• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Karana Line Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT. Karana Line Cabang Medan"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN

DAN PENGELUARAN KAS

PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN

O l e h :

MELIA INDRIYANTI TOBING

062102051

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

N A M A : MELIA INDRIYANTI TOBING N I M : 062102051

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN

Tanggal : ………. 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ) NIP. 131 568 370

Tanggal : ………. 2009 D E K A N

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKKHIR

N A M A : MELIA INDRIYANTI TOBING

N I M : 062102051

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN

Medan, ………….… 2009 Menyetujui

Pembimbing

(4)

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT,

karena dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “ PENGAWASAN

INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA

LINE CABANG MEDAN ”. Untuk menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak

mengalami kesulitan dan kesukaran. Namun, dengan modal semangat dan

kemauan yang keras serta diiringi dorongan dan bantuan yang diberikan oleh

Bapak pembimbing, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya walaupun isinya

sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan.

Secara khusus, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak

terhingga kepada Ayahanda (Alm) Indra Masya L Tobing, SE dan Ibunda Hj.

Asnawati karena atas materi, dukungan, dan yang terpenting do’a yang telah

kalian berikan serta curahan kasih sayang yang telah penulis dapatkan, membuat

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan

sehubungan dengan hal ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesarnya kepada :

1.Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara,

2.Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak selaku Ketua Program Studi

(5)

Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara,

3.Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini,

4.Ibu Ita, selaku Kasub. Personalia Umum dan Staf Disbursement PT KARANA LINE yang telah memberi izin riset di perusahaan tersebut dan telah banyak membantu

penulis dalam memperoleh data yang diperlukan.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam tulisan ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan guna lebih sempurnanya penulisan ini.

Harapan penulis, semoga tugas akhir ini dapat memberi manfaat dan

memberikan masukan bagi kita semua.

Medan, Juni 2009

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 3

D. Sistematika Penelitian ... 3

1. Jadwal Penelitian... 4

2. Laporan Penelitian... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan... 6

C. Job Description... 7

D. Kinerja Usaha Terkini ... 20

E. Rencana Kegiatan ... 20

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 21

A. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern... 21

B. Unsur-unsur Pengendalian Intern ... 24

C. Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 27

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 29

(7)

Kas ... 32

BAB IV PENUTUP... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap badan usaha dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan dana

dalam bentuk kas. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan

sehari-hari, maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva. Selain itu, kas

merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk memperlancar aktivitas

perusahaan di dalam perolehan laba. Kas merupakan aktiva yang paling lancar

dari seluruh aktiva yang ada. Kas mempunyai sifat tersendiri bila dibandingkan

dengan aktiva lainnya. Bentuknya relatif kecil, mudah dipindah tangankan, dan

keinginan untuk memilikinya tinggi, sehingga selalu menjadi sasaran

penyelewengan. Hal ini terjadi karena hampir seluruh transaksi dalam perusahaan

berhubungan dengan kas, baik pada perusahaan jasa, industri, maupun perusahaan

dagang. Agar penyelewengan terhadap kas tidak terjadi, maka diperlukan suatu

pengawasan intern terhadap kas, baik dari segi penerimaan maupun segi

pengeluaran.

Pengawasan intern atau sekarang ini yang lebih sering dikatakan sebagai pengendalian intern merupakan prosedur – prosedur secara terperinci yang dipakai

oleh pimpinan pengelola untuk mengawasi atau mengendalikan badan usaha

secara kolektif. Pengendalian yang baik dan efektif, memungkinkan pimpinan

perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan serta dapat mengatur

(9)

Seperti halnya PT Karana Line yang merupakan perusahaan besar sehingga sangat

mungkin terjadi penyelewengan terhadap kasnya, oleh karena itu sangat

diperlukan suatu sistem pengendalian intern yang tujuannya adalah untuk

mengamankan harta perusahaan dari berbagai bentuk penyelewengan yang dapat

merugikan perusahaan, meningkatkan efisiensi, dan mendorong agar karyawan

mematuhi kebijakan manajemen yang telah ditetapkan sehingga penyelewengan

dan kecurangan dapat dihindari atau ditekan sekecil mungkin. Berdasarkan dari

uraian di atas, sehingga peneliti ingin melakukan pembahasan melalui tugas akhir

ini dengan meneliti “ PENGAWASAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN

DAN PENGELUARAN KAS PADA PT KARANA LINE CABANG MEDAN ”.

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan dalam mencapai tujuan selalu menghadapi berbagai masalah yang dapat mengurangi kelancaran operasional perusahaan. Untuk itu di

perlukan adanya pengawasan atau pengendalian yang memadai sehingga

perusahaan dapat memperkecil seminimal mungkin penyalahgunaan dari prosedur

yang telah ditetapkan. Sesuai dengan judul yang ditetapkan dalam penulisan tugas

akhir ini, maka dapat dirumuskan masalah yang akan di teliti adalah apakah

sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Karana Line

(10)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui sistem pengendalian

intern penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan pada PT Karana Line

Cabang Medan apakah sudah berjalan efektif.

Manfaat penelitian antara lain :

1. untuk peneliti, sebagai bahan masukan jika dikemudian hari dimintakan

pendapatnya mengenai sistem pengendalian intern penerimaan dan

pengeluaran,

2. untuk perusahaan, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki sistem

pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas,

3. untuk peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk

menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.

D. Sistematika Penelitian

(11)

1. Jadwal Penelitian

Berikut ini akan disajikan jadwal kegiatan penelitian.

MARET APRIL MEI JUNI

4. Pengajuan izin penelitian

5. Pengumpulan data √ √

Laporan penelitian terdiri dari empat bab yaitu bab pendahuluan, profil

perusahaan, topik penelitian, dan penutup. Pada bab pendahuluan, peneliti

akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, serta sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal

penelitian dan laporan penelitian. Pada profil perusahaan, akan diuraikan

sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, kinerja

usaha terkini yang ada pada perusahaan, dan rencana kegiatan yang akan

dilakukan perusahaan untuk masa yang akan datang. Pada topik penelitian,

peneliti akan menguraikan secara ringkas mengenai pengertian dan tujuan

pengendalian intern, unsur – unsur pengendalian intern, pengendalian

intern penerimaan dan pengeluaran kas, prosedur penerimaan dan

pengeluaran kas, serta kuisioner pengendalian intern penerimaan dan

(12)

saran, peneliti akan menguraikan kesimpulan berdasarkan uraian – uraian

diatas dan peneliti juga mencoba mengemukakan beberapa saran yang

mungkin bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan di masa

(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas

PT KARANA LINE berdiri pada tanggal 25 April 1967, berkedudukan dan

berkantor pusat di Jakarta yang beralamat di Gedung Menara Hijau Lt 12 Jalan

MT. Haryono Kavling 33 – Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu,

perusahaan ini pun semakin berkembang yang diikuti dengan pembukaan

beberapa kantor cabang atau perwakilan di beberapa kota di Tanah Air seperti

Tanjung Priok, Surabaya, Medan, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Batam,

Cigading Merak, Lhoksemawe, Cilacap. Sedangkan kantor cabang Medan sendiri

berlokasi di Jalan Veteran Nomor 10 Belawan.

B. Struktur Organisasi

Pengorganisasian pada hakikatnya merupakan pembentukan suatu kerangka kerja bagi pelaksanaan kegiatan yang diperlukan. Upaya pengorganisasian ini

mencakup tugas untuk mengusahakan agar para karyawan bekerja sama bagi

kepentingan perusahaan. Oleh karena ini melibatkan sikap dan ambisi banyak

orang, maka struktur organisasi yang diinginkan harus dikembangkan melalui

instruksi dan kesabaran. Berikut, peneliti akan melampirkan bagan struktur

(14)

C. Job Description

Berikut dijelaskan bagian – bagian yang ada pada PT Karana Line Cabang Medan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

Uaraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. sebagai pimpinan tertinggi pada perusahaan cabang,

b. memimpin, mendidik, mengarahkan dan membina kerja sama yang

baik serta memberikan motivasi dalam kegiatan – kegiatan yang telah

direalisasi oleh perencanaan yang telah disetujui bersama,

c. bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan,

d. menguraikan kebijaksanaan personil dalam menjalankan perusahaan

dan menangani semua yang berhubungan dengan personil – personil

perusahaan.

2. Kepala Sub Operasi, Komersil

Kepala Sub Operasi, Komersial bertanggung jawab kepada Kepala Bagian

Operasi dan membawahi langsung Staff Operasi.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. mengkoordinir semua aktifitas operasional di Bagian Operasi,

Komersil dan Container kemudian mengkonsultasikan dengan Kepala

Bagian Operasi / Komersil,

b. mengikuti rapat kade di PPSA dan mengkonsultasikan dengan Kepala

Bagian Operasi / Komersil untuk kemudian dilaporkan kepada

(15)

c. berkoordinasi dengan Super cargo dan PBM berkaitan dengan

kelancaran bongkar muat cargo dan kegiatan kapal,

d. mengadakan komunikasi dengan Master perihal Berthing Prospect

pada saat kapal sudah tiba di pilot station,

e. melakukan koordinasi / kontak / pertemuan dengan pihak PBM dan

EMKL sebelum ddan sesudah kapal sandar,

f. melaporkan seluruh aktifitas di Bagian Operasi, Komersil dan

Container yang berkaitan dengan bongkar muat cargo serta container

diatas kapal kepada principal dan kantor pusat,

g. menandatangani dokumen - dokumen yang berkaitan dengan Bea

Cukai, Administrator Pelabuhan dan Pelindo,

h. melaksanakan inventory dan memonitor kegiatan bongkar-muat

container serta melaporkan ke principal maupun Kantor Pusat,

i. melaksanakan advance untuk biaya operasional dan keperluan kapal

sekaligus membuat pertanggungjawaban penyelesaian advance.

j. melayani kebutuhan kapal / crew,

k. mengecek kelengkapan dokumen bongkar-muat diantaranya Manifest

Export / Import dan Stowage Plan,

l. menyiapkan dan menandatangani voucher atas biaya in / out

clearance dan biaya lain atas kegiatan kapal kepada Master, Super

Caro, dan lain – lain,

m. membantu melakukan pendekatan dengan orang-orang kunci di

(16)

n. melaksanakan filling.

3. Kasub Operasi – Bag marketing Container, Operasi

Kasub Operasi Bag Marketing Container, Operasi bertanggung jawab

kepada Kepala Sub Bag Operasi, Komersil, dan membawahi langsung

Staff Komersil, Marketing dan Dokumen.

Uraian Tugas dan Tangung Jawab :

a. melakukan semua aktifitas operasional container dan

mengkonsultasikan dengan Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil,

b. melaporkan seluruh aktifitas operasional container yang berkaitan

dengan bangkar muat container kepada principal dan kantor pusat,

c. melaksanakan koordinasi dengan bagian inventory mengenai stock

container dan memonitor kegiatan bongkar muat container,

d. melaksanakan canvassing / sales ke shipper-shipper, mengumpulkan

prospek cargo dan melaporkannya ke principal serta kantor pusat,

e. melaksanakan komunikasi dengan principal untuk penentuan special

freight dan kegiatan container lainnya,

f. memberikan schedule kapal feeder secara berkala kepada

shipper-shipper,

g. koordinasi dengan Kasub Opersi / Komersil dalam menyiapkan freight

list secara periodik untuk bahan penagihan dan memonitor

(17)

h. mempersipakan dan membuat laporan rencana kedatangan dan

keberangkatan kapal ke BC, Imigrasi, Karantina, Pelindo, dan

Administrator Pelabuhan untuk pengurusan surat pemilikan,

i. membuat laporan kedatangan dan keberangkatan kapal sera mengirim

laporan harian ke Principal dan Kantor Pusat (daily working report),

j. membantu melayani kebutuhan kapal / crew,

k. mengikuti rapat kade di UPTK, mengkonsultasikan dengan atasan dan

membuat laporan situasi dermaga container,

l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan,

m. melaksanakan filling.

4. Bagian Dokumen dan Bagian Operasi

Bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi dan Komersil.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. menerima , mengumpulkan, meneliti Shipping Instruction dan

meneruskan ke bagian-bagian terkait untuk persiapan dokumen

perkapalan,

b. membuat Mate’s receipt, B / L dan Manifest,

c. menghubungi eksportir / importir guna mengecek kesiapan cargo dan

dokumen,

d. mempersiapkan model A untuk diserahkan ke Bank / Shipper

pelaksanaannya koordinasi dengan Bagian Keuangan dan diketahui

(18)

e. melayani eksportir / importir untuk pengiriman B / L dan tagihan ke

Shipper / Bank,

f. melakukan koordinasi dengan Bag Operasi berkenaan dengan

dokumenekspor / impor yang dilaporkan ke Bea Cukai,

g. melakukan koordinasi dengan Stevedore berkenaan dengan kesiapan

cargo dan dokumen ekspor / impor,

h. menyiapkan pengiriman dokumen bongkar / muat ke Kantor Pusat dan

instansi terkait,

i. menyiapkan D.O dan kuitansi untuk cargo ekspor / impor koordinasi

dengan Bagian Keuangan,

j. membantu melayani kebutuhan kapal / crew,

k. membantu kegiatan / keperluan di Bagian Umum,

l. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan,

m. melaksanakan filling.

5. Bagian Operasi

Bertangung jawab kepada Kepala Sub Bagian Operasi, Komersil.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. melakukan checking dermaga, piket ( kade meter ) serta sisa barang

muatan / bongkaran kapal-kapal sandar di dermaga untuk bahan

laporan port situation,

b. mempersiapkan dokumen kapal yang akan tiba dan mengikuti rapat

kade, diantaranya dokumen seperti PPKB, SPKBM, KPPK dan

(19)

c. melaksanakan pemberitahuan kedatangan kapal kepada Karantina,

Imigrasi, Syahbandar / Gamat dan Bea Cukai,

d. mengurus penyandaran dan keberangkatan kapal,

e. melayani dan mendampingi petugas Imigrasi, Karantina dan Bea

Cukai pada saat pelaksaanaan checking,

f. melaksanakan in / out clearance ke Karantina, Imigrasi, Syahbandar

dan Gamat,

g. memantau kegiatan bongkar muat untuk mengantisipasi batas waktu

sandar kapal di dermaga yang diberikan oleh pihak pelabuhan,

h. mempersiapkan dokumen ke Karantina, Imigrasi dan Syahbandar /

Gamat untuk pelaksanaan clearance in / out,

i. melaksanakan checking kapal di lampu 1 (pilot station),

j. melaksanakan pengurusan surat pemilikan kapal niaga ke Kantor

Adpel,

k. membantu melayani kapal / crew,

l. mengikuti rapat kade di PPSA,

m. mengkonsultasikan permasalahan pekerjaan dengan atasan,

n. melaksanakan filling.

6. Kabag Keuangan / Personalia / Umum

Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang, dan menbawahi langsung Ass.

Kabag. Keuangan dan Kasub Bagian Personalia / Umum.

(20)

a. mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi Rencana Kerja dan

Anggaran tahunan perusahaan untuk Cabang Medan sesuai dengan

rencana perusahaan,

b. mengarahkan semua fungsi-fungsi Sub. Bagian Keuangan dan

Akuntansi serta Sub. Bagian Personalia / Umum,

c. memantau, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas

opersional cabang dan mengkonsultasikan kepada Kepala Cabang

untuk setiap permasalahan yang terjadi di bagian keuangan dan

administrasi sebelum dilakukan suatu tindakan,

d. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan sistem

administrasi keuangan, disbursement, akuntansi, kepegawaian,

pelayanan umum intern serta pemeliharaan asset yang terdapat di

kantor cabang,

e. membina dan mengarahkan para bawahan di lingkungan bagian

keuangan, administrasi, dan operasi / komersil dalam kegiatan

dibidangnya agar selaras dengan kebijaksaan perusahaan,

f. mengawasi pengecekan / verifikasi semua dokumen / bukti

pembayaran / penerimaan uang / barang sebelum diberikan

persetujuan oleh pempinan cabang,

g. melaksanakan koreksi voucher biaya-biaya pelabuhan dan semua

(21)

h. melakukan kerjasama dengan instansi terkait, instansi pemerintahan

maupun di pelabuhan untuk kelancaran aktivitas dibidangnya sesuai

dengan arahan Kepala Cabang,

i. melakukan evaluasi terhadap prestasi bawahannya secara berkala serta

melakukan tindakan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi di

lingkungan bagian keuangan dan administrasi juga secara

keseluruhan,

j. memantau dan mengkoordinasikan kegiatan di bidangnya agar dapat

memberikan pelayanan yang terpadu serta memuaskan baik intern

maupun ekstern,

k. mengatur, mengendalikan dan mengawasi cash flow cabang, laporan

akuntansi / disbursement, administrasi kepegawaian dan umum,

l. menyusun laporan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan dan

tugas-tugasnya secara berkala ( setipa bulan ) atau apabila dibutuhkan

pimpinan,

m. memantau dan mengkoordinir pembuatan laporan keuangan bulanan

dan pembuatan laporan PPh 21 / PPN dan pelaksanaan setorannya ke

KPP,

n. melaksanakan filling.

Tugas Tambahan :

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan system administrasi

kuangan dan disbursement PT Baruna Bosara Trans International

(22)

7. Kasub. Bag. Personalia / Umum dan membantu Bag. Disbursement Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Keuangan / Personalia /

Umum, dan membawahi langsung Staff umum, Office Boy, dan Security.

Uraian Tugas dan Tangung Jawab :

a. membantu membuat Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Sub

Bagian Personalia / Umum sesuai dengan arahan atasan,

b. melaksanakan dan mengendalikan seluruh aktivitas Sub Bagian

Personalia dan Umum dan mengkonsultsikan kepada Kepala Bagian

Keuangan dan Administrasi untuk setiap permasalahan yang terjadi di

lingkungan Sub Bagian Personalia dan Umum sebelum dilakukan

suatu tindakan,

c. membuat perhitungan gaji karyawan setiap bulan untuk diteruskan ke

bagian treasury dan melaporkannya ke Kantor Pusat,

d. melaksanakan pengecekan biaya-biaya pengobatan, cuti dan

administrasi lainnya yang berkaitan dengan kepegawaian dan

pelayanan umum intern,

e. memantau pelaksanaan disiplin pegawai agar sesuai dengan peraturan

perusahaan,

f. mengawasi pemeliharaan / perawatan inventaris kantor / asset

perusahaan,

g. menghitung estimate port charges dan biaya kapal lainnya serta

menerima dan mengecek kembali tagihan-tagihan Nota kapal dari

(23)

h. menerima dan meneliti voucher yang dikirim dari bagian komersil dan

Operasi serta mempersiapkan disbursement untuk dibukukan dan

pelaksanaannya ke Kantor Pusat / Prinsipal,

i. membuat proforma disbursement untuk kapal yang telah berangkat,

j. melaksanakan filling sesuai dengan standar ISO.

Tugas Tambahan:

a. Melaksanakan pekerjaan bagian administrasi Unit Usaha Forwarding.

8. Bagian Umum yang diperbantukan di Bagian Keuangan

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bagian Personalia / Umum dan Kabag.

Keuangan dan Administrasi.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. menyelenggarakan dan memelihara inventaris dan mengatur alat-alat

kantor, perlengkapan kantor dan lain – lain,

b. mengecek permohonan service kendaraan dan inventaris kantor,

c. mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi

Jamsostek, Adpel, Dept. Perdagangan dan lain - lain serta surat - surat

perizinan perusahaan seperti SITU, SKITU, TDP, STP, dan lain - lain

ke instani terkait,

d. membantu pengurusan hal - hal yang berhubungan dengan akomodasi

dan pemesanan tiket untuk tamu perusahaan,

e. mengurus dan menjaga keberadaan bangunan kantor, gudang arsip

(24)

f. membantu melaksanakan penarikan cek, giro dan lain-lain yang

berhubungan dengan bank, membayar PUK setipa kapal yang akan

berangkat dan menyetor PPh, PPN ke bank,

g. koordinator Security baik di Medan maupun di Belawan,

h. melaksanakan pengiriman dokumen / surat crew kapal yang diterima

dari Bagian Operasi,

i. melaksanakan filling.

Tugas Tambahan:

a. Membuat laporan bulanan / tahunan kegiatan kapal ke Kantor Pusat

dan instansi terkait.

9. Satpam dan Bagian Umum

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bagian Umum.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab di Kantor Belawan :

a. bertanggung jawab atas kunci kantor Belawan untuk membuka /

mengunci kantor setiap hari,

b. menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan karyawan dan dapat

menjaga hubungan baik dengan semua karyawan dalam rangka

menunjang kelancaran kerja,

c. menjaga dan bertanggung jawab atas kemanan dan kebersihan gedung

kantor / lingkungan kantor, kendaraan ( mobil, sepeda motor, genset

dan sebagainya ),

d. membuat dan menyediakan makanan / minuman bagi karyawan dan

(25)

e. melaksanakan pemeliharaan / maintenance kendaraan inventaris

kantor dalam hal service ( ganti spare parts, gantin oli dan lain-lain )

sesuai dengan permintaan pemegang kendaraan inventaris dengan

melalui persetujuan Kabag. Umum,

f. menjaga keamanan kendaraan karyawan dan kendaraan tamu

perusahaan ketika berada di lingkunan perusahaan,

g. mengontrol keperluan dapur / kantin kantor (aqua, gula, kopi, sabun,

sapu, kain pel dan lain - lain) sekaligus mengajukan permohonan

pembelian keperluan dapur / kantin ke Bag. Umum dengan diketahui

oleh coordinator di Belawan,

h. mengontrol dan mencatat persediaan alat tulis kantor, sekaligus

mengajukan permohonan keperluan alat tulis kantor dengan diketahui

oleh coordinator Bagian Umum,

i. mencatat keluar masuk tamu perusahaan dan tamu penyewa ruangan

kantor ke dalam buku khusus,

j. menjaga keamanan kantor Belawan, inventaris, karyawan dan tamu

perusahaan apabila diperlukan,

k. menyiapakan dan melaporkan absensi karyawan peruasahaan di

Belawan kepada Bagian Personalia,

l. dapat membantu tugas bagian operasi dengan tidak meninggalkan

tugas utama dan ada orang pengganti selama meningalkan tugas

(26)

10.Pengemudi

Bertanggung jawab kepada Kasub. Bagian Personalia / Umum.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab :

a. pengemudi kendaraan dinas Kepala Cabang,

b. pengemudi untuk kegiatan dinas lainnya apabila diperlukan,

c. mengecek dan merawat kendaraan dinas yang ada,

d. membantu pekerjaan fungsi bagian umum lainnya diantaranya

kebersihan kantor, melayani makanan / minuman tamu perusahaan,

e. melaksanakan pengurusan surat-surat / perizinan mobil dinas baik di

(27)

D. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha terkini pada PT Karana Line Cabang Medan adalah sedang

berjalannya suatu proyek dengan kapal – kapal dalam dan luar negeri seperti

Kapal Tanker ( Jepang ), Stx Pan Ocean ( Korea ), Hong Lem Marine City (

Jakarta ), PT Baruna Raya Logistik, dan PT Multi Mitra Baruna. Sedangkan

dalam hal laporan keuangannya, PT Karana Line Cabang Medan yang saya riset

ini merupakan kantor cabang yang bersifat sebagai call centre, dimana dalam

perusahaan ini tidak ada laba dan fungsinya hanya menghandle kapal – kapal yang

diageni kantor pusat, jadi pencatatan untuk pendapatan adanya di kantor pusat

yakni di Jakarta, yang terjadi dalam perusahaan cabang hanya biaya – biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan operasi perusahaan tersebut sehingga menimbulkan

kerugian.

E. Rencana Kegiatan

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa pelayaran Samudera dan bongkar muat

kargo baik dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan rutin yang dilakukan PT

Karana Line adalah mengagen kapal – kapal baik kapal asing maupun kapal lokal,

dan mengoperasikan kapal milik dengan cara menyewakan kapal ke agen luar

negeri. Sesuai dengan jenis usahanya, maka rencana kegiatan untuk waktu yang

akan datang yang akan dilakukan perusahaan ini kemungkinan besar adalah terus

(28)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian Intern menurut PT Karana Line Cabang Medan meliputi semua

metode atau peraturan yang digunakan perusahaan untuk menjaga kekayaan harta

perusahaannya, mengatur kegiatan perusahaan yang sekarang dan membuat

rencana untuk masa yang akan datang yang tujuannya untuk meningkatkan

kemajuan perusahaan. Pengendalian Intern meliputi organisasi, metode dan

ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,

mendorong efisiensi dipatuhinya kebijaksanaan manajemen untuk mendorong

tercapainya hal – hal tersebut diperlukan syarat tertentu yang merupakan unsur

dari pengendalian itu sendiri yang apabila syarat ini dipenuhi maka tujuan

perusahaan dapat dicapai secara maksimal dan menggunakan fasilitas yang ada

secara efektif dan efisien. ( Mulyadi, 2001 )

Pengendalian Intern meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang

terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik

perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan

efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah

digariskan. ( IAI, 2002 )

Pengendalian Internal meliputi rencana organisasi dan semua metode serta

peraturan yang sederajat yang digunakan di dalam perusahaan untuk menjaga

(29)

meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan –

kebijakan yang sudah digariskan oleh manajemen. ( Arthur W.Holmes, David

C.Burns, 1996 )

Rencana dan prosedur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan alat

pengendalian bagi kegiatan perusahaan disebut pengendalian intern ( internal

control ). Pengendalian ini terdiri dari rencana serta metode dan prosedur yang

berhubungan dengannya. ( C. Rollin Niswonger, Philip E. Fess, 1992 )

Pengendalian Internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva

perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang

disajikan akurat dan meyakinkan nahwa hukum serta peraturan telah diikuti.

Tujuan Pengendalian Intern memberikan jaminan yang wajar bahwa :

1. aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha,

2. informasi bisnis akurat,

3. karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. ( Carl S.Warren, James

M.Reeve, Philip E.Fess, 2005 )

Tujuan Sistem Pengendalian Intern antara lain :

1. menjaga keamanan harta perusahaan, yang tidak saja meliputi aktiva

atau harta, tetapi juga data dan informasi yang ada dalam perusahaan,

2. mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dimana

diperlukannya sistem administrasi dan akuntansi yang baik yaitu

dengan mengadakan formulir dan bukti pencatatan yang dipakai

(30)

3. mendorong efisiensi, perlunya diadakan sistem dan prosedur

operasional terhadap setiap bagian – bagian operasi perusahaan agar

berjalan dengan lancar dan tertib,

4. mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen, dengan cara

adanya formulir bukti pencatatan dan prosedur serta pemisahan tugas

yang jelas harus mengikutsertakan beberapa petugas dengan tanggung

jawab yang berbeda. ( Mulyadi, 2001)

Tujuan utama Sistem Pengendalian Internal :

1. untuk menjaga aktiva perusahaan,

2. untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan

informasi akuntansi,

3. untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan,

4. untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang

telah ditetapkan. ( James A. Hall, 2001 )

Sistem Pengendalian Intern yang efektif jika memiliki karakteristik antara lain :

1. personalia yang kompeten, dapat dipercaya, dan beretika,

2. tugas pertanggungjawaban

3. pemberian kuasa yang tepat,

4. pembagian tugas,

5. audit internal dan eksternal,

6. dokumen dan catatan,

7. elektronik dan pengendalian lainnya. ( Horngren, Harrison, Robinson

(31)

Menurut peneliti, suatu pengendalian intern meliputi semua metode dan ukuran –

ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga harta kekayaan perusahaan,

mendorong diikutinya kebijakan perusahaan, mendorong efisiensi, dan

mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dan menurut peneliti PT Karana

Line Cabang Medan belum sepenuhnya mampu mewujudkan tujuan sistem

pengendalian intern pada perusahaannya. Hal ini dapat dilihat dengan masih

terjadinya penyelewengan terhadap harta kekayaan perusahaan tersebut.

B. Unsur – unsur Pengendalian Intern

Dengan diterapkannya pengendalian yang efektif, maka akan memperkecil

kemungkinan terjadinya penyelewengan ataupun penggelapan kas yang terjadi

dalam perusahaan. Berikut ini adalah unsur – unsur pengendalian intern.

1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung jawab Fungsional

secara tegas

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas dan

tanggung jawab kepada unit – unit organisasi yang di bentuk untuk

melaksanakan aktivitas – aktivitas perusahaan. Pembagian tanggung

jawab fungsional dalam organisasi ini di dasarkan pada prinsip –

prinsip seperti :

a. harus dipisahkan fungsi – fungsi operasi, dan penyimpanan dari

fungsi akuntansi,

b. suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

(32)

2. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan

Perlindungan yang cukup terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan,

dan Biaya

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi apabila ada otorisasi

dari pejabat yang berwenang menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

Oleh sebab itu dalam organisasi ada sistem pembagian wewenang

untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Salah satu media

untuk hal itu adalah formulir. Prosedur pencatatan yang baik akan

menjamin data di rekam dalam formulir dan catatan akuntansi dengan

tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi.

3. Praktik yang sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi setiap

Unit Organisasi

Ada beberapa cara umum yang dilaksanakan perusahaan dalam

menciptakan praktek yang sehat antara lain :

a. penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya

harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang,

b. pemeriksaan mendadak,

c. setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir

oleh satu orang / satu unit organisasi tanpa ada campur tangan

orang / unit organisasi lain,

(33)

e. keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak, selama

cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan digantikan untuk

sementara oleh pejabat lain,

f. secara periodik diadakan pencocokkan fisik kekayaan perusahaan

dan catatannya,

g. pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian intern yang ada, unit

ini disebut Satuan Pengawasan Intern / Staf Pemeriksa Intern.

4. Karyawan yang Mutunya sesuai dengan Tanggung jawabnya

Pemilihan karyawan yang bermutu dilaksanakan perusahaan melalui

proses seleksi dan melakukan pengembangan / training untuk

mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan di

bidangnya masing – masing. ( Mulyadi, 2001 )

Menurut peneliti, penerapan unsur – unsur pengendalian intern PT Karana

Line Cabang Medan tidak sepenuhnya dilakukan. Hal ini dapat dilihat bahwa

tidak ada bagian khusus yang berfungsi sebagai Internal audit. Yang berwenang

melakukan tugas memeriksa data – data keuangan dalam PT Karana Line Cabang

Medan adalah kepala bagian keuangan. Ini menggambarkan bahwa pengendalian

intern perusahaan tidak baik, karena pengendalian intern dikatakan baik jika

perusahaan tersebut telah melaksanakan unsur – unsur pengendalian intern, sebab

dengan terlaksananya pengendalian intern tersebut maka apa yang diharapkan dari

pengendalian intern akan tercapai. PT Karana Line Cabang Medan juga tidak

(34)

terhadap laporan keuangan perusahaan, sedangkan inspeksi mendadak ini sangat

penting tidak hanya terhadap aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

laporan keuangan tetapi juga terhadap aktivitas perusahaan yang lain.

Dalam praktek yang lain, PT Karana Line Cabang Medan juga tidak melakukan

perputaran jabatan dengan semestinya. Perputaran jabatan ini sangat penting

karena apabila satu karyawan melakukan penyelewengan, maka akan dapat

diketahui oleh karyawan yang menggantikan jabatannya itu, jadi untuk periode

selanjutnya kemungkinan terjadinya kecurangan sangat kecil bahkan tidak

mungkin terjadi.

C. Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas

1. Pengendalian Intern Penerimaan Kas

Pengendalian intern kas yang baik harus dapat menjamin penerimaan

dicatat apa adanya. Untuk mengawasi penerimaan kasnya, PT Karana

Line Cabang Medan menerapkan :

a. tugas dan tanggung jawab dalam menangani kas harus tegas, jelas

dan pasti,

b. transaksi harus dicatat dengan segera,

c. pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat secara up to

date,

d. penanganan atas fisik kas hanya dilakukan oleh satu orang,

e. memuat arsip untuk menyimpan dokumen – dokumen sebagai

(35)

f. memeriksa keabsahan penerimaan kas, misalnya dibayar oleh siapa

dan diterima oleh siapa,

g. untuk membuktikan kebenaran buku kas, bukti – bukti pendukung

kas serta saldo uang kas yang ada diperiksa,

h. perusahaan harus menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk

kebutuhan perusahaan sehari – hari, selebihnya disetor ke bank.

2. Pengendalian Intern Pengeluaran Kas

Pengendalian intern terhadap pengeluaran kas juga harus dilakukan

sedemikian rupa, agar tidag terjadi kesalahan dan kecurangan yang

mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Sistem penerapan

pengendalian yang memuaskan akan memberi kapastian bahwa

pengeluaran yang dilakukan ada hubungannya dengan aktivitas

perusahaan yang telah dibukukan serta mendapat persetujuan dari pihak

yang berwenang.

Pengendalian intern terhadap pengeluaran kas antara lain :

a. pengendalian menerapkan bagian – bagian tertentu yang

berwenang untuk menandatangani kwitansi, cek, giro dan alat

pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu,

b. semua cek yang akan dibayar mempunyai nomor yang umumnya

telah ditetapkan oleh bank,

c. tanggal cek harus sama dengan nama yang dicatat dalam buku kas,

d. nama dari penerima harus sama dengan nama yang dicatat dalam

(36)

e. jumlah uang yang tertulis di cek harus sama dengan jumlah uang

yang dicatat dalam buku kas,

f. seluruh bukti pengeluaran kas dan bank ditandatangani oleh

manager keuangan dan administrasi sebagai bukti bahwa

pengeluaran diketahui dan disetujui oleh perusahaan,

g. seluruh transaksi harus dicatat segera tepat waktu.

Dalam hal pengeluaran kas selalu terbuka kesempatan untuk berbuat

kecurangan dengan cara menggunakan dana secara tidak wajar / tidak

benar, untuk itu pengeluaran kas harus selalu dikelola dengan baik agar

tidak merugikan perusahaan. Oleh sebab itu suatu sistem pengendalian

intern kas sedapat mungkin dapat mencegah / memperkecil

penyelewengan terhadap kas.

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas

1. Prosedur Penerimaan Kas

Pada setiap perusahaan prosedur penerimaan kas merupakan hal yang

sangat penting karena kas merupakan salah satu faktor utama jalannya

kegiatan perusahaan. Prosedur peneriman kas melibatkan beberapa

bagian dalam perusahaan agar transaksi kas tidak terpusat pada satu

bagian saja. Hal ini perlu agar dapat memenuhi prinsip – prinsip

pengendalian intern kas. Sebelum kita melihat prosedur penerimaan

(37)

dahulu penulis menguraikan yang menjadi sumber penerimaan kas

perusahaan yaitu :

a. kas atau bank,

b. hasil operasional seperti pendapatan freight kapal ( jasa angkut

kapal ), call fee ( biaya yang dipungut dari hasil kunjungan kapal ),

monthly fee ( biaya dari hasil menghandle kapal yang rutin masuk

ke pelabuhan, yang dihitung perbulan ),

c. piutang usaha,

d. piutang obligasi,

e. uang muka masuk,

f. hasil penjualan aktiva,

g. kantor pusat.

Prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang

Medan adalah sebagai berikut :

a. penerimaan kas harus selalu didukung dengan bukti penerimaan

kas,

b. semua cek yang diterima harus atas nama perusahaan,

c. penerimaan kas harus selalu disetor ke bank tepat pada waktunya,

hal ini dapat mencegah penyalahgunaan uang kas,

d. bagian pembukuan harus mencatat semua penerimaan kas

berdasarkan bukti penerimaan kas yang ada,

e. semua penerimaan kas harus dicatat tepat pada waktunya.

(38)

akan dapat memberikan pertanggungjawaban yang efektif terhadap

jumlah uang yang diterima.

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas adalah uang yang dikeluarkan melalui kas baik berapa

uang tunai ataupun cek untuk kegiatan perusahaan. Berikut ini

pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang Medan.

a. Pengeluaran rutin, meliputi pembayaran gaji / honor karyawan,

hutang, listrik dan telepon, pembelian majalah / koran, dan biaya

operasi lainnya. Pembayaran gaji karyawan dilakukan setiap bulan,

perhitungan gaji berpedoman pada slip gaji yang disusun

berdasarkan jabatan dari masing – masing karyawan. Dalam

pembayaran gaji terlebih dahulu dikonfirmasikan kepada manager

masing – masing bagian untuk mengetahui absent karyawan bagian

tersebut dan potongan – potongan apa saja yang dilakukan,

kemudian dibuat daftar pembayaran gaji berdasarkan slip gaji

lengkap dengan daftar potongan, tunjangan, dan juga bonus.

b. Pengeluaran tidak rutin, meliputi biaya perbaikan dan

pemeliharaan kapal, pendingin ruangan ( AC ), computer, dan lain

– lain.

Prosedur pengeluaran kas yang dilakukan PT Karana Line Cabang

Medan :

a. setiap transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang

(39)

b. pengeluaran kas perusahaan dalam jumlah kecil melalui kasir

dengan kas kecil, sedangkan pengeluaran yang besar harus melalui

bank,

c. pencatatan pengeluaran kas menjadi dokumen sumber dalam

pencatatan akuntansi.

E. Kuisioner Pengendalian Intern Penerimaan Kas PT Karana Line Cabang

Medan

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda ( √ ) pada salah satu

alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini.

TS KS R S SS

Nilai (score) PERTANYAAN

1 2 3 4 5

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

2. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan

oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

4. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

5. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas

dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

6. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului

dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

7. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi

(40)

“sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

8. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi

oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

9. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak

dan pemakainya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

10.Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

 

11.Penghitungan saldo kas yang ada di tangan

fungsi kas secara periodik dan secara mendadak

oleh funsi pemeriksa intern. √

(41)

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban atas pertanyaan

responden perusahaan, maka dengan rumusan masalah peneliti yaitu apakah

sistem pengendalian intern penerimaan kas PT Karana Line telah efektif. Sesuai

dengan perhitungan jumlah pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut, dimana

peneliti telah melakukan perhitungan dengan nilai 39 dari 11 item pertanyaan,

maka dapatlah dijawab atas pertanyaan tersebut bahwasannya sistem

pengendalian intern penerimaan kas yang dilakukan oleh PT Karana Line Cabang

Medan telah efektif.

Kuisioner Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT Karana Line Cabang

Medan

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda ( √ ) pada salah satu

alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini.

TS KS R S SS Nilai (score)

PERTANYAAN

1 2 3 4 5

1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari

fungsi akuntansi.

2. Transaksi pengeluaran kas tidak boleh

dilaksanakan sendiri oleh bagian kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain.

3. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi

dari pejabat yang berwenang.

4. Pembukaan dan penutupan rekening bank

harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.

5. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas

(atau dalam metode pencatatan tertentu dalam

(42)

keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.

6. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.

7. Dokumen dasar dan dokumen pendukung

transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas“oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.

8. Penggunaan rekening koran bank (bank

statement), yang merupakan informasi dari pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa intern (internal audit function) yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas.

 

9. Semua pengeluaran kas harus dilakukan

dengan cek atas nama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan.

 

10.Jika pengeluaran kas hanya menyangkut

jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi pengeluaran kas melalui dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan imprest system.

 

11.Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.

 

12.Kas yang ada ditangan (cash in safe) dan kas

yang ada di perjalanan (cash in transit)

diasuransikan dari kerugian.

 

13.Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).

(43)

14.Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada di tangan (misalnya mesin register kas, almari besi, dan strong room).

15.Semua nomor cek harus dipertanggung

jawabkan oleh bagian kasa.

√ Kategori Penilaian : 1. 15-26 = Tidak Efektif

2. 27-38 = Kurang Efektif

3. 39-50 = Cukup Efektif

4. 51-62 = Efektif

5. 63-74 = Sangat Efektif

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan jawaban atas pertanyaan

responden perusahaan, maka dalam rumusan masalah peneliti yaitu apakah sistem

pengendalian intern pengeluaran kas PT Karana Line telah efektif. Sesuai dengan

perhitungan jumlah pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut, dimana peneliti

(44)

dapatlah dijawab atas pertanyaan tersebut bahwasannya sistem pengendalian

(45)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Karana Line Cabang Medan,

maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan.

1. Tujuan sistem pengendalian intern pada PT Karana Line Cabang Medan

belum sepenuhnya terwujud, dikarenakan masih terjadinya penyelewengan

terhadap harta kekayaan perusahaan yang dilakukan oleh karyawan.

2. Sistem pengendalian intern baik dari segi penerimaan dan pengeluaran

kasnya telah efektif.

3. Penerapan unsur – unsur pengendalian intern pada PT Karana Line

Cabang Medan belum diterapkan dengan baik, karena masih ada unsur –

unsur pengendalian intern di dalam perusahaan yang belum sepenuhnya

dilakukan antara lain tidak adanya bagian khusus yang berfungsi sebagai

Internal audit, tidak diadakannya inspeksi atau pemeriksaaan secara

mendadak terhadap aktivitas perusahaan terutama dalam hal laporan

keuangan perusahaan, dan juga PT Karana Line Cabang Medan tidak

melakukan perputaran jabatan dengan semestinya sehingga kemungkinan

(46)

4. Proses prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Karana Line

Cabang Medan sudah berlangsung dengan baik karena setiap transaksi

disertai dengan bukti pendukung.

B. Saran

Beberapa saran peneliti yang mungkin berguna untuk diterapkan.

1. Dalam memberikan tugas dan tanggung jawab kepada karyawan harus

sesuai dengan tingkat kecakapannya, dimana kepribadian karyawan itu

sendiri adalah faktor yang menentukan bagi kemajuan perusahaan. 37

2. Hendaknya sistem pengendalian intern perlu ditingkatkan lagi, mengingat

semakin berkembangnya kemajuan di segala bidang khususnya dalam hal

– hal yang menunjang segala kemajuan perusahaan. Sebaiknya diadakan

pemantauan terhadap pengawasan secara berkala dan teratur agar setiap

fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin dan segala kecurangan –

kecurangan dan kelemahan – kelemahan dalam sistem pengendalian intern

dapat diketahui segera dan dapat dilakukan perbaikan – perbaikan, bila

perlu dilakukan inspeksi atau pemeriksaan secara mendadak, dan

diadakannya perputaran jabatan dengan semestinya.

3. Sebelum cek ditulis atau sebelum pengeluaran dilakukan, maka perlu

dibuktikan kebenaran jumlah kas yang sebenarnya untuk pengeluaran

tersebut.

4. Harus diperiksa ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan

pencatatan penerimaan kas bila perlu adanya bagian khusus yang berperan

(47)

5. Pentingnya dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap prosedur

(48)

41

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Holmes, Arthur W, David C. Burns, 1996, Auditing Norma dan Prosedur, Edisi

Kesembilan. Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Horngren, Harrison, Robinson & Secokusumo, 1997, Akuntansi di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Badan Penerbit STIE, YKPN, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rollin, C. Niswonger, Philip E. Fess, 1992, Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi

Revisi, Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Warren, Carl S, James M. Reeve, Philip E. Fess, 2005, Pengantar Akuntansi,

Referensi

Dokumen terkait

Coupling of Heavy Mesons As indicated in the introduction, the heavy mesons couple to the light mesons parameterized via the chiral field U according to chiral symmetry while the

characters, such as in Man on Fire film which is directed by Tony Scott, has a great story with strong characterization. The story in this film is very interesting. Because this

Karya Tulis Ilmiah (KTI) perlu dilakukan untuk membahas masalah- masalah keperawatan pada klien yang dalam hal ini penulis mengangkat masalah kebutuhan dasar nutrisi pada

jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika

Predikat “Laskar Mandiri” masih terasa berat untuk dipikul, karena uluran tangan yang begitu sangat diharapkan kini belum terealisasi makna dan wujudnya dari hasil

Aktivitas yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia Cabang Medan merupakan turunan dari kegiatan Palang Merah Nasional Indonesia (PMI).. Palang Merah Indonesia Cabang Medan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas yang

Dery Elfany : Restorasi Vinir Porselen Laminasi pada Gigi dengan Hipoplasia Email, 2004... Dery Elfany : Restorasi Vinir Porselen Laminasi pada Gigi dengan Hipoplasia

[r]