• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN INTERIOR MUSEUM FOLKLORE YOGYAKARTA DENGAN KONSEP KEARIFAN LOKAL DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN INTERIOR MUSEUM FOLKLORE YOGYAKARTA DENGAN KONSEP KEARIFAN LOKAL DI YOGYAKARTA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

DESAIN INTERIOR MUSEUM FOLKLORE YOGYAKARTA

DENGAN KONSEP KEARIFAN LOKAL

DI YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Program Studi Desain Interior

Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun oleh :

STELLA ROSSA ZARIFA SHOLIHAH C0812036

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Konsep Perencanaan dan Perancangan Interior

Museum Folklore Yogyakarta dengan Konsep Kearifan Lokal di Yogyakarta

Disetujui untuk diajukan, guna melengkapi syarat kelulusan Tugas Akhir Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain

Universitas Sebelas Maret Surakarta

2016

Disetujui oleh :

Pembimbing I

Silfia Mona Aryani, ST,M.Arch NIP. 19790226 200212 2 002

Pembimbing II

Ambar Mulyono, S.Sn.,MT NIP. 19740611 200801 1 015

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain

Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Tanggal 18 Juli 2016

Penguji 1. Ketua : ( ) 2. Sekretaris : ( ) 3. Penguji I : ( ) 4. Penguji II : ( ) Mengetahui,

Silfia Mona Aryani, ST, M.Arch NIP. 19790226 200212 2 002 Ambar Mulyono, S. Sn.,MT NIP. 19740611 200801 1 015 Drs. Ken Sunarko, M.Si NIP. 19511128 198303 1 001 Drs. Soepriyatmono, M.Sn NIP. 19560117 198811 1 001

(4)

iv

PERNYATAAN

Nama : Stella Rossa Zarifa Sholihah NIM : C0812036

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir yang berjudul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta dengan Konsep

Kearifan Lokal di Yogyakarta” adalah benar-benar karya sendiri, bukan plagiat

dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam laporan tugas akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar Sarjana yang telah saya peroleh.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada: Mama dan Bapak yang selalu mendukung, menyemangati, mendoakan

anak-anaknya untuk mencapai cita-cita mereka. Semua Keluarga, kakek, nenek dan saudara-saudaraku yang menjadi motivasi. Seluruh sahabat, teman, keluarga besar Desain Interior UNS.

(6)

vi MOTTO

“Segala kreasi berawal dari sebuah impian.” (Carl Sandburg) “Bila kamu menginginkan pengetahuan sebagaimana kamu menginginkan udara, maka kamu akan mendapatkannya.”

(Socrates) “Jangan batasi diri anda tentang apa yang bisa anda lakukan.” (Venus William) “Percaya kepada diri sendiri ketika tidak ada orang lain yang percaya. Itulah yang membuat kita menjadi pemenang.”

(James Cameron) “Tugas kita bukanlah berhasil, tugas kita adalah mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.” (Mario Teguh)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanyalah milik Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan anugrah – Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta dengan Konsep Kearifan Lokal di Yogyakarta” ini dengan baik.

Penyusunan penulisan ini diajukan untuk melengkapi laporan tugas akhir sebagai persyaratan menempuh gelar Sarjana di Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT, atas segala berkah, kesehatan, kelancaran, dalam segala hal

dan ide kreatif yang tak henti-henti nya kepada penulis.

2. Anung B. Studyanto, S. Sn., MT, selaku Kepala Program Studi Desain Interior, UNS.

3. Iik Endang Siti Wahyuningsih, S.Sn., M. Ds, selaku koordinator tugas akhir dan pembimbing akademik yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada anak didiknya.

4. Silfia Mona Aryani, ST., M. Arch, sebagai pembimbing utama yang memberikan masukan dan bantuan kepada penulis. Ambar Mulyono, S.Sn., MT sebagai pembimbing kedua yang telah memberikan masukan dan solusi dalam mengahadapi tugas akhir.

5. Seluruh Dosen, Staf, dan rekan-rekan di Program Studi Desain Interior UNS, terima kasih atas ilmu dan pengalaman yang kalian berikan.

6. Kedua Orang tuaku yang selalu mendukung, mendorong, mendidik penulis hingga sampai dalam tahap ini. Adik-adikku yang selalu mendukung dan berbagi dengan penulis. Tante-tante, om, pakde, simbah kakung, simbah putri, eyang uti dan semua yang mendukungku.

7. Teman-teman Desain Interior 2012 yang selalu mendukung dan saling kompak hingga saat ini.

(8)

viii

8. Teman-temanku KKN Blorong 2016, UCN 2016, Ulvah, Anis, Fani, Oim, Aida, Farah Kurnia, Pipin, Norma, Yuni, Hana, Zulfa, Rima, Tika, Agie, Vita, Tanti, dan semua pihak yang membantu, saling berbagi pengalaman, dan memberi dukungan kepada penulis.

9. Semua pihak yang tidak bisa penulis satu persatu, yang telah banyak memberi dukungan, semangat dan perhatian kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan penulisan ini, namun dengan penuh harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca

Surakarta, 25 Juli 2016

(9)

ix

DESAIN INTERIOR MUSEUM FOLKLORE YOGYAKARTA DENGAN KONSEP KEARIFAN LOKAL DI YOGYKARTA

Stella Rossa Zarifa S¹ Silfia Mona Aryani, ST, M.Arch²

Ambar Mulyono, S. Sn.,MT³

Program Studi Desain Interior, Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Perencanaan dan perancangan museum folklore dibatasi pada perancangan lobby, R. pamer, R. teater mini, R. audio visual dan souvenir Shop. Tujuan perancangan dan perencanaan adalah (1) Merancang museum dengan tujuan memperkenalkan folklore Yogyakarta, (2) Merancang interior museum folklore

Yogyakarta sesuai dengan konsep kearifan lokal, (3) Merancang interior museum yang menampilkan unsur informasi, edukasi, dan rekreasi didalamnya.

Dari analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dalam merancang museum folklore adalah untuk memperkenalkan folklore Yogyakarta kepada pengunjung, menerapkan konsep kearifan lokal pada rancangan desain museum dan menampilkan unsur informasi, edukasi, dan rekreasi pada perancangan museum.

Untuk memperkenalkan folklore Yogyakarta digunakanlah konsep kearifan lokal Yogyakarta. Diterapkan pada layout, alur sirkulasi, aspek pembentuk ruang, dan furniture. Penulis menampilkan unsur informasi, edukasi, dan rekreasi pada ruang dan media display koleksi dengan berbagai cara display. Seperti melalui media, diorama, vitrin, media komputer, poster, audio visual, dan teater.

Kata kunci: Desain Interior, Museum, folklore, dan Kearifan Lokal

¹Mahasiswa, Desain Interior, dengan NIM C0812036 ²Dosen Pembimbing I

(10)

x

INTERIOR DESIGN OF YOGYAKARTA FOLKLORE MUSEUM WITH YOGYAKARTA LOCAL WISDOM CONCEPT

Stella Rossa Zarifa S¹ Silfia Mona Aryani, ST, M.Arch²

Ambar Mulyono, S. Sn.,MT³

Department ofInterior Design, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Interior planning and design of the folklore museum is limited by the design of lobby, display room, mini theater room, audio visual room, and souvenir shop. The aim of designing and planning are 1) To design a museum with a purpose to introduce Yogyakarta folklore 2) To design the Yogyakarta folklore museum interior with local wisdom concept. 3) To design a museum that displays elements of information, education, and recreation.

From the analyzes above it can be concluded that in order to solve problems in designing a folklore museum, requited a design that is able to introduce Yogyakarta folklore to visitors, in addition to applying the local wisdom concept in the design of museum and display elements of information, education, and recreation on the design of the museum.

Yogyakarta folklore is used to introduce the local wisdom concept. The design applied to the layout, the flow of circulation, forming aspect of the room, and furniture. The writer showing elements of information, education, and recreation in the room and display media collection in various ways. Such as through the media, diorama, vitrin, computer media, posters, audio – visual, and theatrical.

Keywords: Interior Design, Museum, folklore, and Local Wisdom

¹Student, Department of Interior Design, with student register C0812036 ²Supervisor I

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

PERNYATAAN iv

PERSEMBAHANAN v

MOTTO vi

KATA PENGANTAR vii

ABSTRAK ix

ABSTACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR TABEL xxi

DAFTAR BAGAN xxii

DAFTAR LAMPIRAN xxiii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 B. BATASAN MASALAH 2 C. RUMUSAN MASALAH 2 D. TUJUAN 3 E. SASARAN 3 F. MANFAAT 3 G. METODE PERANCANGAN 4 H. SISTEMATIKA PENULISAN 7

BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 9 B. MUSEUM 10 1. Pengertian Museum 10 2. Sejarah Museum 10 3. Fungsi Museum 12 4. Tugas Museum 13

(12)

xii

5. Persyaratan Berdirinya Sebuah Museum 14

a. Persyaratan Lokasi 14

b. Persyaratan Bangunan 14

c. Persyaratan Ruang 15

d. Persyaratan Koleksi 16

e. Organisasi dan Ketenagaan 17

6. Kegiatan Museum 18

a. Pameran 18

b. Kegiatan Pendidikan 18

c. Kegiatan Konservasi 18

d. Kegiatan Pelayanan Teknis 18

e. Kegiatan Tata Usaha dan Administrasi 19

f. Keamanan dan Kebersihan 19

C. FOLKLORE 19

1. Pengertian Folklore 19

2. Kajian Folklore 19

3. Ciri-ciri Pengenal Folklore 20

4. Pembagian Folklore 20

a. Folklor Lisan 20

1). Bahasa Rakyat 20

2). Ungkapan Tradisional 21

3). Pertanyaan Tradisional (Teka-teki) 21

4). Puisi Rakyat 21

5). Cerita Rakyat 21

6). Nyanyian Rakyat 21

b. Folklor Sebagian Lisan 21

1). Kepercayaan Rakyat (Takhayul) 21

2). Permainan Rakyat 22

3). Teater Rakyat 22

4). Tari Rakyat 22

5). Pesta Rakyat 22

(13)

xiii

c. Folklor Bukan Lisan 22

1). Arsitektur Rakyat 22

2). Kerajinan Tangan 22

3). Pakaian/ Perhiasan Tradisional 22

4). Obat-obatan Tradisional 22

5). Masakan dan Minuman Tradisional 22

D. YOGYAKARTA 22

1. Sejarah Yogyakarta 22

2. Keadaan Geografis Yogyakarta 24

3. Keadaan Demografi Yogyakarta 24

E. FOLKLORE YOGYAKARTA 26

1. Folklore Lisan 26

a. Bahasa Rakyat 26

b. Ungkapan Tradisional 26

c. Pertanyaan Tradisional (Teka-teki) 27

d. Puisi Rakyat 28 e. Cerita Rakyat 28 1). Mitos/ Mite 29 2). Legenda 36 3). Fabel 41 f. Nyanyian Rakyat 47

2. Folklore Sebagian Lisan 47

a. Kepercayaan Rakyat (Takhayul) 47

b. Permainan Rakyat 49

c. Teater Rakyat 50

d. Tari Rakyat 51

e. Pesta Rakyat 52

f. Upacara Adat 52

3. Folklore Bukan Lisan 52

a. Arsitektur Rakyat 52

b. Kerajinan Tangan 53

(14)

xiv

d. Obat-obatan Tradisional 53

e. Masakan dan Minuman Tradisional 54

F. TINJAUAN INTERIOR 54

1. Hubungan Antar Ruang 54

2. Organisasi Ruang 55

3. Pola Sirkulasi 57

4. Furnitur 58

5. Warna 59

6. Elemen Pembentuk Ruang 59

a. Lantai 59 b. Dinding 59 c. Plafon 60 7. Sistem Interior 61 a. Penghawaan 60 b. Pencahayaan 61 c. Akustik 63 8. Sistem Keamanan 63 G. KONSEP DESAIN 64

BAB III KAJIAN LAPANGAN

A. Museum Radya Pustaka 66

1. Sejarah 66

2. Kegiatan Museum 67

3. Program Ruang Museum 67

4. Perawatan Koleksi 68

5. Tinjauan Interior 69

a. Elemen Pembentuk Ruang 69

b. Interior Sistem 70

c. Utilitas 70

d. Teknik Display Museum 70

B. Museum Benteng Vredeburg 71

1. Sejarah 71

(15)

xv

3. Perawatan Koleksi 72

4. Tinjauan Interior 72

a. Elemen Pembentuk Ruang 72

b. Interior Sistem 73

c. Utilitas 73

d. Teknik Display Museum 73

C. Monumen Yogya Kembali 74

1. Sejarah 74

2. Program Ruang Museum 75

3. Perawatan Koleksi 75

4. Tinjauan Interior 75

a. Elemen Pembentuk Ruang 75

b. Interior Sistem 76

c. Utilitas 76

d. Teknik Display Museum 76

D. Museum Sangiran 77

1. Sejarah 77

2. Kegiatan Museum 78

3. Program Ruang Museum 78

4. Perawatan Koleksi 78

5. Tinjauan Interior 78

a. Elemen Pembentuk Ruang 78

b. Interior Sistem 79

c. Utilitas 80

d. Teknik Display Museum 80

E. Museum Angkut 81

1. Sejarah 81

2. Program Ruang Museum 81

3. Tinjauan Interior 81

a. Elemen Pembentuk Ruang 81

b. Interior Sistem 82

(16)

xvi

d. Teknik Display Museum 83

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

A. PROGRAMMING 1. Definisi Proyek 84 2. Asumsi Lokasi 84 3. Status Kelembagaan 85 4. Struktur Organisasi 86 5. Sistem Operasional 86 6. Program Kegiatan 87

a. Program Kegiatan Museum 87

b. Pola Kegiatan Manusia 87

7. Koleksi Museum 89

8. Fasilitas Ruang 90

9. Furniture 91

10.Program Ruang 91

11.Besaran Ruang 92

12. Sistem Organisasi Ruang 94

13. Sistem Sirkulasi 95

14. Pola Hubungan Antar Ruang 95

15. Zonning dan Grouping 95

B. KONSEP DESAIN

1. Ide Gagasan 96

2. Tema 97

3. Aspek Karakter dan Suasana Ruang 97

4. Pola Penataan Ruang 99

5. Pembentuk Ruang 99

a. Lantai 99

b. Dinding 100

c. Ceiling 100

6. Aspek Bentuk dan Warna 101

a. Analisa Bentuk 101

(17)

xvii

7. Sistem Interior 101

a. Sistem Pencahayaan 101

b. Sistem Penghawaan 103

c. Sistem Akustik 104

8. Aspek Desain Furnitur dan Elemen Estetik 105

9. Aspek Keamanan 105 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 106 B. SARAN 107 DAFTAR PUSTAKA 108 LAMPIRAN 112

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Pencahayaan alami 15

Gambar II.2 Standar peletakan koleksi 16

Gambar II.3 Jalur sirkulasi ruang pamer 16

Gambar II.4 Peta DIY 24

Gambar II.5 Pendidikan DIY 25

Gambar II.6 Ruang di dalam ruang 55

Gambar II.7 Interlocking 55

Gambar II.8 Ruang-ruang bersebelahan 55

Gambar II.9 Ruang-ruang yang dihubungkan bersama 55

Gambar II.10 Organisasi terpusat 56

Gambar II.11 Organisasi linear 56

GambarII.12 Organisasi radial 56

Gambar II.13 Organisasi cluster 57

Gambar II.14 Organisasi grid 57

GambarII.15 Sirkulasi tertutup 57

GambarII.16 Sirkulasi terbuka salah satu sisinya 58

GambarII.17 Sirkulasi terbuka kedua sisinya 58

GambarII.18 Cross ventilation 60

GambarII.19 Zona pandangan kritis 62

Gambar III.1 Denah ruang Museum Radya Pustaka Surakarta 68

Gambar III.2 Tempat sampah 68

Gambar III.3 Fire extinguisher 69

Gambar III.4 Lantai 69

Gambar III.5 Dinding 69

Gambar III.6 Ceiling 69

Gambar III.7 Penghawaan 70

Gambar III.8 Pencahayaan 70

Gambar III.9 Akustik 70

(19)

xix

Gambar III.11 Display uang logam 70

Gambar III.12 Display topeng 70

Gambar III.13 Diplay wayang 71

Gambar III.14 Display rajamala 71

Gambar III.15 Display memorial 71

Gambar III.16 Lantai 72

Gambar III.17 Dinding 72

Gambar III.18 Ceiling 73

Gambar III.19 Penghawaan 73

Gambar III.20 Pencahayaan 73

Gambar III.21 Fire extinguisher 73

Gambar III.22 Sistem display built in 74

Gambar III.23 Sistem display built in 74

Gambar III.24 Sistem display koleksi 74

Gambar III.25 Denah museum monumen Yogya kembali 75

Gambar III.26 Lantai keramik warna merah 75

Gambar III.27 Dinding kayu 75

Gambar III.28 Lamber ceiling 75

Gambar III.29 Pencahayaan 76

Gambar III.30 Sistem display vitrin 76

Gambar III.31 Sistem display 76

Gambar III.32 Display diorama 76

Gambar III.33 Relief 77

Gambar III.34 Lantai 78

Gambar III.35 Dinding 79

Gambar III.36 Ceiling 79

Gambar III.37 Penghawaan 79

Gambar III.38 Pencahayaan 79

Gambar III.39 Akustik 79

Gambar III.40 Utilitas 80

Gambar III.41 Sistem display 80

(20)

xx

Gambar III.43 Sistem display 80

Gambar III.44Sistem display 80

Gambar III.45 Lantai 81

Gambar III.46 Dinding 81

Gambar III.47 Ceiling 82

Gambar III.48 Penghawaan 82

Gambar III.49 Pencahayaan 82

Gambar III.50 Akustik 82

Gambar III.51 Emergency exit 83

Gambar III.52 Lift 83

Gambar III.53 Ramp 83

Gambar III.54 Display mobil 83

Gambar III.55 Display sepeda 83

Gambar III.56 Display zona game 83

Gambar III.57 Display mobil 83

Gambar IV.1 Denah asumsi lokai 85

Gambar IV.2 Peta DIY 85

Gambar IV.3 Furniture 91

Gambar IV.4 Furniture 91

Gambar IV.5 Furniture 91

Gambar IV.6 Zooning 95

Gambar IV.7 Grouping 96

Gambar IV.8 Denah keraton Yogyakarta 97

Gambar IV.9 Konsep kerajaan Jawa 97

Gambar IV.10 Warna pada rumah Jawa 98

Gambar IV.11 Lamber ceiling, tumpang sari, lantai tegel 98

Gambar IV.12 Bentuk kawung 98

Gambar IV.13 Batik parang Yogyakarta 98

Gambar IV.14 Suasana museum 98

Gambar IV.15 Perspektif museum 98

Gambar IV.16 Suasan lobby 99

(21)

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Fasilitas ruang 90

Tabel IV.2 Program ruang 91

Tabel IV.3 Besaran ruang 92

Tabel IV.4 Lantai museum 99

Tabel IV.5 Dinding museum 100

Tabel IV.6 Ceiling museum 100

Tabel IV.7 Pencahayaan museum 102

Tabel IV.8 Penghawaan museum 103

(22)

xxii

DAFTAR BAGAN

Bagan I.1 Skema pola pikir perancangan 6

Bagan IV.1 Struktur organisasi 86

Bagan IV.2 Pola kegiatan pengelola fasilitas pameran 87

Bagan IV.3 Pola kegiatan pengelola pameran 87

Bagan IV.4 Pola kegiatan pengelola administrasi 88

Bagan IV.5 Pola kegiatan pengelola penelitian 88

Bagan IV.6 Pola kegiatan keamanan 88

Bagan IV.7 Pola kegiatan wisatawan 89

Bagan IV.8 Pola kegiatan wisatawan khusus 89

Bagan IV.9 Pola kegiatan koleksi museum 89

Bagan IV.10 Pola kegiatan antar ruang 95

(23)

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah existing 113

Lampiran 2. Denah asli 114

Lampiran 3. Denah interior 115

Lampiran 4. Denah perubahan 116

Lampiran 5. Layout 117

Lampiran 6. Layout 118

Lampiran 7. Floor plan 119

Lampiran 8. Ceiling plan 120

Lampiran 9. Potongan A-A’ 121

Lampiran 10. Potongan B-B’ 122

Lampiran 11. Potongan C-C’ 123

Lampiran 12. Potongan D-D’ 124

Lampiran 13. Potongan E-E’ 125

Lampiran 14. Potongan F-F’ 126

Lampiran 15. Aksonometri 127

Lampiran 15. Detail konstruksi 1 128

Lampiran 16. Detail konstruksi 2 129

Lampiran 17. Detail konstruksi 3 130

Lampiran 18. Detail konstruksi 4 131

Lampiran 19. Detail furniture 1 132

Lampiran 20. Detail furniture 2 133

Lampiran 21. Detail furniture 3 134

Lampiran 22. Detail furniture 4 135

Lampiran 23. Daftar furniture 1 136

Lampiran 24. Daftar furniture 2 137

Lampiran 25. Daftar furniture 3 138

Lampiran 26. Perspektif 1 139

Lampiran 27. Perspektif 2 140

Lampiran 28. Perspektif 3 141

(24)

xxiv

Lampiran 30. Perspektif 5 143

Lampiran 31. Skema bahan 144

Lampiran 32. Skema warna 145

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian konselor memberitahu langkah-langkah kegiatan kelompok mulai dari (1) konselor meminta anggota kelompok mengemukakan fenomena komunikasi antar pribadi, (2)

Superplasticizer demand for the same flow diameter was reduced with the increase of fly ash content, whereas the optimum fly ash replacement ratio for maximum strength varied

Many such events will have a direct impact on agricultural systems now and in the future, including through increased length, frequency and/or intensity of heatwaves,

 Menyatakan pembentukan Polinomial Boole  Proposisi Memberi penjelasan tentang konsep dan notasi dasar, Polinomial Boole, Proposisi dan Tabel Kebenaran, Tautologi dan

Dari dan hinggá lantai basement berapa yang efektif untuk pelaksanaan metode Bottom-Up bila 1 (satu) sisi kondisi sekeliling lokasi yang akan dibangun terdapat bangunan gedung1.

Hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan adalah dari 54 responden yang berjenis kelamin laki-laki yang mengalami keluhan MSDs sebanyak 36 orang (66,7%)

Oleh karena itu dibuatlah suatu unit pencatat kehadiran menggunakan RFID dan Kamera berbasis Raspberry Pi yang dapat melakukan presensi dengan cepat dan bisa

kota maka kedekatan yang dibutuhkan untuk melanjutkan satu set norma-norma umum, tinmdakan-tindakan dan harapan-harapan orang di satu sektor mungkin bertentangan