IURNAL EN,INERINC pERTANIAN (JEP) memuqt hqsilpenelition don perehoyosoon di bidqng i 1. A,lot dqn Mesin Pertonion;
2. Tehnih Tonqh dqn Air untuh Pertqniqn;
3. Energi dqn Linghungon Pertqnion;
4. Tehnih Pqscq Pqnen don Pengolqhqn Hqsil Pertqniqn, don 5. Sistem Monqjemen Ketehnihqn Pertqniqn'
trodo edisi hqli ini JEP memuqt enom judul penelitioniperehqyosoon, yong terdiri dqri : sqtu judul dori ospeh olot don mesin
pertonion ( Kqjion pemilihqn Alternqtif Penyiongon Culmq Pqdi Sqwqh); duo judul dori ospeh tehnih tonqh dqn qir untuh pertonion iAnolisis Kebutuhon pompo lrigqsi untuh Usqhqtqni logung: Studi Kqsus di Kobupoten Kediri don Anolisis Distribusi Suhu dqlom
iong,rnon Greenhouse Berventilosi Gondq); sqtu judul dori ospeh energi don linghungon (Menurunhon Droft Tqnqh don Energi pqdq Opeiosi Membojoh Tqnqh dengon Getoron Pqhso Berenergi Rendoh podo Pegos Elostis); dqh duo judul dori ospeh tehnih posco ponen don pengolqhon hosil pertonion (Pengqruh Pelopisqn Lilin don Pembunghusqn Plqstih podo Korohteristih Fisiho-Kimio don Umur Simpon Buoh Sqloh pondoh dqn Penentuon Bebqn Kerjo don Konsumsi Ohsigen podo Pengoperqsiqn AIqt Pengupqs Kulit Ari Kedeloi Orbopos).
Redqhsi mosih menontihqn pqrtisipqsi
pqro
penelitidon
perehoyosountuh
menyumbonghontulisqn
hqsil penelition/perehoyosoon primer dolqm bohqso lndonesiq otou bohqsq Inggris, yqng belum pernoh dimuqt dqlqm medio publihosi lqin.5elomot membqcq don semogcl bermqnfqot.
Tim Penyunting
Tim
Redqhsi
Pengqrqh (Adviser) : Kepolo Bqlqi Besqr Pengembqngon Mehonisqsi Pertqnion
(Director of lndonesion Center for Agriculturql Engineering Reseqrch ond Development, TcAERD)
:
1.
Dr.RoffiPqrqmqwqtiClehnologiPqngon/FoodTechnology)2.
lr. Koes Sulistiqdji, M5. (Ketehnihon Pertqniqn/ Agriculturol Engineering)3.
lr. 5upriyqnto, M.5i. (Tehnologi Pqscs Pqnen/Post Hqrvest Technology)4.
lr. V. Rino Hermowonto, M5. (Budidqyo Petonion/Agronomist)5.
Dr. Suporlon, M.Agr. (Tehnih Pengolqhqn Hqsil PertqniqniAgriculturql Process Engineering)6.
Dr. Abi Prqbowo. M5. (Tehnih Tqnqh dqn Air/Soil qnd Wqter Engineering)7.
Dr. Teguh Wihqn Widodo, M.Sc. (Energi dqn Linghungqn Pertonion/Energy ond Agriculturol Enviroment);:
1.
Prof. Dr. lr. Rizql Syorief, DES5. (Tehnologi Pqsco Pqnen/Post HqrvestTechnology)2.
Prof. Dr. Bombqng Prqstowo (Ketehnihon Pertqnion/Agriculturql Engineering)3.
Dr. Hondqha, M.Eng. (Sistem Monojemen Mehqnisqsi Pertqnion/Agriculturql System ond Technology Monogement)4.
Dr. lr. Trip A.lihomsyoh, M.Sc. (Tehnih Tqnoh dqn Air/Soil ond Wqter Engineering) :L
lr. Cicih Sriyonto2.
lr. Prosetyo Nugroho3.
lr. Agung Sqntoso4.
Tri Sohsono,5P.5.
SriUtqmi,5E.: Bqlqi Besqr Pengembqngqn Mehqnisqsi Pertoniqn (ICEARD) Po Box 2, Serpong 15310, Tongerong, Bqnten-lndonesiq Telepon(Telephone),(+62)sgz0s8o'5376787'70936787
Tim Penyunting (Ediioring Boord)
Mitrq Bertqri (Referee)
Redqhsi Pelqhsqnq (Mqnoging Editor)
Alomot(Address)
Fox (Fox) : (+ 62) 537 67 84, 7 09367 84
Website(HomePqge) :http:i/www.mehonisosi.litbong.depton.go.id E-mqil : bbpmehton.litbong.depton.go.id
bbpmehton@yohoo.co.id
Jurnql
Em!tniring
l}ertclrriqn
J
ou
rne
I
of
Agri
cultu
ra I
Enginee
rin
tSsN r693 _ 290c, t\FO. 140lAhred-Ll Pl/P2M BU03/2oo9
Volume
lX,
Nornor:1,
April2Olt
KEMENTERIAN PERTANIAN
Ministry of Agriculture
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
lndonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD)
BALAI BE5AR PENGEMBANCAN MEKANISASI PERTANIAN
lndonesian Center for Agricultural Engineering Research and Development (tCAERD) 5erpong-lndonesic
JEP I
vor. rx ,-."
serptng
-t
Dcrftclr lsi
Contents
_rci
NO. laolAhred-LlpUpzMBt/o3/2oos
Iqrnql
Eniiniring
Pertqniqn
J ou rna I
of
Agri cuItu
ral
Engi ne e ri ng"?!.*a' '
lsSN 1693 -
2soo
Kajian Pemilihan Alternatif Penyiangan Gulma Padi Sawah
iSiuay on Selection of Weeding Activities Atternatives in Wetland
,",i:l
:Jilil"sari, M. Faiz syuaib, dan sam HerodianAnalisis Kebutuhan Pompa lrigasi untuk Usahatani Jagung: Studi Kasus di Kabupaten Kediri. (Analysis of lrrigation Pump dequirements for Maize Farming: Case Study in Kedirl East Java)_
Agung Prabowo, Sigit Supadmo Arif, Lilik Sufrarso, dan Bambang Purvvantana
Analisis Distribusi Suhu dalam Bangunan Greenhouse Berventilasi Ganda (Thermal Distribution in a Tunnel Greenhouse by coupling ventilation)
Sri Mudiastuti, Kudang Boro Sentinar. Armansyah H.Tambunan, Suryono Suryokusumo, dan Rizka Avianti
0olume lX,
Nomor:1,
April2oll
11 -20
21 -30
1 -10
Menurunkan DraftTanah dan Energi pada Operasi Membajak Tanah dengan Getaran Paksa Berenergi Rendah pada Pegas Elastis
(Draft Force andEnergy Reduction During Tillage Operation by Low Energy Force Vibration Method on An Elastic Spring)
Soeharsono, Radite P.A.,Setiawan, Tineke Mandang, Wawan Hermawan, dan Asep Sapei 31
-42
pengaruh pelapisan Lilin dan Pembungkusan Plastik pada Karakteristik Fisiko-Kimia dan Umur Simpan Buah Salak Pondoh
(Effect of Wax Coated and Plastic Wrapping on Physico-Chemical Characteristics and the Shelflife of Sallaca-Pondoh)
Dedy A. Nasution, Ana Nurhasanah, Reni Y. Gultom, dan Mulyani
43-48
penentuan Beban Kerja dan Konsumsi oksigen pada PengoperasianAlat Pengupas KulitAri Kedelai orbapas. (Determining the work Load and axygen consumPti,on
MENURUNKAN DRAFTTANAH DAN ENERGI PADA OPERASI MEMBAJAK TANAH DENGAN
GETARAN PAKSA BERENERGI RENDAH PADA PEGAS ELASTIS
(DRAFT FORCE AND ENERGY REDUCTION DURING TILLAGE OPERATION BY LOW ENERGY
FORCE VIBRATION METHOD ON AN ELASTIC SPR/'VG,)
Soeharsonol'2), Radite P.A. Setiawan3), Tineke Mandang3), Wawan Hermawan3) dan Asep Sapeia) 1)Mahasiswa Pasca Sarjana, lnstitut Perlanian Bogor.
2)Staf Pengalar Departemen Teknik Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta. Email: qatotscgl:efggtg.@yq_b9S.aa!1 ;i 3)Deparlmen Teknik Mesin dan Biosistem, lnstitut Pertanian Bogor. o)Departmen Teknik Sipil dan Lingkungan, lnstitut Pertanian Bogor.
Diterima : 19 Januari 20'1 1; Disetujui : B April 201 1
ABSTRAK
Penggetaran paksa berenergi rendah pada pegas elastis guna menurunkan draft tanah dan energi selama membajak tanah telah dikembangkan dan diuji secara eksperimental. Pengujian dilakukan
di
dalam soil bin berukuran panjang 1.2 m, lebar 0,3 m dan dalam 0,4 m. Eksperimen menggunakan tanah lenis clay loam dan dikondisikan sehingga mendekati kondisi lapang di mana lapisan hardpan dibuat setebal sekitar 15 cm dengan tahanan penetrasi sekitar 2,75 MPa. Kedalaman operasi diatur sekitar 17 cm sedangkan tebal lapisan hardpan yang dibongkar adalah sekitar 10 cm. Digunakan tillage tool jenis chiseldengan kemiringan shanksebesar 350dan sudut potong sebesar 300. Chisel dihubungkan dengan fixed structure oleh sebuah pegas elastis berbentuk semi eliptis. Pada pegas dipasang sebuah motor listrik dengan bobot 9,7 kg. Sebagai penggetar digunakan massa tak imbang dengan bobot 0,24-0,35 kg yang dipasang pada motor listrik pada radius 6,5 cm. Kecepatan membajak divariasikan yaitu dari kecepatan 0,158,0,212 dan 0,265 m/s. Hasil-hasil eksperimen menunjukkan bahwa metode penggetaran ini berhasil menurunkan draft lanah sebesar 7,3-38,3 ok dan penurunan daya sebesar 4,8-14,4% dibandingkan dengan eksperimen tanpa penggetaran.Kata kunci: Draftlanah, getaran paksa berenergi rendah, pegas elastis, massa iak imbang
ABSTRACT
Draft force and energy reduction during tillage operation by low energy force vibration method on an elastic spring has been developed and tested experimentally. The experiments were conducted in soil bin, 1.2 m long,0.3 wide and 0.4 m depth and soil that used in this experiment was clay loam soil; the thlckness of hardpan in soil bin vras 15 cm with penetration resisfance of 2.75 MPa. The depth of operation was 17 cm while the thickness of the hardpan to be titied was 10 cm. Chisel with inctine angte of shank about 350 and tift angle of about 30o was used as tillage tool. A new model of elastic spring having shape of semi elliptic was used to connect the tillage tool to a fixed structure. An electric motor 9.7 kg of mass was installing to the elastic spring. The vibration of tillage tool was caused by rotating unbalanced mass that was installed in the electric motor. The mass of unbalance mass was 0.24-0.35 kg and the eccentricity was 6.5 cm. The tillage speed was 0.158,0.212 dan 0.265 m/s. Comparing to non vibratory tillage, reduction of average draft force about 7.3-38.3 ok and energy reduction about 4.8-14.4o/o were found.
Key words: Draft force, low energy-force vibration, elastic spring and rotating unbalance mass
PENDAHULUAN
Lapisan
tanah
padat dengan
tahananpenetrasi tanah
di
atas 300psi
dan densitastanah di atas 1,8 g/cm' sulit ditembus oleh akar
tanaman, menghambat penetrasi air dan nutrisi
sefta
menghambat sirkulasiudara
di
dalamtanah. Hal ini akan menghambat pertumbuhan
ianaman serta menurunkan produktivitas hasil tanaman
(Soil
Quality lnstitute, 2003). Untukmembongkar lapisan padat demikian diperlukan
gaya
dan
konsumsi
energi
yang
besar.Besarnya
draft tanah
ini
digunakan untukmengatasi gesekan antara tanah dengan tillage
y
fool, mengatasi gesekan antar tanah, mengatasi
percepatan tanah bongkaran
di
depan tiilagelool
serta karena adanya kelengketan antaratanah dengan tillage fool (Gill dan Van den Berg
1 968).
Kondisi ini tidak menguntungkan sehingga
gaya
dan
konsumsienergi
tersebut
harusditurunkan. Penggetaran secara paksa dengan
cara
memberikanenergi mekanis
secaralangsung
ke
batang bajak telah banyak ditelitidan
berhasil menurunkan drafttanah
secara signifikan. Sayangnya,penggetaran
batangbajak ini memerlukan energi secara berlebihan
(Bandalan
et.al.
1999, Butsonet.
al.
I 98'l ,Niyamapa et.al. 2000, Yow dan Smith, 1976).
Penurunnan
draft
ini
terjadi
bilamana rasiokecepatannya (perbandingan antara kecepaian
getar
maksimumdari
batang bajak
dengankecepatan maju traktor) lebih besar dari satu,
yaitu dengan
cara
membuat kombinasi antara amplitudo dan frekuensi getar dari batang bajak.Parameter
utama
yang
berpengaruhterhadap turunnya draft tanah pada fenomena
ini adalah:
.
Tumbukanantara pisau bajak
dengantanah pada
kecepatan
tinggimengakibatkan
terjadi
retakan
dankehancuran tanah padat
di
depan pisau bajak.lni
terjadi bilamana batang bajakdiosilasikan dengan amplitude getar yang relatif besar pada frekuensi
getar
yang relatif rendah..
Penggetarandengan frekuensi
getartinggi pada
amplitude
getar
rendahmengakibatkan hancurnya tanah di depan
pisau bajak
sehinggagesekan
antarapisau bajak dengan tanah, serta kohesi di
dalam tanah menjadi rendah. Fenomena
ini
mengakibatkanturunnya
tahanan tanah."
Penggetarandengan frekuensi
getartinggi pada
amplitude
getar
rendahmegakibatkan kelengketan antara tanah
dengan pisau bajak menjaditurun.
.
Contact ratio (perbandingan antara waktuselama
pisau bajak
menyentuh tanahpadat dengan waktu
satu
perioda getarbatang bajak) yang lebih singkat.
Adapun
parameteryang
menyebabkanterjadinya kenaikan penggunaan
energi
padafenomena ini adalah:
.
Tingginya energi yang diperlukan untukmenggerakkan inersia dari batang bajak
beserta mekanismenya.
.
Perlu tambahan energiguna
mengatasi gaya vedikal yang diberikanoleh
pisau bajak ke pada tanah.32
<
Vol. lX, No. 1, April 2011Szabo et.al. (1998) melaporkan turunnya draft tanah pada vibrating balldozer dan plow
blade.
Penggetaran dilakukandengan
cara memberikan energi mekanis secara langsung keplow blade. 8/ade diosilasikan pada frekuensi 10 -70 Hz dengan amplitudo getar rendah yaitu '1
dan 2,5 mm. Rasio kecepatan dibuat tinggi yaitu
di atas 17. Tercatat penurunan draft tanah yang
sangat
tinggi yaitu
sekitar
70-85%
padafrekuensi getar antara 20-70 Hz. Hal ini karena
penggetaran
c{engan
frekuensi
di
atasmengakibatkan kohesi
di
dalamtanah
serta adhesi antaratanah
denganblade
menurundrastis. Szabo
et.
al. (1998) tidak melaporkanseberapa
tinggi
kenaikan
energi
yang diperlukan.Wang el.a/.
(1980) membuat penelitianguna menurunkan adhesi antara tanah dengan
pelat logam. Tanah jenis siTf /oam disemprotkan
ke
pelat logam yang bergetar. Pada frekuensigetar pelat sampai dengan
40
Hz, tanah yangmelekat banyaknya sekitar B0 %, pada frekuensi
getar pelat 50 Hz tanah yang lengket pada pelat banyaknya
sekitar
12
%
sedangkan padafrekuensi getar pelat antara 60-100
Hz
tidakterjadi
pelengketantanah pada pelat
logam sama sekali.Niyamapa
danSalokhe
(2000)melaporkan
hasil
eksperimen
tentangpenurunan draft tanah pada
bajak
getar.Penggetaran
dilakukan
dengan
caramemberikan energi mekanis secara langsung ke
tillage /ool. Kecepatan osilasi maksimum dari
tillage
tool
dibuat
sebesar
2,5
m/s.
Padakecepatan
maju traktor 0,34
dan
0,85
m/s,terjadi
penurunandraft
tanah masing-masing sebesar37
dan 7%
sedangkan pemakaianenerginya naik masing-masing sebesar 45 dan 41o/o. Penyebabnya adalah turunnya effective
sfress dari tanah sebagai akibat ditambahkan
kecepatan pembebanan yang sangat tinggi.
Radite dan
Soeharsono
(2010)melaporkan penurunan draft dan energi pada
penggetaran paksa batang mole plow ke arah
samping
kiri-kanan. Pengujian
lapangandilakukan dengan traktor
4
roda72
hp
pada kedalaman operasi 36-44 cm dengan kecepatanmaju
1,61-1,80km/jam.
Dilaporkan bahwarespon frekuensi getar yang efektif adalah pada
7-12
Hz.
Pada
kisaran frekuensigetar
ini penurunandraft yang
terjadi berkisar antara18,2-23,6 %,
di
mana penurunan draft terbesaryaitu 23,6oh terjadi pada frekuensi getar
9
Hz.Pada kisaran frekuensi getar 7,9 dan 12 Hz juga
sebesar 2,9;4,2 dan 6,1%" Sementara frekuensi getar
15 Hz
kurang efektif karena penurunandraft hanya 3,1%
sedangkandaya
kinetis meningkat 1CI,9%.Dalam arlikel
ini
dibahasmetode alternatif guna menurunkan draft tanah
pada bajak getar tanpa
disertai
dengankenaikan
energi. Metode tersebut
adalahdengan
cara
penggetaran berenergi rendahkepada pegas elastis
yang
dipasang padabatang bajak. Sumber getar didapat dari putaran
massa
tak
imbang yang diputar oleh sebuahmotor
listrik 180 Watt
yang
dipasang padapegas elastis.
Getarannya ditransmisikan kebatang bajak sehingga batang bajak berosilasi
dengan amplitude getar rendah. Getaran batang
bajak
ini
diharapkan mampu menghancurkantanah
padatdi
depan pisaubajak
sehinggatahanan tanahnya
menjaditurun,
akibatnyaadalah
draft tanah
dan
pemakaian energimenjadi turun pula. Tujuan
dari
penelitian iniadalah
mencari
pengaruh
penggetaranberenergi rendah pada pegas elastis terhadap
besar penurunan draft tanah serta energi saat
operasi membajak.
BAHAN DAN METODE
Peralatan dan lnstiumentasi
Guna
mencari pengaruh
penggetaranberenergi rendah pada pegas elastis terhadap
draft tanah
dan
kebutuhanenergi,
dibuat peralatanseperti terlihat pada
Gambar
1. Bagian utama dari peralatan ini adalah soil bin,pemadat tanah, pegas elastis, tillage tool, load cel/ dan penggetar. Soil bin berukuran panjang
1,2 m, lebar 0,3 m dan dalam 0,4
m.
Soil bindigerakkan oleh sebuah drive unit yang terdiri
atas motor listrik 5,5 kW, transmisiioda gigi dan
rantai penggerak.
Motor listrik
dikontrol olehsebuah inverter sehingga kecepatan soil bin
dapat diatur dari 0,1-0,6 m/s. Pemadat tanah
menggunakan
tenaga
hidrolis
dan
mampumemadatkan
tanah
sampai dengan tahanan penetrasi3
Mpa.
Pegaselastis
mempunyaipotensi getar dalam arah vertikal dan horizontal,
terbuat
dari
bahan S55C
dan
dikeraskansehingga mempunya*yield strength sebesar 550
MPa.
Kekakuan
pegas dicari
denganmenggunakan Software Autodesk lnventor dan
besarnya
adalah
28.602 Nm/rad. Digunakantillage
fool jenis
chisel
plow.
Shank dibuatsetebal
2
cm dengan kemiringan sebesar 350. Pisau bajak dibuat selebar B cm, tebal 3 cm danrake angle sebesar 300 Digunakan
load
celljenis
Ocfagonal Ring Transduser (EOR/ yangmempunyai potensi mengukur beban dalam tiga
orientasi sekaligus yaitu mengukur beban dalam
arah vertikal, horizontal dan mengukur momen.
EOR mempunyai sensitivitas dalam arah vertikal Sy dan dalam arah horisontal Ss masing-masing 5,7 22E-05 (mV).V-1 trl 1 dan 5, 552E-OS 1mV;.Vi
trt-'.
SensitivitasEOR
dalam
arah
horisontal-vertikal
dan
sebaliknya
dapat
diabaikan.Penggetar terdiri dari motor listrik 180 Watt dan
piringan berdiameter
150 mm.
Pada piringandipasang massa tak imbang dengan bobot
0,24-0,35
kg
pada radius
65
mm.
Peralatanpendukung lainnya tetapi tidak ditunjukkan pada
gambar adalah penetrometer yang digunakan
untuk mengukur tahanan penetrasi tanah (cone
index)
serta
stroboscopeguna
mengukur putaran dari motor listrik.Gambar 1. Peralatan yang digunakan untuk eksperimen
Hydr*ulirs press
lnstrumentasi guna mengukur draft lanah ditunjukkan pada Gambar
2.
Guna mengukur gaya,maka
padaload cel/
dipasang sensorregangan
jenis
tahanan listrik yang dirangkaidalam rangkaian jembatan wheatstone. Sinyal
analog berupa tegangan listrik yang keluar dari
load cell
dibesarkanseribu
kali
di
penguat tegangan selanjutnyadiubah
menjadi sinyaldigital oleh sebuah l4zireless Analog
to
Digital Convefter. Dengan demikian data yang dicatatdi
komputer berupa berupadata
gaya yang sudah diskrit.Gambar 2. lnstrumentasi guna pengukuran gaya Deskripsi dan Prosedur Eksperimen
Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2010
sampai dengan
bulan
Januari
2011
diLaboratorium
Teknik Mesin
dan
BudidayaPedanian, Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian, Bogor. Tanah yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalahclay
loam
so/
dengankandungan clay, sand dan stTf masing-masing
sebesar 83,41;
3,11
dan
13,48%.Sifat
fisik tanah lainnya adalah batas plastis 45,51o/o danbatas
cair
70,3% dengan
kandungan
airdikondisikan sekitar 35-37 %. Tanah
di
dalamsoil
bin
dipadatkan menjadi dua lapisan yaitu lapisan A dan lapisan B (Gambar 4). Lapisan A setebal sekitar 15 cm mensimulasikan lapisantanah kedap
(hardpan) dengan
tahananpenetrasi sekitar 2,75 MPa, bulk density sekitar
1,56 gicm3. Lapisan B mensimulasikan lapisan
tanah atas dengan ketebalan sekitar
7
cm dantahanan penetrasi sekitar
1,1 MPa.
Lapisankedap yang dibongkar setebal sekitar
10
cm sedangkan kedalaman membajak adalah sekitar 17 cm.Eksperimen dilakukan dalam dua kondisi
yaitu
kondisi membajaktanah tanpa
pegas34
<
Vol. lX, No. 1, April 2011elastis
(l.JST)dan
kondisi membajak tanahdengan penggetaran pada pegas elastis (VST).
Pada kondisi NST, pegas elatis tidak dipasang
serta vibrator tidak diputar sehingga tidak ada
pengaruh getaran
pada
batang bajak. Padakondisi
VST,
pegas elastis
dipasang pada batang bajak sedangkan penggetar dipasangpada pegas elastis. Penggetar berbobot 9,7 kg
terdiri atas sebuah motor listrik (180 Watt), dua
buah
piringan Silindris berdiameter'150 mm serta massa tak imbang 0,24-0,35 kg. Detail darisetup eksperimen ditunjukkan pada Gambar 3. Sesuai dengan kecepatan membajak (v), kondisi NST dibagi
lagi
menjaditiga
perlakuan yaituperlakuan
NST21 (v=0,158
m/s),
NST12(v=0,212m1s)
dan
perlakuan NST13 (v=0,268 m/s).Ada
enam
perlakuan
pada
VST disesuaikan dengan besar massa tak imbang m,putaran
motor
penggetarn
serta
kecepatan membajak v. Perlakuan tersebut meliputi:o
VST11: putarann
= 530 rpm,
massam=0,35
kg
dankecepatan
membajak v=0,158 m/s..
VST12: putarann
= 530 rpm,
massam=0,35
kg
dankecepatan
membajakv=0,212 mls.
o
VST13: putarann
= 530 rpm,
massam=0,35
kg
dankecepatan
membajak v=0,265 m/s..
VST21: putarann
=
'1.150
rpm,
massam=0,24
kg
dankecepatan
membajak v=0,158 m/s..
VST22: putarann
=
1.150
rpm,
massam=0,24
kg
dankeiepatan
membajakv=0,212 mls.
.
VST21: putarann
=
1.150
rpm,
massam=4,24
kg
dan kecepatan membajakDetail dari parameier eksperimen tanah di
dalam
so/ bin
untuk setiap
perlakuanditunjukkan pada Tabel 1. Selama eksperimen, tutup soi/
bin
di
ujungkiri
dibuka sedangkantutup so/ brn di sebelah kanan ditutup (Gambar
1). Sor/ brn ditarik sehingga bergerak dari kiri ke
kanan. Operasi membajak tanah diawali tepat saat pisau bajak menyentuh tanah padat dan
diakhiri tepat sebelum pisau bajak menyentuh
tutup soil bin sebelah kanan. Hasil yang didapat
dari setiap perlakuan VST (membajak dengan
penggetaran pada pegas elastis) dibandingkan
[image:9.595.48.550.46.514.2]dengan hasil yang didapat dari perlakuan NST (membajak tanpa getar).
Gambar 3. Tanah di dalam soit bin dibagi menjadi dua lapisan
NSI
ti
ti
H
ii
t{
H
i-'1
il
LJ
Elastic spring
Tabel 1. Parameter tanah di dalam soil bin (lihat gambar 4)
!u
nt,*,:-9
Kecepatan membajak
(m/s)
Massa m
(kS)
TreatmentTebal lapisan
tanah
Tahanan penetrasi (cm)h1
h2(MPa)
0,1 58
0
0,28 0,17
NST2,1
VST1 1
VST21
15
21,7515,25
2215
21,752,75 2,75 2.75
1,1 1,1 1,1
0,212
0
0,28 0,17
NST12 VST12 vsT22
15
2216
2215,5
21,252,75 2,75 2,75
1,1 1,1 1,1 0
0,28 0,17
NST13 VST13 VST23
2,75 2,75 2,75
15
2215
21 ,515,25
21,251,1 1,1 1.1
0,265
HASIL DAN PEMBAHASAN
Draft Tanah
Grafik
draft
tanah hasil
eksperimen ditunjukkan pada Gambar5
(untuk kondisi NST dan VST dengan massa tak imbang m = 0,35 kg) dan pada Gambar 6 (untuk kondisi NST dan VST dengan massatak
imbang
m
-
0,24
kS) sedJngkan data numerik draft tanah ditunjukkan pada iabel 2. Dari grafik dan data numerik padaiabel terlihat bahwa terjadi penurunan draft lanah
untuk
semua
Perlakuan
VST
(dengan oenoqetaran) dibandingkan dengan draft lanah lntJf<" semua kondisi NST (ianpa penggetaran)'Dalam kondisi penggetaran dengan bobot massa
tak
imbang m=0,35kg
yang
diputar
padakecepatan putar 530 rpm (frekuensi f=B,B Hz),
terjadi
penurunandraft
lanah
rata-rata padapurlukrun
VST1'1,
VST12
dan
VST
'13 dibandingkan dengan perlakuantanpa
getarNST21, NST12 dan NST'13 berlurut-turut sebesar 11,9, 7,3 dan 25,7% sedangkan penurunan draff
tanah maksimumnya berturut turut sebesar 7,2; 10,3 dan 22,8 %.
Dalam kondisi penggetaran dengan bobot
massa
tak
imbang m=0,24kg
yang
diputardengan kecepatan putar 1150
rpm
(frekuensif=lg,Z
Hz), terjadi penurunan draft tanah rata-rata pada perlakuan VST21, VST22 dan VST 23dibandingkan dengan perlakuan
tanpa
getarNST21, NST12 dan NST13 berturulturut sebesar
18,3, 24,9 dan 35,3
%
sedangkan penurunan draft Ianah maksimumnya berturut turut sebesar19,1;32,8 dan 38,3 %. Turunnya draft tanah ini
dapat
diungkapkansebagai
berikut
(lihat Gambar 7):Draft
tanah
D
membuat batang bajak mendorong pegas elastis sehingga batang bajak terdefleksi ke belakang serta elevasidari ujung pisau bajak terangkat ke atas.
Kenaikan elevasi ini membuat kedalaman
membajak menjadi
relatif lebih
rendah sehingga draft tanahnya turun.Pada
waktu
pegas
terdefleksi
kebelakang, energinya disimpan oleh pegas
dalam bentuk energi regangan. Pada saat
tanah ter$ongkar, draft tanahnya menjadi
rendah. Energi regangan yang disimpan di
dalam pegas dilepas
dan
mendorongbatang bajak ke depan dengan kecepatan
tinggi.
Tumbukanyang terjadi
antara ujung pisau bajak dengan tanah padat mengakibatkanterjadinya retakan
didalam
tanah
sehinggadraft
lanahnya menjaditurun.Putaran
(n) dari
massatak
imbang m mengakibatkan getaran pada ujung pisaubajak
dengan amplitudegetar
rendah.Getaran ujung pisau bajak menyebabkan
tidak terbentuknya irisan tanah sehingga
contact area antara bajak dengan tanah lebih kecil, selain
itu
getaran membuatwaktu kontak antara tanah dan bajak lebih
pendek sehingga
kelengketan tanah,gesekan antara tanah dengan bajak serta
adhesi
di
dalam tanah
menjadi jauhberkurang.
Akibatnya
adalah
terjadipenurunan drafttanah.
Tabel2. Drafttanah dan penurunan draft tanah hasil eksperimen
Kecepatan membajak
(m/s)
Perlakuan
Draft tanah raia-rata Besar
draft
Penurunantanah draft tanah
Draft tanah maksimum Besar
draft
Penurunan drafttanah
tanah (%0,'1 58
0,212
0,265
NST21 VSTl 1
VST21 NSTl2 VST12 VSI22 NSTl 3
VST13 VST23 2.285 2.014 1.866 2.556 2.369 1.920 3.245 2.411 2.099 11,9 18,3 I,J 24,9 25,7 35,3 3.204 2.971 2.562 3.581 3.581 2.683 4.732 3.654 2.921 I,Z 19,1 10,3 32,8_ 22,8 38,3
NST2l v=0.158 rn/s
15 16
17VSTll
V=0.15B m/sz
fu
c
fr
a
z
'c c
B' o
rLlrJ0 *1r00
Jr.l00
-lr_100
1000
0
1i100
5t)0u
LUU\ ]
3000
2U00
1000
0 100r1
z
I
C
{!
s'
z
U U
o
L
a'
\-a
5t100
4000
I000
2ri00
1000
0 1000
/vsll?
Waktu (s)
Waktu {si
5000 4000
3000
20011
1000
tl
1000
2rs 26 27 28
l9 lVaktu {s)VST12
VST13
19 20
11trltahtn {s}
z
.C
G
C
{g
z
l.
a 5000
4000
3000 2000 1000 0
-1000
5000
+2-50
l)00
l?,5 0 1000 1150 500 -350
-1000 1t
[image:11.595.57.553.55.694.2]\\aktu (s)
Gambar-S. Draft lanah untuk kondisi NST dan kondisi VST dengan massa tak imbang 0,28 kg diputar 530 rpm. (a) kecepatan membajak v=0,158 m/s. (b) kecepatan membajak v=0,212 m/s dan (c) kecepatan membajak v=0,265 m/s
V=tr.212rn/s
NSIIJ
V=4.265 n/s V=0.265 n/sNST2l v=0.158 nt/s
13 14 15 16 17 18 19 2A 21
\\al<irr 1s)
?.
d e t a
z
c &
y a
5000
4000
3000
?000
1U0{)
()
-1000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1000
z
E a c
P L)
a
,c,
tg
c
(g
g o
5000 4000 3000 2000 1000
0 -1000
5000 4000
3000
2000 1000 0 1000
z
G t
f0
U
5000 4000
3
3ooo -crc
5
zooo!
looo a0
-1000
5000 4000 3000
2000
100c}
"1U00
[image:12.595.60.545.64.729.2]VSTfi V=A.265 mls
Gambar
6.
Draft tanah untuk kondisi NST dan kondisi VST dengan massa tak imbang 0,28kg
diputar 1.150 rpm. (a) kecepatan membajak v=0,158 m/s. (b) kecepatan membajak v=0,212 mis dan (c) kecepatan membajak v=0,265 m/s38
{
Vol. lX, No. 1, April 2011VST2L V=A.1.58m/s
V=A.212m/s
Waktu {sl
V=0.212 n/s
ls 16 17 18 19 20 21" 27 ?3 24 25 26 2
\,Vaktu is)
NSru3 V=A.265 m/s
Waktu {s}
Dari grafik dan data
numerik terlihatbahwa penurunan draft tanah menjadi semakin
besar bila kecepatan membajak semakin tinggi. Juga terlihat bahwa
pada
pedakuan putaran massatak
imbang n=1,150rpm
(f=19,2 Hz) terjadi penurunan draft tanah yang lebih besarjika dibandingkan dengan penurunan drafttanah
pada
perlakuan putaran massatak
imbang n=530rpm
(f=8,8Hz).
Penyebabnya adalah pada perlakuan f=19,2Hz
pisau
bajak lebih sering mencacah tanah dibandingkan dengan perlakuan f=8,8 Hz.Hal lain yang menarik untuk diungkapkan
dalam penelitian ini adalah kelengketan antara
tanah
denganpisau bajak
serta
bongkaran tanahdi
depan pisau bajak. Pada perlakuanNST, terjadi banyak kelengketan antara tanah
dengan pisau bajak sedangkan pada perlakuan
VST
hanya terjadi sedikit kelengketan antaratanah
dengan
pisau bajak
(Gambar
9).Kelengketan membuat pisau bajak lebih tebal
sefia
ujung pisau
bajak seolah-olah menjadi tumpul. Perubahanini
menyebabkan proses pemotongan tanah lebih berat karena alat harus mengatasi gaya gesek dan kohesi sekaligusDari grafik pada Gambar 5 dan 6 terlihat
bahwa
beda
antara
draft
tanah
maksimumdengan
draft
tanah
minimumuntuk
semuaperlakuan
NST
adalah cukup besar dan selalulebih
besarjika
dibandingkan dengan bedaanlara
draft
tanah
maksimum dengan drafttanah minimum untuk semua perlakuan VST.
Hal ini mengakibatkan ukuran tanah bongkaran
[image:13.595.57.524.352.721.2]di
depan pisau bajak pada
perlakuan NST menjadi besar.Gambar
7.
Mekanisme turunnya draft lanah pada fenomena VSTSedangkan pada perlakuan VST ukuran
agregat tanah
di
depan pisau bajak menjadilebih
kecil.
Kondisi
ini
mengakibatkanpermukaan tanah
di
depan pisau bajak untukperlakuan
NST
selalu lebih
tinggi
jika dibandingkandengan
permukaantanah
didepan pisau bajak untuk
perlakuan VST(Gambar B). Hal
ini
membuat kohesi tanah di depan pisau bajak serta gesekan antara tanahdengan batang
bajak pada
pelakuan NSTmenjadi lebih besar
jika
dibandinEkan dengankohesi
tanah
di
depan pisau
bajak
serta gesekan antaratanah
dengan batang bajakpada
pelakuanVST.
Oleh
karena itu, clrafttanah pada perlakuan VST menjadi lebih rendah
jika
dibandingkan dengandraft
lanah
pada perlakuan VST.Permukaan
tanah naik
N
nS *lo"f
".$" ",r* ,n$
,rf
+f
$N,rf
$'"tC
Waktu (am)Gambar 8. Beda elevasi permukaan tanah di dalam so/ bin antara perlakuan NST dan VST
Permukaan tanah
tidak
naik
Terjadi
Gambar 9. Kelengketan tanah pada shank dan pada pisau bajak
Tabel 3. Penurunan konsumsi energi hasil eksperimen
Ada
sedikit
i
Kecepatan membajak
(m/s)
Daya P
untuk
Daya untuk m=0,28 kg n=530 rpm Daya untuk m=0,17 kg n=1.150 rpm perlakuanNST
Daya P Penurunan daya(Watt)
(Watt)
(%)Daya P (Watt)
Penurunan daya (%) 0,158
0,212 0,265
361,0
498,2
+38541,9
682,2
+26859,9
818,9
-4,8+474,8 587,0 736,2
+31,5 fo,J
-14,4
Kebutuhan Daya (P)
Jika dianggap kecepatan soil bin selama
membajak tanah adalah konstan serta semua daya
dari
motor listrik (180 Watt) digunakanuntuk
penggetaran,maka
daya
P
Yang diperluklan untuk membajak tanah adalah daya yang diperlukan dalam membajak tanah pada perlakuan NST:Fffsr
:
D;g5-g*u
Daya yang diperlukan dalam membajak tanah pada perlakuan VST:
PysT
=
D1.51-*u
* 1-80
Q)di
mana Pxsr,
Frtsr,
D*'s?"
dan
fiYs1' masing-masing adalah kebutuhandaya
guna membajak tanah dan draft lanah pada perlakuanNST
dan VST
serta
v
adalah
kecepatanmembajak. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 3,
40
<
Vol. lX, No. 1, April 2011tanda positif menyatakan terjadinya kenaikan daya yang diperlukan untuk membajak tanah
sedangkan
tanda
negatif menyatakan terjadipenurunan kebutuhan daya.
Pada
kecepatan membajak0,158
dan0,212 mls, terjadi kenaikan kebutuhan daya dari
8,3 % hingga 38 %. sedangkan pada kecepatan
membajak
0,265
m/s,
terjadi
penurunanpemakaian daya sebesar 4,8 % (VST13, massa
tak imbang 0,35 kg diputar 530 rpm) dan 14,4 5
(VST23, massa
tak
imbang0,24
kg
diputar 1.150 rpm).Pada Tabel
3
juga
terlihat
bahwakebutuhan daya
guna
membajak tanah padapenggetaran dengan putaran massa tak imbang
n=1,150 rpm (f=19,3 Hz) akan lebih rendah jika
dibandingkan
dengan
kebutuhandaya
padapenggetaran dengan putaran massa tak imbang n=530 rpm (f=B,B Hz).
KESIMPULAN
Sebuah
model
peralatan
bajak
gunamenurunkan draft tanah dan pemakaian energi
dengan
menggunakanmetode
penggetaran berenergirendah
pada
pegas elastls
telahberhasil
dikembangkandan
diuji
secaraeksperimental. Eksperimen dilakukan pada
so/
bin dengan menggunakan tanah jenis ctay toam
dengan kandungan ctay (g3,4 o/o), sand (3,1 %)
dan s/f
(13,5 %). penggetaran dilakukan pada sebuah pegas elastis dengan kekakuan 2g602.Nm/rad oleh massa
tak
imbang dengan bobot 0,24 dan 0,31kg
yang diputar pada 530 dan'1150
rpm.
Kecepatan membajakdivariasikan
yaitu
dari
0,158, 0,212
dan
0,265
m/s.Penggetaran
membuat
ujung pisau
bajak mencacahtanah
menjadigembur
sehingga terjadi penurunandraft
tanahdan
kebutuhanenergi.
.
Dibandingkandengan
perlakuan
NST,terjadi
penurunan
clraft
tanah
padaberlakuan VST dengan bobot massa tak
imbang m=0,24
kg
(diputar
530
rpm)sebesar 18,3;
24,9 dan 35,3
%
padakecepatan membajak
masing-masingsebesar
0,158;
0,212
dan
0,265
m/s.Sedangkan pada perlakuan VST dengan
bobot massa
tak
imbang m=0,24
kg(diputar 530 rpm) terjadi penurunan draft
tanah sebesar 19,1; 32,g dan 3g,3 %. pada
kecepatan membajak
masing_masingsebesar 0,158; 0,212 dan 0,265 m/s.
'
Terjadi kenaikan penggunaan energi pada kecepatan membajaktanah
0,158
dan 0,212 mls. penurunan penggunaan daya tercatat pada kecepatan membajak 0,265 m/s sebesar 48 o/o (perlakuan VST13)dan
1 4,4% pertakuan VST23).
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis
mengucapkan
terima
kasih<epada Universitas
Trisakti
(Jakarta),
pT \4atahari Megah (Tanggerang)dan
pT
Tyrex ndonesia (Jakarta) atas sumbangan dana danrcralatan sehingga
penelitian
ini
bisa Jiselesaikan.DAFTAR PUSTAKA..
Bandalan E.p., V.M. Salokhe, C.p. Gupta, dan
T.
Niyamapa(lggg).
per-formanceof
anOscillating Subsoiler
in
Breaking
AHardpan, Journal
of
Terramechanics 36:1 17_125.
Butson,
J.
M.
dan H.D.
Rackham (1981a). Vibratory Soil" Cuttingtt.
An
lmproved MathematicatModel.
J.
Agric.
Eng.Research 26:419_439.
Butson,
J.
M. dan
H.D.
Rackham, (1gB1b).Vibratory Soil Cutting /.
So/
Tank StudiesOf Draught And
power
Requirements. J.Agric. Eng. Res 26: 409_419.
Giil, W. R. dan G. E. Van den Berg (1968). So/
Dynamics
in
Tittage
and
Traction.Agricutture Hand_Book
No.
316,
ARS,USDA.
Niyamapa, T. dan M. V. Satokh e, (2000a). Force and pressure Distribution under Vibratory
Tillage-Tool. Journal
of
Terramechanics 37; 139-150Niyamapa, T. dan M.
V.
Satokhe (2000b). So/ Disturbanceand Force
Mechanicsof
Vibrating
Tillage_TooL
Journal
ofTerramechanics 3Z: 1 51 _1 66
Radite, P.A.S.
dan
Soeharsono
(2010a).\inerja
penggetaran
Struktur
padaOperasi Bajak Mot
Getar.
pros. SerninarNasional
pERTETA
2010,,RevitatisasiMekanisasi pertanian dalam Mendukung
Ketahanan
pangan
dan
Energi,lPurwokerto, .l0 Juli 2010
Radite, P.A.S. dan Soeharsono. (2010b). Desarn
dan pengujian Kinerja penggetai Struktur
untuk Menurunkan Draft Bajak
Mol.
pros.Seminar Hasil-hasil penelitian LppM lpB, ltCC Bogort3_14 Desember 2010.
Soil
Quatity
tnstitute 411s.
2003.
So/ Compaction: Detection, prevention, andAlleviation. Soils.usda.gov/sqi. Soil euality
-
Agronomy Technical Note No. 17Szabo.
B.
F.
Barnes,S.
Sture, danJ. H.
Ko(1998).
Effectiveness
of
VibratingBulldozer and Plow Blades on Draft Force Reduction. Transaction
of
the
ASAEa1Q):283-290.
Yow,
J.
and U.
J.
Smith(1976).
SinusoidalVibratory Tillage. Journal
of Terramechanics 1 3(4):2 1 1 -226"t