• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi Pelayanan Kamar Di Hotel Astria Graha BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi Pelayanan Kamar Di Hotel Astria Graha BANDUNG"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1.

Latar Belakang Penelitian

Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, seluruh kegiatan

dalam berbagai bidang telah menerapkan suatu sistem yang terintegrasi dalam

berbagai aktivitasnya. Yaitu, dengan menggunakan sistem informasi yang

terkomputerisasi, dimana seluruh kegiatan tersebut dapat mengoptimalkan segala

aktivitas didalam segala bidang.

Pada dasarnya komputer adalah suatu alat pendukung.Teknologi komputer

yang banyak mengalami kemajuan. Dan beberapa teknologi itu digunakan untuk

meningkatkan efisiensi ruang, waktu bahkan benda bagi kesejahteraan manusia.

Komputer digunakan sebagai alat bantu seperti mengolah, menyimpan dan

mencetak data atau informasi yang diperlukan.

Hotel itu sendiri adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan

usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia

makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu

diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel

tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki

hotel tersebut.

▸ Baca selengkapnya: status kamar yang sudah disewa oleh tamu, akan tetapi dia tidak bermalam di kamar yang telah disewanya disebut

(2)

tujuan utamanya daerah Bandung.Hotel ini memiliki fasilitas laundry, restaurant

dan kapasitas kamar sebanyak 29 kamar yang terdiri dari 2 lantai, yang di setiap

lantainya terdapat beberapa jenis kamar, diantaranya:

standar room

,

superior

room

dan

deluxe room

, Hotel tersebut kini tengah mengembangkan suatu sistem

informasi yang terkomputerisasi dalam pelayanan dan pengolahan data mereka,

sehingga produktifitas kinerja di perusahaan tersebut dapat ditingkatkan.

Saat ini prosedural di hotel tersebut untuk melayani para tamu masih

dilakukan dengan cara pencatatan seperti, data tamu, check in, check out, laundry

dan restaurant. Setiap tamu yang ingin menginap, petugas resepsionis yang

menuliskan data tamu ke buku tamu dan petugas mencek kamar kosong, setelah

itu resepsionis akan memberikan rekomendasi kepada tamu untuk check in dan

memasukan data kedalam catatan buku check in. Untuk check out tamu cukup

datang ke resepsionis dan melakukan proses pembayaran dan penyajiannya ini

memakan waktu yang cukup lama, karena laporan tersebut dibuat berdasarkan

konfirmasi dari masing

masing bagian yaitu, berupa data laundry, restaurant dan

ditambah dengan biaya menginap di hotel, semua data dicatat ke dalam buku

transaksi, resepsionis akan menghitung biaya yang harus dikeluarkan tamu dengan

cara memasukan biaya-biaya yang telah tamu keluarkan.Sepenuhnya dilakukan

masih menggunakan sumber daya manusia yang memungkinkan adanya

kesalahan dalam melakukan proses transaksi pembayaran dan perhitungannya.

(3)

kamar ini diperlukan untuk menyimpan data dari tamu, kamar dan lain

lain

untuk bisa menampung data transaksi dan mempermudah aktivitas dalam

perhotelan, yang mana untuk dapat menarik suatu konsumen atau para tamu,

sistem yang digunakan dalam suatu hotel harus relevan dan tepat waktu. Oleh

karena itu, perlunya penerapan teknologi untuk dapat mengembangkan hotel

menjadi lebih baik lagi.

Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk membuat aplikasi dan

mengusulkan suatu sistem serta program aplikasi untuk menunjang pengelolaan

data pelayanan kamar di Hotel Astria Graha. Dengan perancangan yang akan

penulis proses, diharapkan akan dapat mengurangi kesalahan

kesalahan yang

biasa terjadi, menyempurnakan proses yang telah ada serta dapat mempermudah

kegiatan pelayanan berikut informasi yang berkaitan dengan konsumen.

Oleh karena itu, sesuai dengan permasalahan diatas, maka penulis

mencoba membahas suatu masalah dengan judul

Sistem Informasi Pelayanan

Kamar Di Hotel Astria Graha Bandung

.

1.2.

Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, Identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:

(4)

2. Proses pencarian informasi data tamu, extrabed, laundry, restaurant,

check in, check out dan kamar kosong mengalami hambatan karena

untuk mencari data dilakukan dengan cara membuka buku catatan data

tamu, laundry, restaurant dan status kamar, sehingga waktu pencarian

menjadi lama.

3. Belum efektifnya perhitungan pembayaran penyewaan kamar dan

fasilitas lainnya, karena belum digunakannya komputer, sehingga akan

mengakibatkan lambatnya proses transaksi pembayaran.

4. Bagian Front office mengalami kesulitan dalam melakukan pembuatan

laporan karna semua data transaksi dilakukan dengan buku besar.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi pelayanan kamar yang sedang berjalan pada

Hotel Astria Graha.

2. Bagaimana perancangan sistem Informasi yang dibutuhkan pada proses

pelayanan kamar pada Hotel Astria Graha.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pelayanan kamar pada Hotel Astria

Graha.

(5)

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem

informasi guna mempermudah pelayanan dan membangun aplikasi Hotel

di Astria Graha.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Membantu pihak hotel dalam melakukan proses pelayanan

kamar kepada tamu hotel.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pelayanan

kamar hotel.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pelayanan

kamar pada hotel Astria Graha.

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pelayanan

kamar pada hotel Astria Graha tersebut.

1.4.

Kegunaan Penelitian

1.4.1.

Kegunaan Praktis

1.

Bagi Perusahaan

(6)

2.

Bagi Tamu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

informasi tentang Sistem Informasi pelayanan kamar hotel, agar

Konsumen menyadari pentingnya pemahaman Sistem informasi

pelayanan kamar

dalam

rangka

Meningkatkan

Kualitas

Pelayanan.

1.4.2.

Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan

pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa

dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas

permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di Hotel

Astria Graha.

2. Bagi Pengembangan Ilmu

(7)

3.

Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan

mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama

sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

1.5.

Batasan Masalah

Agar tidak terjadi suatu penyimpangan didalam pembahasan ini, maka

perlu ditetapkan batasan

batasan dari masalah yang dihadapi, yaitu sebagai

berikut :

1. Sistem informasi ini tidak membahas pembatalan reservasi.

2. Sistem informasi ini hanya membahas tentang penginputan data kamar,

reservasi, check in, check out, extrabed, data laundry dan data restaurant.

3. Sistem informasi ini hanya melayani tamu hotel yang langsung datang ke

Hotel.

4. Reservasi hanya dilakukan secara perseorangan

(individual)

untuk 1

kamar.

5. Sistem

informasi

ini hanya melakukan pembayaran cash

tidak

menggunakan kartu kredit.

(8)

1.6.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian di Hotel Astria Graha Jln. Dalem Kaum

No.130 A Telp/ Fax.022-4235202 Bandung 40261.Waktu yang dibutuhkan

selama penulis melakukan penelitian yaitu pada tanggal 2 Maret 2010 sampai

dengan 10 Juli 2010.

[image:8.612.117.524.323.464.2]

Adapun jadwal kegiatan dalam pembuatan tugas akhir dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No.

Tahap

2010

Maret

April

Mei

Juni

Juli

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1 2 3

4

1

Mengidentifikasi

Kebutuhan User

2

Mengembangkan

prototype

3

Mengadakan

sistem

operasional

4

Menguji Sistem

(9)

9

2.1

Konsep Dasar Sistem

✌ ✍

n

u

ru

t

o

✏ ✑

y

n

to

✓✒

rto

n

o

(

✔ ✕✕ ✖✗ ✘

83) mendefinisikan bahwa

: Suatu

sistem dapat terdiri dari sistem

sistem, bagian

(su

bsystems)

. Masing

masing

subsistem dapat terdiri dari komponen

komponen. Subsistem saling berinteraksi

dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran

sistem tersebut dapat tercapai.

2.1.1

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:684) menyatakan karakteristik dari

sistem adalah, sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi,yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen

Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian

bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat

sifat dari sistem

yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

(10)

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media perantara antara satu subsistem.

Dengan sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output

dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya

dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa

✚✛

in

ten

n

ce input

dan

sinyal input.

Maintenance

input

adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi.

Sinyal input

adalah energi yang diproses untuk didapatkan

(11)

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem

itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang

jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:687) menyatakan

Sistem dapat

(12)

1. Sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak

adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang

berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sedangkan,Sistem fisik

adalah sistem yang ada secara fisik.

Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain

sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah

adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak

dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang

pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang

dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia

adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

Sedangkan,

Sistem buatan manusia

yang melibatkan interaksi

manusia dengan mesin disebut dengan

human-machinesystem

atau ada

yang menyebut dengan

man-machine system. Sistem informasi merupakan

contoh

man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer

yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system).

Sistem Tertentu

beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

(13)

pasti, sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif

stabil atau konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem

komputer.

Sedangkan, Sistem Tak tentuadalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup

merupakan sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun

sebenarnya bersifat

relatively closed system

(secara relatif tertutup, tidak

benar-benar tertutup).

Sedangkan, Sistem terbuka

adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan

dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang

lain.

2.2

Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:695) menyatakan Informasi dapat

didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian

kejadian

(event)

yang nyata

(fact)

yang digunakan untuk pengambilan

(14)

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal atau data

idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan

suatu kejadian

kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian

kejadian

(even

t)

adalah

sesuatu yang terjadi pada saat tertentu sedangkan kesatuan nyata

(

fact)

adalah

suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul

betul ada dan

terjadi.

2.2.1

Siklus Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:695) menyatakan Siklus Informasi

adalah Data yang diolah melalui model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut. Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch

disebut dengan siklus informasi

(information cycle)

atau ada yang menyebutkan

(15)
[image:15.612.157.507.128.377.2]

Gambar 2.1

Siklus Informasi

[Sumber Jogiyanto Hartono:Pengenalan Komputer-Edisi Kedua; Penerbit

Andi,2004:695]

2.2.2

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:696) menyatakan Kualitas informasi

tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan masudnya.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

P ro s e s

M o d e l

D a s a r D a ta

O u tp u t

(in fo rm a tio n )

P e n e rim a

K e p u tu s a n

T in d a k a n

In p u t (D a ta )

D a ta

(D ita n g k a p )

(16)

3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda.

2.2.3

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono (2004:696) Suatu informasi dikatakan bernilai

bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses

pengambilan keputusan tentang sesuatu keadaan.

2.3

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi dari Sistem Informasi sendiri ialah

Suatu Sistem terintegrasi

yang mampu menyediakan Informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.Atau

Sebuah Sistem terintegrasi atau Sistem manusia-mesin, untuk menyediakan

Informasi untuk

mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi

Sistemini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur

manual,model manajemen dan basis data.

Sedangkan

Menurut Robert A. Leitch ;

Sistem Informasi adalah suatu

Sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan

(17)

2.3.1

Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat terdiri dari komponen

komponen yang disebut

dengan istilah blok bangunan

(

building block). Sebagai suatu sistem, keenam blok

tersebut masing

masing asling berinteraksi satu dengan yang lainnya

[image:17.612.114.513.257.463.2]

membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2.2

Blok Sistem informasi yang berinteraksi

[Sumber Jogiyanto Hartono:Pengenalan Komputer-Edisi Kedua; Penerbit

Andi,2004:698]

Berikut penjelasan dari masing

masing blok bangunan, yaitu :

1. Blok Input

Input

mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk

metodedan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat

berupa dokumen dasar.

Pemakai

Pemakai

Pemakai

Pemakai

Pemakai

Pemakai

Input

Teknologi

Model

Dasar data

Output

(18)

2. Blok Model

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi

data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah

ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan.

3. Blok Output

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (

to

o

l

box

) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan

untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu

dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat

lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu

diorganisasikan sedemikian rupa supaya informsi yang dihasilkan

berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi

kapasitas penyimpanannya. Basis data dapat diakses atau dapat dimanipulasi

dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan

(19)

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal

hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan

kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.2

Perancangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 23), Perancangan sistem adalah tahap yang

dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan kebutuhan

sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi

sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem

dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria kriteria

sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur

yang digambarkan oleh grafik atau diagram.

Hal hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun

sebuah sistem menurut Jogiyanto (2005 : 25) adalah :

1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara

memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik serta

media yang akan digunakan.

2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh sistem

yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif.

Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau

(20)

3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan

keinginan dari si pemakai sistem

informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan

akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.

4. Kebutuhan teknis, yaitu meliputi arsitektur dan konfigurasi sistem. Secara

teknis peralatan dan teknologi yang digunakan, termasuk pertimbangan

penggunaan peralatan yang tidak standar, seperti peralatan multimedia,

kebutuhan interface, database, dan perangkat lunaknya.

2.3.3

Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 35) Menyusun suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti.

Menurut Jogiyanto (2005 : 36) Pengembangan sistem dapat berarti

penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang

lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan pada sistem yang lama menyebabkan

sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang

(21)

b. Pertumbuhan Organisasi

Pertumbuhan

organisasi

yang

menyebabkan

harus

disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya

adalah kebutuhan informasi yang semakin luas.

Volume

pengolahan

data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntasi yang baru.

Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama

tidak efektif lagi sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat

memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh

manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya.

Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi

telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa

teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan

penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses

pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau

efisiensi sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan

rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang

asa. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka

kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan-kesempatan ini

dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada

(22)

3. Adanya instruksi-instruksi

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya

instruksi-instrukai dari atas pimpinan atau dari luar organisasi, seperti

peraturan pemerintah dan sebagainya.

Dengan dikembangkannya sistem yang baru ,maka diharapkan

akan terjadi peningkatan-peningkatan ini, yaitu sebagai berikut :

1.

Performance

(kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang

baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari :

a.

Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat

dilakukan suatu saat tertentu.

b.

Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara

dua pekerjaan tersebut.

2.

Economy

(ekonomis)

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

3.

Control

(Pengendalian)

Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi

dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta

(23)

4.

Effeciency

(efisiensi)

Peningkatan terhadap efesiensi operasi,yaitu bagai mana

sumber daya digunakan dengan pemborosan yang paling

minimum.

5.

Service

(pelayanan)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.4

Pengertian Pelayanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia

dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.

[http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/ 24 Maret 2010]

2.5

Pengertian Hotel

Hotel itu sendiri adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan

usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia

makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu

diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel

tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki

(24)

2.5.1

Karakteristik Hotel

a. Perbedaan

antara

hotel

dengan

industri

lainnya

adalah

:

Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya

yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang

besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.

b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor

ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut

berada.

c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat

dimana jasa pelayanannya dihasilkan.

d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam

pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada

umumnya.

e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan

pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel

sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan

fasilitas

hotel

tersebut.[http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/

p

en

gantar

perhotelan-definisi-hotel.html/ 19 Maret 2010]

2.6

Pengertian Sistem Informasi Pelayanan Hotel

Dilihat dari gabungan definisi diatas maka Sistem Informasi Pelayanan

Hotel adalah suatu lembaga yang memberikan pelayanan kepada konsumen secara

(25)

2.7

Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:19) menjelaskan bahwa jaringan komputer

dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Adapun Tiga katagori utama

jaringan komputer yaitu :

2.7.1

Tipe Jaringan Komputer

Jaringan dapat dibedakan berdasarkan cakupan ada empat kategori utama

jaringan komputer, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada

didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran

atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bisa mencapai 5

sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10

mbps sampai 100 mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan

banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama

sama.

Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan misalnya suatu main

frame, file server, printer, dan sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area)

MAN

merupakan

suatu

jaringan

yang

cakupannya

meliputisuatu kota. MAN mneghubungkan LAN

LAN yang lokasinya

berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km samapai beberapa

rausan km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150

(26)

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer

komputer

yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan

dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara.Cakupan WAN bisa

meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa

bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya biasanya

jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara

negara di seluruh dunia.Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 sampai

dengan 100Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang

sangat baik dari GAN ini adalah internet.

2.7.2

Topologi Jaringan

Menurut Budhi Irawan (2005:25) topologi secara fisik dari suatu jaringan

local adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, computer, dan perangkat

lainnya.Tipe-tipe utama topologi fisik Berikut ini akan di jelaskan mengenai

topologi fisik yang di gunakan di dalam jarinagn local diantaranya

1. Linier Bus (Garis Lurus)

Topologi linier Bus (Garis Lusrus) terdiri dari jalur satu jalur

kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah

(27)

perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone).

[image:27.612.149.489.180.343.2]

Jarinagn-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan topologi linier ini.

Gambar 2.3

: Topologi linier Bus (Garis Lurus)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit

Graha Ilmu,2005:26]

Kelebihan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. Mudah didalam mengkonfigurasikan komputer atau perangkat lain

ke dalam sebuah kabel utama.

2. Tidak terlalu banyak menngunakan kabel dibandingkan dengan

topologi star / bintang.

Kekurangan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama

(backbone).

2. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.

(28)

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati

[image:28.612.163.505.210.359.2]

sebuah concentrator.

Gambar 2.4

: Topologi Star (Bintang)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit

Graha Ilmu,2005:27]

Kelebihan dari topologi star (Bintang) adalah :

1. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

2. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan

memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

3. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan

perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologi star (Bintang) adalah :

1. Membutuhkan lebih banyak kabel dari pada topologi linear bus.

2. Membutuhkan concentrator dan bilaman concentrator tersebut

(29)

3. Lebih mahal dari pada topologi liniear bus, karena biaya untuk

penggadaan concentrator.

3. Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan tehnik konfigurasi yang

sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur

media transmisis menyerupai suatu lingkungan tertutup menyerupai cincin

(lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau

[image:29.612.201.456.331.518.2]

star-wired ring.

Gambar 2.5

: Topologi Ring (Cincin)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit

Graha Ilmu,2005:28]

Kelebihan dari topologi Cincin adalah:

(30)

Kekurangan dari topologi Cincin adalah:

1. kekurangan dari topologi ini adalah pengembangan jaringan akan

menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung.

[

http://www.rezafauzi.com/2009/05/pengertian-topologi-jaringan.

Html/28 Maret 2010]

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear

Bus dan Star, yang mana terdiri dari kelompok

kelompok dari

workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang

menggunakan topologi Liniear Bus. Topologi ini memungkinkan

untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk

[image:30.612.152.511.432.585.2]

menkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.6

: Topologi Tree (Pohon)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit

(31)

Kelebihan dari topologi tree (pohon) adalah :

1. Proses konfigurasi haringan dilakukan dari titik ke titik pada

masing-masing segmen.

2. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.

Kekurangan dari topologi tree (pohon) adalah :

1. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh

tipe kabel yang digunakan.

2. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen

akan ikut rusak.

Sangat relative sulit untuk di konfigurasi dan proses kabelnya

dibandingkan topologi jaringan yang lain

2.7.3

Pengertian Client Server

Menurut Budhi Irawan (2005:30)

Model hubungan client server

memungkinkan jaringan untuk mesentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau

dua dedicated file server. Sebuah file sever menjadi jantung dari keseluruhan

system, memungkiinkan untuk mengakses sumberdaya, dan menyediakan

keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang

ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk

mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan

(32)
[image:32.612.156.491.89.254.2]

Gambar. 2.7

Hubungan Client Server

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama Yogyakarta; Penerbit

Graha Ilmu,2005:30]

Kelebihan model hubungan Client Server.

1. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui

server).

2. Skalabilitas

3. Fleksibel

4. Teknologi baru dengan mudah terintregrasi kedalam sistem.

5. Keseluruhan komponen (client / network /server) dapat bekerja

bersama.

Kekuranagn model hubungan Client server.

1. Mahal

2. Membutuhkan investasi untuk didecated file server

3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk

mengatur agar system berjalan dengan efisien)

(33)

5. Ketika server jauh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada

network akan jatuh pula.

2.8

Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah salah satu alat yang digunakan dari

proses pengkodingan sampai implementasi, yaitu menggunakan Ms.Visual basic,

Ms.SQL Sever 2000 untuk databasenya dan Crystal report untuk perancangan

outputnya seperti struk dan laporan.

2.8.1

Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut M.Agus J.Alam (2004:1) menyatakan bahwa Ms.Visual Basic 6.0

adalah bahasa pemgrograman yang bekerjadalam lingkup MS-Windows.

MS.Visual basic 6.0 dapat memanfatkan kemampuan MS-Windows secara

optimal. Kemampuannya dapat dicapai untuk merancang program aplikasi yang

berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasis MW-Windows.

2.8.1.1 Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0

Menurut Andi sunyoto ( 2007 : 1), beberapa keistimewaan dari visual

basic 6.0, diantaranya seperti :

1. Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama

Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama

(34)

bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah

dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi.

2. Memiliki

compiler

andal yang dapat menghasilkan file

executable

yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.

3. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalah

sarana yang mempermudah didalam pembuatan aplikasi dengan

mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.

4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan

kaidah struktur bahasa visual basic.

5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih

banyak.

6. Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi

database yang berkemampuan tinggi.

7. Visual Basic 6 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan

dengan kebutuhan pemakainya.

2.8.2

Crystal Report

Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan

dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual

Basic, Visual C/C++, dan Visual Interdev.

(35)

a. Dari segi pembuatan laporan, tidak terlalu rumit yang memungkinkan para

programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana

tanpa melibatkan banyak kode pemrograman.

b. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan

dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing

keahlian.

c. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer

seperti Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML

dan

sebagainya.

[http://ratnasaridewi4244.files.wordpress.com

/2008/05/bab-ii.doc/21 Maret 2010]

2.8.3

Microsoft SQL Server 2000

SQL

(Structured Query Language) adalah sebuah

bahasa

yang

dipergunakan untuk mengakses data dalam basis datarelasional. Bahasa ini secara

de facto

merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data

relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa

ini untuk melakukan manajemen datanya.

Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu

Data Definition

Language

(DDL) dan

Data Manipulation Language

(DML). Implementasi DDL

dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD), namun

secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang

(36)

1. Data Definition Language (DDL)

DDL

digunakan

untuk

mendefinisikan,

mengubah,

serta

menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data,

misalnya tabel, view, user, dan sebagainya.

Adalah perintah SQL yang digunakan untuk mendifinisikan

kerangka basis data, perintah-perintahnya adalah:

a.

Create

: untuk membuat atau menciptakan objek basis data.

b.

Alter

: untuk memodifikasi atau mengubah objek basis data.

c.

Drop

: untuk menghapus objek basisdata.

d.

Objek

database

yang dimaksud adalah basis data, tabel,

index.

2.

Data Manipulations Language

(DML)

Adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau

memanipulasi isi basis data, SQL menyediakan 4 perintah DML yaitu:

a.

Select

: digunakan untuk mengambil data dari basis data.

b.

Delete

: digunakan untuk menghapus data pada basis data.

c.

Insert

: digunakan untuk menambahkan data kedalam tabel.

d.

Update

: digunakan untuk memodifikasi data pada basis data.

(37)

●❍ ❘❙ ❚❙ ❏

b

❯ ❱ ❲❖❱ ❳❱ ❨ ❩

t

❩❬ ❳

❭❪

jek peneli

ian ini dilak

kan di

❵❛❫

el

❜❝❫ ❞

ia

❡❞

aha

ln

❣ ❤✐

lem

a

m

❦❛ ❣❧●♠❜♥

elp

♦♣

a

q ❣ ♠r r st r●✉ r♠ r✈

and

ng

t ♠ r✇❧ ❣

❘❙ ❚❙ ❚❙ ①❱❯ ❬

r

❬②①❩ ❳③ ❲❬

t

❖❱

ru

s

❬②❬ ❬ ❳

❵❛❫

el

❜❝❫❞

ia

❡❞

aha didi

ikan pada

anggal

❧❍❢❴

li

❧ ④ ④●

a

a

nama

❵❣❤⑤

din

⑥❴

djahidin

❣ ⑦

ada

aa

pe

❞❫

ama kali

❵❛❫

el

❜❝❫❞

ia

❡❞

aha be

di

i han

a memiliki

enam kama

❞⑨

menginga

pe

a

n

a pe

kembangan pa

i

⑩ ⑤❝

a

a di

o

a

and

ng

pemilik mem

❴ ❫ ❴ ❝

kan

n

❫ ❴

k menambah j

mlah kama

menjadi

●♠

kama

hal ini

j

ga dila

a

belakangi oleh fak

o

❞ s

fak

o

❞ ⑧

ang mend

k

ng

❵❛❫

el

❜❝❫❞

ia

❡❞

aha

an

a

a lain le

akn

a

ang deka

dengan p

❴ ❝

a

ko

a

and

ng

❵❛❫

el

❜❝❫ ❞

ia

❡❞

aha be

loka

i di

l

❣ ❤

alem

a

m

❦❛❧●♠ ❜ ⑧

ai

❫ ❴

jalan

ang

m

mn

a di

emp

h oleh pa

a

⑩ ⑤❝

a

a

an

ang hendak men

j

p

❴ ❝

a

ko

a

dan be

belanja di fac

o

❞⑧

o

❴ ❫

le

❫ ⑧

ang

e

❞❝

eba

di

o

a

and

ng

⑨ ❝

ehingga loka

i

ho

el ini memp

n

ai le

ak

ang

anga

❫❝❫❞

a

egi

❝ ❣ ❵❛❫

el ini didi

ikan di a

a

❝❫

anah

el

a

❝ ❧⑨ r

hek

a

❞❣ ✈

en

❫ ❴

k bang

nan

❵❛❫

el

❜❝ ❫ ❞

ia

❡❞

aha adalah bang

nan dalam

ben

❫ ❴

k ged

ng be

❞❫

ingka

❫ ⑧

ang

e

di

i da

i

kama

sta

n

d

a

rd

❶❷ ❷❸ ⑨ ❧❹ ❝❴

pe

io

❶❷ ❷❸

dan

✇❺ ❻❼ ❽

x

❻❶❷ ❷❸ ❣
(38)

e

➁ ➂

eb

➃ ➀

maka pada

ah

n

➄ ➅ ➅➆ ➇➈ ➀

el

➉➂ ➀➁

ia

➊➁

aha mendapa

piagam golongan

kela

ho

el dan din

a

akan memen

hi pe

➁ ➂➋

a

a

an

ebagai ho

el

ela

i

❾➍

e

baikan

pe

baikan dan peningka

an ja

a dan fa

ili

a

➂➀

e

➁➃ ➂

dilak

kan oleh

➇➈ ➀

el

➉ ➂➀ ➁

ia

➊➁

aha

ehingga pada

anggal

➐➑

jan

a

i

➄➅ ➅➑

din

a

akan

ebagai ho

el

mela

i

dengan p

edika

j

a

a

➒ ➒ ➒➇➈ ➀

el

ela

i

❾➀

e

n

aman dan

e

be

➁ ➂

ih

➍➓

ampai

aa

ini

e

➁➃ ➂

dilak

anakan penambahan fa

ili

a

➂➏

fa

ili

a

➂➍

➔→ ➣→ ↔→

Vi

i da

➙➛

i

i

e

➝ ➞↕

ahaa

➟➠➂

i da

i

➇➈ ➀

el

➉ ➂ ➀➁

ia

➊➁

aha

and

ng adalah

e

➢➃

j

dkan

➂➃

a

ana ho

el

ang aman

n

aman dan

en

➀ ➁

am demi membe

ikan k

ali

a

pela

anan

ang p

ima

bagi pa

a

am

➃➍

edangkan mi

i da

i

➇➈ ➀

el

➉ ➂ ➀➁

ia

➊➁

aha adalah

anajemen ho

el

elal

membe

ikan

ela

anan

e

baik

ang menjadi

➀➃

ga

➂ ➃ ➀

ama dan

embe

ikan

kon

➀ ➁

ib

➃ ➂

i lebih maj

➃➃

n

➀➃

k kemaj

an ho

el dan pa

a ka

➁➋

a

➢➥

n

➔→ ➣→ ➔→

S

➦➝➞➧➦➞➝➨➝

ga

i

a

i

e

➝➞↕

ahaa

(39)

a

➳ ➵

a

➸➺➻ ➼➽➾ ➚ ➪

k

➾ ➪ ➚➶ ➚

gani

a

i

➘➴ ➾

el

➷➹➾➚

ia

➬➚

aha

➺➻ ➼ ➻➮➻

De

➱✃➸

i

❐➱

i T

ga

➷❮

ap

n de

k

ip

i

➾ ➪

ga

da

i ma

ing

ma

ing jaba

an

e

➚➹

eb

➪➾

adalah

Ï

➼➻

Chief E

Ð

gi

Ð

ee

De

a

➸Ñ

e

e

Ð Ñ

ÒÓ

i

➾➪

be

➚➾➪

ga

menga

➾➪ ➚

dan menga

Ô Ó➹

i keadaan me

in

me

in

Õ

ang

be

ope

a

i

Ö

×➻ Ø

a

➸✃

e

Ñ

i

Ð

g De

a

➸Ñ

e

e

Ð Ñ

ÒÓ

i

➾➪

bagian

Õ

ang melak

anakan pema

a

an p

od

k ho

el

Ù➾

e

ma

➹ ➪

k

di dalamn

Õ

a p

omo

i dan penj

alan p

od

k ho

el

Ö

➺➻

Food and Beverage (F&B) Departement

(40)

4.

Human Resorce Development (HRD) Departement

ÜÝ

i

Þß

bagian

à

ang be

á Þß

ga

â

mengadakan pemilihan dan pengadaan

Þ

enaga ke

á

ja ho

Þ

el

ã Þ

e

á

ma

âß

k di dalamn

à

a pemeliha

á

aan mo

á

al dan

ke

â

ejah

Þ

e

á

aan

Þ

enaga ke

á

ja

â

e

á Þ

a peningka

Þ

an penge

Þ

ah

ß

an dan

ke

Þ

e

á

ampilan

Þ

enaga ke

á

ja ho

Þ

el

ä

5.

Purchaser Departement

ÜÝ

i

Þß

bagian

à

ang melak

â

anakan kegia

Þ

an

å

kegia

Þ

an pembelian

ã â

e

á Þ

a

meng

ß â

ahakan kelanca

á

an pengadaan ba

á

ang

å

ba

á

ang dalam

ß â

aha

men

ß

njang kegia

Þ

an ope

á â

ional pe

á ßâ

ahaan

ä

6.

Front Office (FO) Departement

ÜÝ

i

Þß

bagian

Þ

e

á

depan

à

ang be

á Þß

ga

â

mene

á

ima pe

â

anan

ã

membe

á

ikan

info

á

ma

â

i

ã

mene

á

ima

dan

mengakomoda

â

i

Þ

am

ß Þ

e

á

ma

âß

k

melak

â

anakan pemba

à

a

á

an dan pene

á

imaan

Þ

am

ßä

7.

Housekeeper Departement

ÜÝ

i

Þß

bagian

à

ang be

á Þß

ga

â

memeliha

á

a kebe

á â

ihan

ã

ke

á

apihan dan

kelengkapan kama

á å

kama

á Þ

am

ß ã á

e

â Þ

a

ß á

an

Þã

ba

á

dan

Þ

empa

Þ å Þ

empa

Þ

ß

m

ß

m dalam ho

Þ

el

Þ

e

á

ma

âß

k

Þ

empa

Þ åÞ

empa

Þ

ka

áà

a

æÝ

n

ä

3.2. Metode Penelitian

ç

e

Þ

ode peneli

Þ

ian me

á ß

pakan

â ß

a

Þß

mekani

â

me

ã Þ

eknik a

Þ

a

ß

ca

á

a

ß

n

Þß

k

menca

á

i

ã

mempe

á

oleh

ã

meng

ß

mp

ß

lkan a

Þ

a

ß

menca

Þ

a

Þ

da

Þ

a

à

ang dapa

Þ

dig

ß

nakan

(41)

mengkla

ë

ifika

ë

ikan dan menganali

ë

a da

ì

a

ë

eca

í

a lang

ëî

ng

î

n

ì î

k mendapa

ì

kan

ke

ì

e

í

angan

ï

ang jela

ë

dan dapa

ì

membe

í

ikan gamba

í

an

ï

ang c

î

k

î

p jela

ëð

3.2.1. Desain Penelitian

ñòë

ain peneli

ì

ian ini

ì

e

í

ma

ëî

k kedalam peneli

ì

ian

ï

ang be

í ë

ifa

ì

de

ë

k

í

ip

ì

if

ð ó

eneli

ì

ian de

ë

k

í

ip

ì

if adalah peneli

ì

ian

ï

ang be

íì î

j

î

an

î

n

ìî

k mempe

í

oleh ci

í

i

ô

ci

í

i

õ

a

í

iabel

ö

dimana dalam peneli

ì

ian ini adalah

î

n

ì î

k mempe

í

oleh gamba

í

an

ì

en

ì

ang

kine

í

ja p

í

og

í

am

ï

ang di

í

ancang dan diimplemen

ì

a

ë

ikan kepada pengg

î

na (

î ë

e

í

)

dalam pe

í î ë

ahaan

ð

3.2.2.

Jenis dan Metode Pengumpulan Data

÷

e

ì

ode peng

î

mp

î

lan da

ì

a adalah ca

í

a

ï

ang dapa

ì

dig

î

nakan peneli

ì

i

î

n

ìî

k meng

î

mp

î

lkan da

ì

a

ð ó

eng

î

mp

î

lan da

ì

a di

ë

ini be

íì î

j

î

an

î

n

ìî

k

mendapa

ì

kan info

í

ma

ë

i

ì

en

ì

ang pela

ï

anan kama

í øùì

el pada

úëì í

ia

ûí

aha

ð

ü

e

í

ik

îì

bebe

í

apa me

ì

ode

ï

ang dig

î

nakan peneli

ì

i

ý

3.2.2.1 Sumber Data Primer

(42)

✄ ☎ ✆

a

anca

a

✟ ✠

ai

✡☛

mempe

oleh da

a dengan memin

a penjela

an

lang

☞☛

ng kepada pihak

e

kai

ai

✡☛ ✌✍✡

el

✎☞✡ ✞

ia

✏✞

aha

e

hadap

ma

alah

ang di baha

☞☎

✂ ☎ ✑✒☞

e

✞✓

a

i

✟✔

eneli

i lang

☞☛

ng meng

nj

ngi loka

i peneli

ian ke ho

el

ang

dijadikan objek peneli

ian

ai

✡☛ ✌✍✡

el

✎☞✡ ✞

ia

✏✞

aha

☎ ✌

al ini dilak

kan

n

✡☛

k meliha

da

i deka

ma

alah

ma

alah

ang be

h

b

ngan dengan

pokok baha

an

ang dipe

l

kan dalam peneli

ian ini

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

✖✗✡

a

ek

nde

adalah da

a

ang dig

nakan

n

✡☛

k mend

k

ng da

a

p

ime

✞✟

me

✞☛

pakan jeni

da

a

ang

☞☛

dah diolah

e

lebih dah

l

oleh pihak

pe

✞✡

ama a

a

peneli

i

☎ ☎✘

eknik a

a

me

ode peng

mp

lan da

a

ek

nde

melip

☛ ✡

i

a

☎ ✖✍

k

men

a

i

enca

i da

a mengenai hal

hal a

a

☛✓

a

iabel

ang be

✞☛

pa ca

a

an

✡✞

an

k

ip

b

k

☛ ✟

agenda

dan

ebagain

a

☎ ✖✛

ngan me

ode dok

men

a

i

ang diama

i b

kan benda hid

p

e

api benda ma

i

3.2.3

Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

✖✗

lam

☞☛

b bab ini akan dijela

kan mengenai me

ode pendeka

an

pengembangan

i

☞✡

em

me

ode anali

i

dan ala

ban

✡☛

anali

i

pe

ancangan

(43)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

e

ode pendeka

an

i

✦✥

em

ang dig

nakan oleh pen

li

adalah

pendeka

an

e

✩ ✦✥✩ ★

k

✥★✩ ✪ ✫

e

dapa

bebe

apa ala

an pen

li

mengg

nakan

pendeka

an

e

✩ ✦✥ ✩ ★

k

✥ ★✩

dian

a

an

a adalah m

dah dipahami dan m

dah dig

nakan

a

✩ ✥

in

a me

ode ini m

dah dimenge

✩ ✥

i

✬ ✦

elain i

✥★

me

ode

e

✩ ✦✥ ✩ ★

k

✥ ★✩ ✥

elah ban

ak

dig

nakan dalam pengembangan

i

✦✥

em info

ma

i

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

✭✩

o

o

✥ ✧

ping me

✩ ★

pakan

alah

a

✥ ★

me

ode pengembangan pe

anga

l

nak

ang ban

ak dig

nakan

✪ ✮✯

ngan me

ode p

o

o

✥ ✧

ping ini

pengembang dan

pelanggan dapa

✥✦

aling be

in

e

ak

i

elama p

o

e

pemb

a

an

i

✦✥

em

e

ing

e

jadi

eo

ang pelanggan han

a mendefini

ikan

eca

a

m

m apa

ang dikehendakin

a

anpa men

eb

★✥

kan

eca

a de

al o

★✥

p

★✥

apa

aja

ang

dib

★✥★

hkan

pem

o

e

an dan da

a

da

a apa

aja

ang dib

★✥★

hkan

✪✰

ebalikn

a di

i

i

pengembang k

★✩

ang mempe

ha

ikan efe

ien

i algo

i

ma

kemamp

an

i

✦✥

em

ope

a

i dan in

e

face

ang mengh

b

ngkan man

★ ✦

ia dan komp

★✥

e

✩ ✪
(44)
[image:44.612.173.480.260.435.2]

✷✸

nci aga

model p

o

o

✺ ✻

pe ini be

ha

il dengan baik adalah dengan

mendefini

ikan a

✺✸✹

an

a

✺ ✸✹

an main pada

aa

a

al

✿ ✻

ai

✺ ✸

pelanggan dan

pengembang ha

✹ ✸✼ ✼

e

✺✸

j

bah

a p

o

o

✺✻

pe dibang

n

n

✺ ✸

k mendefini

ikan

keb

✸ ✺ ✸

han

❀ ❁✹

o

o

✺ ✻

pe akan dihilangkan

ebagian a

a

✸ ✼

el

✸✹ ✸

hn

a dan pe

angka

l

nak ak

✺✸

al ak

✺ ✸

al di

eka

a

a dengan k

ali

a

dan implemen

a

i

ang

✼ ✸

dah

di

en

✺ ✸

kan

Gambar 3.2

e

ode

engembangan

❁✹

o

o

✺✻

pe

❃✸

mbe

[h

✺ ✺

p

❄❅❅✼

ina

✸✽

ben

pin

e

✹❀

blog

po

✺❀ ❆

om

❅ ❇❈ ❈ ❉❅ ❈ ❊❅✼

of

✺✾

a

e

enginee

ing

h

ml

❅❇❈❂

a

e

✺❇❈ ❋❈

]

✷e✺e✹angan ●

amba✹❄

a

❀ ❁✹

o

o

✺ ✻

pe pa

adigma dim

lai dengan meng

mp

lkan keb

✸ ✺✸

han

keb

✸ ✺✸

han

c

✸✼ ✺

ome

✹❀

b

❀ ❍■ ❏

elope

dan c

✸✼ ✺

ome

be

✹ ✺

em

dan mendefini

ikan ob

ek

if

of

✺✾❑✹

e

(45)

c

◆ ❖

e

P

elah i

P◗

dib

a

P

quick design. quick design difokuskan pada representasi

aspek software yang bisa dilihat customer/user (misal: format input dan

output). Quick design cenderung ke pembuatan prototipe.

d. Prototype dievaluasi customer/user dan digunakan untuk menyempurnakan

kebutuhan software yang akan dikembangkan.

Tahapan-tahapan Prototyping

Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format

seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis

besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara

yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan

membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang

sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah

sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak mengulangu langkah 1, 2

, dan 3.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan

(46)

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap

pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan

dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan

lain-lain

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah

sesuai dengan yang diharapkan . Juka ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak,

ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk

digunakan .

Keunggulan dan Kelemahan Prototyping

a. Keunggulan prototyping adalah:

Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan

pelanggan.

1.

Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

2.

Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

3.

Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa

(47)

b. Kelemahan prototyping adalah :

Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa

perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat

lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan

pemeliharaan untuk jangja waktu lama.

pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek.

Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang

sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa

memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak

biru sistem .

Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan

mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

[http://202.91.15.14/upload/files/

3098_MATERI_1.PDF

/ 21 Maret 2010]

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1.

Flow Map

Flow map merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi

dokumen, aliran data fisik entitas-antitas sistem informasi dan kegiatan operasi

yang berhubungan dengan sistem informasi. Penggambaran biasanya diawali

dengan mengapati dokumen apa yang menjadi media data atau informasi dan

selanjutnya ditelusuri bagaimana dokumen tersebut termasuk ke bagian atau

entitas mana dokumen tersebut, proses apa yang terjadi terhadap dokumen

(48)

2.

Diagram Konteks

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) diagram konteks

adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang

lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupaka level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan

memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh

boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks

hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3.

Data Flow Diagram

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 65) Diagram aliran data

merupakan model dari sistem untuk mengambarkan pembagian sistem ke

modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran

data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang

komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

4.

Kamus Data

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 70)

Data dictionary

adalah daftar organisasi semua elemen yang ada dalam sistem secara lengkap

dengan definisi yang baku sehingga

user

dan analisis sistem akan memiliki

pengertian yang sama untuk

input

,

output

, komponen penyimpanan dan

penghitungannya. Kamus data dapat digunakan pada saat analisis sistem atau

pada saat perancangan sistem pada saat entitas sistem, kamus data digunakan

untuk mencatat terminologi bisnis, aturan standar (batasan panjang karakter,

(49)

5.

Perancangan Basis Data

Definisi basis data menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005:129)

menjelaskan bahwa basis data (database) adalah sekumpulan data store (bisa

dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical

disk, magnetic drum atau media penyimpanan skunder lainnya.

a.

Normalisasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 168) Normalisasi adalah

proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk

menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk

database yang mudah untuk dimodifikasi.. Hasil dari proses normalisasi

adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (

normal form

). Ada

beberapa bentuk normal, yaitu :

1. Bentuk Normal I (

First Normal Form

/ 1-NF).

Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut

dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau

record

.

2. Bentuk Normal II (

Second Normal Form

/ 2-NF).

Bentuk Normal tahap I terpenuhi, dan semua atribut yang

bekan memiliki

dependensi

sepenuhnya terhadap kunci

primer

.

3. Bentuk Normal III (

Third Normal Form

/ 3-NF).

Berada Pada bentuk Normal II, dan setiap atribut bukan kunci

tidak memiliki

dependensi transitif

terhadap kunci

primer.

Notasi

(50)

4. Bentuk Normal

Boyce-Codd

(

Boyce-Codd Normal Form

/ BCNF).

Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap

determinan yang ada pada relasi tersebut adalah kunci kandidat

(

candidate keys

). Determinan adalah gugus atribut dimanaa satu atau

lebih atribut lain tergantung secara fungsional.

Kegunaan normalisasi :

❘❙

Meminimasi pengulangan informasi.

2

Memudahkan indentifikasi entitas / obyek.

b. Tabel Relasi

Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel

dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi

suatu database. Hubungan

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Gambar 2.2 Blok Sistem informasi yang berinteraksi
Gambar 2.3 : Topologi linier Bus (Garis Lurus)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita DM di Puskesmas Tanah Kalikedinding, menganalisis hubungan

Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perbedaan pengelompokkan ukuran berat memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap persentase penambahan berat,

Berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Nomor Nomor: 050/10/PnL-24/06/C.A.067/409.108/2017, tanggal 18 Agustus 2017, untuk Pekerjaan Pembangunan

Alhamdullilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-NYA, sehingga Tim Penyusun Standar

sebagaimana penyimpanan file pada umumnya. Untuk menyimpan langsung file yang Anda download maka pilih Save File. Untuk membalas email yang Anda terima, pilih reply atau

Hal ini bisa dilihat bahwa terdapat lebih dari 67% siswa MTs menyatakan game ini menarik, karena menurut siswa MTs game dikemas dalam bentuk baru menggunakan

Lebih lanjut sangat tepat jika strategi yang kita lakukan dalam sektor agribisnis dalam suasana otonomi daerah saat ini adalah pembinaan mutu SDM dengan fokus yang

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA.. No