• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas 10 SMK Pengantar Ilmu Tekstil 1 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kelas 10 SMK Pengantar Ilmu Tekstil 1 001"

Copied!
406
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Istinharoh, St
  • Sekolah: Sekolah Menengah Kejuruan
  • Mata Pelajaran: Seni dan Budaya
  • Topik: Pengantar Ilmu Tekstil 1
  • Tipe: modul
  • Tahun: 2013
  • Kota: Jakarta

I. KOMPETENSI INTI/KOMPETENSI DASAR

Modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pengantar ilmu tekstil, yang mencakup pengetahuan tentang serat tekstil dan proses pembuatan benang. Kompetensi inti dan dasar yang ditetapkan bertujuan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa dalam bidang ini. Melalui pendekatan ilmiah, siswa diharapkan dapat mengaitkan teori dengan praktik dalam konteks dunia nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

II. UNIT 1: PENGETAHUAN SERAT-SERAT TEKSTIL

Unit pertama modul ini berfokus pada pengetahuan serat tekstil yang meliputi serat alam, serat binatang, dan serat buatan. Siswa diajak untuk memahami klasifikasi, bentuk, dan sifat-sifat serat. Selain itu, siswa juga dilatih untuk mengamati dan menganalisis berbagai jenis serat, sehingga dapat mengidentifikasi kegunaan dan karakteristik masing-masing serat dengan tepat.

2.1 Ruang Lingkup Pembelajaran

Ruang lingkup pembelajaran mencakup pengenalan berbagai jenis serat tekstil, baik yang berasal dari alam maupun buatan. Siswa didorong untuk melakukan pengamatan langsung terhadap sampel serat, serta memahami proses pengolahan serat menjadi benang. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun fondasi pengetahuan yang kuat mengenai material tekstil.

2.2 Tujuan

Tujuan dari unit ini adalah agar siswa dapat mengklasifikasi serat berdasarkan jenis dan penggunaannya, serta mendeskripsikan bentuk dan sifat-sifat serat. Dengan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks praktis di bidang tekstil.

2.3 Kegiatan Belajar

Kegiatan belajar dalam unit ini mencakup pengamatan, tanya jawab, pengumpulan data, diskusi, dan presentasi. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berlatih untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok, yang merupakan keterampilan penting dalam dunia kerja.

III. UNIT 2: PENGETAHUAN BENANG TEKSTIL

Unit kedua membahas tentang pengetahuan benang tekstil, termasuk proses pemintalan dan pembuatan benang dari serat. Siswa diajarkan tentang berbagai jenis benang, termasuk benang staple dan benang filament, serta cara mengidentifikasi dan memproduksi benang yang sesuai dengan standar industri.

3.1 Ruang Lingkup Pembelajaran

Ruang lingkup pembelajaran di unit ini mencakup pemahaman tentang proses pemintalan, jenis-jenis benang, dan alat serta bahan yang digunakan dalam pembuatan benang. Siswa akan belajar tentang pentingnya kualitas benang dalam produksi tekstil dan aplikasinya dalam pembuatan kain.

3.2 Tujuan

Tujuan dari unit ini adalah agar siswa dapat memahami dan menganalisis proses pembuatan benang, serta dapat mengidentifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam proses tersebut. Dengan demikian, siswa siap untuk menerapkan pengetahuan ini dalam praktik di lapangan.

3.3 Kegiatan Belajar

Kegiatan belajar dalam unit ini meliputi praktik pemintalan, pengamatan alat-alat pemintalan, serta diskusi mengenai proses produksi benang. Siswa diharapkan dapat merasakan langsung proses pembuatan benang dan memahami tantangan yang dihadapi dalam industri tekstil.

Gambar

Tabel 2 Komposisi Serat Kapuk
Table 6
Table 8. Komposisi serat wol
Gambar 8. Hand stapling
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari kuesioner selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.Hasil penelitian dan

Sekoci berbentuk kapsul ini selain digunakan di kapal juga di anjungan lepas pantai (rig). Latihan embarkasi dan evakuasi menggunakan sekoci jatuh bebas perlu

(1) Tahap Penyamaan atau Pemerataan Kadar Air Kayu. Pada tahapan ini dilakukan penyemprotan air dalam ruang pengeringan, sehingga permukaan kayu menjadi sedikit basah. Hal

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode reward and punishment pada kegiatan awal dimulai dengan menanyakan kabar siswa-siswi sebelum pelajaran dimulai untuk

Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media modul guru melakukan: (a) menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan; (b) membagikan dan memberi kesempatan kepada siswa

Kerja yang dihasilkan mesin dapat meningkat menggunakan pengaduk yaitu menjadi 50 menit yang artinya dengan memberi pengaduk maka kerja yang dilakukan dapat

Dengan menggunakan media audio visual , Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar Ilmu Pengetahuan Alam karena proses pembelajaran menjadi lebih menarik

Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMK Negeri 1 Gunungsitoli Utara dengan menggunakan metode pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan melakukan