TUGAS AKHIR
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA
PT KARANA LINE CABANG MEDAN
O l e h :
KEKE KAMICA BR MUNTHE
062102052
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
N A M A : KEKE KAMICA BR MUNTHE
N I M : 062102052
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA
PT KARANA LINE CABANG MEDAN
Tanggal : ………. 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi
(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ) NIP. 131 568 370
Tanggal : ………. 2009 D E K A N
(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec )
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKKHIR
N A M A : KEKE KAMICA BR MUNTHE
N I M : 062102052
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA
PT KARANA LINE CABANG MEDAN
Medan, ………….… 2009
Menyetujui Pembimbing
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi berkah,
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya kepada penulis, serta shalawat dan salam
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
akhir yang berjudul “Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Karana Line
Cabang Medan” sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Program
Diploma III Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada tugas akhir ini karena masih terbatasnya kemampuan yang dimiliki
penulis, oleh karena itu usul serta saran yang membangun sangat diharapkan untuk
menyempurnakan tugas akhir ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan yan diberikan kepada penulis, sehingga
tugas akhir ini dapat selesai, terutama kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara serta selaku Dosen
meluangkan waktunya kepada penulis, sehingga skripsi minor ini dapat
diselesaikan
3. Ibu Ita selaku Kasub. Personalia Umum dan Staf Disbursement PT. Karana
Line Cabang Medan yang telah memberikan izin riset dan data-data yang
diperlukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi minor ini.
4. Seluruh karyawan/ti PT. Karana Line Cabang Medan.
5. Teristimewa kedua orang tua penulis tercinta: Ayahanda Martin Munthe
A.Md dan Ibunda Dewita A.Md yang telah memberikan kasih sayangnya serta
doa yang tulus, juga motivasi dalam segala hal yang dapat membuat penulis
merasa lebih yakin untuk menata masa depan.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat berguna untuk berbagai
pihak. Dan penulis mengakhiri dengan mengucapkan Alhamdulillah Hirabbil Alamin.
Medan,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3
D. Sistematika Penelitian ... 4
1. Jadwal Penelitian... 4
2. Laporan Penelitian... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 7
A. Sejarah Perusahaan... 7
B. Struktur Organisasi... 7
C. Job Description... 8
D. Kinerja Usaha Terkini ... 20
E. Rencana Kegiatan ... 22
BAB III PEMBAHASAN ... 23
A. Definisi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 23
B. Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang Medan... 24
2. Prosedur Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang
Medan... 27
3. Fungsi yang Terkait Dalam Penerimaan Kas pada PT. Karana Line Cabang Medan ... 29
4. Jenis Dokumen ... 30
5. Pengawasan Kas ... 30
BAB IV PENUTUP... 35
A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi dalam dunia bisnis memegang peranan penting karena akuntansi
dapat memberikan informasi keuangan dari suatu badan usaha, untuk
mendapatkan informasi keuangan yang terpercaya harus melalui sistem akuntansi
yang baik. Dengan sistem akuntansi yang baik tentunya akan menciptakan suatu
pengawasan intern yang baik.
Pada perusahaan yang berskala kecil, pimpinan perusahaan masih mampu
untuk melakukan pengawasan langsung terhadap kegiatan perusahaaan yang
dipimpinnya akan tetapi pada perusahaan besar pengawasan langsung terhadap
kegiatan perusahaan tidak dapat dilakukan oleh pimpinan saja karena begitu
banyaknya kegiatan yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Perkembangan perusahaan dewasa ini sangat cepat termasuk perusahaan yang
bergerak di bidang perkembangan teknologi. Dengan perkembangan yang sangat
besar tersebut, maka perusahaan-perusahaan dituntut untuk dapat mengelola
kegiatannya sekaligus mengatasi masalah-masalah yang selalu timbul khususnya
dalam bidang pengendalian harta bendanya. Salah satu harta perusahaan yang
paling likuid dan paling sulit diawasi adalah kas.
Kas merupakan suatu pos yang paling penting dalam laporan keuangan
karena hampir semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan
mencakup harga memerlukan pengelolaan dalam bentuk alat tukar yang paling
sah yaitu kas. Kas disebut aktiva yang paling likuid dan paling fleksibel. Ciri lain
dari kas adalah bentuknya yang kecil, sukar ditandai identitas pemiliknya dan
mudah ditransfer. Dari ciri-ciri tersebut maka kas ini sering dijadikan sasaran
penyelewengan dalam suatu perusahaan dan apabila telah diselewengkan maka
akan sulit untuk ditemukan kembali.
Sistem akuntansi merupakan salah satu fungsi penting yang dilakukan oleh
pimpinan perusahaan dalam rangka mengendalikan aktivitas-aktivitasnya terhadap
apa yang telah direncanakan terdahulu sehingga rencana-rencana tersebut dapat
berjalan dengan lancar secara efektif, efisien dan terarah. Dengan adanya Sistem
Informasi Akuntansi diharapkan akan dihasilkan suatu laporan keuangan yang
berkualitas yang mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. relevan, dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan secara
langsung,
2. andal, informasi tersebut bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan
menjadi cerminan yang tepat mengenai keadaan atau peristiwa ekonomi
yang akan disampaikan,
3. tepat waktu, dapat tersedia saat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
atau kebijakan,
4. netralitas, bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan kepada
kelompok tertentu dan merugikan kelompok lainnya,
5. komparabilitas, mempunyai daya banding dengan mengaitkan dengan
Hampir semua jenis perusahaan sepakat untuk memusatkan perhatian pada
penataan sistem pengendalian intern terutama yang menyangkut masalah kas,
yang meliputi pemberlakuan sistem akuntansi yang baik yaitu penciptaan
prosedur-prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya praktik-praktik
penyelewengan yang merugikan perusahaan. Akan tetapi dalam kenyataannya,
masih banyak sekali perusahaan yang gagal melakukan operasinya karena
pengendalian yang lemah terutama terhadap kas perusahaan. Semakin efektif
pengendalian intern kas suatu perusahaan maka akan semakin sedikit terjadinya
penyimpangan dan pemborosan yang dapat merugikan perusahaan. Berdasarkan
dari uraian di atas, sehingga penulis ingin melakukan pembahasan melalui tugas
akhir ini dengan meneliti “SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA
PT KARANA LINE CABANG MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah apakah
sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan sudah
memenuhi prinsip cepat aman dan murah.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada perusahaan adalah untuk mengetahui
apakah sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan
Manfaat penelitian yang dilakukan pada perusahaan adalah sebagai berikut:
1. bagi penulis, sebagai bahan pertimbangan apabila dibutuhkan analisa
mengenai sistem akuntansi penerimaan kas untuk penelitian selanjutnya,
2. bagi PT Karana Line Cabang Medan, sebagai bahan pertimbangan dalam
melakukan sistem akuntansi penerimaan kas di masa yang akan datang
sehingga dapat mendukung kemajuan perusahaan,
3. bagi penulis lain atau pembaca, dapat berguna sebagai bahan perbandingan
dan informasi bagi rekan-rekan yang akan melaksanakan penelitian.
D. Sistematika Penelitian
b) Laporan Penelitian
Laporan penelitian terdiri dari empat bab yaitu bab I pendahuluan, bab
II profil perusahaan, bab III pembahasan dan bab IV penutup.Pada bab I
diterangkan keadaan yang ada di perusahaan dan keadaan yang semestinya
sehingga ditemukan suatu permasalahan pada latar belakang masalah,
perumusan masalah yang hendak dibahas, tujuan dan manfaat
dilakukannya penelitian dan menerangkan sistematika penelitian. Dalam
bab II peneliti menerangkan sejarah singkat perusahaan, menjelaskan
kegiatan usaha perusahaan, struktur organisasi, job description, kinerja
usaha terkini serta rencana kegiatan perusahaan kedepan.Dalam bab III
peneliti akan menguraikan hal-hal yang bekaitan dengan sistem akuntansi
penerimaan kas termasuk sumber penerimaan kas, prosedur penerimaan
kas, fungsi yang terkait dalam penerimaan kas, jenis dokumen yang
digunakan dalam penerimaan kas, serta pengawasan kas. Akhirnya dalam
bab IV peneliti mencoba menyimpulkan hasil penelitian yang didapat
dengan menganalisa data yang tersedia, dan penulis juga mencoba
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
PT KARANA LINE berdiri pada tanggal 25 April 1967, berkedudukan dan
berkantor pusat di Jakarta yang beralamat di Gedung Menara Hijau Lt. 12 Jl. MT.
Haryono Kavling 33 – Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ini
pun semakin berkembang yang diikuti dengan pembukaan beberapa kantor
cabang atau perwakilan di beberapa kota di tanah air, antara lain: Tanjung Priok,
Surabaya, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Batam, Cigading Merak,
Lhoksemawe, dan Cilacap. Sedangkan kantor cabang Medan sendiri berlokasi di
Jl Veteran No. 10 – Belawan.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran sistematis dari suatu
perusahaan yang menunjukkan kedudukan, wewenang, tanggung jawab, serta
tugas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi juga
menggambarkan pengorganisasian sumber daya manusia untuk memanfaatkan
sumber daya organisasi dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Dengan adanya organisasi diharapkan tujuan kerjasama dapat dicapai dengan
membuat pembagian kerja menurut tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dan
mempunyai hubungan satu sama lain sehingga merupakan satu kesatuan dalam
Struktur organisasi menyediakan kerangka kerja yang menyeluruh untuk
perencanaan, pengkoordinasian dan pengawasan operasi. Dengan demikian
pemisahan fungsi akuntansi dengan fungsi operasi penyimpanan, catatan
akuntansi yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi yang
sesungguhnya dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi operasi
dan penyimapanan.
Fungsi penyimpanan disatukan dengan fungsi akuntansi, perangkapan fungsi
ini akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang
sebenarnnya tidak terjadi. Sehingga data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat
dipercaya kebenarannya dan sebagai akibat kekayaan organisasi tidak terjamin
keakuratannya.
Dalam struktur organisasi kita juga dapat melihat tata kerja. Tata kerja
merupakan proses pengaturan suatu pekerjaan yang dilakukan secara
bersama-sama dengan memanfaatkan semua sumber, baik personal maupun material yang
tersedia untuk rasional, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu
secara efisien dan efektif dalam suasana tugas yang menyenangkan. Dengan kata
lain bahwa kerja dapat membantu mengatasi masalah yang timbul dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Berdasarkan pernyataan disebut diatas, faktor
kemampuan dan keterampilan disiplin kerja dan tanggung jawab telah terlihat dan
dimiliki. Hal tersebut adalah faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu
perusahaan.
Penyusunan struktur organisasi ini berbeda-beda pada setiap perusahaan, hal
dengan yang lainnya. Struktur organisasi yang baik harus fleksibel terhadap
perubahan dan perkembangan dilingkungannya. Beberapa keuntungan yang
dicapai dari penggunaan bagan organisasi adalah sebagai berikut:
1. bagan organisasi dapat menunjukkan gambaran kegiatan dari perusahaan
serta hubungan dari setiap kegiatan yang ada di perusahaan,
2. bagan organisasi dapat dipergunakan untuk merumuskan rencana kerja
ideal sebagai pedoman untuk mengetahui atasan dan bawahan.
(struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 1).
C. Job Description
Berikut dijelaskan Struktur Organisasi yang ada pada PT KARANA LINE
CABANG MEDAN.
1. Kepala Cabang
Kepala cabang adalah orang yang bertanggung jawab kepada direksi PT
Karana Line Cabang Medan yang berpusat di Jakarta, yang mempunyai
tugas:
1) menentukan arah dan kebijaksanaan perusahaan serta rencana dan cara
kerja sesuai yang diarahkan dari pusat,
2) mengawasi cara kerja seluruh karyawan/ti.
2. Kepala Sub Operasi, Komersil
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasi dan membawahi
langsung Staff Operasi
a. mengkoordinir semua aktifitas operasional di Bagian Operasi,
Komersil dan Kontainer kemudian mengkonsultasikan dengan Kepala
Bagian Operasi/Komersil,
b. mengikuti rapat kade di PPSA dan mengkonsultasikan dengan Kepala
Bagian Operasi/Komersil untuk kemudian dilaporkan kepada principal
dan kantor pusat,
c. berkoordinasi dengan Super Kargo dan PBM berkaitan dengan
kelancaran bongkar-muat kargo dan kegiatan kapal,
d. mengadakan komunikasi dengan Master perihal Berthing Prospect
pada saat kapal sudah tiba di pilot station,
e. melakukan koordinasi/kontak/pertemuan dengan pihak PBM dan
EMKL sebelum ddan sesudah kapal sandar,
f. melaporkan seluruh aktifitas di Bag.Operasi, Komersil dan Kontainer
yang berkaitan dengan bongkar muat kargo serta kontainer di atas
kapal kepada principal dan kantor pusat,
g. menandatangani dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Bea
Cukai, Administrator Pelabuhan dan Pelindo,
h. melaksanakan inventory dan memonitor kegiatan bongkar-muat
kontainer serta melaporkan ke principal maupun Kantor Pusat,
i. melaksanakan advance untuk biaya operasional dan keperluan kapal
sekaligus membuat pertanggungjawaban penyelesaian advance,
k. mengecek kelengkapan dokumen bongkar-muat diantaranya Manifest
Export/Import dan Stowage Plan,
l. menyiapkan dan menandatangani voucher atas biaya in/out clearance
dan biaya lain atas kegiatan kapal kepada Master, Super Caro, dll,
m. membantu melakukan pendekatan dengan orang-orang kunci di
pelabuhan,
n. melaksanakan filling.
3. Kasub Operasi – Bag marketing Container, Operasi
Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi, Komersil dan
membawahi langsung Staff Komersil, Marketing dan Dokumen
Uraian Tugas dan Tangung Jawab:
a. melakukan semua aktifitas operasional container dan
mengkonsultasikan dengan Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil,
b. melaporkan seluruh aktifitas operasional container yang berkaitan
dengan bangkar-muat kontainer kepada principal dan kantor pusat,
c. melaksanakan koordinasi dengan bagian inventory mengenai stock
container dan memonitor kegiatan bongkar-muat container,
d. melaksanakan canvassing/sales ke shipper-shipper, mengumpulkan
prospek kargo dan melaporkannya ke principal serta kantor pusat,
e. melaksanakan komunikasi dengan principal untuk penentuan special
f. memberikan schedule kapal feeder secara berkala kepada
shipper-shipper,
g. koordinasi dengan Kaub Opersi/Komersil dalam menyiapkan freight
list secara periodik untuk bahan penagihan dan memonitor
penyelesaian tagihan,
h. mempersiapkan dan membuat laporan rencana kedatangan dan
keberangkatan kapal ke BC, Imigrasi, Karantina, Pelindo, dan
Administrator Pelabuhan untuk pengurusan surat pemilikan,
i. membuat laporan kedatangan dan keberangkatan kapal serta mengirim
laporan harian ke Principal dan Kantor Pusat (daily working report),
j. membantu melayani kebutuhan kapal/crew,
k. mengikuti rapat kade di UPTK, mengkonsultasikan dengan atasan dan
membuat laporan situasi dermaga container,
l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan,
m. melaksanakan filling.
4. Bagian Dokumen dan Bagian Operasi
Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
a. menerima, mengumpulkan, meneliti Shipping Instruction dan
meneruskan ke bagian-bagian terkait untuk persiapan dokumen
perkapalan,
c. menghubungi eksportir/importir guna mengecek kesiapan kargo dan
dokumen,
d. mempersiapkan model A untuk diserahkan ke Bank/Shipper
pelaksanaannya koordinasi dengan Bag. Keuangan dan diketahui
Kasub Operasi/Komersil,
e. melayani eksportir/importir untuk pengiriman B/L dan tagihan ke
Shipper /Bank,
f. melakukan koordinasi dengan Bag. Operasi berkenaan dengan
dokumenekspor/impor yang dilaporkan ke Bea Cukai,
g. melakukan koordinasi dengan Stevedore berkenaan dengan kesiapan
kargo dan dokumen ekspor/impor,
h. menyiapkan pengiriman dokumen bongkar/muat ke Kantor Pusat dan
instansi terkait,
i. menyiapkan D.O dan kuitansi untuk kargo ekspor/impor koordinasi
dengan Bagian Keuangan,
j. membantu melayani kebutuhan kapal/crew,
k. membantu kegiatan/keperluan di Bagian Umum,
l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan,
m. melaksanakan filling.
5. Bagian Operasi
Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi, Komersil
a. melakukan checking dermaga, piket (kade meter) serta sisa barang
muatan/bongkaran kapal-kapal sandar di dermaga untuk bahan laporan
port situation,
b. mempersiapkan dokumen kapal yang akan tiba dan mengikuti rapat
kade, diantaranya dokumen seperti PPKB, SPKBM, KPPK dan
Operation planning,
c. melaksanakan pemberitahuan kedatangan kapal kepada Karantina,
Imigrasi, Syahbandar/Gamat dan Bea Cukai,
d. mengurus penyandaran dan keberangkatan kapal,
e. melayani dan mendampingi petugas Imigrasi, Karantina dan Bea
Cukai pada saat pelaksaanaan checking,
f. melaksanakan in/out clearance ke Karantina, Imigrasi, Syahbandar
dan Gamat,
g. memantau kegiatan bongkar-muat untuk mengantisipasi batas waktu
sandar kapal di dermaga yang diberikan oleh pihak pelabuhan,
h. mempersiapkan dokumen ke Karantina, Imigrasi dan
Syahbandar/Gamat untuk pelaksanaan clearance in/out,
i. melaksanakan checking kapal di lampu 1 (pilot station),
j. melaksanakan pengurusan surat pemilikan kapal niaga ke Kantor
Adpel,
k. membantu melayani kapal /crew,
l. mengikuti rapat kade di PPSA,
n. melaksanakan filling.
6. Kabag Keuangan/Personalia/Umum
Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang dan membawahi langsung Ass.
Kabag. Keuangan dan Kasub. Bagian Personalia/Umum
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
a. mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi Rencana Kerja dan
Anggaran tahunan perusahaan untuk Cabang Medan sesuai dengan
rencana perusahaan,
b. mengarahkan semua fungsi-fungsi Sub. Bagian Keuangan dan
Akuntansi serta Sub. Bagian Personalia/Umum,
c. memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas
opersional cabang dan mengkonsultasikan kepada Kepala Cabang
untuk setiap permasalahan yang terjadi di bagian keuangan dan
administrasi sebelum dilakukan suatu tindakan,
d. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan sistem
administrasi keuangan, disbursement, akuntansi, kepegawaian,
pelayanan umum intern serta pemeliharaan asset yang terdapat di
kantor cabang,
e. membina dan mengarahkan para bawahan di lingkungan bagian
keuangan, administrasi, dan operasi/komersil dalam kegiatan
f. mengawasi pengecekan/verifikasi semua dokumen/bukti
pembayaran/penerimaan uang/barang sebelum diberikan persetujuan
oleh pempinan cabang,
g. melaksanakan koreksi voucher biaya-biaya pelabuhan dan semua
advance-advance biaya operasi dan biaya umum,
h. melakukan kerjasama dengan instansi terkait, instansi pemerintahan
maupun di pelabuhan untuk kelancaran aktivitas dibidangnya sesuai
dengan arahan Kepala Cabang,
i. melakukan evaluasi terhadap prestasi bawahannya secara berkala serta
melakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi di
lingkungan bagian keuangan dan administrasi juga secara keseluruhan.
j. memantau dan mengkoordinasikan kegiatan di bidangnya agar dapat
memberikan pelayanan yang terpadu serta memuaskan baik intern
maupun ekstern,
k. mengatur, mengendalikan dan mengawasi cash flow cabang, laporan
akuntansi/disbursement, administrasi kepegawaian dan umum,
l. menyusun laporan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan dan
tugas-tugasnya secara berkala (setipa bulan) atau apabila dibutuhkan
pimpinan,
m. memantau dan mengkoordinir pembuatan laporan keuangan bulanan
dan pembuatan laporan PPh 21/PPN dan pelaksanaan setorannya ke
KPP,
Tugas Tambahan:
- mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan sistem administrasi
kuangan dan disbursement PT. Baruna Bosara Trans International
Fowarding.
7. Kasub. Bag. Personalia/Umum dan membantu Bag. Disbursement
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan/Personalia/Umum
dan membawahi langsung Staff umum, Office Boy, Security
Uraian Tugas dan Tangung Jawab:
a. membantu membuat Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Sub Bagian
Personalia/Umum sesuai dengan arahan atasan,
b. melaksanakan dan mengendalikan seluruh aktivitas Sub Bagian Personalia
dan Umum dan mengkonsultsikan kepada Kepala Bagian Keuangan dan
Administrasi untuk setiap permasalahan yang terjadi di lingkungan Sub
Bagian Personalia dan Umum sebelum dilakukan suatu tindakan,
c. membuat perhitungan gaji karyawan setiap bulan untuk diteruskan ke
bagian treasury dan melaporkannya ke Kantor Pusat,
d. melaksanakan pengecekan biaya-biaya pengobatan, cuti dan administrasi
lainnya yang berkaitan dengan kepegawaian dan pelayanan umum intern,
e. memantau pelaksanaan disiplin pegawai agar sesuai dengan peraturan
perusahaan,
g. menghitung estimate port charges dan biaya kapal lainnya serta menerima
dan mengecek kembali tagihan-tagihan Nota kapal dari Pelindo,
h. menerima dan meneliti voucher yang dikirim dari bagian komersil dan
Operasi serta mempersiapkan disbursement untuk dibukukan dan
pelaksanaannya ke Kantor Pusat/Prinsipal,
i. membuat proforma disbursement untuk kapal yang telah berangkat,
j. melaksanakan filling sesuai dengan standar ISO.
Tugas Tambahan:
- melaksanakan pekerjaan bagian administrasi Unit Usaha
Forwarding.
8. Bagian Umum yang diperbantukan di Bagian Keuangan
Bertanggung jawab kepada Kasub. Bag. Personalia/Umum dan Kabag.
Keu dan Adm
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
a. menyelenggarakan dan memelihara inventaris dan mengatur alat-alat
kantor, perlengkapan kantor dll,
b. mengecek permohonan service kendaraan dan inventaris kantor,
c. mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi
Jamsostek, Adpel, Dept. Perdagangan dll serta surat-surat perizinan
perusahaan seperti SITU, SKITU, TDP, STP, dll ke instani terkait,
d. membantu pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan akomodasi
e. mengurus dan menjaga keberadaan bangunan kantor, gudang arsip dan
lingkungannya di Medan dan Belawan,
f. membantu melaksanakan penarikan cek, giro dan lain-lain yang
berhubungan dengan bank, membayar PUK setiap kapal yang akan
berangkat dan menyetor PPh, PPN ke bank,
g. koordinator security baik di Medan maupun di Belawan.
h. melaksanakan pengiriman dokumen/surat crew kapal yang diterima
dari Bag. Operasi,
i. melaksanakan filling.
Tugas Tambahan:
- membuat laporan bulanan/tahunan kegiatan kapal ke Kantor Pusat
dan instansi terkait.
9. Satpam dan Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada Kasub. Bag. Umum
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab di Kantor Belawan:
a. bertanggung jawab atas kunci kantor Belawan untuk
membuka/mengunci kantor setiap hari,
b. menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan karyawan dan dapat
menjaga hubungan baik dengan semua karyawan dalam rangka
c. menjaga dan bertanggung jawab atas kemanan dan kebersihan gedung
kantor/lingkungan kantor, kendaraan (mobil, sepeda motor, genset dan
sebagainya),
d. membuat dan menyediakan mekanan/minuman bagi karyawan dan
tamu perusahaan,
e. melaksanakan pemeliharaan/maintenance kendaraan inventaris kantor
dalam hal service (ganti spare parts, gantin oli dan lain-lain) sesuai
dengan permintaan pemegang kendaraan inventaris dengan melalui
persetujuan Kabag. Umum,
f. menjaga keamanan kendaraan karyawan dan kendaraan tamu
perusahaan ketika berada di lingkunan perusahaan,
g. mengontrol keperluan dapur/kantin kantor (aqua, gula, kopi,
sabun,sapu, kain pel dll) sekaligus mengajukan permohonan pembelian
keperluan dapur/kantin ke Bag. Umum dengan diketahui oleh
koordinator di Belawan,
h. mengontrol dan mencatat persediaan alat tulis kantor, sekaligus
mengajukan permohonan keperluan alat tulis kantor dengan diketahui
oleh koordinator Bag. Umum,
i. mencatat keluar masuk tamu perusahaan dan tamu penyewa ruangan
kantor ke dalam buku khusus,
j. menjaga keamanan kantor Belawan, inventaris, karyawan dan tamu
k. menyiapakan dan melaporkan absensi karyawan peruasahaan di
Belawan kepada Bagian Personalia,
l. dapat membantu tugas bagian operasi dengan tidak meninggalkan
tugas utama dan ada orang pengganti selama meninggalkan tugas
utama tersebut.
10.Pengemudi
Bertanggung jawab kepada Kasub. Bag. Personalia/Umum
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab:
a. pengemudi kendaraan dinas Kepala Cabang,
b. pengemudi untuk kegiatan dinas lainnya apabila diperlukan,
c. mengecek dan merawat kendaraan dinas yang ada,
d. membantu pekerjaan fungsi bagian umum lainnya diantaranya
kebersihan kantor, melayani makanan/minuman tamu perusahaan,
e. melaksanakan pengurusan surat-surat/perizinan mobil dinas baik di
kantor Medan maupun di Belawan.
D. Kinerja Usaha Terkini
PT Karana Line yang beralamat di Jl. Veteran No. 10 Belawan merupakan
cabang dari PT Karana Line yang berpusat di Gedung Menara Hijau Lt. 12 Jl.
MT. Haryono Kavling 33–Jakarta. Sehingga perusahaan yang berada di Belawan
ini hanya menjadi cost center saja. Pencatatan pendapatan dilakukan di pusat.
perusahaan yang nantinya akan dilaporkan ke kantor pusat. Perusahaan yang
bercabang di Belawan ini hanya berfungsi untuk menghandle kapal yang diageni
oleh kapal pusat.
Satu tahun terakhir PT Karana Line Cabang Medan telah mengageni
kapal-kapal yang berasal dari luar negeri seperti: Kapal Tanker dari Tokyo, Jepang,
Kapal St Expan Ocean, Korea, Kapal Honglem dan kapal yang berasal dari dalam
negeri seperti: Kapal Pamlem Marine City, Jakarta, Kapal Baruna Raya Logistik
dan Kapal PT Multi Mitra Baruna. Jumlah pemakai jasa pada PT Karana Line
Cabang Medan pada satu tahun terakhir lebih banyak dari pada tahun lalu.
Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pelayaran samudera dan kargo dalam
negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini juga menjadi agen kapal-kapal asing
atau lokal serta mengoperasikan kapal milik untuk dalam dan luar negeri. Yang
dimaksud dengan menjadi agen kapal merupakan perusahaan angkutan barang
umum yang berusaha untuk menjual jasa kepada pemilik barang, agar barang
tersebut selamat sampai ketujuan. Perusahaan ini melakukan beberapa kegiatan
seperti transportasi, penggudangan, pengepakan, penomoran dan sebagainya.
Perusahaan bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan-kerusakan
barang bilamana ia bertindak sebagai wakil pemilik barang. Ketentuan hukum
nasional dan internasional mengatur kegiatan, tugas dan tanggung jawab
E. Rencana Kegiatan
Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pelayaran Samudera dan bongkar muat
kargo baik dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan rutin yang dilakukan PT
Karana Line adalah mengageni kapal – kapal baik kapal asing maupun kapal
lokal, dan mengoperasikan kapal milik dengan cara menyewakan kapal ke agen
luar negeri. Sesuai dengan jenis usahanya, maka rencana kegiatan untuk waktu
yang akan datang yang akan dilakukan perusahaan ini kemungkinan besar adalah
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak dalam
perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi yang dianggap baik untuk
perusahaan tersebut. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang
berguna bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan. Agar kegiatan
perusahaan berjalan dengan lancar membantu setiap pelaksanaan tugas dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut perusahaan sistem adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling
berhubungan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan
output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu
dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Sedangkan proses adalah aktivitas yang
mengubah input menjadi output.(Widjajanto,2001)
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berkaitan (interrelated) subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan
yang sama. (Hall, 2001)
Menurut penulis sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan.
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan.(Mulyadi, 2001)
Sistem akuntansi yang direncanakan dengan baik harus dilengkapi dengan: (1)
pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data yang efisien, (2) pengukuran setiap
kegiatan perusahaan, (3) pemberian wewenang dan tanggung jawab, (4)
pencegahan kesalahan dan kecurangan. (C. Rollin Niswonger, Philip E. Fess,
1992)
Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia
dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini
dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. (George, 2000).
Sedangkan pengertian lain dari Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan
bebagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang
didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.
(Widjajanto, 2001)
Kas adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh bank untuk disetorkan ke
rekening bank. (Warren, Reeve, Fees, 2005). Sistem akuntansi penerimaan kas
adalah penerapan suatu sistem akuntansi yang dihubungkan dengan segala
kegiatan yang berhubungan untuk memperoleh penerimaan uang dari pihak lain di
luar perusahaan.
B. Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan
1. Sumber Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan adalah:
1) Pendapatan freight kapal, berasal dari:
a) perusahaan yang melakukan pekerjaan atau nama kapal atau
eksportir dan memberikan perincian secara mendetail tentang
pengiriman barang tersebut,
b) pengapalan, asuransi dan pengurusan dokumen-dokumen
barang tersebut,
c) pengiriman barang dari pelabuhan ke daerah yang di tuju,
d) pelayanan jasa termasuk pajak bea cukai,
e) mencarter tempat untuk barang tersebut, mempersiapkan LC,
f) membuat invoice dan seluruh surat- surat yang berkaitan
dengan barang yang akan dikirim.
2) Call Fee
Hasil pendapatan dari satu kali kunjungan kapal yang menunjuk
PT Karana Line Cabang Medan untuk menghandling kapal
tersebut.
3) Monthly fee
Kapal rutin yang di handling dua sampai tiga kali dalam sebulan
oleh PTKarana Line Cabang Medan dan pembayaran jasa
dilakukan sekali sebulan saja.
b. Pelunasan Piutang Usaha
Pelunasan piutang usaha ini dilakukan dengan cek, bilyet giro bank dianggap
terjadi penolakan kliring oleh bank yang bersangkutan melebihi batas tanggal
jatuh tempo nota tagihan tetap dikenakan sanksi denda. Piutang usaha adalah hak
bagi PT. Karana Line cabang Medan untuk menagih sesuatu jumlah piutang
kepada pemakai jasa pelabuhan atau debitur atas pemakaian jasa dan fasilitas serta
peralatan pelabuhan. Piutang usaha ini dapat digolongkan menjadi tiga.
1) Piutang usaha lancar
Piutang usaha lancar adalah piutang usaha yang diperkirakan dapat
dicairkan pada tahun buku yang bersangkutan dan berumur kurang dari
satu tahun.
2) Piutang usaha tidak lancar
Piutang usaha tidak lancar adalah piutang usaha yang diperkirakan belum
dapat dicairkan pada tahun buku yang bersangkutan dan berumur lebih
dari satu tahun.
3) Piutang usaha macet
Piutang usaha macet adalah piutang usaha yang sulit ditagih dan telah
berumur lebih dari dua tahun.
c. Piutang obligasi
d. Penerimaan lainnya
1) Pengembalian uang muka
Pengembalian uang muka ini terjadi di dalam perusahaan bukan di
kelebihan maka uang tersebut harus dikembalikan ke bagian
keuangan.
2) Hasil penjualan aktiva
Aktiva perusahaan yang sudah tidak layak pakai atau sudah rusak
maka akan dijual dan hasil penjulan masuk ke kas perusahaan.
3) Penerimaan dari kantor pusat
2. Prosedur Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan
Penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan dilakukan melalui dua cara
yaitu penerimaan kas melalui perusahaan dan melalui bank.
a. Prosedur penerimaan kas melalui perusahaan
1) Kasir menerima cek, giro, dan uang tunai yang didukung dengan
lampiran serta bukti-bukti yang lainnya yang telah terlebih dahulu
diperiksa kebenarannya. Kasir menyiapkan bukti kas masuk yang
bernomor urut dan dibuat rangkap dua. Setelah menyiapkan laporan
kas harian yang menunjukkan penerimaan kas selanjutnya laporan
tersebut diserahkan ke Kabag. Keuangan untuk mendapat
persetujuan laporan kas harian kemudian baru ke bagian akuntansi
beserta lampiran bukti pendukung.
2) Bagian akuntansi membandingkan lampiran, kwitansi dan laporan
3) Kasir selanjutnya akan mengirim cek atau giro ke bank setelah
disetujui oleh Kabag. Keuangan.
b. Prosedur penerimaan kas melalui bank
1) Bank menerima cek dan bukti pendukung lainnya dari perusahaan
untuk mengurus kliring, lalu bank membuat surat pemberitahuan
beserta lampiran kontrak kerja nota bank ke perusahaan melalui kasir
perusahaan.
2) Kasir menerima nota kredit dan dokumen lainnya dari bank dan
membuat surat pemberitahuan setelah lebih dahulu mencatatnya
dalam daftar surat masuk.
3) Kasir menerima laporan dokumen dari bank dan mencocokkan
kebenarannya lalu memberikan laporan kas harian yang
menunjukkan laporan penerimaan kas kepada Kabag. Keuangan.
Kasir membuat bukti kas masuk dan dikirim ke bagian akuntansi
disertai oleh bukti pendukung.
4) Bagian akuntansi membandingkan lampiran, kwitansi dan laporan
kas harian yang dibuat kasir. Selanjutnya bagian akuntansi mencatat
penerimaan kas ke buku besar kas. Bagian akuntansi melaksakan
3. Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas pada PT Karana Line
Cabang Medan
a. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari pembeli.
b. Fungsi kasir
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli,
mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut
kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi
kas.
c. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.
d. Fungsi penagihan
Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung kepada
debitur melalui penagih perusahaan, fungsi penagih bertanggung jawab
untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan
berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi
akuntansi.
Pemisahan Fungsi Akuntansi. Hal paling penting adalah pemisahan tugas
sehingga tidak ada departemen atau orang yang mengendalikan catatan akuntansi
yang berkaitan dengan kegiatannya sendiri. Satu pelanggaran yang umum terjadi
pada prinsip ini adalah pendelegasian tanggung jawab akuntansi dan keuangan
sama-sama berkaitan dengan uang, secara logika orang akan menempatkan
tanggung jawab ini pada satu orang. Fungsi keuangan dalam bisnis sebenarnya
sama dengan tanggung jawab operasi seperti pada fungsi.(George, 2000)
5. Jenis Dokumen
Jenis dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT
Karana Line Cabang Medan adalah:
a) Bukti Kas Masuk (BKM), dipergunakan untuk mencatat setiap
penerimaan kas,
b) jurnal piutang, perusahaan akan mencatat dan menjurnal penerimaan kas
dari piutang debitur melalui penagih perusahaan yang berdasarkan bukti
setor bank,
c) kwitansi, merupakan penerimaan kas bagi perusahaan atas pembayaran
utang debitur.
Formulir dokumen adalah wujud fisik rekaman transaksi sebagai alat penetapan
tanggung jawab dan permintaan dilakukannya suatu kegiatan. (Widjajanto, 2001)
6. Pengawasan Kas
Pengendalian intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta
peraturan yang sederajat yang digunakan di dalam perusahaan untuk menjaga
kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansinya,
meninkatkan efisiensi operasional dan mendorong dipatuhinya
kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan oleh manajemen. (Arthur W. Holmes, David C
Untuk mengusahakan adanya penggunaan kas yang secara berhati-hati maka
kas masuk perlu diawasi. Pengawasan kas masuk pada PT Karana Line Cabang
Medan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) pengawasan penerimaaan kas
1) setiap saldo uang kas diperiksa oleh pejabat yang berwenang,
2) pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas dan bukti-bukti pendukung
serta saldo uang kas yang ada diperiksa,
3) perusahaan hanya menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk
4) kebutuhan perusahaan sehari-hari selebihnya disetor ke bank,
5) setiap hari saldo kas dan saldo bank dilaporkan oleh Kabag. Keuangan
kepada pimpinan,
6) yang melakukan rekonsiliasi bank dan yang menandatangani cek atau
yang menyetujui pembayaran tidak dilakukan oleh orang yang sama,
7) setelah pembayaran dilunasi semua dokumen pendukung diberi tanda
lunas,
8) seluruh transaksi harus dicatat secara tepat waktu.
b. Pengawasan Intern Kas
Secara umum pengawasan intern kas merupakan prosedur-prosedur yang
dilakukan oleh perusahaan yang tujuannya adalah sebagai berikut:
1) mengamankan aktiva tetap,
2) meningkatkan kekuatan dan dapat dipercayainya data akuntansi.
Dalam pengawasan intern kas tindakan-tindakan yang dilakukan
Kuisioner Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT Karana Line Cabang
Medan
Bacalah tiap pertanyaan di bawah ini, kemudian berilah tanda (√) pada salah satu
jawaban yang paling sesuai berikut ini.
Pilihan Jawaban
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
menyediakan informasi akuntansi secara
cepat.
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
menyediakan informasi akuntansi secara
aman.
Biaya yang dikeluarkan untuk membuat
sistem akuntansi dapat ditekan sehingga
relatif tidak mahal, dengan kata
lain,dipertimbangkan cost dan benefit dalam
menghasilkan informasi akuntansi yang
murah.
Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus
segera disetor ke bank dalam jumlah penuh
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir
untuk melakukan internal check.
Penerimaan kas dari penjualan tunai
dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam
pencatatan transaksi penerimaan kas.
Dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi penerimaan kas dari penjulan tunai
7.
8.
9.
10.
11.
a. faktur penjualan tunai,
b. pita register kas,
c. credit card sales slip,
d. bill of lading,
e. faktur penjualan COD,
f. bukti setor bank,
g. rekapitulasi harga pokok penjualan.
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan
kas dari penjulan tunai adalah:
a. fungsi penjualan,
b. fungsi kas,
c. fungsi gudang,
d. fungsi pengiriman,
e. fungsi akuntansi.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam
sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
adalah:
a. jurnal penjualan,
b. jurnal penerimaan kas,
c. jurnal umum,
d. kartu persediaan,
e. kartu gudang.
Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi
penjualan yang berfungsi sebagai pengantar
pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas
dan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penjualan ke dalam
jurnal penjualan.
Kas dalam jumlah kecil dimasukkan ke dalam
kas kecil.
Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai √
√
√ √
disetor seluruhnya ke bank pada hari yang
sama dengan transaksi penjualan tunai atau
hari kerja berikutnya.
Total Skor Terendah = 14 Total Skor Tertinggi = 70
Keterangan:
STS= Sangat Tidak Setuju KS= Kurang Setuju R= Ragu
S= Setuju
SS= Sangat Setuju
Kriteria Penilaian:
11 – 19 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 20 – 28 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 29 – 37 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 38 – 46 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.
47 – 55 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.
Hasil Perhitungan:
Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban dari responden
perusahaan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line
Cabang Medan maka diperoleh skor 39 dari 11 item pertanyaan yang berarti
masuk dalam kriteria penilaian memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Hal ini
berarti Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada PT Karana Line Cabang Medan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan pembahasan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas
pada PT Karana Line Cabang Medan, maka pada bab ini peneliti akan menarik
kesimpulan.
1. Sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan
telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah.
2. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Karana Line Cabang
Medan telah memisahkan fungsi pencatatan, fungsi operasional dan
fungsi penyimpanan yang memperluas memperluas pengaruh Internal
Control yang baik.
3. Bagian penerimaan dan bagian pencatatan kas di perusahaan dipegang
oleh orang yang sama yaitu dalam bagian penerimaan atau penanganan
uang dipegang oleh kasir, sedangkan bagian pencatatan dipegang oleh
fungsi akuntansi. Dengan adanya pemisahan fungsi maka tindakan
penyelewengan terhadap uang kas kemungkinan besar tidak akan terjadi
namun walaupun fungsinya terpisah tapi tetap dijabat oleh orang yang
sama sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan masih ada.
4. Formulir atau bukti-bukti penerimaan kas yang digunakan dalam
pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang
5. Prosedur penerimaan kas pada PT Karana Line Cabang Medan telah
berjalan dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,
peneliti merasa perlu dengan memberikan saran-saran untuk meningkatkan
kegiatan perusahaan.
1. Pendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan dan pemusatan
tanggung jawab ada baiknya ditingkatkan dan masing-masing pihak
dapat mempertanggungjawabkan tugasnya, serta atasan ada baiknya
lebih memperhatikan para karyawan guna kelancaran kerja.
2. Fungsi kasir dan fungsi akuntansi seharusnya dijabat oleh orang yang
berbeda sehingga dapat memperkecil terjadinya penyalahgunaan
terhadap kas perusahaan.
3. Penerimaan kas yang dilakukan oleh kasir harus lebih berhati-hati
untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
perhitungan kas yang diterima.
4. Pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT.
Karana Line Cabang Medan agar lebih ditingkatkan lagi.
5. Kebijaksanan yang telah digariskan hendaknya dijadikan pedoman dan
pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan
ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut
melihat perkembangan saat ini.
6. Rotasi pekerjaan bagi karyawan hendaknya lebih ditingkatkan lagi,
supaya tidak terjadi kebosanan dan kejenuhan bagi karyawan serta
dapat lebih memperluas wawasan terhadap tujuan perusahaan secara
menyeluruh.
38
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 1990, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Penerbit Badan Penelitian, FE – UGM, Yogyakarta.
Bodnar, George H dan William S. Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Hall, James A., 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Holmes, Arthur W, David C Burns, 1996, Auditing Norma dan Prosedur, Edisi Kesembilan, Jilid Satu, Erlangga, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Niswonger, Rollin C, Philip E. Fess, 1992, Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi Revisi, Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Warren, Carl S., James M. Reeve, Philip E. Fees, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi Kedua Puluh Satu. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.