• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan motivasi orang tua dengan hasil belajar kimia siswa : Studi kasus di sma Budi Mulia Cileduk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan motivasi orang tua dengan hasil belajar kimia siswa : Studi kasus di sma Budi Mulia Cileduk"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

NENENG HISLIY AH NIM: 101016220886

PROGRAM STUD I PENDIDIKAN KIMIA

fURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULT AS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYAlUF HIDAY ATULLAH JAKARTA

(2)

HASIL :LAJAR KIMIA SISW A (Studi Kasus di SMA Budi Mulia Ciledug). Telah d kan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif l iyatullah Jakaita pada tanggal 9 maret 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai iah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (SI) pada J urusan 1u Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia

Ketua セ@

Prof. ll NIP. 15

Pen

Drs. I!

NIP.

1:

セ。ョO@

mgkap Anggota

セ@

;..\

I

セッウケ。、。L@ MA

\13Bii

y

i 1

,_;f,1(

... ,·

iridal Arkam, MPd )1177

Jakarta, 9 maret 2006

Sidang Munaqasah

Pudek I/

Sekretaris Merangkap Anggota

⦅⦅MOGセO@

ァイセセゥゥセコゥL@

MA

Mセᄋ@

!50202343

Anggota

(3)

)engan ihnu, hnan, akhlak dan cinta hildup lebih indah

(4)

yatl{J tefafi mem6erifWn segafanya untul{.al{µ.

"f:V{uarga 6esarfiJJ yatl{J sefa{u mem6eri/Wn

セセV。ヲゥ。ァゥ。。ョN@

Safi

ゥエMウ。ヲゥ。V。エセ@

tempat 6er6agi su/i.g, tfan rfuli,p, serta oratl{J-Dratl{J

yatl{J

セ。ケ。ョァゥ@

Jan menyayatl{Ji/{rl.

(5)

Ne kimh1 sis Pengetahu SyarifHid Pe hubungan digunakan JI. HOS ( dalam pen sampel pe belajar ki sedangkar menunjuk 30 hasil b homogen. 0,664 ser hubungan Kata Kunc

1g Hisliyah. Hubungan motivasi orang tua dengan basil belajar , Skripsi Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri .tullah Jakarta.

tian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan apakah terdapat tara motivasi orang tua dengan basil belajar kimia. Mctode yang alah Cluster Random Sampling bertempat di SMA Budi Mulia Ciledug roaminoto No. I Sudimara jaya kec. Ciledug kota Tangerang Sampel ian ini adalah siswa kelas 2, sebagai uji coba kelas 2 IPA-I dan sebagai itian kelas 2 IPA-4 teknik pengumpulan data dengan observasi, tes hasil :, dan angket sebagai variabel X (bebas) adalah motivasi orang tua iriabel Y (terikat) adalah hasil beli_\jar kimia siswa. Hasil penelitian dari 40 sampel uji coba angket data yang valid sebanyak 21, dan dari ar diuji coba yang valid sebanyak 16, variabel berdistribusi normal dan telah dilakukan pengujian hipotesis diperoleh koefisien korelasi sebesar Iara r tabel sebcsar 0,334 maka 'dapat dikatakan bahwa terdapat ara rnotivasi orang tua (X) dengan hasil belajar kimia siswa (Y).

(6)

N< Student 1 Education Teachersh Th motivatio1

Cluster Ii Cokroami research \ research i

observatic (free) is t

learning c. Th enqueue, the valid < distributio correlatio1 said that t learning cl Keyword

1g Hisliyah. The Relation between Parent's Motivation with the セiエ@ of Learning Chemistry. Minithesis of Study Program of Chemistry

セ。ェッイウ@ of Education of Natural Science, Faculty of Tarbiyah and Science, State University of Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

'esean h aimed to know what relation could be gotten between parent's >ith the result of learning chemistry. The method which was used is

iom Sampling, taken place at SMA Budi Mulia Ciledug JI. HOS

o No. I Sudimara Jaya kec. Ciledug kota Tangerang. The sample in this the student of class 2, as the experiment was class 2 IPA-I and as the pie was class 2 IPA-IV. The technique of data gathering is with an

;f the test result of learning chemistry, and an enquette as the X variable parent's motivation while Y variable (bonded) is the student result of \istry.

"stilt of the research showing that from 40 samples of the experiment valid data was as much as 21 data's, and from 30 tests learning result, eriment was as much as 16 data's variable of homogeneous and normal t\.Her been conducted an examination of hypothesis it was obtained a 1efficient equal to 0,664 whereas table r are equal to 0,364. So it can be e are relation between parent's motivation (X) with the student result of 1istry (Y).

(7)

Al 1dulillah, puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang sena .sa mencurahkan rahmat dan kasih sayang Nya, sehingga penulis dapat menyusus1 セイゥーウゥ@ ini. Oleh karena itu hanya kepadaNya segala pengabdian dan rasa syukur dik balikan.

Su' kewajiban yang harus · diselesaikan bagi mahasiswa (khususnya ュ。ィ。ウゥウキセ@ i!N) dalam rangka mengakhiri masa sludinya, unluk mcmbual karya tulis ilmiah be1 l skripsi, dan alhamdulillah bcrkat rahmat Allah SWT pcnulis dapat menyelesa 1 skripsi yang be1judul"Hubungan motivasi orang tua dcngan basil bclajar k 11 siswa (studi kasus di SMA Budi Mulia Cilcdug)". Skripsi ini merupakar arat unluk memperoleh gclar saijana pendidikan program strata I (SI) di jurusan [mdidikan Ilmu Pengetahuan Alam program studi Pendidikan Kimia fakultas llr farbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Me ngat jasa-jasa baik dari seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, maka suda セャ。ケ。ォョケ。@ pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tul1 ya kepada :

l. Prof. [ tosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidaya ah Jakarta.

(8)

4.

5.

6.

7.

8.

9.

pen get Prof. I waktu, petunj1 Dedi Ii

an Al nn dan dosen penasehat akademik

Rosyada, M.A, selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan kiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan ya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

ndi, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan i bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

Bapak dan me Dr. H. bese1ta

guna p1 Siswa-: yang te 1111. Ayahar meraw: baik IT

mendo1

1 Jbu dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah mendidik

erikan bekal ilmu kepada penulis.

)h Suryadi S., S.E., M.M, Kepala sekolah SMA Budi Mulia Ciledug, wan guru yang telah memperkenankan penulis mengadakan penelitian elesaian skripsi ini.

vi SMA Budi Mulia Ciledug khususnya kelas II IPA-I dan fl IPA-4, mengisi angket dan menjawab tes hasil belajar kimia dalam penelitian

H. M. Sapri Karim dan lbunda H. Junaedah tercinta yang telah Ian mendidik penulis dengan kasih sayang, memberikan pengorbanan ril maupun spiritual yang tidak terhitung nilainya, serta senantiasa ; dan rnendo'akan penulis dalam rnengarungi kehidupan ini.

(9)

dan pe anan seru yang menjadi kenangan tak terlupakan.

12. Kepal: 1kolah dan dewan guru SDI Al-Hasanah khususnya guru kelas 5 yang telah t 1ak memberikan ilmu baru yang sangat bermanfaat.

13. Sahab: 1ang selalu tersenyum pipit, yang enggak pernah bosan mengajarkan progra SPSS. Lilis, Rahmani dan Rohailah yang mau mendengarkan keluh kesah nulis dan bantuan referensinya. Ka'Fatimah, terimakasih pinjaman skripsi 1. Dan semua pihak yang telah membantu baik secara Jangsung maupun tidak I sung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penuli 1enyadari bahwa skripsi ini merupakan karya kecil di tengah-tengah khazanah u pengetahuan yang sangat luas. Namun penulis tetap berharap semoga skripsi in 1pat menjadi sumbangsih pada Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegurnan khususnyi n masyarakat umumnya.

Akhin hanya kepada Allah SWT, zat yang memiliki kesempurnaan penulis serahkan :ilanya semoga segala kebaikan dan bantuan dari semua pihak diterima Allah SW セ「。ァ。ゥ@ amal salah di sisiNya dan mendapat balasan yang berlipat ganda.

(10)

ABSTR

KATA: セgantarNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN@ iii DAFT A SI... VI

DAFT,A !'ABEL ... ,,, VIII

DAFT A ,AMPIRAN... x

DAFT,A JAMBAR ... ,... XII BAB I. 'ENDAHULUAN ... . \. Latar Belakang Masalah ... . 3. ldentifikasi Masalah ... :... 5

' Pembatasan Masalah ... 5

), Perumusan Masalah ... 6

" Manfaat Penelitian ... G ' Sistematika Penulisan ... 6

BAB II DESKRIPSI TEOIUTIS, KERANGKA BEIU'lKlR DAN 'ERUMUSAN HIPOTESIS ... . 8

' D I . . 'I' \. cs mps1 eont1s ... . .. 8

I. Motivasi belajar ... . 8

(11)

3. Kerangka Berpikir ... 42

:. Pernmusan Hipotesis ... 43

BAB II \1ETODOLOGI PENELITIAN ... セNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN@ 45 \..Tujuan Penelitian ... 45

3. Ternpat dan Waktu Penelitian ... 45

:. Metode Penelitian ... 46

). Variabel Penclitian ... 46

:. Populasi clan Sarnpel ... 47

. Teknik Pengurnpulan Data ... 48

i. Jnstrurnen Penelitian ... 49

-1. Teknik Analisis Data ... 55

BAB P fIASIL PENELITIAN ... ... 5 8

'>.

Motivasi Orang Tua ... 58

I. Faktor Ekonomi ... 59

2. Paktor Kehannonisan Keluarga ... 59

3. Faktor Cara Mendidik Anak... 59

(12)

I. U j i Norrnalitas ... ... ... ... 62

2. Uji Hornogenitas ... 62

3. Uj i Regresi ... ... ... ... 63

4. Uji Hipotesis ... 63

BAB V. ENUTUP ... 65

l. Kesirnpulan ... 65

L Saran ... .,... 65

(13)

2. Kisi 3. Kisi 4. Krit• 5. Krit1

6. Stat 7. Frek 8. Stat 9. Frek IO. Vali

11. Vali 12. Non

13. Hon

14. Reg

15. Koc

16. Koe

i Instrumen Motivasi Orang Tua ... . i Instrumen Basil Belajar Kimia ... . Kocfisien Reliabilitas ... . Koefisien Korelasi ... . : Skor Skala Motivasi Orang Tua ... . 1si Skor Skala Motivasi Orang Tua ... . : Hasil Belajar Kimia Siswa ... . 1si Basil Belajar Kimia Siswa ... . 1s dan Reliabilitas Uji Coba Skala Motivasi Orang Tua ... . 1s dan Reliabilitas Basil Belajar Kimia Siswa ... . itas ... . enitas ... .

en Korelasi ... . en Determinasi ... .

50 51 53

57

85

86

87

88

89

90

92 93

93

94

(14)

I. Instr セョ@ Skala Motivasi Orang Tua ... 70

2. Instr en Tes Hasil Belajar Kimia ... 73

3. Data Coba Skala Motivasi Orang Tua ... .,... 77

4. Data : Coba Basil Belajar Kimia Siswa ... 78

5. Uji I a Beda I-fasil Belajar Kimia ... 79

6. Uji 1 JKesukaran Basil Belajar Kimia ... 81

7. Data nelitian Skala Motivasi Orang Tua ... 83

8. Data nelitian Basil Belajar Kimia Siswa ... 84

9. Stat セ@ Skor Skala Motivasi Orang Tua ... 85

IO. Frei< 1si Skor Skala Motivasi Orang Tua ... 86

11. Stat <Basil Belajar Kimia Siswa... 87

12. Frei 1si Basil Bel ajar Kimia Siswa ... 88

13. Val is dan Reliabilitas Uji Coba Skala Motivasi Orang Tua... 89

14. Val as dan Reliabilitas Basil Belajar Kimia Siswa... 90

15. Nor litas ... 92

16. Hor :enitas ... 93

17. Reg i ... 93

18. kッセ@ en Korelasi ... . .. ... .... . .. .. .. . .. .. . .. .. . . .. ... .. . .. .. . .. .. .. .. .. .... .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . 94

(15)

22. Daft cyilai r Product Moment ... 97

23. Sura )rmohonan Bimbingan Skripsi ... 98

24. Sura erubahan Judul Skripsi ... ::... 99

25. Sura in Riset atau Wawancara ... 100

(16)

I. Histo; n Data Motivasi Orang Tua ... 85

2. Histo1

n

Data Hasil Bela jar Kimia Siswa ... 87

3. Grafil セァイ・ウゥ@ Normalitas Motivasi Orang Tua ... 92

4. Grafil セァイ・ウゥ@ Normalitas Hasil Belajar Kirnia Siswa ... 92 5. Grafil セァイ・ウゥ@ Hubungan Motivasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar Kimia

(17)

A. Latu 1lakang Masalah

Pe dikan adalah pimpinan yang dibcrikan dengan sengaja oleh orang dewasa k< da anak-anak dalam pertumbuhannya agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masy kat.1

Pe dikan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalmn pelaksana pembangunan, sehingga pemerintah selalu berusaha untuk mewujudkan pendidika yang nantinya diharapkan dapat mtmcul gcnerasi-generasi yang berkualita Sebagaimana dituangkan dalam fungsi. dan tujuan pendidikan nasional yang terci 1111 dalam UU RI tentang sistem pendidikm1 nasional pasal 3 No. 20 tahun 20 · "Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemmnpuan dan membentt watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdm ,1 kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agm enjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beral tk mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi wm·ga negara yar lernokratis serta bertanggungjawab".2

1

N 111 Purwanlo, Psiko/ogi Pendidikan, (Jakarta : Remaja Rosda Karya, 1990) Cet ke-5,

h. 10

2

(18)

セ@ >p orang memiliki hak w1tuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran atau ha1 ntuk belajar dan mengajar sesuai dengan kesangguparmya. Pendidikan sebagai : tu proses belajar mengajar <lap.at berupa yang taclinya tidak tahu tentang sesuatu : irnya menjadi tahu. Dalam menjalankan proses, pendidikan melibatkan kompon< ingkungan dimana manusia itu berada. Ki Hajar Dewantara menyebutnya dengan " ,pusat pendidikan" yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

I< arga merupakan kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak, oleh kare itu keluarga disebut sebagai primary community yaitu sebagai lingkungan pendidik: Vang pertama dan utama. Keluarga disebut sebagai lingkungan pertama karena d n keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbinga Dan keluarga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang utama karena sebagian ar hid up anak berada dalam keluarga.

Pt idikan dalan1 keluarga dilaksanakan atas dasar cinta kasih sayang yang kodrati, r kasih sayang murni, yaitu rasa cinta kasih sayang seorang tua terhadap anakuya. sa kasih sayang inilah yang menjadi swnber kekuatan dan pendorong orang tua tuk tidak jemn-jemunya membimbing dan memberikan pertolongan yang dibutuhkc nak-analmya.

(19)

yang ak mengukir dan membentuknya menjadi mutiara yang berkualitas tinggi, sebagain a Sabda Rasulullah SAW :

.,, ,.. .,, ,.. .,, ,,,.. \) 0 .... ,.. J Jl }

Lo

olJJ) \Hェセ@ jl \エェャセ@

,a:;

jl <tjl; セ@ ;lyli ッセォNL[ji@

Ji-

JJ'.,;

セGNjjZ[[@

JS'

,, ,.. ... ,,,, ,.. ,,.... ,, ,, ,.. セ@

J aya : Tiadalah seorang yang dilahirkan melainkan menurut jitrahnya, maka akibat kedua orang tuanyalah yang me-Yahudikannya atau me- Nasranikannya atau me- Majusikannya. (HR. Muslim)

I< rarga yang tidak memiliki anak kebahagiaannya kurang lengkap karena anak dis. ?ing sebagai buah hati dan hasil kasih sayang antara suami dan istri juga sebagai l erasi penerus kedua orang tuanya dengan cara clipelihara sampai clewasa. Setiap o:

s

tua mengharapkan agar anak-anaknya menjadi anak yang cerclas, baik, pintar, h iat pada orang tua, shaleh clan sifat-sifat lainnya yang ticlak bertentangan dengan i an agama. Orang tua hams memperhatikan perkembangan anak-anaknya

agar tc1:j: · rasa kasih clan sayang serta cinta clengan mercka, sebab untuk mencapai perkemb ;an anak secara wajar maka anak sangat perlu menclapatkan perhatian, perasaan tan serta kasih sayang orang tua.

(20)

dari luar i anak, misalnya keadaan suhu, letak gedung sekolal1, budaya, dorongan orang lai1 m sebagainya.

0 g tua berkewajiban untuk memperhatikan pendidikan dan memberi motivasi lajar anak-analmya. Motivasi yang diberikan orang tua kepada analc-anaknya 1 llpengaruhi hasil belajar analc itu di sekolal1. Ada beberapa fak'ior yang

mempeng hi motivasi orang tua, faktor-faktor tersebut adalah falctor ekonomi, hubungar ang !ua dan anak, earn orang tua mendidik anak, sikap orang tua dan suasana r all. Anak yang kurang termotivasi dalam belajarnya, kurang terkontrol dan men1 ibatkan anak malas belajar. .

M !ah basil behtjar menggambarkan kuali!as pencliclikan di negara kita secara mi 1 bal1wa belajar di sekolah relatif seclikit. faktor sekolah clan cleclikasi guru terh: p hasil belajar anak bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh, tetapi faktor !in :ngan keluarga dan dorongan orang tua juga sangat besar pengaruhnya. Usalm-us: untuk meningkatkan hasil belajar anak telah clilakukan oleh berbagai pihak bail emerintah, masyarakat, clan keluarga termasuk di clalamnya usaha orang tua clalam :motivasi clan memberi perhatian terhaclap anak-analmya.

Pe . orang tua teramat penting bagi kehiclupan anak. Orang tua merupakan lembaga : 'didikan pertama clan utama bagi pembinaan pribacli anak. Orang tua harus seli memotivasi clan memberikan bimbingan terhaclap anak untuk mencapai kematang: pribaclinya secara terarah clan teratur, memberi contoh yang baik dan

'

(21)

B asarkan kerangka pemikiran di atas dikaitkan dengan kenyataan yang ada, pen tertarik untuk melakukan suatu penelitian dan menuliskannya dalam bentuk k1 l ilmiah berupa skripsi dengan judul " Hubungan Motivasi Orang Tua

dcngan ] ii Bc!njar Kimia Siswa SMU Budi Mulia"

B. Idenj msi Masalah

B :1sarkan latar belakang di alas, maka dapal diidcntifikasikan bcbcrapa masalah:

1. Apak notivasi orang tua berperan dalam pencapaian hasil belajar ?

2. Apak lnotivasi yang rendah dari orang tua dapat mengakibatkan basil bel'\jar s1swa lnjadi rendah ?

3. Apak: motivasi orang tua yang linggi dapat mengakibatkan basil belajar siswa menj2 linggi ?

C. Pcmb isan Masalah

(22)

D. Perm mn Masalab

A pembahasan masalah dapat dianalisa dengan baik, terarah, mendalam, dan tidal 1eyimpang perlu kiranya penulis membuat perumusan masalah pada skripsi in :aitu : Adakah hubungan motivasi orang tua dengan hasil belajar kimia siswa?

E. Manf Pcnclitian

A1 un manfaat dari penelitian'ini adalah :

I. Dapat enyumbangkan kajian ilmu pendidikan tentang penting motivasi orang tua d: n proses belajar anak, dengan demikian akan memperkaya khazanah kepus llm dalam meberikan motivasi belajar pada anal<.

2. Lebih emahami, terutama bagi penulis sendiri dalam membahas masalah-masaL )enelitian secara mandiri.

Sebagai t m acuan bagi mereka yang berminat melakukru1 penelitian lebih dalam mengenai 1salah yang berkaitan dengan hubungan motivasi orang tua dengan hasil belajar ki1 s1swa.

F. Sisten ika Pcnulisan

Pemb: san skripsi ini terdiri dari lima, bab dan setiap bab terdiri dru·i sub pembahas :lengan sistematika penyusunan 'sebagai berikut :

(23)

BAB . Membahas landasan teori yang terdiri dari tiga sub pembahasan taitu Motivasi .ajar, hakekat orang tua, basil belajar kimia. Motivasi belajar meliputi penge1iiru 1otivasi, teori-teori motivasi, jenis dan fungsi motivasi, faktor-faktor yang mempeng hi motivasi, upaya-upaya meningkatkan motivasi. Hakekat orang tua meliputi gertian dan peranan orang tua, fungsi dan tanggung jawab orru1g tua. Hasil bel: kimia meliputi pengertiaJ1 belajar dan hasil belajar, teori-teori belajar, jenis-jeni1 セA。ェ。イL@ cru·a-cara belajar yru1g baik dill1 faktor-faktor yru1g mempengru·uhi

basil beta: dmia.

BAB • Membahas metodoliogi penelitian yang terdiri dari waktu dan tempat pcnclitian セーオャ。ウゥ@ dan sampcl, tcknik pcngumpulan data, lcknik pcngolahan dan analisa da

BAB Membahas basil penelitian yang terdiri dari gambaraJ1 umum SMU Ncgeri 3 ( dug, deskripsi data, analisa daJ1 interpretasi data.

(24)

A. DESI< PSI TEORITIS

1. M, 'asi Bclajar

a. mgcrtian Motivasi

D2 l mengmiikan kata motivasi, terlebih dahulu harus membedakan antm-a motif dm1 itivasi. Dalam istilah psikologi kata motif terkadang dibedakan dengan kata mofr :, dan kadang motif dan motivasi itu digunakan sccara bersamaan dan dalam ma yang sama. Hal ini disebabkan pengertian motif dan molivasi keduanya sukar dibe :an secara tegas.

M< · atau dalam bahasa 111ggnsnya 1110/ive bcrnsal dari kala motion yang berarti ge1 tn atau sesuatu yang bergerak. Jadi istilah motif pun erat hubungannya dengan ge yaitu dalam hal ini gerakan yang dilakukan oleh manusia yang disebut juga perbt n atau tingkah laku. 1

Be apa pakar psikologi mengatakan bahwa motif itu adalah sesuatu yang ada dalar: liri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk bersikap dan bertindak 1a mencapai tujuan tertentu.2 Motif i;1i merupakan tahap awal dm-i proses motivasi, t1ingga motif bm-u mernpakan suatu kondisi intern dan disposisi

IS:

'A : Prcnada M

(25)

(kesiapsie m ) saja. Motif tidak selamanya aktif, motif aktif pada saat tertentu saja yaitu apa L kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak. Apabila suatu

kebutuhai irasakan mendesak untuk dipenuhi, maka motif dan daya penggerak menjadi a '.Motif yang telah menjadi aktifinilah yang disebut motivasi.

Ist 1 · motivasi dalan1 kamus besar bahasa indonesia adalah dorongan seseorang cara iadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan terl u.3

Se 1gkan menurut Ngalim P.urwanto, motivasi adalah suatu usaha yang disadari t 1k memperoleh tingkah laku seseorang agar ia bergcrak hatinya untuk

bertindak lakukan sesuatu sehingga mencapai hasil tujuan tcrtentu.4

M rut Muhibbin Syah motivasi adalah keadaan internal organisme baik manus1a 1 1pun hewan, yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.5 Menurut M Alisuf Sal motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah la

M· rut Akyas Azhari motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang ttindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupaka mara dari sebuah tindakan. 7 Sedangkan menurut Abdurrahman Saleh

'D

4 I\

h.71

5 セ@

h.136

o rv 7 セ@

h.65

ikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pusiaka, 1998), h. 582 m Purwanto, Psikologi Pendidikan, (JBandung : Remaja Rosda Karya, I 990), cetke-5,

bbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rrn:da Karya, 2002), cetke-7,

isufSabri, Psiko/ogi Pendidikan, (Jakarta: Pcdoman Ilmu Jaya, 1996), cct kc-2, h .. 85

(26)

dan Muh Abdul Wahab motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah I< yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. 8

!vi m1t berbagai definisi di ·atas, motivasi mengandung tiga komponen pokokya

I) Meng akkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu memimpin seseo :; untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam ha! ingaU ·espon-respon efoktit: dan kecenderungan mendapat kesenangan.

2)

Meng hkan atau menyalurkan tingkah laku. Dcngan dcmikian ia mcnyediakan suatu セョエ。ウゥ@ tt\jum1.

3) Meno 1g tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah doron 1-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.

B1 1sarkan sejumlah sumber itu, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keseluruh daya penggerak di dalarn diri siswa yang menirnbulkan kegiatan belajar, yang rne1 J1in kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan m·ah pada kegiatan I oar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai.

8

f 11Tah1nan Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, J>sikologi f)afa111 Perspektij'/sla111, op.cit.,

(27)

b. eori-teori motivasi

B< :apa teori motivasi yang akan dibahas di sini adalah : 9 I) Teori lonisme

H1 ne adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau kenikmati Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hir yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. muut pandangan hedonisme, manusia pada hakekatnya adalah mal1luk yang men tingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. Oleh karena itu setiap nghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif :mecahan yang dapat mendatangkan kesenangan dari pada yang mengalcib an kesukaran, kesulitan, dan penderitaan.

In kasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderuni .enghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko be1 .Manusia lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya.

2) Teori uri

Tt naluri ini merupakan bagian terpenting dari mekanisme terhadap manusia. luri merupakan suatu kekuatan biologis bawaan, yang mempengamhi anggota t 1h untuk berlaku dengan cara tertentu dalam keadaan tepat. Sehingga

(28)

semua pe dran dan perilaku manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak セ@ hubungannya dengan alcal.

lv .irut teori naluri, seseorang tidak memilih tl.ljuan dan perbuatan akan tetapi di tsai oleh kekuatan-kekuatan bawaan yang menentukan tujuan dan perbuatm ng akan dilakukan.

3) Teori tksi yang dipelajari

T

i

ini berpandm1gm1 bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasad naluri-naluri tetapi berdasarkan pola-pola tingkah Jaku yang dipelajari dari keb yaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkung1 (ebudayaan di tempat ia hidup dan di besarkan. Oleh karna itu teori ini disebut :t teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang

pemimpii tau seorm1g pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya hendalda 1engeta1mi benm·-benm· Jatar belakang kehidupm1 dm1 kebudayaan orang-orang ym lipimpinnya.

0 karna itu banyak kemungkinan seorang pemimpin di suatu kantor atau seorang k L di suatu sekolah akan menghadapi beberapa macan1 m1ak buah dan anak

didik ym Jerasal dari Jingkungan kebudayaan yang berbeda-beda, sehingga perlu adanya I jaran dan pendekatan ym1g berl)eda pula, termasuk pelaym1an dalmn pemberia wtivasi terhadap mereka.

4) Teori va pendorong

(29)

kekuatan ig luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada Im jenis. Semua orang dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendoron 1ada lawan jenis, namun cara-cara yang digunakan berlainan bagi tiap individu, nurut latar belakang dan kebudayaan masing-masing.

5) Teori butuhan

T1 motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan. Teori ini anggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah UJ t memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.

M lrut Maslow seorang pakar psikologi, mengemukakan bahwa manusia memiliki a tingkat kebutuhan yaitu :

a) Kebu1 m fisiologis, kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat prune. an vital. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-ftmgsi biologis dasar dari organ e manusia seperti ; kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehi 1 fisik, kebutuhan seks, dsb.

b) Kebut m rasa aman dan perlindw1gan (safely dan security), seperti terjamin kemm mya, terlindung dari bahaya dan ancanmn penyakit, perm1g, kemiskinm1, kelapi 1, perlakuan tidak adil, dsb.

(30)

d) Kebu1 m akan penghargaru1 (esteem needs), yang meliputi dihargai karena presta kemampuan, kedudukan, status atau pangkat, dsb.

e) Kebu1 m akan katualisasi diri (self actualization), seperti kebutuhan memr nggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksi m, kreatifitas dan ekspresi diri.

D: leori-teori motivasi yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa tiap-tiap ri memiliki kelemahan dan kekurangan masing-masing. Namun jika dihubungl dengan manusia sebagai pribadi dalam kehidupannya sehari-hari. Teori-teori moti :i yang telah dikemukakan temyata memiliki hubungan yang berarti dan saling me gkapi satu sanrn lain. Oleh karena itu, di dalam penerapannya tidak perlu terpaku a1 hanya cenderung pada satu teori saja, kita dapat mengambil manfaat dari beberapa ri sesuai dengan situasi dan kondisi seseorang pada saat kita melakukan tindakan r 1vas1.

c. mis-jenis dan Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Jenis-jenis motivasi dalan1 belajar

Pe 1pat mengenai klasifikasi motivasi itu ada bermacam-macam. Beberapa diantaranJ dalah yang dikemukan berikut :10

M· rut Chaplin, motivasi dapat dibagi menjadi dua :

a) Physfr ;is drive, yang dimaksud adalah dorongan yang bersifat fisik, seperti

lapar, 1s, seks, dan sebagainya.

IO

, ul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Dalam Perspektifls/am, op.cit.,

(31)

b) Socia otives, ialah dorongan-dorongan yang berhubtmgan dengan orang lain, seperl )rongan ingin selalu berbuat baik, dan sebagainya.

S< igkan Woodwoorth dan Marquis menggolongkan motivasi menjadi tiga, yaitu:

a) KebUI m-kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan dalarr セー・イエゥ@ : makan, minum, kebutuhan bergerak dan istirahat atau tidur, dan sebag va.

b) Motiv darurat yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk embalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar, dan sebag; /a. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat kuat dari diri manusia.

c) Motiv objektif, Yaitu motivasi yang diarahkan kepada objek atau tujuan tertern di sekitar kita. Motivasi ini .mencakup kebutuhan untuk eksplorasi, manip si, menaruh minat, dan sebagainya. Motivasi ini timbul karena dorongan untuk hghadapi dunia secara efektif.

Se I itu, Wood Worth juga mengklasifikasikan motivasi menjadi dua bagian, y2 (dalam Abdurralunan Saleh dan Muhbib, 2004):

a) Unlea d molives, adalah motivasi pokok yang tidak dipelajari atau motivasi

(32)

b) Learn umuk sebag, karen: Sc

motives, adalah motivasi yang timbul karena dipelajari, seperti dorongan elajar sesuatu cabang ilmu pengetahuan, mengejar jabatan, dan 1a. Motivasi ini sering disebut motivasi yang diisyaratkan secara sosial, anusia hidup di lingkunga sosial.

menjadi d

1 kedua tokoh di atas, beberapa pakar psikologi membagi motivasi yailu:

a)

b)

Motiv tan pa yang; intrirn denga Motiv luar. : tu gas diruii1

.intrinsik, ialal1 motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang itu sendiri angsang dari luar. Misalnya : orang yang gemar membaca tidak usah ada ldorong, ia akan mencari sendiri buku-bukw1ya untuk dibaca. Motivasi juga diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan lru1gsung ilai-nilai yang terkandung di dalam tujuan pekerjaan sendiri.

:ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsangan dru·i erti : seorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian, ュ・ョァ・セェ。ォ。ョ@

ma takut pada dosen, dan sebagainya. Motivasi ekstrinsik ini juga sebagai motivasi yang pendorongnya tidak ada hubungannya dengan nilai ) セ@ terkandung dalrun tujuan pekerjaannya.

1 Fw1gsi motivasi dalam belajar

(33)

a) Mend ing manusia untuk berbuat atau betiindak. Motivasi ini berfungsi sebagai moto1 mg mcmberikan cnergi (kckuatan) kcpada scseorang untuk melakukan

b)

c)

tu gas. Mene Moti\

1nenc:

Meny harus

kan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. mencegah penyelewcngan dari jalan yang harus ditempuh untuk i tujuan itu.

,;:si perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang akukan, yang serasi, guna. mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbu '! yang tidak bermanfaat. Misalnya, seseorang yang benar-benar ingin

menc1 i gelar sebagai sarjana, tidak ilkan menghambur-hamburkan waktunya dcnga erfoya-foya atau bermain karlu, scbab perbuatan ilu tidak sesuai dcngan tujuar

81 isarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi • bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan, tetapi juga mer[ mn pencntu hasil perbuatan.

d. 11ktor-faktor yang Mempcngaruhi Motivasi

Te 1pat empat ha! utama yang mempengaruhi motivasi belajar anak, diantaran:

(34)

2)

3)

merek Misali eduka mend1 mendi yang' bu day secara Keluai pengai anak r bertah Benjru menen yang d orang

!llluk sekolah serta peran mereka dalan1 hubungarmya dengan sekolah. . budaya Jepru1g yang memberikru1 penghargaan tinggi atas keberhasilan :ml, dan prestasi di sekolah. Pada masyarakat Jepang , pendidikan anak tkan prioritas utanm. Para Ol'ang tua melakukan institusional untuk anak-anak mereka, dru1 para guru menerima penghargaan dan dukungru1 restinya. Sehingga para pt;!lajar jepang kesatuan persepsi ada di antara keluarga, dru1 sekolah yang menumbuhkan motivasi belajar mereka

'

lr biasa.

Keluarga khususnya orang tua hendaklah trunpil sebagai faktor pemberi utruna bagi motivasi bel!\iar ru1ak. Efek membangun motivasi belajar 1iliki pengaruh mendalam pada setiap tingkat perkembangan ru1alc, yang !1inggga tahun-tahun sekolah tinggi dan di luar setelahnya. Penelitian

i Bloom membcrikan fakta yang nyata atas jenis pengaruh ini. Bloom b.n bahwa karakter paling umum dalrun pendidikan umum, pelatihru1

1ususkan, dan prestasi mereka setelalmya, merupakan alcibat keterlibatan

secru·a penuh antusias. Mereka memandang dukungru1 orang tua sebagai titik n ·ensi utama yang mengokohkan tujuan-tujuan mereka sebagai faktor yang b l!mfaat dan berada dalrun jangkauan mereka.

(35)

motiv adalah mereka yang peduli mengenai apa yang mereka ajarkan dan meng nunikasikan kepada anak murid, bahwa apa yang mereka ajarkan adalah penti1 Guru yang mampu memotivasi anak untuk belajar adalah guru yang dapat bnru1gani kelas dan membuatnya aktif, guru yill1.g menginginkoo siswa menj2 pelajar yang sukses, dapat mempresentasikan materi dengru1 baik, memt kan timbal balik yang merupakan koreksi kepada siswa, memberikan tes-tes y: adil, memberikru1 penilaioo yng informatif, memberi tantru1gan dan stimu: · memiliki empati, menghargai ilmu pengetahuan, dsb.

'

4) Anak sendiri, motivasi dalam diri sebagai faktor internal yang mempengaruhi '

has ii ijar sangat penting, karena seberapa besarpun dorongan dari lingkugan 1 uar t• apabila dalam diri siswa itu sendiri tidak ada dorongan dan motivasi untuk lakukan sesuatu, maka hasil belajarnya tidak akan menjadi lebih baik.

e. paya-upaya Meningkatkan Motivasi

M •asi untuk melakukan sesuatu dapat muncul dalam berbagai bentuk. Motivasi mt m )rupakan suatu sifat pribadi atau kepribadian seseorang. Motivasi dapat tirn dari ciri-ciri yang ada di dalam tugas, tetapi motivasi juga dapat timbul dari sum •sumber di luar tugas tersebut. Oleh karena itu agru· ooak didik termotiva: 1paya-upaya yang harus dilakukru1 adalah :

1) Memt ill1gka, banyak murid belajar untuk mencapai angka yang baik dan untuk itu be1 tha dengan segenap tenaga.

(36)

:i) Saing samgan sering digunakan sebagai alat untuk mencapai prestasi yang

4)

5)

6)

lebih 1ggi. Persaingan sermg mempertinggi hasil belajar, baik persamgan indivi ll maupun persaingan antar kelompok.

Basra tekad

Ego-i;

pentir memf Serini diadal

1tuk bdajar, hasil belajar akan lebih baik apabila anak ada hasrat atau \lk mempelajari sesuatu.

lment, seorang merasa ego-involment atau keterlibatan diri bila ia merasa ra suatu tugas, dan menerimmi.ya sebagai suatu tantangm1 dengan :truhkan harga diri.

:emberi latihan, murid-murid akan lebih giat belajar, apabila tahu akan tes.

7) Meng mi hasil, melihat grafik kemajuan, mengetahui hasil baik pekerjaan ュ・ュセ@ esar kegiatan belajar.

8) Kerja suatu 9) Tugas

pelaja kesan1 I 0) Pujim: baik d

11a, bcrsama-sama melakukan tugas, bantu-membm1tu dalam menunaikan as akan mempertinggi kegiatan belajar.

tng challenging, memberi anak kesempatan memperoleh sukses dalmn ; memberikm1 tugas yang sulit yang mengandung tm1tm1gan bagi pan anak.

1emberikan pujian sebagai akibat pekerjam1 ym1g diselesaikm1 dengan lain-lain.

(37)

untuk 111( lukan aklivilas bclajar. Ciri-ciri motivasi dalam diri scscorang dapat berupa:

I).

2). 3). 4). 5).

Peru] perul mam timb1 Ti mt Adar Le bi

:m energi di dalam pribadi. Y aitu perubahan dalam motivasi timbul dari in-perubahan tertentu di dalam new-ofisiologis di dalam organisme , misalnya karna te1jadi perubahan di dalam sistem pencernaan maka 1otif lapar

lya dorongan afektif yang kuat. [·eaksi untuk mencapai エセェオ。ョN@

mang beke1ja mandiri.

Ulet · 1m menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berp: asi sebaik mungkin.

2. 0: gTua

a. imgertian dan Peranan Orang tua

I) Penge 11 orang tua

M 1·ut kamus besar bahasa indonesia, istilah orang tua diartikan dengan: 11 a) AJ dan ibu kandung

b) Or i tua-tua

c) Or セケ。ョァ@ dianggap tua (cerdik, pandai, para ahli, dsb)

11

(38)

セ@ mgkan penggunaan bahasa arab istilah orang tua dikenal dengan sebutan

al-walid }1)12. Pengertian tersebut dapat dilihat dalam al-qur'an smat Luqman ayat

14 yang bunyi :

sebutan J

[

ayah dar merupak sebelum 2) Perar

c

keluarga dalam k merupak: sendiriny

12

1992), h. 6

l.l

, ,

1ya : Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya, ... ., ... (Luqman : 14)

Jtm dalam penggunaan bahasa inggris, istilah orang tua dikenal dengan

mt 13

ke tiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah

tl yang menjadi pcrnirnpin bagi anak dan kcluarganya. Scrta orang tua

panutan dan cermin yang pertama sekali mereka lihat dan mereka tahu rcka l·erpaling pada lingkungan sekitarnya.

Orang Tua dalam Pendidikan Anak

.g tua di dalam kehidupan keluarga mempunyai posisi sebagai kepala u pemimpin rumah tangga. Orang tua sebagai pembentuk pribadi pertama :lupan anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka unsur-unsur pendidikan yar1g secara tidak langsung, yang secara rnn masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.

>arte111en f\gan1a RI , Al-qur'an dan Terje1nahannya, (Bandung : Ge1na Risalah Press,

a M Echols dan I lasan Sadily, Kamw: lndonesia-lnggris, (Jakarta : PT Gramedia, 2000),

(39)

l" 1an orang tua teramat penting bagi kehidupan anak. Ia merupakan lembaga 1didikan pe1tama dan utama bagi pembinaan pribadi anak. Bila benih yang diti 11kan sejak dini pada anak di lingkungan keluarga itu baik, positif dan mendidik

al

itu akan memberi pengaruh positif bagi perkembangan pribadi anak. Dan apat benih yang ditanamkan sejak dini pada anak di lingkungan keluarga itu buruk, ne if dan tidak mendidik, maka ha! it,U akan memberi pengaruh negatif pada perkembi an pribadi anak.

0 g tua atau ibu dan bapak memegang peranan penting dan amat berpenga atas pendidikan anak-analmya. Sejak seorang anak lahir, ibunyala11 yang selalu di mpingnya, ibulah yang memberi makan dan minum, memelihara, dan selalu be npur gaul dengan anak-anak. Pendidikan seorang ibu tcrhadap imaknya merupakl iendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Nyatalah betapa berat tui seorang ibu terhadap analmya akm1 berpengaruh besar terhadap perkemb2 m dan watak anaknya dikemudian hari.

n

pertm1yaan di atas dapat disimpulkan bal1wa peranan ibu dalmn pendidika /mknya adalal1 sebagai berikut :

a) Sumb Ian pemberi rasa kasih sayang b) Penga 1 dan pemelihara

c) Temp 11encural1km1 isi hati

(40)

D amping itu, seorang ayah juga memegang peranan yang penting pula. Anak m mdang ayahnya sebagai orang tertinggi gengsinya atau prestisenya. Kegiatan セイ。ョァ@ ayah terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada a セ。ョ。ォョケ。N@ Peranan ayah dalam ーセョ、ゥ、ゥォ。ョ@ anak-anaknya adalah sebagai berikut:

a) Smut tekuasaan dan pemimpin dalam keluarga

b) Peng! µng intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar c) Pemb perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga

d) Pelirn g terhadap ancaman dari luar e) Pendi \dalm l segi-segi rasional

b. ungsi dan Tanggung Jawab Orang Tua

I) Fw1gs rang tua

M !rut ST. Vembriarto (Alisuf Sabri, 1999), keluarga khususnya orang tua mempun) 7 fungsi yang ada hubungannya dengan si anak, diantaranya :

a) Fungs iologis, yaitu keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, secara bioloi mak lahir dari orang tuanya.

b) Fungs feksi, yaitu merupaka11 tempat terjadinya hubm1ga11 sosial ym1g penuh denga emesraan dan penuh kasih sayang serta rasa aman.

(41)

d) Fung 1endidikan, yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalar :engembangkan dasar kepribadlan anak.

e) Fung ekreasi, yaitu sebagai tempat rekreasi untuk memperoleh ketenangan dan kege1 raa11.

/'

f) Fung keagamaan, yaitu sebagai penaaaman jiwa agama pada anak dalam melal mkan ibadah agama bagi para anggota keluarga.

g) Fung: )erlindungan, yaitu berfungsi memelihara, merawat dan melindungi si anak k fisik maupun sosialnya.

K juh fungsi di atas sangat besar peranannya bagi kehidupan dan perkernlx an prihacli si anak. Oleh karena itu orang tua harus mengupayakan realisasi 1 ts clan tanggungjawabnya sebagi seorang pcncliclik kodrnti.

2) Tangi g jawab orang tua dalam pendidikan anak

St Ing pria clan wanita yang be1janji di hadapan Tuhan unluk hiclup sebagai suarni is!J 1erarli juga berseclia memikul tanggung jawab sebagai ayah clan ibu anak-anak yan, <an clilahirkannya. Ini berarti bahwa pria clan wanita yang terikat clalan1 perkawin. telah seclia untuk 111e1tjacli orang tua clan salah satu kewajiban clan hak utama on tua yang ticlak clapat clipinclahkan 11clalah mencliclik anak-anaknya serta bertangg1 jawab clalam cliclikannya guna menjaga keluarga clan anak-anak mereka clari keseE n yang menyebabkan mereka masuk neraka.

(42)

l nya: Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS. At-Tahrim

: 6)

( 1g tua merupakan orang dewasq pertama bagi anak dalam keluarga, tempat 1 k menggantungkan hidupnya, kmpat ia mengharapkan 1bantuan dalam pertumb1

r

dan perkembangan menuju kedewasaan karna tidak diragukan bahwa pendidik secara mendasar dipikul oleh orang tua. Hal itu adalah fitrah yang tela11 dikodratl oleh Allah SWT kepada orang tua.

1 セァオョァ@ jawab pendidikan yang perlu didasari dan dilal(Sanakan oleh orang tua terha1 anaknya antara lain :

a) Mem 'tara dan membesarkannya. Tanggtmg jawab ini merupakan dorongan alami ntuk dilaksanakan, karcna anak memerlukan makan, minum, dan perav ill agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.

b) Melir ngi dan mcnjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah rnaupun rohaniah dm·i 1·bagai gangguan penyakit atu bahaya lingkungan ym1g dapat meml セケ。ォ。ョ@ diri.

e) Mend '.c dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi

hid up 1, sehingga apabila ia telah dewasa ia mampu berdiri sendiri dan mernl ;u orang lain serta melaksanakan kekhalifaharmya.

d) Mernl agiakm1 anak untuk dw1ia dm1 akhirat dengan mernbe1inya pendidikan

(43)

3. M :Vasi Orang Tua

a. :entnk Motivasi Orang Tua

K ampum1 setiap mlak dalam memahami setiap pelajarffil yffilg diberikml di

'

sekolah t klah sama. Ada anak yang dengm1 mudah dan cepat mefoahami materi pelajaran ng diberikan, ada juga anak yang sulit dm1 lambat dalam memahm11i materi p1 arffil. Anak yang seperti ini adalah mlak yffilg mengalmni kesulitffil belajar, : )i!a terjadi seperti ini maka disinilah perffil dan motivasi orm1g tua diperluka lntuk dapat membuat anak mudah dan cepat memahami setiap mata pelajaran

lg

diberikml. Bentuk motivasi yang diberikan orffilg tua terhadap anaknya adalah:

I. Kerja: ia orang tua dan guru

G' dan orang tua harus 「・ォ」セェ。@ sama, bagaimanapun adanya lcrnyala kerjasam: fl1 kontak yang akrab sangat besm· mffilfaatnya bagi hasil belajar anak di sekolah. セ@ <in hubungffil orang tua dm1 guru.

2. Perha orang tua

Pe itiffil dan kepeduliml orffilg tua terhaaap belajar anak juga mempengaruhi basil bel r mmk tersebut, anak akffil menjadi termotivasi dml tidak mau mengece\ ffi1 orang tua jika orang tuffilya peduli terhadap kebutuhm1, kesulitan dm1 ak1:ivitas l oar anak.

3. Bimbi m orang tua

(44)

untuk an pelajaran sehingga 4. Mele1

tersedian: mempenf

b.

1. Fakto

p(

sarana di akan me: dengan : pendidiki kemajua11 fasilitas 1 yang cul pendidiki 2. Kehru Si

antara or

ュ・ョ・イ。ーセ@

dalrun menguasai pelajaran, mak,a di rumah anak mengulang kembali sekolah dengan bimbingan orang tua baik secara lru1gsung maupun tidak

k akan menjadi termotivasi dalrun pelajarru1 tersebut. api fasilitas pendidikan

ma rumal1 yru1g nyrunru1, tempat belajar yang menyenangkim, dan alat-alat dan buku-buku yang diperlukan dalam belajar al<an chi hasil belajar anak di sekolah.

aktor-faktor Yang Mcmpcngaruhi Motivasi Orang Tua

:onomi

idikan akan dapat berlangsung dengan baik apabila diselenggarakan Jrasarana yang cukup, dimana dalam proses pendidikan masalah biaya mgaruhi hasil bclajar anak. Pada umumnya orang tua yang mampu e1jaan yang memadai mempw1yai cita-cita yang tinggi mengenai mak-anaknya, sehingga orru1g tua memberikan dorongan yang kuat bagi m keberhasilru1 pendidikan anaknya salah satunya dengan melengkapi :lidikru1 yang diperlukan. Dalrun hubungan ini maka ekonomi orang tua memungkinkannya untuk dapat

QᄉセQQゥ[[ァォ。エォ。ョ@

mutu dru1 kemajuan

"

ya.

nisan keluarga

(45)

berbeda

エゥュ「オャャ。ャセ@

yang per! belajar ar 3. Cara i

cara men oleh oran

4. H

a.

sosial da lingknngz Sebelum Dalam ki (berlatih) Se psikis yar

14

Gunung M1

15

Balai Pusta

.a. Dari hubungan orang tua dan anak yang bermacam-macam ini ra pengontrolan clan perhatian orang tua yang berbeda-beda, ada keluarga hnnya ketat terhadap anaknya, ada juga yar1g tidak peduli terhadap hasil

ididik anak

p keluarga memiliki spesifikasi dalarn mendidik anak. Ada keluarga yang iknya diktator, ada yang demokratis dimana pend pat anak juga diterima la clan ada juga orang tua yang acuh tak acnh dalarn mendidik anak. 14

I Bclajar Kimia

cngcrtian Bclajar dan Ifasil Bclajar

ar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena sebagai mahluk )erbudaya memerlukan perkembangan yang baik antara dirinya dan

{a, sehingga dengan belajar marmsia dapat mengembangkan dirinya. iguraikan definisi hasil belajar-, maka dijelaskna dahulu konsepsi belajar. is bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan belajar adalah berusaha >aya mendapat suatu kepandaian .15

1gkan menurut W.S.Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental atau )erlangsung dalam interaksi aktif dengan lingknngan yang menghasilkan

セァゥィNdNgオョ。イウ。L@ Psiko/ogi Perkembangan Anak dan Rema} a, (Jakaita: PT BPK 2004), h.132

>artemcn Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :

(46)

perubaha erubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubaha u bersifat secara relatif konstan ·dan berbekas. 16

1\1 1rut Muhibbin Syal1, belajar adalah tahapan perubal1an seluruh tingkah laku indi u yang relatif menetap sebagai basil pegalaman dan interaksi dengan lingkungi ·ang melibatkan proses kognitif.17 •

M 1rut Abdurrahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, belajar adalal1 suatu bentuk P' 1mbuhan atau perubalmn dalan1 diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkaJ1 laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. 18

S( 1gkan menurut Akyas Azhari, belajar adalah proses perubahan perilaku atau prib< oerdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.19

M 1rut aliran konstruktivisme ( dalam makalah metodik dan didaktik), pengetal1t dalam belajar tidaklal1 diajarkan atau dipancarkan oleh guru, melainkan dibangun ri dalan1 diri anak (from within) melalui dialog dan saling bebagi informasi

D:

proses pe: latihan si interaksi individu l

16 '

17 1

"

19

definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa belajar adalah ahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Tanpa pengalaman dan at sedikit proses belajar dapat ber/angsung. Pengalaman adalah suatu ara individu dengan lingkm1gan pengamatarmya. Dalam interaksi itulah jar, ia memperoleh penge1iian, sikap, keterampilan, dan sebagainya.

. Winkel, Psiko/ogi Pengajaran, (Jakarta ;PT Grasindo, 1999), cet 5, h. 53. Muhibbin Syah, Psikologi Pent!idikan Dengan Pendekatan Baru, op.cit., h 92 urrnhman Saleh dan Abdul Muhbib, Psikologi Dalam Perspektif ls/am, op.cit., h.92.

(47)

B asarkan definisi di atas, kita dapat mengidentifikasi beberapa ciri perubaha a.ng merubah perilaku belajar antara lain :

I) Perul m intensional, dalam arti perubahan yang terjadi karena intensitas pengi !lan, praktek, atau latihan yang dilakukan secara sengaja.

2) Perut m menuju ke arah yang positif.

J) Perut

m

yang efektif, dalan1 arti membawa pengaruh dan mak:na tertentu bagi s1swa

berupa I pengbarg

M

instruksic di present:

dimaksud para SISW D

basil beh proses k

20

2l

Jurnal pcnc

rrgkan pengertian basil belajar menurut S. Nasution, adalah perubahan

セ・エ。ィオ。ョL@ kebiasaan, kecakapan, sikap, pengertian, pengnasaan, dan

pada diri siswa.20

1rut Faried Wadjdi, basil belajar adalah tingkat penguasaan tujuan khu ms oleh peserta didik yang diukur melalui tes atau ujian dan tan oleh skor basil tes. 21

agkan menurut Wayan Koster dalam mimbar jumal pendidikan, yang :ngan basil belajar adalah kemampuan atau keterampilan yangn dimiliki :telah mereka mengikuti pendidikan. 22

berbagai pengertian basil belajar di atas, maka dapat disimpulkru1 bahwa • adalah berubahnya seluruh aspek 'psikologis seseorang sebagai akibat atan belajar-mengajar yang interaktif hingga tercipta pola pikir,

asution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, op.cit., h. 125.

(48)

kecakapa 11aupun mental murid kepada bentuk yang Jebih baik dan sesuai dengan tujuan ya ,dimaksud. Berdasarkan pemaparan di atas, maka belajar dapat dikatakan berhasil セ@ te1jadi perubahan-perubahan tingkah laku pada anak didik secara keselurul' ;setelah proses belajar selesai.

H belajar siswa yang merupakan tujuan pengajaran terdiri dari tiga aspek, yaitu ko§ if, afektif, dan psikomotorik. Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh pengetah1 fakta atau ingatan, pemahaman atau aplikasi, dan kemampuan berpikir analis, si sis, dan evaluasi. Tujuan belajar afektif unhtuk memperoleh sikap, apresiasi, Ian karakterisasi. Tujuan belajar psikomotor untuk memperoleh keteramp

ekspresi 1

D

suatu pre belajar di atau eval1 menimbu digunakai jauh pem dijadikan dalam pre

22

Jurnal mi1n

! Jisik yang berkaitan dcngan kctcrampilan gcrak, maupun kcterampilan

)al dan non verbal.

tilam proses belajar-mengajar untuk mengetahui berhasil atau tidaknya · belajai-, maka perlunya suatu penilaian hasil belajar. Penilaian hasil dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui tes hasil belajar

i. Siswa dapat mengetahui keberhasilan di dalam belajar sehingga dapat

1 motivasi dalam diri siswa.Sedangkan bagi guru, data hasil belajar dapat 11tuk mengukur keberhasilan di dalam mengajar, mengetahui seberapa :man dan penguasaan terhadap bahan yai1g telah dipelajari siswa untuk asukan-masukan dalan1 menentukan langkal1-la11gkah selanjutnya di , belajar-mengajar.

(49)

b. .'eori-teori Belajar

U k mempe1jelas pengertian tentang pentingnya belajar, maka berikut ini dikemuk: n beberapa teori belajar, yang merupakan hasil penyelidikan para ahli psikologi mtaranya : 23

l) Teori rssical conditioning

P< >or dari teori conditioning, yaitu Ivan Petrovich Pavlov yang merupakan ahli psi!(( ii retleksologi dari rusia. Pavlov mengadakan percobaan-percobaan yang dapat dis mlkan bahwa gcrakan-gerakan refleks itu dapat dipelajari, dapat berubah karena if

rm.

Sehingga menurut teori ini retleks dapat dibedakan menjadi dua macam, セ@ u retleks wqjar misalnya anjing keluar air liur ketika melihat makanan, clan yang dua 1 efleks bcrsyaraUrcflcks yang dipelajari misalnya anj ing keluar air

liur ketik: eihat orang memberi makanan dan mendengar langkah kakinya.

P: dasarnya classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks b: yang dapat ditarik dari teori pavlov ini adalah apabila stimulus yang diadakan lalu disertai dengan stimulus penguat, maka stimulus tadi cepat atau lambat 。セ@ nya akan menimbulkan respon atau perubahan yang dikehendaki.

2) Teori trumental conditioning

(50)

terietak di tara dua pengaruh, yaitu pengaruh yang mendahuluinya(antecedent) dan pengaruh: g mengikutinya (konsekuerisi).

De m demikian menurut teori ini, tingkah laku dapat diubah dengan cara mengubab recedent, konsekuensi, atau kedua-duanya.

3) Teori, nit!flearning

Pel )r dari teori ini adalah Walter Mischel. Dalam teori ini Ia memadukan

konsep-ko p kognitif dan psikologi sosial ke konsep tingkah laku di dalam hubungan eraksi seseorang dengan situasi. Berdasarkan pada asumsinya bahwa lingkungm sikologi mempengaruhi tingkah laku, Mischel menekmlkm1 perlunya studi tenta tingkah laku sebagai interaksi individu dengan keadaan lingkungan.

4) Teori ( 1rvational learning

As !rnlanya teori ini disebut observational learning, yaitu belajar dengan jalan men: 1ati perilaku orang lain. Teori ini berm1ggapan bahwa masalah proses

psikologi t llu dianggap penting atau sebaliknya hanya ditelaah sebagian saja. Me ·ut teori belajar sosial, yang terpenting ialah keman1puan seseorang untuk me1 bstraksikan informasi dari perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai ilaku mana yang akm1 ditiru dm1 kemudian melakukm1 perilaku-perilaku yang dipil Teori ini berusaha me1tjelaskm1 ha! belajar dalam situasi alami, yang berbeda d :an situasi laboratorium, lingkungan sosial menyediakm1 bermacam-macam ke apatm1 untuk memperoleh keterampilm1 dan kecakapan dengan jalan mengamat •la-pola tingkah laku beserta akibatnya atau konsekuensinya.

(51)

c.

B1 harus dip1

1) Belaji

H:

yaitu pe1 mengecar ibunya, se

D<

Berhitung menimbul mengetah diberantm mengama1 diperguna

instructio1

2) Belaja Be percobaan sebagian'

cnis-jcnis Bclajar

ilr ada beberapa macam jenisnya yang berhubungan dengan ha! yang

ari.

Karena itu jenis-jenis belajar dapat dibedakan sebagai berikut : 'erdasarkan pengamatan (sensor;; type of learning)

)ir seluruh pengetahuan berhubungan dengan pengamtan dunia sekitar, inatan sensoris dengan berbagai alat indra ; melihat, mendengar, Ian meraba. Berka! pengamatan seorang bayi mula-mula mengenal pk, botol, bola, dan sebagainya.

kian pula pelajar di sekolah barn berhasil bila disertai pengamatan. )1m luyat, ilmu alam, bahasa, drn1 sebagainya tanpa pengrnnatan sering \ pengertian yang salah. Verbalisme atau mengenal kata tanpa !irti atau isinya adalah penyakit yrn1g terbesar di sekolah yang harus lengan selalu menghubungkan pelajaran dengrn1 realitas, dengan ibendanya. Kalau pengrnnatrn1 langsung tidak mungkin, maka berbagai alat peraga misalnya; audio-visual-aids, teaching aids, 'material.

セイ、。ウ。イォ。ョ@ gerak (motor type of learning)

!r berdasarkan gerak biasanya melalui demonstrasi, percobaan-miah yang dilakukan di depan kelas atau di laboratorium. B!lllyak

(52)

3) Belaji B1

SD maur sekolah-s sejumlah

M

diperluka: sebagainy a) H: b) H:

Il11 c) M d) Di e) Pe 4) Belaj2 Se dipenuhin cita-cita, I kabutuhar menemm

erdasarkan menghafal (mem01y tyP,e of learning)

ar bersifat hafalan ini yang pali'ng banyak digunakan di sekolah, baik di di sekolah yang lebih tinggi, sebab tujuan belajar yang dianut oleh !ah adalah menempuh ujian dan untuk itu diperlukan penguasaan 1getahuan siap.

ang banyak ha! yang harus dihafal dan segera harus diketahui bila seperti kata-kata, nama-nama, rumus-rumus, angka-angka, dan Jntuk itu ada beberapa petunjuk belajar dengan menghafal, diantaranya: ; lebih dahulu memahami dan jelas bagi anak didik.

an harus diberi latar belakang , bukan merupakan fakta lepas. Sehingga h untuk di i ngat.

iggunakan hafalan sccara fongsional dalam situasi··situasi tertentu. lukan perhatian dan keinginan untuk mengingat sesuatu.

tran harus ditinjau kembali.

セイ、。ウ。イォ。ョ@ pemeca11an masalah (problem solving type of learning)

l orang dan makhluk lainnya mempunyai kebutuhan yang harus

Ada yang muda11 dipuaskan (misalnya dahaga), ada yang sulit (misalnya

u-,

dsb ). Kebutuhan yang mudah dipuaskan tidak menemui kesulitan dan lng tidak mungkin dipenuhi dikesan1pingkan. Ada pula kebutuhan yang ulitan atau kesukaran sebelum dapat dipuaskan.
(53)

Oleh kar itu manusia dapat memecahkan masalah sebelum ia menghadapinya secara kc crit. Dalam menghadapi masalah. yang pelik dapat dipecal1kan dengan cara ilmii yaitu memahami masalah, merui1mskan jawaban yang mungkin memberi penyelesa mengumpulkan keterangan, menilai, mengadakan eksperimen, mcrnbent1 lcsimpulan.

M

tle

problem solving dapat digunakan untuk memecal1kan masalah-masalah , m1 berbagai mata pelajaran, juga untuk memecahkan masalal1 yang bcrkaitan 1gan kcbutuhan anak didik scrta masalah-rnasalah yang dihadapi mcrcka dalam kel: !pan sehari-hari.

5) Belaja ;rdasarkan emosi (emotional type of learning)

Pe dikan di sekolah kcbanyakan ditujukan kepada pembentukan intelektual dan ket1 npilan, akan tetapi segi kepribadian anak sering diabaikan, seperti ketekwmn ,\enghadapi kesulitan, ketabahan, ketelitian, kebersihan, kccakapan bergaul de m orang lain, minat yang luas, dan ウセ「。ァ。ゥョケ。N@

SiJ ;ifat dan segi-segi pribadi ini sering dapat dipelajari dalarn setiap pelajaran, 1ab selalu ada tersirnpul di dalarw1ya akan tetapi simgat kurang rnendapat perhatian 'didik. Misalnya kejujuran dapat dipelajari sewaktu pendidikan jasmani, ujian, dan 1-lain.

d. 1ra-cara Bclajar yang Baik

(54)

I) Kead jasmani. Belajar memerlukan tenaga, karena itu untuk mencapai hasil yang k cliperlukan baclan yang sehat.

2) Kead emosional dan sosial. Anak yang merasa jiwanya tertekan, yang selalu clalarr baclaan takut akan kegagalan, yang mengalami keguncangan karena emosi セッウゥ@ yang kuat, tidak dapat belajar efektif.

3) Kead1 lingkungan. Tempat belajar hendaknya tenang, jangan cligangf,'ll oleh kebisi Ul dan sekitarnya, agar siswa dapat konsentrasi.

4) Janga lenunda-nunda pelajaran.

5) Meml

i

pekerjaan. Sebelum memulai pelfljaran kita lebih dabulu menentukan apa yi dapat dan harus kita selesaikan dalam waktu tertentu.

6) pオーオセ@ mp optomis

7) Gunal waktu secara efisicn

8) Belaji engan penuh konsentrasi, dan memahami isi buku yang akan kita pelajari 9) Jangai ,enumpuk materi pelajaran yang akan diujikan.

I 0) Memt catatan kecil agar memperoleh gambaran mengenai pelajaran itu dan lain-la

e. ilktm·-faktor yang Mempengarnhi Hasil Belajar Kimia

(55)

bagaimar ;ejala-gejala alam. Khususnya yang berkaitan denga11 komposisi, struktur, '

sifat, tran l111asi, dinamika, dan energetika.zat.24

II: kimia mempunyai kedudukan yang sangat penting diantara ilmu-ilmu yang lain arena ilmu kimia dapat menjelaskan secara mikro (molekuler) terhadap fenomem takro, disamping itu ilmu kimia memberikan kontribusi yang sangat penting ( i berarti terhadap perkembangan ilmu-ilmu terapan, seperti pertanian,

kesehatan ;rikanan, serta teknologi.

M : pclajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang melibatka leterampilan dan penalaran. Sccara garis besar matcri pelajaran kimia meliputi : ktur atom atau sistem pcriodik, lermokimia, Jaju rcaksi, kesetimbangan kimia, Im n asam-basa, stoikiometri Jarutan, Jarutan penyangga, hidrolisis garam, dan hasil

i

kclarutan. Penilaian kimia mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikc 1tor, yang dapat berupa tes tertulis, pe1/ormance tcs, penugasan, dan fortofolio

Pa termokim Hess, ma reaksi ya membutul

2,1 1

Balitbang C

1penelitian ini penulis melihat menilai hasil belajar siswa pada materi

yang meliputi reaksi eksoterm dan endoterm, perubahan entalpi, hukum :1-macam perubahan entalpi d.an energi ikat. Reaksi eksoterm adalah melepaskan kalor, sedangkan reaksi eksoterm adalah reaksi yang

t1 kalor. Perubahan entalpi adalah jumlah kalor yang dilepaskan atau

ilrlcmcn pcndidikan nasional, Kuriku/11111 jLセL@ Hasil Belqiar ktmid SMA!M1t, (Jakarta :

(56)

dibutuhlG dalam suatu reaksi, jenis-jenisnya yaitu entalpi pembentukan, pembakai penetralan dai1 pelarutan.

K' ndak setiap pengajar agar pese1ia didik memiliki basil yMg baik serta tercapain: :ujnan pengajarai1 secara optimal. Hasil belajar yai1g baik dapat diraih jika fakto 1ktor :·ang mempengaruhi basil belajar dapat dikelola dengaJ1 baik. Hasil

belajar ki1 juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

I) Fakto1 mg ada pada diri orgMisme itu sendiri yMg disebut faktor individual. Fakto1 ktor yang termasuk dalam faktor individual antara lain :

a) Fa r kematangan a.tau pertumbuhan. Kita tidak dapat melatih ai1ak yMg ba berumur 3 bulan untuk belajar berjalan. Demikian pula kita tidak dapat 1111 ajar filsafat kepada anak SD. Mengajarkai1 sesuatu baru dapat berhasil jik tarap pertumbuhan pribadi telal1 memungkinkannya, potensi-potensi Jm ni a.tau rohaninya telah nmtai1g untuk itu.

b) Ke 'dasan. Dapat a.tau tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dengM be sil baik dapatjuga dipengaruhi oleh tarafkecerdasannya.

c) La m daJ1 ulaJ1gaJ1. Karena sering terlatih, karena sering kali mengulangi se: :u, maka kecakapa11 dai1 pengetalman yai1g dimilikinya dapat semakin di! mi daJ1 semaldn mendalam.

(57)

e) S -sifat pribadi seseorang. Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat k1 badiannya masing-masing yang berbeda antara seseorang dengan yang la Sifat-sifat kepribadian yang ada pada seseorang itu sedikit-banyaknya tu mempengaruhi san1pai hasil belajarnya dapat dicapai. Termasuk ke di 1 sifat kepribadian ini ialah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan. 2) Fakto ang ada di luar individual yang disebut sosial. Faktor yang termasuk

fakto1 sial antara lain :

a) l\:c aan Keluarga. Suasana keluarga yang bermacam-macam turut m pengaruhi bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan dicapai ol anak-anak. Termasuk dalam keluarga ini, ada atau tidaknya atau tersedia ti< 1ya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar.

b) G1 dan cara mengajar. Faktor guru diffi cara mengajar merupakan faktor ya .penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendalmya pe 1talrnan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pe itahuan itu kepada anak-anak didiknya turut menentukan bagaimana ha belajar yang dapat dicapai anak.

c) Al "lat pelajaran. Sckolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan ya diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari gu gurunya, kecalrnpan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan 1111 )ermudah dan mempercepat belajar anak-anak.

(58)

m

l

belajar lebih baik. Orang tua dapat memberikan motivasi kepda anak di 1 bentuk perhatian, memberikan bimbingan jika anak mengalami kc itan belajar di rumah, memberikan dorongan atau semangat jika anak pi asa rlalam menyelesaikan tugas dan juga menyediakan kebutuhan atau sa

a

belajar di rumah. Anak dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tl\ n yang hendak dicapai dengan pelajaran itu, jika diberi perangsang, di

i

motivasi yang baik dan sesuai.

e) Li iungan dan kesempatan. Seorang anak dari keluarga yang baik, memiliki ini gensi yang baik. Bnyak pula anak yang tidak dapat belajar akibat tidak ad ia kesempatan yang disebabkan oleh ·sibuknya pekerjaan setiap hari.

B. Kcnu セ@ Bcrpikir

Di n kegiatan belajar anak banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantarani :aktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang datang da lalam diri anak itu sendiri, misalnya kesehatan, kemanan, rasa tenang, dan sebai iya. Faktor eksternal adalal1 faktor yang datang dari lnar diri anak, misalnya, adaan sulm, Letak gedung sekolal1, budaya, dorongan orang lain, dan sebagainy Keberhasilan anak salah satunya ditentukan oleh perhatian yang diberikan :h orang tua karena adanya dorongan dan arahan dari orang tua alcan membangl .an semangat anal( dalam meraih cita-cita yang tinggi.

(59)

dalam me ijang keberhasilan belajru· anak antru·a lain berupa bimbingffil belajar dari orang tm 1erhatian orru1g tua, penyediaffil fasilitas bel'\jar clan kerjasruna antara orffilg tua n pihak sekolah. Di dalrun keluarga orru1g tua sebagai pemimpin sangat penting c besar peranannya dalam membentuk kepribadian anak. Seorffilg allak melakuka ,egiatan belajar karena adallya tujuan yru1g hendak dicapai, baik tujuall yffilg bera dari dalam dirinya maupun yang berasal dari luar.

D1 an demikian berdasarkan uraian di atas clan yang ada pada deskripsi teoritis, n l motivasi bel

Gambar

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Orang Tua
Tabel 4. Kriteria koefisien relibilitas
tabel pada
Tabel 7. Frekuensi data skala motivasi orang tua
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ada terdapat beberapa masalah tentang asupan energi yang terjadi pada atlet remaja, seperti anak mengkonsumsi makanan yang mengandung energi dalam jumlah yang tidak dapat

Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 13 Tahun 2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan yang berisi ”Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan humf b, perlu rnenetapkan Peraturan Presiden tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan hesiden Nomor 80

Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

1) Dalam software kinovea, format output video yang dianalisis yaitu MKV, MP4, AVI, serta memungkinkan untuk dapat menganalisis dari foto. 2) Modus pemutaran loop,

Sehubungan dengan hasil evalusi dokumen kualifikasi Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Pembangunan 3 (Tiga) Ruang Kelas Baru MAN Pangkalan Bun yang ditetapkan dengan

Hasil kegiatan evaluasi hasil belajar berfungsi untuk (i) diagnostik dan pengembangan, (ii) seleksi, (iii) kenaikan peringkat belajar, (iv) penempatan peserta

: Segala biaya yang dikeluarkan akibat pelaksanaan Surat Keputusan ini dibebankan pada dana yang tensedia di Politeknik Negeri Pontianak. : Surat Keputusan ini