• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Limbah Minyak Kapal Keaneka Ragaman Plankton Di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Limbah Minyak Kapal Keaneka Ragaman Plankton Di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LlMBAH MINYAK KAPAt rERllADAP

KEANEKARAGAMANPLANKTON DI KAWASAN PERAIRAN

PELABUUAN PERIKANAN NUSANTARA BELAWAN

T E SIS

usu

HM

セ MM

rpust

akaaa

.- 'l;;io. Aues

V 0000 {,LIs

.4R<Jjo

-No.

Pllllggil .-l63 .

7039

J!.

Sumber

/1-0

d

t

a

h.-

-セ (i

0'"

fDNr' ;;;

00

£.-,_."

,

tl\peli.ksll

\'

Oleh:

EDIAZWAR

913104006

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2 000

(2)

Judul Penelitian

: Pengarub

Limbah

Minyak

Kapal

Keanekaragaman

PlanktoB

di

Kawasan

Pelabuhen Perikanan NUUBtara BelawaD

Terhadap

Perairan

Nama

: EdiAzwar

Nomor Pokok

973104006

Program Stud]

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Llngkuagan (PSL)

Dr. Ing. Ternala A. Barns

Anggota

Menyetujui

Komisi Pembimbing,

/L7:::.i

Ketua

ulkifli Nasution M.Sc

Anggota

i '

...

[[ZZ

it:}·

...

イ G

'tJ!.,fr. Sumono, MS

... _,-,...LMLN セ\..",-NLMN

Ketua Program Studi

Pengelolaan Sumber Daya Alam

dan

セセ

ョァ。。

(PSL),

Pr • Dr. dr. Jazanul Anwar

Tanggal Lulus: 10 Agustus 2000

(3)
(4)

I

R1NGKASAN

Edi Azwar,

2000 dengan judul penelitian Pengaruh Limbah Minyak Kapal

Terhadap Keanekaragaman Plankton di Kawasan Perairan Pelabuhan Perikanan

Nusantara Belawan dibimbing oleh: Ir. Syamsinar Yusuf, MS sebagai ketua, Dr. Ing.

A.

Ternala Barus dan

Ir.

Zulkifli Nasution, MS sebagai anggota.

Berbagai aktivitas manusia dalam bidang kelautan seperti transportasi,

perikanan, pertambangan, dan bahkan industri akhir-akhir ini banyak dilakukan di

perairan dan di sekitar kawasan pantai. Sehingga apabila tidak terkendali aktivitas ini

secara ekologis dapat menyebabkan berbagai kerusakan sumber daya alam dan

lingkungan yang akan berakibat terhadap menurunnya kualitas perairan dan lingkungan

kawasan pantai.

Secara geografis Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan merupakan satu

kawasan dengan Pelabuhan Utama Belawan yang banyak disinggahi oleh kapal-kapal

berbagai ukuran dan jenis kapal. Sehingga pelabuhan ini sangat rawan terhadap

pencemaran

Iaut,

terutama yang diakibatkan oleh limbah minyak yang berasal dari

aktivitas kapal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kadar limbah minyak kapal dan

yang meliputi faktor fisik-kimiawi air yang terkandung dalam perairan, (2) tingkat

keanekaragaman plankton dan (3) pengaruh limbah minyak kapal dan parameter

fisik-kimiawi air lainnya terhadap keanekaragaman plankton di kawasan perairan Pelabuhan

Perikanan Nusantara Belawan.

Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi mengenai pengaruh limbah

minyak kapal terhadap perubahan kualitas perairan, baik secara fisika, kimia maupun

biologi dan sebagai suatu masukan bagi upaya pengelolaan agar terpelihara

keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam

ekosistem

perairan khususnya perairan di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan.

Penelitian ini dilakukan di kawasan perairan Pelabuhan Perikanan Nusantara

Belawan pada bulan Juli

sid

Desember 1999. Data yang diperlukan untuk menguji

(5)

kebenaran hipotesis adalah data-data berupa hasil pengukuran dari kadar limbah

minyak dalam air dan

parameter fisik-kimiawi air lainnya sebagai variabel bebas

(independent variable)

.Sedangkan data-data indeks keanekaragaman plankton

dijadikan sebagai variabel terikat (dependent variable).

Untuk mengetahui pengaruh limbah minyak dan parameter fisik-kimiawi air

lainnya terhadap keanekaragaman plankton di kawasan perairan Pelabuhan Perikanan

Nusantara Be1awan dilakukan dengan dua cara, yaitu: Per/ama. data dianalisis secara

parsial dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Kedaa. data dianalisis secara

simultan dengan menggunakan analisis regresi ganda bertahap. Data diolah dengan

komputer menggunakan program SPSSfor Windows 3.1. Versi 6. O.

Nilai Indeks keanekaragaman plankton secara umum masing-masing stasiun

pengamatan dikatagorikan rendah sampai sedang, yaitu berkisar antara 1,3777

-2,4215.

Pada priode pasang-surut maupun pasang-naik keanekaragaman plankton

tertinggi se1alu ditemukan di stasiun dekat hutan mangrove (2,2616 dan 2,4215) dan

terendah selalu ditemukan di stasiun dermaga (1,3777 dan 1,8906).

Berdasarkan nilai frekwensi relatif (FR), indeks keanekaragaman (H') dan

keseragaman plankton (E), penyebaran genus plankton yang ditemukan di kawasan

perairan PPN - Belawan relatif bersifat tidak merata (heterogen). Kecendrungan

didominasi oleh genus Coscinodiscus dan Netrium.

Sehubungan dengan ini

berdasarkan indikator indeks keanekaragaman plankton sebagian perairan ini te1ah

tercemar yaitu tergolong tercemar sedang dan ringan,

Berdasarkan hasil pengukuran kadar limbah minyak dalam air di kawasan

perairan PPN - Belawan berkisar antara 4,01 - 9,74 mg/l Pada priode pasang-surut

maupun pasang-naik kadar limbah minyak dalam air tertinggiselalu terdapat pada

stasiun dermaga (9,74 mgll dan 6,05 mgll) dan terendah se1alu terdapat di stasiun

dekat hutan mangrove (4,01 mgll dan 4,30

mg/l).

Hasil analisis data secara parsial atau sendiri-sendiri menunjukkan bahwa

parameter suhu, padatan tersuspensi, salinitas, pH, BOD, COD, nitrit, nitrat dan

0-ii

(6)

-fospat secara nyata tidak berpengaruh terhadap keanekaragaman plankton di kawasan

perairan PPN - Belawan. Sedangkan 3 parameter lainnya, yaitu :

• Kecerahan air secara nyata memberikan pengaruh positif terhadapkeanekaragaman

plankton di kawasan perairan PPN - Belawan sebesar 84,70%

• Oksigen

terlarut

secara

nyata

memberikan

pengaruh

positif

terhadap

keanekaragaman plankton di kawasan perairan PPN - Belawan sebesar 91,56%

• Sedangkan kadar limbah minyak dalam air secara nyata memberikan pengaruh

negatif terhadap keanekaragaman plankton di kawasan perairan PPN - Belawan

sebesar 93,61%.

Hasil analisis data secara simultan atau serempak yaitu parameter kecerahan

air,

oksigen terlarut dan kadar limbah minyak dalam air secara nyata memberikan

pengaruh negatif terhadap keanekaragaman plankton di kawasan perairan PPN

-Belawan sebesar 97,89

%.

iii

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)

Referensi

Dokumen terkait

Diagram alir pemecahan masalah antrian kapal di Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta ... Urutan perubahan keadaan dalarn sistem antrian pendaratan kapal ikan

Data statistik yang digunakan berupa data produktifitas kapal dan ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga baik melalui darat ataupun laut dan

Adapun kegiatan administrasi keluar masuk kapal pancing tonda di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi di mulai dari Nakhoda atau pengurus kapal mengurus Surat Tanda

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Sampah Operasional Kapal Perikanan dan Strategi Penanggulangannya di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta”

11 SOP yang sudah berjalan di PPN Pengambengan diantaranya mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan, memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal

Pengawasan terhadap kapal perikanan dilakukan di pelabuhan pangkalan diharapkan mampu mencegah terjadinya pelanggaran atau kejahatan di bidang perikanan melalui

Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi kondisi kapasitas berlebih (excess capacity) pada perikanan Pukat Cincin di PPN Pekalongan baik dalam jangka panjang (10 tahun)

Tingkat selisih ukuran konstruksi lunas sebesar 1,77%, artinya ukuran konstruksi lunas kapal- kapal yang diteliti untuk ukuran konstruksi utama kapal di Pelabuhan Perikanan di