• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan Selaku Pembina dan Pengawas Perusahaan Pembiayaan (Studi Pada : PT. Adira Dinamika Multi Finance Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Implikasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan Selaku Pembina dan Pengawas Perusahaan Pembiayaan (Studi Pada : PT. Adira Dinamika Multi Finance Medan)"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, tujuan pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap kegiatan usaha perusahaan pembiayaan konsumen agar tercipta ketertiban, dan keamanan

Lebih lanjut Penjelasan pasal tersebut menyebutkan bahwa ruang lingkup tugas Otoritas Jasa Keuangan yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan

― Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan : Kajian Terhadap Independensi dan Pengintegrasian Pengawasan Lembaga Keuangan ‖ (Medan : disampaikan pada

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan

(3) Dalam menyelenggarakan Regulatory Sandbox, Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital akan difasilitasi untuk dapat berkoordinasi dengan Lembaga Jasa Keuangan yang telah

Implementasi ekuitas koperasi di kota pekanbaru berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan

Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan yaitu sebagai regulator dan pengawasan di sektor perbankan, pasar modal, peransuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga

pembahasan menunjukkan bahwasannya pengawasan OJK masih belum tepat sasaran dan merata, lebih efektif jika pengawasan pembiayaan Koperasi Syariah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan,