Analisis Drug Resistance Dan Multi-Drug Resistance Tuberculosis Pada
Previously Treated Cases Dengan Strategi Dots
Di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004
Zulkarnain
Sekolah Pascasarjana
Program Magister Admistrasi Dan Kebijakan Kesehatan Peminatan Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Pengobatan yang tidak teratur, kombinasi obat yang tidak adekuat diduga menimbulkan resistensi ( Drug Resistance = DR-TB) dan resistensi ganda Mycobacterium tubercolosis terhada obat antituberkulosis (OAT) atai Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR-TB). DR-TB adalah resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap salah satu komponen obat antituberkulosis dan MDR-TB didefenisikan sebagai resistensi menyeluruh terhadap komponen OAT atau setidak-tidaknya resistensi terhadap rifampisin dan isoniazid dengan atau tanpa resistensi terhadap obat lain. Setiap obat yang aktif menyerang kuman Mycobacterium tubercolosi dapat menseleksi kuman sensitif sehingga terjadi resistensi. Hampir seluruh negara didunia telah ditemukan kasus resistensi terhadap OAT. Penanggulangan tuberkulosis dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) atau pengawasan langsung menelan obat jangka pendek (setiap hari) dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi. Penanggulangan TB-Paru pada penderita dengan kuman TB sensitif memerlukan waktu pengobatan 6 bulan, namun untuk penderita TB yang resistensi (MDR-TB) harus menggunakan OAT lini kedua yang sangat mahal (100 kali biaya pengobatan TB-Paru non MDR-TB), disamping angka kesembuhannya yang tidak dijamin dan efek samping yang sangat toksis, juga memerlukan jangka waktu penyembuhan yang sangat lama.
Penderita TB menjalani pengobatan ulang (retreatment) disebabkan olah lalai atau berhenti sebelum akhir pengobatan (defaulted), kambuh (relaps) dan gagal dalam pengobatan (failure) adalah kelompok penderita TB yang termasuk kasus penderita TB yang sebelumnya telah terpapar OAT (previously treated cases) dapat mempengaruhi terjadinya resistensi terhadap OAT.
Untuk mengetahui pola resistensi, perbedaan proporsi penderita TB gagal, kambuh dan lalai berdasarkan karakteristik panderita dan adanya hubungan terjadinya resistensi diantara penderita TB gagal, kambuh dan lalai dilakukan penelitian uji sensitivitas kuman terhadap komponen OAT melalui pendekatan studi case series dan cross sectional terhadap seluruh penderita TB gagal, kambuh dan lalai yang melakukan pengobatan dengan strategi DOTS di Kabupaten Deli Serdang periode September-Desember 2004 sebanyak 32 kasus yang diperoleh dari kartu TB 01. Hasil analisa statistika menggunakan uji Fisher Exact menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan proporsi tingkat pendidikan (p=0,035) diantara previously treated cases, penderita Lalai lebih banyak berpendidikan rendah, peminum alkohol dan merokok dibanding penderita gagal, kambuh. Terdapat perbedaan yang signifikan proporsi riwayat kontak ( p value = 0,050) diantara previously treated cases, penderita gagal, kambuh lebih banyak yang mempunyai riwayat kontak dibandingkan dengan panderita lalai. Tidak ada perbedaan yang signifikan proporsi previously treated cases berdasarkan umur (p value = 0,374), jenis kelamin (p value = 1,000) dan penyakit Diabetes Mellitus yang menyertai (p value = 0,134).
Hasil uji sensitivitas kuman Mycobacterium tubercolosis terhadap komponen OAT yang diperoleh dari 32 previously treated cases seluruhnya telah terinfeksi kuman Mycobacterium tubercolosis resisten terhadap komponen OAT, dengan MDR-TB sebesar 28,1%. Adanya hubungan yang signifikan antara faktor gagal, kambuh dan lalai terhadap
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
terjadinya DR-TB/ MDRTB (p value = 0,035), penderita lalai lebih besar untuk menjadi MDR dibandingkan penderita gagal, kambuh.
Untuk keberhasilan program penanggulangan tuberkulosis dan mencegah terjadinya resistensi perlu penguatan dalam managemen TB kontrol untuk memastikan tidak terjadi penghentian pengobatan (defaulted). Sangat perlu dilakukan uji sensitivitas kuman Mycobacterium tubercolosis terhadap seluruh previously treated cases sebagai dasar mengevaluasi regimen pengobatan selanjutnya.
Kata Kunci: Drug Resistance; Multidrug Resistance; Tuberculosis; Filed; Relaps; Defaulted
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara