• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I TUGAS BESAR PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN KELURAHAN PADANG BULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I TUGAS BESAR PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN KELURAHAN PADANG BULAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BESAR PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh kegiatan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan. Sampah berdasarkan sumbernya secara garis besar dapat dikelompokkan atas sampah domestik dan sampah non-domestik. Sampah domestik merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan atau lingkungan rumah tangga sedangkan sampah non -domestik merupakan sampah yang berasal dari sampah komersial, sampah industri, sampah institusi, sampah bangunan, sampah pelayanan kota, lumpur instalasi pengolahan dan sisa-sisa lain, dan sampah pertanian (Tchobanoglous dkk., 1993).

Peningkatan timbulan sampah erat kaitannya dengan peningkatan aktivitas manusia dan pertambahan penduduk serta keanekaragaman tingkat konsumsi masyarakat terutama di daerah perkotaan. Timbulan sampah tidak dapat langsung diuraikan oleh alam, sehingga penumpukan sampah disuatu daerah dapat menimbulkan berbagai permasalahan sampah perkotaan. Jumlah timbulan sampah dan komposisi sampah anorganik mengakibatkan menurunnya efisiensi penggunaan TPA, sehingga diperlukan suatu konsep untuk mengurangi jumlah timbulan sampah yang terangkut ke TPA. Oleh sebab itu, suatu daerah perlu memiliki sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan baik.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah pasal 1 ayat 5, pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah yang tidak efektif dapat menimbulkan permasalahan pencemaran udara, tanah, air, menurunnya estetika, dan biaya operasional yang tinggi.

Kota Pekanbaru saat ini memiliki jumlah penduduk sebesar 1.093.416 jiwa (BPS Pekanbaru, 2015). Timbulan sampah di Kota Pekanbaru mencapai 610 ton perhari, namun yang dapat terangkut hanya 350 ton perhari (Dinas Kebersihan, 2010). Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru hanya memiliki

(2)

TUGAS BESAR PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN 2015

empat unit truk biasa berkapasitas 8 m3 , 3 unit mobil operasional, 46 unit gerobak dorong berkapasitas 1 m3 , dan 1 unit bulldozer dengan jumlah

pengangkutan yang dilakukan sebanyak 2-3 kali perhari sehingga tidak semua timbulan sampah dapat diangkut oleh pihak DKP Pekanbaru (Ditjen Cipta Karya, 2005).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak lurah, Kota Pekanbaru saat ini memiliki permasalahan sampah yang belum terselesaikan dimulai dari tingkat kecamatan. Penumpukan sampah di TPS Kecamatan Senapelan dilatarbelakangi oleh keterbatasan lahan TPS dan rendahnya rasa kepedulian terhadap lingkungan. Timbulan sampah bukan hanya berasal dari masyarakat setempat, melainkan masyarakat kecamatan lain dan pengguna jalan yang membuang sampah sembarangan. Peningkatan volume sampah yang dihasilkan tidak berbanding lurus dengan alat angkut yang beroperasi, dimana hanya tersedia 3 unit kendaraan tua.

Dengan mengetahui masalah persampahan di Kecamatan Senapelan, sistem pengelolaan sampah dapat dievaluasi mulai dari tingkat kelurahan. Evaluasi pengelolaan sampah diperlukan untuk menentukan pewadahan, pola pengumpulan, fasilitas transfer dan transpor, membuat program daur ulang, dan konsep tempat pembuangan akhir yang tepat.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari evaluasi sistem pengelolaan sampah ini adalah untuk: 1. Mengetahui kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah di Kelurahan

Padang Bulan, Kecamatan Senapelan.

2. Memperkirakan laju timbulan sampah di lokasi rencana untuk 20 tahun mendatang.

3. Merencanakan pengolahan sampah yang efektif sesuai dengan lokasi perencanaan. Meliputi: pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, MRF (Material Recovery Factor), dan pengolahan sampah di TPA.

4. Menentukan kebutuhan luas lahan di TPA.

1.3 Ruang Lingkup

(3)

TUGAS BESAR PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN 2015

Ruang lingkup permasalahan dalam evaluasi persampahan adalah sebagai berikut:

1. Lokasi perencanaan sistem pengelolaan sampah berada di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan.

2. Membahas sistem pengelolaan sampah yang di mulai dari analisis timbulan sampah, pewadahan, pengumpulan di TPS, pengangkutan, dan pengolahan sampah di TPA.

Referensi

Dokumen terkait

Dari 47 tanaman Nipponbare mutan penanda aktivasi yang diuji, sembilan tanaman menunjukkan respons yang sama dengan tanaman Nipponbare non transforman, yaitu tidak

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko extreme tertinggi karena peralatan dan fasilitas kerja dan bertugas pada cuaca buruk, tingkat risiko tinggi adalah pola

Partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan legislatif merupakan wujud kedaulatan rakyat adalah suatu hal yang sangat fundamental dalam proses demokrasi, suatu

Yogyakarta sesuai dengan konsep kearifan lokal, (3) Merancang interior museum yang menampilkan unsur informasi, edukasi, dan rekreasi didalamnya. Dari analisa diatas maka dapat

1) Mampu meningkatkan motivasi peserta didik terhadap pelajaran kimia dengan diterapkanya modul kimia berbasis kearifan lokal mengenai pencegahan korosi dan

Ketertarikan dalam mengembangkan lupeol yang berpotensi sebagai agen anti-neoplastik, telah menyebabkan penemuan yang sangat aktif menunjukkan potensi yang lebih besar.

For example, the round trip flight time is 6.7 ns for a distance of 1 m between a reader and a tag, which is equal to 7 pulse windows (Refer to Figure 2.) As a result, we expect

Tulisan ini akan membahas sebuah sistem informasi yang berbasis SMS yang dapat melayani registrasi pendaftaran pasien dan informasi bagi pasien di suatu rumah sakit dengan