• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF DIRECTED LEARNING DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA�

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SELF DIRECTED LEARNING DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA�"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN

SELF DIRECTED LEARNING

DENGAN INDEKS PRESTASI

KUMULATIF MAHASISWA

SKRIPSI

RESTU AULIA CHAIRUNNISA

201210230311005

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

HUBUNGAN

SELF DIRECTED LEARNING

DENGAN INDEKS PRESTASI

KUMULATIF MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Restu Aulia Chairunnisa 201210230311005

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Hubungan Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa

2. Nama Peneliti : Restu Aulia Chairunnisa

3. NIM : 201210230311005

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu Penelitian : 20 Desember 2015 – 25 Maret 2016 Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 30 April 2016 Dewan Penguji

Ketua Penguji : Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si ( )

Anggota Pengujji : 1. Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi ( )

2. M. Shohib, S.Psi, M.Si ( )

3. Istiqomah, S.Psi, M.Si ( )

Pembimbing I Pembimbing II

Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi

Malang, Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Restu Aulia Chairunnisa

NIM : 201210230311005

Fakultas/Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul:

Hubungan Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Malang, 30 April 2016 Mengetahui

Ketua Program Studi Yang menyatakan

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul ‘Hubungan Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa”.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata 1 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari hambatan-hambatan serta kesulitan-kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, saran, kerjasama dari berbagai pihak serta doa, segala hambatan dan kesulitan tersebut dapat diatas dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya juga tidak terlepas dari kekurangan. Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang penulis miliki.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis membutuhkan saran serta kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan pendidikan di masa yang akan datang. Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucakpkan terimakasih kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni M. Si. Sebagai Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah member dukungan.

2. Bapak Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing satu yang telah meluangkn waktu, memberi arahan, nasihat, saran, dan bimbingannya tanpa lelah sampai selesainya skripsi ini.

3. Ibu Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi selaku dosen pembimbing dua yang telah membantu menentukan tema, member arahan, nasihat, saran, serta bimbingannya untuk kelancaran pembuatan skripsi ini.

4. Universitas Negeri Malang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Kedua orangtua saya Bapak Syarief Alam dan Ibu Jubaidah, Umi Suhaemi, Syafiera Aulia Nur Islami, Eko Harianto, Sururun Marfuah, Rizky Nova Damayanti atas dukungan, doa, kasih sayang, serta semangat kepada penulis sampai saat ini.

6. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis. 7. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Semoga ALLAH SWT memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua dan semmoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi yang berkecimpung dibidangnya.

Malang, 30 April 2016 Penulis

(6)

iv DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... v

Daftar Lampiran ... vi

Abstrak ... 1

Pendahuluan ... 2

Landasan Teori... 5

Metode Penelitian ... 10

Hasil Penelitian ... 12

Diskusi ... 15

Simpulan dan Implikasi ... 17

Referensi ... 18

(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perhitungan Jumlah Subjek ...10

Tabel 2. Validitas dan Reliabilitas Skala Self Directed Learning ...11

Tabel 3. Subjek Penelitian Berdasarkan Unviersitas ...12

Tabel 4. Persentase Indeks Prestasi Kumulatif ...12

Tabel 5. Kategorisasi Skor Self Directed Learning Mahasiswa Tiap Semester ...13

Tabel 6. Kategorisasi Skor Self Directed Learning Keseluruhan ...13

Tabel 7. Nilai Kofisien Korelasi dan Kontribusi Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif ...14

Tabel 8. Model Linier Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif ...14

(8)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Self Directed Learning ... 23

Lampiran 2. Item Skala Self Directed Learning ... 28

Lampiran 3. Blue Print Skala Self Directed Learning ... 30

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self Directed Learning ... 31

Lampiran 5. Data Kasar Turun Lapang ... 34

Lampiran 6. Uji Normalitas dengan Z skor ... 63

Lampiran 7. Uji Liniearitas ... 63

Lampiran 8. Kategori Indeks Prestasi Kumulatif ... 63

Lampiran 9. Kategori Skor Self Directed Learning semester 3 ... 64

Lampiran 10. Kategori Skor Self Directed Learning semester 4 ... 64

Lampiran 11. Kategori Skor Self Directed Learning semester 5 ... 64

Lampiran 12. Kategori Skor Self Directed Learning semester 6 ... 64

Lampiran 13. Kategori Skor Self Directed Learning semester 7 ... 65

Lampiran 14. Kategori Skor Self Directed Learning semester 8 ... 65

Lampiran 15. Kategori Skor Self Directed Learning keseluruhan ... 65

Lampiran 16. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 65

(9)

1

HUBUNGAN

SELF DIRECTED LEARNING

DENGAN INDEKS

PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA

Restu Aulia Chairunnisa

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang chairunnisaauliarestu@gmail.com

lndeks prestasi kumulatif (IPK) merupakan ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menjalani perkulihan mereka. Selain itu IPK juga digunakan sebagai seleksi administratif pada saat melamar kerja. Selain itu IPK mahasiswa juga memberikan kontribusi pada kualitas suatu universitas. Pembelajaran di perguruan tinggi menuntut kemandirian belajar mahasiswa atau self directed learning (SDL) dalam menjalankan tugas-tugasnya. SDL adalah kemampuan seseorang untuk belajar secara mandiri mulai dari perencanaan belajar hingga mengevaluasi hasil belajar mereka. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan positif antara SDL dengan IPK mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasi dengan melibatkan 346 dari 48.382 mahasiswa dengan quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif signifikan antara SDL dengan IPK mahasiswa (r) = 0.524 p=0.000 < 0.05. Selain itu, didaptkan besar pengaruh Self Directed Learning terhadap IPK mahasiswa sebesar 27.4% dimana 72.6% lainnya dipengaruhi faktor-faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : Indeks Prestasi Kumulatif, Self Directed Learning, Mahasiswa.

Grade Point Average (GPA) is a measurement for accomplish student’s college. For another reason, GPA is used for requirement as administrative selection in applying for work. Besides that, GPA also gives some contribution for quality of university. Learning system in college demands the student’s independence called Self Directed Learning (SDL) to finish their assignments. SDL is an ability to learn from planning to evaluate their learning outcome, independently. The purpose of this study is to see whether there is a positive relationship between SDL with GPA of students. This study used quantitative correlation approach, involving 346 students from 48.382 students with sampling quota techniques. The result showed that there is a significant positive correlation between SDL and GPA with (r) = 0,524 p = 0.000> 0.05. This study also showed that the effect of SDL on GPA is 27.4%. While 72.6% other are influenced by another factors.

(10)

2

Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan secara sengaja, berencana serta teratur untuk memberikan bantuan dalam memberikan arahan terhadap anak didik sehingga terdapat perubahan sikap dan wawasan pada anak didik yang lebih bersifat positif bagi dirinya sendiri serta masyarakat secara umum (Romlah. 2010). Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan individu serta perkembangan masyarakat luas dengan kata lain, perkermbangan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

Di Indonesia, terdapat beberapa jenjang dalam pendidikan. Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan tertinggi dalam susunan pendidikan. Didalam perguruan tinggi prestasi belajardapat dilihat dari hasil belajar seorang mahasiswa. Prestasi belajar yang tinggi menggambarkan keberhasilan mahasiswa tersebut dalam perkuliahannya. Keberhasilan perkuliahan seorang mahasiswa ini dapat dilihat dari tinggi rendahnya Indeks Prestasi Kumulatif atau yang disingkat dengan IPK. Indeksprestasi kumulatif merupakan angka yang menunjukan prestasi mahasiswa atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif dari semester awal sampai dengan yang paling akhir dan aktif ditempuh oleh mahasiswa tersebut. Jadi, mutu pendidikan dapat dilihat dari capaian nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Terdapat tiga tingkatan IPK mahasiswa yaitu tingkatan paling tinggi adalah Cum Laude dengan nilai 3,50 – 4,00. Lalu Very Good dengan nilai 2,76-3,49 dan yang terakhir adalah Good dengan nilai >2,75.

Di Indonesia sendiri, indeks prestasi kumulatif mahasiswa dijadikan salah satu kriteria penilaian dalam seleksi administratif pada saat melamar pekerjaan. Untuk menyaring banyaknya jumlah calon pelamarpada tahap seleksi awal, perusahaan menggunakan indeks prestasi kumulatif mahasiswa tersebut dengan menyesuaikan dengan standar nilai minimal yang telah ditetapkan perusahaan. Standar nilai minimal ini beragam mulai dari 2,75 – 3,50. Tidak jarang ditemui, masyarakat yang protes dengan ditetapkannya standar minimal ini. Seperti yang terjadi di Sampang pada tahun 2014, warga mendesak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menurunkan standar minimal indeks prestasi kumulatif karena dinilai memberatkan, standar minimal yang ditetapkan adalah 2,25-2,75. Hal yang serupa juga terjadi di Situbondo, pada tahun yang sama puluhan warga berunjuk rasa ke kantor Pemkab Situbondo karena merasa standar minimal yang dipatok terlalu tinggi dan mengakibatkan banyak sarjana yang tidak bisa mendaftar CPNS. Diketahui standar minimal yang di pakai adalah 3,00 untuk lulusan Perguruan Tinggi Negeri dan 3,20 untuk Perguruan Tinggi Swasta.

Dari beberapa Universtias di Kota Malang juga ditemukan beberapa fakta terkait indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Di Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya pada Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan pada tahun 2014 ditemui sebanyak 7-12% mahasiswa yang tersebar di semua prodi memiliki IPK dibawah dari 2,00 yang mengakibatkan mahasiswa tersebut terancam tidak dapat melanjutkan studi. Pada tahun 2015 terdapat 10,9% lulusan dari Univeritas Negeri Malang memiliki indeks prestasi kumulatif dibawah 2,75 dan berdasarkan data dari Kabag Kemahasiswaan sebanyak 20 mahasiswa calon penerima beasiswa bidik misi,kehilangan hak beasiswanya karena memiliki IPK dibawah 2,5.

(11)

3

dengan yang lain. Metode yang digunakan oleh dosen pun sama, karena menggunakan sistem pengajaran klasikal atau secara bersama-sama. Tidak hanya itu, tugas serta ujian yang mereka lalui pun sama dengan teman-teman sekelas mereka lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi kumulatif inipun beragam. Tidak hanya berasal dari dalam individu tersebut, namun juga dapat berasal dari luar individu. Penelitian yang dilakukan oleh Oematan (2013) menghasilkan bahwa prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa mempengaruhi indeks prestasi kumulatifnya, dimana mahasiswa yang melakukan prokrastinasi memiliki indeks prestasi kumulatif yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan prokrastinasi. Penelitian Daely, Sinulingga, Manurung (2013) menghasilkan 4 faktor yang mempengaruhi pencapaian indeks prestasi kumulatif mahasiswa yaitu kondisi lingkungan dan pengawasan orang tua, kondisi finansial dan motivasi belajar, kualitas belajar dan pembagian waktu belajar, kualitas pengajaran dosen dan kesehatan mahasiswa.

Sebagai mahasiswa yang notabene sudah termasuk dalam kategori usia dewasa awal, mereka sudah mulai berpikir kritis dan tahu apa yang mereka butuhkan serta paham mana yang menjadi prioritas bagi diri mereka sendiri. Sehingga model pembelajaraan spoon feeding untuk para mahasiswa sudah tidak lagi sesuai Karena membuat proses pelajaran menjadi lambat serta mahasiswa tidak lagi memiliki pilihan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing dan menyebabkan mereka tertinggal dan susah untuk bersaing. Mahasiswa juga diharuskan memiliki soft skill dan hard skill yang seimbang. Dalam perkuliahan,hard skill yang diberikan oleh dosen harus diseimbangi dengan soft skill yang dimunculkan dan dilatih oleh mahasiswa itu sendiri. Didalam kelas, dosen hanya berperan sebagai fasilitator, sehingga mahasiswa dituntut untuk akif dalam perkuliahan mereka. Sebagai seorang mahasiswa, mereka dituntut untuk memiliki inisiatif dalam mencari pemahaman lebih dalam mengenai materi yang telah disampaikan oleh dosen. Tugas mahasiswa selanjutnya adalah menyaring informasi-informasi tersebut sesuai kebutuhan mereka yang nantinya akan mereka terapkan dalam mengatasi permasalahan di dunia luar.

Baik di luar negeri maupun di Indonseia, para pendidik mulai menerapkan model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa. seperti pembelajaran problem based learning, inquiry based learning, dll. Model-model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat membantu peserta didik agar membangun pemahaman mereka, menetapkan ujuan dan rencana, berpikir mendalam dan kreatif, memecahkan masalah dunia nyata, termotivasi secara internal, berkomunikasi secara efektif dengan orang lain (Santrock, 2014). Dalam model pembelajaran ini dosen lebih berperan menjadi fasilitator untuk menopang dan mengawasi mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(12)

4

together, tidak hanya kemampuan intelektual serta kemampuan memecahkan masalah, kemampuan untuk hidu bersama orang lain yang berbeda juga dianggap penting. Dengan kemampuan ini mahasiswa dapat menumbuhkan rasa toleransi, pengertian, kerjasamadan objektif yang akan berguna ketika mahasiswa telah dihadapkan pada dunia nyata. Lalu pilar yang terakhir adalah learning to be, ketika ketiga pilar sebelumnya berhasil maka otomatis akan menumbuhkan rasa percaya diri pada setiap mahasiswa. Pada akhirnya mereka mampu mengenal dirinya serta memiliki kemantapan emosional (Triyanto, Anitah, dan Suryani, 2013)

Dari pendekatan ini dapat lebih mendorong mahasiswa untuk mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri atau yang biasa dikenal dengan Self Directed Learning (Loyens, Magda, Loyens, Magda, &Rikers, 2008). Dengan Self Directed Learning mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk menggali informasi serta pengetahuannya sebanyak-banyaknya sesuai dengan rumusan belajar dan gaya belajar mereka masing-masing yang akan membawa manfaat positif terhadap hasil belajar mereka. Sebenarnya, Self Directed Learning telah menjadi tujuann pendidikan nasional di Indonesia. Seperti yang dimuat didalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 yaitu untuk menjadikan manusia yang mandiri. Jika melihat dari pengertian Self Directed Learning itu sendiri intinya adalah bagaimana seseorang dapat belajar tanpa diarahkan orang lain atau dengan kata lain dapat belajar secara mandiri. Self Directed Learning menurut Knowles adalah sebuah proses individu dalam mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikai material untuk belajar, memilih dan menerapkan strategi, serta mengevaluasi hasil belajar. Menurut Long, Self Directed Learing adalah sebuah proses mental yang ditujukan secara pribadi disertai dan didukung oleh kegiatan perilaku yang terlibat dalam mengidentiikasi dan mencari informasi (Setyawati, 2015). Dengan Self Directed Learning, mahasiswa sendirilah yang memutuskan bagaimana, dimana, dan kapan harus mempelajari konten yang mereka identifikasi penting seta mahasiswa juga dituntut untuk berkerja secara efektif. Dengan Self Directed Learning ilmu pengetahuan yang mahasiswa dapatkan bukan hanya secara teoritik, melainkan mahasiswa juga belajar bagaimana menerapkan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan ke dalam kehidupan mereka (Hariyanti, 2013). Dengan Self Directed Learning juga dapat membuat mahasiswa lebih berfikir kritis serta kreatif dalam pembelajaran mereka (Fournier, Helene, & Rita 2010)

(13)

5

berhubungan positif dengan prestasi akademik, aspirasi masa depan, kreativitas, rasa ingin tahu, dan kepuasan hidup. Hasil ini juga menunjukan bahwa belajar mandiri adalah konstruksi pentng dan harus diimplementasikan ke dalam pendidikan

Seperti yang telah di jelaskan diatas Self Directed Learning mahasiswamemberikan pengaruh kepada pemahaman materi pembelajaran. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah terdapat hubunganSelf Directed Learing dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self Directed Learning dengan perbedaan IPK mahasiswa di Kota Malang. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan informasi di bidang Psikologi Pendidikan dalam hal hubungan Self Directed Learning. Manfaat praktisnya untuk memberikan sumbangan informasi kepada mahasiswa agar dapat meningkatkan Self Directed Learning yang mempengaruhi IPK mereka, mengingat pentingnya IPK sebagai bahan evaluasi keberhasilan sekaligus sebagai tolak ukur seleksi awal perekrutan karyawan. Serta kepada pendidik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Self Directed Learning mahasiswa agar IPK yang didapatkan dapat meningkat sehingga memberikan dampak pada kualitas Universitas.

Self Directed Learning

Self Directed Learningdidefinisikan oleh Gibbons (2002)adalah peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi, dan mengembangkan diri dimana seseorang menggunakan banyak metode dalam banyak situasi dalam setiap waktu. Self Directed Learningdibutuhkan mahasiswa untuk mengerjakan tugas dan mengkombinasikan perkembangan kemampuan mereka dengan perkemabangan karakter, serta mempersiapkan mahasiswa untuk mempelajari seluruh kehidupan mereka. Self Directed Learningjuga meliputi bagaimana mahaiswa belajar setiap harinya dan menyesuaikan diri dengan keadaan disekitar mereka yang cepat berubah.

Gugielmino (Aliponga et al, 2015) mengatakan bahwa Self Directed Learning dapat terjadi di berbagai situasi, mulai dari ruangan kelas yang berfokus pada guru secara langsung menjadi belajar dengan perencanaan siswa sendiri dan dilakukan atas inisiatif sendiri.

Knowles (Scott, 2006) Self Directed Learning adalah sebuah proses dimana individu mengamnil inisiatif tanpa bantuan orang lain dalam mendiagnosis kebutuhan belajar mereka, merumuskan, mengindektifikasi materi untuk belajar, memilih dan menerapkan strategi belajar, serta mengevaluasi hasil belajarnya.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Self Directed Learning adalah peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi yang diawali dengan memunculkan inisiatif dalam merumuskan kebutuhan belajar yang sesuai dengan dirinya masing-masing serta mengevaluasi hasil belajar mereka.

Aspek-Aspek Self Directed Learning

Williamson (2007) menjelaskan terdapat lima aspek dasar Self Directed Learning yaitu : 1. Awareness.

Inisiatif diri sendiri yang meliputi minat belajar kemudian dilanjutkan dengan membentuk pendapat atau ide serta membuat keputusan sendiri..

2. Learning Strategies.

(14)

6

3. Learning Activites

Kegiatan-kegiatan belajar mandiri yang dimiliki serta dilakukan oleh peserta didik guna memfasilitasi pembelajaran mereka.

4. Evaluation

Peserta didik harus belajar untuk mengevaluasi kemajuan diri mereka sendiri serta menilai kualitas dari pekerjaan mereka. Evaluasi inidapat memunculkan prestasi terbaik didalam dirinya.

5. Interpersonal Skill

Kemampuan dalam membina serta menjaga hubungan dengan orang lain dapat membuat peserta didik mendapatkan pengetahuan dari orang lain ataupun budaya-budaya lain. Serta membuat peserta didik memiliki cara pandang yang luas dan melatih kemampuan sosialisasi mereka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Directed Learning

1. Faktor Internal

Faktor ini berasal dari dalam diri sendiri. Kondisi tubuh seseorang juga menjadi faktor berlansung self directed learning. Selain itu, bakat, dan potensi intelektual juga ikut menjadi faktor yang mempengaruhi self directed learning (Tarmidi dan Rambe, 2010). 2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar diri mahasiswa. Faktor ini juga biasa disebut dengan faktor lingkungan. Lingkungan memiliki pengaruh terhadadp perkembangan kepribadian seseorang. Pengaruh ini dapat bersifat negative maupun positif. Lingkungan keluarga, masyarakat, serta lingkungan belajar yang biak terutama daam bidang nilai dan kebiasaan akan membentuk kepribadian serta kemandirian belajar yang baik pula terhadap seseorang (Hasan Basri dalam Azizah, 2012).

Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa

Indeks prestasi kumulatif atau yang biasa disebut dengan IPK menurut Oematan (2013) adalah suatu ukuran prestasi belajar yang dicapai mahasiswa dalam menjalani perkuliahan mereka. Menurut Nuryoto (1998) indeks prestasi kumulatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa indesk prestasi kumulatif (IPK) adalah ukuranprestasi akademik mahasiswa secara kumulatif dari awal perkuliahan sampai dengan semester paling akhir dan aktif yang ditempuh mahasiswa.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi 2 yaitu faktor internal (Pujiningsih dan Mutikawati, 2004) yang terdapat dalam diri mahasiswa itu sendiri dan faktor eksternal yang terdapat di luar diri mahasiswa (Latipah, 2010).

1. Faktor Internal

(15)

7

2. Faktor Ekternal

Faktor eksernal ini dibagi menjadi 2 golongan yaitu lingkungan social seperti masyarakat, sekolah, keluarga dan nonsosial seperti kondisi udara, suasana, gedung sekolah, penguasaan guru atau dosen terhadap materi yang diberikan, metode yang digunakan guru atau dosen saat menyampaikan materi.

Menurut Tu’u (dalam Mustafa, 2009) masih ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa:

1. Faktor kecerdasan. Kecerdasan disini menyangkut kemampuan yang luas tidak hanya kemampuan memahami, mengerti, memecahkan masalah, akan tetapi juga termasuk kemamuan mengatur perilaku untuk berhadapan dengan lingkungan yang berubah serta kemampuan belajar dari pengalaman.

2. Faktor motif. Motif adalah dorongan yang membuat seseorang melakukan sesuatu. Dalam belajar, jika perserta didik mempuyai motif yang baik dan kuat, maka hal ini akan memperbesar usaha dari kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.

3. Faktor cara belajar. Cara belajar yang efisien dapat mempengrahui capaian prestasi lebih tinggi pada peserta didik. Cara belajar yang efisien sebagai berikut: berkonsentrasi sebelum belajar, mempelajari kembali bahan yang telah diterima, membaca dengan teliti dan baik bahan yang dipelajari dan berusaha untuk memahami serta menguasai, mencoba menyelesaikan permasalahan atau persoalan untuk melatih kemampuan.

Hubungan Self Directed Learning dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa

(16)

8

usaha, motivasi, dll (Pujiningsih dan Mustikawati, 2004). Sedangkan, untuk mahasiswa yangmemilikiSelf Directed Learning rendah, maka tanggung jawab akan proses belajarnya masih rendah sehingga akan berdampak pada proses belajar mereka di perkuliahan dan berpengaruh terhadap capaian indeks prestasi kumulatifnya. Berdasarkan uraian tersebut maka diduga terdapat hubungan positif antara Self Directed Learning dengan indeks prestasi mahasiswa

Hipotesa

(17)

9 Kerangka Berfikir

Mahasiswa

Pembelajar dewasa yang sudah dapat berpikir kritis serta mampu menentukan apa yang menjadi prioritas dirinya.

Belajar

Di Perguruan Tinggi sudah berbeda dengan sekolah menegah.

Self Directed Learning

1.Mahasiswa tidak bergantung dengan oranglain sehingga menjadi lebh mandiri dalam mencari informasi tambahan mengenai pembelajarannya.

2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga, mahasiswa cenderung aktif dalam bertanya ketika menemui hal yang sulit atau tidak dimengerti.

3.Melihat masalah yang dihadapi sebagai tantangan.

4. Mahasiswa akan selalu mengharapkan feedback atas apa yang telah dikerjakan untuk membantu mengetahui kekurangan dan memperbaiki kesalahan tersebut.

5.Menerapkan berbagai macam strategi untuk mencapai tujuannya.

6. Lebih percaya diri, disiplin, serta termotivasi dalam belajar. 7.Menyadari bahwa mereka yang bertanggung jawab akan

perkuliahan mereka serta hasil yang akan didapatkan.

(18)

10

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian kali ini menggunakan rancangan rancangan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasi. Menurut Arikunto (2013) Penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan antara satu variable dengan variabel-variabel lain. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variable berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variable lainnya. Korelasi negative berarti nilai yang tinggi dalan satu variable berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variable lain(Hamdi& Bahruddin, 2012)

Subjek Penelitian

Dalam penelitian kali ini, subjek penelitian adalah mahasiswa aktif minimal semester 3 dari 2 Universitas di Malang. Universitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Negeri Malang. Peneliti menggunakan dua universitas ini karena sesuai dengan latar belakang yang telah dituliskan sebelumnya. Jumlah populasi dari kedua universitas tersebut adalah 48.382 mahasiswa. Berdasarkan table Issac dan Micahel dengan taraf kesalahan 5%, jumlah sampel minimal yang digunakan adalah berjumlah 346 mahasiswa (Sujarweni, 2015). Penelitian ini menggunakan quota sampling dimana peneliti yang menetapkan jumlah sampel dari populasi yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu sampai jumlah kuota yang dinginkan terpenuhi (Shohib, 2015). Adapun perhitungan subjeknya adalah sebagai berikut (Kriyantono, 2012):

Tabel 1. Perhitungan Jumlah Subjek

Universitas Jumlah Populasi Persentase Jumlah

Sampel

Universitas Negeri Malang 26.294 54,35% 188

Universitas Muhammadiyah Malang 22.088 45,65% 158

Total 48.382 100% 346

Variabel dan Instrumen Penelitian

(19)

11

Indonesia. Setelah dilakukan adaptasi, maka peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 21. Adapun untuk masing-masing indeks validitas dan reliabilitasnya akan disajikan pada tabel 1.

Tabel 2. Validitas dan Reliabilitas Skala Self Directed Learning.

Alat Ukur Jumlah Item

yang disajikan Jumlah Item yang Valid Indeks Validitas Indeks Reliabilitas

Skala Self Directed Learning

60 50 0.302– 0.684 0.922

Menurut Azwar (2015) koefisien reliabilitas suatu skala akan semakin reliabel apabila semakin mendekati angka 1. Oleh karena itu, skala self directed learning ini bisa dipercaya dalam mengukur self directed learning seseorang karena memiliki nilai reliabel yang tinggi yaitu 0.922. Sedangkan, untuk mengetahui apakah suatu skala dapat menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuannya diperlukan pengujian validitas. Sebuah item dianggap validitasnya memuaskan apabila memiliki nilai ���≥0,30 (Azwar, 2015). Nilai validitas pada skala self

direcrected learning adalah -0,042 – 0,684 Merujuk pada ketentuan bahwa validitas yang memuaskan memiliki nilai ���≥0,30. Maka terdapat 10 item yang tidak valid. Maka setelah di

item-item tersebut digugurkan nilai validitas akhir dari skala self directed learning adalah 0,302 – 0,684.

Indeks prestasi kumulatif adalah ukuran keberhasilan prestasi mahasiswa selama perkuliahan yang dihitung dengan cara jumlah nilai dikan dengan seluruh bobot mata kuliah yang telah deprogram dibagi dengan seluruh SKS yang telah dicapai. Untuk melihat indeks prestasi kumulatif subjek, teknik yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang sudah tersedia, dokumen bisa berupa foto, tulisan atau buku (Kurnianingtyas, 2012). Dalam penelitian kali ini dokumentasi berupa bukti indeks prestasi kumulatif terkahir subjek yang biasanya tercantum didalam KHS (kartu Hasil Studi) atau transkip nilai.

Prosedur dan Analisa Data

Secara umum, penelitian ini memiliki tiga prosedur utama sebagai berikut:

(20)

12

Tahap yang kedua yaitu turun lapang. Pada tanggal 20 Desember 2015 – 25 Maret 2016 peneliti melakukan pengambilan data dengan menyebarkan skala Self Directed Learning serta mengambil data Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa di Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang.

Tahap yang ketiga adalah melakukan uji analisa dari keseluruhan data. Pada tanggal 27 Maret 2016 peneliti melakukan entry data serta menganalisa data dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana pada program SPSS 21. Teknik ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independent (Self Directed Learning) dan variabel dependen (Indeks Prestasi Kumulatif) apakah terdapat hubungan yang positif atau negative dan untuk memprediksi nilai variabel dependent jika variabel independent mengalami kenaikan atau penurunan.

HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan penelitian, didapatkan hasil yang akan di paparkan pada tabel-tabel berikut ini. Tabel yang pertama merupakan penjelesan mengenai sebaran data penelitian.

Tabel 3. Subjek Penelitian Berdasarkan Universitas

Nama Universitas Jumlah Subjek Persentase

Univeristas Muhammadiyah Malang

Universitas Negeri Malang 158 188 45,65% 54,35%

Total 346 100%

Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah 346 mahasiswa dengan kriteria minimal semester 3 yang diambil dari Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Negeri Malang. Dalam pengambilan subjek pada tiap-tiap universitas, peneliti memperhatikan proporsi seberapa banyak subjek yang diambil dari dua universitas tersebut.

Tabel 4. Persentase Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa

Kategori Frekuensi Persentase

Cumlaude

Sangat Memuaskan Memuaskan

118 186 42

34.1% 53.8% 12.1%

Total 346 100%

(21)

13

memiliki indeks prestasi kumulatif cumlaude yang berada diantara 3.50 - 4.00. Dan sebanyak 42 mahasisa memiliki indeks prestasi kumullatif kurang dari 2.75 masuk pada kategori memuaskan.

Tabel 5. Kategorisasi SkorSelf Directed Learning Mahasiswa Tiap Semester Kate- semester 8 semuanya paling banyak memiliki skor self directed learning sedang yang berkisar 57.7% sampai dengan 76 %.

Hal inipun terlihat ketika seluruh subjek telah digabungkan. 229 subjek dari 346 memiliki skor self directed learning yang sedang. Sehingga secara umum, mayoritas subjek berada pada skor self directed learning pada kategori sedang.

Dalam menguji hipotesa dalam penelitian ini, digunakan metode analisis regresi linier sederhana. Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan analisa data regresi linier sederhana yaitu uji normalitas dan uji linearitas (Azwar, 2010).

Uji Normalitas

(22)

14 Uji Linearitas

Dalam menguji linearitas salah satu metode yang dapat digunakan adalah analisis anova (Muhson, 2012). Berdasarkan perhitungan uji linearitas diperoleh hasil probabilitas sebesar 0.000 < 0.01. Maka hubungan antara Self Directed Learning dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa memiliki hubungan yang linier.

Karena uji normalitas dan uji linieritas telah terpenuhi, maka analisa regresi dapat dilakukan. Dari analisa regresi maka didapatkan hasil yang dipaparkan pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 7. Nilai Koefisien Korelasi dan Kontribusi Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif.

R R Square

0.524 0.274

Tabel 8. Model Linier Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif

Fhitung Ftabel P

129.956 3.88 0.000

Tabel 9. Persamaan Regresi Self Directed Learning dengan Indeks Prestasi Kumulatif

Dari hasil uji analisis regresi, didapatkan nilai koefisien korelasi (r) antara self directed learning dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa adalah sebesar 0,524 p=0,000 (p<0,05) yang menandakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara self directed learning dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Jadi semakin tinggi self directed learning maka semakin tinggi pula indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Dari tabel R square dapat dilihat bahwa self directed learning memberikan kontribusi atau pengaruh pada indeks prestasi mahasiswa sebesar 27,4% sedangkan 72.6% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Lalu nilai Fhitung (129.956) > Ftabel (3.88) menunjukkan bahwa model linier antara self directed learning dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa signifikan. Adapun persamaan regresinya adaah Y= 1,927+0,007X. Artinya, setiap penambahan 1 nilai self directed learning maka nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa akan bertambah 0,007.

Persamaan Regresi Beta

T hitung P

X Y

1.927 0.007 0.524 IPK 15.559 0.000

(23)

15 DISKUSI

Salah satu tugas mahasiswa adalah mencapai prestasi akademik semaksimal mungkin. Prestasi akademik mahasiswa dapat dilihat melalui nilai indeks prestasi kumulatif yang didapatkan disetiap akhir semester. Indeks Prestasi Kumulatif ini juga merupakan tolak ukur keberhasilan mahasiswa didalam pembelajaran mahasiswa semasa perkuliahan.Tidak hanya dipakai dalam perkuliahan, indeks prestasi kumulatif sampai sekarang juga masih dijadikan salah satu syarat administratif dalam menyeleksi calon pelamar kerja. Salah satu cara untuk meningkatkan indeks prestasi kumulatif mahasiswa adalah dengan self directed learning.

Usia masa dewasa awal sendiri dimulai dari usia 20-30 tahun, pada masa ini seseorang melalui masa transisi dari sekolah menengah menuju perguruan tinggi. Mahasiswa yang menempuh perkuliahan pada saat semester 3 rata-rata memiliki usia 19/20 tahun. Hal ini menyebabkan mahasiswa lebih tertantang secara intelektual oleh tugas akademik mereka (Santrock, 2012). Mahasiswa sebagai pelajar yang termasuk pembelajar dewasa memiliki karakteristik belajar yang berbeda dari siswa sekolah dasar dan siswa sekolah menengah. Mahasiswa sebagai pembelajar dewasa, harus menyadari kebutuhan belajar mereka sehingga akan mendorong mereka untuk memahami pengetahuan, sehingga dapat mereka terapkan atau aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mahasiswa juga lebih tertarik pada belajar yang berpusat pada kehidupan, bukan yang bersifat imaginatif, siap menerima kritik atau saran, bertanggung jawab atas segala usaha yang dilakukan, seta secara realitas selalu dapat menyesuaikan diri dalam situasi-situasi yang baru (Rosita, 2011).

(24)

16

Pelajar yang mandiri akan lebih bertanggung jawab terhadap tugas serta kewajiban mereka sebagai pelajar, dapat memantau perkembangan belajar mereka dan sadar akan kelebihan serta kekurangan dirinya. Tidak hanya itu, self directed learning juga membuat seseorang akan melihat tantangan sebagai masalah, menikmati belajar, serta lebih termotivasi, percaya diri dan disiplin dalam pembelajarannnya (Abdullah, TT). Karena kelebihan-kelebihan tersebut, self directed learning patut diperhitungkan untuk dijadikan model pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Deyo, et al (2011) pada mahsiswa di Universitas Maryland dimana mahasiswa dengan kesiapan self directed learning yang tinggi lebih cenderung untuk lulus lebih cepat, sering mengadakan kelompok belajar, menghabiskan waktu lebih banyak untuk mempersiapkan kuis, serta memanfaatkan internet untuk mencari materi perkuliahan mereka.

Dalam penelitian ini, subjek dengan indeks prestasi akademik cumlaude adalah sebanyak 118 mahasiswa. 186 subjek dengan indeks prestasi kumulatif sangat memuaskan dan 42 subbjek dengan indeks prestasi kumulatif memuaskan. Akan tetapi jumlah subjek yang memiliki skor self directed learning yang tinggi hanya sebesar 63 mahasiswa. Hal ini bisa saja terjadi mengingatSelf directed learning sendiri, bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi indeks prestasi akademik mahasiswa. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa baik faktor internal maupun eksternal. Dalam penelitian ini faktor yang dipakai hanya 1 faktor saja yaitu besarnya usaha mahasiswa dalam melakukan proses belajar yang diwujudkan melalui self directed learning.Penelitian ini menghasilkan bahwa self directed learning memberikan pengaruh sebesar 27,4% terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa dan 72,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor baik internal maupun eksternal yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2013) yang menghasilkan bahwa faktor kesiapan, kemandirian, serta lingkungan belajar mempunyai pengaruh sebesar 35.9% terhadap prestasi akademik mahasiswa. Faktor-faktor lain seperti motivasi, lingkungan belajar, minat dan bakat, prokrastinasi, fasilitas belajar, serta faktor-faktor lain yang memepengaruhi tinggi rendahnya indeks prestasi kumulatif tidak diteliti dalam penelitian ini.

(25)

17

directed learning mahasiswa agar prestasi akademik dapat dicapai dengan lebih maksimal. Penggunaan metode pembelajaran yang dapat mendorong self directed learning mahasiswa seperti problem based learning dan inquiry based learning (Loyens, 2008) dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengajar dan diharapkan menerapkan semaksimal mungkin. Selain itu, dosen juga diharapkan menjadi lebih menjadi fasilitaor daripada menjadi ahli dari semua materi, dosen lebih diharapkan lebih melibatkan peserta didiknya secara aktif dalam merencanakan, menyusun materi, dan menanyakan berbagai pertayaan untuk mengarahkan mahasiswanya. Dosen juga diharapkan untuk menyediakan diskusi lebih mendalam (Gibbons, 2002). Selain itu, fasilitas-fasilitas yang mencukupi juga dapat mendorong self directed learning, sehingga diharapkan bagi pihak kampus dapat terus meningkatkan fasilitas-fasilitas belajar mahasiswanya.

Penelitian ini memiliki kekurangan dan keterbatasan, adapun kekurangannya adalah mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi indeks prestasi akademik, penelitian ini hanya memfokuskan pada satu faktor saja yaitu self directed learning. Selain itu, pada saat pengambilan data waktu yang digunakan berdekatan dengan ujian akhir semester dan ujian tengah semester di dua universitas yang dipakai. Sehingga, beberapa subjek terkesan seperti buru-buru saat pengisian skala yang diberikan sehingga jawaban yang diberikan tidak terlalu mencerminkan kondisinya saat itu.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 346 mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Negeri Malang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self directed learning dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi (r)= 0.524 dengan p= 0,000 (p<0,05). Self directed learning juga dibuktikan memiliki pengaruh terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa yaitu sebesar 27.4% dan 72.6% lainnya dipengaruhi oleh faktor yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

(26)

18

mampu bersaing di dunia nyata. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan memperhatikan faktor-faktor lain dan dengan subjek yang lebih luas serta beragam.

REFERENSI

2014, March 14th. Pengembangan Kemahasiswaan di FKIP. Retrieved November 27, 2015, from

http://keguruan.umm.ac.id/id/umm-news-2147-pengembangan-kemahasiswaan-di-fkip.html 2015, March 07th. UM Gelar Wisuda Semester Gasal Tahun Akademik 2014/2015. Retrieved

November 10, 2015 from https://www.um.ac.id/content/page/2/2015/03/um-gelar-wisuda-semester-gasal-tahun-akademik-2014-2015

Abdullah, Mardizah Hayati. Self Directed Learning. Retrieved March 29, 2016, from https://www.tcdsb.org/schools/holyspirit/thefuture/ESDLCA/Documents/SDL%20article%2 01.pdf.

Administrator (2014, September 20th). Pelamar CPNS Protes Ketentuan IPK. Retrieved

November 10, 2015. From http://radarmadura.co.id/2014/09/pelamar-cpns-protes-ketentuan-nilai-ipk/

Aliponga, Jonathan., Koshiyama, Yasuko., Gamble, Craig., Yoshida, Keiko., Wilkins, Michael., Ando, Shirley. 2015. Learner Autonomy in Japanese High Schools: An Exploratory Study. International Journal of Self-Directed Learning. Volume 12, Number 1, Spring 2015. Aruan, Nurhalimah. 2013. Gambaran Kesiapan Self Directed Learning Pada Mahasiswa Tahap

Pendidikan Klinik UIN Syarief Hidayatullah dan Faktor-Faktor yang Berhubungan. Skripsi Jakarta: Universitas Islam Negeri.

Azizah, Lilik Fadlilatin. 2012. Hubungan antara Self Efficacy dengan Self Directed Learning pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabya. Skripsi. Surabaya: Institute Agama Islam Negeri Sunan Ampel.

Azwar, Syaifuddin. 2010. Asumsi-asumsi dalam Inferensi Statistika.Retrieved March 16, 2016, from http://azwar.staff.ugm.ac.id/2010/04/23/asumsi-asumsi-dalam-inferensi-statistika/ Azwar, Syaifuddin. 2015. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Carson, Elaine Hendricks. 2012. Self Directed Learning and Academic Achievement in Secondary Online Student. A Dissertation to the Faculty of The University of Tennessee. Chatttanoga: Tennessee.

(27)

19

Daely, Karyanus., Sinulingga, Ujian., Manurung, Asima. 2013. Analisis Statistik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Prestasi Mahasiswa. Saintia Matematika. Vol 1, no 5, pp. 483-494.

Deyo, Zachariah, et al. 2011. Readiness for Self-directed Learning and Academic Performance in an Abilities Laboratory Course. American Journal of Pharmaceutical Education. 75.(2).25.

Edmonsond, Diane R., Boyer, Stefanie L,, & Artis, Andrew B. 2011. Self Directed Learning: A Meta Analytic Review of Adult Learning Contrucs. Accessed on October 12, 2015 from http://www.aabri.com/OC2012Manuscripts/OC12058.pdf.

Ellinger, A. D. 2004. The Concept of Self-Directed Learning and Its Implication for Human Resources Development. Advances in Developing Human Resources. Vol. 6, No.2 May Findley, Barian W., Bulik, Robert J. 2011. The Relationship of Self-Directed Learning Readiness

to Knowledge-Based and Performance-Based Measures of Success in Third-Year Medical Students. International Journal of Self-Directed Learning. Volume 8, Number 2, Fall.

Fournier, Helene, Rita Kop. 2010. New Dimensions To Self-Directed Learning In An Open Networked Learning Environment. International Journal for Self-Directed Learning. Volume 7, No. 2 Fall.

Gibbons, Mauice. 2002. The Self-Directed Learning Handbook. San Francisco: Jossey-Bass Hamdi, Asep Saepul., Bahruddin, E. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam

Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Kan’an, Ashraf., Osman, Kamisah. 2015. The Relationship between Self-Directed Learning Skills and Science Achievement Among Qatar Students. Scientific Research Publishing. 6, 790-797.

Kurnianingtyas, 2012. Implemenasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Volumen 10 No. 01.

Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Jakarta.

Latipah, Eva. 2010. Strategi Self Regulated Learning dan Prestasi Belajar Kajian Meta Analisis. Jurnal Psikologi. Volume 37 No.01

(28)

20

Muhson, Ali. 2012. Pelatihan Analisis Statistik dengan SPSS. Retrieved March 16, 2016, from http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ali%20Muhson,%20S.Pd.,M.Pd./Modul %20Pelatihan%20SPSS%202012.pdf

Mustafa, Saira. 2009. Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa Akselerasi. Skripsi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Nuryoto, Sartini. 1998. Perbedaan Prestasi Akademik antara Laki-laki dan Perempuan Studi di Wilayah Yogyakarta. Jurnal Psikologi. No.2, 16-24.

Oeman, Christinalia Selvy. 2013. Hubungan Antara Prokrastinasi Akademik dan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi – Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2 No.1

Pujiningsih, Sri., Mustikawati, Indah. 2004. Kemandirian Belajar dalam Meningkatkan Prestasi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Volume 03 No. 01.

Rohman., Muslim, Supari. 2014. Studi Implementasi Empat Pilar Pendidikan Rekomendasi UNESCO dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Standar Kompetensi Dasar Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana di SMK Negeri 7 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 03 No.03.

Romlah, 2004. Psikologi Pendidikan. Malang: UMM Press.

Rosita, E.K. (2011, Mei). Pemahaman Perilaku dan Strategi Pembelajaran Bagi Orang Dewasa. Bimbingan Teknik Tenaga Pelatih Konservasi an Pemugaran. Borobudur

Santrock, W. John. 2012. Life Span Development. Jakarta: Penerbit Erlangga Santrock, W. John. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Saputri, Desi. 2013. Pengaruh Kesiapan, Kemandirian dan Lingkungan Belajar terhdap Presetasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Scott, Karen Wilson. 2006. Self-Directed Learness’ Concept of Self as Learner: Congruous Autonomy. International Journal of Self-Directed Learning. Volume 3, Number2, Fall 2006.

(29)

21

Shen, Wang-qin., Chen, Hong-lin., Hu, Yan. 2014. The Validity and Reliabilit of The Self-Directed Learning Instrumen (SDLI) in Mainlan Chinese Nursing Students. BMC Medical Education 14:108.

Shohib, M. 2015. Sikap Terhadap Uang dan Perilaku Berhutang. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 03 No. 01.

Shokar, Gurjeet. S., Shokar K Navkiran., Romero, Cecilia M., Bulik, J Roberts. 2002. Self Directed Learning: Looking at Outcomes With Medical Students. Medical Student Education. Vol. 34, No.3.

Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Tarmidi., Rambe, Ade Riza Rahma. 2010. Korelasi Antara Dukungan Sosial Orang Tua dan Self-Directed Learning pada Siswa SMA. Jurnal Psikologi. Volume 37. No. 02.

Taufik, Ahmad (2011, September 30th). Puluhan Mahasiswa Bidik Misi Terancam Kehilangan

Beasiswa. Retrieved November 10, 2015 from

http://www.malangraya.info/2011/09/30/082343/5605/puluhan-mahasiswa-bidik-misi-terancam-kehilangan-beasiswa/

Trihendradi, Cornelius. 2013. Step by step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi.

Triyanto, Eko., Anitah, Sri., Suryani, Nunuk. 2013. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran. Jurnal Teknologi Pendidikan. Volume 1, No. 03.

Williamson, Swapna Naskar. 2007. Development of a Self-Rating Scale of Self-Directed Learning. Nurseresearcher 14,2.

Zain, Zaini. (2014, September 23rd). Persyaratan IPK Terlalu Tinggi, Banyak Sarjana Tak Bisa

(30)

22

LAMPIRAN SKALA

(31)

23 Assalamualaikum wr.wb

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir, saya Restu Aulia Chairunnisa (201210230311005), Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang akan melakukan penelitian untuk memenuhi salah satu persyaratan wajib dalam menyelasaikan program sarjana. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan Saudara untuk mengisi skala dengan jujur dan sesuai dengan keadaan perkuliahan Saudara saat ini

Perlu diketahui bahwa dalam pengisian skala ini hanya digunakan untuk kepentigan penelitian ilmiah semata, tidak digunakan untuk maksud tertentu dan tidak akan berakibat terhadap penilaian akademik maupun hal-hal yang lain. Dalam hal ini saya sebagai peneliti akan menjamin kerahasiaan dari jawaban yang Saudara berikan. Sehingga, Saudara tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab setiap pernyataan dalam skala.

Atas partisipasi dan bantuan Saudara saya ucapkan terimakasih.

PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah satu jawaban yang paling mendekati perasaan dan keadaan Saudara. Berikan tanda checklist (√) pada huruf-huruf yang sesuai dengan keadaan Saudara selama menjalani perkuliahan. . Terdapat 5 pilihan yang tersedia, yaitu :

1. STS : bila anda merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.

2. TS : bila anda merasa Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.

3. KD : bila anda merasa Kadang-Kadang dengan pernyataan tersebut.

4. S : bila anda merasa Setuju dengan pernyataan tersebut.

5. SS : bila anda merasa Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.

Nama (Inisial) :

2 Saya terlibat dalam diskusi-diskusi kelompok. 3 Saya mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu

sebelum saya mendapatkan koreksi dari dosen. 4 Saya berniat untuk belajar lebih banyak tentang budaya dan bahasa yang sering saya temui dalam kegiatan belajar saya.

5 Saya mampu memilih cara belajar yang paling efektif bagi diri saya sendiri

6 Saya menemukan teman belajar yang tepat. 7 Saya mengidentifikasi poin penting ketika

membaca sebuah materi perkuliahan.

(32)

24

saya kembangkan dari prestasi yang telah saya capai.

9 Saya mampu mengidentifikasi peran serta tugas saya dalam suatu kelompok.

10 Menurut saya, dosen adalah sebagai fasilitator dalam proses belajar dari pada penyampai

12 Saya mampu mengamati perkembangan belajar saya.

13 Interaksi saya dengan orang lain membantu saya untuk mengembangkan wawasan untuk merencanakan pembelajaran lebih lanjut. 14 Saya selalu mengupdate diri saya dengan

berbagai sumber belajar.

15 Menurut saya kegiatan belajar mengajar interaktif lebih efektif daripada hanya mendengarkan penjelesan dosen.

16 Saya mampu menggunakan teknologi sebagai media belajar secara efektif.

17 Saya dapat mengidentifikasi materi apa saja yang saya kuasai sera yang tidak saya kuasai. 18 Saya memanfaatkan peluang belajar yang saya

temui.

19 Saya bertanggung jawab atas kegiatan belajar saya sendiri. 24 Menurut saya belajar dari studi kasus berguna

dalam membantu pemahaman saya.

25 Keberhasilan dan kegagalan yang saya dapat, memotivasi saya untuk belajar lebih baik kedepannya.

26 Saya menjaga hubungan interpersonal dengan orang lain.

(33)

25

28 Saya mengarahkan diri saya sendiri dalam mengembangkan pemahaman serta kegiatan belajar mengajar saya.

29 Saya menikmati mencari informasi di luar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

30 Menurut saya kritik berguna untuk memperbaiki prestasi belajar saya.

31 Saya mampu merencanakan dan menetapkan tujuan belajar saya.

32 Saya menganggap masalah dalam belajar sebagai tantangan.

33 Saya dapat menghubungkan ilmu pengetahuan saya dengan realita kehidupan saya sehari-hari.

34 Saya mengamati dan memeriksa apakah saya telah mencapai tujuan belajar saya.

35 Saya tidak menemukan kesulitan dalam berkomunikasi secara lisan.

36 Saya memilih untuk beristirahat ketika dihadapkan pada pekerjaan yang banyak. 37 Saya mengajukan pertanyaan yang relevan

saat sesi belajar mengajar dikelas.

38 Saya memeriksa hasil belajar saya untuk meninjau kembali kemajuan saya.

39 Saya membutuhkan kedisiplinan dalam menjaga hubugan social agar terjalin dengan baik.

40 Saya harus tetap menjaga rutinitas belajar saya, terlepas dari komitmen ataupun kegiatan saya yang lain.

41 Saya mampu menganalisis dan berpikir kritis terhadap ide-ide, informasi, atau pengalaman belajar lainnya.

42 Saya memeriksa dan mengevaluasi aktivitas belajar saya.

43 Saya menghubungkan pengalaman saya dengan informasi baru.

44 Menurut saya pembelajaran modern yang

melibatkan teknologi membantu

meningkatkan proses belajar saya.

45 Saya terbuka terhadap pendapat orang lain. 46 Materi yang baru merupakan hal yang

menantang bagi saya.

(34)

26

48 Saya tetap belajar meskipun tidak

diinstruksikan oleh dosen.

49 Saya dapat memutuskan strategi pembelajaran saya sendiri.

(35)

27

LAMPIRAN ITEM SKALA

SELF DIRECTED LEARNING

&

VALIDITAS, RELIABILITAS TRY

OUT SKALA

SELF DIRECTED

(36)

28

1. Saya mengidentifikasi kebutuhan belajar saya sendiri. 2. Saya mampu memilih cara belajar yang paling efektif

bagi diri saya sendiri.

3. Menurut saya, dosen adalah sebagai fasilitator dalam proses belajar dari pada penyampai informasi. 4. Saya selalu meng-update diri saya dengan berbagai

sumber belajar.

5. Saya bertanggung jawab atas kegiatan belajar saya sendiri.

6. Saya bertanggung jawab dalam mengidentifikasi kekurangan diri saya sendiri.

7. Saya harus mampu menjaga motivasi diri saya dalam belajar.

8. Saya mampu merencanakan dan menetapkan tujuan belajar saya.

9. Saya memilih untuk beristirahat ketika dihadapkan pada pekerjaan yang banyak.

10.Saya harus tetap menjaga rutinitas belajar saya, terlepas dari komitmen ataupun kegiatan saya yang lain.

11.Saya menghubungkan pengalaman saya dengan informasi baru.

12.Saya tetap belajar meskipun tidak diinstruksikan oleh dosen.

(37)

29

4. Saya menikmati mencari informasi di luar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Saya dapat menghubungan ilmu pengetahuan saya

dengan realita kehidupan saya sehari-hari.

6. Saya mengajukan pertanyaan yang relevan saat sesi belajar mengajar di kelas.

7. Saya mampu menganalisis dan berpikir kritis terhadap ide-ide, informasi, atau pengalaman belajar lainnya.

1. Saya mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu sebelum saya mendapatkan koreksi dari dosen.

2. Saya mengidentifikasi apa saja yang harus saya kembangkan dari apapun yang selama ini telah saya capai.

3. Saya mampu mengamati perkembangan belajar saya. 4. Saya dapat mengidentifikasi apa saya yang kuasai serta

yang tidak saya kuasai.

5. Saya menghargai ketika pekerjaan saya diperiksa dan dikoreksi teman-teman saya.

6. Keberhasilan dan kegagalan yang saya dapat

memotivasi saya untuk belajar lebih baik kedepannya. 7. Menurut saya kritik berguna untuk memperbaiki

prestasi belajar saya selanjutnya.

8. Saya mengamati dan memeriksa apakah saya telah mencapai tujuan belajar saya.

9. Saya memeriksa hasil belajar saya untuk meninjau kemajuan saya.

10.Saya memeriksa dan mengevaluasi akivitas belajar saya.

11.Materi yang baru merupakan hal yang menantang bagi saya.

(38)

30

tujuan pribadi, identifikasi dan pencarian informasi,strategi belajar mandiri, serta

mengevaluasi kemajuan diri mereka sendiri serta menilai kualitas dari pekerjaan mereka. Evaluasi ini dapat memunculkan prestasi terbaik didalam dirinya. pengetahuan dari orang lain ataupun budaya-budaya lain. Serta membuat peserta

1. Saya berniat untuk belajar lebih banyak tentang budaya dan bahasa yang sering saya temui dalam kegiatan belajar saya.

2. Saya mampu mengidentifikasi peran serta tugas saya dalam suatu kelompok.

3. Interaksi saya dengan orang lain membantu saya untuk mengembangkan wawasan untuk merencanakan pembelajaran lebih lanjut.

4. Saya memanfaatkan setiap peluang belajar yang saya temui.

(39)

31

melatih kemampuan sosialisasi mereka.

Total 49 1

Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Self Directed Learning.

Case Processing Summary

a. Listwise deletion based on all variables in the

(40)
(41)

33

item57 226.36 333.127 .477 .921

item58 227.55 338.836 .167 .924

item59 225.94 338.735 .337 .922

(42)

34

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)

53

IPK Kategori ZIPK NORMALITAS ZSDL NORMALITAS

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

61

3.1 SANGAT MEMUASKAN -0.62 normal -1.79 normal 3.12 SANGAT MEMUASKAN -0.57 normal -1.79 normal 2.79 SANGAT MEMUASKAN -1.47 normal -1.05 normal 3.43 SANGAT MEMUASKAN 0.29 normal -0.61 normal 3.27 SANGAT MEMUASKAN -0.15 normal -0.28 normal 2.67 MEMUASKAN -1.81 normal -0.83 normal 3.23 SANGAT MEMUASKAN -0.26 normal -0.28 normal 3.2 SANGAT MEMUASKAN -0.35 normal 0.76 normal 3.49 SANGAT MEMUASKAN 0.45 normal 1.6 normal 3.16 SANGAT MEMUASKAN -0.46 normal -1.46 normal

2.71 MEMUASKAN -1.7 normal 0.87 normal

(70)

62

(71)

63 Uji Normalitas Menggungakan Z-skor

Normalitas_IPK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(72)

64

Kategori Skor Self Directed Learning Semester 3

kategorisdl

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

RENDAH 5 10.0 10.0 10.0 SEDANG 38 76.0 76.0 86.0 TINGGI 7 14.0 14.0 100.0 Total 50 100.0 100.0

Kategori Skor Self Directed Learning Semester 4

Kategorisdl

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

RENDAH 6 16.2 16.2 16.2 SEDANG 25 67.6 67.6 83.8 TINGGI 6 16.2 16.2 100.0 Total 37 100.0 100.0

Kategori Skor Self Directed Learning Semester 5

kategorisdl

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

RENDAH 9 14.8 14.8 14.8 SEDANG 41 67.2 67.2 82.0 TINGGI 11 18.0 18.0 100.0 Total 61 100.0 100.0

Kategori Skor Self Directed Learning Semester 6

kategorisdl

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

(73)

65

Kategori Skor Self Directed Learning Semester 7

kategorisdl

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

RENDAH 9 16.1 16.1 16.1

SEDANG 35 62.5 62.5 78.6 TINGGI 12 21.4 21.4 100.0 Total 56 100.0 100.0

Kategori Skor Self Directed Learning Semester 8

kategorisdl

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

RENDAH 16 20.5 20.5 20.5 SEDANG 45 57.7 57.7 78.2 TINGGI 17 21.8 21.8 100.0 Total 78 100.0 100.0

Kategori Skor Self Directed Learning Keseluruhan

kategorisdl

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

RENDAH 54 15.6 15.6 15.6 SEDANG 229 66.2 66.2 81.8 TINGGI 63 18.2 18.2 100.0 Total 346 100.0 100.0

Analisis Regresi Linier Sederhana

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed

Method

1 sdlb . Enter

(74)

66

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .524a .274 .272 .30971

a. Predictors: (Constant), sdl

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 12.465 1 12.465 129.956 .000b

Residual 32.996 344 .096 Total 45.461 345

a. Dependent Variable: ipk b. Predictors: (Constant), sdl

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(75)

67

LAMPIRAN

Gambar

Tabel 1. Perhitungan Jumlah Subjek .............................................................................................10 Tabel 2
Tabel 1. Perhitungan Jumlah Subjek
Tabel 2. Validitas dan Reliabilitas Skala Self Directed Learning.
Tabel 3. Subjek Penelitian Berdasarkan Universitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan emosional dengan pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Program Studi Kedokteran

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA FKIP UNS DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA FKIP UNS

The content focuses on the theory behind self-directed learning, explores strategies such as cooperative learning, problem- based learning, case-based teaching and large-group

HUBUNGAN SELF REGULATED LEARNING DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA YANG SUDAH

Indeks prestasi kumulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Motivasi Belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi

Muncul gambaran tingkat kecemasan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah pada mahasiswa kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas

GAMBARAN SELF DIRECTED LEARNING PADA PEMBELAJARAN DARING MAHASISWA S1 KEPERAWATAN SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Skripsi Oleh: RUFAIDAH NURAZIZAH