• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI FOLKLOR TENTANG CERITA RAKYAT RATU KALINYAMAT DI SMA NEGERI I DONOROJO KABUPATEN JEPARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI FOLKLOR TENTANG CERITA RAKYAT RATU KALINYAMAT DI SMA NEGERI I DONOROJO KABUPATEN JEPARA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI FOLKLOR TENTANG CERITA RAKYAT RATU KALINYAMAT DI SMA NEGERI I DONOROJO

KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sejarah

Oleh :

Annahar Jamilus Said 3101411092

JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Mei 2015

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

(Aristoteles).

Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan

menuju surga (H.R Muslim dalam Shahih-nya).

Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu

dengan kesiapan.

Persembahan

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala

karunia-Nya. Karya kecilku ini

kupersembahkan untuk :

Ibu dan Bapakku tercinta Hj. Zumrotun dan

H. Supriyanto yang selalu memberikan

dukungan, semangat, dan doa untuk

keberhasilanku.

Noor Malikhah Muazizah yang selalu

memberikan semangat untuk

keberhasilanku.

Teman-teman seperjuangan Pendidikan

Sejarah angkatan 2011 ( SAMBELBARA).

Teman-teman WTS (Waroeng Teater Sosial).

Teman-teman Kos Nur Hikmah dan SAKE

Kos.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul. Pembelajaran Sejarah Materi Folklor tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat di SMA Negeri I Donorojo Kabupaten Jepara. Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Penyususnan skripsi ini didalamnya, penulis memperoleh bimbingan, bantuan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan ijin kuliah dan segala fasilitas kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Subagyo, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang yang telah memberi ijin penelitian.

3. Arif Purnomo, S.Pd, S.S, M.Pd, Ketua Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis selama menempuh studi.

4. Drs. Ba‟in, M.Hum, Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis

dengan penuh kesabaran, dan memberikan waktu serta ilmu pengetahuan

dengan penuh bijaksana sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs Hariyanto M.Si, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Donorojo yang

telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

6. Nurul Fitriana Fia S.Pd, selaku Guru Sejarah SMA Negeri 1 Donorojo yang

telah memberikan informasi terkait dengan permasalahan dalam penelitian

(7)

vii

7. Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo yang telah memberikan

informasi yang terkait dengan permasalahan skripsi ini.

8. Mukhlisin selaku Juru Kunci Punden Nyai Ratu Kalinyamat.

9. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkenan membacanya.

Semarang, Mei 2015

(8)

viii SARI

Annahar Jamilus Said, 2015. Pembelajaran Sejarah Materi Folklore Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat di SMA Negeri I Donorojo Kabupaten Jepara Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Pembimbing Drs. Bain, M.Hum.

Kata Kunci: Cerita Rakyat, Ratu Kalinyamat Jepara, Persepsi, Karakter. Folklor tentang cerita rakyat dapat dikatakan bersifat mendidik, karena melalui titik-titik yang ada dalam cerita rakyat dapat membentuk moral baik bagi masyarakat pendukungnya Masyarakat Donorojo memiliki folklor tersendiri tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat. di kecamatan Donorojo terdapat sebuah sekolah menengah atas yang bernama SMA Negeri 1 Donorojo, sekolah tersebut memiliki banyak siswa yang berasal dari Donorojo itu sendiri, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengkaji tentang Pembelajaran Sejarah Materi Folklore Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat Di SMA Negeri I Donorojo Kabupaten Jepara. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui Pembelajaran materi folklor tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat pada kelas X SMA Negeri 1 Donorojo. (2) Untuk Mengetahui persepsi dari siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo tentang Ratu Kalinyamat. (3) Untuk mengetahui pengaruh Kisah Ratu Kalinyamat dalam membentuk karakter siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif, dan penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 1 Donorojo. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Informasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo dan guru sejarah. Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber dan teknik dan analisis data dengan analisis interaksi yang langkah-lagkahnya mulai dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data, verifikasi.

(9)

ix

banyak, dan dari segi kebanggaan siswa-siswi kelas X sangat bangga dengan Ratu Kalinyamat karena perjuangan ratu. Berdasarkan persepsi mereka terhadap Ratu Kalinyamat, bahwa ada beberapa sikap teladan yang dapat diambil dari Ratu Kalinyamat. ketegasan. Keberanian, kegigihan. Dan sebagian para siswa juga sudah dapat meniru keteladanan tersebut. Adanya pengaruh cerita rakyat Ratu Kalinyamat terhadap siswa, dapat terjadi melalui beberapa proses, diawali dari cerita rakyat Ratu Kalinyamat yang didapatkan oleh para siswa-siswi asli daerah Donorojo dari orang tua maupun warga sekitar, karena cerita tersebut mereka dapatkan berulang-ulang maka kemudian hal tersebut memberikan pengetahuan pada siswa, selanjutnya dari pengetahuan tersebut siswa mempersepsi dan mengambil nilai keteladanan dari cerita rakyat Ratu Kalinyamat dan akhirnya siswa meniru nilai-nilai keteladanan dari cerita tersebut. Untuk itu peneliti menyarankan, Guru hendaknya lebih meningkatkan lagi materi folklor, dan menerangkan folklor-folklor Ratu Kalinyamat Jepara sebagai pengayaan dalam pembelajaran sejarah, agar siswa-siswi lebih mengenal, mengetahui dan memahami sejarah di daerahnya sendiri khususnya bagi siswa yang dari luar daerah Donorojo, kemudian guru hendaknya lebih memanfaatkan lagi foklor tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat yang ada di Donorojo untuk dikisahkan dan dikemas sekreatif mungkin agar menarik sehingga melalui kisah tersebut diharapkan siswa dapat terinspirasi dan mengambil nilai-nilai moral yang positif untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN ... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Batasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Folklor dan Cerita Rakyat ... 10

B. Ratu Kalinyamat Jepara ... 14

C. Pembelajaran Sejarah ... 23

D. Persepsi ... 25

E. Pengertian Nilai ... 30

F. Teori Pembentukan Karakter ... 32

G. Kerangka Berpikir ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 38

B. Lokasi Penelitian ... 39

(11)

xi

D. Sumber Data Penelitian ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

F. Keabsahan Data ... 46

G.Metode Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 54

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 54

2. Pembelajaran Materi Folklor tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat Jepara di SMA Negeri 1 Donorojo ... 57

3. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat Jepara ... 60

a. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat... 60

b. Pengetahuan Siswa Tentang Kepercayaan Rakyat dan Peninggalan Ratu Kalinyamat di Donorojo... 61

4. Persepsi Siswa Tentang Ratu Kalinyamat Jepara ... 67

a. Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Ratu Kalinyamat ... 67

b. Persepsi Siswa Tentang Keindahan Ratu Kalinyamat ... 69

c. Persepsi Siswa Tentang Kepahlawanan Ratu Kalinyamat ... 70

d. Kebanggaan Siswa Terhadap Ratu Kalinyamat ... 71

5. Nilai Keteladanan Dari Ratu Kalinyamat... 73

6. Pengaruh Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat dalam Membentuk Karakter Siswa ... 74

B. Pembahasan ... 77

1. Pembelajaran Materi Folklor tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat Jepara di SMA Negeri 1 Donorojo ... 77

2. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat Jepara ... 79

a. Pengetahuan Siswa Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat... 80

(12)

xii

dan Peninggalan Ratu Kalinyamat di Donorojo... 82

3. Persepsi Siswa Tentang Ratu Kalinyamat Jepara ... 86

a. Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Ratu Kalinyamat ... 86

b. Persepsi Siswa Tentang Keindahan Ratu Kalinyamat ... 88

c. Persepsi Siswa Tentang Kepahlawanan Ratu Kalinyamat ... 90

d. Kebanggaan Siswa Terhadap Ratu Kalinyamat ... 91

4. Nilai Keteladanan Dari Ratu Kalinyamat... 93

5. Pengaruh Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat dalam Membentuk Karakter Siswa ... 94

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 101

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema proses persepsi... 29

2. Skema proses lanjutan persepsi ... 30

3. Kerangka berpikir... 37

4. Komponen-komponen analisis model interaksi ... 50

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Observasi ... 106

2. Pedoman Wawancara Guru ... 109

3. Pedoman Wawancara Juru Kunci ... 111

4. Pedoman Wawancara Siswa ... 113

5. Daftar Informan ... 118

6. Transkip Wawancara Guru ... 121

7. Transkip Wawancara Juru Kunci ... 125

8. Transkip Wawancara Siswa ... 131

9. RPP ... 173

10. Surat Keterangan Penelitian ... 182

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah

Sejarah yang kita miliki sekarang bermula dari tradisi sejarah lokal.

Hal ini bisa kita hubungkan dengan berbagai sejarah daerah dengan

nama-nama tradisional seperti babad, tambo, riwayat, hikayat dan sebagainya, yang

dengan cara-cara yang khas (magis-mistis) menguraikan asal-usul daerah

tertentu. Secara khusus studi sejarah lokal kelihatannya sangat terkait dengan

dua aspek tradisi kesejarahan yang tumbuh dan melekat dalam kehidupan

suatu komunitas, yaitu tradisi kesejarahan yang bersifat lisan dan tertulis.

Sejarah lokal adalah studi tentang kehidupan masyarakat atau umumnya

komunitas dari suatu lingkungan sekitar tertentu dalam dinamika

perkembangannya dalam berbagai aspek kehidupan manusia (Widja,

1989:3-13).

Tradisi penyusunan sejarah tidak bisa dilepaskan dari budaya suatu

masyarakat, pernyataan ini bisa dihubungkan dengan penegasan Sartono

Kartodirjo dalam Widja (1989:53-55), mengatakan penulisan sejarah sebagai

salah satu bentuk perwujudan kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan kultur dan karena itu senantiasa hidup dan bergerak. Tradisi ini

sebenarnya tumbuh sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia serta

kebudayaannya. Kalau dalam cara berpikir rasional, mite, legenda maupun

(16)

uraian khayalan belaka, maka bagi masyarakat pendukung unsur-unsur

budaya tersebut, hal-hal diatas adalah merupakan sejarah sendiri. Tentu saja

hal ini semua mereka lakukan tanpa kesadaran. Praktek yang mereka lakukan

lebih didorong oleh kesenangan untuk menceritakan kembali

peristiwa-peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan kelompok, misalnya

kemenangan dalam perang, kehebatan kepemimpinan kepala suku, tentang

bencana alam yang pernah menimpa kelompok dan peristiwa-peristiwa

penting lainnya. Kejadian-kejadian seperti inlah yang selalu diulang-ulang

menceritakannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan, sikap,

dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat

Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga masa kini. Pengajaran sejarah

di sekolah bertujuan agar siswa dapat memperoleh kemampuan berpikir

historis dan pemahaman sejarah (Agung dan Wahyuni 2013: 55). Tujuan

instruksional pembelajaran sejarah di Sekolah Menengah Atas menurut S.K

Kochhar (2008: 27) adalah mengembangkan (1) pengetahuan, (2)

pemahaman, (3) pemikiran kritis, (4) ketrampilan praktis, (5) minat, dan (6)

perilaku.

Sasaran umum pembelajaran sejarah menurut Kochhar (2008: 27-37)

adalah mengembangkan tentang diri sendiri, memberikan gambaran yang

tepat tentang konsep waktu, ruang dan masyarakat, membuat masyarakat

(17)

mengajarkan toleransi, menanamkan sikap intelektual, memperluas cakrawala

intelektualitas, mengajarkan prinsip-prinsip intelektualitas, mengajarkan

prinsip-prinsip moral, menanamkan orientasi ke masa depan, memberikan

pelatihan mental, melatih siswa menangani isu-isu kontroversial, membantu

mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan perorangan,

memperkokoh rasa nasionalisme, mengembangkan pemahaman internasional,

dan mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berguna.

Ratu Kalinyamat merupakan tokoh lokal yang pernah memimpin

Jepara, dipanggung sejarah dinasti Demak tokoh Ratu Kalinyamat

mempunyai nama yang begitu menonjol ketika kerajaan itu mengalami

masa-masa suram. Popularitasnya jauh lebih menonjol dibandingkan Pangeran

Hadiri, suaminya, bahkan Sunan Prawata, Raja Demak keempat sekalipun.

Adanya gelar ratu menunjukkan bahwa di lingkungan istana kedudukanya

cukup tinggi dan menentukan. Lazimnya gelar itu hanya dipakai oleh

orang-orang tertentu misalnya seorang-orang raja wanita, permaisuri atau putri sulung raja

(Hayati, 2000:55). Babad Demak didalamnya dikisahkan bahwa Ratu

Kalinyamat bertapa di Gunung Donorojo dan dia tidak akan mengakhiri

pertapaannya sebelum Arya Penangsang mati (Purwadi dan Maharsi, 2005:

108).

Berdasarkan pengamatan peneliti saat obsevasi pada tanggal 2 febuari

2015, di Kecamatan Donorojo terdapat tempat yang yang bernama Punden

(18)

Kalinyamat, disebut petilasan karena bagi masyarakat Donorojo tempat

tersebut merupakan tempat bekas pertapaan Ratu Kalinyamat, adanya tempat

pertapaan Ratu Kalinyamat yang sampai sekarang masih ada, tentunya

mayarakat sekitar pertapaan yaitu masyarakat Donorojo memiliki folklor

tersendiri mengenai cerita rakyat Ratu Kalinyamat. folklor sendiri adalah

sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan

turun-temurun, diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi

yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan

gerak isyarat atau alat pembantu pengingat sedangkan Cerita rakyat dapat

dikatakan bersifat mendidik, karena sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai

alat pendidikan dan penyebaran budaya. Fungsinya sebagai alat pendidik

adalah melalui titik-titik yang ada dalam cerita rakyat dapat membentuk moral

baik bagi masyarakat pendukungnya. Adapun fungsi sebagai penyebaran

budaya bahwa dari cerita rakyat dapat diperoleh tradisi-tradisi dari para

pendukung (Danandjaja, 2002 : 1-22).

SMA Negeri 1 Donorojo merupakan SMA yang berada di Desa

Tulkan, Donorojo, Jepara. Lokasi SMA ini juga berdekatan dengan Punden

Nyai Ratu Kalinyamat. Pembelajaran sejarah materi folklor pada sejarah

peminatan kelas X di SMA Negeri 1 Donorojo tentunya lebih berpeluang

besar dalam membahas materi folklor tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat

Jepara, mengingat lokasi sekolah yang berdekatan dengan Punden Nyai Ratu

(19)

tentang cerita rakyat Ratu Kalinyamat. Pada saat observasi pertama peneliti

juga menemukan data bahwa siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo

lebih didominasi oleh siswa-siswi lokal, artinya kebanyakan siswa-siswi kelas

X berasal dari daerah Kecamatan Donorojo. Berdasarkan latar belakang yang

telah diuraikan tersebut, mendasari peneliti untuk mengangkat permasalahan

tersebut kedalam skripsi dengan topik Pembelajaran Sejarah Materi Folklor

Tentang Cerita Rakyat Ratu Kalinyamat di SMA Negeri I Donorojo

Kabupaten Jepara”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang

diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah Pembelajaran materi folklor tentang cerita rakyat Ratu

Kalinyamat pada kelas X SMA Negeri 1 Donorojo ?

2. Bagaimanakah persepsi dari siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo

tentang Ratu Kalinyamat ?

3. Adakah pengaruh cerita rakyat Ratu Kalinyamat dalam membentuk karakter

siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui Pembelajaran materi folklor tentang cerita rakyat Ratu

(20)

2. Untuk mengetahui persepsi dari Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1

Donorojo tentang Ratu Kalinyamat.

3. Untuk mengetahui pengaruh cerita rakyat Ratu Kalinyamat dalam

membentuk karakter Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Memberikan sebuah kajian ilmiah mengenai cerita perjalanan hidup

Ratu Kalinyamat Jepara beserta dampak yang dihasilkan dari cerita

tersebut terhadap siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Donorojo dan

masyarakat di Kecamatan Keling. sehingga penelitian ini berguna bagi

siswa, masyarakat, dan peneliti pada khususnya, serta menambah

khasanah pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,

kemampuan dan pemahaman siswa dalam memahami cerita rakyat

Ratu Kalinyamat sebagai pembentukan sikap dan karakter mereka.

b. Bagi Guru Sejarah

Memberikan sumbangan informasi kepada guru sejarah dalam

membentuk sikap dan karakter siswa-siswi nya kearah yang lebih baik

lagi.

(21)

Memberikan bekal pengetahuan dan masukan sebagai titik pijakan

untuk bekal menjadi pengajar sesungguhnya sehingga dapat

melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan baik.

E. Batasan Istilah

Penelitian ini perlu diberikan batasan istilah mengenai hal-hal yang

akan diteliti untuk mempermudah dalam mengartikan atau menafsirkan serta

untuk membatasi permasalahan yang ada.

1. Cerita Rakyat.

Cerita rakyat dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah

kisah yang tidak terikat antara ruang dan waktu, yang beredar ditengah

masyarakat, termasuk didalam cerita binatang, dongeng, legenda, mitos,

dan sage. Cerita rakyat merupakan cerita anonim yang beredar didalam

masyarakat dari mulut ke mulut, termasuk cerita binatang, dongeng, mite,

legenda dan lara-lara.

Cerita rakyat dapat dikatakan bersifat mendidik karena sesuai dengan

fungsinya yaitu sebagai alat pendidikan dan penyebaran budaya. Alat

fungsinya sebagai alat pendidik adalah melalui titik-titik yang ada dalam

cerita rakyat dapat membentuk moral baik bagi masyarakat

(22)

cerita rakyat dapat diperoleh tradisi-tradisi dari para pendukung.

(Dananjaja, 2002: 21-22)

2. Ratu Kalinyamat.

Berbagai sumber tradisional didalamnya dikatakan bahwa Sultan

Trenggana, Raja Demak III, mempunyai seorang puteri yang disebut Ratu

Kalinyamat. Nama tersebut diduga memiliki kaitan dengan nama tempat

tinggalnya, yaitu Kalinyamat suatu daerah didekat Jepara, yang sampai

sekarang masih ada (Hayati, 2000:37). Ratu Kalinyamat dapat

digambarkan sebagai tokoh wanita yang cerdas, berwibawa, bijaksana dan

pemberani. Kewibawaan dan kebijaksanaanya tercermin dalam

peranannya bagi keluarga Kerajaan Demak. Ratu Kalinyamat sendiri tidak

berputera namun ia dipercaya oleh saudara-saudaranya untuk mengasuh

kemenakannya. Sepeninggal Sultan Trenggana, Ratu Kalinyamat

dihormati sebagai kepala keluarga Kerajaan Demak. (Hayati dkk., 2000:

45-48).

3. Persepsi Siwa

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan

yaitu merupakan proses yang berwujud diterimannya stimulus oleh

individu melalui alat reseptornya, namun proses itu tidak berhenti sampai

(23)

yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis sehingga individu

menyadari apa yang ia dengar dan sebagainya (Walgito, 2010: 99).

4. Karakter Siswa.

Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas

tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,

masyaarkat, bangsa dan negara. Karakter dapat dianggap sebagai

nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,

diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud

dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama hukum tata krama, budaya adat istiadat dan estetika.

Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut diatas,

serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakter, maka karakter

dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang,

terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan,

yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada kegiatan ini para mahasiswa dituntut untuk bisa berkreasi dalam penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari ke dalam kehidupan nyata di lapangan

Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2017, akan melaksanakan Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Tesis ini mengambil judul INTEGRASI ANTARA HUMAN RESOURCES ACCOUNTING DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD PADA KINERJA PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Pada Universitas

Namun 3 (tiga) bulan kemudian Manajer C meninggal dunia karena Kecelakaan, maka Penerima Manfaat Manajer C menerima 100% (seratus persen) Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Prebiotik merupakan bahan pangan yang tidak dapat dicerna, memiliki efek menguntungkan terhadap inang dengan menstimulir pertumbuhan secara selektif terhadap aktivitas satu

c) Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menyebutkan spesifikasi Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menyebutkan spesifikasi minimal