• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekerasan Verbal Pada Acara Ini Talkshow Di NET TV (Analisis Isi Pada Episode Tanggal 18-22 Mei 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kekerasan Verbal Pada Acara Ini Talkshow Di NET TV (Analisis Isi Pada Episode Tanggal 18-22 Mei 2015)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEKERASAN VERBAL PADA ACARA INI TALKSHOW DI NET TV (Analisis Isi Pada Episode Tanggal 18-22 Mei 2015)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Imu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai persayaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S1)

Oleh

OCTAMA TRIO YOSOFA NIM: 201010040311060

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 01

1.2. Rumusan Masalah ... 06

1.3. Tujuan Penelitian ... 06

1.4. Manfaat Penelitian ... 07

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa ... 08

2.2. Televisi Sebagai Komunikasi Massa ... 09

2.3. Ciri-ciri Komunikasi Massa ... 11

2.3.1. Komunikator Dalam Komunikasi Massa Melembaga ... 11

2.3.2. Fungsi Komunikasi Massa ... 13

2.3.3. Elemen-elemen Komunikasi Massa ... 17

2.3.4. Efek Komunikasi Massa ... 21

2.4. Pengertian Penyiaran ... 27

2.5. Sistem Penyiaran ... 27

2.5.1. Kegiatan Penyiaran... 27

2.5.2. Perangkat Siaran ... 28

2.5.3. Sistem Penyiaran ... 29

2.5.4. Jenis-jenis Penyiaran ... 31

2.6. Program Televisi ... 33

2.7. Talk Show ... 34

2.8. Talk Show Komedi... 35

2.9. Kekerasan ... 35

(6)

2.11. Kekerasan Verbal ... 40

2.12. Pendekatan Teori Agenda Setting ... 41

2.13. Analisis Isi ... 44

2.14. Struktur Kategori ... 45

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian ... 47

3.2. Objek Penelitian ... 48

3.3. Unit Analisis Data ... 48

3.4. Teknik Pengumpulan Data Observasi dan Dokumentasi... 49

3.5. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Tentang Net.TV... 53

4.2. Gambaran Umum Ini Talk Show ... 55

4.3. Analisis Data Acara Ini Talk Show Episode 18-22 Mei 2015 ... 57

4.4. Pembahasan ... 58

4.5. Uji Reliabilitas ... 67

4.5.1. Uji reliabilitas penelitian dengan koder pertama ... 67

4.5.2. Uji reliabilitas penelitian dengan koder kedua ... 69

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 72

5.2. Saran ... 73

5.2.1. Saran Akademis ... 73

5.2.2. Saran Praktis ... 73

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Kris. 2000. Menonton Televisi Sebagai Praktik Konsumsi. Galang Press, Yogyakarta

Burton, Graemme. 2008. Membincangkan Televisi: Sebuah Pengantar Kepada Kajian Televisi. Yogyakarta: Jala

Deddy, Mulyana. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Effendi, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: CV. Mandar Maju

Eryanto. 2011. Analisis Isi Pengantar Metodelogi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi Dan

Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga

J. B. Wahyudi. 1996. Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi. Jakarta: Utama Grafiti

Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nasikun. 1995. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta. Raja Grafindo Persada

Naratam. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Gramedia

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Riswandi. 2009. Dasar-dasar Penyiaran. Yogyakarta: Graha Ilmu

Salman M. Hanum. 2005. Sukses Meniti Karir Sebagai Presenter. Yogyakarta: Absolut

Siahaan, Hotman, ed.al., 2001. Pers Yang Gamang. ISAI. Jakarta

(8)

Story, John. 2006. Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra

Susanto S. Astrid. 1986. Filsafat Komunikasi. Bandung: Binacipta

Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Jurnal

Kekerasan Verbal dalam Acara Komedi Di Televisi dalam Jurnal Publica. Malang Fakultas ISIP

(9)

BAB I

PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era transformasi global ini televisi menjadi suatu kebutuhan yang sangat

penting terutama masalah informasi maka tidak heran banyak para produsen

mengiklankan produksi lewat media televisi karena penayangan iklan melalui televisi

akan lebih cepat sampai di apresiasi oleh para penikmat tontonan televisi.

Menyatakan di bukunya “Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop” televisi adalah

suatu bentuk budaya pop ahkir abad ke dua puluh. Tidak diragukan lagi televisi

merupakan aktivitas waktu luang paling popular di dunia (Jhon Story, 2006:11).

Media ini memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat

dewasa ini. Budaya televisi telah mengubah tatanan kehidupan keluarga. Televisi

turut berpotensi aktif untuk memberikan kontribusi pada gaya hidup yang tidak sehat,

dan cenderung konsumtif. Padahal di satu sisi keluarga yang mempunyai waktu lebih

sedikit dalam menonton televisi seharusnya mempunyai lebih banyak waktu untuk

melakukan aktivitas-aktivitas yang lebih positif. Tidak dapat dipungkiri, televisi telah

menyedot perhatian pemirsa. Begitu besarnya daya tarik media ini menjadikan

televisi sebagai medan perang bagi para kompetitor untuk bersaing dalam

(10)

Persaingan antara televisi swasta yang ada adalah persaingan pola acara yang

disesuaikan dengan minat dan fenomena yang ada. Dan kalau melihat kondisi

masyarakat yang masih terpola dengan budaya hiburan (menonton) maka para

pengelola televisi berlomba-lomba menyajikan produk hiburan sebaik-baiknya dan

sepuas-puasnya untuk dinikmati pemirsa. Fenomena tersebut memicu persaingan

antara pengelola stasiun tv swasta untuk meraih jumlah penonton sebanyak mungkin

dengan menghadirkan tayangan yang menarik bagi pemirsanya, karena hal ini

merupakan solusi yang tepat bagi stasiun tv untuk menarik pemirsanya. Tidaklah

mengherankan jika perang acara unggulan terjadi diantara stasiun televisi swasta,

mulai dari acara hiburan, talk show, berita dan lain-lain dari produksi lokal maupun

import.

Setiap harinya masyarakat Indonesia dapat melihat berbagai macam program

acara yang ditawarkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta tersebut. Tingginya animo

masyarakat Indonesia untuk menonton program-program acara televisi tentu saja

akan membawa keuntungan yang besar bagi stasiun-setasiun televisi yang

menayangkannya. Jumlah pemirsa yang banyak terhadap program acara tertentu akan

membuat rating program tersebut akan tinggi sehingga mendapatkan iklan-iklan

produk komersial yang merupakan sumber penghasilan utama bagi stasiun-stasiun

televisi swasta (Budiman, 2000).

Oleh karena itulah, stasiun-stasiun televisi swasta berlomba-lomba untuk

(11)

macam program acara televisi telah ditanyangkan oleh stasiun televisi swasta bagi

pemirsanya, mulai dari sinerton. Talk show, variety show, komedi, program berita,

program olahraga, infotainment sampai reality show. Salah satu tanyangan yang

hampir ada pada setiap televisi adalah talk show. Hal ini menarik karena di dalamnya

terdapat berbagai tema yang dibicarakan. Program acara talk show diproduksi dengan

format diskusi atau wawancara dan kedua bentuk format tersebut ada pula yang

dilengkapi dengan hiburan agar tidak membosankan khalayak (Burton, 2008).

Talk show sudah menjadi bagian acara televisi kita semenjak lama. Terbukti

tiap tahun ada saja acara bincang-bincang di televisi yang muncul di layar kaca. Tak

bisa dipungkiri, acara talk show ini telah memiliki penonton tersendiri yang lebih

menikmati dialog-dialog inspiratif dari tokoh yang dapat menginspirasi dari pada

sekedar menyaksikan berjam-jam sinetron yang penuh drama tak berkesudahan yang

kadang membuat pusing penontonnya.

Memang melalui acara bincang-bincang di televisi pemirsa dapat lebih cermat

menangkap pesan yang hendak disampaikan. Jika presenternya piawai dan

komunikatif, acara bincang-bincang pun mampu disulap menjadi komedi

kecil-kecilan yang sehat. Sehingga acaranya lebih hidup dan mengalir dengan baik. Dalam

perkembangannya sekarang, di tahun 2015 program talk show televisi yang bertahan

cukup lama adalah dengan teknik produksi siaran yang mengutamakan format

hiburan di samping tetap menjalankan materi pesan melalui dialog, seperti salah satu

(12)

Golden Ways dan Kick Andy di Metro TV, Hitam Putih di Trans 7, Ini Talk show di

Net TV.

Salah satu tayangan talk show yang tergolong baru adalah Ini Talk show yang

tayang di Net TV hadir dihadapan pemirsa pada setiap hari Senin-Sabtu, dengan

tayang secara live setiap Selasa-Jum’at. Acara yang dipandu oleh Andre dan Sule ini

memiliki banyak pengemar mulai dari masyarakat umum. Ini Talk Show menjadi

program favorit pemirsa dengan rating tinggi. Setiap acaranya menyampaikan tema

tertentu yang diselingi dengan lawakan. Yang akan berbincang-bincang dengan

bintang tamu dan akan membahas sesuatu yang belum diketahui banyak orang.

Program ini akan ditambahkan item-item yang menarik dan akan melibatkan pemirsa

di studio dan di rumah.

Yang membedakan acara “Ini Talk Show” dengan acara talk show di televisi

swasta lain nya adalah bintang tamu dan suasana acaranya yang masih ada unsur

komedi nya. Itu sebab nya acara “Ini Talk Show” menarik untuk diteliti. Kemudian

yang menjadi bintang tamu nya adalah artis-artis, musisi dan komedian Indonesia.

Cuma memberikan informasi tentang dunia pekerjaan yang digelutin dan kegiatan

sehari-hari nya. Sedangkan di acara talk show Kick Andy di Metro TV selalu

medatangkan bintang tamu yang mempunyai pengaruh di masyarakat sekitat tempat

tinggal nya, dan seseorang yang berhasil menciptakan sesuatu yang berguna bagi

orang lain dan karya diakuhi masyarakat luas bahkan dunia. Dan dapat memberikan

(13)

Dikemas dalam suasana santai, menarik dan humoris namun tetap

memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat. Acara televisi yang baik dan

berkualitas tentunya acara yang dapat memberikan inspirasi kepada penontonnya usai

menyaksikan acara tersebut. Tak hanya sekedar hiburan semata, acara Ini Talk show

juga memberikan pengalaman hiburan yang mengutamakan isi yang dapat

mengedukasi penontonnya untuk senantiasa melakukan hal-hal positif. Berbagai

program televisi di Indonesia saat ini memang sangat banyak yang tidak layak tayang,

karena tidak memiliki sisi edukasi ataupun kisah yang dapat menginspirasi. Untuk itu

sebagai penonton televisi haruslah cerdas dalam memilih tayangan yang layak untuk

disaksikan dan tentu saja aman untuk dinikmati bersama keluarga.

Khalayak sebagai konsumen media meliki pemahaman yang berbeda dalam

memaknai isi pesan media. Bagi khalayak secara umum, Ini Talkshow dimaknai

secara dominan sebagai tayangan yang memotivasi serta memberikan inspirasi.

Sebagai khalayak aktif memaknai tayangan ini secara lebih dalam. Alasan untuk

meneliti karena ingin mengetahui seberapa besar kemunculan kekerasan verbal yang

terjadi di acara Ini Talkshow. Oleh karena itu dengan meneliti pesan media massa

yang terdapat dalam tayangan Talkshow “KEKERASAN VERBAL PADA ACARA

INI TALK SHOW DI NET TV (Analisis Isi Pada Episode Tanggal 18-22 Mei

(14)

Alasan mengambil tanggal 18-22 Mei 2015 ingin mengetahui berapa banyak

kekerasan verbal yang muncul dalam lima episode dan kekersan verbal apa yang

sering terjadi. Karena tanggal 18-22 Mei 2015 berdekatan dengan momen ulang

tahun NET TV dan ada beberapa bintang tamu yang masuk nominasi pada saat ulang

tahun NET. Dalam lima episode tersebut terdapat artis-artis yang sudah tidak asing

bagi pemirsa yaitu. Luna Maya yang beberapa tahun yang lalu sempat mengheboh

kan masyarakat Indonesia dengan video porno nya dengan slah satu vokalis band

terkenal di Indonesia, Lukma Sardi aktor yang sudah banyak menghiasi perfilm

Indonesia dan salah satunya yang banyak menarik pemirsa untuk menontonnya

adalah film yang berjudul Sang Pencerah dan Helmi Yahya salah satu host senior

yang kemarin sempat mencalon kan diri menjadi pemimpin daerah namum gagal.

1.2Rumusan Masalah

Kekerasan verbal apa saja yang muncul dalam acara “Ini Talk Show” edisi

tanggal 18-22 Mei 2015 ?

1.3Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kekerasan verbal yang terjadi dalam acara “Ini Talk Show”

(15)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Secara akademis dapat mengembangkan ilmu komunikasi terutama dalam bidang

broadcast televisi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi

penelitian berikutnya yang penelitiannya terkait dengan talkshow di televisi.

2. Manfaat Praktis

a. Kegunaan penelitian bagi peneliti adalah agar mampu menemukan masalah

serta mampu menempuh pemecahannya secara ilmiah.

b. Kegunaan bagi masyarakat adalah untuk member wawasan yang luas dalam

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi ini menawarkan kemudahan bagi para pengguna komputer yang menggunakan sistem operasi Windows 32 bit atau Windows 9x untuk dapat mengatur waktu dalam melakukan

Bangun Guna Serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendiri kan bangunan dan/atau sarana beri kut fasilitasnya,

Akan tetapi bila perusahaan yang dimaksud hingga pada saat dila- kukan kajian situasi ternyata tidak memi- liki data tentang pesaing atau pesaingnya belum terpetakan baik dalam

Sebaran kualitas air yang di pengaruhi arah arus yang dominan ke arah barat yang menyebabkan nilai konsentrasi suhu dan logam berat di perairan bagian barat lebih tinggi

Dari pengamatan dan analisis ter- hadap data produktivitas pada tahun 2004- 2007 yang dicirikan antara perbandingan luas KJA yang digunakan dengan produksi yang dihasilkan

• Mrpkn suatu skala penilaian yg dilakukan pd pasien stroke utk melihat kemajuan hsl perawat fase akut (akibat impairment).. • Penilaian dilakukan2 kali yaitu saat masuk

Industri batik tulis pada zaman dulu memang sangat menjanjikan dengan pemasaran dan lahan jual yang besar, tetapi dengan adanya berbagai jenis pembuatan

Dalam percobaan ini dipelajari banyaknya jumlah daun yang dipanen pada tiap-tiap cabang tersier yaitu 0,25, 50, dan 100% pada tanaman jambu biji merah yang berasal dari