• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan aplikasi digital library (studi kasus perpustakaan sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan aplikasi digital library (studi kasus perpustakaan sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

JAKARTA)

SIGIT WAHYUDI

2040.9100.2548

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

i

PEMBUATAN APLIKASI DIGITAL LIBRARY (STUDI

KASUS PERPUSTAKAAN SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Sigit Wahyudi

2040.9100.2548

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

ii Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

SIGIT WAHYUDI

2040.9100.2548

Menyetujui,

Pembimbing I

Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002

Pembimbing II

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc NIP.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(4)

iii

(STUDI KASUS PERPUSTAKAAN SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA) ”

yang ditulis oleh Sigit Wahyudi, NIM 204091002548 telah diuji dan dinyatakan

lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 03 Agustus 2010. Skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata

Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Menyetujui : Penguji I

Viva Arifin, MMSI NIP. 19730810 200604 2 001

Penguji II

Yusuf Durrachman, MIT NIP. 19710522 200604 1 002

Pembimbing I

Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002

Pembimbing II

Zainuddin Bey Fanannie, M.Sc NIP.

Mengetahui: Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(5)

iv

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 03 Agustus 2010

Sigit Wahyudi

(6)

v

PERPUSTAKAAN SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA). (di bawah bimbingan

Herlino Nanang dan Zainuddin Bey Fananie).

Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta merupakan salah satu unit yang mendukung kemajuan pendidikan di lingkungan kampus sebagai sarana ilmu pengetahuan, pengumpulan dan penyebaran informasi. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu aplikasi yang mampu menampilkan file dalam format file digital serta dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Salah satu solusi untuk penyebaran file digital tersebut yaitu dengan aplikasi digital library. Digital library adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Aplikasi digital library ini berbasiskan web dengan menggunakan media jaringan global yaitu internet. Pembuatan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis data. Untuk pengembangan aplikasi penulis menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil yang diperoleh pada aplikasi ini adalah mendapatkan aplikasi DigLib yang sudah terkategori berdasarkan jurusan serta dapat memberikan dan menampilkan file digital dengan format pdf, sehingga mahasiswa mampu mengunduh maupun melakukan upload.

Kata kunci : Digital, Library, Digital Library, SDLC Daftar Pustaka : 20 referensi

(7)

vi Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, rasa syukur tiada henti penulis panjatkan kepada Allah

Subhanahu Wata’ala. Rahmat dan salam semoga tercurahkan selalu kepada

Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut

beliau (amin). Hanya berkat petunjuk dan pertolongan Allah-lah penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul : Pembuatan Aplikasi Digital Library (Studi

Kasus Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta).

Terwujudnya tulisan dalam bentuk skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Rasa terima kasih penulis ucapkan

kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi.

2. Bapak Yusuf Durrachman, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

3. Bapak Herlino Nanang, MT, selaku dosen pembimbing I, dan

4. Bapak Zainuddin Bey Fananie, M.Sc, selaku dosen pembimbing II, yang

telah memberikan bimbingan, waktu, dan perhatiannya dalam penyusunan

(8)

vii

lain, telah membantu penulis selama menempuh pendidikan di UIN Jakarta.

Thank you so much, friendship never end.

7. Seluruh Dosen dan staf karyawan Program Studi Teknik Informatika,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah mengajar atau membantu penulis selama kuliah.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai

masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari

sempurna dan tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu dengan

senang hati penulis akan menerima semua saran dan kritik maupun ide-ide yang

membangun dari rekan-rekan pembaca. Akhir kata semoga Allah membalas

kebaikan mereka yang telah membimbing penulis dalam membuat skripsi ini.

Semoga skripsi ini berguna bagi penulis dan pada pembaca umumnya.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 24 Juli 2010

Penulis

Sigit Wahyudi

(9)

viii

PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL... xiii

STATE TRANSITION DIAGRAM ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

2.6. Metodologi Penelitian ... 5

1.1.1. Metodologi Pengumpulan Data ... 6

1.1.2. Metodologi Pengembangan Sistem ... 7

2.7. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.8. Aplikasi ... 9

2.9. Perpustakaan Digital ... 9

2.9.1. Dasar Pemikiran Digital Library ... 11

2.9.2. Proses Digital Library ... 12

2.9.3. Keunggulan dan Kelemahan Digital Library ... 14

2.9.4. Infrastruktur pada Digital Library ... 15

2.10. OPAC (On-line Public Access Catalogue) ... 17

2.11. Konsep Data dan Informasi ... 19

2.12. Konsep Website ... 20

2.13. HTML... 22

2.14. PHP ... 24

2.14.1. Pengertian PHP ... 24

2.14.2. Kelebihan-kelebihan PHP ... 25

(10)

ix

2.17. Rekayasa Perangkat Lunak ... 30

2.17.1. Flowchart ... 30

2.17.2. Diagram Konteks ... 33

2.17.3. Data Flow Diagram (DFD) ... 34

2.17.4. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 37

2.17.5. Normalisasi ... 38

2.18. Literatur Sejenis ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

2.19. Metode Pengumpulan Data ... 43

3.1.1. Studi Pustaka (Library Research) ... 43

3.1.2. Studi Lapangan (Field Research) ... 44

2.20. Metode Pengembangan Sistem ... 45

2.21. Peralatan Penelitian ... 49

BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI ... 51

2.22. Rekayasa Sistem ... 51

2.23. Analisis ... 52

4.1.1. Sekilas Tentang Perpustakaan Sains dan Teknologi ... 52

4.1.2. Visi ... 52

4.1.3. Misi... 53

4.1.4. Struktur Organisasi ... 55

4.1.5. Program Studi ... 55

2.24. Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 56

2.25. Sistem yang diusulkan ... 59

2.26. Analisis Kebutuhan Sistem ... 60

2.27. Cara Kerja Sistem ... 61

2.28. Proses Digitalisasi Dokumen ... 62

2.29. Tabel Perbandingan Sistem ... 64

2.30. Desain Aplikasi yang diusulkan ... 67

4.1.6. Desain Model ... 68

4.1.7. Perancangan Basis Data ... 74

4.1.8. Perancangan Antar Muka... 89

(11)

x

2.31. Kesimpulan ... 108

2.32. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110

LAMPIRAN A ... 112

HASIL WAWANCARA ... 112

LAMPIRAN B ... 114

Tampilan-tampilan aplikasi DigLib ... 114

LAMPIRAN C ... 118

(12)

xi

Gambar 2.2. Aliran Data ... 34

Gambar 2.3. Notasi Kesatuan Luar dari DFD ... 35

Gambar 2.4. Notasi Arus Data dari DFD ... 35

Gambar 2.5. Notasi Proses dari DFD ... 36

Gambar 2.6. Simbol Data Store dari DFD ... 36

Gambar 2.7. One to One Relationship ... 37

Gambar 2.8. One to Many Relationship... 38

Gambar 2.9. Many to Many Relationship ... 38

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perpustakaan Sains dan Teknologi ... 55

Gambar 4.2. Bagan Alir dari Sistem yang Berjalan ... 59

Gambar 4.3. Ilustrasi Arsitektur Digital Lbrary ... 61

Gambar 4.4. Proses digitalisasi Dokumen ... 63

Gambar 4.5. Flowchart Aplikasi yang diusulkan ... 69

Gambar 4.6. Context diagram Sistem yang diusulkan ... 70

Gambar 4.7. Diagram Overview yang diusulkan ... 71

Gambar 4.8. Diagram Level 2 proses 1.0 ... 72

Gambar 4.9. Diagram Level 2 proses 2.0 ... 72

Gambar 4.10. Diagram Level 2 proses 3.0 ... 73

Gambar 4.11. Diagram Level 2 proses 4.0 ... 74

Gambar 4.12. Diagram Level 2 proses 5.0 ... 74

(13)

xii

Gambar 4.17. Rancangan halaman Registrasi yang diusulkan ... 92

Gambar 4.18. Rancangan halaman User yang diusulkan ... 93

Gambar 4.19. Rancangan halaman Member yang diusulkan ... 94

Gambar 4.20. Rancangan halaman Jurusan yang diusulkan ... 95

Gambar 4.21. Rancangan halaman PDF View yang diusulkan ... 96

Gambar 4.22. Rancangan halaman Download yang diusulkan ... 97

Gambar 4.23. Rancangan halaman Login Operator yang diusulkan ... 98

Gambar 4.24. Rancangan halaman Operator ... 99

Gambar 4.25. Rancangan STD halaman utama ... 100

Gambar 4.26. Rancangan STD login user/member ... 101

Gambar 4.27. Rancangan STD halaman login operator yang diusulkan ... 102

(14)

xiii

Tabel 2.1. Flow direction Symbols ... 31

Tabel 2.2. Processing Symbols ... 32

Tabel 2.3. Input-Output Symbols ... 33

Tabel 4.1. Pendaftaran ... 56

Tabel 4.2. Peminjaman buku ... 57

Tabel 4.3. Pengembalian buku ... 58

Tabel 4.4. Perbandingan sistem ... 64

Tabel 4.5. Desain Aplikasi yang diusulkan ... 67

Tabel 4.6. Desain LRS ... 74

(15)

xiv

No. Simbol Nama Keterangan

1. Tindakan

Menggambarkan tindakan

yang diambil jika suatu

event terjadi

2. Tampilan

Menggambarkan tayangan

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang

Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta

merupakan salah satu unit yang mendukung kemajuan pendidikan di

lingkungan kampus sebagai sarana ilmu pengetahuan, pengumpulan dan

penyebaran informasi. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan

perubahan paradigma dalam sistem pendidikan dan pengajaran di

perguruan tinggi yang harus menempatkan perpustakaan sebagai

sumberdaya informasi yang sangat penting karena dapat memberikan

kemudahan kepada civitas akademika dalam aksebilitas informasi di

perpustakaan. Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat

mampu memberikan peluang untuk mengelola informasi dalam format

digital. Format digital adalah bahan-bahan pustaka yang disimpan,

diproses dan ditransfer melalui peralatan digital dan jaringan. Layanan

digital adalah layanan informasi yang dikirim secara digital melalui

jaringan komputer. (Romi, 2003).

Koleksi Perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi terutama yang

berupa laporan hasil penelitian maupun karya tulis ilmiah masih belum

(17)

Oleh sebab itu maka koleksi tersebut harus dibuat dalam format yang

mudah diakses bagi yang memerlukannya dan dimanapun berada. Untuk

memudahkan penyebaran informasi, koleksi tersebut harus dibentuk dalam

format digital sehingga dapat diakses melalui jaringan global yang disebut

internet. Berdasarkan pengamatan penulis sekarang ini di perpustakaan

Fakultas Sains dan Teknologi belum memiliki aplikasi Digital Library

berbasiskan web yang mampu memberikan kemudahan dalam penyebaran

informasi ataupun ilmu pengetahuan, yang bermanfaat membantu

mahasiswa dalam melakukan penelitian dan pelaksanaan tugas-tugas

perkuliahan. Layanan Digital Library yang berbasiskan jaringan internet

bukan hanya mampu memberikan kemudahan layanan tetapi juga mampu

memberikan informasi yang lebih cepat dan mudah diakses.

Maka berdasarkan latar belakang diatas penulis melakukan

penelitian dengan mengajukan judul Pembuatan Aplikasi Digital

Library (Studi Kasus Pada Perpustakaan Fakultas Sains Dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

2.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis ingin membuat suatu aplikasi Digital

Library yang terkoneksi dengan jaringan internet. Adapun

masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

(18)

1. Bagaimana membuat aplikasi Digital Library sehingga dokumen

digital dari tugas akhir, laporan PKL, buku, majalah, jurnal, thesis,

proceeding dan artikel yang dapat diakses dan dipublikasikan

melalui sistem perpustakaan digital.

2. Bagaimana membuat aplikasi digital yang dapat memudahkan pada

anggota dalam mengakses serta melakukan download koleksi file

digital yang dimiliki perpustakaan.

3. Bagaimana mengatasi keterbatasan tempat, jarak dan waktu untuk

menampilkan file digital yang dimiliki perpustakaan.

2.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan tugas akhir ini,

maka penulis membatasi permasalahan hanya mencakup hal-hal berikut :

1. Aplikasi dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP

Version 5.2.9, AJAX, Javascript, HTML, dan CSS .

2. Pemrograman basis data yang digunakan yaitu Mysql Version

5.0.16.

3. Penggunaan dokumen digital yang dibatasi adalah dengan

(19)

2.4. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya pembuatan aplikasi DigLib ini adalah sebagai

berikut :

1. Membuat suatu aplikasi DigLib untuk Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Untuk mempermudah akses informasi yang khusus dimiliki oleh

perpustakaan Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Menyelamatkan informasi yang bernilai tinggi dalam bentuk

kertas ke bentuk digital, serta penghematan tempat

penyimpanan.

4. Aplikasi DigLib dapat menjadi salah satu media promosi

perpustakaan Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta bagi masyarakat maupun institusi pendidikan lainnya

yang membutuhkan informasi yang dimiliki secara cepat dan

mudah.

5. Mampu memberikan layanan informasi secara integratif dan

aplikatif sesuai dengan kemajuan teknologi informasi.

2.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam menulis penelitian ini adalah :

(20)

a. Dapat lebih mengenal dan mendalami bagaimana

cara pembuatan aplikasi berbasis web.

b. Menambah wawasan dan pengalaman penulis tentang

ilmu pemograman, database dan teknologi informasi.

2. Bagi Universitas

a. Memberikan sumbangan ilmiah bagi perkembangan

perpustakaan.

b. Sebagai sarana untuk memperkenalkan bahwa

DigLib merupakan salah satu fasilitas yang ada di

lingkungan Universitas.

3. Bagi Perpustakaan Fakultas

a. Dapat menjadi perpustakaan yang fleksibel, dinamis

dan responsif terhadap minat dan kebutuhan

pengunjung.

b. Mendapatkan suatu aplikasi DigLib yang dinamis

dan interaktif sehingga dapat memberikan file digital,

sehingga mahasiswa mampu mengunduh maupun

melakukan upload.

2.6. Metodologi Penelitian

Pada penulisan penelitian ini, diperlukan data-data yang lengkap

(21)

Oleh karena itu diperlukan metodologi pengumpulan data dan metode

pengembangan sistem.

1.1.1. Metodologi Pengumpulan Data

Dalam rangka menyusun penelitian ini, diperlukan data dan

informasi yang lengkap. Metodologi pengumpulan data yang

penulis lakukan adalah :

1. Studi Pustaka (Library research)

Mencari bahan-bahan dengan mempelajari buku-buku ,

makalah, penelusuran di internet yang berkaitan sebagai

penunjang referensi yang dapat dijadikan sebagai landasan

penelitian ini.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperoleh

dengan mengadakan penelitian secara langsung di

lapangan, diantaranya yaitu:

a. Wawancara, penulis memberikan pertanyaan

kepada staff dan pimpinan perpustakaan agar dapat

memperoleh informasi yang dibutuhkan.

b. Observasi, penulis meninjau dan mengamati secara

langsung bagian-bagian yang berkaitan dengan

(22)

3. Studi Literatur (Field Research) sejenis

Penulis juga membaca dan mempelajari beberapa

laporan-laporan penelitian yang berkaitan tujuannya untuk mencari

perbandingan.

1.1.2. Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam menyusun penelitian ini penulis menggunakan

metodologi pengembangan System Development Life Cycle

(SDLC) dengan model waterfall (Winston W Royce:1925-1995)

yang meliputi aktifitas-aktifitas dimulai dari rekayasa sistem

(system engineering), analisis kebutuhan perangkat lunak

(software requirement analisis), perancangan (design),

pengkodean (code), pengujian (testing) dan pemeliharaan

(maintenance). (Pressman, 2002)

2.7. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan penelitian ini penulis menyajikan tulisan ini

menjadi beberapa bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, dan

(23)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang landasan teori yang diperlukan

dalam pembuatan aplikasiDigLib.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara rinci metodologi yang digunakan

dalam pembuatan aplikasi DigLib.

BAB IV PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini membahas mengenai gambaran umum objek

penelitian serta menjelaskan hasil dan pembahasan dari

metodologi pengembangan sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh bab dan saran-saran

untuk Membuat aplikasi DigLib lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

(24)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.8. Aplikasi

Menurut Janer Simarmata dalam perancangan basis data aplikasi

memiliki beberapa pengertian diantaranya adalah :

1. Suatu koleksi resources yang diperlukan untuk menawarkan suatu

layanan tertentu.

2. Suatu tool front end yang digunakan oleh pengembang, staf

rumahan dan pengguna akhir untuk mengaksses basis data.

3. Form dan laporan dimana pengguna saling berinteraksi.

4. Kelompok algoritma dan hubungan antardata untuk mendukung

sebuah kebutuhan organisasi.

5. Suatu program yang dirancang untuk membantu performa dari

tugas tertentu, seperti pengolah kata, akutansi atau manajemen

inventori.(Simarmata, 2007)

2.9. Perpustakaan Digital

Keputusan Presiden RI nomor 11 menerangkan bahwa definisi

perpustakaan adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai

hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu

pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan

(25)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

merupakan suatu organisasi yang bertugas mengumpulkan informasi,

mengolah, menyajikan, dan melayani kebutuhan informasi bagi pemakai

perpustakaan. Suatu organisasi yang dimaksud dalam pengertian diatas

yaitu suatu badan yang didalamnya terdapat sekelompok orang yang

bertanggung jawab mengatur dan mengendalikan perpustakaan.

(Rohanda,2000).

Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan

yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua

sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya.

(Herlandi,2009).

Sedangkan makna perpustakaan digital (digital library atau

electronic library) menurut Digital Library Federation (DLF) sendiri

memiliki arti “digital libraries are organizations that provide the

resources, including the specialized staff, to select structure, offer

intellectual access to, interpret, distribute, preserve the integrity of, and

ensure the persistence over time of collections of digital works so that

they are readily and economically available for use by a defined

community or set of communities”.

Menurut pernyataan diatas singkatnya digital library dapat

dipahami sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian

besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan

(26)

konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak. Semua isi dari

perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa

ditempatkan secara lokal maupun dilokasi yang jauh, namun dapat

diakses dengan cepat dan mudah lewat jaringan komputer.

(Susan, 2004)

2.9.1. Dasar Pemikiran Digital Library

Ada beberapa hal yang mendasari pemikiran tentang

perlunya dilakukannya digitasi perpustakaan adalah sebagai

berikut:

1. Perkembangan teknologi informasi semakin membuka

peluang-peluang baru bagi pengembangan teknologi

informasi perpustakaan yang murah dan mudah

diimplementasikan oleh perpustakaan di Indonesia. Oleh

karena itu, saat ini teknologi informasi sudah menjadi

keharusan bagi perpustakaan di Indonesia, terlebih untuk

mengahadapi tuntutan kebutuhan bangsa Indonesia sebuah

masyarakat yang berbasis pengetahuan - terhadap informasi

di masa mendatang.

2. Perpustakaan sebagai lembaga edukatif, informatif,

preservatif dan rekreatif yang diterjemahkan sebagai bagian

aktifitas ilmiah, tempat penelitian, tempat pencarian

data/informasi yang otentik, tempat menyimpan, tempat

(27)

rekreasi edukatif, dan kontemplatif bagi masyarakat luas.

Maka perlu didukung dengan sistem teknologi informasi

masa kini dan masa yang akan datang yang sesuai

kebutuhan untuk mengakomodir aktifitas tersebut, sehingga

informasi dari seluruh koleksi yang ada dapat diakses oleh

berbagai pihak yang membutuhkannya dari dalam maupun

luar negeri.

3. Dengan fasilitas digitasi perpustakaan, maka

koleksi-koleksi yang ada dapat dibaca/dimanfaatkan oleh

masyarakat luas baik di Indonesia, maupun dunia

internasional. (Gatot, 2009)

2.9.2. Proses Digital Library

Proses digitalisasi pada digital library memiliki tiga

tahapan utama, yaitu (Suryandari, 2007);

1. Scanning, yaitu proses memindai dokumen dalam bentuk

media cetak lalu kemudian mengubahnya kedalam bentuk

berkas digital. Berkas yang dihasilkan dalam bentuk PDF.

2. Editing, adalah proses mengolah berkas pdf didalam

komputer dengan cara pemberian password, watermark,

catatan kaki, daftar isi, hyperlink dan sebagainya.

Kebijakan mengenai hal-hal apa saja yang perlu diedit

dan dilindungi didalam berkas tersebut disesuaikan

(28)

Proses OCR (Optical Character Recognition)

dikategorikan pula ke dalam proses edting. OCR adalah

sebuah proses yang mengubah gambar menjadi teks.

Sebagai contoh, jika kita memindai sebuah halaman

abstrak tesis, maka akan dihasilkan sebuah berkas pdf

dalam bentuk gambar. Artinya, berkas tersebut tidak

dapat diolah dengan program pengolah kata.

3. Uploading, adalah proses pengisian metadata dan

meng-upload berkas dokumen tersebut ke digital library.

Berkas yang di-upload adalah berkas PDF yang berisi

full teks karya akhir dari mulai halaman judul hingga

lampiran, yang telah melalui proses editing.

Pada bagian akhir, ada dua buah server. Server pertama

yaitu sebuah server yang berhubungan dengan intranet, berisi

seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh

seluruh pengguna di dalam Local Area Network (LAN)

perpustakaan yang bersangkutan. Sedangkan server kedua adalah

sebuah server yang terhubung ke internet, berisi metadata dan

abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan

untuk keamanan data. Dengan demikian, full tekt sebuah karya

hanya dapat diakses dari LAN, sedangkan melalui internet,

(29)

2.9.3. Keunggulan dan Kelemahan Digital Library

Beberapa keunggulan perpustakaan digital diantaranya

adalah sebagai berikut. Pertama, long distance service, artinya

dengan perpustakaan digital, pengguna bisa menikmati layanan

sepuasnya, kapanpun dan dimanapun. Kedua, akses yang mudah

pada pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan

perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu

dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama.

Ketiga, murah (cost efective). Perpustakan digital tidak

memerlukan banyak biaya. Mendigitalkan koleksi perpustakaan

lebih murah dibandingkan dengan membeli buku. Keempat,

mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih

“aman”, sehingga tidak akan mudah untuk diplagiat. Bila

penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format PDF,

koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa

mengeditnya. Kelima, publikasi karya secara global. Dengan

adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan

secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet.

Selain keunggulan, perpustakaan digital juga memiliki

kelemahan. Pertama, tidak semua pengarang mengizinkan

karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir tentang

royalty (hak cipta) yang akan diterima bila karyanya didigitalkan.

(30)

teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan

dalam perpustakaan di pedesaan. Ketiga, masih sedikit

pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan

koleksi perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan

tentang perpustakaan digital.(Gatot, 2009).

2.9.4. Infrastruktur pada Digital Library

Kebutuhan dalam perpustakaan digital (digital library)

adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer

sebagai elemen-elemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan

digital. Perangkat utama yang diperlukan dalam perpustakaan

digital adalah computer personal (PC), internet

(inter-networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal tersebut

memungkinkan adanya perpustakaan digital. Perpustakaan digital

juga memerlukan sistem informasi, Sucahyo dan Ruldeviyani

(2007) mengungkapkan bahwa ada tiga elemen penting yang

diperlukan dalam pengembangan sistem informasi, yaitu

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan

manusia (brainware). Perangkat keras yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Web server, yaitu server yang akan melayani

permintaan-permintaan layanan web page dari para pengguna internet.

2. Database server, yaitu jantung sebuah perpustakaan digital

(31)

3. FTP server, yaitu untuk melakukan kirim atau terima

berkas melalui jaringan komputer.

4. Mail server, yaitu server yang melayani segala sesuatu

yang berhubungan dengan surat elektronik (e-mail).

5. Printer server, yaitu untuk menerima

permintaan-permintaan pencetakan, mengatur antriannya, dan

memprosesnya.

6. Proxy server, yaitu untuk pengaturan keamanan

penggunaan internet dari pemakai-pemakai yang tidak

berhak dan juga dapat digunakan untuk membatasi ke

situs-situs yang tidak diperkenankan.

Perangkat lunak yang paling banyak digunakan adalah

Apache yang bersifat open source (bebas terbuka-gratis). Untuk

yang mengunakan Microsoft, terdapat perangkat lunak untuk web

server yaitu IIS (Internet Information Sevices). Sumber daya

manusia yang dibutuhkan dalam sistem informasi ini adalah

Database Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran basis

data, Network Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran

operasional jaringan komputer, System Administrator, yaitu

penanggungjawab siapa saja yang berhak mengakses sistem, Web

Master, yaitu penjaga agar website beserta seluruh halaman yang

(32)

pengguna, dan Web Designer, yaitu penanggungjawab rancangan

tampilan website sekaligus mengatus isi website.(Gatot, 2009)

2.10. OPAC (On-line Public Access Catalogue)

Untuk membantu pengguna menemukan koleksi informasi yang

dibutuhkan, PUSTAKA menyediakan bebrbagai sarana temu kembali

informasi seperti catalog kartu, catalog tercetak berupa buku, indeks,

bibliografi, OPAC, dan beberapa aplikasi CD-ROOM. OPAC dibangun

pada tahun 2004 dalam rangka pengembangan automasi perpustakaan

dan dilatarbelakangi oleh beberapa hal, antara lain :

1. Penelusuran data tentang koleksi PUSTAKA masih dilakukan

secara manual, sehingga pengguna memerlukan waktu yang lama

untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.

2. Pangkalan data yang ada hanya memuat informasi bibliografis dan

sebagian belum mencantumkan data nomor panggil.

3. Jumlah komputer yang tersedia untuk penelusuran koleksi

PUSTAKA terbatas serta masih bergabung dengan penelusuran

CD-ROOM.

4. Pemantauan pengunjung perpustakaan secara manual tidak dapat

tidak dapat dilakukan secara serentak.

5. Pembuatan statistik pemanfaan perpustakaan dan laporan bulanan

(33)

OPAC dilengkapi dengan tiga unit komputer terminal yang

masing-masing berfungsi sebagai sarana penelusuran, terminal pencatat

data pengunjung dan sebagai server. Pangkalan data yang tersedia terdiri

atas data koleksi buku, daftar judul majalah, daftar koleksi CD-ROOM,

dan hasil-hasil penelitian. Keuntungan lain dari OPAC dalam bentuk

WAN adalah pengguna dapat mengetahui ketersedian materi informasi

yang dicari tanpa harus datang langsung ke perpustakaan, sedangkan

permintaan bahan pustakanya dapat dilakukan melalui sarana

komunikasi lain. Dengan demikian pengguna dapat menghemat waktu,

biaya dan tenaga untuk memperoleh koleksi pustaka yang diperlukan.

Dengan adanya OPAC yang terkomunikasi melalui intenet jangkauan

pengguna perpustakaan jadi lebih luas, tidak saja untuk para staf dalam

lingkungan sendiri atau pengguna yang datang ke perpustakaan, tetapi

juga untuk pengguna atau instansi lain dalam lingkup yang lebih luas.

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan OPAC adalah :

1. Pengguna dapat secara langsung ke dalam pangkalan data yang

dimiliki perpustakaan.

2. Mengurangi beban biaya dan waktu yang diperlukan oleh

pengguna dalam mencari informasi.

3. Mengurangi beban pekerjaan dalam pengelolaan pangkalan data

sehingga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja.

(34)

5. Dapat melayani kebutuhan informasi masyarakat dalam jangkauan

yang luas.

Dalam sistem OPAC terdapat kegiatan pemasukkan data dan

validasi atau pengecekan data yang dimasukkan ke dalam basisdata.

Apabila ada kesalahan atau keraguan data dapat dilacak berdasarkan

nama pengolah, pemasuk data dan tanggal pemasukkan yang tercantum

pada formulir. Dengan menggunakan formulir, pemasukkan data

menjadi lebih cepat dan fisik bahan pustakanya dapat segera diproses

sebagaimana mestinya sehingga dapat segera dipamerkan dan digunakan

di unit sirkulasi. Sistem OPAC yang dikembangkan di PUSTAKA

adalah sistem layanan informasi melalui LAN dan WAN, namun karena

masih ada keterbatasan, sistem yang dibangun baru pada tahapan LAN.

Layanan melalui WAN dilakukan dengan memanfaatkan media internet,

sehingga pengguna dapat langsung mengakses informasi dari server

pangkalan data. Layanan melalui LAN lebih ditujukan untuk pengguna

yang langsung datang ke perpustakaan. (Eka, 2007)

2.11. Konsep Data dan Informasi

Enkripsi Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang kita hadapi (the

descryption of things and events that we face) dan kesatuan nyata.

(35)

tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk

pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut

harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Sesudah diolah,

akan diperoleh informasi.

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, agar informasi yang

dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria

sebagai berikut :

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen

dalam mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang

membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan

pada saat dibutuhkan.

Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam

organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat

dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan

informasi tersebut. (Al bahra, 2005)

2.12. Konsep Website

World Wide Web (WWW) yang lebih dikenal dengan website,

merupakan salah satu layanan yang dapat digunakan oleh pemakai

(36)

ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext

pemakai dituntut untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang

disediakan dalam dokumen website yang ditampilkan pada web browser.

Internet identik dengan website, karena popularitasnya sebagai penyedia

informasi dan tampilan antar muka (interface) yang dibutuhkan oleh

pengguna internet, dari masalah informasi sampai komunikasi. Website

memudahkan penguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet

lainnya dan menelusuri informasi.

Website juga telah banyak digunakan oleh perusahaan sebagai

bagian dari strategi teknologi informasinya, hal ini tidak lepas dari

kelebihannya yaitu memiliki akses informasi yang mudah, set up server

lebih mudah, informasi lebih mudah didistribusikan dan bebas platform.

Bebas platform yang dimaksud adalah informasi dapat ditampilkan oleh

web browser pada sistem operasi apa saja hal ini dikarenakan telah adanya

standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan. Web browser dan

server berkomunikasi satu sama lain dengan protokol yang memang dibuat

khusus untuk ini, yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol) bertugas

menangani permintaan-permintaan (request) dari browser untuk

mengambil dokumen-dokumen website. Berikut ini adalah skema kerja

(37)

Gambar 2.1. Skema kerja website. (Sidik dkk, 2005)

2.13. HTML

HTML (hypertext Markup Language) adalah merupakan suatu

bahasa pemrograman yang berfungsi untuk menulis halaman pada website.

HTML di rancang untuk digunakan tanpa tergantung pada suatu platform

tertentu (platform independent). Dokumen HTML adalah dokumen teks

biasa, yang disebut sebagai markup language karena mengandung

tanda-tanda atau (tag) tertentu digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks

dan tingkat kepentingan dari teks tersebut dalam dokumen. HTML

merupakan standar bahasa yang digunakan untuk menampilkan dokumen

website, serta dapat melakukan:

1. Mengontrol tampilan web page dan contentnya.

2. Mempubliskan dokumen secara online sehingga bisa diakses dari

seluruh dunia.

3. Menambah objek-objek seperti image, audio, video dan juga java

(38)

Berikut ini adalah merupakan suatu contoh content yang ada pada

HTML, setiap dokumen harus diawali dan ditutup dengan tag <HTML>.

Contohnya <HTML>…..</HTML> selanjutnya comment yang digunakan

pada bagian header dari dokumen HTML adalah dengan menggunakan

perintah <HEAD>…..</HTML>, berikut perintah yang digunakan untuk

menampilkan teks, image link dan semua yang akan ditampilkan didalam

website dengan menggunakan perintah <BODY>…..</BODY>.

Pada layanan HTML dapat juga menampilkan teks secara tebal,

miring ataupun dengan garis bawah. Pada dasarnya terdapat dua

pengelompokkan dalam memformat teks yaitu physical style yang

memformat teks secara fisik teks dan logical style.:

1. Physical Style

Physical style adalah jenis format yang diberikan pada teks

berdasarkan tag yang memang digunakan untuk mengatur

tebal huruf, miring, ataupun garis bawah. Tag-tag yang bisa

digolongkan kedalam physical style adalah <b>…..</b>

untuk menebalkan teks, <i>…..</i> untuk membuat teks

terlihat miring, <u>….</u> untuk membuat garis bawah

pada teks.

2. Logical Style

Logical style adalah jenis format yang diberikna pada teks

berdasarkan kesepakatan internasional terhadap kandungan

(39)

teks (emphasis) menggunakan huruf miring. Jika suatu saat

standar internasional mengubah bentuk penulisan teks

menggunakan garis bawah, secara otomatis teks yang

diformat menggunakan logical teks akan berubah menjadi

standar yang baru. (Ardiansyah dkk, 2003)

2.14. PHP

2.14.1.Pengertian PHP

PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext

Preprocessor.PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source

yang diatur dalam aturan general purpose licences (GPL), serta

dapat di-download bebas dari situs resminya (http://www.php.net).

Pemrograman php sangat cocok dikembangkan dalam lingkungan

web, karena PHP dilekatkan pada script HTML atau sebaliknya.

PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis. Maksudnya,

PHP mampu menghasilkan website yang secara terus menerus

hasilnya bisa berubah –ubah sesuai dengan pola yang diberikan.

Hal tersebut tergantung pada permintaan client browser-nya

(contohnya penggunaan browser Mozilla Firefox, Opera, Internet

Explorer dan lain-lain). Pada umumnya, pembuatan web dinamis

berhubungat erat dengan databases sebagai sumber data yang akan

(40)

PHP tergolong juga sebagai bahasa pemrograman yang

berbasis server (Server Side Scripting). Ini berarti bahwa semua

script PHP diletakkan diserver dan diterjemahkan oleh web server

terlebih dahulu, kemudian hasil terjemahan itu dikirim ke browser

client. Tentu hal tersebut berbeda dengan javascript. (Dodit, 2008)

2.14.2. Kelebihan-kelebihan PHP

Diantara maraknya pemrograman server web saat ini, adalah

ASP yang berkembang menjadi ASP.NET, JSP, CFML, dan PHP.

Jika dibandingkan di antara tiga terbesar pemrograman server web

di atas, terdapat kelebihan dari PHP itu sendiri, yaitu :

1. PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak melakukan

sebuah kompilasi dalam penggunaanya. Tidak seperti hanya bahasa pemrograman aplikasi seperti Visual Basic dan sebagainya.

2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS atau PWS juga pada apache yang bersifat open source.

3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah,

karena banyak milis dan developer membantu

pengembangannya.

4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang begitu banyak sehingga sangat mudah untuk dipahami. 5. PHP dapat berjalan pada tiga sistem operasi, yaitu : Linux,

(41)

2.14.3. Sintaks PHP

Sintaks program/script PHP ditulis dalam apitan tanda

khusus PHP. Ada empat macam pasangan tag PHP yang

dapat digunakan untuk menandai blok script PHP :

<?php ... ?>

<script language = ”PHP”> ... </script>

< ? ... ?> <% … %>

2.15. CSS

DES Cascading Style Sheets (CSS) merupakan feature yang sangat

penting dalam membuat Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan

suatu keharusan dalam membuat web, akan tetapi penggunaan cascading

style sheets merupakan kelebihan tersendiri. Suatu cascading style sheet

merupakan tempat dimana mengontrol dan mengatur style-style yang ada.

Cascading Style sheet mendeskripsikan bagaimana tampilan dokumen

HTML di layar. Dalam pemakaian umumnya sering disebut juga sebagai

template dari dokumen HTML yang menggunakanya. Cascading Style

Sheet (CSS) teknologi yang support pada hampir semua web Browser, hal

ini disebabkan CSS telah di standartkan oleh World Wide Web

(42)

2.16. MySQL

MySQL adalah Relational Databases Manajemen System

(RDBMS) yang didistribusikan gratis dibawah lisensi GPL (General

Public Licence ). Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache

dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak

cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL

dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu

MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode

sumbernya dimiliki oleh kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia

yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson dan

Michael “Monty” Widenius. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah

satu konsep utama dalam databases sejak lama yaitu SQL (Structural

Query Language), SQL adalah sebuah konsep pengoperasian databases

terutama untuk pemilihan atau seleksi pemasukkan data seleksi dari

pemasukkan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan

dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari

cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL,

yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai

database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan

database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query

yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh

(43)

Interbase. adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses server

database. (http://www.mysql.com/about)

2.16.1. Bahasa SQL yang digunakan di MySQL

MySQL database yang paling popular digunakan untuk

membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai

sumber dan pengelola datanya. Statement-statement SQL yang

digunakan oleh MySQL :

1. Create

Perintah untuk membuat database : create database

dbname

Perintah untuk membuat tabel didalam database yang telah

dibuat : use dbname ;

2. Insert

Perintah untuk menambahkan data pada tabel dalam suatu

database aktif :

insert into nama_tabel(field1,field2)values("nilai1",

"nilai2") ;

3. Drop

Digunakan untuk membuang atau menghapis tabel dalam

sebuah database yang aktif : drop table nama_tabel ;

4. Delete

Perintah untuk menghapus satu atu lebih record dalam suatu

(44)

where tidak disertakan maka akan menghapus seluruh data

dari tabel : delete from nama_tabel ;

5. Select

Perintah untuk menampilkan data pada suatu tabel :

Select * from nama_tabel ;

2.16.2. Konektifitas MySQL dan PHP

PHP mempunyai kemampuan untuk mengakses contain

data dari suatu database ke halaman web. PHP menyediakan

sejumlah fungsi yang digunakan untuk mengakses bass data

MySQL :

1. mysql_connect()

Digunakan untuk membuat hubungan atau koneksi dengan

server MySQL.

Sintaks: $link=mysql_connect(“host”, “username”,

“password”);

2. mysql_select_db()

Untuk memilih nama salah satu database yang ada diserver

mysql sebagai rujukan sebelum mengakses query ataupun

tabel.

Sintaks:

$query=mysql_select_db(“namadatabase”,$conn);

(45)

Digunakan untuk mengirim perintah query mysql ke server.

Sintaks: $hasil=mysql_query(“SQL statement”);

4. mysql_fetch_array()

Digunakan untuk mendapatkan hasil baris atau record yang

digambarkan dalam bentuk array asosiatif (mengacu pada

nama field atau kolom), array angka mengacu pada urutan

field atau kolom yang dimulai dari kiri ke kanan) atau

keduanya. Selain itu secara internal, penunjuk baris akan

bergerak maju sesuai dengan jumlah record yang ada.

(Dodit, 2008)

Sintaks: $array=mysql_fetch_array($hasil);

2.17. Rekayasa Perangkat Lunak

Dalam membuat aplikasi DigLib ini, menggunakan alat bantu

diantaranya adalah flowchart, data flow diagram (DFD), normalisasi,

entity relationship diagram (ERD).

2.17.1. Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

Flowchart disusun dengan symbol. Simbol ini dipakai sebagai alat

(46)

Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni

sebagai berikut :

1. Flow Direction Symbols; dipakai untuk menggabungkan

antara symbol yang satu dengan symbol lainnya.

Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Flow Direction Symbols

Simbol arus / flow, yaitu menyatakan jalannya arus suatu proses

Simbol communication link, yaitu menyatakan transmisi data dari satu lokasi ke lokasi lain

Simbol connector, berfungsi menyatakan

sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama

Simbol offline connector, menyatakan

sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang berbeda

2. Processing Symbols, menunjukkan jenis operasi

pengolahan dalam suatu proses/prosedur. Simbol-simbol

(47)

Tabel 2.2. Processing Symbols

Simbol process, yaitu menyatakan suatu tindakan

(proses) yang dilakukan oleh komputer

Simbol manual, yaitu menyatakan suatu tindakan

(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer

Simbol decision, yaitu menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya / tidak

Simbol predefined process, yaitu

menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal

Simbol terminal, yaitu menyatakan permulaan atau akhir suatu program

Simbol keying operation, Menyatakan segal jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard

Simbol offline-storage, menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu

(48)

3. Input-Output Symbols, menunjukkan jenis peralatan yang

digunakan sebagai media input atau output. Simbol-simbol

tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3. Input-Output Symbols

Simbol input/output, menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya.

Simbol punched card, menyatakan input

berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

Simbol magnetic tape, menyatakan input

berasal dari pita magnetis atau output disimpan ke pita magnetis

Simbol disk storage, menyatakan input berasal dari dari disk atau output disimpan ke disk

Simbol document, mencetak keluaran dalam

bentuk dokumen (melalui printer)

Simbol display, mencetak keluaran dalam layar monitor

( Sumber : pressman, 2002)

2.17.2.

Diagram Konteks

Diagram konteks adalah data flow diagram tingkat tinggi

yang menggambarkan seluruh jaringan dan masukkan keluaran

(49)

sistem yang sedang berjalan, mengidentifikasi awal dan akhir

dari data yang masuk dan keluar system.

2.17.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang

menjelaskan data yang ditransformasikan oleh proses pada suatu

system. Suatu DFD hanya menunjukkan bagaimanan data

digunakan oleh prose-proses dalam sistem. Suatu DFD tidak

mewakili hubungan kebutuhan organisasi diantara entitas-entitas

data. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem yang akan dikembangkan secara

logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan. Diagram aliran data juga dapat diartikan

sebagai sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran

informasi dan transformasi diaplikasikan pada saat data

bergerak dari input menjadi output. Bentuk dasar dari suatu

diagram aliran data dapat diilustrasikan sebagai berikut:

(50)

Beberapa symbol yang digunakan dalam DFD:

1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas system)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang

memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya.

Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem

lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan

memberikan input atau menerima output dari system. Suatu

kesatuan luar dapat diberi identifikasi dengan huruf kecil

diujung kiri atas.

Gambar 2.3. Notasi Kesatuan Luar dari DFD (Sumber : pressman, 2002)

2. Data Flow (arus data), arus data diberi simbol panah. Arus

data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data

(data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini

sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama

dari arus data dituliskan disamping garis panahnya.

(51)

3. Process (Proses) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan

oleh orang, mesin atau computer dari hasil suatu arus data

yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang

akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan

dengan simbol lingkaran. Setiap proses harus diberi

penjelasan yang lengkap meliputi identifikasi proses, nama

proses dan pemroses.

Gambar 2.5. Notasi Proses dari DFD (Sumber : pressman, 2002)

4. Data Store (Simpanan data) merupakan simpanan data yang

dapat berupa suatu file, database, arsip, tabel acuan maupun

agenda. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan

sepasang garis horisontal parallel yang tertutup disalahy satu

ujungnya.Nama dari data store menunjukkna nama dari

filenya.

Gambar 2.6. Simbol Data Store dari DFD

(Sumber : pressman, 2002)

(52)

2.17.4. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan Suatu model jaringan yang

menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara

abstrak. ERD menekankan pada struktur-struktur dan

relationship data. ERD digunakan profesional sistem untuk

memperlihatkan hubungan antara data store DFD. Relasi antara

dua data tabel, yang terdapat dalam sistem dapat dikategorikan

menjadi 3 macam (Al bahra, 2005):

1. Relasi satu ke satu (One to One Relationship )

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu

kejadian pada entitas pertama. Hanay mempunyai satu

hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua dan

sebaliknya.

Gambar 2.7. One to One Relationship (Sumber : Al bahra, 2005)

2. Relasi satu ke banyak (One to Many Relationship)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan

banyak ke satu tergantung dari arah mana hubungan

(53)

Gambar 2.8. One to Many Relationship (Sumber : Al bahra, 2005)

3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many Relationship)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak

hubungan dengan kejadian pada entitas

lainnya.Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Relasi antara keduanya diwakili dengan tanda panah ganda disetiap sisinya untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.

Gambar 2.9. Many to Many Relationship

(Sumber : Al bahra, 2005)

2.17.5.

Normalisasi

Normalisasi merupakan salah satu tahap dalam proses

(54)

mempertimbangkan masalah space penyimpanan (efisiensi),

mencegah duplikasi, redundancy data, konsistensi dan integritas

data dalam databases yang dirancang. Bentuk-bentuk normalisasi

terbagi dalam tiga tingkat antara lain :

1. Tingkat pertama( 1 Normal Form )

Menghilangkan kelompok informasi kolom dalam tabel

yang berulang.

2. Tingkat kedua (2 Normal Form)

Menghilangkan data yang bukan merupakan field kunci dan

tergantung field kunci.

3. Tingkat ketiga (3 Normal Form)

Setiap field harus berisi informasi dalam satu kesatuan yang

didefinisikan oleh kunci utama (Primery Key).

2.18. Literatur Sejenis

Penulis melakukan pengumpulan penelitian yang berkaitan dengan

pembuatan aplikasi berbasis internet sebagai bahan referensi yang berguna

menunjang pembuatan aplikasi digital library. Dibawah ini beberapa

literatur sejenis yang penulis pelajari :

1. Judul : Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan

Berbasis Web.

Studi kasus : Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

(55)

Sumber : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Latar belakang :

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini meningkat

dengan pesat seiring dengan perkembangan teknologi komputer yang

terus meningkat dalam hitungan waktu, saat ini hampir semua bidang

baik dunia pendidikan, pemerintahan dan perekonomian telah

memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini. Diantara

sistem informasi yang banyak dikembangkan adalah sistem informasi

berbasis web yang mampu menyediakan informasi yang berkualitas,

cepat, tepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang

membutuhkannya serta dapat diakses oleh semua orang baik dimana

saja dan kapan saja. Sehubungan dengan perkembangan teknologi

informasi yang membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk

dunia pendidikan diantaranya perpustakaan maka pemanfaatan

teknologi informasi sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas

pelayanan dan operasional telah membawa perubahan yang besar

didunia perpustakaan

2. Judul : Perpustakaan di Internet.

Studi kasus : Pusat Pengembangan Internet dan Intranet

Universitas Muhamadiyah Malang.

Penulis : Eko Budi Cahyono.

Sumber : Universitas Muhamadiyah Malang.

(56)

Fungsi dan wujud dari perpustakaan terus berkembang seiring

dengan perkembangan peradaban manusia dari mulai zaman batu,

ketika manusia menyimpan sumber pengetahuan pada lempengan

batu sampai kini berada pada awal millenium ketiga yang mana

sumber pengetahuan sudah banyak yang disimpan dalam bentuk

digital yaitu format dari sumber pengetahuan yang dapat dimengerti

oleh komputer, apalagi dengan adanya internet perpustakaan menjadi

lebih fungsional.

Ada baiknya penulis mengenalkan terlebih dahulu pengertian

perpustakaan digital yang penulis kutip dari salah satu Statement of

Principles dari perpustakaan digital (Terry Winograd, Stanford

University, 1993),A library is a set of function, not a set of

information objects. Individual search, browsing, current flow at

time-critical materials, forum, chat, bulletin board, skilled assistance.

A library is not for words alone. Not just text (or graphics) – the

electonics library will include are kinds of media, including video,

databases, software, active servers. A library is not a phisical place or

piece of software. It is a collection of interfaces, including rooms,

workstations, hand-hel devices. A library’s collection is not bounded

by the walls of an organization that establishes it. It includes the

entire network of resources that is available from within. A library’s

users are not bounded by the organization. It si a place to put things

(57)

partners, people to whom you want to distribute things, the net

community.Sangat jelas disini bahwa perpustakaan adalah internet itu

sendiri.

3. Judul : Fungsi dan Peranan perpustakaan sekolah.

Disampaikan : Dalam rangka seminar sehari ikatan pustakawan

Indonesia tanggal 16 September 2000.

Oleh Drs.Rohanda, Msi.

Sumber artikel : http://www.ipi.or.id/Rohanda.doc.

Latar belakang :

Apabila kita memasuki suatu perpustakaan, yang kita lihat

pertama adalah jajaran buku dan bahan pustaka lain yang diatur

secara rapih di rak buku,rak majalah, maupun rak-rak bahan pustaka

lain.Bahan-bahan pustaka tersebut diatur menurut suatu sistem

tertentu sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk menemukan

(58)

43 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada penulisan tugas akhir ini, diperlukan data-data yang lengkap sebagai

bahan pendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu

diperlukan metodologi pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

2.19. Metode Pengumpulan Data

Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

metode yang dapat mendukung penulisan, baik dalam pengumpulan data

maupun informasi yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran materi

uraian pembahasan. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan

dalam pembahasan skripsi ini adalah dengan menggunakan :

3.1.1. Studi Pustaka (Library Research)

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan informasi

yang terdapat dalam buku-buku, makalah, browsing di internet

ataupun hasil penelitian yang berkaitan sebagai penunjang

referensi yang dapat dijadikan sebagai landasan teori skripsi.

Beberapa contoh buku yang digunakan antara lain :

1. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Al-Bahra Bin

Ladjamudin, 2005. Graha Ilmu, Yogyakarta

2. Rekayasa Perangkat Lunak. Roger S. Pressman, Ph.D.

(59)

3. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relational.

Abdul Kadir, 2009. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

4. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Kasiman

Peranginangin, 2006. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Untuk selebihnya daftar buku-buku, artikel, ebook dan referensi

tambahan yang berasal dari internet dapat dilihat pada daftar

pustaka.

3.1.2. Studi Lapangan (Field Research)

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data-data dan

informasi yang diperoleh dengan mengadakan penelitian secara

langsung dilapangan, dengan metode:

1. Wawancara, penulis melakukan tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan pimpinan dan staf

perpustakaan agar mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Dibawah ini sebagian petikan wawancara yang penulis

lakukan antara lain sebagai berikut :

a. Bagaimanakah profil, visi misi, struktur organisasi dan

program studi yang ada perpustakaan sains dan

teknologi?

b. Bagaimana pemahaman anda mengenai digital library ?

c. Menurut anda perlukah aplikasi digital library pada

(60)

Untuk selebihnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Observasi, penulis melakukan pengamatan langsung yang

dilakukan di perpustakaan fakultas sains dan teknologi mulai

tanggal 01 Oktober 2009, untuk mengetahui secara langsung

keadaan objek penelitian yang sebenarnya. Hal ini bertujuan

untuk memperoleh penjelasan mengenai data-data koleksi

dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dari hasil

pengamatan yang dilakukan ditemukan bahwa perpustakaan

fakultas sains dan teknologi belum memiliki file digital,

yaitu berupa laporan akhir, tugas PKL dan jurnal yang dapat

di sebarkan serta menampilkan dalam jaringan internet.

2.20. Metode Pengembangan Sistem

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode

pengembangan sistem model pendekatan SDLC (System Development Life

Cycle) dengan model waterfal. Penulis menggunakan model SDLC

dengan model waterfall karena memiliki pendekatan yang sistematis

dengan menerapkan daur hidup dalam pengembangan sistem perangkat

lunaknya dan jika terjadi kesalahan pada salah satu tahap maka tidak harus

mengulang dari awal tahap pengembangan, hanya perlu dikoreksi saja

pada tahap yang terjadi kesalahan atau salah satu tahap sebelumnya.

Model pengembangan sistem waterfall ini sering disebut dengan Classic

(61)

sekuensial linier. Model ini dimulai dari rekayasa sistem (system

engineering ), analisis kebutuhan piranti lunak (software requirement

analysis ), perancangan (design), pengkodean (code), pengujian (testing),

dan pemeliharaan (maintenance). Model waterfall tersusun atas

aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Pressman,2002):

1. Rekayasa sistem (System Engineering)/Perencanaan

Tahap ini merupakan tahap terbesar dari suatu sistem, pada tahap ini

dimulai dengan menetapkan bagian yang diperlukan oleh piranti

lunak yang ada dan dilanjutkan dengan menentukan beberapa bagian

dari yang diperlukan untuk piranti lunak. Hal tersebut diperlukan

karena piranti lunak harus berhadapan dengan elemen-elemen

lainnya contohnya piranti keras, manusia dan basis data.

2. Analisis (Analysis)

Tahap ini merupakan proses pengumpulan data yang difokuskan

untuk pembuatan piranti lunak. Untuk memahami sifat dasar dari

perangkat lunak yang akan dibangun, seorang analyst harus

memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja dan antar

muka (interface) yang diperlukan.untuk perangkat lunak tersebut

dengan baik. Penelitian pada tahap analisis ini meliputi :

a. Gambaran umum perpustakaan

Profil atau gambaran umum dari perpustakaan yang terdiri

dari latar belakang, visi, misi, tujuan dan struktur organisasi

(62)

b. Sistem yang berjalan

Analisis sistem yang akan berjalan yang nantinya dapat

diketahui permasalahan yang ada. Mulai dari analisis koleksi

yang dimiliki hingga proses konversi menjadi koleksi digital.

c. Sistem yang diusulkan

Mencakup tentang beberapa usulan yang akan dikembangkan

serta dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

3. Perancangan (design)

Pada tahap ini didefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dan

persiapan untuk rancang bangun implementasi serta

menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat

berupa penggambaran, pengaturan dari beberapa elemen yang

terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan mengkonfigurasikan

dari komponen-komponen perangkat lunak dan keras dari suatu

sistem. Tahap perancangan meliputi desain-desain berikut ini:

a. Process Modelling (Pemodelan Proses)

Menggambarkan bagaimana perangkat lunak beroperasi dan

mengilustrasikan aktifitas-aktifitas yang dilakukan dan

bagaimana data berpindah di antara aktifitas-aktifitas itu. Cara

yang digunakan adalah dengan menggunakan Data Flow

Diagram (DFD). Secara detil dapat dilihat di sub bab 4.8.1.

Gambar

Gambar 2.1. Skema kerja website.
tabel yang memenuhi kondisi yang ditentukan, apabila
tabel. Sintaks:
Tabel 2.1. Flow Direction Symbols
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data dosen tetap yang telah terbagi sesuai program studi pada PTAI masing- masing, terdiri dari scan ijazah, ktp, SK sebagai dosen tetap.. membawa laptop dan untuk

kegiatan PPL ini merupakan upaya langsung dari UNNES untuk menciptakan tenaga pendidik yang profesional serta melibatkan mahasiswa secara langsung dengan komponen

Model Maket Model Penampang (Cutaway Model) : jinis model yang memperlihatkan bagaimana sutau objek itu terlihat, jika bagian permukaannya diangkat

Tugas akhir ini mengimplementasikan sistem Network Access Control (NAC) yang digunakan sebagai cara untuk mengendalikan akses internal user pada jaringan.. Dengan sistem ini,

KUESIONER HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT MALAHAYATI MEDAN TAHUN 2015*. Nama/Ruangan

[r]

[r]

dengan pendekatan tahli&gt;li, dan mengemukakan implikasi penafsiran ummtan wasat}an dalam Q.S. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode