• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan pada Bagian Komunikasi dan Informasi Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan pada Bagian Komunikasi dan Informasi Kota Bandung"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

KOTA BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh:

Okky Firdaus

NIM : 41809198

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Okky Firdaus Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 18-10-1991 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Cangkuang banjaran Bandung Jawa Barat Telepon / HP : 081312406085

E-mail : okky.firdaus@ymail.com

Pendidikan Formal

No Tahun Uraian Keterangan

1. 2009-Sekarang

Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi HubunganMasyarakat. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.

-

2. 2006-2009 SMA Negeri 1 katapang Lulus/Berijazah

3. 2003-2006 SMP 1 Pasundan Banjaran Lulus/Berijazah

4. 1997-2003 SD Negeri 1 karangsetra Lulus/Berijazah

(5)

Pendidikan Non Formal

No Tahun Uraian Keterangan

1. 2009 Peserta Seminar fotografi, Lomba Foto Essay dan Apresiasi Seni. Diselenggarakan oleh HIMA IK & PR UNIKOM

Bersertifikat

2. 2009 Peserta “Table Manner” Diselenggarakan oleh UNIKOM bekerja sama dengan Hotel Amaroosa

Bersertifikat

3. 2010 Peserta “One Day Workshop MC &

Radio Annauncer” diselenggarakan

oleh Ilmu Komunikasi &Public Relations UNIKOM kerjasama dengan Number One Broadcasting School

Bersertifikat

4. 2011 Peserta One Day Workshop Great

Managing Event “ Event Management” diselenggarakan oleh

Program Studi Ilmu Komunikasi & Public Relation FISIP UNIKOM

Bersertifikat

5. 2011 Peserta One Day Workshop Great Managing Event “ Master of

Ceremony” diselenggarakan oleh

Program Studi Ilmu Komunikasi & Public Relation FISIP UNIKOM

Bersertifikat

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebeneranya.

Bandung, Desember 2013 Penulis

(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Sejarah Pemkot Bandung ... 1

1.1.1 Wilayah Kota Bandung ... 6

1.1.2 Visi dan Misi. ... 7

1.1.3 Logo Pemkot Kota Bandung. ... 10

1.2Sejarah Diskominfo Pemkot Bandung ... 13

1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi ... 14

1.2.2 Visi dan Misi ... 15

1.3Struktur Pemkot Bandung dan Diskominfo Pemkot Bandung. ... 16

1.3.1 Struktur Pemkot Bandung ... 16

1.3.2 Struktur Diskominfo Pemkot Bandung ... 17

1.4Job Deskription. ... 19

1.5Sarana dan Prasarana... 23

(7)

vi BAB II PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktifitas Selama PKL ... 26

2.1.1 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin ... 29

2.1.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidental. 32 2.1.3 Dokumentasi. ... 35

2.2 Penjelasan Humas dan Analisa Kegiatan PKL ... 35

2.2.1 Definisi Humas. ... 35

2.2.1.1 Tujuan Humas ... 37

2.2.1.2 Fungsi Humas ... 37

2.2.1.3 Tugas Humas ... 38

2.2.2 Analisa Kegiatan Selama PKL ... 40

2.2.3 Analisa Pelayanan Diskominfo Terhadap Mahasiswa. ... 45

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ... 46

3.2 Saran. ... 47

3.2.1 Saran Untuk Diskominfo Pemkot Bandung. ... 47

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa/i ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 50

(8)

ii Bismillahirahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT,karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan yang disusun untuk memenuhi syaratkelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan dan salah satu syarat menempuhSarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia Bandung dapat diselesaikan.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua Ibu EnokSumarni dan Bapak AjatSudrajatS.Sos,M.Si yang telah memberikan kasih sayang kepada penulis, memberikan semangat kepada penulis, memberi dorongan serta limpahan Doa kepada penulis agar penulis bisa mengerjakan laporan Praktek Kerja Lapangan ini dengan mudah. Untuk itu penulis persembahkan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini kepada kedua orang tua penulis.

Dengan sangat menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

(9)

iii

ilmunya kepada saya serta memberikan dukungan penuh dalam pembuatan laporan kerja praktek lapangan.

5. Bapak Sangra Juliano S.Ikom selaku Dosen Wali yang selalu memberikan motivasi dalam membangkitkan semangat untuk belajar lebih baik lagi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Khususnya Konsentrasi Humas, yang telah membantu penulis dalam setiap perkuliahan sehingga dapat diterapkan dalam laporan ini.

7. Sekretariat Program Ilmu Komunikasi Mba Asri, yang telahmembantu penulis dalam hal administrasi.

8. Bapak Bulgan Alamin, selaku Kepala Dinas Komunikasi dan InformatikaPemerintah Kota Bandung yang telah bersedia menerima penulis untukmelakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

9. Bapak Yuyus Suhaya, selaku sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.

10. Bapak Aos. W. A. Bintang, selaku Kepala Bidang yang telah membimbing penulis.

11. Ibu Fitri, yang telah menerima penulis untuk Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

12. Bapak Meiwan dan Bapak Prima, yang telah membimbing serta memberikan arahan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.

13. Kang Jalu sebagai pengurus Radio Sonata yang telah membantu selama penulis PKL di Radio Sonata FM.

(10)

iv

kemajuan Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dan khususnya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia dan pembaca lain pada umumnya. Untuk itu sekiranya penulis sangat butuh masukan baik berupa saran maupun kritik yang bisa membangun dan membawa perubahan kearah yang lebih baik demi kesempurnaan laporan ini. Dengan itu penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat kesalahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari ALLAH SWT.

Bandung, Desember 2013

Okky Firdaus

(11)

49

DAFTAR PUSTAKA

Cangara,Hafied.2004.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Effendi,Onong Uchjana. 1993. Human Relationsdan Public Relations.Bandung: CV Mandar Maju.

Jefkins,Frank.1992.Public Relations. Jakarta:PT. Mandar Maju.

Muhammad,DR.Arni,2000.KomunikasiOrganisasi.Jakarta:

Bumi Aksara.

Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.

Jakarta:RajaGrafindo.

Mulyadi, Aan, 2011. Laporan Praktek Kerja Lapangan Public Relations UNIKOM

Sumber Lain :

Arsip Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

Hand Out Mata Kuliah Komunikasi Organisasi

www.bandung.or.id

(12)

1

1.1 Sejarah Pemerintah Kota Bandung

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukanKabupaten

Bandung.Kota itu di bangun dengan tenggang waktu sangatjauh setelah Kabupaten Bandung berdiri.Kabupaten Bandung dibentukpada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertamaTumenggung

Wiraangunangung. Beliau memerintah Kabupaten Bandunghingga tahun 1681.Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak

(sekarangDayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah selatan dari pusat kotaBandung sekarang. Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6,yakni R.A Wiranatakusumah II (1794 – 1829) yang dijuluki “Dalem

KaumI”, kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke pemerintahan

HindiaBelanda, dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willern Daendels(1808 – 1811).Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau

Jawa, Daendelsmembangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung baratJawa Barat ke Panarukan di ujung tumur Jawa Timur

(kira-kira 1000 km).Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawahpimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah priangan umumnya,Jalan Raya

(13)

itu adalah Jalan Jenderal Sudirman – Jalan AsiaAfrika – Jalan A. Yani,

berlanjut ke Sumedang dan seterusnya.Sekitar akhir tahun 1808 atau awal tahun 1809, bupati besertarakyatnya pindah dari Krapyak mendekati lahan

bakal ibukota baru. Mulamulabupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah keBalubur Hilir, kemudian pindah lagi ke

kampur Bogor (Kebon Kawung,pada lahan gedung pakuan sekarang). Bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik

dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi

selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang). Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan

daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota

baru.Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung,

pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Tidak diketahui secara pasti berapa lama kota Bandung dibangun.Akan tetapi kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkanatas

(14)

Wiranatakuksumah IIadalah pendiri (the founding father) kota Bandung.

Kota Bandungdiresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan suratkeputusan tanggal 25 September 1810.

Sejak Tanggal 1 oktober 1962 sebutan gemeente berubah menjadi stads gemeente yang berlangsung hingga akhir pemerintahan hindia-belanda

pada masa pendudukan jepang ( Maret 1924 - 14 agustus 1945) pemerintahan kota Bandung disebut Bandung Shi. Pada masa kemerdekaan, sebutan kota Bandung berubah-ubah sebagai berikut:

a. Haminte Bandung

Dari 24 April 1948 – 11 maret 1950 (masa Negara pasundan dibawah

RIS)

b. Kota Besar Bandung

Sejak 15 agustus 1945

c. Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung

Berdasarkan UU NO.05 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah hingga tahun 1998

d. Pemerintahan Kota Bandung

(15)

Tabel 1.1

Walikota Kota Bandung Tahun 1906-sekarang

No Nama Masa Jabatan

1. E.A. Maurenbrecher 1906-1907

2. R.E. Krijboom 1907-1908

13. R.A. Atmadinata 1945-1946

14. R. Siamsurizal Ir. Ukar Bratak

1946-1946

15. R. Enoch 1949-1956

16. R. Priatna Kusumah 1956-1966

17. R. Didi Jukardi 1968-1971

18. Hidayat Sukarmadijaya 1971-1976

19. R. Otje Djundjunan 1971-1976

20. H.Ucu Junaedi 1976-1978

(16)

22. H. Ateng Wahyudi 1983-1993

23. Wahyu Hamidjaja 1993-1998

24. Aa Tarmana 1998-2003

25. H..Dada Rosada 2003-sekarang

Sumber : www.bandung.go.id, November 2012

Tabel 1.2

Kronologi Peristiwa Sejarah Kota Bandung

Tahun

Peristiwa

1488 Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran

1799 Menjadi bagian dari Sumedang Larang diserahkan kepada

Pemerintah Belanda dari Kompeni

1811 Dinyatakan sebagai Ibukota Kabupaten Bandung

1906 Gemeente Bandoeng

1917 Burgemeester Van Bandoeng yang pertama

1926 Staadsgemeente Bandoeng

1942 Bandung Si

1945 Pemerintah Nasional kota Bandung

1949 Haminte Bandung

1950 Kota Besar Bandung

1957 Kotapraja Bandung

1966 Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung

1974 Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung

(17)

1.1.1 Wilayah Kota Bandung

Dari hanya sebuah desa kecil yang didirikan pada tahun 1810

“desa” Bandung telah berkembang menjadi sebuah kota yang luas.

Wilayahnya bertambah luas dan penduduknya bertambah padat dari tahun ke tahun.

Luas Kota Bandung pada 1 April 1906 adalah 900 ha., menjadi 2.150 ha pada 12 Oktober 1917, 3.305 ha pada tahun 1945, 8.098 ha pada tahun 1949, dan akhirnya menjadi sekitar 16.730 ha pada

22 Januari 1987.

Perencanaan tata kota dan perluasan wilayah kota ditetapkan untuk

pertama kali pada tahun 1930 oleh E.H. Karsten, yang memproyeksikan masa 25 tahun ke depan jumlah penduduk sebesar 750.000 orang ( Plan Karsten ).

Rencana Induk Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Tahun 1985 memproyeksikan jumlah penduduk sebanyak 1.665.000 orang dengan luas wilayah 8.096 ha pada tahun

2005.Revisi Rencana Induk tahun 1985 – 2005 yang dibuat pada tahun 1992, memproyeksikan jumlah penduduk sebanyak

2.509.448 orang pada tahun 2005 dengan luas wilayah sekitar 16.730 ha. Proyeksi jumlah penduduk tahun 2005 didasarkan pada jumlah penduduk tahun 1991 sebanyak 2.096.463 orang dan laju

(18)

Daya tarik Kota Bandung yang menjanjikan kemudahan dalam segi

materi dan predikat kota Pendidikan, telah menyebabkan terjadinya arus urbanisasi dari daerah di sekitar Kota Bandung, bahkan dari

luar Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung menjadi penuh sesak karena jumlah penduduknya melampaui besar angka yang

diproyeksikan.

1.1.2 Visi dan Misi Pemerintahan Kota Bandung

a. VISI :

Untuk Merealisasikan keinginan, harapan, serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka

pemerintah bersama elemen seluruh masyarakat Kota Bandung harus memahami akan makna dari visi tersebut yaitu :

Pertama : Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus bersih dari sampah, dan bersih praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN), penyakit masyarakat (judi, pelacuran, narkoba, premanisme

dan lainnya), dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan moral dan agama dan budaya masyarakat atau

bangsa;

(19)

Ketiga : Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum dan aturan ? aturan yang ditetapkan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban

kota .

Keempat : Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi

orang yang berkunjung serta menjadikan kota yang bersahabat dalam pemahaman kota yang ramah lingkungan.

Secara harfiah, Bermartabat diartikan sebagai harkat atau haraga diri, yang menunjukkan eksistensi masyarakat kota yang dapat dijadikan teladan karena kebersihan, kemakmuran, ketaatan,

ketaqwaan dan kedisiplinannya.

Jadi kota jasa yang bermartabat adalah kota yang menyediakan jasa

pelayanan yang didukung dengan terwujudnya kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan, dan kedisiplinan masyarakatnya.

Berdasarkan pemahaman tersebut, sangatlah rasional pada kurun waktu lima tahun kedepan diperlukan langkah dan tindakan

pemantapan (revitalisasi, reaktualisasi, reorientasi dan refungsionalisasi) yang harus dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung beserta masyarakatnya serta didukung secara politis oleh

(20)

pembangunan guna tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat.

b. MISI :

Misi adalah tugas yang diemban Pemerintah Kota Bandung meliputi :

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal yang religius, Yang mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan.

2. Mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang mencakup peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat

dan berkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

3. Mengembangkan Sosial Budaya Kota yang ramah dan berkesadran tinggi, serta berhati nurani, yang mencakup peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka

meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, keluarga, pemuda dan olah raga serta kesetaraan gender.

(21)

memperhatikan tata ruang kota dan daya dukung lingkungan

kota .

5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota secara professional,

efektif, efisien akuntabel dan transparan, yang mencakup pemberdayaan aparatur pemerintah dan masyarakat.

6. Mengembangkan sistem keuangan kota , mencakup sistem pembiayaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta dan masyarakat.

1.1.3 Logo Pemerintahan Kota Bandung

a. Logo

Lambang kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota

besar Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 april 1953 No. 104 dan

diundangkan dalam Berita Propinsi Jawa Barat tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6 Lambang tersebut bertokoh

PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK- LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir

(22)

Gambar 1.1

Logo Pemerintahan Kota Bandung

Sumber : Arsip Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung

b. Arti logo

1. bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah GUNUNG berwaarna HIJAU yang bertumpu pada blok-lintang

daaan

2. bagian bawah latar PUTIH(PERAK) dengan lukisan empat

bidaang jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU.

Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu

tertulis dengan huruf-huruf besar latin berwarna HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI.

Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam

(23)

KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan.

HITAM (SABEL), berarti : kokoh, tegak, kuat.

HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk

PUTIH (PERAK), berarti : kesucian

BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan

Gemah ripah wibawa mukti, berarti : tanah subur rakyat makmur

c. BenderaKota Bandung

Bendera yang digunakan oleh Kotamadya Bandung adalah

berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953 No.

9938/53.Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut diatas sebagai berikut :

Gambar 1.2

Jyururu

Gambar 1.2

(24)

d. Arti Bendera Kota Bandung

1. Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung dan tiga bidang jalur mendatar, masing -masing berturut-turut dari atas

kebawah berwarna HIJAU, KUNING dan BIRU

2. Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur

tersebut dibawah huruf A urutan dari atas kebawah adalah 2:1:2.

3. Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5

1.2 Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota

Bandung

BAKOMINFO Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun

2007, Tanggal 4 Desember 2007 serta merupakan penggabungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Dinas dan Kantor di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yaitu Dinas Informasi dan Komunikasi dengan

Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Dengan demikian Bakominfo berdiri sejak diberlakukannya PERDA Nomor 12 Tahun 2007

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Dengan diterbirkan dan berlakunya Perda Kota Bandung Nomor : 13 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Perda Kota Bandung No. 13

(25)

Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun

2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung Tanggal 7 Agustus 2009, maka Badan Komunikasi dan

Informatika Kota Bandung menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Kota Bandung.

1.2.1 Tugas Pokok Dan Fungsi

Melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat berdasarkan

azas otonomi dan pembantuan.

FUNGSI :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat;

2. Pembinaan dan pelaksanaan komunikasi, informatika dan

kehumasan yang meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi, desiminasi informasi dan teknologi informasi serta

hubungan masyarakat;

3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Dinas, dan

4. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

(26)

1.2.2 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot

Bandung

a. VISI :

Terwujudnya efektifitas dan efisiensi komunikasi dan informatika

penyelenggaraan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan

kota bandung sebagai kota jasa bermartabat.

b. MISI :

Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan, pemberdayaan dan pendayagunaan prasarana dan sarana komunikasi dan

informatika;

Meningkatkan layanan publik dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan komunikasi dialogis;

Meningkatkan pelayanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan budaya masyarakat berbasis teknologi informasi;

Meningkatkan kerjasama, kemitraan dan pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan

masyarakat;

Mendorong peran media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan bertanggungjawab;

(27)

1.3 Struktur Pemerintahan Kota Bandung dan Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemkot Bandung

1.3.1 Struktur Pemerintahan Kota Bandung

Struktur organisasi merupakan suatu landasan organisasi structural dapat dilaksanakan dengan baik guna menunjang aktifitas

organisasi atau perusahaan.Struktur organisasi dalam sebuah organisasi sangatlah penting.Hal ini karena berkaitan dengan sistem birokrasi dari perusahaan tersebut.struktur organisasi ini

bertujuan agar sistem birokrasi perusahaan bisa berjalan dengan baik dan juga teratur. Pemerintahan Kota Bandung memiliki

struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Pemerintahan Kota Bandung

(28)

1.3.2 Struktur DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung

Dalam menunjang kelancaran dinas komunikasi dan informatika

pemerintahan kota bandung maka diperlukan suatu struktur organisasi.

Seperti yang tertulis pada perda kota Bandung No.13 tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Berikut ini adalah struktur organisasi pada Dinas komunikasi dan informasi Kota Bandung:

A. Kepala dinas

B. Sekreteriat membawahi:

1. Sub bagian umur dan kepagawaian

2. Sub bagian keuangan dan program

C. Bidang Pos dan Telekomunikasi yang membawahi:

1. Seksi Pengandalian Pos dan Telekomunikasi 2. Seksi Pemberdayaan dan Telekomunikasi D. Bidang Telematika yang membawahi:

1. Seksi sarana dan prasarana Telematika

2. Seksi e-government dan Pemberdayaan Telematika

(29)

F. Bidang Hubungan Masyarakat,membawahi:

1. Seksi Peliputan dan Komunikasi 2. Seksi kemitraan Media dan Publikasi

G. Unit Pelaksanan Teknis Dinas H. Kelompok Jabatan Fungsi Sosial

Berikut ini Bagan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung:

Gambar 1.4

Struktur Organisasi DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung

(30)

1.4 Job Description

a. Kepala Seksi Peliputan dan Dokumentasi

Uraian tugas seksi peliputan dan Dokumentasi yaitu;

 Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja

dibidang peliputan dan dokumentasi sebagai pedoman

pelaksanaan tugas.

 Melaksanakan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai

dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program

dapat dilaksanakan.

 Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dengan

rencana dan program sebagai bahan Penyempurnaan hasil kerja dan sebagai bahan penilaian kinerja bawahan.

 Memeriksa data sebagai penyusunan bahan kebijakan

peliputan dan dokumentasi.

 Menyusun dan meyiapkan bahan laporan hasil pantauan dan

evaluasi pelaksanaan peliputan dan dokumen

 Menyusun dan menyiapkan bahan koodinasi dan konsultasi

pelaksanaan dan dokumentasi

 Memeriksa data untuk bahan kajian pengembangan peliputan

dan dokumentasi

 Menyusun rencana kegiatan kerja dan memfasilitasi

(31)

 Menyiapkan dan menyusun peliputan dan dokumentasi

kegiatan hubungan masyarakat

 Menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan

pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi

 Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan

kebijakan umum di bidang seksi peliputan dan dokumentasi oleh pemimpin

 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lingkungan

pemerintahan kota bandung, pemerintahan provinsi dan pemerintahan pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi

 Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program seksi peliputan dan dokumentasi sebagai bahan pertanggung jawaban kepada pemimpin.

 Melaksanakan tugas lainya yang diberikan oleh pemimpin.

Fungsi Seksi Peliputandan Dokumentasi yaitu:

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup peliputan dan

dokumentasi.

 Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup peliputan dan

dokumentasi.

 Pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi yang meliput

(32)

 Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelengaraan

peliputan dan dokumentasi.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup peliputan dan

dokumentasi.

b. Kepala Seksi Kemitraan dan Publikasi

Uraian tugas seksi kemitraan dan publikasi, yaitu:

 Menyusun rencana teknis operasional dan program kerja di

bidang kemitraan media dan publikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas,

 Menyiapkan bahan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai

dengan rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilakanakan secara efektif dan efisien.

 Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan

dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana dan program sebagai bahan penyempurnaan hasil kerja

dan sebagai penilaian kerja bawahan.

 Memeriksa data sebagai sebagai bahan kebikjaan kemitraan

media dan pulikasi.

 Menyusun dan meyiapkan bahan laporan hasil pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan kemitraan meida dan publiksi

 Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi serta fasilitas

(33)

 Memerikas/mengoreksi data untuk bahan kajian

pengembangan kemitraan media dan pulikasi.

 Mengindentifikasi dan memfasilitas pembinaan kemitraan

media dan publikasi sebagai media informasi

 Menyiapkan dan menyusun bahan koordinasi serta fasilitas

pengembangan kemitraan.

 menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi dan laporan

pelaksanaan lingkup kemitraan media dan publikasi.

 Menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan perumusan

kebijakan umum di bidang seksi peliputan dan dokumentasi

oleh pemimpin

 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lingkungan

pemerintahan kota bandung, pemerintahan provinsi dan

pemerintahan pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program

 Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program seksi peliputan dan dokumentasi sebagai bahan

(34)

Fungsi Kemitraan Media dan Publikasi:

 Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kemitraan media

dan publikasi

 Penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup kemitraan meida dan

publikasi

 Pelaksanaan lingkup peliputan dan dokumentasi yang meliput

pengembangan kemitraan meida skala kota, pemberdayaan dan pengembangan media elektronik dan cetak.

 Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kemitraan media

dan publikasi.

1.5 Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintahan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

a. Sarana di Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota

Bandung

Tabel 1.3

No

Uraian

Jumlah

Keterangan

Sarana Dinas Komunikasi dan Informatika

1 Gedung 1 Baik

2 Ruang staff 11 Baik

3 Ruang Pimpinan 2 Baik

(35)

5 Perpustakaan 1 Baik

6 Kantin 1 Baik

7 Mushola 2 Baik

8 Gudang 1 Baik

9 Dapur 1 Baik

10 Toilet 2 Baik

11 Lapangan Upacara 1 Baik

12 Lapangan Parkir 4 Baik

Sumber : www.bandung.go.id, November 2012

b. Prasarana di Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota

Bandung

Tabel 1.4

Prasarana Dinas Komunikasi dan Informatika

1 Meja 1 Baik

2 Kursi 11 Baik

3 Lemari 2 Baik

4 Biling Kabinet 1 Baik

5 Komputer 1 Baik

6 Scanner 1 Baik

7 Printer 2 Baik

8 Telephone 1 Baik

9 Dispenser 1 Baik

(36)

1.6 Lokasi dan Waktu PKL

Nama Instansi : Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung

Alamat : Jl. Wastukencana No. 2 Bandung Telepon : 022-4234892

(37)

26

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktivitas Selama Melaksanakan Kerja Lapangan Di DISKOMINFO

Pemkot Bandung (09 Juli 2012 – 31 Juli 2012)

Awal pertama PKL di DISKOMINFO Pemkot Bandung dimulai tanggal 09

Juli 2012 – 19 Juli 2012. Karena pada saat itu di DISKOMINFO masih penuh dengan mahasiswa lain, sementara penulisdi tempatkan di Radio Sonata FM

yang masih dibawah asuhan Pemerintah Kota Bandung khususnya di bawah kendali Diskominfo Bandung. Di Radio Sonata, penulis mengerjakan berbagai kegiatan seperti : membuat topik siaran yang menarik dan langsung

disiarkan kepada pendengar setia radio sonata, penulis juga ditugaskan menyusun kumpulan audio siaran untuk dipindahkan ke file-file tertentu.

Setelah itu dari tanggal 23 Juli 2012 – 31 Juli 2012 barulah penulis PKL di DISKOMINFO Pemkot Bandung untuk membantu kegiatan-kegiatan kehumasan seperti : ditugaskan untuk meliput berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh Wakil Walikota Bandung dan Sekertaris Daerah Bandung, diantaranya : seperti meliput acara hari anak nasional di Gor Padjajaran

setelah meliput penulis diberi pengaran untuk membuat press release dari acara hari anak,hari ke 2, meliput kunjungan sekda di kec.bandung tentang RWnet, hari ke 3,meliput kunjungan sekda ke dinas kesehatan tentang

(38)

KA ke tempat waringin foundation (rumah seni anak jalanan),dan membuat dan mencari puisi,sajak,dan pantun tentang ilmu pengetahuan,

Berikut penulis tampilkan kegiatan dan aktivitas yang dilakukan selama PKL di DISKOMINFO Pemkot Bandung yang berlangsung dari tanggal 09 Juli

2012 – 31 Juli 2012 yang bersifat rutin maupun bersifat insidental:

Tabel 2.1

Jadwal KeseluruhanKegiatan Selama PKL

NO HARI/TGL JAM

10.00 Mengatur File Audio Siaran

(39)

13 Sabtu

(40)

Kota

Sumber :Arsip Penulis, 2012

2.1.1 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL

Berikut adalah contoh kegiatan rutin selama PKL di Dinas Komunikasi dan Informatika dan Radio Sonata yang bersifat rutin

sekaligus dengan pendeskripsiannya :

a. Membuat Absensi Radio Sonata

Tugas ini ditugaskan kepada penulis untuk mendata absensi

dan aktifitas selama siaran bagi para penyiar Radio Sonata dikarenakan sedang ada aktifitas kesibukan di pemerintah kota tentang acara lain.

b. Membuat Topik Siaran

Topik siaran merupakan bahasan obrolan bagi para penyiar

Radio Sonata dengan para pendengarnya, baik itu berupa informasi berita ataupun sekedar informasi yang bermanfaat. Penulis ditugaskan untuk membuat topik-topik siaran yang

menarik dengan beberapa tema, yaitu :

Seputar informasi kesehatan

Seputar Informasi dunia musik terbaru

Informasi Tentang berbagai macam hal-hal yang terbaru

(41)

c. Mengatur Audio Siaran

Tugas mengatur audio siaran yaitu penulis disini ditugaskan

untuk merapihkan semua audio siaran yang tersimpan di arsip Radio Sonata, baik itu mengedit, memotong audio, ataupun

sekedar memindahkan/mengklasifikasikan dari beberapa audio siaran yang mempunyai topik sama.

d. Membuat Press Release

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan selama PKL di sini. Yaitu membuat press release dari setiap

melakukan peliputan kegiatan Wakil Walikota Bandung dan Sekertaris Daerah Bandung ke luar kantor. Adapun contoh dari press release yang penulis buat saat itu seperti berikut :

KUNJUNGAN KERJA SEKERTARIS DAERAH KOTA BANDUNG DI

KECAMATAN BANDUNG WETAN MENGENAI SOSIALISASI

PROGRAM TERBARU RWnet

“Program-program pemerintah tentunya diberikan kepada masyarakat agar

terciptannya kemudahan pada setiap layanan untuk masyarakat, baik itu layanan kesehatan, pendidikan, dll.Setiap program yang dibuat juga harus bisa

membahagiakan masyarakat juga harus bisa menciptakan rasa aman kepada

masyarakat”.Itulah sedikit pernyataan Sekertaris Daerah Kota Bandung, Dr. H.

Edi Siswandi, M.Si saat melakukan kunjungan kerja di kecamatan Bandung

(42)

Program Pemerintah yang paling terbaru adalah RWnet, yaitu sebuah program aplikasi yang bisa berkomunikasi secara langsung dari RW-RW sekota

Bandung dengan Lurah, Camat bahkan Walikota Bandung lewat jaringan internet. Dalam sambutannya tersebut, bapak SEKDA juga menyampaikan tujuan

dari program RWnet yaitu ; Dapat terciptanya sebuah lapangan pekerjaan baru dan bisa menghubungkan langsung ke berbagai instansi dari program aplikasi RWnet ini.

Dalam sesi wawancara dengan Bpk Dr. H. Edi Siswandi, M.Si

menyatakan, “setelah kita menandatangani Mou dengan Jamsostek dan Bukopin

yang salah salah satu kerjasamanya dalam rangka untuk membangun jejaring

komunikasi melalui media RWnet”, tegasnya.

“ Sekarang RWnet masih dalam tahap sosialisasi dan responsnya luar

biasa karena ini menjadi media interaksi lokal antara tokoh-tokoh masyarakat RW dengan pejabat pemerintah kota termasuk kepala dinas sehingga aus informasi

dari pemerintah kota untuk berbentuk kebijakan akan bisa cepat lebih sampai kepada RW dan berbagai segala keluhan aspirasi warga akan sampai kepada pimpinan walikota, sekda, atapun kepala dinas. Nanti walikota dan saya akan bisa

menditeksi kepala dinas mana yang cepat merespon keluhan warga tersebut dan sekalugus untuk mengukur kinerja SKPD merespons keluhan masyarakat itu bisa

(43)

Membuat Absensi di DISKOMINFO Pemkot Bandung

Merupakan kegiatan yang ditugaskan kepada penulis untuk

membuat daftar hadir atau mendata para mahasiswa yang melangsungkan PKL di tempat ini.

2.1.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidental Selama PKL

Kegiatan insidental merupakan kegiatan yang terjadi atau

dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu – waktu tertentu saja.Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan insidental merupakan

kegiatan yang secara tidak tetap atau rutin.

Selama penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pemerintahan Kota Bandung, terdapat kegiatan insidental yang

melibatkan para PKL untuk turut dan meliput dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan insindental tersebut yaitu :

a. Meliput Acara Hari anak Nasional

Acara ini diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, tepatnya tanggal 23 Juli 2012. Bertempat di GOR

Padjajaran Bandung acara ini bertajuk acara “Gebyar 1000

anak jalanan kota Bandung”. Dalam acara ini turut

mengundang Bapak Wakil Walikota Kota Bandung, Ayi Vivananda. Dalam hal ini pemerintah dan dibantu oleh mahasiswa berinisiatif untuk membuat rangkaian acara hari

(44)

anakjalanan yang terlantar karena kekurangan ekonomi. Acara yang dimeriahkan juga dengan pertunjukan berbagai

seni dari anak jalanan itu mengundang decak kagum Bapak Wakil Walikota. Ada pun maksud dan tujuan dalam acara

ini yaitu, untuk meminta hak asasi sebagai warga Indonesia dan bisa mendapatkan keadilan dan hidup sejahtera dan juga dibalik acara tersebut bisa menyadarkan kita bahwa

jangan pernah kita lupakan anak-anak bangsa,karena merekalah yang suatu saat menjadi calon pemimpin negeri

ini.

b. Meliput kunjungan Sekda di Kec.Bandung tentang

Rwnet

Pada tanggal 24 July 2012, Sekda Kota Bandung, Dr. H. Edi Siswandi, M.Simelakukan kunjungan kerja ke

Kecamatan Bandung Wetan untuk mensosialisasikan program terbaru pemerintah, yakni : RWnet.

Rwnet adalah sebuah program aplikasi yang bisa

berkomunikasi secara langsung dari RW-RW sekota Bandung dengan Lurah, Camat bahkan Walikota Bandung

lewat jaringan internet.

(45)

menghubungkan langsung ke berbagai instansi dari program aplikasi RWnet ini.

c. Meliput kunjungan Sekda ke Dinas Kesehatan tentang

Penyuluhan PHBS

Pada kali ini Sekda Kota Bandung, Dr. H. Edi Siswandi, M.Si melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Kota Bandung jl.Supratman no.73 Bandung, tepatnya pada

tanggal 25 july 2012.

Kunjungan kali ini Sekda melakukan penyuluhan Pola

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan Perguruan Tinggi di Bandung. Hal ini terkait karena berkembangnya berbagai macam penyakit baru ataupun virus-virus baru

yang mulai merebak saat ini, seperti kasus Hepatitis yang menjangkiti dikalangan para mahasiswa Unpar. Acara ini

pun bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan sosial, dengan cara memaksimalkan seluruh potensi secara bersama-sama ataupun mandiri.

d. Meliput Kunjungan Wakil Walikota Ke Tempat

Kegiatan Seni Anak JalananDirumah Waringin

Foundation

Pada hari kamis bertepatan pada tanggal 26 july 2012, bapak walikota yaitu; pak Ayi Vivanda, mendatangi rumah

(46)

positif dari anak jalanan, dan rumah ini berlokasi bertepatan di belakang stasiun kereta api bandung, rumah ini adalah

rumah seni musik dan perpustakaan dari anak jalanan, disana mereka diajari berbagai macam kegiatan seperti;

perkusi, bernyanyi, drama,dan baca tulis, hal ini mengundang minat pak walikota untuk mendatangi dan membantu anak jalanan agar fasilitas belajar mereka

terpenuhi layaknya anak-anak diluar sana yang beruntung.

e. Membuat dan mencari puisi,sajak,dan pantun tentang ilmu pengetahuan

Penulis membantu kegiatan kehumasan pemerintahan kota dalam membuat puisi, sajak, dan pantun tentang ilmu

pengetahuan, untuk dapat di sebarkan melalui media massa agar ketika masyarakat melihat tulisan tersebut dapat

tersentuh bahwa sangat berharganya ilmu pengetahuan

2.2 Penjelasan Humas (Public Relation)dan Analisa Kegiatan Selama

PKL

2.2.1 Definisi Humas / Public Relation

Pengertian public relations dalam perkembangan masyarakat menyongsong era informasi merupakan bagian dari teoritis dan praktis bagi suatu lembaga. Untuk menjalankan hubungan yang

(47)

terakhir ini dengan makin berkembangnya dunia bisnis dan industri di Indonesia, maka makin kompleks pula persoalan yang akan

muncul. Hal ini mendukung seorang public relations untuk menjadi wakil dari lembaganya demi kepentingan lembaga itu

sendiri dan publiknya.

Humas (Public Relations) adalah ilmu dalam rumpun Ilmu Sosial, dan menjadi bagian dari induknya Ilmu Komunikasi.Selain itu,

Humas (Public Relations) menjadi profesi di bidang.Komunikasi, yakni profesi Public Relations Officer (PRO/pejabat

Humas).Selain itu dapat sebagai konsultan Humas (Public Relations) misalnya menjadi Event Organizer, Researcher for Public Relations, Trainer for Public Relations, Crisis PR/Crisis

Communications/Crisis Management, Advertising Designer,

Expert of PR, dan lain-lain.

Public relations menurut M.O. Palapah dan Atang Syamsudin, sebagaimana dikutip oleh Neni Yulianita adalah : “Bentuk

spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memajukan saling

pengertian dan bekerjasama antara semua publik yang

berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan

bersama.” (Yulianita, 1999: 29)

Dari pengertian di atas, dapat penulis sampaikan bahwa pengertian dan citra yang baik adalah suatu tujuan yang harus dicapai atau

(48)

relations harus diarahkan pada upaya membina hubungan baik tentunya akan tercipta opini publik yang bagus atau

menguntungkan dengan semua pihak.

2.2.1.1 Tujuan Humas / Public Relation

Tujuan Humas (Public Relations) adalah pembentukan citra (image building), pembentukan reputasi, track record atau rekam jejak (reputations building).

Menurut Neni Yulianita, Pada Prinsipnya tujuan public relations secara universal adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan citra baik 2. Memelihara citra yang baik 3. Meningkatkan citra baik

4. Memperbaiki citra baik.

2.2.1.2 Fungsi Humas / Public Relation

Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsiPublic Relations sebagai berikut:

1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada

manajemen lembaga atau organisasi.

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak

(49)

3. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap

badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan

sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan

mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya

demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II)

2.2.1.3 Tugas Humas / Public Relation

Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut.

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar(visual) kepada publik, supaya publik mempunyai

pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan.

Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan harapan publik internal atau eksternal dan memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang

(50)

2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu,

menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. Karena mereka ikut

menentukan kehidupan organisasi apabila kita tidak saling menggangu, perlu diajak berunding, demi kebaikan semua pihak tak ada yang dirugikan. Sebagai contoh, lingkungan

tidak diganggu.

3. Memperbaiki citra organisasi.

Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada:

Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan

perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi;

Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.

4. Tanggung jawab sosial.

PR merupakan instrumen untuk bertanggung jawab

(51)

organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan

memerlukan informasi. 5. Komunikasi

PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka, pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu

sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.

Sumber : Hand Out Mata Kuliah Komunikasi Organisasi

2.2.2 Analisis Kegiatan Selama PKL Di Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintahan Kota Bandung

Peranan Humas saat ini menjadi bagian yang sangat penting di dalam sebuah instansi perusahaan. Baik itu sebuah instansi Pemerintahan maupun perusahaan swasta. Seorang humas dituntut

untuk bisa menciptakan sebuah citra yang positif dimata khalayak terhadap perusahannya.

Seperti hal yang di ungkapkanFrank Jefkins, dalam buku “Public Relations” :

“Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan

(52)

tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”.

(Jefkins, 1995)

M.O. Palapah dan Atang Syamsudin, sebagaimana dikutip oleh Neni Yulianita adalah : “Bentuk spesialisasi komunikasi yang

bertujuan untuk memajukan saling pengertian dan bekerjasama

antara semua publik yang berkepentingan guna mencapai

keuntungan dan kepuasan bersama.” (Yulianita, 1999: 29).

Dari penjelasan di atas, penulis bisa memahami seorang humas harus mempunyai strategi-strategi komunikasi yang baik untuk

memperoleh citra positif dan menghasilkan sebuah kepuasan bersama.

Diskominfo Pemkot Bandung juga mensosialisasikan berbagai

informasi dan kebijakan-kebijakan Pemerintahan Kota Bandung kepada khalayak, dengan cara ini tentunya akan tercipta sebuah

citra yang baik terhadap Pemkot Bandung. Dalam menyampaikan semua informasinya, Diskominfo menggunakan beberapa media elektronik dan internet yaitu :

Radio Sonata FM Bandung

www.bandung.go.id

Melalui media-media tersebut, tentu Dinas Komunikasi dan

(53)

Dalam sebuah instansi perusahaan, tentu di dalamnya tercipta sebuah komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi adalah

proses pertukaran pesan dalam suatu jaringan yang tersusun secara sistematis, memiliki jenjang hierarkis, yang saling bergantung satu

sama lainnya untuk mengawasi lingkungan yang selalu berubah. Seperti yang penulis ketahui bahwa di dalam sebuah komunikasi organisasi terdapat arus komunikasi organisasi yaitu :

1. Vertikal

Upward

Adalah komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasannya.

Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:

a) Penyampaian informasi tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan

b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh

bawahan

c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan

d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Downward

(54)

Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job

instruction)

b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu

tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c. Penyampaian informasi mengenai

peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)

d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Horizontal

Adalah komunikasi yang dilakukan antara satu teman atau satu kerja yang setara jabatannya.

Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas

b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik

e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama 3. Diagonal

(55)

Penulis terkadang dilibatkan dalam berbagai tugas-tugas di dalam kantor (Radio Sonata) maupun dilapangan

(Pemkot),seperti di kantor: Membuat Topik Siaran, Mengatur Audio Siaran , dan dilapangan: Meliput Acara Hari anak

Nasional dan Meliput Kunjungan Wakil Walikota Ke tempat Kegiatan Seni anak Jalanan di rumah waringin foundation,dll. Selain itu penulis juga melihat terciptanya sebuah hubungan

yang terbina dengan baik di Dinas Komunikasi dan Informatika, baik itu hubungan internal anatar Kepala dinas

dengan para staffnya maupun hubungan eksternal dengan para pers ataupun dengan masyarakat sekitar. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai kegiatan seperti :

Hubungan Internal

1. Setiap hari senin melakukan apel kesadaran nasional

(pengarahan Walikota kepada aparatnya)

2. Rapat yang dilakukan satu kali dalam seminggu (pengarahan dari Kepala Badan kepada bawahanya)

3. Majalah Internal Swara Bina Kota Hubungan eksternal

Mengkoordinir pelaksanaan pertemuan dengan pers

Membuat pers release,bagi konsumsi para wartawan

(56)

2.2.3 Analisis Pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintahan Kota Bandung Terhadap Mahasiswa/i

Meskipun Praktek kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung dilakukan hanya dalam

waktu 1 bulan kurang, penulis mendapatkan banyak sekali tambahan ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh pebimbing dan seluruh staff dari Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintahan Kota Bandung dan Radio Sonata, mulai dari pengarahan yang baik sampai kepada praktek dilapanganya,

mahasiswa dapat lebih mudah memahami kegiatan-kegiatan humas di Badan Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung. Adapun fasilitas yang diberikan kepada mahasiswa

cukup memadai dan mempermudah proses plaksanaan Praktek Kerja Lapangan, misalnya komputer sebagai media mengimput dan

memasukan data.

Selama mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa dituntut untuk mengetahui bahwa humas sangat berperan penting

dalam menjembatani antara berbagai pihak, baik pihak internal maupun eksternal, selain itu mahasiwa mendapatkan respon yang

(57)

46

3.1 Kesimpulan

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan penulis dari tanggal 09 Juli 2012 – 31 Juli 2012 di Diskominfo Pemerintahan Kota

Bandung, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang diantara lain : 1. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung

merupakan sebuah instansi Pemerintahan yang cukup baik kreadibilitasnya dalam mensosialisasikan berbagai informasi yang

akurat kepada masyarakat.

2. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung adalah mensosialisasikan

kebijakan pemerintah, serta melaksanakan sebagian tugas kewenangan dalam bidang penerangan.

3. Peranan humas merupakan peranan penting dalam sebuah instansi,

begitu pula Dinas Komunikasi dan Informasi yang bertugas menyampaikan berbagai informasi atau mensosialisasikan mengenai

kebijakan-kebijakan yang akurat kepada masyarakat.

4. Dari yang penulis amati selama berlangsungnya PKL, arus komunikasi yang terjadi di DISKOMINFO Pemkot Bandung terjalin

(58)

5. Dalam pelaksanaan PKL, penulis dapat memperaktekan ilmu yang

didapat selama perkuliahan juga menambah pengetahuan baru yang didapat di dunia nyata kerja.

6. Selama Praktek Kerja Lapangan, penulis mendapatkan bimbingan-bimbingan yang berharga dari pembimbing PKL di Diskominfo Pemkot Bandung yang bisa dijadikan pembelajaran untuk dunia kerja

di masa depan.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintahan Kota Bandung

Selama penulis melakukan kerja prakter lapangan dan mengikuti kerja dibidang kehumasan di Dinas Komunikasi dan Informatika,

penulis mencoba mengamati dan memberikan evaluasi yang dilatarbelakangi dengan sedikit pengalaman keilmuan kehumasan yang dipelajari selama perkuliahan. Dengan keterbatasan ilmu dan

pengalaman itu, penulis menyampaikan beberapa saran yang mungkin saran-saran tersebut kurang berkenan di pihak yang

bersangkutan. Saran-saran tersebut diantaranya adalah :

1. Perlu adanya perbaikan dalam hal sarana dan prasarana bagi pegawai agar kerja para pegawai bisa lebih maksimal dan

(59)

ada kerusakan dibagian komputer dapat diganti dengan

komputer lain.

2. Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota

Bandung harus tetap konsisten dengan kualitas yang baik ini dalam mensosialisasikan berbagai informasi kepada masyarakat. Untuk seperti itu, perlu adanya inovasi-inovasi

baru yang dilakukan agar pencitraan di mata publik semakain positif dengan cara mengadakan seminar untuk para pegawai

di Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Bandung.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa/i Yang Akan Melaksanakan PKL

1. Dapat menjaga nama baik almamater Universitas di lingkungan seputar tempat PKL.

2. Mempersipkan segala aspek penting saat melaksanakan PKL, baik itu mempersiapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari ataupun yang diluar keilmuan seperti menjaga kesehatan dll.

3. Selalu menerapkan disiplin waktu agar tidak sulit beradaptasi dengan suasana kerja yang nyata suatu saat nanti.

4. Diharapkan untuk bisa bekerjasama dalam melakukan berbagai kegiatan dan bisa mensosialisasikan diri dengan

Gambar

Tabel 1.1 Walikota Kota Bandung Tahun 1906-sekarang
      Tabel 1.2   Kronologi Peristiwa Sejarah Kota Bandung
Gambar 1.1 Logo Pemerintahan Kota Bandung
Gambar 1.2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Informasi Pangan dan Gizi yang kurang diminati dan kurang dikomunikasikan responden meliputi makanan yang beragam dan bergizi untuk produktivitas kerja,

Dari hasil penelitian di lapangan setelah data dikumpulkan dan dianalisis maka menghasilkan temuan yaitu pelaksanaan pesta perkawinan alop dear sesuai adat batak

Dari ketiga dimensi yang diteliti, dimensi kapital berpotensi besar untuk memperluas ruang publik meskipun perannya dalam memunculkan wacana tandingan tidak terlepas

Bandar Pasir Mandoge yang memiliki mata pencaharian umumnya sebagai petani atau buruh tani merupakan bagian terbesar dari objek perhatian antropologi saat ini,

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajar dengan menggunakan metode demontrasi dan pemanfaatan alat peraga

Sasaran Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama

The study was conducted to investigate the effect of various concentration of Oleic acid as enhancers on the permeation of piroxicam from gels using Aqupec HV 505

Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan