Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
NIHON SHAKAI DENO WAKAMONO NO YAKUWARI
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O
L
E
H
NURISA ANGGRAENY.S
NIM 052203041
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA
DALAM BIDANG BAHASA JEPANG
MEDAN
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
NIHON SHAKAI DENO WAKAMONO NO YAKUWARI
KERTAS KARYA
Adriana Hasibuan, S.S,M.Hum Zulnaidi, S.S,M.Hum
NIP 131662152 NIP 132316223
Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar
Fakultas Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III
Bidang Studi Bahasa Jepang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI D3 BAHASA JEPANG
MEDAN
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
Disetujui Oleh :
Program Diploma Bahasa Jepang
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program Studi D3 Bahasa Jepang
Ketua,
Adriana Hasibuan, S.S., M. Hum. NIP 131662152
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk
Melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III Bidang Studi
Bahasa Jepang
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Diploma Sastra Budaya
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. NIP 132098531
Panitia :
No. Nama Tanda Tangan
1.Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum. ( )
2.Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum ( )
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
kertas karya yang berjudul “PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
JEPANG”. Meskipun banyak kesulitan dalam menulis kertas karya ini karena pengetahuan penulis masih terbatas, tetapi berkat bimbingan, bantuan, dan
pengarahan dari berbagai pihak, terutama dari orang tua penulis, dapat menyelesaikan
kertas karya ini.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini, terutama kepada :
1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara
2. Ibu Adriana Hasibuan,S.S, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Bahasa
Jepang D3 Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Adriana Hasibuan, S.S, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang dengan
ikhlas telah meluangkan waktu unutk memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada penulis sampai kertas karya ini dapat diselesaikan.
4. Bapak Zulnaidi S.S, M.Hum selaku Dosen Pembaca
5. Seluruh staf Pengajar Jurusan Program Studi Bahasa Jepang Universitas
Sumatera Utara.
6. Teristimewa kepada orang tua J. Sidabutar, E. Br Nainggolan, Op. Doli, D.
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
7. Untuk sahabat kelompok, City On a Hill, kak Leli, Saurma, Tiur, Dorny,
sahabat baikku ,Ratih, Agus, Ayu, Zury, Amy, Lipe, Tory, Mayer, Septri,
Juni, Winda, Tika, Khususnya buat Astri, Satria Roi, Setiawan, Budi,
Bhakti.S, teman-teman GSM buat semangatnya.
8. Semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu saya.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Medan, Maret 2009
Penulis
NURISA ANGGRAENY.S
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……… i
DAFTAR ISI……….. ii
BAB I PENDAHULUAN………. 1
1.1. Alasan Pemilihan Judul………. 1
1.2. Tujuan Penulisan………... 1
1.3. Batasan Masalah……… 2
1.4. Metode Penulisan……….. 2
BAB II ANAK MUDA JEPANG……….. 3
2.1. Pengertian Anak Muda……….. 3
2.2. Pendidikan Anak Muda……… 4
2.3. Aktifitas Anak Muda ………. 5
BAB III PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT JEPANG………… 7
3.1. Peran Dalam Masyarakat……… 7
3.2. Peran Dalam Pendidikan……… 8
3.3. Peran Dalam Pembangunan……… 9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………... 11
4.1. Kesimpulan……… 11
4.2. Saran……….. 11
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT JEPANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Alasan Pemilihan Judul
Negara Jepang memiliki penduduk yang relatif sedikit. Jumlah penduduk
Jepang sekarang ini mencapai 127.000.000 jiwa. Sebagian besar dari penduduk
Jepang adalah para pemuda.Jumlah penduduk Jepang berbanding terbalik dengan
pertumbuhan jumlah pemuda Jepang. Jumlah penduduk Jepang cenderung
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh penurunan dalam angka kelahiran dan
kematian, serta semakin banyaknya penduduk dari golongan tua dalam masyarakat.
Penduduk muda di Jepang lebih banyak tinggal di daerah perkotaan akibat
perkembangan industri di kota. Di kota maupun di desa pemuda memiliki peran
diseluruh kegiatan dan aktifitas masyarakatnya. Peran-peran pemuda tersebut
merupakan hal penting dalam masyarakat. Untuk mengetahui apa saja peran para
pemuda dalam masyarakat Jepang,maka penulis memilih judul “Peran Pemuda
Dalam Masyarakat Jepang” sebagai judul kertas karya ini.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan, baik bagi pembaca maupun
penulis.
3. Sebagai tugas akhir dalam perkuliahan di jurusan Bahasa Jepang Fakultas
Sastra Universitas Sumatera utara.
1.3.
Batasan Masalah
Di dalam kertas karya ini, penulis hanya menjelaskan peran-peran pemuda.
Baik dalam pendidikan, pembangunan, maupun dalam masyarakat.
1.4.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam kertas karya ini adalah studi kepustakaan
yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku serta bahan-bahan
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
BAB II
Anak Muda Jepang
2.1. Pengertian Anak Muda
Anak muda adalah orang-orang yang masih muda, belum menikah dan
memiliki umur mulai dari 15 tahun sampai 25 tahun. Anak muda merupakan
peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa.Anak muda memiliki ciri-ciri .Anak
muda Jepang juga memiliki ciri-ciri.
Ciri-ciri Anak muda Jepang tidak jauh berbeda dengan anak muda
lainnya.Anak muda jepang setuju bahwa kehidupan ialah untuk mengenal
kebahagiaan dalam mencintai dan dicintai dan bahwa hubungan antar manusia yang
terbaik adalah hubungan dimana orang-orang berusaha untuk saling mengrti dan
saling menghargai.
Ciri yang paling menyolok pada pemuda Jepang adalah sikap masa bodoh
mereka dan sikap yang cenderung menutup diri,selain itu pemuda Jepang cenderung
untuk brtindak sesuai keinginan mereka(egosentris).Perasaan tidak aman dan
ketegangan yang dirasakan pemuda Jepang menimbulkan tingkah laku anti sosial, dan
kemudian menimbulkan masalah sosial (bunuh diri, melarikan diri dan gejala
mengasingkan diri atau ketergantungan pada alkohol).
Faktor-faktor yang menyebabkan bunuh diri pada pemuda Jepang adalah
teguran-teguran kasar dari orang tua yang selalu berpikiran tradisional, kurangnya
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
pada anak muda Jepang adalah kegagalan sekolah dan kegagalan dalam ujian masuk
dalam pendidikan.
2.2.
Pendidikan Anak Muda
Pada tahun 1872 di Jepang diperkenalkan sistem pendidikan nasional modern
yaitu pemerintah mendirikan sekolah dasar dan sekolah menengah dimana-mana.
Pada zaman sekarang ini sistem pendidikan di Jepang didasarkan pada
Undang-undang Pendidikan Sekolah (1947) yang diciptakan untuk memberi
kesempatan bagi penduduk Jepang mendapatkan pendidikan yang layak. Motifasi
para pemuda Jepang untuk menempuh pendidikan tinggi adalah adanya sikap diri
masyarakat yang menuntut kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
Karena pada masa sebelumnya hanya anak dari orang kaya yang dapat menjadi
mahasiswa. Namun jumlah pemuda yang menempuh perguruan tinggi tersebar
diseluruh lapisan sosial masyarakat.
Dalam sistem yang dilakukan sebelum perang dunia pendidikan tinggi hanya
dapat ditempuh oleh orang-orang tertentu. Untuk masuk dalam perguruan tinggi
sangatlah rumit, sehingga pemuda-pemuda terpaksa harus:
(a) menghentikan pendidikan setelah menyelesaikannya selama 6 tahun,
(b) meneruskan pendidikan pada Sekolah Dasar lanjutan 2 tahun atau
“ sekolah pemuda”,
(c) melanjutkan kesekolah menengah,
(d) melanjutkan kesekolah menengah atas,
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
Perbaikan-perbaikan dalam sistem pendidikan setelah perang dunia pada
umumnya didasarkan atas usulan sistem pendidikan Amerika Serikat. Tujuan dari
perubahan sistem pendidikan ialah sistem pendidikan yang lama lebih
disederhanakan.
Penyederhanaan sistem pendidikan tersebut tersusun dalam 5 tahap yaitu :
a. Tamat Kanak-kanak (1-3 Tahun)
b. Sekolah Dasar (6 Tahun)
c. Sekolah Menengah Pertama (3 Tahun)
d. Sekolah Menengah Atas (3 Tahun), dan
e. Universitas (Pada Umumnya 4 Tahun).
Ada juga junior college (akedemi) yang menyelenggarakan studi selama dua
atau tiga tahun. Selain itu banyak universitas menyediakan pendidikan pascasarjana
untuk studi lanjutan. Latar belakang pendidikan merupakan faktor penting dalam
setiap aspek kehidupan.
2.3. Aktifitas Anak Muda Jepang
Pada masa kini anak muda memiliki bermacam-macam aktifitas. Mulai dari
aktifitas belajar, aktifitas bermain, berkelompok, dan bermasyarakat.
Aktifitas anak muda Jepang pada umumnya dilakukan di sekitar lingkungan
masyarakatnya. Kita dapat melihat aktifitas anak muda Jepang dari 2 sisi kehidupan
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
Di desa aktifitas anak muda ada yang berkelompok disebut Wakamonogumi.
Kelompok ini adalah kelompok anak laki yang sudah dewasa. Jikalau anak
laki-laki sudah berumur 15 tahun maka akan memasuki kelompok wakamonogumi.
Wakamonogumi mempunyai rumah tempat mereka berkumpul disebut
Wakamonodayo. Biasanya anak muda satu kampung tersebut tidur di
wakamonodayo. Kemudian untuk anak perempuan yang menjelang remaja rumah
untuk berkumpul yang disebut Musumegumi.
Dalam Musumegumi bukan persyaratan umur tetapi adalah persyaratan dari
perubahan kondisi tubuh. Berbeda dengan wakamonogumi yang berfungsi sebagai
keamanan desa dan juga tidak terstruktur. Anak perempuan biasanya tinggal di
musumegumi hingga mereka menikah.
Di kota aktifitas anak muda kebanyakan bersangkutan dengan sekolah,
universitas, ataupun hobi dari anak muda tersebut. Dilihat dari kreatifitas, anak muda
Jepang membuat komik, animasi kartun, juga robot-robot canggih dengan
memanfaatkan teknologi canggih.
Aktifitas anak muda Jepang juga dapat kita lihat dari olahraga dan hiburan.
Pada bidang olahraga tradisional judo, kendo, dan kyuudo kebanyakan dari peminat
olahraga itu adalah anak-anak muda. Begitu juga pada olahraga
modern,baseball,golf,tenis,bulu tangkis,renang,sepakbola,dan bola voli, ada juga
yang berminat,Wanita menggemari olahraga modern khususnya bola voli.
Aktifitas anak-anak muda seringkali kita lihat disekitar masyarakatnya. Dengan
aktifitas tersebut, dapat kita lihat berbagai peran yang mempunyai nilai positif di
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
BAB III
PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
3.1. Peran Dalam Masyarakat
Peran pemuda Jepang dalam masyarakat sangat berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan kebudayaan. Mulai dari agama, adat, pesta tahunan,
festival-festival daerah, dan lainnya.
Peran pemuda Jepang dari segi agama adalah menjadi seorang yang menjalankan ibadah dengan baik, baik dari agama shinto, agama budha, agama
kristen protestan dan katolik. Mereka mengambil bagian dalam kegiatan ibadah dari
agama mereka.
Peran pemuda Jepang dari segi adat adalah menjadi seorang penerus Ie. Ie bisa digolongkan adat karena bersifat turun-menurun dan tidak bisa putus dalam
keluarga. Peran pemuda yang pada umumnya adalah anak laki-laki sulung harus
melanjutkan garis keluarga yang bersifat monolateral (harta dan simbol-simbol Ie
tidak dibagi-bagi oleh anak-anak tetapi pengolahannya diteruskan oleh generasi
penerus).
Peran pemuda Jepang pada kegiatan pesta tahunan dan festival-festival daerah adalah mengambil bagian dari kegiatan tersebut.
Festival-festival tersebut contohnya : • Festival Tanabata
Pada festival ini peran anak-anak muda pada umumnya menulis keinginan di
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
Tanabata dirayakan pada tanggal 7 Juli, atau di beberapa tempat pada tanggal 7
Agustus.
• Festival Bon
Festival Bon menurut tradisi diadakan selama beberapa hari sekitar bulan Juli.
Dewasa ini festival ini sering diadakan sekitar tanggal 15 Agustus. Di festival ini
orang-orang memasang lentera sebagai petunjuk jalan bagi arwah orang mati ke
rumahnya dan dari rumahnya. Juga dibuat sesajen bagi yang meninggal dan para
wanita dewasa membawakan tarian khusus yang disebut bon odori.
• Festival Nebuta
Salah satu festival musim panas yang terbesar di Jepang yang menarik banyak
wisatawan. Festival ini diadakan di Aomori dan beberapa tempat lain di Jepang
pada awal Agustus. Peran pemuda dalam festival ini menampilkan pawai malam
dengan karya hias raksasa terbuat dari kertas, diterangi dari dalam dan
menggambarkan tokoh-tokoh populer pada masa lampau dan masa kini. Konon
festival ini berasal dari suatu ritual untuk menghilangkan kantuk.
• Dan festival-festival lainnya.
3.2.
Peran Dalam Pendidikan
Peran pemuda Jepang dalam pendidikan sangatlah penting. Pemuda ditutut
untuk menyiapkan dirinya dengan segenap kemampuan khususnya dalam bidang
pendidikan. Semenjak zaman Restorasi Meiji dan zaman Showa, ciri khas sikap
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
desa, sekolah, universitas dan tempat kerja, serta digabungkan dengan nilai dan
tujuan negara. Cita-cita ini dapat diartikan sebagai “kultus keberhasilan”.Kultus
keberhasilan ini mendorong semangat Jepang ke arah modernisasi yang dilakukan
dengan dua cara,pertama dengan mendorong pemuda Jepang untuk bekerja keras dan
yang kedua bahwa keberhasilan itu bertujuan untuk kepentingan pemuda Jepang.
Kultus keberhasilan ini diterapkan dengan konsep-konsep ala Barat dan modernisasi
yang mendorong pemuda Jepang untuk mengambil peran aktif dalam bidang
pendidikan.Peran anak-anak muda adalah meningkatkan dan mengembangkan
pendidikan sebagai alat untuk mencapai kesuksesan,memperluas wawasan dalam
pengetahuan,dan menjadi sesorang yang berpendidikan yang tinggi. Agar anak-anak
muda dapat membawa nama baiknya sendiri,keluarga mereka,bangsa dan negara
Jepang Khususnya.
3.3. Peran Dalam Pembangunan
Generasi muda adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan penopang
proses pembangunan nasional. Kaum muda memiliki peran yang penting dalam
proses pembangunan. Pemuda merupakan penggerak arah dan kebijakan
pembangunan serta menentukan masa depan bangsa.
Pada masa awal pemerintahan Meiji 90 % penduduk Jepang berkerja di bidang
pertanian. Namun dengan berkembang kota banyak pemuda-pemuda dari desa-desa
di pegunungan, desa pertanian, desa nelayan pindah ke kota untuk belajar atau
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
Kebanyakan pemuda Jepang yang keluar dari desanya adalah putra kedua atau
ketiga ataupun putri-putri ketiga dari keluarga-keluarga petani. Sedangkan anak
sulung tetap tinggal di desa untuk meneruskan pertanian keluarga atau menggantikan
ayahnya sebagai kepala keluarga.
Pemuda-pemuda yang pindah ke kota untuk mencari kerja ke kota biasanya
menjadi seorang buruh.dan apabila pemuda yang lulus dari universitas top tidak
tertutup kemungkinan pemuda tersebut juga mendapatkan pekerjaan yang top pula
untuk pembangunan.pembangunan yang terus meningkat tidak terlepas dari peran
penting pemuda.peran-peran pemuda jepang dalam pembangunan adalah Sebagai
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Peran Pemuda dalam masyarakat Jepang mempunyai nilai positif bagi
penididikan,pembangunan maupun masyarakat.Para pemuda yang memiliki
semangat,sifat kritisnya,kematangan logikanya,dan kelebihan dalam pemikiran
ilmiah.Dengan sifat-sifat tersebut pemuda adalah penerus bangsa untuk membawa
perubahan yang lebih baik bagi masa depan negaranya.
4.2. Saran
Pemuda-pemudi indonesia pada umumnya dan pemuda-pemudi Bahasa
Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara pada khusunya lebih mengambil
peran aktif dan melihat contoh yang baik dari pemuda-pemudi Jepang yang
mengambil peran di kegiatan dan aktifitas pendidikan,pembangunan maupun dari
Nurisa Anggraeny S. : Nihon Shakai Deno Wakamono No Yakuwari, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Ariga Kizaemon. 1980. Ie to Kazoku Riron (Teori Ie dan Kazoku), Ko to oyabun
kobun. Miraisha.
The International Society For Educational Information, INC. 1989. Jepang Dewasa
Ini. Tokyo. Japan.