• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Lahan Praktek Dan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II Di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Lahan Praktek Dan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II Di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

44

HUBUNGAN LAHAN PRAKTEK DAN BIMBINGAN

KLINIK TERHADAP PENCAPAIAN KEMAMPUAN

MAHASISWA PADA PRAKTEK KLINIK II

DI AKADEMI KEBIDANAN SEHAT

MEDAN TAHUN 2007/2008

R A H M I

075102073

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

(2)

45

LEMBAR PENGESAHAN KTI

Judul : HUBUNGAN LAHAN PRAKTEK DAN BIMBINGAN KLINIK TERHADAP PENCAPAIAN KEMAMPUAN MAHASISWA PADA PRAKTEK KLINIK II DI AKADEMI KEBIDANAN SEHAT MEDAN TAHUN 2007/2008.

Nama : Rahmi

NIM : 075102073

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing,

(Hj. Djumiati, M.Kes)

(3)

46

RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

No Uraian Quantity Satuan Biaya Satuan Jumlah Biaya

1. Biaya personal - Peneliti Utama - Operator Komputer - Surveyor (pencari sumber data)

 Fotokopi kuesioner - Penjilidan proposal - Penjilidan KTI

2

Total Biaya Rp. 3.597.000,-

Terbilang : Tiga Juta Lima Ratus Sembilan Tujuh Ribu Rupiah

Peneliti,

( Rahmi )

(4)

49

2.2. Kemampuan yang Harus Dimiliki Bidan ... 7

2.3. Kemampuan Mahasiswa di Praktek Klinik II Dalam Melakukan Asuhan Persalinan Normal ... 7

2.4. Pengertian Lahan Praktek dan Bimbingan Klinik ... ... 13

2.4.1. Lahan Praktek ... ... 13

2.4.2. Bimbingan Klinik ... ... 13

2.5. Hubungan Lahan Praktek dan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II ... 14

2.5.1. Lahan Praktek ... ... 14

2.5.2. Bimbingan Klinik ... ... 14

(5)

50

BAB III KERANGKA KONSEP ... 19

3.1. Kerangka Konsep ... ... 19 3.2. Defenisi Operasional ...

... 19

BAB IV METODE PENELITIAN ... 21

4.1. Desain Penelitian ... ... 21 4.2. Populasi dan Sampel ...

... 21 4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian...

... 23 4.4. Pertimbangan Etik ...

... 23 4.5. Instrumen Penelitian ...

... 23 4.6. Pengumpulan Data ...

... 25 4.7. Pengolahan Data ...

... 26 4.8. Analisa Data ...

... 26 BAB V HASIL PENELITIAN ... 27

5.1. Karakteristik Mahasiswa ... ... 27

iii

(6)

51

5.2. Pembahasan ... ... 34 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

6.1. Kesimpulan... ... 38 6.2. Saran-saran ...

... 39 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv iv

(7)

47

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Pengaruh Lahan Praktek dan Bimbingan Klini Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan”.

Penulis menyadari bahwa segala sesuatu yang tertulis dalam karya tulis ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang disebabkan masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, setiap kritik dan saran sangat diperlukan penulis untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH, selaku Dekan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, Sp.KK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. Hj. Djumiati, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Direktur Akademi Kebidanan Sehat Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data-data di Akademi Kebidanan Sehat Medan.

i

(8)

48

5. Seluruh staf D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada penulis selama pendidikan.

6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil dan doa serta semangat belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.

7. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga jasa dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT, Amin ya rabbal ‘alamin

Medan, Nopember 2007 Penulis

Rahmi

ii

(9)

52

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Time Table Lampiran 2. Biaya Penelitian Lampiran 3. Lembar Persetujuan Lampiran 4. Kuesioner

v

(10)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “Hubungan

Lahan Praktek dan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan

Mahasiswa Pada Praktek Klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Tahun

2007/2008”.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis menyadari masih jauh dari

kesempurnaan maka dengan segala kerendahan hati. Penulis mengharapkan saran dan

kritik untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Maka pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD.KGEH, selaku dekan fakultas

kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberi kesempatan

kepada penulis mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik.

2. Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku Ketua Departemen Ilmu

Keperwatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Murniati Manik, SpKK, MSc, selaku ketua program D-IV Bidan Pendidik FK

USU.

4. Hj. Djumiati, SKM, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

(11)

iii

5. dr. Rina Amelia, selaku Dosen Penguji I dan dr. Zulkifli selaku Penguji II yang

telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

6. Kedua orang tuaku yang sangat kusayangi, Ayahanda (H. Hasan Basri. M.

Jambak) dan Ibunda (Hj. Nurmali Tanjung) selalu mendukung dalam doa dan

moril serta materil selama mengikuti pendidikan.

7. Abang saya (Syamsul Rizal dan Tabrani) yang selalu mendukung dalam doa dan

moril serta materil selama mengikuti pendidikan.

8. Buat IPDA. Pol. Ricky Nugraha yang selalu mendukung dalam doa dan moril

serta materil selama mengikuti pendidikan.

9. Sahabat-sahabat khususnya (Utary, Dwi, Listiarini, Nova Yulita, Nora Nababan,

Nuriana, Vera Soraya, Rahmayani Sembiring, Rahmiyanti Siregar) serta

teman-teman yang lain di program D-IV bidan Pendidik FK USU, yang telah berbagi

pengalaman, masukan dan dukungan dalam penyelesaian penyusunan karya tulis

ilmiah ini, juga untuk kebersamaan yang bermakna dan tak akan terlupakan

selama pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang turut membantu penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, semoga

bermanfaat bagi semua pihak dan kiranya Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan

karuniaNya yang berlimpah kepada kita semua. Amin..

Medan, Juni 2008

Penulis

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1. Distribusi Mahasiswa Yang Melakukan Praktek dan Bimbingan

Klinik Mata Kuliah Askeb II Persalinan Berdasarkan Golongan Umur ... 30

Tabel 5.2. Distribusi Mahasiswa Yang Melakukan Praktek dan Bimbingan

Klinik Mata Kuliah Askeb II Persalinan Berdasarkan Suku ... 30

Tabel 5.3. Distribusi Mahasiswa Yang Melakukan Praktek dan Bimbingan

Klinik Mata Kuliah Askeb II Persalinan Berdasarkan Agama . 31

Tabel 5.4. Distribusi Kemampuan Bidan Dalam Bimbingan Klinik Mata

Kuliah Askeb II Persalinan ... 32

Tabel 5.5. Distribusi Fasilitas Lahan Praktek Dalam Bimbingan Klinik Mata Kuliah Askeb II Persalinan ... 33

Tabel 5.6. Distribusi Kemampuan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Mata

Kuliah Askeb II Persalinan ... 33

Tabel 5.7. Hubungan Lahan Praktek Terhadap Pencapaian Kemampuan

Mahasiswa Pada Praktek Klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008 ... 35

Tabel 5.8. Hubungan Bimbingan Kliki Terhadap Pencapaian Kemampuan

Mahasiswa Pada Praktek Klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008 ... 38

(13)

viii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 5.7. Hubungan Lahan Praktek Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008 ... 36

Grafik 5.8. Hubungan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian

Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008 ... 38

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

2. Lembar kuesioner Penelitian

3. Surat Izin Penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik FK-USU 4. Surat Persetujuan Perihal Data Pendahuluan dan Izin Penelitian 5. Rencana Biaya Penelitian

6. Master Tabel

7. Lampiran 1. Reliability Statistics 8. Lampiran 2. Frequencies Statistics 9. Lampiran 3. Cosstabs

10. Lampiran 4. Correlations 11. Lembar Konsul

(15)

Universitas Sumatera Utara Fakultas Kedokteran

Program Studi D-IV Bidan Pendidik Juni 2008

Nama : Rahmi NIM : 075102073

Viii + 48 halaman + 9 tabel + 10 lampiran

Hubungan Lahan Praktek Dan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II Di Akademi

Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008

ABSTRAK

Untuk tercapainya pencapaian kemampuan pada praktek klinik II yang baik, diperlukan lahan praktek dan bimbingan klinik untuk mahasiswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008.

Metode penelitian bersifat deskriftif analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dalam penelitian ini mengetahui gambaran tentang hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008 berjumlah 229 orang, dan sampel sebanyak 145 orang.

Untuk memperoleh data variabel lahan praktek dan bimbingan klinik menggunakan data primer sedangkan data variabel pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II menggunakan data sekunder atau dokumentasi. Sebelum alat pengumpulan data digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Hasil uji coba untuk variabel lahan praktek dan bimbingan klinik didapatkan sebanyak 20 butir soal yang valid dan tidak ada yang tidak valid. Berdasarkan pengolahan data dan analisis data menunjukkan bahwa lahan praktek dan bimbingan klinik memiliki hubungan antara pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II, yang dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang dilanjutkan dengan uji Chi-Square. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II dalam proses pembelajaran sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap proses belajar.

Kata kunci : Lahan praktek dan Bimbingan klinik, praktek klinik II

Daftar Bacaan : 19 ( 1994-2007)

(16)

Universitas Sumatera Utara Fakultas Kedokteran

Program Studi D-IV Bidan Pendidik Juni 2008

Nama : Rahmi NIM : 075102073

Viii + 48 halaman + 9 tabel + 10 lampiran

Hubungan Lahan Praktek Dan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II Di Akademi

Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008

ABSTRAK

Untuk tercapainya pencapaian kemampuan pada praktek klinik II yang baik, diperlukan lahan praktek dan bimbingan klinik untuk mahasiswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008.

Metode penelitian bersifat deskriftif analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dalam penelitian ini mengetahui gambaran tentang hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2007/2008 berjumlah 229 orang, dan sampel sebanyak 145 orang.

Untuk memperoleh data variabel lahan praktek dan bimbingan klinik menggunakan data primer sedangkan data variabel pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II menggunakan data sekunder atau dokumentasi. Sebelum alat pengumpulan data digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Hasil uji coba untuk variabel lahan praktek dan bimbingan klinik didapatkan sebanyak 20 butir soal yang valid dan tidak ada yang tidak valid. Berdasarkan pengolahan data dan analisis data menunjukkan bahwa lahan praktek dan bimbingan klinik memiliki hubungan antara pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II, yang dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang dilanjutkan dengan uji Chi-Square. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II dalam proses pembelajaran sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap proses belajar.

Kata kunci : Lahan praktek dan Bimbingan klinik, praktek klinik II

Daftar Bacaan : 19 ( 1994-2007)

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada masa sekarang ini pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu. Pendidikan bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap bodoh menjadi pintar, tetapi lebih dari itu pendidikan dapat mengubah citra dari sebuah komunitas (masyarakat atau negara) kearah yang lebih baik. Peningkatan kualitas institusi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan Kebidanan merupakan tantangan penting untuk tersedianya tenaga kebidanan yang bermutu tinggi. Pengaruh globalisasi akan menyebabkan lebih banyak terjadi masuknya tenaga kerja asing, karena itu mutu tenaga kebidanan harus ditingkatkan menjadi berstandart internasional (Budi, 2007).

Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya sebagai ujung tombak dalam meningkatkan sumber daya melalui kemampuannya melakukan pengawasan kehamilan, pertolongan kehamilan juga pengawasan neonatus serta ibu nifas. Bidan sebagai tenaga kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000).

Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang profesional dan berkualitas, dibutuhkan pengembangan kemampuan pribadi yang meliputi pengetahuan keterampilan, sikap profesi (Pusdiknakes, 2002).

Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan elemen yang sangat penting dan berpengaruh terhadap peningkatan seluruh aspek dalam sistem

(18)

2

pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi pemakai jasa pelayanan (masyarakat) yang diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi serta moral berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut masing-masing (Hasan, 2007).

Sumber daya manusia kesehatan yang kompeten dan profesional adalah individu yang memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang sesuai dengan syarat didunia kerja serta dapat berpartisipasi secara aktif ditempat kerja sesuai dengan keahliannya (Hasan, 2007).

Kurikulum pendidikan Diploma III Kebidanan disusun melalui proses pemahaman dasar kesehatan reproduksi, analisa asuhan dan pelayanan kebidanan, penerapan peran, dan fungsi kompetensi bidan. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan kurikulum pendidikan Diploma III adalah berdasarkan kompetensi dengan bentuk pengalaman belajar yang lebih menekankan pada belajar aktif dan belajar melalui pengalaman sendiri.

Kompetensi dalam asuhan kebidanan yaitu memberikan pelayanan secara komprehensif, pertolongan persalinan normal, dapat mengidentifikasikan persalinan normal, komplikasi, pathologis, resiko tinggi serta dapat melaksanakan tindakan upaya penyelamatan dalam keadaan darurat dan dapat melaksanakan kolaborasi secara tepat dan cepat yang meliputi asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Dalam pencapaian kompetensi asuhan kebidanan tersebut dilakukan melalui pembelajaran klinik sebelum mahasiswa terjun langsung kelahan praktek

(19)

3

klinik, mahasiswa diberikan pengetahuan teori dalam kelas tentang keterampilan kompetensi tersebut dan selanjutnya diadakan simulasi dilaboratorium. Dalam pembelajaran klinik ini mahasiswa akan dapat menerapkan secara langsung keterampilan yang sudah diperoleh sesuai dengan teori.

Lahan praktek sebagai tatanan nyata diharapkan dapat memberikan peluang kepada peserta didik untuk mempraktekkan secara nyata dan benar keterampilan yang dipersyaratkan. Oleh karena itu, lahan praktek harus memberikan kesempatan seluas-luasnya dan dapat memberi bimbingan seoptimal mungkin dengan tenaga instruktur yang profesional, sehingga keterampilan yang ditentukan pada mahasiswa dapat terpenuhi.

Pembimbing klinik dan lahan praktek masih kurang memberikan kualitas pembelajaran secara tuntas yaitu kurang menyatukan antara pengalaman yang diperoleh dikelas dan laboratorium dengan institusi lahan praktek, baik dirumah sakit maupun di Puskesmas (Pusorowati, 2002)

Akademi Kebidanan Sehat Medan merupakan salah satu institusi pendidikan kebidanan yang ada di Medan. Adapun mahasiswa di Akademi Kebidanan Sehat Medan ini dengan latar belakarang pendidikannya adalah sekolah menengah atas yang belum mempunyai pengalaman tentang praktek kebidanan. Sehingga para mahasiswa yang sedang mengikuti praktek klinik tersebut masih dirasakan sangat sulit karena kemampuan dari mahasiswi itu sendiri masih kurang, karena itu penulis mengambil judul hubungan lahan praktek klinik dan bimbingan klinik pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan.

(20)

4

Survey yang dilakukan pada bulan November 2008 di Akademi Kebidanan Sehat Medan, diperoleh data praktek kklinik II mahasiswa Akademi Kebidanan Sehat terjadi kemunduran sehingga hasil nilai diperoleh belum memenuhi standart. Data survey tersebut seperti pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Mahasiswa Akademi Kebidanan Sehat Medan Tingkat II

Tahun Indeks Prestasi Kumulatif Jumlah

Mahasiswa <2,75 >2,75

2006 75 154 229

2007 112 117 229

187 271

Sumber: Bidang Evaluasi Akademi Kebidanan Sehat Medan

1.2.Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan Mahasiswa pada Praktek Klinik II di Akbid Sehat?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa di Akbid Sehat pada Praktek Klinik II Tahun 2007/2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Keadaan lahan praktek dalam PBM pada praktek klinik II di Akbid Sehat Medan.

2. Keadaan bimbingan klinik dalam PBM pada praktek klinik II di Akbid Sehat Medan.

(21)

5

3. Keadaan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akbid Sehat Medan.

4. Hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada peraktek klinik II di Akbid Sehat Medan.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Mahasiswa

- Untuk meningkatkan kemampuan dalam pencapaian mahasiswa pada Praktek Klinik

- Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pada mahasiswa

1.4.2. Bagi Instansi Pendidikan

- Sebagai referensi bagi perpustakaan di Akademi Kebidanan Sehat. Dan sebagai masukan khususnya yang berkaitan dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik.

1.4.3. Bagi Penulis

- Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis

- Menambah pengetahuan penulis tentang pentingnya pencapaian kemampuan pada praktek klinik.

(22)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kemampuan

Harus diakui bahwa setiap aktivitas yang dilakukan haruslah dilandasi dengan kemampuan. Tanpa kemampuan, apapun yang dilakukan akan sulit dicapai. Kemampuan sekecil dan seringan apapun aktivitas itu tetap dilandasi oleh kemampuan, karena kemampuan adalah Batas usaha yang dilakukan oleh perorang atau kelompok. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan dalam melaksanakan kegiatan (Makmun, 1998).

Kemampuan adalah identik dengan keterampilan. Kemampuan sangat menghendaki adanya tingkat perhatian. Untuk mempertahankan tingkat perhatian yang tinggi diperlukan latihan terus menerus. Dengan demikian seseorang yang telah mengalami pelatihan yang terus menerus dapat dikatakan kalau dia memiliki kemampuan di bidang yang ia tekuni (Purwanto, 2006).

Kemampuan profesional atau kompetensi tenaga kesehatan adalah manusia baik dalam kehidupan individu maupun dalam kelompok masyarakat atau komunitas. Lingkungan kehidupan manusia atau komunitas yang berbeda antar jenis tempat kerja ataupun jenis daerah pemukiman memberikan dampak pengaruh terhadap kesehatan (Budi, 2007).

Agar pelaksanaan Kurikulum berbasis kompetensi perlu didukung oleh: Kesiapan dosen, alat dan saran pendukung, sarana dan bahan ajar, kesiapan sumber daya manusia pendukung, lahan praktek (Budi, 2007).

(23)

7

Dalam asuhan Kebidanan yang dimaksud dengan kompetensi Kebidanan meliputi pengetahuan, keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktek Kebidanan secara aman dan bertanggung jawab pada bidang tatanan pelayanan kebidanan (Ikatan Bidan Indonesia, 2001).

2.2. Kemampuan yang Harus Dimiliki Bidan

Adapun kemampuan yang harus dimiliki bidan adalah bidan harus memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan ertentu unutk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir (IBI, 2001).

2.3. Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II dalam Melakukan

Asuhan Persalinan Normal

Kompetensi yang harus dicapai mahasiswa pada praktek klinik II adalah A. Kompetensi Praktek Persalinan Kala I

1. Pengertian kala I persalinan

Adalah dimulai dari pembukaan serviks 0 sampai 10 cm. 2. Tahapan/fase-fase kala I persalinan

Kala I terbagi dalam dua fase yaitu :

a. Kala I fase laten : Pembukaan serviks 0 cm – 3 cm lamanya 8 jam b. Kala II fase aktif : Pembukaan serviks 4 cm – 10 cm lamanya 6-7 jam

(24)

8

3. Langkah-langkah pengkajian pada kala I persalinan a. Cek umur kehamilan

b. Tanyakan riwayat sakit kepala, sakit perut : sejak kapan, lamanya, frekuenssi dan intensitas.

c. Tanyakan adanya cairan dari vagina

d. Tanyakan adanya lendir darah (bloodyshow) atau darah dari vagina e. Lakukan manuever leopold untuk menentukan presentasi, posisi dan

letak kepala.

f. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan dilatasi dan pembukaan serviks, serta presentasi dan penurunan kepala.

g. Mengisi partograf dan catat setiap temuan.

h. Bila ditemukan kelainan, atur rujukan dan transportasi 4. Tindakan asuhan kebidanan pada kala I persalinan

a. Memberikan dukungan moral

b. Memberi kenyamanan pada ibu seperti mengganti posisi yang nyaman bagi ibu, memijat, melap, mengipasi, memberikan kompres hangat atau dingin sesuai dengan keinginan ibu.

c. Menasehatkan untuk berjalan-jalan, duduk, jongkok untuk membantu turunnya bayi.

d. Mendorong ibu untuk minum cairan yang bergizi. e. Memantau kemajuan persalinan.

f. Membantu sang ibu mengatasi nyeri

g. Sering mencuci tangan; ikuti cara-cara mencegah infeksi h. Mendorong ibu untuk sering berkemih.

(25)

9 B. Kompetensi Praktek Persalinan Kala II

1. Pengertian kala II persalinan

Adalah dimulai dari pembukaan serviks 10 cm sampai dengan lahirnya bayi keseluruhan.

2. Tanda-tanda persalinan kala II

a. Ibu merasa dorongan kuat untuk meneran b. Ibu merasa adanya tekanan pada anus c. Perineum terlihat menonjol

d. Vulva dan anus terlihat membuka

3. Cara meneran yang baik untuk melahirkan kepala

Meneran dilakukan saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran pada saat timbul his dan disesuaikan dengan kecepatan lahirnya kepala. Ibu harus tetap diberi kesempatan mengambil nafas saat ada his. Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (diantara his)

4. Cara melahirkan kepala yang benar

Saat sub-occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas lipatan kain dibawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir (minta ibu untuk tidak meneran dengan bernafas pendek-pendek)

5. Cara melahirkan bahu yang benar

Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati kearah bawah sampai bahu

(26)

10

anterior/depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati keatas sampai bahu posterior/belakang lahir.

6. Cara melahirkan seluruh badan

Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan keempat jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.

C. Pencapaian Kompetensi Berdasarkan Kala III

1. Pengertian persalinan kala III adalah kala uri yaitu dari lahirnya bayi sampai plasenta lahir.

2. Tanda-tanda pelepasan plasenta a. Semburan darah secara tiba-tiba b. Pemanjangan tali pusat

c. Perubahan bentuk uterus dari discoid menjadi bentuk bundar d. Perubahan dalam posisi uterus : uterus naik didalam abdomen

3. Manajemen aktif kala III adalah penatalaksanaan kala III dengan pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali dan masase uterus. 4. Tujuan manajemen aktif kala III adalah

a. Menurunkan kejadian perdarahan post partum b. Mengurangi lamanya kala III

c. Mengurangi angka kematian dan angka kesakitan yang berhubungan dengan perdarahan

(27)

11 5. Cara melahirkan plasenta

a. Lahirkan plasenta dengan peregangan yang lembut, bergerak mengikuti kurva (lengkung) alamiah panggul dengan sedikit arah posterior dan kemudian menuju anterior ibu.

b. Jika plasenta muncul divulva, pegang plasenta dengan tangan, sambil dituntun dengan lembut sampai keluar dari introitus dan memutarnya untuk mencegah robekan membran.

c. Setelah plasenta dan membran lahir, lakukan masase uterus dengan gerakan melingkar hingga fundus menjadi keras.

d. Sementara tangan kiri melakukan masase uterus, tangan kanan memeriksa plasenta untuk memastikan kotiledon dan membran sudah lengkap. Tempatkan plasenta yang sudah diperiksa kedalam kantong plastik atau pot tanah.

D. Kompetensi praktek persalinan kala IV

1. Pengertian kala IV persalinan adalah dimulai dari lahirnya plasenta sampai dengan 2 jam setelah persalinan.

2. Tahapan pemantauan dalam kala IV persalinan

- Pada 1 jam pertama : Pemantauan dilakukan setiap 15 menit - Pada 1 jam kedua : Pemantauan dilakukan setiap 30 menit Pemantauan dilakukan terhadap : kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam, tinggi fundus uteri, pengosongan kandung kemih dan tanda vital ibu.

(28)

12

3. Tanda-tanda bahaya pada kala IV persalinan a. Denyut nadi cepat dan lemah

b. Tekanan darah menurun c. Pernafasan cepat dan dangkal d. Suhu tubuh menurun

e. Uterus terasa lembek f. Tinggi fundus diatas pusat

g. Jumlah darah yang keluar pervaginam lebih dari 500 cc h. Kandung kemih penuh

4. Pendokumentasian asuhan persalinan secara menyeluruh

Pendokumentasian dilakukan pada partograf dan pencatatan asuhan dengan menggunakan catatan berbentuk SOAP (Politeknik Kesehatan Medan)

2.4. Pengertian Lahan Praktek dan Bimbingan Klinik

2.4.1. Lahan Praktek

Lahan praktek yaitu unit pemerintah maupun swasta yang digunakan mahasiswa dalam melakukan pembelajaran klinik untuk mencapai kemampuan yang diharapkan. Yang dimaksud dengan unit kesehatan adalah rumah sakit, rumah sakit bersalin, Puskesmas dan bidan praktek swasta.

(29)

13

Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar, oleh sebab itu lingkungan harus memiliki hal-hal sebagai berikut :

1) Lingkungan tempat praktek memberikan kenyamanan bagi peserta didik.

2) Mempunyai sumber belajar supervisi yang tepat, cocok dan kualitas. 3) Pengalaman dalam praktek sudah disusun untuk memberikan

kesempatan maksimal pada pencapaian tujuan belajar peserta didik.

2.4.2. Bimbingan Klinik

Bimbingan klinik adalah :

- Bidan lulusan Diploma III atau Diploma IV - Mempunyai pengalaman praktek minimal 2 tahun

2.5. Hubungan Lahan Praktek Dan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian

Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II yaitu :

2.5.1. Lahan Praktek

Lahan praktek yaitu tempat yang digunakan mahasiswa untuk melatih keterampilan klinik dalam angka mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Adapun kriterianya :

- Adanya kasus yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai - Adanya sarana dan prasarana yang menunjang

- Memberi pelayanan sesuai standar kebidanan - Memiliki pembimbing klinik

(30)

14

2.5.2. Bimbingan Klinik

Untuk mencapai tingkat kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa, dilaksanakan bimbingan praktek klinik. Hal ini merupakan suatu bentuk proses belajar mengajar dilahan praktek yang sengajar disiapkan bagi mahasiswa, dengan maksud para mahasiswa mendapat kesempatan mengembangkan kemampuan sesuai dengan prilaku yang diharapkan (Depkes RI, 1996).

Pada hakekatnya bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan yang berkesinambungan dan terarah kepada peserta praktek klinik dalam memperoleh penadaran diri sesuai dengan peran/ tugas yang akan diemban dikemudian hari yang dilakukan oleh instruktur klinik (Karmaningsih, 2001).

Instruktur klinik adalah seorang yang bertanggung jawab dan berkewajiban melaksanakan pengajaran klinik untuk memberikan pengalaman nyata secara optimal dan membantu mahasiswa agar dapat mencapai kemampuan yang diharapkan.

Peran dan tugas pembimbing klinik

Pembimbing klinik mempunyai peran dan tugas untuk membimbing, memberikan pengalaman yang seluas-luasnya, mengarahkan dalam pencapaian kemampuan dan membina sikap mental sebagai bidan yang bertanggung jawab terhadap asuhan kebidanan yang diberikan. Peran dan tugas pembimbing klinik yaitu:

1. Sebagai pendidik yang mempunyai tanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan atau membimbing praktek klinik.

(31)

15

2. Sebagai Bidan pelaksana, melaksanakan pelayanan kebidanan secara langsung kepada pasien yang merupakan bagian dari keseluruhan proses pelayanan kebidanan yang dilakukan mahasiswa dilahan praktek.

3. Sebagai Bidan yang profesional yang diteladani oleh mahasiswa.

Adapun kesiapan pembimbing klinik Kriteria :

a. Dewasa emosional dan sosial - Kemampuan berkomunikasi

- Kemampuan untuk empati, sadar dan peduli terhadap orang lain - Mengendalikan amarah

- Kemandirian

- Kemampuan menyesuaikan diri - Disukai

- Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi - Ketekunan

- Tanggung jawab - Keramahan

b. Profesional dibidangnya c. Memahami asuhan dan konsep

d. Menjadi tutor (pembimbing), narasumber e. Kualifikasi pendidikan tinggi

(32)

16

1. Pengajaran klinik terdiri dari tiga tahap, yakni :

1. Pre conference (pertemuan awal)

Pada tahap ini pembimbing klinik mengupayakan agar mahasiswa dapat mempersiapkan pikirannya untuk mempersiapkan apa yang akan mereka lakukan dan diskusikan. Pembimbing menyampaikan secara sekilas tentang masalah pasien sehingga mahasiswa mempunyai kerangka acuan berpikir serta sistematika tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien. Selanjutnya pembimbing mendorong mahasiswa mengeluarkan pendapat serta pertanyaan-pertanyaan.

2. Pelaksanaan praktek klinik

Dalam tahap ini pembimbing klinik dapat mengembangkan pengetahuan dan potensi yang dimiliki mahasiswa untuk diarahkan dalam penguasaan keterampilan praktek kebidanan dan menerapkan dalam hal yang nyata. Tanggung jawab pertama pembimbing klinik pada saat sesi ini adalah sebagai role model.

3. Post conference

Pada saat ini mahasiswa diberi kesempatan untuk merefleksikan pengalamannya dimana pada praktek klinik mahasiswa memperoleh pengalaman dari berbagai fakta dan perasaan. Sebaiknya disediakan waktu yang cukup diskusi sehingga mahasiswa dapat menganalisa dan mengevaluasi proses interaksi dan pemecahan masalah pasien.

(33)

17 2. Metode Pelaksanaan Bimbingan

1. Metode orientasi nursing round adalah metode mengajar dengan cara membawa mahasiswa peserta didik melihat beberapa pasien serta menjelaskan segala permasalahan yang berhubungan dengan pasien. 2. Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dimana pembimbing/guru

memperlihatkan suatu proses penanganan kasus termasuk prosedur asuhan kebidanan.

3. Metode bed side teaching adalah suatu metode belajar mengajar dengan mempelajari suatu kasus, kemudian dibahas dan dilakukan tindakan kebidanan, kemudian disajikan untuk pembahasan.

4. Metode diskusi adalah suatu metode belajar mengajar dengan cara membentuk suatu pertemuan bersama, untuk membahas dan memecahkan suatu masalah.

3. Teknik Bimbingan

1. Pembimbing lapangan

Pembimbing mengikuti dan memandu pre dan post conference

 Pembimbing mendampingi mahasiswa selama melaksanakan keterampilan

 Mengevaluasi keterampilan mahasiswa dengan menggunakan performan asesmant yang ada dan menilai sikap mahasiswa selama praktek.

Mengoreksi laporan mahasiswa

Mengecek kehadiran mahasiswa

Memberikan nilai bimbingan selama praktek

(34)

18 2. Pembimbing pendidikan

 Melaksanakan bimbingan dari laporan kasus dan seminar.

 Membimbing ke lapangan sesuai dengan bimbingannya untuk mencapai keterampilan yang ditentukan.

 Melaksanakan seminar kasus sesuai dengan jadwal

 Melaksanakan refleksi dalam pelaksanaan praktek klinik

 Memberikan nilai bimbingan

2.5.3 Pembelajaran Praktek Klinik II

Pada pembelajaran praktek klinik II ini memberikan kemampuan untuk melaksanakan keterampilan dasar praktek kebinanan terhadap ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan bayi baru lahir.

Tujuan pembelajaran praktek klinik II adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia, melakukan pencegahan infeksi, melakukan pemeriksaan fisik, menyiapkan untuk pemeriksaan diagnostik, menerapkan prosedur pemberian obat, melakukan perawatan bedah kebidanan dan melakukan asuhan pada klien yang kehilangan, menghadapi kematian dan setelah kematian (Depkes RI, 2002).

(35)

19

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1.Kerangka Konsep

Konsep atau pengertian merupakan defenisi dan kelompok fakta atau gejala yang dapat diluaskan. Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang berbeda-beda terhadap masalah dalam penelitian ini.

Adapun kerangka konsep pada penelitian tentang hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akbid Sehat Medan adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Independent

Merupakan variabel bebas yang sifatnya mempengaruhi yaitu terdiri dari dua faktor diantaranya lahan praaktek dan bimbingan klinik.

2. Variabel Dependent

Merupakan variabel terikat yang sifatnya dipengaruhi yaitu pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II.

Lahan Praktek

Pencapaian Kemampuan Mahasiswa pada Praktek Klinik II

Bimbingan Klinik

(36)

20

3.2.Defenisi Operasional

Agar variabel tidak mengambang dan dapat difokuskan dan di ukur maka variabel tersebut didefenisikan secara operasional pada hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II yaitu :

1. Lahan Praktek

Lahan praktek adalah tempat ataupun lokasi untuk mahasiswa melakukan asuhan kebidanan pada praktek klinik dan juga merupakan alat media bantu dalam pembelajaran praktek

Alat ukur : kuesioner Skala ukur : Nominal

hasil ukur : 1. Ada, mempunyai satu atau lebih jenis alat bantu dalam pelaksanaan

2. Tidak ada,tidak tersedianya fasilitas yang digunakan dalam praktek klinik.

2. Bimbingan Klinik

Bimbingan klinik adalah proses belajar mengajar dilahan praktek yang sengaja disiapkan bagi mahasiswa, dengan maksud para mahasiswa mendapat kesempatan mengembangkan kemampuan sesuai dengan prilaku yang diharapkan. Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Ordinal.

(37)

21 Hasil ukur :

1. pengalaman kurang 2. pengalaman cukup 3. pengalaman baik

3. Kemampuan Mahasiswa

Kemampuan adalah dimana keinginan seorang siswa dan perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Dalam hal ini dilihat dari segi lahsn praktek dan bimbingan klinik mahasiswa pada praktek klinik II, yang dapat dilihat dari nilai akhir mata kuliah keterampilan dasar praktek klinik.

Dengan kriteria penilaian: (1) Nilai 2.0-2.75 = Cukup, (2) Nilai 2.76-2.99 Memuaskan, (3) Nilai 3.00-3.50 = Sangat Memuaskan, (4) Nilai 3.51-4.00 = Cumlaude (Terpuji).

Alat ukur: Nilai akhir mata kuliah keterampilan dasar praktek klinik I Skala ukur: Skala interval

3.3 Hipotesis

Berdasarkan Latar Belakang dan kerangka konseptual, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut terdapat hubungan antara pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek Klinik II di Akbid Sehat Medan Tahun 2008.

(38)

22

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan dengan metode deskriptif analitik pendekatan

Cross Sectional atau sekat silang yaitu penelitian pada beberapa populasi yang

diamati pada waktu yang sama dimana ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa para praktek klinik di Akbid Sehat Medan.

4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di Akademi Kebidanan Sehat Medan tingkat 2 tahun 2007/2008 yang berjumlah 229 mahasiswa.

4.2.2. Sampel

Sampel adalah objek yang diambil dalam penelitian untuk mewakili populasi, pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara acak (tekhnik random sampling) dengan menggunakan rumus Tarroyamane sebagai berikut :

n = 2

) ( 1 N d

N

(39)

23 Keterangan :

N = Jumlah Populasi n = Jumlah Sampel

d = Tingkat Kepercayaan/Ketetapan yang diinginkan Dik : N : 229

Setelah penentuan sampel diketahui yaitu sebanyak 145 orang mahasiswa di Akademi Kebidanan Sehat Medan. Pengambilan random sampling dilakukan dengan membuat undian. Cara undian ini dipakai dengan prosedur sebagai berikut :

1) Membuat gulungan kertas yang telah ditulis nomor induk mahasiswa (NIM) sampai 229 yang ada dalam populasi.

2) Memasukkan gulungan kertas dalam sebuah botol lalu dikeluarkan sebanyak 145 anggota sampel yang dikehendaki.

3) Melihat NIM responden, yang dikeluarkan dari botol maka akan didapat anggota sampel yang akan menjadi sasaran penelitian.

(40)

24

4.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Akademi Kebidanan Sehat Medan. Pertimbangan adanya subjek yang tersedia dengan sasaran penelitian, lokasi yang mudah dijangkau.

4.4. Pertimbangan Etik

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan kepada Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian kuesioner disebarkan kepada responden dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan data responden dan boleh tidak mencantumkan namanya dan juga menjelaskan bahwa ini tidak untuk penelitian tetapi hanya mengetahui pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik.

4.5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh instrumen pada penelitian menggunakan pengumpulan data berupa kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang berpedoman pada konsep, dengan bentuk menggunakan skala Guttman dan terdiri dari 20 pertanyaan. Jawaban pertanyaan atau pernyataan ya dan tidak dengan menggunakan checklist dengan interprestasi penilaian apabila skor ya nilainya 1 dan apabila tidak nilainya 0.

(41)

25

Tabel Kisi-Kisi Kuesioner

No Variabel Pilihan Jawaban Jumlah Pertanyaan Total 1 Bimbingan Klinik a. Ya

b. Tidak

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10

2 Lahan Praktek a. Ya b. Tidak

11,12,13,14,15,16,17,18, 19,20

10

Jumlah 20

Dari 20 pertanyaan pada kuesioner ada 10 pertanyaan untuk bimbingan klinik dan 10 pertanyaan lagi untuk lahan praktek.

Validitas dan Realibilitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur.

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Sebelum angket disebar, angket akan diuji validitas dan reliabilitas. Jika nilai angket r hitung > r table dinyatakan instrumen valid demikian sebaliknya, jika nilai r hitungnya < r table instrumen tidak valid. Untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai r, dilakukan interpretasi menurut Colton sebagai berikut :

0,00 – 0,25 = Tidak ada hubungan /lemahnya hubungan 0,26 – 0,50 = Hubungan sedang

0,51 – 0,75 = Hubungan kuat

0,76 –1.00 = Hubungan sangat kuat/sempurna

(42)

26

Instrumen indikator dari masing-masing variabel sebelumnya dianalisis, terlebih dahulu diuji validitasnya. Pengujian validitas digunakan korelasi pearson dan uji r-kritisnya (Arikunto, 2002) yaitu :

 

 

 

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

 X : Jumlah skor variabel X

 Y : Jumlah skor variabel Y n : Jumlah primer

Setiap instrumen dari masing-masing variabel dikatakan valid apabila r dihitung lebih besar dari nilai r kritisnya pada taraf signifikan 5%.

Dari perolehan uji validitas, selanjutnya kuesioner yang disajikan diuji dengan menggunakan uji realibilitas yang tujuannya untuk mengarahkan data yang realibel agar peneliti tidak mengalami kesulitan saat mengadakan penelitian. Uji reliabilitas angket adalah ketetapan hasil angket yang mantap dan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi dan apa bila hasilnya berubah-rubah, perubahan yang terjadi dapat di katakan berarti. Menurut Usman (2006) untuk menguji keterandalan butir soal di gunakan rumus Alpha sebagai berikut:

Keterangan : k = Banyaknya butir pertanyaan

s2i

= Jumlah varians skor total

i

s2 = Varians responden untuk item ke i

(43)

27

Dimana r<0.80 dinyatakan gugur (tidak reliabel)

Hasil yang diterapkan dalam penentuan keterhandalan instrument dalam penelitian ini adalah, apabila r hitung > r table batas sigifikan 5%.

4.6. Pengumpulan Data

Setelah selesai menyusun angket serta penentuan skor, maka langkah berikutnya adalah uji coba alat pengumpulan data. Uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan data yang sahih dan andal. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut akan diuji validitasnya kepada 20 orang mahasiswa .

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dari mahasiswa dengan menggunakan lembar quesioner.

4.7. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Proses Editing

Melakukan pengecekan dari data-data yang terkumpul bila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki dengan memeriksanya dan dilakukan pendataan ulang.

2. Proses Coding

Memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah saat mengadakan tabulasi dan analisa.

3. Proses Tabulating

Data yang telah lengkap dihitung sesuai dengan variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan dalam tabel distribusi frekwensi.

(44)

28

Kemudian dimasukkan kedalam total distribusi frekuensi. Selanjutnya data diolah untuk mengetahui apakah ada hubungan lahan prektek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek kklinik II di akademi kebidanan sehat medan yang akan diuji statistik. Perhitungan analisis dengan menggunakan sistem komputerisasi. Keputusan hipotesis penelitian didasarkan atas taraf signifikansi 95% (0,05).

4.8. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara multivariat. Analisa data ini dengan menggunakan rumus chi-square. Keputusan pengujian hipotesa penelitian

didasarkan atas signifikansi alpha = 0,05. Kemudian dilanjutkan membahas hasil penelitian berdasarkan teori dan kepustakaan yang ada.

(45)

29

BAB V

HASIL PENELITIAN

Dalam pencapaian kompetensi asuhan kebidanan tersebut dilakukan melalui pembelajaran klinik sebelum mahasiswa terjun langsung ke lahan praktek klinik, mahasiswa diberikan pengetahuan teori dalam kelas tentang keterampilan kompetensi tersebut. Adapun karakteristik mahasiswa yang melakukan praktek dan bimbingan klinik untuk mata kuliah Askeb II Persalinan diperoleh hasil sebagai berikut :

5.1.1. Bimbingan Klinik

Pada tabel dibawah dapat dilihat mayoritas bidan dalam melakukan bimbingan klinik Askeb II Persalinan kurang berpengalaman yaitu sebanyak 64 orang (44,1%), bidan yang mempunyai pengalaman yang baik ada sebanyak 45 orang (31%), dan minoritas bidan yang berpengalaman cukup ada sebanyak 36 orang (24,8%).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil mengenai kemampuan pembimbing klinik Askeb II persalinan sebagai berikut :

Tabel 5.1

Distribusi Kemampuan Bidan Dalam Bimbingan Klinik Mata Kuliah Askeb II Persalinan

No Pengalaman Bidan Jumlah Persentase (%)

1. Pengalaman Kurang 64 44,1

2. Pengalaman Cukup 36 24,8

3. Pengalaman Baik 45 31,0

Jumlah 145 100

(46)

30

5.1.2. Lahan Praktek

Pada tabel dibawah dapat dilihat mayoritas lahan praktek Askeb II Persalinan di anggap mahasiswa mempunyai fasilitas praktek yang kurang baik yaitu ada sebanyak 99 orang (68,3%), dan yang dianggap mempunyai fasilitas praktek yang baik ada sebanyak 46 orang (31,7%). Berdasarkan hasil yang diperoleh mengenai fasilitas lahan praktek yang dipergunakan dalam mata kuliah Askeb II persalinan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Fasilitas Lahan Praktek Dalam Bimbingan Klinik Mata Kuliah Askeb II Persalinan

No Lahan Praktek Jumlah Persentase (%)

1. Fasilitas Praktek Kurang Baik 99 68,3

2. Fasilitas Praktek Baik 46 31,7

Jumlah 145 100

5.1.3. Kemampuan Mahasiswa

Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas mahasiswa berkemampuan memuaskan pembelajaran mata kuliah Askeb II Persalinan yaitu ada sebanyak 42 orang (29%), dan minoritas yang mempunyai kemampuan cumlaude ada sebanyak 27 orang (18,6%).

Tabel 5.3

Distribusi Kemampuan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Askeb II Persalinan

No Kemampuan Mahasiswa Jumlah Persentase (%)

(47)

31

5.1.4. Hubungan Lahan Praktek Terhadap Pencapaian Kemampuan

Mahasiswa Pada Praktek Klinik II Di Akademi Kebidanan Sehat

Tahun 2008.

Tabel 5.4

Hubungan Lahan Praktek Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II

Di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008

Pencapaian

Di bawah ini dapat kita lihat chart bar hasil yang diperoleh mengenai hubungan lahan praktek terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008 :

(48)

32

fasilitas praktek kurang baik fasilitas praktek baik

lahan praktek

5.1.6. Hubungan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan

Mahasiswa Pada Praktek Klinik II Di Akademi Kebidanan Sehat

Tahun 2008

Tabel 5.8

Hubungan Bimbingan Klinik Terhadap Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik II

Di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008

(49)

33

Chi – square test

Value df Sig.(P)

Pearson Chi - square 23,645 2 0,012

Di bawah ini dapat kita lihat chart bar hasil yang diperoleh mengenai hubungan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Tahun 2008 :

pengalaman kurang pengalaman cukup pengalaman baik

B_klinik

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 145 orang mahasiswa dalam hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi

(50)

34

Kebidanan Sehat Tahun 2008. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir.

Masih banyak ditemukan lahan praktek yang fasilitasnya kurang baik, sehingga mahasiswa masih banyak yang berkemampuan kurang dalam praktek klinik II. Pada hasil penelitian ditemukan bahwa hubungan lahan praktek terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan, mendapatkan nilai yang dominan adalah pada kategori cukup sebanyak 34 orang (81%). Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, perlu dilakukan pemilihan lahan praktek yang tepat, agar pembelajaran klinik dapat dicapai sesuai dengan kemampuan yang diharapkan. Lahan praktek merupakan suatu lingkungan yang dijadikan sebagai sumber belajar supervisi yang tepat, cocok, dan berkulitas juga harus memberikan kenyamanan bagi peserta didik, untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal.

Pembimbing klinik hendaknya dapat mengembangkan pengetahuan dan potensi yang dimiliki mahasiswa untuk diarahkan dalam penguasaan keterampilan praktek kebidanan dan menerapkan dalam hal yang nyata. Pembimbing dapat menerapkan metode-metode yang tepat dalam melakasanakan bimbingan kepada mahasiswa.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti telah berupaya semaksimal mungkin untuk memperoleh data yang sebenarnya dan mengontrol kondisi yang berkaitan dengan proses dan hasil penelitian secara optimal, namun berbagai

(51)

35

kendala tak jarang muncul sehingga berbagai kelemahan dan keterbatasan pada saat melaksanakan penelitian ini, antara lain adalah :

1. Dalam melaksanakan penelitian ini menggunakan angket yang disebarkan kepada responden. Sehingga dapat menimbulkan keenganan responden dalam mengungkap keadaan yang sebenarnya, maka perlu dijelaskan kepada responden bahwa penelitian dilakukan untuk pengembangan ilmu, tentang dan tentang jati diri responden akan dijaga.

2. Instrumen penelitian tentang lahan praktek dan bimbingan klinik diisi pada saat jam makan siang sehingga kemungkinan besar responden tidak konsentrasi dalam pengisiannya.

3. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal, peneliti telah berupa membuat rencana penelitian, mulai dari penyusunan instrumen, pelaksanaan uji coba instrumen dalam rangka menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Akan tetapi, mungkin hasilnya akan memberikan gambaran yang sebenarnya karena perbedaan persepsi dari responden.

(52)

36

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kemampuan merupakan kesanggupan, kecakapan, kekuatan dalam melaksanakan kegiatan (Makmun, 1998). Kemampuan mahasiswa merupakan keterampilan yang dimiliki mahasiswa sesuai dengan bidang yang ditekuninya (Purwanto, 2006). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan mengenai hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat Medan Tahun 2008 yaitu:

1. Lahan praktek yang digunakan mahasiswa untuk melakukan praktek klinik sebagian besar mempunyai fasilitas yang kurang baik, untuk mengatasi hal ini diperlukan pemantauan dan pemilihan yang tepat lahan praktek yang digunakan sebagai tempat pembelajaran. Dengan nilai dominan dengan kategori fasillitas kurang baik sebanyak 88 orang (60,7%)

2. Dalam memberikan bimbingan klinik, masih banyak bidan yang kurang berpengalaman, disebabkan karena bidan sebagian besar kurang profesional dibidangnya, dan kurang mampu mengendalikan emosional dan sosialnya. Dengan nilai dominan yang pada kategori pengalaman kurang sebanyak 64 orang (44,1%).

3. Kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat sebagian besar mempunyai kemampuan memuaskan sebanyak 43 orang

(53)

37

(29,7%). untuk itu perlu bagi mahasiswa mengerti dan memahami serta mampu mengaplikasikan asuhan persalinan normal untuk mendapat hasil yang lebih baik lagi.

4. Terdapat hubungan lahan praktek terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II di Akademi Kebidanan Sehat dengan nilai chi-square 6,386..

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara bimbingan klinik terhadap pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik II Akademi Kebidanan Sehat dengan nilai Chi-Square 23,654.

6.2. Saran – saran

Bidan harus mempunyai kemampuan dalam memberikan asuhan persalinan yang bermutu, tanggap dalam memimpin persalinan yang bersih dan aman, dapat menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita, dan bayi yang baru lahir(IBI,2001). Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan praktek klinik Asuhan Kebidanan, dan menambah wawasan dan pengetahuan pada praktek klinik II yang meliputi ibu hamil, melahirkan , nifas dan BBL.

(54)

38 2. Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi institusi pendidikan, yang berkaitan dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik dan di harapkan untuk pihak instansi untuk mencari lahan praktek yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa..

3. Bagi Peneliti

Agar dapat menambah pengetahuan peneliti tentang pentingnya pencapaian kemampuan pada praktek klinik.

(55)

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Revisi V.

Yogyakarta. Rineka Cipta.

Budi Setia Ilhan. 2007. http://www.bppsdmk.depkes.go.id.pelatih bimbingan klinik.

Chapman Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Buku Kedokteran. Jakarta.

Dalyono. M. 1997. Psikologi Pendidikan. Cetakan Pertama, Jakarta. Rineka Cipta. Dahar Ratna Wilis. 1998. Teori-teori Belajar. Jakarta. Airlangga.

Djamarah Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Airlangga. Djiwandono Esti Wuryani. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Grasindo. Handerson Christine dan Kathleen Jones. Konsep Kebidanan. Buku Kedokteran.

Jakarta.

Hasan Moch. 2007. http://www.bppsdmk.depkes.go.id. Penyelenggaraan D IV

Kesehatan.

Ihsan Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. Rineka Cipta. JNPKR-KR. 2007. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. Buku Acuan.

Manuaba Gde Bagus Ida. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidik Bidan. Jakarta. Ilmu Kedokteran.

Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Purwanto Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Pidarta Made. 1997. Landasan Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Pusdiknakes. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta.

(56)

43

Sukmadinata Syaodih Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Jakarta. Remaja Rosdakarya.

Subroto Suryo. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta. Sudjana. 1996. Metoda Statiska. Bandung. Tarsito.

Saleh Rahman Abdul. 2004. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta. Prenada Media. Verralis Sylvia. 1997. Terapan Dalam Kebidanan. Edisi 3. Jakarta. Ilmu

Kedokteran.

Wiknjosastro Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Bina Pustaka.

Gambar

Tabel 1.1 Mahasiswa Akademi Kebidanan Sehat Medan
Tabel Kisi-Kisi Kuesioner
Tabel 5.1 Distribusi Kemampuan Bidan Dalam Bimbingan Klinik
Tabel 5.2 Distribusi Fasilitas Lahan Praktek Dalam Bimbingan Klinik
+3

Referensi

Dokumen terkait

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dinas pariwisata di ling- kungan Kabupaten Timor Tengah Selatan, artinya semakin tinggi disi- plin kerja, maka

Dari aspek politik, orang-orang Arab tidak mengenal istilah Negara dalam arti negara dalam arti yang sesuai menurut undang-undang, karena Negara dengan definisi ini harus memiliki

Penelitian ini menyajikan investigasi numeris tiga dimensi untuk menganalisa pengaruh dan interaksi VIV dengan adanya variasi spacing ratio, aspect ratio, dan Reynold Number

• Mahasiswa dapat menganalisis gaya dalam momen, lintang dan netral pada struktur balok kantilever dan balok sederhana menerus... a home base

Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada budaya organisasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja

Menurut McDavid dan Harari dikutip oleh Jalaludin Rakhmat dalam buku Psikologi Komunikasi, kohesivitas karyawan diukur: “ Ketertarikan anggota secara interpersonal pada

Tujuan penelitian ini untuk menghitung biaya, penerimaan dan keuntungan usaha pengolahan petis, menganalisi besarnya tingkat efesiensi usaha pengolahan petis dan menghitung

Analisis hasil tindakan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing pada siklus I pertemuan pertama dan kedua sudah memperoleh kategori baik