHUT

Nim : 072203007

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA

DALAM BIDANG STUDI BAHASA JEPANG

(2)
(3)

NIHONGO NO “TO” NO JOSHI NO SHIYOU

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O

l

e

h

MAULIDINA HANUM HUTASUHUT

Nim : 072203007

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Adriana Hasibuan,S.S.,M.Hum Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum NIP. 19620727 198703 2 005 NIP. 19600919 198803 1 001

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian

Program pendidikan Non-Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Dalam Bidang Studi Bahasa Jepang

(4)
(5)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Sastra dan Budaya Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi D3 Bahasa Jepang Ketua,

NIP 19620727 198703 2 005 Adriana Hasibuan, S.S.,M.Hum

(6)

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III Bidang Studi Bahasa Jepang

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

NIP 19650909 199403 1 004 Prof. Syaifuddin, M.A., Ph.D.

Panitia :

No. Nama Tanda Tangan

1. Adriana Hasibuan, S.S.,M.Hum ( )

2. Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum ( )

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini, sebagai syarat kelulusan dari program Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Kertas karya ini berjudul “ PEMAKAIAN KATA BANTU “TO” DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG “.

Dalam penyelesaian kertas karya ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Syaifuddin.M.A.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Adriana Hasibuan,S.S.,M.Hum, selaku ketua jurusan Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Zulnaidi S.S,M.Hum selaku Dosen Wali.

4. Ibu Adriana Hasibuan,S.S.,M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu demi selesainya kertas karya ini.

5. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.hum, selaku Dosen Pembaca yang telah banyak meluangkan waktu demi selesainya kertas karya ini.

6. Seluruh staf Pengajar Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis sehingga dapat menyelesaikan studi. 7. Ayahanda Amonangan Hutasuhut dan Ibunda Tuti Oktapiani Siregar tercinta,

(8)

Hutasuhut yang selalu memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan kertas karya ini.

8. Nita, Indri, Henni, Dija, Ratna, Tia, Sufri, Dewi, Bunga serta rekan-rekan mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara lainnya yang telah memberikan bantuan dan kerja sama dalam penulisan kertas karya ini.

9. Tami dan Uti, serta teman-teman kos yang selalu berbagi suka maupun duka di kehidupan yang keras di Medan ini.

10.Teman-teman Untitled; Tami, Astrid, Wahyu, Riska, Fifi, Mbak rin, Mbak uchi, Mbak dew, Desi, Rere dan Penny.

11.Anggota Drum Band SPA, khususnya kak Gugun, kak Dial, kak Tulus, kak Wira, kak Siska, Abeng, Ma’ruf, Dini, Ade dan lainnya.

12.Penghuni Rumah buku kak Wilma, Melanie, Hanny, serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga kertas karya ini bermanfaat kepada kita semua dan dapat memperluas cakrawala pemikiran di masa mendatang.

Medan, Juli 2010 Penulis

NIM.072203007

(9)

DAFTAR ISI

BAB III PEMAKAIAN KATA BANTU “TO” DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG ... 7

3.1 Menunjukkan Arti “Dan” dalam Bahasa Indonesia ... 7

3.2 Menunjukkan Arti “Bersama, Bersama-Sama; Dengan” dalam Bahasa Indonesia ... 7

3.3 Menunjukkan Arti Objek Perbandingan; Dengan dalam Bahasa Indonesia... 8

3.4 Menunjukkan Suatu Perubahan atau Hasil ... 9

(10)

3.6 Menunjukkan Suatu Niat ... 10

3.7 Menunjukkan Nama Sesuatu ... 10

3.8 Menunjukkan Arti Begitu, Segera, Langsung, Ketika ... 11

3.9 Menunjukkan Arti Bila ... 11

3.10 Menunjukka n Arti Bila Tidak…; Tidak ... 12

3.11 Banyak Digunakan pada Kata Keterangan dan Kata Peniruan ... 12

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 13

4.1 Kesimpulan ... 13

4.2 Saran ... 13

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Judul

Bahasa merupakan alat yang penting dalam berkomunikasi. Kita dapat saling mengerti maksud dari sebuah pembahasan dengan lawan bicara kita melalui penggunaan bahasa yang tepat dan efektif. Begitu juga dengan Bahasa asing khususnya bahasa Jepang, penggunaan bahasa Jepang yang tepat dan efektif membantu kita berkomunikasi dengan baik.

Dalam bahasa Indonesia ada yang dikenal dengan istilah partikel atau kata bantu, begitu juga dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, Istilah Partikel atau kata bantu dikenal dengan nama Joshi. Banyak Mahasiswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari Joshi.

Seperti halnya Kata Bantu “TO”. Sebagai salah satu kata bantu dasar, kita dengan mudah dapat menemukan penjelasan mengenai kata bantu ini dalam buku pelajaran mengenai tata bahasa. Jika dilihat dari artinya secara gramatikal, ini merupakan kata bantu yang berarti “dan” . Namun dalam bahasa Jepang “TO” juga bisa diartikan “bersama-sama”.

(12)

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1. Agar Penulis dapat lebih memahami penggunaan kata bantu “TO” dalam bahasa Jepang.

2. Untuk penyelesaian Tugas Akhir yang merupakan syarat kelulusan program D3 Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan Kertas Karya ini, penulis akan menguraikan tentang pemakaian kata bantu “TO” dalam Kakujoshi dan pemakaian kata bantu “TO” dalam Setsuzoku Joshi. Hal ini dapat diperjelas dengan memberikan contoh-contoh dalam kalimat bahasa Jepang

1.4. Metode Penulisan

(13)

BAB II

KATA BANTU

2.1. Pengertian Kata Bantu

Kata bantu atau Partikel dalam bahasa Jepang disebut “Joshi”. Makna Joshi dilihat dari huruf kanjinya; kanji pertama dibaca “Jo” dapat juga dibaca “Tasukeru” yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan kanji kedua dibaca “Shi” memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan atau bahasa. Jadi “Joshi” adalah kata yang membantu kata lain dalam kalimat bahasa Jepang.

Kata bantu dalam bahasa Jepang atau Joshi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo (kata tambahan) yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi.

Dalam bahasa Jepang, Joshi mempunyai fungsi yang sangat penting. Sebuah kalimat tidak akan terbentuk jika tidak menggunakan kata bantu. Penggunaan kata bantu yang tepat akan menghasilkan kalimat yang baik. Dari segi tata bahasa, Joshi merupakan bidang yang cukup sulit. Selain itu jumlahnya sangat banyak dan dalam satu Joshi terkadang memiliki arti yang berbeda-beda. Namun beberapa diantaranya ada Joshi yang memiliki arti yang sama tetapi cara penggunaannya yang berbeda. Hal ini sangat membingungkan orang asing yang belajar bahasa Jepang. Misalnya pada waktu kita membuat kalimat sebagai berikut:

(14)

Kedua kalimat ini memiliki arti yang sama, perbedaan partikel “ni” dan “de” pada kalimat di atas dititikberatkan pada cara-cara kita mendeskripsikan kalimat tersebut. Ini merupakan salah satu dari sekian banyak perbedaan yang ada dalam Joshi.

2.2. Jenis-jenis kata Bantu

Berdasarkan fungsinya kata bantu dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:

1. Kakujoshi

Kakujoshi ialah Joshi biasa, yang pada umumnya melekat pada kata benda untuk menunjukkan hubungan antara kata benda tersebut dengan kata lainnya.

contohnya: 1. Ashita wa Tami san to

(setiap pagi, melakukan olahraga)

Kakujoshinya melekat pada kata benda dan juga menunjukkan hubungan potongan kata dengan potongan kata lainnya dalam kalimat, tanpa kakujoshi ini sebuah kalimat tidak akan terbentuk. Sesuai dengan contoh diatas maka kata bantu “TO” merupakan kakujoshi. Selanjutnya pembahasan yang lebih terperinci mengenai fungsi kata bantu “TO” dalam kalimat akan dibahas pada Bab III.

(15)

2. Setsuzokujoshi

Setsuzokujoshi ialah Joshi Penyambung kalimat, yang biasanya melekat pada dooshi, i-keiyoshi, na-keiyoshi atau Jodoshi.

Contoh : 1. Ashita tenki ga warukutemo, doraibu ni ikou

(meskipun besok cuaca buruk, mari kita berkendaraan keliling) 2. Kaze ga arimasenga

(tidak ada angina tetapi bunganya gugur) , hana ga otsu

3. Hayakereba

(lebih cepat lebih baik)

hayai hodo ii de aru

Kata bantu “TO” juga merupakan setsuzukoshi yang berfungsi untuk menyambung kalimat antara induk kalimat dengan anak kalimat. Selanjutnya pembahasan yang lebih terperinci mengenai fungsi kata bantu “TO” dalam kalimat akan dibahas pada Bab III.

Joshi yang termasuk dalam kelompok ini ialah: ba, to, keredo, keredomo, ga, kara, shi, temo (demo), te (de), nagara, tari (dari), noni dan node.

3. Fukujoshi

Fukujoshi ialah Joshi sebagai keterangan, dipakai setelah kata benda, kata kerja, kata sifat-i, kata sifat-na, kata keterangan, bahkan ada juga yang dipakai setelah partikel lainnya. Fukujoshi berkaitan erat dengan bagian kata berikutnya.

Contoh : 1. Kaigi ga owatta bakari (rapat baru saja selesai)

de aru

2. Yamada san mo tanaka san mo (tanaka dan yamada adalah murid)

gakusei de aru

3. Kare wa maiban nijikan gurai

(dia setiap malam belajar bahasa jepang 2 jam)

(16)

Joshi yang termasuk dalam kelompok ini ialah: wa, mo, koso, sae, shika, demo, made, bakari, dake, hodo, kurai (gurai), nado, nari, yara, ka dan zutsu.

4. Shuujoshi

Shuujoshi ialah Joshi diakhir kalimat, digunakan pada akhir kalimat atau pada akhir bagian kalimat untuk menyatakan perasaan si pembicara seperti larangan, seruan, rasa haru, dan sebagainya (Tadasu, 1989: 143-144). Kata bantu yang termasuk dalam shuujoshi ini sering dipakai dalam bahasa Jepang lisan sehari-hari.

Contoh : 1. Hayaku mitai

(ingin cepat-cepat lihat) naa

Joshi yang termasuk dalam kelompok ini ialah: ka, kashira, na, naa, zo, tomo, yo, ne, wa, no dan sa.

2.3. Ciri Khas Kata Bantu

Kata bantu atau Joshi memiliki ciri khas sebagai berikut: 1. Tidak dapat berdiri sendiri

2. Tidak berkonjugasi

3. Tidak menjadi subjek, predikat, objek dan keterangan dalam kalimat 4. Selalu mengikuti kata lain

(17)

BAB III

PEMAKAIAN KATA BANTU “TO”

DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

Kata bantu “TO” sebenarnya memiliki banyak fungsi tetapi agak sulit menemukan penjelasan mengenai keseluruhannya dalam buku teks. Berikut ini adalah fungsi-fungsi kata bantu “TO” dalam kalimat bahasa Jepang.

3.1. Menunjukkan arti “dan” dalam Bahasa Indonesia

Pada pemakaian ini, pola kalimat yang dipakai yaitu: Kata benda + to + kata benda

Contoh kalimat: a. Sofu to

(Saya ingin memberi bingkisan kepada kakek dan nenek). sobo ni okurimono o shitai de aru

b. Tami san to

(Tami dan Fifi kuliah di sebuah universitas di amerika).

Fifi san wa Amerika no daigaku de benkyou shite iru

c. Indonesia to Nihon to

(Indonesia dan Jepang berhubungan erat sejak dahulu).

wa mukashi kara kankei ga fukai de aru

3.2. Menunjukkan arti “Bersama; bersama-sama; dengan” dalam Bahasa

Indonesia

(18)

Pada pemakaian ini biasanya ditambahi ‘ishoni’ setelah partikel ‘to’, menjadi ‘to ishoni’ dengan tujuan untuk mempertegas arti bersama; bersama-sama; dengan dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat:

a. Asahara san wa Fujiko san to (Asahara menikah dengan Fujiko).

kekkon shite iru

b. Watashi wa Ayu san to

(Saya nonton DVD bersama Ayu).

ishoni DVD o miru

c. Mishiranu hito to

(Lebih baik tidak bergaul dengan orang yang tidak dikenal). kosai shinai hou ga ii de aru

3.3. Menunjukkan arti objek perbandingan; dengan dalam bahasa Indonesia

Pada pemakaian ini ada beberapa pola kalimat yang digunakan yaitu: 1. Kata benda + to + kata kerja perbandingan

2. Kata benda + to + kata benda + to +kata perbandingan Contoh kalimat:

a. Ototo wa ani to

(Adik tubuhnya tinggi berbeda dengan kakak). chigatte, sei ga takai de aru

b. Ringo to mikan to

(Antara apel dan jeruk yang mana yang kau sukai?) dochira ga suki de aruka?

c. Watashi to

(19)

3.4. Menunjukkan suatu perubahan atau hasil

Dalam pemakaian ini setelah partikel ‘to’, kata kerja yang digunakan ialah ‘naru’ menjadi ‘to naru’. Pola kalimatnya yaitu:

Kata benda + to naru

Contoh Kalimat:

a. Orinpikku no kaikai shiki no hi to (Hari pembukaan olimpiade telah tiba).

natta.

b. Chiri mo tsumoreba, yama to

(Debu pun kalau terus tertimbun, akan menjadi gunung). naru.

c. Shitsugyosha ga senmannin to

(Pengangguran telah mencapai sepuluh juta orang). natta.

3.5. Menunjukkan kutipan, isi apa yang dikatakan, ditanya, didengar, ditulis,

dipikir, dikira

Pola kalimatnya adalah Kutipan kalimat atau kata benda + to + kata kerja yang digunakan.

Contoh kalimat:

a. Watanabe san ga “kuji made ni jimusho ni kuru yo ni” to (Kata Watanabe “kamu harus datang ke kantornya jam 9”).

itte ita.

b. Kare wa “ryogaeya wa doko ka” to

(Dia bertanya “Dimana tempat penukaran valuta asing?”). tazunetta.

c. “Kin-en” to

(20)

3.6. Menunjukkan suatu niat

Pola kalimat adalah Kata kerja bentuk maksud + to + omotte iru

Maknanya kira-kira sama dengan “to omou”, tetapi kata kerja bentuk maksud “to omotte iru’ mengandung arti bahwa pembicara telah menetapkan maksudnya sebelum berbicara dan sekarang pun maksud tersebut masih berlanjut. Kata kerja bentuk maksud “to omotte iru” dapat juga digunakan untuk menyatakan maksud orang ketiga.

Contoh kalimat:

a. Donokurai Indonesia ni iyou to

(Anda hendak tinggal berapa lama di Indonesia?). omotte iruka ?

b. Ashita inaka e shinrui no mono o tazune ni iko to

(Besok saya hendak pergi ke kampung halaman mengunjungi famili) omotte iru.

c. Kare wa gaikaku de hatarakou to

(Dia bermaksud bekerja di luar negeri). omotte iru.

3.7. Menunjukkan nama sesuatu

Pola kalimatnya yaitu:

Nama benda/ nama tempat/ nama orang + to + iu

Contoh kalimat:

a. Kono fairu wa yamada san to

(Fail ini tolong berikan kepada orang yang bernama yamada). iu namae ni agete

(21)

c. “Kompas” to iu shinbun o shite iruka?

(Apakah kamu tahu Koran yang bernama Kompas?).

3.8. Menunjukkan arti begitu, segera, langsung, ketika

Pola kalimatnya yaitu:

Kata kerja bentuk kamus + to +kalimat selanjutnya

Pemakaian ini menunjukkan suatu hal terjadi/ dilakukan segera setelah suatu hal terjadi/ dilakukan; juga menunjukkan pada waktu melakukan sesuatu, keadaan memang sudah seperti itu dengan arti: “begitu… ; se…; segera; langsung; lantas; serta merta, ketika”

Contoh kalimat: a. Uchi ni kaeru to

(Begitu pulang ke rumah, makan nasi). , gohan o tabeta.

b. Dento ga tsuku to

(kalau lampu menyala, menjadi terang). , akaruku narimashita.

c. Yoku miru to

(Ketika melihat dengan jelas, ternyata itu adalah semut). , sore wa ari de atta.

3.9. Menunjukkan arti bila

Pola kalimatnya yaitu:

(22)

Dalam pola kalimat ini berarti jika kalimat pertama terjadi maka keadaan/ kalimat berikutnya pasti terjadi. Setelah partikel “to” tidak bisa digunakan kalimat bentuk keinginan.

Contoh kalimat: a. Yoru ni naru to

(Bila malam tiba akan menjadi gelap). , kuraku naru.

b. Okane ga nai to

(Susah kalau tidak punya uang). , komaru.

c. Migi e magaru to

(Jika berbelok ke kanan, ada kantor pos). , yuubinkyoku ga aru.

3.10. Menunjukkan arti bila tidak…, tidak…

Dipakai bila suatu hal tidak mencapai syarat tertentu, maka tidak akan terjadi hal yang lainnya; bentuk …nai to… nai.

Pola kalimatnya yaitu:

Kata kerja/ kata sifat bentuk nai + to + keadaan

a. Shiciji ni naranai to

(Bila belum jam tujuh, dia tidak akan bangun) kanojo wa okinai.

b. Hayaku nai to

(Kalau tidak cepat-cepat, tidak akan keburu naik kereta yang pertama) , ichiban no kisha ni ma ni awanai.

c. Isshokenmei ni benkyou shinai to

(23)

3.11. Banyak digunakan pada kata keterangan dan kata peniruan

Pola kalimatnya yaitu:

Kata keterangan/ kata peniruan + to + kata kerja

a. Ondori ga kokekokko to naita.

(Ayam jantan telah berkokok kukuruyuk). b. Nonbiri to

(Hidup tenang di desa).

inaka de kurashite iru.

c. Heya ga kichin to

(24)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Arti kata bantu “to” yaitu dan, bersama, dengan, bila, jika, begitu… ; se…; segera; langsung; lantas; serta merta, ketika dan lain-lainnya.

2. Kata bantu “to” digunakan setelah kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan dan adverbial peniruan.

3. Untuk mempertegas arti bersama-sama, kata bantu “to” ditambah “ishoni” menjadi “to ishoni”

4. Dalam “to iu, to kaku, to kiku, to omou, to hanasu, to tazunaru dan lainnya”, kata bantu “to” tidak perlu diartikan.

5. Kata kerja sebelum kata bantu “to”, harus dalam bentuk kamus.

4.2. Saran

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, T. 2009. Nihongo no Joshi (Partikel Bahasa Jepang). Jakarta: Evergreen Japanese Course

Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc

Situmorang, Hamzon. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Medan: Usu Press Sudjianto. 2007. Seri B Gramatika Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Kesaint Blanc

Referensi

Dokumen terkait

untu# mela#u#an pemeri#saan seara epat dan seder-ana pada pasien /ang baru masu# ,uma- !a#it dengan tujuan untu# mengidentifi#asi apa#a- pasien berisi#" masala- gii atau

Rumah kaca atau greenhouse pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan,

Kehadiran pandemi Covid-19 mengakibatkan perlunya belajar online di rumah. Hal ini menuntut peserta didik untuk lebih kreatif dalam mempelajari bahasa Arab seperti yang

KEGIATAN DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN (06) DAN APBD TAHUN ANGGARAN

Diharapkan aplikasi dapat mengoptimalkan kinerja daripada Windows XP dan membantu User dalam settingan registry agar kinerja sistem dari Windows XP

bahwa dalam rangka memberikan pelayanan guna meningkatkan ketertiban dan keamanan kepemilikan ternak, mencegah pencurian ternak di wilayah Kabupaten Berau, serta

Pada penulisan ilmiah ini penulis membahas pembuatan web untuk informasi bioteknologi molecular farming, bagaimana kita menampilkan gambar dan teks ke dalam perangkat komputer

Fitur,Menyimpan dan melihat informasi setiap sapi dalam kelompok, Mengingatkan pengguna pada moment penting seperti waktu injeksi obat, waktu kawin,dll, Semua data dapat