• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem KP Laporan Praktek Kerja Lapangan Pada Instan BPN RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem KP Laporan Praktek Kerja Lapangan Pada Instan BPN RI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Indonesia merupakan negaran maritim yang terdiri dari pulau-pulau dan batas negara merupakan kelautan, pemerintahan indonesia tidak hanya dipusat tetapi juga terbagi atau tersebar kedaerah-daerah untuk mengelola daerahnya, penduduk Indonesia yang sangat banyak tersebar dan mendiami seluruh daerah di Indonesia dan mempunyai / mendirikan bangunan.

Agar masyarakat kita tidak sembarangan mengelola tanah dan mendirikan bangunan pemerintah mempunyai badan pemerintahan yang mengelola daerahnya, dalam mendirikan bangunan di sebidang tanah ada aturan-aturan atau syarat yang harus kita miliki dan patuhi oleh masyarakat kita, misalnya membuat akta tanah atas kepemilikan tanah dan bangunan.

Pemerintah pun mempunyai intansi atau badan yang mengelola pertanahan yaitu Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006). Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.

Masyarakat stempat dipermudah untuk melegalisasikan tanah mereka dengan mendaftarkan tanah mereka kepada Kantor BPN, sehingga tanah mereka bebas dari penggusuran tanah dari pemerintah setempat. Caranya adalah masyarakat tinggal datang ke Kantor BPN dengan membawa syarat – syarat yang telah ditentukan atau ditentukan oleh Kantor BPN.

(2)

bagian data entrynya, yaitu setiap data pemohon yang masuk untuk pembuatan akta atau sertifikat tanah masih dilakukan secara manual.

Inilah yang membuat penulis menjadikan Kantor Pertanahan menjadi tempat Kerja Praktek dan KKP sebagai bahan Kerja Praktek. Dalam pembuatan laporan Kerja Praktek ini penulis memberi judul “Sistem Informasi KKP pada Instansi BPN RI”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Hasil pengamatan sistem informasi KKP pada Instansi adalah :

a. Kurang efektifnya dalam pendataan data pemohon dalam pembuatan akta atau sertifikat tanah.

b. Pendataan data pemohon masih dilakukan secara manual walaupun secara umum telah terkomputerisasi.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas, maka rumusan masalah pada KKP adalah : a. Bagaimana KKP dioperasikan secara manual.

b. Pada KKP pembuatan akta atau sertifikat tanah seharusnya dilakukan secara Online.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan praktek kerja lapangan pada Instansi BPN RI : 1. Mengetahui cara kerja KKP pada instansi.

2. Mengetahui kinerja kerja pada Instansi.

3. Memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam hal dunia kerja.

(3)

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas adalah : 1. KKP hanya digunakan pada Kantor Pertanahan.

2. Bagian – bagian yang tidak terkait pada KKP tidak dibahas. 3. Hanya meneliti pada KKP saja.

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja

Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis terletak di Jalan Drs. Soejoed No. 14 Ciamis Telpon (0265) 771622 Faximile (0265) 778076, dengan gedung kantor 2 (dua) lantai, berdiri di atas tanah seluas 2670 m2, merupakan salah satu Kantor Pelayanan Pertanahan yang terdapat di area perkantoran yang berada sejajar permukaan tanah, dan berjarak ± 1500 meter dari pusat pemerintahan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis.

Status kepemilikan tanah Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis adalah Hak Pakai No. 10/1997 tanggal 11-06-1997.

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di laksanakan selama 20 hari yaitu : Tanggal : 02 Agustus 2010 sampai dengan 27 Agustus 2010

Waktu : senin s/d jumat pkl. 08.00 s/d pkl.16.00 Tempat : Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis Alamat : Jl. Drs. Soejoed No. 14 Ciamis

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Waktu

1 2 3 4

1 Pengenalan aplikasi KKP X x

2 Pengecekan data pemohon x x

3 Analisis aplikasi KKP x x

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya yaitu dengan pendekatan :

a. Prosedur

Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Prosedur adalah “Rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu/lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu”

Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)mengerjakannya.

b. Komponen/elemen

(5)

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub-sub sistem yang lebih kecil.

Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem. Seringkali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan.

Syarat-syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Gambar 1.1

Model Umum Sederhana

Contoh :

1. Program perhitungan basic kita masukkan, setelah dijalankan kita dapatkan hasilnya.

(6)

2.1.1. Elemen Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem dan sub-sub sistem tersebut dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub-sub sistem yang lebih kecil. Teori sistem umum terutama menekankan perlunya memeriksa seluruh bagian sistem. Seringkali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan.

Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen, yaitu pekerjaan, kegiatan, misi atau bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan. Untuk komponen misi/tujuan, seringkali sukar untuk dilihat. Manajemen suatu sistem terdiri dari kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada perencanaan dan pengendalian

(feedback).

Tujuan suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau mencapai suatu sasaran (objectives). Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

2.1.2. Karakterisitik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik/sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai :

a. Komponen (components)

(7)

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya/dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem ysng mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Meupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output)dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat b erupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input). Masukan perawatan : energi yang dimasukkan supaya sistem dapat

(8)

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan hasil sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives)atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujaun/sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran/tujuannya

2.1.3. Klasifikasi Sistem

a. Sistem abstrak (abstract system)dan sistem fisik (phyisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran/ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

(9)

b. Sistem alamiah (natural system)dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah : sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia.

Contoh : sistem perputaran bumi.

Sistem buatan manusia : sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

Contoh : sistem informasi

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.

Contoh : sistem komputer melalui program.

Sistem tak tentu : sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (closed system)dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup) yang ada hanyalah relatively closed

system.

Sistem terbuka : sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.

(10)

2.2. Pengertian Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Beberapa pengertian informasi :

1. Menurut Gordon B.Davis: menyebutkan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

2. Menurut Barry E. Cushing ; informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

3. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden : informasi sebagai suatu kenyataan, data,item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya. 4. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin : informasi sebagai

kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

http://www.creativebrain.web.id/ Pengertian Sistem Menurut Para Ahli/ 12 September 2010

(11)

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

Sebuah sistem informasi merupakan suatu kumpulan atau seperangkat komponen yang berhubungan dan mendukung dengan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu, sistem informasi yang baik juga dapat membantu dalam hal penganalisaan dan visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru.

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem menyangkut beberapa tahap, yaitu :

A. Model Siklus Kehidupan Klasik

(12)

B. Prototype

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Seing terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemprosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan.

C. Model Spiral

(13)

bisa berupa model/prototype kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem yang lebih lengkap.

D. Rapid Aplication Development

Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat ( 60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :

1) Mengenali kontroversi. 2) Menimbang klaim alternatif. 3) Membentuk penilaian.

2.4.2. Alat Bantu Analisis

1) Flow Map

Penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program.

2) Diagram Kontek

(14)

3) Data Flow Diagram

Data flow adalah alat yang digunakan menggambarkan suatu sistem baru yang akan dikembangkan secara logic tampa menggunakan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.

4) Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

5) Perancangan Basis Data a) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

(15)

a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

(16)

b) Tabel Relasi

Merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi 3 (tiga) macam hubungan yaitu ;

a. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

b. One-To-Many (1 – )

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

c. Many-To-Many ( – )

(17)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan

Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006)

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral.

Arti Lambang/Logo

Gambar 3.1

Logo Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis

Lambang Badan Pertanahan Nasional adalah bentuk suatu kesatuan gambar dan tulisan terdiri dari :

butir padi melambangkan Kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan Pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan,

(18)

lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada didalam bumi

yang meliputi tanah, air dan udara.

sumbu melambangkan poros keseimbangan. 3 (tiga) Garis Lintang dan 3 (tiga) Garis Bujur Memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 45 yang mandasari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria

(UUPA) nomor 5 tahun 1960.

bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 (Sebelas) agenda pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi sebelah kiri melambangkan bidang bumi yang berada diluar

jangkauan wilayah kerja BPN RI.

3.1.1. Visi dan Misi BPN RI VISI :

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

MISI :

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk :

(19)

2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat. 5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip

dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.

3.1.2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan. 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan.

3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan. 4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan.

5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan.

6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. 7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah.

8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah khusus.

9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.

(20)

12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan.

13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.

14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan.

15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan. 16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.

17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.

19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan.

20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

3.1.3. 11 Agenda Kebijakan

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan 11 agenda kebijakan :

1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional. 2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi

tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia.

3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship).

4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana alam dan daerah-daerah konflik.

(21)

6. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS), dan sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia.

7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

8. Membangun data base pemilikan dan penguasaan tanah skala besar. 9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan

Pertanahan yang telah ditetapkan.

10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional.

11. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan Pertanahan.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis adalah instansi vertikal yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kanwil BPN Provinsi Jawa Barat. Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, dibantu oleh para staf dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Subbagian Tata Usaha.

(22)

Pejabat struktural pada Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis berjumlah 21 orang yang terdiri dari :

1. 1 (satu) orang pejabat eselon III (a)

2. 6 (enam) orang pejabat eselon IV (a) yang terdiri dari 1 orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan 5 orang Kepala Seksi

3. 14 (empat belas) orang pejabat eselon V (a) yang terdiri dari 2 orang Kepala Urusan dan 12 orang Kepala Sub Seksi.

3.1.4. Sumber Daya Manusia

(23)

Tabel 3.2

(24)

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi

Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis

Gambar 3.2

(25)

3.3. Deskripsi Kerja

Deskripsi kerja pada bagian HTPT(Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah) merupakan tugas pada setiap bagian Instansi.

1. Kepala Bag. Seksi HTPT

Mengawasi Staff dan karyawan, serta menandatangani data-data atau berkas-berkas yang baru masuk dari .

2. Panitia A

Menginput data-data pemohon kedalam KKP, setelah data-data tersebut selesai dimasukan ke KKP lalu data tersebut di print out kemudian diserahkan kepada Kepala Bag. Seksi HTPT.

3. Karyawan/ Staff

(26)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Bejalan

4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Prosedur pengentryan data pemohon baru pada Kantor Pertanahan atau BPN RI Kabupaten Ciamis sebagai berikut :

1. Loket Pelayanan dan Pembayaran menyerahkan berkas atau dokumen kepada bagian/ seksi HTPT.

2. Bagian seksi HTPT, Kepala Seksi HTPT menerima berkas atau dokumen dari lobby kantor dan diarsipkan.

3. Berkas atau dokumen tersebut diserahkan kepada staff untuk diproses lebih lanjut untuk pembuatan akta tanah atau sertifikat tanah.

4. Setelah selesai pembuatan akta tanah atau sertifikat tanah, lalu diserahkan kembali kepada Kepala Bag. Seksi HTPT untuk pengecekan akta tanah atau sertifikat tanah.

5. Berkas yang diarsipkan tadi lalu digabungkan kembali dengan akta tanah atau sertifikat tanah yang telah direkap. Jika berkas dengan akta tanah atau sertifikat tanah tidak valid, maka akta tanah atau sertifikat tanah tersebut dikembalikan kepada karyawan atau staff untuk mendata kembali sampai berkas tersebut valid dengan yang diarsipkan oleh Kepala Bag. Seksi HTPT.

(27)

4.1.1.1. Flow Map

Flowmap merupakan sebiah diagram alur yang menunjukan arus dari dokumen, aliran-aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubugan dengan sistem informasi, flowmap dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Loket Pelayanan dan

Pembayaran

Kepala Bag. Seksi HTPT Staff atau Karyawan

HTPT

gambar 4.1

flow map sistem informasi pembuatan akta atau sertifikat tanah di HTPT

(28)

4.1.1.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang memberi gambaran yang jelas mengenai hubungan antar entitas-entitas, unsur-unsur organisasi yang berhubungan dengan sumber data, pengolahan data dan informasi yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi.

Berkas atau dokumen

Berkas atau dokumen

Berkas atau Dokumen

Akta tanah atau sertifikat tanah

Akta dan sertifikat tanah

Pengecekan akta tanah atau sertifikat tanah

Gambar 4.2

Diagram kontek sistem informasi pembuatan akta atau sertifikat tanah di HTPT

Loket Pelayanan dan Pembayaran

SI Pengentrian / Penginputan di HTPT

Staff atau Karyawan HTPT

(29)

4.1.1.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Data flow diagram sistem informasi pembuatan akta atau sertifikat tanah di

(30)

4.2. Usulan Perancangan Sistem

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem

(31)

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

4.2.2.1. Flowmap yang Diusulkan

Loket Pelayanan dan

Pembayaran

Kepala Bag. Seksi HTPT Staff atau Karyawan

HTPT

Yes No

gambar 4.4

flow map yang diusulkan pembuatan akta atau sertifikat tanah di HTPT

(32)

4.2.2.2. Diagram Kontek yang Diusulkan

Berkas atau dokumen

Berkas atau Dokumen

Akta tanah atau sertifikat tanah

Gambar 4.5

Diagram konteks yang diusulkan pembuatan akta atau sertifikat tanah di HTPT

Loket Pelayanan dan Pembayaran

SI Pengentrian / Penginputan di HTPT

(33)

4.2.2.3. Data Flow Diagram yang Diusulkan

Data flow diagram pembuatan akta atau sertifikat tanah di HTPT

(34)

4.2.2.4. Kamus Data

a. Data Arsip

Nama alur data : data arsip Nama file : data arsip.db

Jalur data : loket pelayanan dan pembayaran – proses 1, proses 1 – staff HTPT, staff HTPT – proses 2.

Penjelasan :

-Struktur file :

-Field Name Type Width Keterangan

No_ars Text 20 Nomor arsip

Nama_pmhn Text 50 Nama Pemohon

b. Pengecekan Akta atau Sertifikat Tanah

Nama alur data : pengecekan akta atau sertifikat tanah Nama file : pengecekan akta atau sertifikat tanah.db Jalur data : proses 2 – Kepala Bag. Seksi HTPT

Penjelasan :

-Struktur data :

-Field Name Type Width Keterangan

No_srtifikt Text 20 Nomor sertifikat tanah

Tgl_pmbuat Text 10 Tanggal Pembuatan Sertifikat tanah

Nama _pmlik Text 50 Nama Pemilik

c. Akta atau Sertifikat Tanah

Nama alur data : akta atau sertifikat tanah

Jalur data : Kepala Bag. Seksi HTPT – proses 3

Penjelasan :

(35)

-Field Name Type Width Keterangan

No_srtifikt Text 20 Nomor sertifikat tanah

Tgl_pmbuat Text 10 Tanggal Pembuatan Sertifikat tanah

Nama _pmlik Text 50 Nama Pemilik

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Sistem informasi yang sedang berjalan pada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan/kenerja kerja pada KPP Pratama Sumedang, tapi dengan perancangan yang diusulkan penulis berharap agar dapat meningkatkan lagi kinerja agar jauh lebih efektif dan pengumpulan data yang sesuai dengan yang diinginkan. Apabila penerapan sistem informasi sesuai dengan fungsi dari sistem itu sendiri, maka sistem informasi yang berperan sebagai maintenance akan bejalan dengan baik dan dapat mencapai sesuai tujuan perusahaan. Sebaliknya jika sistem informasi seleksi dan rekruitmen tidak sesuai dengan fungsi sistem itu sendiri maka penerapan sistem informasi ini tidak akan berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan tidak tecapai.

Dengan demikian baik tidaknya sistem informasi seleksi dan rekruitmen ini tergantung pada kemampuan setiap individu dalam yang melaksanakannya baik Staff atau karyawan yang menanganinya.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan, penulis mencoba menyampaikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat, diantaranya:

1. Program dalam penyeleksian di tingkatkan lagi kedepanya untuk bisa lebih terfokuskan apa yang di inginkan oleh Perusahaan.

(37)

i

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Agung Eka Dwi Sapta NIM. 10507124

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(38)
(39)
(40)

iii

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat serta karuniaNya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, baik isi dan sistematiknya.

Dalam laporan ini penulis mencoba mengambil judul yang penulis bahas, yaitu “Sistem Informasi KKP Pada Instansi BPN RI”

Laporan ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek Program Strata satu Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna mengingat terbatasnya kemampuan serta ilmu yang dimiliki masih kurang, maka banyak liku-liku kesulitan yang dialami. Namun terdorong oleh kewajiban serta hasrat ingin menjadi anggota masyarakat yang maju, berilmu dan berguna maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan bagi penyempurnaan laporan kerja praktek ini.

Dalam mengatasi kesulitan – kesulitan penyusunan tugas ini penulis mendapat bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan penghormatan yang setulus-tulusnya, serta ucapan terima kasih sedalamdalamnya.

Bandung, 9 Oktober 2010

(41)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ………..……….……… ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ... 4

2.1.1 Elemen Sistem ... 6

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 6

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 8

2.2 Pengertian Informasi ... 10

(42)

v BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 17

3.1.1 Visi dan Misi BPN RI ... 18

3.1.2 Fungsi ... 19

3.1.3 11 Agenda Kebijakan ... 20

3.1.4 Sumber Daya Manusia ... 22

3.2 Struktur Organisasi BPN RI ... 24

3.3 Deskripsi Kerja ... 25

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 26

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 26

4.1.1.1 Flowmap ... 27

4.1.1.2 Diagram Kontek ... 28

4.1.1.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 29

4.2 Usulan Perancangan Sistem ... 30

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 30

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 31

4.2.2.1 Flowmap yang Diusulkan ... 31

4.2.2.2 Diagram Kontek yang Diusulkan ... 32

(43)

vi

(44)
(45)

viii

Gambar 3.2 Struktur Organisasi BPN RI Kabupaten Ciamis ... 24

Gambar 4.1 Flowmap Akta atau Sertifikat Tanah ... 27

Gambar 4.2 Diagram Kontek Akta atau Sertifikat Tanah ... 28

Gambar 4.3 DFD Akta atau Sertifikat Tanah ... 29

Gambar 4.4 Flowmap yang Diusulkan ... 31

Gambar 4.5 Diagram Kontek yanag Diusulkan ... 32

(46)

ix

(47)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bpn.go.id/tentang BPN RI/ 9 September 2010

http://www.creativebrain.web.id/ Pengertian Sistem Menurut Para Ahli/

12 September 2010

http://yanazmi.blogspot.com/klasifikasi sistem/ 12 September 2010

http://yasaelfath.blogspot.com/ data flow diagram dan flowmap/ 1 September 2010

http://materikuliah.net/artikel/daftar/ simbol flowmap dan data flow diagram-dfd/ 2 september 2010

Gambar

Gambar 1.1Model Umum Sederhana
Tabel 3.2
Gambar 3.2Struktur Organisasi Kantor Pertanahan tahun 2010
gambar dibawah ini.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya

Dari keempat pengertian seperti tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang

Dari berbagai sumber pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya dan

Dari bebarapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang