• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Bank Soal PPPPTK IPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Bank Soal PPPPTK IPA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Pada praktek kerja lapangan yang penulis lakukan, penulis melamar di P4TK-IPA (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA) Bandung. Penulis ditempatkan di bagian IT/Media agar sesuai dengan bidang perkuliahan yang penulis ambil yaitu Manajemen Informatika.

Pada bagian ini penulis ditugaskan untuk mengembangkan sebuah Sistem Informasi Bank Soal dengan menambahkan fitur baru yaitu test soal. Sistem Informasi Bank Soal ini merupakan program berbasis web yang berfungsi untuk menyimpan soal-soal yang diperuntukkan untuk para pengajar/user agar dapat mengakses dan mempelajarinya lewat jaringan komputer. Namun pada sistem ini, terdapat fitur yang masih dibutuhkan yaitu fitur test soal. Dengan adanya fitur test soal ini, P4TK-IPA tidak lagi hanya melakukan test soal secara manual, tapi bisa juga melalui komputer yang lebih interaktif & efektif.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Terdapat masalah-masalah yang penulis temukan pada saat penulis kerja praktek masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Belum terimplementasikannya sistem informasi test soal untuk memenuhi kebutuhan test soal secara komputerisasi bukan manual.

2. Karena program sistem informasi soal ini sebelumnya sudah tersedia namun hanya berupa bank soal saja, butuh waktu untuk mempelajari dan menyesuaikan logika dalam pola peng-kodingan sistem informasi soal tersebut agar program test soal dapat terintegrasi dalam bank soal tersebut. 3. Diperlukannya beberapa data dalam sampel database soal yang disediakan

(2)

2 b. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka muncul rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Bank Soal dapat berjalan.

2. Bagaimana proses Sistem Informasi Bank Soal mengolah soal yang di-inputkan.

3. Bagaimana penginputan data untuk memenuhi database yang menunjang test soal pada sistem bank soal.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapat di bangku perkuliahan ke dalam lapangan kerja yang sesungguhnya. Sedangkan tujuan penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk :

1. Untuk memenuhi kebutuhan P4TK-IPA yang membutuhkan sistem informasi test soal.

2. Untuk mengetahui sistem test soal yang akan dijalankan pada P4TK-IPA.

1.4 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam membangun program yang penulis kerjakan menggunakan Model Sekuensial Linier/Model Siklus Kehidupan Klasik.

Tahapan-tahapan Model Sekuensial Linier

Model Sekunsial Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu: 1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem/Informasi

(3)

3 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses menganalisis dan pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.

3. Desain

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

4. Pengkodeaan (Coding)

Pengkodean merupakan prses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.

5. Pengujian

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan

6. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

1.5 Batasan Masalah

(4)

4

pada Sistem Informasi ini agar user dapat melakukan test menjawab soal-soal yang telah ditampung pada sistem ini.

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi pelaksanaan Praktek Keja Lapanagan diselenggarakan di : Nama Perusahaan : Kantor Pusat P4TKIPA

Alamat : Jl. Diponegoro No.12 Bandung

Sedangkan untuk waktu Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1

Waktu Kegiatan Praktek Kerja

N

o

Aktivitas Agustus 2010 September 2010

3 4 5 1 2 3 4 5

1. Mengumpulkan data & sumber yang dibutuhkan untuk

membuat program.

2. Mempelajari pola logika dari program yang akan dibuat. 3. Menentukan design untuk

program.

4. Melakukan pengkodingan untuk program.

5. Testing & koreksi program yang telah dibuat agar terhindar dari bug.

(5)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Pujianto (2009 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan didalam

mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemennya.

Menurut Pujianto (2009 : 1) pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini : Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Menurut Pujianto (2009 : 1) pendekatan sistem yang lebih menekankan pada

elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini : Sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Kedua kelompok definisi tersebut benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Misalkan, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk

(6)

6

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. Rahmat (2010 : 1)

2.Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan). Rahmat (2010 : 1)

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. Rahmat (2010 : 1)

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

Rahmat (2010 : 1)

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana. Rahmat (2010 : 1)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

(7)

7

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem. Rahmat (2010 : 1)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem terdiri dari berbagai karakteristik yang saling berkaitan satu sama lain, elemen-elemen tersebut adalah :

Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai. Pujianto (2009 : 3)

Batas Sistem (Boundary)

Menurut Pujianto (2009 : 4) batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem. Pujianto (2009 : 4)

Penghubung (Interface) Sistem

(8)

8

subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Pujianto (2009 : 4)

Masukan (Input) Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Pujianto (2009 : 4)

Keluaran (Output) Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. Pujianto (2009 : 4)

Pengolah (Process) Sistem

Menurut Pujianto (2009 : 4) suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Pujianto (2009 : 4)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

(9)

9

1. Sistem abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan sistem

yang ada secara fisik. Jogiyanto H.M (1990: 6)

2. Sistem alamiah (natural system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) melibatkan

interaksi antara manusia dengan mesin. Jogiyanto H.M (1990: 6)

3. Sistem tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalilitas. Jogiyanto H.M (1990: 7)

4. Sistem tertutup (closed system)

Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka (open

system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.

Jogiyanto H.M (1990: 7)

2.2 Pengertian Informasi

(10)

10

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerima Andri Kristanto (2003: 6).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto ( 1990: 8)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut John F. Nash (1995:8) Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Menurut John F.Nash dan Martil B.Robert (1988:35) Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi pentingm, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal.

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Pada sub-bab ini membahas metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan untuk menunjang analisis sistem informasi pada laporan ini. 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

(11)

11

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Model sekuensial linier untuk software engineering, sering disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Asep H.S. (2005 : 3)

Model sekuensial linier melingkupi aktivitas – aktivitas sebagai berikut : 1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi

Karena sistem merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke software tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti software, manusia, dan database. Rekayasa dan anasisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak. Rekayasa informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis. Asep H.S. (2005 : 3)

2. Analisis kebutuhan Software

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan. Asep H.S. (2005 : 3)

3. Desain

Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. Asep H.S. (2005 : 3)

4. Generasi Kode

Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah

pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang

(12)

12

5. Pengujian

Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Asep H.S. (2005 : 4)

6. Pemeliharaan

Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan – perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. Asep H.S. (2005 : 4)

Berikut di bawah ini adalah gambar 2.1 yang menjelaskan alur sekuensial linier :

Gambar 2.1 Model Sekuensial Linier

2.4.3 Alat Bantu Analisis

Dalam analisis pada laporan ini terdapat berbagai alat bantu yang digunakan untuk memetakan analisis yang dilakukan pada praktek kerja lapangan ini. Berikut adalah alat bantu yang digunakan :

1.) Flowmap

(13)

13

Gambar 2.2 Contoh Flowmap

2.) Diagram Konteks

Diagram konteks dijadikan alat bantu untuk memetakan gambaran umum apa saja yang dilakukan oleh sistem dan pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan sistem. Berikut adalah salah satu contoh diagram konteks :

(14)

14

3.) DFD (Data Flow Diagram)

DFD ini digunakan sebagai pemetaan proses yang terjadi pada sistem beserta tahapan-tahapan proses yang dilakukan dengan entitas yang terlibat. Berikut adalah contoh dari DFD :

(15)

15

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Peningkatan profesionalisme serta revitalisasi pendidik dan tenaga

kependidikan (PTK) menjadi agenda utama Departemen Pendidikan Nasional. P4TK IPA sebagai unit pelaksana tugas teknis pada Ditjen PMPTK Depdiknas mempunyai tanggung jawab melaksanakan program pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah sesuai tuntutan kebutuhan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dari unsur sains, matematika, dan teknologi. Oleh karena itu sains dan matematika sebagai ilmu-ilmu dasar, perlu dikuasai oleh setiap bangsa agar teknologinya maju dan berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang harus menguasai dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, khususnya sains, matematika dan teknologi agar dapat mengimbangi arus globalisasi sehingga dapat berdiri sejajar dengan negara-negara lain dalam perkembangan Iptek. Karena itu P4TK IPA sebagai lembaga yang ditugasi untuk mengembangkan sains melalui berbagai kegiatan diklat, pengkajian, penelitian, dan pengembangan bahan ajar terus berusaha meningkatkan kualitas SDM bagi tenaga teknis dan tenaga fungsional. Peningkatan kualitas SDM dilaksanakan melalui pendidikan formal baik di dalam maupun di luar negeri yaitu untuk pendidikan S1,S2,S3 dan pendidikan nonformal lainnya melalui short course di dalam dan luar negeri.Peningkatan sarana dan prasarana pun perlu dilakukan untuk menunjang pengembangan pengetahuan dan teknologi. Pesatnya kemajuan teknologi informasi ditandai dengan derasnya arus informasi menuntut P4TK IPA untuk bekerja serba cepat, tepat dan akurat.

(16)

16

upaya untuk mengimbagi dan memanfaatkan teknologi informasi yang semakin maju.Agar program pengembangan tersebut berkesinambungan perlu adanya dukungan dana yang memadai. Mengingat dana yang disediakan untuk P4TK IPA melalui APBN sangat terbatas, kami mengharapkan bantuan pengembangan infrastruktur ICT dari Direktorat Pembinaan SMK.

Visi

Terwujud Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA yang Profesional, Bermartabat dan Berwawasan Global.

Misi

1. Pengembangan model-model diklat berbasisi Riset dan Kepakaran bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

2. Pengembangan Bahan dan Media Diklat Berbasis Riset dan Kepakaran bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA.

3. Penyelenggaraan layanan diklat secara prima bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA.

4. Sosialisasi Produk-produk inovasi Pendidikan IPA melalui Forum Nasional dan Internasional.

5. Pengembangan Jejaring Kerja dalam upaya peningkatan profesionalitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA secara Nasional dan

Internasional.

6. Pengembangan kualitas dan Kuantitas SDM P4TK IPA. 7. Peningkatan sarana dan prasarana P4TK IPA.

(17)

17

3.2. Struktur Organisasi

Dengan telah disetujuinya revitalisasi PPPG menjadi P4TK oleh Kepmenpan dengan No. B/243/M.Pan/1/2007, Tanggal 31 Januari 2007 maka struktur organisasi P4TK yang tertuang dalam SK Mendikbud No.0529/O/1990 akan mengalami perubahan dan tugas pokok fungsi P4TK juga akan mengalami penyesuaian. Kedudukan dan struktur organisasi P4TK diusulkan sebagai berikut. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, bagan organisasi P4TK adalah sebagai berikut.

(18)

18

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Dalam praktek kerja lapangan yang penulis lakukan, penulis dapat menganalisis program Sistem Informasi Bank soal yang berjalan. Bahasa pemrograman yang dipakai untuk sistem ini adalah menggunakan pemrograman berbasis web yaitu php. Dalam Sistem Informasi ini, user dapat melihat soal yang telah tersimpan dalam database bank soal.

Admin menginputkan soal-soal ke database, dan user dapat melihatnya melalui inputan kode soal yang diinputkan ke sistem. Namun dalam hal ini sistem ini hanya berupa bank soal yang hanya bisa menunjukkan soal saja, tanpa bisa melakukan test soal tersebut. 4.1.1 Analisis Dokumen

Terdapat beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk Sistem Informasi Soal dapat berjalan yaitu sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : soal (Sampel Soal).

Fungsi : Sebagai sampel soal yang akan dijadikan bahan test soal.

Sumber : Staff Bagian IT.

Jumlah : 1 (berupa soft copy database).

Periode Pembuatan : 1 hari

(19)

19

2. Nama Dokumen : peserta (Sampel Peserta).

Fungsi : Sebagai sampel peserta yang akan dijadikan user test soal.

Sumber : Staff Bagian IT.

Jumlah : 1 (berupa soft copy database).

Periode Pembuatan : 1 hari

Tabel 4.2

3. Nama Dokumen : h_test (Sampel Kode Test).

Fungsi : Sebagai sampel kode test yang nantinya sebagai penentu test mana yang akan

diikuti berdasarkan kode soal yang telah disinkronkan. Sumber : Staff Bagian IT.

Jumlah : 1 (berupa soft copy database).

Periode Pembuatan : 1 hari

Tabel 4.2

(20)

20

Pada awalnya Admin menginputkan dokumen yang diperlukan untuk menjadi dasar database untuk sistem informasi soal ini. Seperti bahan soal tersebut ke dalam database.

Namun soal-soal tersebut belum dapat dilakukan test secara langsung melalui komputer. User hanya baru bisa melihat soal yang telah diinputkan saja.

4.1.2.1 Flow Map

Berikut adalah gambar 4.1 flow map dari prosedur yang sedang berjalan :

Gambar 4.1 Flowmap Prosedur Sistem Informasi Soal

4.1.2.2 Diagram Konteks

(21)

21

Gambar 4.2 Diagram Konteks Prosedur Sistem Informasi Soal

Pada diagram ini terdapat 2 eksternal entity yang terlibat yaitu :

Admin : Berperan sebagai penginput data soal ke database.

User/Peserta Test : Berperan sebagai user yang melihat soal berdasarkan inputan kode soal yang diinputkan.

4.1.2.3 Data Flow Diagram

(22)

22

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Prosedur Sistem Informasi Soal

4.2 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Dengan demikian, dapat diambil evaluasi terhadap sistem yang berjalan. Evaluasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Evaluasi sistem yang berjalan

Permasalahan Rencana Penyelesaian

Sistem hanya berupa bank soal saja tidak mencakup fitur untuk dapat melakukan test untuk menjawab soal-soal tersebut

Menambahkan fitur test soal untuk dapat melakukan test soal-soal tersebut.

Database yang digunakan masih mencakup bank soal saja, namun oleh staff IT sudah disediakan sample database yang dapat digunakan untuk fitur test soal.

Menggunakan sample database tersebut untuk digunakan dalam merancang fitur baru yaitu test soal.

4.3 Sistem Informasi yang Diusulkan

(23)

23

tersinkronisasi dengan kode test, maka soal yang telah ditentukan berdasarkan sinkronisasi dari kode test dan kode soal akan muncul dan dapat dijawab oleh user.

Sedangkan untuk menentukan user yang melakasanakan test, didapat dari kode NIP yang diinputkan ke program sistem informasi.

4.3.1 Prosedur yang Diusulkan

Pada awalnya Admin menginputkan berbagai dokumen yang diperlukan untuk menjadi dasar database untuk sistem informasi soal ini. Seperti bahan soal, listing peserta & listing test soal ke dalam database.

Setelah itu, user dapat melakukan test soal yang disediakan. Test soal ini dijalankan berdasarkan kode test yang telah diinputkan. Berdasarkan kode test tersebut, sistem akan mensinkronisasikan kode test dengan kode soal yang berada di database sehingga berdasarkan kode soal yang telah tersinkronisasi dengan kode test, maka soal yang telah ditentukan berdasarkan sinkronisasi dari kode test dan kode soal akan muncul dan dapat dijawab oleh user.

Sedangkan untuk menentukan user yang melakasanakan test, didapat dari kode NIP yang diinputkan ke program sistem informasi.

4.3.1.1 Flow Map

(24)

24

Gambar 4.4 Flow Map Prosedur yang diusulkan

4.3.1.2 Diagram Konteks

Berikut adalah gambar 4.5 menggambarkan diagram konteks untuk sistem yang diusulkan :

Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem yang diusulkan

Pada diagram ini terdapat 2 eksternal entity yang terlibat yaitu :

Admin : Berperan sebagai penginput data soal, peserta & test ke database. User/Peserta Test : Berperan sebagai user yang melihat soal berdasarkan inputan kode

soal yang diinputkan & melakukan test soal dari soal tersebut.

(25)

25

Berikut adalah gambar 4.6 menggambarkan Data Flow Diagram untuk sistem yang diusulkan :

Gambar 4.6 Data Flow Diagram untuk sistem yang diusulkan

4.3.1.4 Kamus Data

Berikut adalah kamus data yang ada pada aliran-aliran DFD di atas :

1.Nama Aliran Data : Admin input database

Deskripsi : Admin menginput database soal, peserta & test ke database sistem.

Keterkaitan Proses : Entitas Admin – Proses 1

Alias : -

Struktur Data : No. Item_data Type Size

1. no int 10

2. kd_soal varchar 10

3. soal Longtext -

4. a Longtext -

5. b Longtext -

6. c Longtext -

(26)

26

2.Nama Aliran Data : Input database soal

Deskripsi : Inputan database soal disimpan ke sistem.

Keterkaitan Proses : Proses 1 – file soal

(27)

27

Deskripsi : Inputan database peserta disimpan ke sistem.

Keterkaitan Proses : Proses 1 – file peserta

4.Nama Aliran Data : Input database test soal

Deskripsi : Inputan database test soal disimpan ke sistem.

Keterkaitan Proses : Proses 1 – file h_test

5.Nama Aliran Data : User input kd_test & nip

Deskripsi : User/peserta menginputkan kode_test & nip nya ke sistem.

Keterkaitan Proses : Entitas User/Peserta – Proses 2

(28)

28

Struktur Data : No. Item_data Type Size

1. kd_test varchar 15

2. Nip varchar 9

6.Nama Aliran Data : Inputan kd_test & nip

Deskripsi : Hasil dari inputan kd_test & nip user, sistem memprosesnya untuk menampilkan test soal.

Keterkaitan Proses : Proses 2 – Proses 3

7.Nama Aliran Data : File soal untuk dioutputkan

Deskripsi : Sistem memproses file soal yang berada pada database yang selanjutnya akan dioutputkan.

(29)

29

7. d Longtext -

8. e Longtext -

9. kunci char 1

8.Nama Aliran Data : File peserta untuk dioutputkan

Deskripsi : Sistem memproses file peserta yang berada pada database yang selanjutnya akan dioutputkan.

9.Nama Aliran Data : File h_test untuk dioutputkan

Deskripsi : Sistem memproses file test soal yang berada pada database yang selanjutnya akan

(30)

30

6. sasaran varchar 20

10.Nama Aliran Data : Output test_soal.php

Deskripsi : File & data yang telah terproses &

sinkronisasi berdasarkan inputan kd_test & nip user di outputkan untuk ditampilkan.

(31)

31

11.Nama Aliran Data : test_soal.php untuk dijawab

Deskripsi : File & data yang telah terproses &

sinkronisasi berdasarkan inputan kd_test & nip user di outputkan untuk ditampilkan dan dijawab oleh user.

(32)

32

Deskripsi : User menjawab soal-soal test pilihan ganda yang telah ditampilkan oleh sistem.

Keterkaitan Proses : Entitas User/Peserta – Proses 4

Alias : -

Struktur Data : No. Item_data Type Size

1. jawaban char 1

13.Nama Aliran Data : Jawaban user dinilai

Deskripsi : Sistem memproses jawaban user untuk dinilai.

Keterkaitan Proses : Proses 4 – Proses 5

Alias : -

Struktur Data : No. Item_data Type Size

1. Jawaban char 1

14.Nama Aliran Data : Output nilai test

Deskripsi : Sistem mengoutputkan nilai test peserta yang telah diproses.

Keterkaitan Proses : Proses 4 – file test_result.php

Alias : -

Struktur Data : No. Item_data Type Size

1. poin varchar 4

15.Nama Aliran Data : Nilai test dilihat peserta

(33)

33

pada peserta/user.

Keterkaitan Proses : file test_result.php – Entitas User/Peserta

Alias : -

Struktur Data : No. Item_data Type Size

1. poin varchar 4

4.3.2 Perancangan Basis Data

Dalam sub-bab ini akan diterangkan bagaimana perancangan basis data pada prosedur sistem yang diusulkan. Perancangan basis data ini dipetakan oleh ERD, Normalisasi & Tabel Relasi.

4.3.2.1 ERD

Berikut adalah gambar 4.7 yang menggambarkan ERD dari database yang diusulkan :

Gambar 4.7 ERD dari prosedur yang diusulkan

4.3.2.2 Normalisasi

(34)

34

Bentuk normal I :

test_soal = { no, kd_soal, soal, a, b, c, d, e, kunci, nip, nama, instansi, poin, kd_test, tgl, jum,

nama, guru, sasaran}

Bentuk normal II :

soal = { no, kd_soal, soal, a, b, c, d, e, kunci, kd_test, tgl, jum, nama, guru, sasaran }

peserta = {nip, nama, instansi, poin}

Bentuk normal III :

soal = { no, kd_soal, soal, a, b, c, d, e, kunci}

h_test = {kd_test, tgl, jum, nama, guru, sasaran}

peserta = {nip, nama, instansi, poin}

4.3.2.3 Tabel Relasi

Berikut adalah gambar 4.8 menggambarkan tabel relasi untuk prosedur sistem yang diusulkan :

Gambar 4.8 Tabel Relasi dari prosedur yang diusulkan

4.3.2 Perancangan Input-Output Program Aplikasi

Dalam sub-bab ini akan menerangkan bagaimana rancangan input & output program aplikasi yang penulis buat pada saat praktek kerja lapangan.

4.3.2.1 Perancangan Input

(35)

35

Gambar 4.9 Rancangan input pada halaman utama

Pada inputan ini akan diletakkan pada halaman utama pada bagian Test user meng-inputkan kode test dan NIP yang user hendaki untuk mengikuti test soal pada bagian field input nya, dan menekan tombol submit untuk masuk ke halaman test soal yang ada pada perancangan output. Sedangkan tombol reset berfungsi untuk me-reset field input yang telah diketikkan menjadi kosong kembali.

Berikut pada gambar 4.8 adalah perancangan input dalam menjawab soal yang ada pada fitur test soal :

Gambar 4.10 Rancangan input jawaban test soal

(36)

36

Gambar 4.11 Tampilan untuk selesai menjawab soal

Setelah mengklik “SELESAI MENJAWAB” maka akan muncul nilai berdasarkan dari test soal yang telah peserta jawab.

4.3.2.2 Perancangan Output

(37)

37

Gambar 4.12 Tampilan output test soal

Ini adalah halaman untuk menjawab test soal yang telah dipilih. Dalam halaman ini terdapat informasi test yang terdaftar berdasarkan kode test, dan dibawahnya terdapat informasi peserta yang mengikuti test soal. Dan soal-soal yang dijadikan test terdapat di bawah informasi peserta tersebut.

(38)

38

Gambar 4.13 Rancangan output informasi jawaban

Pada output ini terdapat informasi soal yang telah dijawab oleh peserta berikut jawaban peserta. Dengan menekan tombol “Kembali ke test soal” maka user akan kembali ke halaman test soal namun soal yang telah dijawab tidak akan bisa dijawab kembali karena akan menghasilkan output yang berbeda dibandingkan sebelum menjawab soal. Dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.14 Rancangan output test soal setelah soal dijawab

Apabila kita bandingkan antara soal nomer 1 dan nomer 2 yang telah dijawab maka pilihan untuk menjawab soal di nomer 1 berganti menjadi “Telah Dijawab” sehingga peserta tidak dapat menjawab soal yang sama lebih dari 1 kali.

(39)

39

Gambar 4.15 Rancangan Output setelah selesai menjawab

(40)

41

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan ke lapangan kerja yang sesungguhnya. Dalam perusahaan yang dijadikan lapangan kerja praktek yaitu P4TK-IPA ternyata membutuhkan tenaga kerja untuk membuat sebuah sistem test soal yang ditujukan untuk guru/pengajar yang ingin menguji kemampuannya menjawab soal-soal berdasarkan keahlian dan kemampuan masing-masing.

Program test soal ini dibuat berdasarkan sistem bank soal yang telah ada, dengan mengembangkannya dan menambah fitur baru yaitu test soal. Konsep awal test soal tersebut sebelumnya telah dirancang namun mengalami hambatan dalam pengkodingan & pengimplementasiannya terhadap sistem informasi tersebut.

5.2 Saran

(41)

! " #$%$&'#%

!

"

!

!

#

(42)

ii

+ + # +

+ , " ) ! +

+ - ! ,

+ . ! ,

+ / # !

-+ 0 .

, + /

, + + & /

, + , 1

, + - " 2

, , " 3

, - " +4

, . ! +4

, . + ! +4

, . , ! ++

, . - # +,

- + +/

- , * +1

(43)

iii

. + + % +2

. + , # ,4

. + , + 5 ( ! ,4

. + , , % ,+

. + , - % 5 ( % ,,

. , & # ,,

. - " %

,-. - + %

,-. - + + 5 ( ! ,.

. - + , % ,.

. - + - % 5 ( % ,/

. - + . % ,/

. - , # % -.

. - , + &)% -.

. - , , 6 -/

. - , - ) -/

. - , $* -0

. - , + -0

. - , , * -2

/ + .+

(44)

vii

&$% <.!)(2 % ( ,&3 0 +!" $, ( $ ( $!)* .) $%!$ 3 ) .!)&, 0 (

8% ) 3 ) ) $%!$ !)* . (' (

8% ) + (' ( !)* ) $%!$ &)&, (

(45)

42

DAFTAR PUSTAKA

http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/Artikel/RPL/RPL.pdf 9 September 2010

http://tri_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7067/konsep+dasar+SI.pdf 9 September 2010

http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/52-pengertian-sistem-informasi.pdf 9 September 2010

http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1981/1990%20SISTEM%20INFORMASI.pdf 10 September

(46)

! " #

$ % &"" '

(

$

)

%

$

( '

'

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Model Sekuensial Linier
Gambar 2.2 Contoh Flowmap
Gambar 2.4 Contoh DFD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan refleksi kembali lagi dilakukan oleh guru sebagi kolaborator, obsever, peneliti dan perwakilan siswa setelah guru melaksankan tindakan berupa penerapan model

Masalah yang sering dihadapi dalam proses penentuan skala prioritas perkara adalah pada proses pengajuan suatu perkara yang harus ditangani dengan urutan disposisi yang harus

Penelitian Widyarini (2015) menyebutkan bahwa kualitas reviu dinilai berdasarkan pemenuhan komponen yang terdapat dalam Standar Reviu atas LKPD (Peraturan Menteri

Oleh karena itu, lebih baik apabila terdapat peraturan yang khusus mengatur mengenai praktek kegiatan anjak piutang untuk meningkatkan perkembangan anjak piutang,

Untuk mengetahui nilai koefisien reaktivitas temperatur bahan bakar uranium silisida sebesar 400 gram dan 500 gram pad a beberapa nilai temperatur, yang terkait dengan

Dalam kelompok faktor II menunjukkan bahwa item karateristik produk mempengaruhi paling dominan dalam kepuasan konsumen saat menggunakan mobil merek Honda Jazz.. Dalam

Penelitian pengembangan media permainan teka-teki pada pelajaran matematika materi bangun datar simetris dan tidak simetris di kelas IV sekolah dasar efektif terhadap